• Tidak ada hasil yang ditemukan

BLOKADE EKONOMI NAPOLEON BONAPARTE DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN INGGRIS TAHUN 1806-1814.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BLOKADE EKONOMI NAPOLEON BONAPARTE DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN INGGRIS TAHUN 1806-1814."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

BLOKADE EKONOMI NAPOLEON BONAPARTE DAN DAMPAKNYA

TERHADAP PEREKONOMIAN INGGRIS TAHUN 1806-1814

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh

NURHIDAYATINA

0905947

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

BLOKADE EKONOMI NAPOLEON BONAPARTE

DAN DAMPAKNYA TERHADAP

PEREKONOMIAN INGGRIS TAHUN 1806-1814

Oleh Nurhidayatina

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Nurhidayatina 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

NURHIDAYATINA

BLOKADE EKONOMI NAPOLEON BONAPARTE DAN DAMPAKNYA

TERHADAP PEREKONOMIAN INGGRIS TAHUN 1806-1814

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Nana Supriatna, M.Ed NIP. 19611014 198601 1 001

Pembimbing II

Drs. R.H. Achmad Iriyadi NIP. 19611219 198803 1 002

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah

(4)

ABSTRAK

(5)

ABSTRACT

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN……… i

ABSTRAK……….…..………. ii

KATA PENGANTAR……….…... iii

UCAPAN TERIMA KASIH……….…. iv

DAFTAR ISI……….………... v

DAFTAR TABEL….……….……. vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian…..………...……….... 1

1.2Identifikasi dan Perumusan Masalah………...…. 4

1.3Tujuan Penelitian………... 5

1.4Manfaat Penelitian………….………... 6

1.5Struktur Organisasi Skripsi………... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1Kajian Pustaka..………...………. 8

2.1.1 Perkembangan Politik dan Ekonomi Prancis dan Inggris…… 8

2.1.2 Blokade Ekonomi Napoleon………... 12

2.2Landasan Teori ………..……….………. 13

2.2.1 Imperialisme……….……... 13

2.2.2 Geostrategi dan Geopolitik…………...………... 16

2.2.3 Konflik………..………... 17

(7)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Teknik Penelitian…………..………..…………. 24

3.1.1 Metode Penelitian ………..……….……... 24

3.1.2 Teknik Penelitian ………..………. 27

3.2 Persiapan Penelitian ………...……. 27

3.3 Pelaksanaan Penelitian ……….……... 30

BAB IV BLOKADE EKONOMI NAPOLEON DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEREKONOMIAN INGGRIS 4.1 Latar Belakang Pelaksanaan Blokade Ekonomi Napoleon …………. 40

4.2 Blokade Ekonomi Napoleon Bonaparte ……….. 54

4.2.1 Dekrit Blokade Kontinental……… 54

4.2.2 Pelaksanaan Blokade Kontinental ……….. 59

4.2.3 Akhir Blokade Kontinental ……… 79

4.3.Dampak Blokade Ekonomi Napoleon Terhadap Perekonomian Inggris………... 83

4.4 Analisis Blokade Kontinental Napoleon dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Inggris Tahun 1806-1814………. 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………. 101

5.2 Saran ………... 105

DAFTAR PUSTAKA………. 106

LAMPIRAN

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Statistik Perdagangan Inggris ………... 87

Tabel 2 Ekspor Inggris Ke Amerika………... 88

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Blokade ekonomi adalah perang ekonomi yang pernah diterapkan oleh

Napoleon Bonaparte di Eropa pada saat memerintah Prancis tahun 1806-1814.

Penulis ingin mengetahui dan mengkaji lebih dalam mengenai latar belakang

penerapan blokade ekonomi terhadap Inggris serta dampak yang ditimbulkan dari

blokade tersebut terhadap perekonomian Inggris pada saat itu. Hal ini berdasarkan

pada anggapan bahwa kasus blokade yang tekenal di dunia yaitu blokade yang

diterapkan oleh Napoleon pada tahun 1806 terhadap Inggris.

Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 Eropa didominasi oleh suatu

pergolakan besar yaitu Revolusi Prancis. Secara umum revolusi ini disebabkan oleh

adanya pemerintahan monarki absolut yang buruk, ketidakadilan di Prancis, dan

munculnya tokoh-tokoh pencerah serta adanya pengaruh dari perang kemerdekaan

Amerika. Namun secara khusus sebenarnya revolusi ini disebabkan oleh keuangan

Prancis yang mengalami defisit. Keburukan ekonomi selain disebabkan oleh

pemborosan dari kalangan kerajaan juga diakibatkan oleh keperluan besar yang harus

dikeluarkan oleh Prancis untuk mendanai perang. Ketika perang kemerdekaan

berkobar di Amerika, Prancis mengirim pasukannya untuk membantu perjuangan

rakyat Amerika Utara antara tahun 1776-1783. Bagi perekonomian Prancis, upaya

politis demi kejayaan ini justru turut menyedot anggaran besar yang harus ditanggung

rakyat. Pengalaman perjuangan para prajurit selama mendukung perang tersebut

justru menjadi bumerang bagi pemerintah, karena semangat dan cita-cita

kemerdekaan tersebut turut mendorong mereka untuk ingin mendapatkan kebebasan.

Revolusi ini menjadi titik awal kebangkitan Prancis baik dibidang politik

maupun bidang ekonomi. Samekto (1998:210) mengungkapkan, pada awalnya

(10)

menghilangkan salah satu sumber utama peperangan yang mengganggu Inggris dan

negara-negara Eropa lainnya diwaktu-waktu silam. Pemimpin Inggris terlihat senang

melihat Prancis terpecah, karena dengan demikian kekuatan Prancis akan melemah

gara-gara perjuangan dalam negeri. Namun antusiasme bangsa Inggris terhadap

Revolusi Prancis segera mereda, yang selanjutnya diikuti rasa kecewa dan akhirnya

rasa takut tatkala revolusi itu memperlihatkan pembantaian massal, termasuk Louis

XVI yang menjabat sebagai Kaisar saat itu turut menjadi korban.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Syamtidar (2011:10), keadaan kacau

dan tidak menentu selama 10 tahun di Prancis memberikan peluang kepada seorang

militer ulung dan ambisius, yaitu Napoleon Bonaparte. Karir militernya menanjak

pesat setelah ia berhasil mengalahkan Inggris menumpas kerusuhan dimotori kaum

loyalis di Toulon tahun 1793. Prestasi Napoleon semakin terlihat lagi setelah ia

berhasil mengalahkan pasukan yang dipimpin oleh jendral-jendral Austria dalam

pertempuran Montenotte, Mondovi, Arcola dan Rivoli. Hal ini menjadikan Napoleon

disejajarkan dengan pemimpin-pemimpin besar pada jaman kuno. Hingga akhirnya ia

menobatkan diri sebagai Kaisar Kerajaan Prancis pada tanggal 2 Desember 1804.

Berbicara tentang Prancis pada masa Napoleon Bonaparte saat menjadi Kaisar

tahun 1806-1814, maka akan berkaitan dengan kebijakan yang pernah diterapkannya

dalam perang melawan Inggris, yaitu blokade ekonomi. Pada saat itu Prancis dibawah

pemerintahan Napoleon menerapkan kebijakan tersebut dalam usaha untuk perang

mengalahkan Inggris. Kebijakan Napoleon tersebut merupakan sebuah hal yang unik

dan menarik. Hal ini dikarenakan Napoleon saat memerintah Prancis dikenal dengan

kejeniusan taktik perang militernya. Kejeniusan Napoleon ini telah terlihat semenjak

awal ia mulai bergabung dalam kemiliteran Prancis. Hingga sampai saat menjabat

sebagai Kaisar Prancis, ia telah berhasil memperluas kekuaasaan dengan menaklukan

negara-negara disekitar wilayah Eropa.

Kebijakan blokade yang diterapkan Napoleon tersebut, tentunya berdampak

(11)

awal abad ke-19 Inggris sudah memperoleh peran baru sebagai bengkel dunia.

Adanya revolusi industri merupakan andil besar dalam perekonomian Inggris. Seperti

yang kita ketahui, perkembangan ekonomi Inggris pada saat itu ikut mempengaruhi

ekonomi dunia. Dalam penelitian ini, penulis mencoba menuliskan sesuatu yang

berbeda dengan penelitian yang terdahulu tentang peristiwa blokade ekonomi yang

diterapkan oleh Napoleon Bonaparte. Menggunakan pendekatan dari ilmu-ilmu lain

diluar ilmu sejarah akan penulis gunakan untuk membedakan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya, serta diharapkan akan menambahkan wawasan mengenai

peristiwa blokade ekonomi Napoleon terhadap Inggris.

Selain Prancis, Inggris pada saat itu juga mendominasi wilayah Eropa dengan

berkoalisi dengan negara-negara lain untuk berperang melawan Prancis. Dalam

menghadapi perang koalisi yang terjadi di Eropa pada saat itu, Prancis dibawah

kepemimpinan Napoleon selalu meraih kemenangan demi kemenangan. Tetapi

didalam setiap perang koalisi Inggris selalu lolos dari kekalahan dari Prancis. Untuk

itu dalam rencananya mengalahkan Inggris, selain terus melakukan perang koalisi,

Napoleon juga menerapkan kebijakan blokade ekonomi. Blokade ekonomi Napoleon

Bonaparte terhadap Inggris ini membuat penulis merasa tertarik untuk mengkaji

sejarah politik dan ekonomi Prancis dan Inggris. Mengapa Napoleon yang terkenal

dengan kejeniusan taktik perang militernya juga memilih menggunakan perang

ekonomi dengan melakukan blokade ekonomi dalam perang melawan Inggris. Jika

dilihat dari prestasi-prestasi Napoleon sebelumnya, ia telah berhasil mengalahkan

lawan-lawannya dalam peperangan dengan metode taktik perang militernya. Apa

yang membuat Napoleon menerapkan blokade ekonomi dalam usaha mengalahkan

Inggris. Selain itu apakah kebijakan blokade ekonomi Napoleon tersebut

mempengaruhi perekonomian dari Inggris. Apakah Napoleon dapat memenangkan

perang ekonomi ini seperti ia mengalahkan lawan-lawannya dalam perang militer?

Hal-hal yang telah disampaikan oleh penulis di atas kemudian dijadikan dasar

(12)

dan dampaknya terhadap perekonomian Inggris. Dengan demikian penulis ingin

membuat sebuah penelitian dengan mengangkat skripsi yang berjudul “Blokade Ekonomi Napoleon Bonaparte dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Inggris

Tahun 1806-1814”. Rentang waktu 1806-1814 yang dipilih memiliki alasan-alasan

tertentu. Tahun 1806 merupakan awal mula Napoleon Bonaparte menerapkan

kebijakan blokade ekonomi terhadap Inggris di Eropa. Sementara, tahun 1814

merupakan akhir dari penerapan kebijakan blokade ekonomi disebabkan berakhirnya

kekuasaan Napoleon Bonaparte di Prancis.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan salah satu tahap diantara sejumlah tahap

penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian.

S. Sumantri (2003:312) menyebutkan bahwa rumusan masalah merupakan upaya

untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-peryataan apa saja yang ingin kita cari

jawabannya. Dapat dinyatakan bahwa perumusan masalah merupakan pernyataan

spesifik mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti. Rumusan masalah

diperoleh dari identifikasi masalah yang sudah diajukan. Jika identifikasi masalah

masih sangat luas cakupannya, maka rumusan masalah merupakan masalah spesifik

yang sudah dibatasi untuk diteliti lebih lanjut oleh peneliti.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan penulis, terdapat

beberapa permasalahan yanga akan menjadi kajian di dalam penulisan skripsi ini.

Adapun yang menjadi masalah utama dalam skripsi dengan judul “Blokade Ekonomi

Napoleon Bonaparte Dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Inggris Tahun

1806-1814”ini adalah “Bagaimana penerapan blokade ekonomi Napoleon di Prancis tahun

1806-1814 sehingga berdampak pada perekonomian Inggris?”. Sedangkan untuk

mengarahkan kajian penelitian di dalam penulisan skripsi ini, penulis mengajukan

(13)

1. Mengapa Napoleon mengeluarkan kebijakan blokade ekonomi tahun

1806 terhadap Inggris?

2. Bagaimana strategi yang digunakan Napoleon dalam penerapan

blokade ekonomi tahun 1806-1814?

3. Bagaimana dampak diterapkannya blokade ekonomi Napoleon tahun

1806-1814 terhadap perekonomian Inggris?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan dan pembatasan masalah yang telah dibahas pada poin

sebelumnya, maka tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini sebagai

berikut.

1. Mengidentifikasi mengenai latar belakang terjadinya blokade ekonomi

Napoleon tahun 1806-1814. Gambaran awal ini meliputi kondisi

politik dan ekonomi di Prancis serta kondisi politik dan ekonomi di

Inggris, sebelum tahun 1806.

2. Memperoleh gambaran mengenai strategi yang digunakan Napoleon

dalam penerapan blokade ekonomi tahun 1806-1814. Hal ini meliputi

usaha-usaha yang dilakukan Prancis dalam blokade ekonomi yang

diterapkan Napoleon.

3. Memperoleh gambaran mengenai dampak yang ditimbulkan dari

blokade ekonomi Napoleon terhadap perekonomian Inggris tahun

1806-1814. Realisasi ini maksudnya akan menggambarkan

peristiwa-peristiwa yang terjadi akibat diberlakukannya blokade ekonomi

Napoleon. Bagaimana usaha - usaha Inggris dalam mengatasi blokade

ekonomi tersebut dan seperti apa kondisi perekonomian di Inggris

(14)

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi semua pihak,

terutama bagi perkembangan ilmu pengetahuan dibidang sejarah politik dan ekonomi,

serta diharapkan mampu menambah pengetahuan mengenai penerapan blokade

ekonomi Napoleon serta dampak yang ditimbulkan terhadap perekonomian Inggris.

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Penulisan ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penulisan

sejarah, khususnya mengenai sejarah Eropa.

2. Memperkaya pembelajaran disekolah mengenai peristiwa-peristiwa

sekitar Revolusi Prancis, yang pada mata pelajaran sejarah tingkat

SMA kelas XI IPS semester genap, konten ini dapat menunjang

Standar Kompetensi nomor (3), yaitu „Menganalisis sejarah dunia

yang mempengaruhi sejarah bangsa Indonesia dari abad ke 18 sampai

dengan abad ke 20‟. Pengaruh yang dimaksud lebih lanjut

dikembangkan pada Kompetensi Dasar poin (3.1), yakni

„Membedakan pengaruh Revolusi Prancis, Revolusi Amerika,

Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan nasional

Indonesia‟.

1.5Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi disesuaikan dengan buku Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah yang diterbitkan oleh UPI. Struktur organisasi yang dimaksud adalah

sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan, bab ini berisi latar belakang masalah yang menguraikan

hal-hal umum yang menjadikan Blokade Ekonomi Napoleon 1806-1814 layak untuk

dijadikan sebuah penelitian. Untuk memperinci dan membatasi permasalah agar tidak

melebar maka dicantumkan perumusan dan pembatasan masalah sehingga

(15)

dimuat mengenai struktur organisasi yang akan menjadi kerangka dan pedoman

didalam penyusunan skripsi ini.

Pada Bab II Kajian Pustaka, pada bab ini akan dipaparkan mengenai sumber–

sumber buku dan sumber lainnya, seperti jurnal, yang digunakan sebagai referensi

yang dianggap relevan dengan tema penelitian. Selain itu, di sini akan dijelaskan pula

tentang penelitian-penelitian atau kajian-kajian yang sebelumnya berhubungan

dengan topik yang diteliti dalam penelitian penulis.

Bab III Metode Penelitian, pada bab ini diuraikan mengenai kegiatan-kegiatan

dan cara-cara yang dilakukan dalam penelitian skripsi. Metode yang digunakan tentu

adalah metode penelitian sejarah, di mana langkah-langkahnya terbagi menjadi

heruristik atau pengumpulan sumber, kritik terhadap sumber yang telah dikumpulkan,

interpretasi sumber, hingga ke tahap penulisan atau historiografi. Dari setiap langkah

yang ditempuh nantinya akan dipaparkan lebih rinci lagi sesuai dengan keadaan di

lapangan. Adapun metode yang digunakan adalah metode historis dan teknik yang

digunakan adalah studi literatur.

Bab IV Strategi dan dampak blokade ekonomi Napoleon terhadap

perekonomian Inggris, bab ini memaparkan mengenai latar belakang penerapan

blokade ekonomi Napoleon serta strategi dalam penerapan blokade ekonomi

Napoleon dan dampaknya terhadap perekonomian Inggris tahun 1806-1814.

Penulisan disesuaikan dengan pertanyaan penelitian yang sebelumnya telah diajukan

dalam Bab I, yakni tentang latar belakang terjadinya blokade ekonomi, strategi

penerapan serta dampaknya terhadap perekonomi Inggris.

Dalam Bab V Kesimpulan dan Saran, merupakan bagian terakhir dari

rangkaian penulisan skripsi yang akan memaparkan beberapa kesimpulan sebagai

jawaban dari pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah. Serta sebagai inti

dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan menguraikan hasil-hasil temuan

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini merupakan penjelasan tentang metodologi penelitian yang digunakan

oleh penulis, mulai dari persiapan dan pelaksanaan penelitian hingga laporan

penelitian. Penelitian penulisan skripsi yang berjudul “Blokade Ekonomi Napoleon

Bonaparte dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Inggris Tahun 1806-1814” ini,

menggunakan metode historis dengan teknik studi literatur. Metode historis

merupakan metode yang sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini karena

data-data yang dibutuhkan menyangkut dengan masa lampau. Gottschalk (1975:32)

mengungkapkan bahwa metode sejarah adalah proses menguji dan mengarahkan

secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Widja (1988:19) juga

mengungkapkan bahwa sejarah yang terutama berkaitan dengan kejadian masa

lampau dari manusia, tetapi tidak semua kejadian itu bisa diungkapkan (recoverable),

sehingga studi sejarah sebenarnya bisa dianggap bukan sebagai studi masa lampau itu

sendiri, tetapi studi tentang jejak-jejak masa kini dari peristiwa masa lampau.

Sedangkan untuk pendekatannya penulis menggunakan pendekatan multidisipliner.

Metode historis digunakan dalam penulisan skripsi ini karena terdapat keterkaitan

dengan objek kajian yang diteliti yakni Blokade Ekonomi Napoleon Bonaparte dan

Dampaknya terhadap Perekonomian Inggris Tahun 1806-1814.

Langkah-langkah yang penulis gunakan didalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Memilih topik yang sesuai. Penulis memilih topik penelitian yang berhasil

menarik minat dan layak untuk dipublikasikan. Penulis memilih topik

mengenai Blokade Ekonomi yang diterapkan Napoleon Bonaparte saat ia

menjabat sebagai Kaisar di Prancis. Penulis ingin mengetahui latar

belakang penerapan kebijakan tersebut serta bagaimana dampak yang

(17)

Inggris, karena saat itu Inggris adalah satu-satunya musuh besar Napoleon

dalam menaklukan wilayah Eropa.

2. Mengusut semua bukti yang sesuai dengan topik yang dipilih. Penulis

mencari semua bukti atau sumber yang dianggap sesuai dengan

permasalahan mengenai penerapan blokade ekonomi tersebut. Penulis

melakukan pencarian semua sumber tertulis, baik buku, jurnal dan artikel

didalam surat kabar mengenai blokade ekonomi.

3. Membuat catatan penting dan sesuai dengan topik ketika penelitian sedang

dilakukan. Penulis mencatat hal-hal yang penting sesuai dengan topik

skripsi yang terdapat pada semua sumber yaitu mengenai latar belakang

diterapkannya blokade ekonomi, strategi penerapannya hingga dampaknya

terhadap perekonomian Inggris.

4. Mengevaluasi semua bukti yang telah terkumpulkan. Penulis memilih

bukti yang kuat dan sesuai dari semua sumber yang didapatkan mengenai

penerapan blokade ekonomi yang diterapkan Napoleon Bonaparte.

5. Menyusun hasil-hasil penelitian ke dalam struktur organisasi yang telah

dipersiapkan sebelumnya.

6. Menyajikan hasil penelitian tersebut secara menarik dan mudah

dimengerti (Sjamsuddin, 2007:89-90).

Berbeda dengan yang di atas, Ismaun (2005:25-28) menyebutkan empat

tahap metode historis yaitu:

1. Heuristik, yaitu mencari, menemukan dan mengumpulkan data dari fakta

dari berbagai sumber.

2. Kritik Sumber, yaitu melakukan penilaian dan mengkritik sumber-sumber

yang telah ditemukan.

3. Interpretasi, yaitu menganalisis dan melakukan sintesis terhadap sejumlah

(18)

4. Historiografi, yaitu usaha untuk mensintesiskan data-data dan fakta-fakta

sejarah menjadi suatu kisah yang jelas dalam bentuk lisan maupun tulisan.

3.1 Metode dan Teknik Penelitian

3.1.1 Metode Penelitian

1. Heuristik

Heuristik adalah mencari, menemukan dan mengumpulkan data dan fakta dari

berbagai sumber baik itu berupa buku-buku maupun artikel mengenai Blokade

Ekonomi Napoleon tahun 1806-1814. Heuristik merupakan proses mencari dan

mengumpulkan fakta-fakta sejarah dari sumber-sumber yang relevan dengan

permasalahan yang dikaji penulis. Sama halnya dengan pendapat Sjamsuddin

(2007:86), heuristik adalah suatu kegiatan mencari sumber-sumber untuk

mendapatkan data-data atau materi sejarah, atau evidensi sejarah yang berhubungan

dengan permasalahan yang dikaji oleh peneliti.

Dalam kegiatan pencarian serta pengumpulan sumber-sumber mengenai

Blokade Ekonomi Napoleon, penulis mencari di toko-toko buku seperti di tokobuku

Palasari Bandung, Gramedia Bandung, Rumah Buku Bandung, Togamas Bandung,

Jalan Dewi Sartika Bandung, Kwitang Jakarta, Pasar Senen Jakarta serta pesta buku

Landmark Bandung. Pencarian sumber juga penulis lakukan diberbagai perpustakaan,

seperti Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Perpustakaan Universitas

Indonesia, Perpustakaan Universitas Parahyangan, Perpustakaan Universitas

Padjajaran, Perpustakaan Asia Afrika, Perpustakaan Daerah Jawa Barat,

Perpustakaan Nasional, Perpustakaan CSIS (Center For Srtrategic and International

Studies) dan Perpustakaan Umum Fredoom Institute. Melakukan browsing internet

sebagai tambahan pengetahuan heuristik penulis mengenai penelitian yang dikaji.

Dari proses pencarian sumber-sumber diberbagai tempat tersebut penulis

(19)

2. Kritik Sumber

Setelah penulis mendapatkan berbagai sumber yang dianggap relevan dengan

permasalahan yang dikaji, tahap selanjutnya adalah penulis melakukan penilaian dan

mengkritik sumber-sumber yang telah ditemukan tersebut baik dari buku, browsing

internet, sumber tertulis dan hasil dari penelitian serta sumber lainnya. Seorang

sejarawan tidak akan menerima begitu saja apa yang tercantum dan tertulis pada

sumber-sumber yang diperoleh, melainkan ia harus menyaringnya secara kritis

terutama terhadap sumber pertama agar terjaring fakta-fakta yang menjadi pilihannya,

sehingga dari penjelasan tersebut dapat ditegaskan bahwa tidak semua sumber yang

ditemukan dalam tahap heuristik dapat menjadi sumber yang dapat digunakan oleh

peneliti, tetapi harus disaring dan mengkritik terlebih dahulu keotentikan sumber

tersebut (Sjamsuddin, 2007:131).

Ismaun (2005:48) menambahkan bahwa dalam tahap ini timbul kesulitan

yang sangat besar dalam penelitian sejarah, karena kebenaran sejarah itu sendiri harus

lengkap serta kesulitan menemukan sumber-sumber yang diperlukan dan dapat

dipercaya, sehingga agar peneliti mendapatkan sumber-sumber yang dapat dipercaya,

relevan dan otentik maka peneliti harus melakukan kritik eksternal dan kritik internal

terhadap sumber-sumber tersebut.

Kritik eksternal adalah cara melakukan verifikasi atau cara pengujian terhadap

aspek-aspek luar dari sumber sejarah. Aspek-aspek luar tersebut bisa diuji dengan

pertanyaan-pertanyaan seperti kapan sumber itu dibuat?, dimana sumber itu dibuat?,

siapa yang membuat?, dari bahan apa sumber itu dibuat? Dan apakah sumber itu

dalam bentuk asli atau tidak?. Sedangkan untuk kritik internal menurut Ismaun

(2005:50) adalah kritik yang bertujuan untuk menilai kredibilitas sumber dengan

mempersoalkan isinya, kemampuan pembuatnya, tanggung jawab dan moralnya,

lainnya dinilai dengan membandingkan kesaksian-kesaksian didalam sumber dengan

kesaksian-kesaksian dari sumber lain. Untuk menguji kredibilitas sumber (sejarah

(20)

mempersoalkan hal-hal tersebut, kemudian dipungutlah fakta-fakta sejarah melalui

perumusan data yang didapat, setelah diadakan penelitian terhadap evidensi-evidensi

dalam sumber.

3. Interpretasi

Gottschalk dalam Ismaun (2005:56) mengatakan bahwa, interpretasi atas

penafsiran atas sejarah itu memiliki tiga aspek penting yaitu: pertama, analisis-kritis

yaitu menganalisis struktur intern dan pola-pola hubungan antar fakta-fakta. Kedua,

historis-substantif yaitu menyajikan suatu uraian prosesual dengan dukungan

fakta-fakta yang cukup sebagai ilustrasi suatu perkembangan. Sedangkan ketiga adalah

sosial budaya yaitu memperhatikan menifestasi insane dalam interaksi dan interelasi

sosial-budaya. Sedangkan menurut Kuntowijoyo dalam Abdurahman (2007:73),

interpretasi sejarah atau yang biasa disebut juga dengan analisis sejarah merupakan

tahap dimana peneliti melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari

sumber-sumber sejarah dan bersama-sama dengan teori-teori disusunlah fakta itu

dalam suatu interpretasi yang menyeluruh.

4. Historiografi

Menurut Sjamsuddin (2007:156), historiografi adalah usaha mensintesiskan

seluruh hasil penelitian atau penemuan yang berupa data-data dan fakta-fakta sejarah

menjadi suatu penulisan yang utuh, baik itu berupa karya besar ataupun hanya berupa

makalah kecil. Sama halnya menurut Ismaun (2005:28), historiografi ialah usaha

untuk mensintesiskan data-data dan fakta-fakta sejarah menjadi suatu kisah yang jelas

dalam bentuk lisan maupun tulisan. Tahap historiografi yang penulis lakukan adalah

dalam bentuk tulisan setelah melewati tahap pengumpulan dan penafsiran

sumber-sumber sejarah. Fakta-fakta yang penulis peroleh disajikan menjadi satu kesatuan

tulisan dalam skripsi yang berjudul “Blokade Ekonomi Napoleon Bonaparte dan

Dampaknya Terhadap Perekonomian Inggris Tahun 1806-1814” dan dalam hal ini

(21)

3.1.2 Teknik Penelitian

Teknik penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini

adalah dengan menggunakan teknik studi literatur, yakni teknik mengumpulkan

sumber-sumber yang relevan serta mendukung terhadap penelitian yang dikaji oleh

penulis baik itu berasal dari sumber buku, internet, maupun sumber-sumber tertulis

lainnya yang relevan dengan fokus kajian yang diteliti. Setelah sumber-sumber

tersebut ditemukan, maka sumber tersebut akan dikritik secara eksternal maupun

internal dan penulis kemudian melakukan analisis. Hasil analisis inilah yang

dijadikan acuan penulis untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini.

Penulisan skripsi ini menggunakan sistem penulisan Harvard sesuai dengan aturan

dalam penulisan karya ilmiah yang ditetapkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia

(UPI) tahun 2012. Teknik-teknik yang telah disebutkan di atas dimaksudkan untuk

memperoleh data yang dapat menunjang penelitian.

3.2 Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian merupakan titik awal dalam suatu tahapan penelitian

yang harus dipersiapkan dengan matang. Tahap ini dilakukan dengan beberapa

langkah yaitu tahap penentuan dan pengajuan tema penelitian, penyusunan rancangan

penelitian serta bimbingan. Adapun tahapannya sebagai berikut.

1. Pengajuan Tema Penelitian

Skripsi yang berjudul“Blokade Ekonomi Napoleon Bonaparte dan

Dampaknya Terhadap Perekonomian Inggris Tahun 1806-1814” ini merupakan

suatu kajian sejarah politik dan ekonomi suatu negara. Penentuan tema dan judul

skripsi ini dipengaruhi oleh ketertarikan penulis terhadap mata kuliah Sejarah

(22)

peneliti. Sehingga dari ketertarikan tersebut penulis berniat untuk menulis sebuah

skripsi yang bertemakan tentang persaingan antara Prancis dan Inggris di Eropa.

Terlepas dari ketertarikan pada mata kuliah tersebut, ketika penulis sedang

mencari-cari judul penelitian untuk mata kuliah Seminar Penulisan Karya Ilmiah,

penulis menemukan sebuah buku mengenai Pertemupran Trafalgar antara Inggris dan

Prancis pada masa pemerintahan Napoleon Bonaparte di Prancis. Setelah melakukan

konsultasi dengan dosen penulis mandapat masukan bahwa ruang lingkup

Pertempuran Trafalgar sedikit sempit, penulis disarankan meneliti mengenai Blokade

Ekonomi yang diterapkan oleh Napoleon untuk mengalahkan Inggris. Pada dasarnya

penulis memang tertarik dengan sejarah kawasan terutama yang berkaitan dengan

politik ekonomi dan militer. Ketertarikan tersebut penulis tuangkan dalam sebuah

judul proposal skripsi.

Setelah melakukan konsultasi dengan sekretaris TTPS (Tim Pertimbangan

Penulisan Skripsi) ternyata penelitian tentang blokade ekonomi Napoleon di

lingkungan Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia belum

pernah ada yang menulis, sehingga tidak ada salahnya jika proposal ini diseminarkan

untuk penelitian skripsi. Setelah penulis melakukan perbaikan proposal tersebut dan

mengajukannya ke TPPS, maka pada tanggal 28 Januari 2013 penulis

mempresentasikannya dalam Seminar Proposal Skripsi.

2. Penyusunan Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan kerangka dasar dalam suatu penelitian.

Rancangan penelitian ini disusun sejak penulis mengikuti kuliah Seminar Penulisan

Karya Ilmiah pada semester tujuh. Pada saat itu, rancangan ini masih berbentuk tugas

namun mengenai proposal penelitian sejarah. Adapun rancangan penelitian ini

mencakup judul penelitian, latar belakang penelitian, rumusan dan batasan masalah

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode dan teknik

(23)

berlangsung pada tanggal 28 Januari 2013, penulis memperoleh masukan-masukan

dari dosen yang hadir pada saat itu.

Sebelum melakukan Seminar Proposal Skripsi, saat mendaftar ke TPPS

penulis telah diberitahukan calon dosen pembimbing I skripsi dan calon dosen

pembimbing II skripsi. Pada saat seminar, calon dosen pembimbing I skripsi penulis

Dr. Nana Supriatna, M.Ed, tidak dapat hadir dikarenakan adanya kepentingan dan

memberikan mandatnya kepada sekretaris TPPS agar peneliti tetap bisa

melaksanakan seminar. Sedangkan calon dosen pembimbing II skripsi penulis Drs.

R.H. Achmad Iryadi, juga tidak dapat hadir dikarenakan saat itu beliau sedang sakit.

Dan dari dosen lain penulis mendapat masukan agar mencari lagi pemilihan judul

yang tepat untuk tema yang diajukan penulis.

Setelah seminar penulis melakukan perbaikan proposal dan langsung

mengajukan kembali proposal yang telah direvisi kepada TPPS untuk mendapatkan

SK (Surat Keputusan). Kemudian panitia TPPS memberikan SK penunjukkan dosen

pembimbing I skripsi dan dosen pembimbing II skripsi pada tanggal 12 Februari 2013

dengan nomor 002/TPPS/JPS/PEM/2013.

3. Bimbingan

Bimbingan merupakan suatu kegiatan konsultasi yang dilakukan oleh penulis

dengan dosen pembimbing I skripsi dan dosen pembimbing II skripsi dalam

menyelesaikan permasalahan dalam penelitin. Proses bimbingan penulis lakukan

setelah memperoleh SK penunjukkan pembimbing pada tanggal 12 Februari 2013

dengan nomor 002/TPPS/JPS/PEM/2013. Berdasarkan SK tersebut dosen

pembimbing terdiri dari dua orang yaitu Bapak Dr. Nana Supriatna, M.Ed sebagai

pembimbing I skripsi dan Bapak Drs. R.H. Achmad Iryadi sebagai pembimbing II

skripsi.

Proses bimbingan ini sangat diperlukan oleh penulis untuk membantu penulis

(24)

ini. Proses bimbingan ini memfasilitasi penulis untuk berdiskusi dengan pembimbing

I dan pembimbing II mengenai permasalahan yang dihadapi selama penelitian ini

dilakukan. Manfaat yang penulis peroleh selama proses bimbingan adalah

mengetahui kelemahan dan kekurangan dalam penelitian skripsi ini serta diarahkan

untuk konsisten terhadap fokus kajian.

3.3Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan peneltian merupakan tahapan berikutnya setelah penulis

merancang dan mempersiapkan penelitian. Dalam penelitian skripsi ini, penulis

melakukan empat tahap penelitian, sebagai berikut.

1. Heuristik

Heuristik berasal dari bahasa Yunani heurishein yang berarti menemukan

(Abdurahman, 2007:64). Heuristik merupakan proses mencari dan mengumpulkan

fakta-fakta sejarah dari sumber-sumber yang relevan dengan permasalahan yang

dikaji peneliti. Sama halnya dengan pendapat Syamsuddin (2007:86), heuristik adalah

suatu kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapatkan data-data atau materi

sejarah, atau evidensi sejarah yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji

oleh peneliti. Tahapan ini merupakan tahap awal penelitian bagi penulis. Penulis

mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam mengkaji permasalahan

penelitian di dalam skripsi ini. Berdasarkan rumusan masalah penelitian maka data

yang diperlukan adalah data mengenai latar belakang diberlakukannya blokade

ekonomi terhadap Inggris oleh Napoleon Banaparte. Selain itu juga data mengenai

strategi yang dilakukan Napoleon hingga dampak blokade ekonomi tersebut terhadap

perekonomian Inggris.

Dalam pencarian sumber-sumber, penulis mendatangi berbagai toko buku

yang ada dibandung seperti Palasari Bandung, Gramedia Bandung, Rumah Buku

(25)

Senen Jakarta serta pesta buku Landmark Bandung. Pencarian sumber juga penulis

lakukan diberbagai perpustakaan, seperti Perpustakaan Universitas Pendidikan

Indonesia, Perpustakaan Universitas Indonesia, Perpustakaan Universitas

Parahyangan, Perpustakaan Universitas Padjajaran, Perpustakaan Asia Afrika,

Perpustakaan Daerah, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan CSIS (Centre For

Strategic and International Studies) dan Perpustakaan Umum Freedom Institute.

Dari berbagai toko buku, perpustakaan dan lain-lain tersebut, penulis

mendapatkan bermacam-macam sumber yang relevan dengan penelitian yang dikaji

yaitu mengenai Blokade Ekonomi Napoleon. Penjelasan mengenai penemuan

sumber-sumber tersebut penulis paparkan sebagai berikut.

1. Di Kwitang dan Pasar Senen Jakarta, penulis menemukan beberapa buku

yang dapat dijadikan sebagai sumber penelitian, diantaranya buku Ikhtisar

Sejarah Bangsa Inggris karya Samekto, S.S M.A tahun 1998, dan buku

Mengerti Sejarah karya Louis Gottschalk tahun 1975.

2. Perpustakaan Umum Freedom Institute, penulis menemukan tiga buku

sumber penelitian, yaitu buku yang berjudul Sejarah Prancis dari Zaman

Prasejarah Hingga Akhir Abad ke-20 karya J. Carpentier & F. Lebrun

tahun 2011. Kedua buku berjudul The Transformation of European

Politics 1763-1848 karya Paul W. Schroeder tahun 1994 dan terakhir

buku berjudul Nelson`n Trafalgar The Battlee That Changed The World

karya Roy Adkins tahun 2004.

3. Perpustakaan Universitas Indonesia, penulis menemukan enam buku

sumber yang penulis anggap relevan dengan penelitian yang penulis

lakukan. Buku-buku tersebut diantaranya The French Revolution and

Napoleon karya Leo Gershoy tahun 1933, kedua buku yang berjudul

Napoleon: The Myth of The Saviour karya Jean Tulard tahun 1985, ketiga

Napoleon Bonaparte and The Legacy of The French Revolution karya dari

(26)

karya Albert Guerard tahun 1956, selanjutnya buku yang berjudul

England in The Eighteenth Century karya J.H. Plumb tahun 1963, dan

terakhir buku Rise of The American Republic karya John Richard Alden

tahun 1963.

4. Toko buku Rumah Buku, penulis mendapatkan buku berjudul Sejarah

Perang-Perang Besar Di Dunia karya Astrid D.H & Faisal A Nadif tahun

2011 dan buku berjudul Inspirasi Perang Waterloo Pasang-Surut

Napoleon Bonaparte karya Syamtidar tahun 2011.

2. Kritik sumber

Tahap kedua setelah penulis mendapatkan sumber-sumber yang dianggapnya

relevan dengan penelitian yang dikaji, tahap selanjutnya adalah tahap kritik sumber.

Kritik sumber atau yang biasa disebut verifikasi sumber merupakan tahap kedua yang

dilakukan penulis setelah penulis mendapatkan sumber-sumber pada tahap heuristik.

Menurut Abdurahman (2007:68), bahwa verifikasi atau kritik sumber ini bertujuan

untuk memperoleh keabsahan sumber dalam hal ini, dilakukan uji keabsahan tentang

keaslian (autentisitas) yang ditentukan melalui kritik ekstern dan keabsahan tentang

kesahihan sumber (krebilitas) yang ditelusuri melalui kritik intern.

Sama halnya dengan pendapat di atas, Sjamsuddin (2007:105) menambahkan

bahwa “fungsi kritik sumber bagi sejarawan erat kaitannya untuk mencari kebenaran”. Pada tahap ini sejarawan dihadapkan pada benar dan salah, kemungkinan

dan keraguan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa kritik sumber

dikelompokkan dalam dua bagian yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik

eksternal menitikberatkan pada aspek-aspek luar sumber sejarah sedangkan kritik

internal lebih menekankan pada isi (contens) dari sumber sejarah. Aspek eksternal

bertujuan untuk menilai otentisitas dan integritas sumber. Aspek-aspek luar tersebut

(27)

sumber itu dibuat?, siapa yang membuat?, dari bahan apa sumber itu dibuat? Dan

apakah sumber itu dalam bentuk asli atau tidak ? (Abdurrahman, 2007:68-69).

Adapun langkah penulis dalam melakukan kritik eksternal terbagi ke dalam

dua kategori:

1. Kategori penulis sumber

2. Karakteristik sumber

Dalam melakukan kritik terhadap sumber-sumber tertulis yang berupa buku-buku,

penulis tidak menyeleksinya secara ketat hanya mengklasifikasikannya dari aspek

latar belakang penulis buku untuk melihat keotentisitasnya sehubungan dengan tema

penulisan skripsi ini, lalu tahun terbit karena semakin kekinian angka tahunnya maka

akan semakin baik. Selain itu juga penulis meneliti dari warna kertas yang digunakan

apakah berwarna buram atau putih bersih. Kategori penulis sumber dimaksudkan

untuk mengetahui dari mana asal penulis. Adapun kritik dalam karakteristik sumber

yaitu membedakan dan mengelompokkan dalam bentuk buku atau yang lainnya.

Kritik terhadap penerbit sumber dilakukan dengan tujuan mengetahui asal-usul

sumber karena penerbit sumber yang terkenal bisa dilihat keotentisitasannya.

Contohnya saja buku sumber yang penulis gunakan merupakan buku-buku terbitan

dari Oxford University, New York dan University Press.

Kritik internal dilakukan penulis untuk melihat layak tidaknya isi dari

sumber-sumber yang telah diperoleh tersebut untuk selanjutnya dijadikan penelitian dan

penulisan skripsi. Selain itu Kritik internal juga bertujuan untuk menguji reliabilitas

dan kredibilitas sumber, kritik ini mempersoalkan isinya, kemampuan pembuatnya,

tanggung jawab dan moral, isinya dinilai dengan membandingkan

kesaksian-kesaksian sumber dengan kesaksian-kesaksian-kesaksian-kesaksian dari sumber lain. Untuk menguji

kelayakan dari sumber penelitian. Kritik internal mencoba melihat atau menguji dari

dalam reliabilitas isi dari sumber-sumber Sejarah (Sjamsuddin, 2007:143).

Kritik internal yang dilakukan penulis diawali ketika penulis memperoleh

(28)

sumber-sumber lain yang telah dibaca terlebih dahulu oleh penulis. Hasil

perbandingan sumber tersebut, maka akan diperoleh kepastian bahwa sumber-sumber

tersebut bisa digunakan karena sesuai dengan topik kajian. Berdasarkan hasil dari

melakukan kritik internal peneliti menemukan perbedaan pendapat dari berbagai

penulis. Hal itu dikarenakan latar belakang setiap penulis itu berbeda. Perbedaan

pendapat dari satu sumber dengan sumber lainnya adalah kemungkinan yang bisa

diperoleh dari kritik Internal. Kemungkinan lainnya adalah sumber-sumber yang

berbeda dan sumber-sumber yang tidak menyebutkan apa-apa (Sjamsuddin,

2007:116).

Dalam hal ini penulis mengkaji banding terhadap isi buku yang ditulis oleh

Leo Gershoy yang berjudul The French Revolution And Napoleon dengan buku yang

ditulis oleh Jean Tulard yang berjudul Napoleon: The Myth of The Savoiur. Yang

penulis temukan adalah dalam buku yang ditulis Leo Gershoy menyebutkan

Napoleon memberlakukan The Continental System. Sedangkan dalam buku yang

ditulis oleh Jean Tulard, menyebutkan bahwa yang diterapkan pada saat Napoleon

berkuasa di Prancis disebut dengan The Continental Blockade. Setelah melakukan

kaji banding, apa yang disebutkan oleh kedua sumber mengenai The Continental

System dan The Continental Blockade yang diterapkan Napoleon adalah sama, yaitu

untuk menutup semua jalur perdagangan Inggris. Ini sama dengan yang dimaksud

dengan blokade ekonomi yang akan penulis bahas dalam skripsi ini. Sehingga

penulis dapat menggunakan kedua sumber ini dalam penelitian penulisan skripsi ini.

3. Interpretasi

Menurut Kuntowijoyo (2005:101) “Interpretasi atau penafsiran sering disebut

juga sebagai subjektifitas yang sebagian bisa benar, tetapi sebagiannya adalah salah”.

Dikatakan demikian menurutnya bahwa benar karena tanpa penafsiran sejarawan data

yang sudah diperoleh tidak bisa dibicarakan.Karena sejarawan bisa saja keliru dalam

(29)

dilakukan kritik dan analisis sumber. Interpretasi adalah kegiatan menafsirkan

fakta-fakta yang sudah diperoleh peneliti melalui cara mengolah fakta-fakta yang telah dikritisi

dengan merujuk beberapa referensi yangmendukung kajian peneliti.

Menurut Kontowijoyo dalam Abdurrahman (2007:73), interpretasi sejarah

atau yang biasa disebut juga dengan analisis sejarah merupakan tahap dimana peneliti

melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah

dan bersama-sama dengan teori-teori disusunlah fakta itu ke dalam suatu interpretasi

yang menyeluruh. Dalam hal ini ada dua metode yang digunakan yaitu analisis dan

sintesis. Analisis berarti menguraikan sedangkan sintesis yang berarti menyatakan.

Keduanya dipandang sebagai metode utama di dalam interpretasi.

Dalam kaitannya dengan penelitian skripsi yang berjudul “Blokade Ekonomi

Napoleon Bonaparte dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Inggris tahun

1806-1814”, interpretasi yang penulis lakukan adalah terhadap data-data dan fakta-fakta

yang sudah diperoleh kemudian ditafsirkan bersadarkan pada fakta-fakta yang

ditemukan. Sehingga penafsiran tersebut dapat dipertanggungjawabkan oleh penulis.

Penulis menafsirkan bahwa arti penting dari blokade ekonomi bagi strategi Napoleon

ini terletak dari segi geopolitik atau diukur dari strategisnya pelabuhan-pelabuhan

kekuasaan Inggris tersebut. Contoh lain dari interpretasi ini adalah mengenai

pentingnya pelabuhan strategis dalam sebuah pergadangan. Berhubung Inggris

memiliki banyak pelabuhan dan merupakan wilayah strategis bila dijadikan sebagai

pendukung dalam perdagangan internasional, jika Napoleon dapat menutup wilayah

tersebut, maka kemungkinan besar Prancis dibawah kekuasaan Napoleon dapat

mengalahkan perdagangan Inggris.

4. Historiografi

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari penelitian yang memaparkan dan

melaporkan seluruh hasil penelitian dalam bentuk tertulis setelah melalui tahap

(30)

keterampilan teknis penggunaan kutipan-kutipan dan catatan-catatan. Namun yang

paling utama adalah penggunaan pikiran-pikiran kritis dan analitis sehingga

menghasilkan suatu sintesis dari suatu hasil penelitian dan penemuan dalam suatu

penelitian yang utuh yang disebut dengan historiografi. Menurut Abdurrahman

(2007:76), “historiografi merupakan cara penulisan, pemaparan dan pelaporan hasil

penelitian sejarah yang telah dilakukan. Layaknya laporan penelitian ilmiah,

penulisan hasil penelitian sejarah hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas

mengenai proses penelitian dari awal (fase perencanaan) sampai dengan akhir

(penarikan kesimpulan)”.

Sedangkan menurut Sjamsuddin (2007:156), “historiografi adalah usaha

mensintesiskan seluruh hasil penelitian atau penemuan yang berupa data-data dan

fakta-fakta sejarah menjadi suatu penulisan yang utuh, baik itu berupa karya nesar

ataupun hanya berupa makalah kecil”. Hubungan dengan penelitian ini, bahwa tahap

historiografi yang dilakukan oleh peneliti merupakan tahap akhir dari tahap penelitian

yang yang telah dilaukan sebelumnya dari mulai tahap heuristic, kritik, interpretasi

sampai pada historiografi.

Tahap Historiografi ini akan peneliti laporkan dalam sebuah tulisan berbentuk

skripsi dan disusun berdasarkan pedoman penulisan karya ilmiah yang berlaku di

Lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Adapun tujuan dari laporan

hasil penelitian ini adalah memenuhi kebutuhan studi akademis tingkat sarjana pada

Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.

Berdasarkan ketentuan penulisan karya ilmiah dilingkungan UPI tersebut

maka sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut.

1. Bab I Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang masalah yang memuat penjelasan

mengapa masalah yang diteliti muncul dan penting diserta mengenai alasan atau

(31)

menjadi keresahan bagi peneliti. Pada bab ini juga berisi perumusan dan pembatasan

masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan untuk mempermudahkan peneliti

mengkaji dan mengarahkan pembahasan, tujuan penelitian, metode dan teknik

penelitian serta struktur organisasi. Adapun yang menjadi uaraian dari bab I ini yakni:

Latak Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Teknik

Penelitian, Metodologi Penelitian dan struktur organisasi.

2. Bab II Kajian Pustaka

Mengenai Kajian Pustaka memaparkan berbagai sumber literature yang

peneliti anggap memiliki keterkaitan dan relevan dengan masalah yang dikaji,

didukung dengan sumber tertulis seperti buku dan dokumen yang relevan. Dalam

kajian pustaka ini, peneliti membandingkan dan menginterpretasikan kedudukan

masing-masing penelitian yang dikaji kemudian dihubungkan dengan masalah yang

sedang diteliti. Hal ini dimaksudkan agar adanya keterkaitan antara permasalahan di

lapangan dengan buku-buku atau secara teoritis, agar keduanya bisa saling

mendukung, dimana dari teori yang dikaji dengan permasalahan yang diteliti bisa

berkaitan, sedangkan fungsi dari kajian pustaka adalah sebagai landasan teoritik

dalam analisis temuan.

3. Bab III Metode Penelitian

Mengenai metode penelitian, bab ini berisi mengenai tahap-tahap,

langkah-langkah, metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti meliputi

heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Semua prosedur dalam penelitian akan

dibahas pada bab ini. Prosedur yang dimaksud adalah langkah-langkah peneliti dalam

melukukan penelitian ini seperti tahap perencanaan, pengajuan judul penelitian,

persiapan penelitian, proses bimbingan dan tahap pelaksanaan penelitian. Dalam bab

ini juga peneliti mengungkapkan dan melaporkan pengalaman selama melaksanakan

(32)

4. Bab IV Strategi dan Dampak Blokade Ekonomi Napoleon Terhadap

Perekonomian Inggris

Pembahasan merupakan isi utama dari tulisan karya ilmiah ini mengenai

permasalahan-permasalahan yang terdapat pada rumusan dan batasan masalah. Selain

itu pada dasarnya Bab IV ini merupakan hasil pengolahan dan analisis terhadap

fakta-fakta yang telah ditemukan dan diperoleh selama penelitian berlangsung. Dan pada

Bab IV ini peneliti akan memaparkan hasil penelitiannya dengan gaya berceritanya

sendiri.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Sebagai bab terakhir yakni menjelaskan kesimpulan yang merupakan jawaban

dan analisis peneliti terhadap masalah-masalah secara keseluruhan yang merupakan

hasil dari penelitian. Hasil akhir ini merupakan pandangan serta interpretasi peneliti

mengenai inti dari bab IV yakni mengenai pembahasan. Selain itu dalam bab V

disajikan penafsiran peneliti terhadap hasil analisis dan temuan, hasilnya disajikan

dalam bentuk kesimpulan penelitian.

Pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan yang didapatkan

setelah mengkaji permasalahan yang telah diajukan sebelumnya. Pada bab V ini

laporan yang dibuat dan dilampirkan bisa berbentuk uraian padat atau dengan cara

butir demi butir, akan tetapi akan lebih baik jika bentuk yang disajikan adalah dengan

uraaian padat daripada dalambutir demi butir. Dalam bab ini pula biasanya peneliti

mengharapkan saran dan kritik pembaca atas penelitian yang akan dating bisa lebih

(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Bab ini merupakan kesimpulan dan saran dari penulisan skripsi yang berjudul

“Blokade Ekonomi Napoleon Bonaparte dan Dampaknya Terhadap Perekonomian

Inggris Tahun 1806-1814”. Kesimpulan tersebut merujuk pada jawaban atas

permasalahan penelitian yang telah dikemukakan oleh penulis dalam bab

sebelumnya. Terdapat tiga hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan

yang dibahas, yaitu:

Pertama, penerapan blokade ekonomi atau yang disebut oleh Napoleon

dengan blokade kontinental, dilatar belakangi oleh hubungan Inggris dan Prancis

yang ditentukan oleh persaingan komersial dan kekuasaan antara kedua Negara.

Sepanjang sejarah sudah puluhan kali bangsa Inggris terlibat dalam peperangan

melawan bangsa Prancis yang dimata bangsa Inggris hal ini terutama disebabkan oleh

kesetiaan bangsa Prancis terhadap monarkinya. Terjadinya Revolusi Prancis awalnya

tidak menjadi permasalahan bagi Inggris, hingga akhirnya Inggris menyadari bahwa

keadaan sosial dan politik di Inggris dan Prancis sangatlah berbeda. Keadaan kacau

dan tidak menentu selama 10 tahun di Prancis memberikan peluang kepada seorang

militer ulung dan ambisius, yaitu Napoleon Bonaparte. Karir militernya menanjak

pesat setelah ia berhasil mengalahkan Inggris menumpas kerusuhan dimotori kaum

loyalis di Toulon tahum 1793. Setelah kembali ke Prancis, Napoleon merancang

konfrontasi dengan Inggris, suatu pasukan yang hebat dibentengi dengan kokoh oleh

Angkatan Lautnya. Ia kemudian merencanakan untuk menghancurkan rute

perdagangan musuhnya yaitu Inggris. Berakhirnya Revolusi di Prancis memunculkan

seorang Jenderal, yaitu Napoleon Bonaparte, Prancis mulai mengembalikan

eksistensinya di Eropa dengan memiliki banyak wilayah-wilayah koloni. Dan Inggris

(34)

Dalam mencapai tujuannya, Napoleon merencanakan untuk menutup perdagangan ke

Inggris, karena seperti yang kita ketahui Inggris pada saat itu merupakan Negara yang

banyak memproduksi barang-barang, sehingga perdagangannya sangat unggul

didukung dengan Angkatan Lautnya yang tangguh. Rencana Napoleon mengalahkan

Inggris dengan menutup perdagangannya dan melarang seluruh negara bawahannya

serta negara netral untuk tidak melakukan perdagangan dengan Inggris disebutnya

dengan Blokade Kontinental. Blokade kontinental ini secara resmi diumumkan

Napoleon di dewan pada tanggal 21 November 1806 dalam Keputusan Berlin.

Kedua, pelaksanaan dari blokade kontinental Napoleon dimulai setelah

dekritnya dalam Keputusan Berlin. Keputusan Berlin menjadi awal penerapan

blokade kontinental Napoleon yang ditujukan untuk menutup perdagangan Inggris

dan dapat menghancurkan perekonomiannya. Dalam sistem ini semua perdagangan

dan semua komunikasi dengan pulau-pulau Inggris dilarang. Setiap subjek Inggris

yang ditemukan di Negara-negara yang diduduki oleh pasukan Prancis atau sekutu

mereka akan disita sebagai barang sitaan. Keputusan Napoleon di dewan ditanggapi

oleh Inggris dengan peraturan yang sama yaitu setiap Negara dilarang melakukan

perdangan dengan Negara Prancis. Akhibatnya Napoleon kembali memperketat

peraturan blokade kontinentalnya dengan mengeluarkan Keputusan Milan yang

dikeluarkan pada tanggal 23 November dan 17 Desember 1807. Keputusan tersebut

menetapkan hak untuk menyita barang-barang Inggris dari tangan staf bea cukai,

ditempat yang telah diperkuat oleh tentara dan peningkatan keamanan serta penyitaan

terhadap semua kapal yang telah mematuhi perintah Inggris di dewan. Semua kapal

yang berasal dari pelabuhan Inggris, saat di laut lepas akan kehilangan karakter

nasional mereka dan mereka akan dijadikan sebagai hadiah perang yang sah jika

tertangkap oleh kapal Prancis atau sekutu. Selanjutnya, setiap kapal yang berlabuh di

setiap pelabuhan great britain atau dalam koloni, semua harta miliknya akan

(35)

Prancis. Sedangkan dalam keputusan Berlin hanya dilakukan pengusiran terhadap

mereka.

Ketiga, dampak dari kebijakan Napoleon itu akhirnya berpengaruh terhadap

perdagangan Inggris yang pada akhir 1807 hingga pertengahan tahun 1808 terjadi

krisis ekonomi. Segala upaya segera dilakukan Inggris untuk memperbaiki kembali

sistem perdangannya, salah satunya yaitu dilakukannya penyelundupan

didaerah-daerah tempat keluar masuknya kapal perdagangan. Penyelundupan yang terus

berlangsung sedikit demi sedikit dapat memperbaiki perekonomian Inggris kembali,

dibantu oleh Swedia yang setia pada aliansi Inggris dijadikan gudang penyimpanan

barang-barang Inggris. Penyelundupan yang terus berkembang membuat pendapatan

Negara menjadi berkurang karena sesungguhnya Prancis tidak bisa memenuhi

kebutuhan yang biasa bergantung pada produk Inggris. Sehingga akhirnya Napoleon

memanfaatkan penyelundupan tersebut dengan melegalkan impor produk kolonial

seperti kopi, kakao dan gula tapi diwajibkan untuk melakukan pembayaran bea cukai

sebesar 50%. Dengan cara ini membuat penyelundupan menambah pendapatan

Negara dalam bea masuk yang kira-kira persentasenya sama dengan keuntungan yang

berasal dari penyelundupan ilegal. Hukum baru blokade kontinental ini dikeluarkan

pada Agustus 1810 yang dikenal dengan Tarif Trianon ditambah dengan Keputusan

Fontainebleau yang memerintahkan kekaisaran di manapun untuk menghancurkan

semua produk manufaktur Inggris kecuali segelintir artikel yang telah mengaku di

bawah lisensi. Ledakan ekonomi di Inggris diakhiri dengan adanya krisis yang parah

pada bulan Juli dan Agustus tahun 1810. Terjadi pengangguran berat dan penyusutan

merked mata uang Inggris, serta bahan baku dan barang kolonial mendadak

mengalami penurunan tajam dalam perdagangan. Namun krisis yang dialami Inggris

ini juga dialami oleh Prancis, termasuk di Amsterdam, Kota Hanse, Prusia, dan

Swiss, dan di New York, yang menunjukkan rumitnya seluruh hubungan. Tariff

trianon yang ditetapkan Napoleon memberikan kontribusi besar terhadap sistem

(36)

Sistem lisensi memberi peluang bagi Inggris untuk terus melakukan

perdagangan dengan benua. Adanya sistem lisensi dan kegiatan penyelundupan,

ekspor Inggris tidak terpengaruh oleh blokade kontinental. Selama 1812 situasi

ekonomi perlahan membaik di Inggris, terutama setelah perdagangan Amerika

Selatan telah masuk ke dalam keadaan yang baik pada awal Februari. Keluarnya

Rusia dari kebijakan blokade kontinental Napoleon memberi peluang yang sangat

besar bagi Inggris untuk terus memperbaiki perekonomiannya dalam bidang

perdagangan. Perlahan-lahan perekonomian Inggris kembali bangkit pada awal tahun

1813. Perdagangan luar negeri Prancis mengalami penurunan disebabkan oleh perang

ekonomi. Peperangan yang berlangsung selama kurang lebih dua dekade, dominasi

Prancis di Eropa praktis lenyap. Ditambah dengan keadaan ekonominya yang

perlahan-lahan menjadi buruk, hingga akhirnya, blokade kontinental yang diterapkan

selama kurang lebih delapan tahun secara resmi dibatalkan, setelah turun tahtanya

Napoleon pada bulan April 1814. Penerapan blokade kontinental yang diterapkan

Napoleon memang tidak sepenuhnya berhasil dalam menghancurkan perekonomia

Inggris. Blokade kontinental memiliki sedikit keberhasilan dalam misi untuk

menghancurkan perekonomian Inggris, terbukti dengan naik turunnya perekonomian

Inggris selama diberlakukannya system tersebut. Inggris terus melakukan usaha agar

tetap melakukan perdagangan untuk menjaga perekonomiannya. Kebijakan dan

peraturan yang telah disiapkan Napoleon untuk melaksanakan blokade kontinental

tersebut masih belum cukup untuk menghadapi Inggris, karena ternyata Napoleon

tidak mempunyai sarana yang cukup untuk menindak pelanggar-pelanggar Blokade

Kontinental itu. Industri, perdagangan dan Angkatan Laut Inggris telah berhasil

memenangkan perang ekonomi ini. Peperangan antara Prancis dengan kekuatan lain

di benua Eropa selama lebih dari dua dekade akhirnya sampai pada titik penghabisan.

Setelah peperangan era Napoleon berakhir, dominasi Prancis di Eropa praktis lenyap,

dan kembali lagi seperti pada masa Louis XIV. Inggris akhirnya muncul sebagai

(37)

Inggris menjadi yang terkuat di dunia, demikian juga mereka menjadi negara maju di

bidang ekonomi dan industri.

5.2 Saran

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pembelajaran

sejarah di lembaga persekolahan khususnya pada tingkat Sekolah Menengah Atas

karena sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD)

„Menganalisis sejarah dunia yang mempengaruhi sejarah bangsa Indonesia dari abad ke 18 sampai dengan abad ke 20‟. Pengaruh yang dimaksud lebih lanjut

dikembangkan pada Kompetensi Dasar poin (3.1), yakni „Membedakan pengaruh

Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, Revolusi Rusia terhadap perkembangan

pergerakan nasional Indonesia‟. Blockade Kontinental yang diterapkan oleh Napoleon merupakan suatu peraturan yang diberlakukan setelah peristiwa Revolusi

Prancis yang berdampak pada perekonomian Inggris. Oleh sebab itu blokade

kontinental dapat dijadikan sebagai bahan ajaran tambahan sejarah disekolah-sekolah

dengan menjelaskan penerapan blokade kontinental yang ditujukan untuk merusak

perekonomian Inggris. Ketidaksempurnaan penelitian ini perlu dijawab dan diteliti

lebih konferensi lagi. Semoga apa yang menjadi keresahan peneliti dari

ketidaksempurnaan penelitian ini dapat diteliti lebih lanjut oleh peneliti lain yang

tertarik dengan kondisi sosial ekonomi dikawasan Eropa Barat khususnya yang

berkaitan dengan Negara Inggris dan Prancis dari segi sosial, politik, budaya dan

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Abdurrahman, D. (2007). Metode Penelitian Penelitian Sejarah. Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu.

Adkins, R. (2004). Nelson’s Trafalgar: The Battle That Changed The Word. New York: Viking Penguin.

Alden, J. (1963). Rise of The American Republic. New York: Herper and Raw Publisher.

Astrid dan Nadif. F. A. (2011). Sejarah Perang-Perang Besar Di Dunia. Yogyakarta: Familia Pustaka Keluarga.

Carrol, P. (1973). The Restless Centuries: A History Of American People. Minnesota: Burgess Publishing Company.

Charpentier et al. (2011). Sejarah Prancis Dari Zaman Prasejarah Hingga Akhir

Abad Ke-20. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Gershoy, L. (1933). The French Revolution And Napoleon. New York: Appleton-Century-Crofts, Inc.

Gottschalk, L. (1975). Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Guerard, A. (1956). Napoleon I A Great Life In Brief. New York: Alfred A. Knopf.

Hidayat, I. dan Mardiyono. (1983). Geopolitik, Teori dan Strategi Politik dalam

Hubungannya dengan Manusia, Ruang dan Sumber Daya. Surabaya: Usaha

Nasional.

Holsti, K. J. (1992). Teori, Etika dan Kebijakan Hubungan Internasional. Bandung: Binacipta.

Ismaun. (2005). Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan. Bandung: Historia Utama Press.

(39)

Liebmanm and Young. (1966). The Growth Of Amerika. New Jersey: Prentice-Hall Inc.

Lyons. M. (1994). Napoleon Bonaparte And The Legacy Of The French Revolution. London: The Macmillan Press.

Malet, A. dan Isaac, J. (1989). Revolusi Perancis 1789-1799. Jakarta: PT Gramedia

Mc. C., Jhon. dan Salter, M. (2009). Karakter-Karakter Yang Menggugah Dunia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Nasution, D. (1991). Politik Internasional: Konsep dan Teori. Jakarta: Erlangga.

Plumb. J. H. (1963). England In The Eighteenth Century. Cambridge: Penguin Books.

Rudy, T. M. (1992). Teori, Etika Dan Kebijakan Hubungan Internasional. Bandung: Angkasa.

Samekto. (1998). Ikhtisar Sejarah Bangsa Inggris. Jakarta: Grasindo.

Schroeder, P. W. (1994). The Transformation Of European Politics 1763-1848. Oxford: Clarendon Press.

Sebay, M. S. (2006). Speeches That Changed The World. London: Quercus Publishing

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakata: Ombak.

Suriasumantri, J. S. (2003). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Syamtidar. (2011). Inspirasi Perang Waterloo: Pasang Surut Napoleon Bonaparte. Surabaya: Portico Publishing.

Tulard, J. (1985). Napoleon: The Myth Of The Saviour. Cambridge: University Press.

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

(40)

Morgenthau, H. J. (2010). Politik Antar Bangsa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sumber E-book :

Ismailov, E. dan Papava, V. (2006). The Heartland Theory And The Present-Day

Geopolitical Structure Of Central Eurasia. [Online]. Tersedia: http://rapidshare.com/HeartlanTheory_2011.pdf.html [diunduh 11 Januari 2013]

Heckscher, E. F. (1922). The Continental System: An Economic Interpretation

[1918]. Oxford: Clarendon Press. [Online]. Tersedia:

http://oll.libertyfund.org/simple.php?id=327 [ diunduh 1 Juli 2013]

Sumber Skripsi:

Subeli. (2011). Perang Amerika Serikat-Inggris 1812: Sebuah Kemenangan Politik

Amerika Serikat atas Inggris. Skripsi Sarjana pada FPIPS UPI Bandung: Tidak

diterbitkan.

Sumber Internet :

Aryani, I. (2013). Menyelesaikan Sengketa Internasional. [Online]. Tersedia:

http://ilmucerdas.wordpress.com/2010/10/23/menyelesaikan-sengketa-internasional/ [diunduh 2 Oktober 2013]

Fajar. (2012). Sejarah Terbentuknya Uni Eropa. [Online]. Tersedia: Nerindo.com/sejarah-terbentuknya-uni-eropa.html [diunduh 28 Desember 2012]

Ginanjar, I. (2011). Sejarah Revolusi Industri di Inggris. [Online]. Tersedia: http://globalmaya.wordpress.com/2011/02/21/sejarah-revolusi-industri-di-inggris/ [diunduh 10 Januari 2013]

Marihandono, D. _____. Peran Strategi Napoleon dalam Konstitusi Perancis.

[Online]. Tersedia:

(41)

Mustaqim. (2010). Peristiwa-Peristiwa Penting Di Eropa Antara Abad 14-18. [Online]. Tersedia:

http://mustaqimzone.wordpress.com/2010/03/03/peristiwa-peristiwa-penting-di-eropa-antara-abad-14-18/ [diunduh 28 Desember 2012]

_____._____. Continental System. [Online]. Tersedia:

http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/Continental+System [diunduh 20 Agustus 2013]

_____._____. Continental System History. [Online]. Tersedia:

http://www.infoplease.com/encyclopedia/history/continental-system.html

[diunduh 20 Agustus 2013]

_____._____. Joseph Bonaparte. [Online]. Tersedia:

http://www.google.com/imgres?imgurl=http://upload.wikimedia.org/wikipedia/ commons/thumb/1/14/Joseph-Bonaparte.jpg/80px-Joseph-Bonaparte.jpg

[diunduh 5 Oktober 2013]

_____._____. Napoleon Bonaparte. [Online]. Tersedia:

http://www.google.com/search?q=gambar+napoeon+bonaparte&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a [diunduh 5 Oktober 2013]

_____._____. Revolusi Perancis. [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Revolusi_Perancis [diunduh 28 desember 2012]

_____._____. Rumusan Masalah Penelitian. [Online]. Tersedia:

http://teorionline.net/rumusan-masalah-penelitian/ [diunduh 11 Januari 2013]

_____._____. Semenanjung Iberia. [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Iberian_peninsula.jpg [diunduh 5 Oktober 2013]

_____._____. Strategic Situation of Europe 1805. [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Strategic_Situation_of_Europe_1805.jpg

[diunduh 20 Agustus 2013]

_____._____. Imperialisme. [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Imperialisme [diunduh 2 Februari 2013]

_____._____. Wilayah Kekuasaan Prancis. [Online]. Tersedia:

Gambar

Tabel 1 Statistik Perdagangan Inggris ……………………………………………... 87

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan ta'rif tersebut, apabila ada sesuatu yang hukumnya telah ditetapkan oleh suatu peristiwa yang hukumnya telah diketahui menurut satu cara mengetahui illat-illat

Berdasarkan selisih antara permintaan dan produksi bahan bakar minyak pada tahun dimulai beroperasinya pabrik yaitu pada tahun 2010, maka diambil sekitar 0.25% dari selisih

gaji karyawan pusat, bayar telp, listrik, sewa kantor pusat, dsb, yang terjadi di Pusat, maka pencatatan akuntansi dilakukan di Pusat saja....

3.2 Nama penuh, alamat rumah yang tetap dan nombor kad pengenalan penuntut dan penjamin- penjamin dalam perjanjian itu hendaklah diisi dengan lengkap.. 3.3 Contoh untuk mengisi

Metode demonstrasi e) metode bermain peran, dan 6) metode pemecahan masalah. Teknik peningkatan mutu pembelajaran pendidikan agama Islam dalam membentuk.. akhlak mulia

[r]

Pada saat kondisi daerah tangkapan air masik baik, dimana kawasan permiabel atau kedap masih sekitar 8.48 % (Purboseno, Bambang, Suripin, Hadi, 2013) debit outflow Waduk Rawa

Pengawasan dalam pengelolaan pemungutan tarif parkir atas penerimaan pajak dan retribusi parkir pada Dinas Pendapatan Daerah dan Dinas Perhubungan Kota Palembang