PENGARUH PENUGASAN PRESENTASI DENGAN MULTIMEDIA
TERHADAP KEMAMPUAN RETENSI DAN MOTIVASI BELAJAR
SISWA PADA KONSEP ALAT INDERA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Biologi
Oleh :
Eka Fatmala Oktaviany
(0804635)
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Pengaruh Penugasan Presentasi dengan
Multimedia terhadap Kemampuan Retensi
dan Motivasi Belajar Siswa pada Konsep
Alat Indera
Oleh
Eka Fatmala Oktaviany
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Eka Fatmala Oktaviany 2012 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2012
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PENUGASAN PRESENTASI DENGAN MULTIMEDIA
TERHADAP KEMAMPUAN RETENSI DAN MOTIVASI BELAJAR
SISWA PADA KONSEP ALAT INDERA
Disusun Oleh
Eka Fatmala Oktaviany
0804635
Disetujui dan disahkan oleh
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Achmad Munandar, M.Pd.
NIP. 194907131976031002
Pembimbing II
Dra. Ammi Syulasmi, M.S.
NIP. 195408281986122
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
Dr. Riandi, M.Si.
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Pengaruh Penugasan Presentasi dengan Multimedia terhadap Kemampuan Retensi dan Motivasi Belajar Siswa pada Konsep Alat Indera. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penugasan membuat dan mempresentasikan multimedia presentasi terhadap retensi dan motivasi belajar dalam konsep Alat Indera. Metode penelitian ini adalah quasy experiment dengan desain penelitian Nonequivalent control groups pretest-posttest design dengan pengambilan sampel secara purposif. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Banjar dengan subjek penelitian siswa kelas XI IPA 5 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 7 sebagai kelas kontrol, yang masing-masing kelas terdiri dari 32 siswa. Nilai retensi siswa dijaring dengan menggunakan tes pilihan ganda sebanyak 30 soal yang diberikan 3 minggu stelah posttest pertama, sedangkan motivasi belajar dijaring dengan angket motivasi belajar model Attention, Relevance, Confidence, dan Satisfaction. Pengujian data dilakukan dengan bantuan software SPPS v16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran konsep alat indera dengan menggunakan metode Penugasan presentasi dengan multimedia ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap retensi dan motivasi belajar siswa. Rata-rata retensi siswa pada kelas eksperimen berada pada kategori sangat baik (92,94%), sedangkan kelas kontrol berada pada kategori baik (75,56%). Sedangkan untuk motivasi belajar, rata-rata skor motivasi belajar kelas eksperimen berada pada kategori baik (3,71), dan kelas kontrol berada pada kategori cukup baik (3,42). Adapun respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode penugasan pembuatan dan presentasi multimedia ini rata-rata memberikan respon positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode penugasan pembuatan dan presentasi multimedia ini memberikan pengaruh positif tehadap kemampuan retensi dan motivasi belajar siswa.
Kata Kunci :
ABSTRACT
This study is entitled The Effect of Giving Assignment of Multimedia Presentation towards the Students’ Retention Ability and Learning Motivation in the Concept of Sense Organ. The purpose of this study is to reveal the effect of giving assignment of creating and presenting multimedia presentation towards the retention and learning motivation in the concept of sense organ. This study employed quasy experiment method with Nonequivalent control groups pretest-posttest design research design by collecting sample purposively. This study was conducted in SMA Negeri 1 Banjar. The research subjects are eleventh grade students in science class 5 as the experiment class and eleventh grade students in science class 7 as the control class, in which each class consists of 32 students. Students’ retention value is captured by conducting a multiple-choice test consisting of 30 questions given 3 weeks after the first posttest, whilst learning motivation is captured by distributing questionnaire concerning learning motivation with Attention, Relevance, Confidence, dan Satisfaction models. The data analysis is done with the help of software SPPS v16. The result of the research indicates that learning the concept of sense organ by using the method of giving assignment of multimedia presentation provides significant effect to the students’ retention and learning motivation. The average retention of students in the experiment class is in excellent category (92,94%), whilst in the control class, it is in good category (75,56%). While for learning motivation, the average score for the experiment class is in good category (3,71), and for the control class, it is in fair category (3,42). Students’ response towards the learning process using method of giving assignment of multimedia presentation averagely provides positive response. It can be concluded that learning by using the method of giving assignment of multimedia presentation provides positive effect to the students’ retention ability and learning motivation.
Keyword: Recitation, Presentation, Multimedia Presentation, Retention,
DAFTAR ISI
BAB II PENUGASAN PRESENTASI DENGAN MULTIMEDIA,
RETENSI, DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA KONSEP ALAT
INDERA...
A. Retensi...
B. Motivasi Belajar Siswa...
C. Hasil Belajar...
D. Pembelajaran Aktif (Active Learning)......
E. Metode Pnugasan Presentasi Multimedia...
F. Tinjauan Materi Alat Indera...
C. Lokasi dan Waktu Penelitian...
D. Subjek Penelitian...
E. Definisi Operasional...
F. Instrumen Penelitian...
G. Prosedur Penelitian...
H. Teknik Pengumpulan Data...
I. Analisis Instrumen...
J. Teknik Pengolahan Data...
K. Alur Penelitian...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...
A. Hasil Penelitian...
1. Hasil Belajar Siswa...
2. Data Retensi Siswa...
3. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa...
4. Penilaian Pembuatan dan Kegiatan Presentasi Multimedia...
5. Hasil Angket Respon Siswa...
B. Pembahasan...
1. Pengaruh Penugasan Presentasi dengan Multimedia terhadap
Hasil Belajar...
2. Pengaruh Penugasan Presentasi dengan Multimedia terhadap
Retensi...
3. Pengaruh Penugasan Presentasi dengan Multimedia terhadap
Motivasi Belajar...
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Tahap Penelitian... 45
3.2 Interpretasi Koefesien Korelasi Butir Soal... 54
3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen... 54
3.4 Klasifikasi Rentang Realibilitas... 55
3.5 Klasifikasi Indeks Tingkat Kesukaran... 56
3.6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal... 57
3.7 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda... 58
3.8 Hasil Uji Daya Pembeda Butir Soal... 58
3.9 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Butir Soal... 59
3.10 Klasifikasi Tingkat Retensi... 62
3.11 Kriteria Penilaian Presentasi... 63
3.12 Klasifikasi Tingkat Motivasi... 64
3.13 Klasifikasi Presentase Angket... 65
4.1 Rekapitulasi Data Nilai Hasil Pretest... 67
4.2 Rekapitulasi Data Nilai Hasil Posttest... 69
4.3 Perbandingan Nilai Pretest-Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol... 70
4.4 Rekapitulasi Hasil Uji Statistik Hasil Belajar Siswa... 71
4.5 Rekapitulasi Data Nilai Hasil Retest... 74
4.6 Data Perbandingan Nilai Posttest 1 dan Posttest 2... 75
4.7 Rekapitulasi Data Tingkat Retensi Siswa... 76
4.8 Perbandingan Rata-Rata Tingkat Retensi Siswa... 77
4.9 Rekapitulasi Hasil Uji Statistik Nilai Retensi Siswa... 78
4.10 Rekapitulasi Hasil Analisis Angket Motivasi 80 4.11 Rekapitulasi Data Skor Motivasi Siswa... 81
4.12 Rekapitulasi Hasil Uji Statistik Skor Motivasi Belajar Siswa... 82
4.13 Kriteria Penilaian Pembuatan dan Kegiatan Presentasi Multimedia... 84
4.15 Kriteria Penilaian Pembuatan dan Presentasi Makalah... 86
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kercut Pengalaman Edgar Dale... 31
2.2 Struktur Bola Mata... 36
2.3 Struktur Hidung... 38
2.4 Struktur Telinga... 40
2.5 Struktur Lidah... 42
2.6 Struktur Kulit... 43
4.1 Perbandingan Tingkat Motivasi Belajar Kelas Kontrol dan Eksperimen.. 81
4.2 Respon Siswa mengenai Pengalaman Belajar Menggunakan Komputer dan Media Presentasi Powerpoint... 88
4.3 Respon Siswa Mengenai Pengalaman Membuat Multimedia Presentasi.. 89
4.4 Respon Siswa Mengenai Pengalaman Melakukan Kegiatan Presentasi dalam Pembelajaran... 90
4.5 Respon Siswa Mengenai Ketertarikan dan Motivasi dalam Penugasan Pembuatan dan Penggunaan Multimedia Presentasi... 91
4.6 Respon Siswa Mengenai Kegiatan Belajar Mengajar Menggunakan Presentasi Multimedia... 92
4.7 Respon Siswa Mengenai Efek Pembelajaran Kegiatan Presentasi terhadap Ingatan... 93
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A Perangkat Pembelajaran... 116
A.1 RPP... 117
A.2 Tugas Penyusunan Media Presentasi... 155
A.3 Contoh Media Presentasi Hasil Karya Siswa... 159
B Instrumen Penelitian... 161
B.1 Kisi-kisi instrumen Tes Hasil Belajar dan Retensi... 162
B.2 Angket Motivasi Siswa... 174
B.3 Kisi-Kisi Angket Motivasi Siswa... 177
B.4 Angket respon siswa... 178
B.5 Kisi-Kisi Angket respon siswa... 180
B.6 Format Penilaian Kegiatan Presentasi Siswa... 181
C Pengolahan Data Hasil Uji Coba Instrumen... 183
C.1 Rekapitulasi Pengolahan Data Ujicoba Instrumen Hasil Belajar... 184
D Rekapitulasi Data Hasil Penelitian... 187
D.1 Analisis Data Hasil Belajar dan Retensi... 188
D.2 Analisis Angket Motivasi... 196
D.3 Analisis Angket Respon Siswa... 203
D.4 Rincian Penilaian Penugasan dan Presentasi... 204
E Dokumentasi penelitian... 210
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi semakin
berkembang seiring dengan terjadinya globalisasi. Perkembangan teknologi
komputer telah memberikan kontribusi dalam berbagai bidang, termasuk
bidang pendidikan. Salah satu pemanfaatan teknologi komputer dalam
pendidikan diantaranya adalah sebagai media pembelajaran, misalnya
penggunaan multimedia untuk mempermudah siswa dalam memahami
konsep yang disampaikan. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan
beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan
informasi dalam bentuk text, audio, grafis, animasi, dan video.
Rusman (2012) mengungkapkan bahwa kurang lebih 80% hasil
belajar seseorang diperoleh melalui indera penglihat, dan hanya 15%
diperoleh melalui indera pendengar, dan 5% lagi indera yang lainnya.
Penggunaan multimedia sebagai media pembelajaran ini dapat melibatkan
indera pendengar dan penglihat, sehingga dapat mefasilitasi siswa dengan
gaya belajar visual maupun verbal.
Berdasarkan observasi yang dilakukan melalui wawancara dengan
guru di SMA Negeri 1 Banjar, didapatkan informasi bahwa salah satu
masalah yang sering ditemui dalam pembelajaran Biologi adalah kurangnya
kelas cenderung hanya berlangsung searah dan bersifat teacher centered. Hal
ini terjadi karena metode yang digunakan guru kurang variatif, dan hanya
berkisar pada metode ceramah. Seperti yang telah diketahui, jika tidak
dikemas dengan baik, metode ceramah ini sangat mungkin untuk
menimbulkan kejenuhan pada siswa. Jadi, untuk menimbulkan motivasi siswa
diperlukan metode yang melibatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran.
Apabila motivasi siswa dapat dimunculkan, maka diharapkan pula
pembelajaran yang berlangsung akan lebih bermakna bagi siswa, sehingga
dapat diingat dalam jangka waktu yang lebih lama.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, didapatkan pula
informasi bahwa fasilitas pembelajaran di sekolah tersebut sudah cukup
memadai. Setiap kelas telah difasilitasi dengan perangkat LCD projector,
namun pada pembelajaran biologi, fasilitas-fasilitas ini menjadi kurang
termanfaatkan dengan baik karena guru seringkali hanya menggunakan
metode ceramah biasa.
Wawancara dengan siswa pun mengindikasikan hal yang serupa.
Siswa cenderung jenuh terhadap pelajaran biologi, karena guru selalu
menggunakan metode konvensional, sehingga motivasi belajar pun
berkurang. Maka dari itu, dalam penelitian ini dipilih metode presentasi
multimedia, dengan harapan dapat menimbulkan peran aktif dari siswa,
karena berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa yang dilakukan secara
informal, dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode
dilakukan dalam mata pelajaran Biologi, sekalipun fasilitas telah tersedia.
Jadi, dengan metode yang tidak pernah dilakukan siswa sebelumnya pada
pembelajaran biologi, diharapkan dapat memunculkan motivasi bagi siswa.
Selain kurangnya motivasi, salah satu kendala lain dalam
mempelajari materi-materi pada pelajaran biologi adalah sifat siswa yang
seringkali mudah lupa terhadap materi-materi yang telah diberikan
sebelumnya. Penelitian Herlanti et. al. (2007) mengungkapkan bahwa
penggunaan multimedia dalam pembelajaran memberikan kontribusi yang
positif terhadap retensi.
Dalam penelitiannya, Yolida (2007) mengungkapkan bahwa
penggunaan metode resitasi (penugasan) dapat meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa. Pada penugasan pembuatan media presentasi, siswa
dituntut untuk membuat media presentasi yang kemudian dipresentasikan di
depan kelas. Hal ini berarti pula siswa harus mencari sendiri informasi
mengenai materi yang akan dipresentasikan, tentunya dengan arahan dari
guru. Saat siswa mencari sendiri informasi yang diperlukan untuk kemudian
disampaikan kembali di depan kelas, diharapkan kemampuan retensi siswa
terhadap materi yang telah dipelajarinya dapat bertambah baik.
Diantara konsep-konsep dalam mata pelajaran Biologi, alat indera
adalah salah satu materi yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari karena alat indera ini merupakan bagian dari anatomi tubuh manusia
yang tentunya dimiliki oleh semua manusia normal. Dengan adanya ilustrasi
yang disampaikan, tentunya akan lebih memudahkan siswa untuk memahami
apa yang dipelajarinya, sehingga siswa dapat menghubungkan apa yang telah
dipelajari dengan apa yang mereka alami berkaitan dengan alat indera
mereka, sehingga materi tersebut bukan sekedar bersifat hafalan. Berdasarkan
pengembangan dari kerucut pengalaman Dale dalam Rusman (2012: 294),
dapat dilihat bahwa siswa yang menggunakan metode presentasi memiliki
daya ingat sebesar 70%. Selain itu, konsep alat indera juga sangat cocok
untuk penerapan metode presentasi, karena siswa dalam satu kelas dapat
dibagi ke dalam lima kelompok sesuai dengan alat indera yang terdapat pada
manusia, sehingga masing-masing kelompok akan mendapat tugas untuk
membuat media presentasi mengenai salah satu alat indera dan kemudian
mempresentasikannya di depan kelas.
Dengan keunggulan multimedia sebagai media pembelajaran, serta
metode penugasan dan presentasi yang masing-masing memiliki
kelebihannya sendiri, maka penulis merancang penelitian yang
menggabungkan ketiganya dalam sebuah pembelajaran dengan harapan dapat
meningkatkan kualitas belajar siswa dengan tujuan untuk mengetahui
bagaimana pengaruhnya terhadap kemampuan retensi dan motivasi belajar
siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
penugasan presentasi menggunakan multimedia terhadap retensi dan motivasi
belajar siswa SMA pada konsep alat indera?”
Untuk memperjelas rumusan masalah di atas, maka dimunculkan
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaiamana perbedaan retensi antara siswa yang melakukan
pembelajaran dengan menggunakan metode penugasan presentasi
multimedia dengan siswa yang melakukan pembelajaran dengan metode
konvensional?
2. Bagaimana perbedaan motivasi antara siswa yang melakukan
pembelajaran dengan menggunakan metode penugasan presentasi
multimedia dengan siswa yang melakukan pembelajaran dengan metode
konvensional?
3. Bagaimana perbedaan hasil belajar antara siswa yang melakukan
pembelajaran dengan menggunakan metode penugasan presentasi
multimedia dengan siswa yang melakukan pembelajaran dengan metode
konvensional?
4. Bagaimanakah respon siswa terhadap pembelajaran pada konsep alat
indera dengan menggunakan metode penugasan presentasi multimedia?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, maka ruang lingkup masalah yang
1. Hasil belajar diukur melalui tes kognitif yang meliputi jenjang C1
(mengingat), C2 (memahami), C3 (aplikasi), C4 (analisis), C5 (evaluasi)
berdasarkan taksonomi Bloom yang telah direvisi.
2. Kemampuan retensi yang diukur dilihat dari nilai tes kognitif kedua yang
dilaksanakan 3 minggu setelah tes kognitif pertama.
3. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian diukur dengan
instrumen yang diadaptasi dari model Attention, Relevance, Confidence,
and Satisfaction (ARCS) (Keller, 2000).
4. Materi pada pembelajaran yang dilakukan selama penelitian ini terbatas
pada konsep alat indera manusia.
5. Mulimedia yang digunakan siswa untuk melakukan presentasi adalah
Microsoft Power Point, dan dapat dikembangkan sesuai kreativitas siswa.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini secara
umum adalah untuk mengetahui pengaruh dari metode penugasan presentasi
multimedia terhadap kemampuan retensi dan motivasi siswa, serta
pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.
E. Asumsi
1. Pemahaman siswa akan meningkat jika siswa diminta untuk
mengemukakan kembali informasi dengan kata-kata mereka sendiri
2. Para murid berkinerja lebih baik untuk retensi verbal saat mereka belajar
dengan teks dan ilustrasi atau narasi dan animasi daripada murid-murid
yang belajar dengan teks saja (Mayer, 2009).
3. Kegiatan belajar aktif dapat menyenangkan siswa dan menimbulkan
motivasi untuk menguasai pelajaran (Silberman, 2011).
F. Hipotesis
Berdasarkan asumsi diatas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan
untuk penelitian ini adalah: “Pembelajaran dengan metode penugasan
presentasi menggunakan multimedia lebih meningkatkan kemampuan retensi
dan motivasi belajar siswa dibandingkan dengan siswa yang melakukan
pembelajaran secara konvensional.”
G. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimen semu (quasy experimental) dengan desain penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Quasy Experimental atau disebut juga eksperimen semu. Penelitian ini
menggunakan kelas kontrol/pembanding, akan tetapi pengontrolannya hanya
dilakukan terhadap variabel yang dipandang paling dominan (Sukmadinata,
2005). Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah retensi dan motivasi
belajar siswa dengan menggunakan metode penugasan presentasi multimedia.
Kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dijadikan subjek dalam
penelitian ini dipilih secara purposif, berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Kedua kelas yang dipilih berasal dari kelas dengan
guru yang sama pada mata pelajaran Biologi, sehingga memiliki pengalaman
belajar yang relatif sama.
Kelas eksperimen dalam penelitian ini melakukan pembelajaran
dengan menggunakan metode penugasan presentasi multimedia, sedangkan
kelas kontrol tidak melakukan presentasi dengan multimedia. Agar
pengalaman belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen ini relatif
seimbang, maka kelas kontrol pun diberikan tugas yang kemudian harus
dipresentasikan juga sebagaimana pada kelas eksperimen. Namun, tugas yang
diberikan berbeda. Jika masing-masing kelompok pada kelas eksperimen
indera pada manusia untuk kemudian dipresentasikan, maka masing-masing
kelompok pada kelas kontrol diberi tugas berupa pembuatan paper yang
berisi uraian tentang satu alat indera manusia. Paper yang dibuat oleh siswa
pada kelas kontrol ini juga dipresentasikan seperti halnya kelas eksperimen,
akan tetapi tanpa menggunakan multimedia presentasi sebagaimana pada
kelas eksperimen.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
penelitian Nonequivalent Control Group Pretest-Posttest Design (Sugiyono,
2008:116).
Adapun tahapan secara umum dalam pengambilan data untuk uji
retensi ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Tahap Penelitian
Kelas Pretest Perlakuan Posttest 1 Jangka waktu Posttest 2
E O X O
3 minggu O
K O - O O
Keterangan:
E = Kelas Eksperimen
K = Kelas Kontrol
X = Treatment/Perlakuan
O = Pretest, Posttest 1, Posttest 2
E O X O
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Banjar yang
bertempat di Kota Banjar, Jawa Barat, dan waktu dilaksanakannya penelitian
ini adalah pada bulan Juni 2012.
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IA 5 dan kelas
XI IA 7 SMA Negeri 1 banjar tahun ajaran 2011/2012. Kedua kelas ini dipilih
secara purposif, dimana dari 8 kelas jurusan IPA yang terdapat di SMA
Negeri 1 Banjar ini dipilih dua kelas dengan pengajar yang sama, sehingga
kondisi awal dan pengalaman belajar siswa sebelumnya relatif sama pula.
E. Definisi Operasional
1. Metode Penugasan Presentasi Multimedia
Metode penugasan presentasi multimedia yang dimaksud adalah
pemberian tugas kepada siswa untuk membuat sebuah media presentasi
tentang materi pada konsep alat indera dengan menggunakan Microsoft
Power Point, kemudian mempresentasikannya di depan kelas dengan
bantuan LCD projector, dimana guru berperan sebagai fasilitator. Siswa
diperbolehkan mengembangkan media presentasi yang dibuatnya dengan
menggunakan video animasi, flash, atau multimedia lainnya, sesuai
dengan kreativitas siswa. Pembuatan presentasi multimedia ini dikerjakan
guru secara berkala untuk mencegah adanya miskonsepsi pada materi
yang akan disampaikan oleh siswa. Masing-masing kelompok siswa
ditugaskan untuk membuat satu media presentasi mengenai salah satu
indera pada manusia, kemudian dipresentasikan.
2. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional yang dilakukan siswa kelas kontrol
dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode penugasan dan
presentasi sama seperti pada kelas eksperimen, namun tanpa adanya
multimedia presentasi. Adapun penugasan yang diberikan pada kelas
kontrol adalah berupa pembuatan makalah sederhana yang kemudian
dipresentasikan di depan kelas tanpa multimedia presentasi.
3. Retensi Siswa
Retensi siswa yang dimaksud adalah kemampuan mengingat
yang dimiliki siswa terhadap materi yang telah dipelajari dalam jangka
waktu tertentu. Dalam penelitian ini jangka waktu yang digunakan untuk
melakukan tes retensi adalah 3 minggu setelah kegiatan pembelajaran.
Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa salah satu faktor yang
dapat mengganggu daya ingat pada siswa adalah masuknya informasi
baru. Maka dari itu, jangka watu 3 minggu untuk melakukan tes retensi
ditetapkan dengan pertimbangan dalam waktu 3 minggu tersebut siswa
informasi baru yang didapat siswa. Dengan demikian, dapat terlihat
seberapa besar kemampuan retensi siswa tersebut setelah mendapat
penambahan informasi sebagai gangguan pada daya ingatnya. Instrumen
yang digunakan dalam tes retensi ini sama dengan instrumen yang
digunakan pada saat posttest pertama, namun dengan sedikit manipulasi
pada nomor option jawaban.
4. Motivasi Belajar Siswa
Motivasi yang dimaksud adalah motivasi belajar siswa yang
diukur setelah melakukan pembelajaran. Motivasi ini diukur dengan
instrumen yang diadaptasi dari model Attention, Relevance, Confidence,
and Satisfaction (ARCS) (Keller, 2000), dimana keempat aspek tersebut
dijadikan indikator untuk mengukur tingkat motivasi siswa melalui
pernyataan-pernyataan yang terdapat pada angket yang diberikan pada
siswa.
5. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil
belajar dalam ranah kognitif sebagai hasil dari pembelajaran dengan
metode penugasan dan presentasi dengan multimedia. Hasil belajar ini
diperoleh dari tes objektif berupa soal pilihan ganda sebanyak 30 soal
dengan 5 option jawaban, yang diberikan sebelum pembelajaran (sebagai
Selain tes objektif, penilaian hasil belajar juga dilihat dari hasil
karya siswa berupa media presentasi powerpoint serta kegiatan presentasi
yang dilakukan siswa tentang materi alat indera.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Tes tertulis, untuk mengukur hasil belajar dan retensi siswa pada ranah
kognitif, yaitu berupa tes objektif sebanyak 30 soal pilihan ganda yang
telah diujicoba. Tes ini diberikan sebelum pembelajaran (pretest) dan
setelah pembelajaran konsep alat indera (posttest pertama), baik pada
kelas eksperimen, ataupun pada kelas kontrol. Instrumen yang digunakan
dalam tes retensi (retest atau posttest kedua) adalah instrumen yang sama
dengan instrumen yang diberikan pada saat posttest pertama, namun
dengan manipulasi nomor option jawaban.
2. Tugas pembuatan multimedia presentasi, yang kemudian dinilai oleh guru
sekaligus menjadi peer assesment bagi siswa. Penilaian ini juga mencakup
kegiatan presentasi yang dilakukan siswa.
3. Angket yang digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa setelah
melakukan pembelajaran, baik pada kelas eksperimen, maupun kelas
kontrol. Angket tersebut merupakan modifikasi dari angket yang
diadaptasi dari model ARCS (Keller, 2000), dimana di dalamnya terdapat
setuju, ragu-ragu, setuju, dan sangat setuju, yang diisi dengan cara meberi
tanda ceklis () pada salah satu option jawaban yang dipilih.
4. Angket yang digunakan untuk mengetahui respon siswa mengenai metode
penugasan presentasi multimedia pada konsep alat indera, yang diberikan
pada kelas eksperimen. Angket ini terdiri dari 34 pernyataan yang,
masing-masing pernyataan memiliki 5 option jawaban sebagaimana pada
angket motivasi belajar siswa (sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu,
setuju, sangat setuju).
G. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Observasi awal terhadap sampel penelitian mengenai
masalah-masalah yang terdapat pada pembelajaran Biologi.
b. Perumusan judul penelitian.
c. Kajian Pustaka.
d. Penyusunan proposal dan melakukan bimbingan dengan dosen.
e. Pengajuan proposal penelitian pada seminar proposal.
f. Perbaikan proposal penelitian berdasarkan hasil seminar.
g. Peyusunan instrumen penelitian.
h. Pertimbangan (judgement) instrumen penelitian oleh dosen ahli.
i. Revisi instrumen penelitian berdasarkan hasil judgement dosen.
j. Uji coba instrumen penelitian.
l. Revisi instrumen penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Penjaringan nilai awal siswa melalui pretest.
b. Pelaksanaan pembelajaran, baik untuk kelas eksperimen maupun kelas
kontrol.
c. Pemberian posttest di akhir pembelajaran terhadap kelas eksperimen
dan kelas kontrol.
d. Penjaringan informasi mengenai motivasi belajar siswa melalui
pemberian angket di akhir pembelajaran, baik untuk kelas eksperimen,
maupun kelas kontrol.
e. Pemberian angket mengenai respon siswa terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan pada kelas eksperimen.
f. Pemberian posttest kedua (retest), yang dilaksanakan dalam jangka
waktu 3 minggu setelah pelaksanaan posttest pertama.
3. Tahap Analisis dan Pembahasan
a. Melakukan uji normalitas dan homogenitas.
b. Analisis terhadap hasil belajar dan retensi siswa (uji hipotesis).
c. Analisis angket motivasi belajar siswa.
d. Pembuatan pembahasan dan kesimpulan.
H. Teknik Pengumpulan Data
1. Melakukan pretest atau tes sebelum pembelajaran dimulai untuk
mengetahui pengetahuan awal siswa, dan posttest untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah melakukan pembelajaran. Pretest dan posttest ini
diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. Melakukan tes retensi yang dijaring dengan menggunakan tes objektif,
dan merupakan posttest kedua. Tes retensi ini diberikan dalam jangka
waktu 3 minggu setelah posttest pertama dengan instrumen yang sama.
Sebelumnya, siswa tidak mendapat pemberitahuan akan adanya tes kedua.
Hal ini bertujuan agar kemampuan retensi siswa yang terukur benar-benar
berdasarkan hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya.
3. Menilai tingkat penguasaan siswa dalam pembuatan media presentasi
yang merupakan hasil karya siswa sekaligus kegiatan presentasi yang
dilakukan siswa.
4. Menjaring informasi mengenai motivasi belajar siswa melalui angket
motivasi siswa mode ARCS.
5. Menjaring pendapat siswa mengenai metode penugasan presentasi
multimedia dengan pendekatan kontekstual dengan menggunakan angket
yang diberikan setelah kegiatan pembelajaran kepada kelas eksperimen.
I. Analisis Instrumen
Sebelum digunakan sebagai alat untuk mengambil data hasil
beberapa dosen ahli dalam aspek kriteria butir soal pada konsep alat indera
manusia. Setelah dijudge dan direvisi, instrumen tersebut kemudian
diujicoba pada siswa yang telah mendapatkan pembelajaran mengenai
konsep alat indera manusia. Instrumen yang diujicobakan ini berupa 40 soal
pilihan ganda dengan 5 option jawaban. Setelah mendapatkan hasil ujicoba,
hal selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan analisis butir soal untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran dari
soal yang akan dijadikan sebagai instrumen penelitian ini, untuk kemudian
direvisi kembali sebelum benar-benar dijadikan instrumen untuk mengambil
data dalam penelitian ini. Dari hasil revisi setelah melakukan uji coba soal,
didapatkan 30 soal yang digunakan untuk dijadikan instrumen penelitian.
1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2008) hasil peneltian yang valid bila
terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Sementara menurut
Arikunto (2011) sebuah item soal dikatakan valid apabilla mempunyai
dukungan yang besar terhadap skor total. Rumus yang digunakan untuk
uji validitas ini adalah rumus korelasi product moment, yaitu:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
(Arikunto, 2011)
Keterangan:
: Koefesien korelasi antar variabel
X : Nilai suatu butir soal
Y : Nilai Soal
Berikut adalah tabel interpretasi besarnya koefesian
korelasi:
Tabel 3.2 Interpretasi Koefesien Korelasi Butir Soal
No. Rentang Validitas Keterangan
1. 0,80 - 1,00 Sangat Tinggi
2. 0,60 - 0,79 Tinggi
3. 0,40 - 0,59 Cukup
4. 0,20 - 0,39 Rendah
5. 0,00 - 0,19 Sangat Rendah
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan,
didapatkan 3 butir soal dengan validitas tinggi, 7 butir soal dengan
validitas cukup, 10 butir soal dengan validitas rendah, dan 10 butir
soal dengan validitas sangat rendah. Soal dengan validitas sangat
rendah mengalami revisi terlebih dahulu sebelum akhirnya digunakan
sebagai instrumen penelitian. Berikut adalah hasil uji validitas butir
soal.
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen
Nomor Butir Soal Jumlah Presentase Validitas
22, 23, 29 3 10% Tinggi
2, 3, 4, 12, 15, 17, 21, 30 7 23,33% Cukup 5, 7, 9, 10, 13, 14, 15, 18,
25, 26 10 33,33% Rendah
1, 6, 8, 11, 16, 19, 20, 24,
27, 28, 36 10 33,33% Sangat rendah
2. Uji Reliabilitas
Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data
dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2008:172). Rumus yang
digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen yang digunakan adalah:
∑
(Arikunto, 2011)
Keterangan:
: Reliabilitas tes secara keseluruhan
p : Proporsi subjek yang menjawab item yang benar
q : Proporsi subjek yang menjawab item yang salah (q = 1-p) ∑pq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q
n : Banyaknya item
S : Standar deviasi dari tes
Berikut adalah tabel interpretasi untuk mengetahui kriteria
reliabilitas:
Tabel 3.4 Klasifikasi Rentang Reliabilitas
No. Indeks Reliabilitas Keterangan
1. 0,80 - 1,00 Sangat Tinggi
2. 0,60 - 0,79 Tinggi
3. 0,40 - 0,59 Cukup
4. 0,20 - 0,39 Rendah
5. 0,00 - 0,19 Sangat Rendah
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, didapatkan nilai
reliabilitas sebesar 0,69 yang berarti termasuk kategori tinggi.
3. Tingkat kesukaran
Rumus yang digunakan untuk menguji tingkat kesukaran dari soal yang
digunakan adalah:
(Arikunto, 2011)
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Berikut adalah tabel interpretasi untuk mengetahui
klasifikasi tingkat kesukaran:
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Tingkat Kesukaran
No. Indeks Tingkat Kesukaran Keterangan
1. 0,71 - 1,00 Mudah
2. 0,31 - 0,70 Sedang
3. 0,00 - 0,30 Sukar
Hasil perhitungan tingkat kesukaran menunjukan adanya soal
dengan tingkat kesukaran sangat mudah sebanyak 5 butir soal, mudah
sebanyak 3 butir soal, sedang sebanyak 10 butir soal, sukar sebanyak 7
soal, dan sangat sukar sebanyak 5 soal. Beberapa soal mengalami revisi
sebelum akhirnya digunakan sebagai instrumen hasil belajar dalam
penelitian ini. Berikut adalah rincian dari hasil perhitungan tingkat
Tabel 3.6 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal
Nomor Butir Soal Jumlah Presentase Keterangan
1, 2, 3, 19, 21 5 16,67% Sangat Mudah
9, 15, 30 3 10% Mudah
4, 6, 7, 8, 12, 14, 22, 23,
24, 29 10 33,33% Sedang
11, 16, 17, 18, 20, 25, 27 7 23,33% Sukar 5, 10, 13, 26, 28 5 16,67% Sangat Sukar
Jumlah 30 100%
4. Daya Pembeda
Daya pembeda digunakan untuk menentukan soal yang dapat
membedakan siswa yang termasuk kelompok pandai (upper group) dan
siswa yang termasuk kelompok kurang (lower group). Rumus yang
digunakan adalah:
(Arikunto, 2011) Keterangan:
: Banyaknya peserta kelompok atas
: Banyaknya peserta kelompok bawah
BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar
BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
Berikut adalah tabel interpretasi untuk mengetahui kriteria
Tabel 3.7 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda
No. Indeks Daya Pembeda Keterangan
1. Negatif Sangat Jelek
2. 0,00 – 0,20 Jelek
3. 0,21 – 0,40 Cukup
4. 0,41 – 0,70 Baik
5. 0,71 – 1,00 Baik Sekali
Berdasarkan hasil uji coba soal, didapatkan 12 butir soal
dengan kriteria daya pembeda yang jelek, 12 butir soal dengan kriteria
daya pembeda cukup, 3 butir soal dengan kriteria daya pembeda baik,
dan 3 butir soal dengan kriteria daya pembeda baik sekali, dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 3.8 Hasil Uji Daya Pembeda Butir Soal
Nomor Butir Soal Jumlah Presentase Keterangan
22, 23, 29 3 10% Baik sekali
4, 7, 30 3 10% Baik
2, 5, 6, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
17, 21, 25 12 40% Cukup
1, 3, 8, 9, 10, 18, 19, 20, 24,
26, 27, 28 12 40% Jelek
Jumlah 30 100%
Berdasarkan hasil uji validitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda, secara keseluruhan terdapat beberapa soal yang mengalami
revisi sebelum akhirnya digunakan sebagai instrumen penelitian.
Soal-soal tersebut adalah Soal-soal nomor 1, 5, 6, 8, 10, 16, 19, 20, 29, dan 30.
Berikut adalah rekapitulasi hasil uji coba instrumen hasil
Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Butir Soal
1 Sangat Rendah Sangat Mudah Jelek Direvisi
2 Cukup Sangat Mudah Cukup Dipakai
3 Cukup Sangat Mudah Jelek Dipakai
4 Cukup Sedang Baik Dipakai
5 Rendah Sangat Sukar Cukup Direvisi
6 Sangat Rendah Sedang Cukup Direvisi
7 Rendah Sedang Baik Dipakai
8 Sangat Rendah Sedang Jelek Direvisi
9 Rendah Mudah Jelek Dipakai
10 Rendah Sangat Sukar Jelek Direvisi
11 Sangat Rendah Sukar Cukup Dipakai
12 Cukup Sedang Cukup Dipakai
13 Rendah Sangat Sukar Cukup Dipakai
14 Rendah Sedang Cukup Dipakai
15 Rendah Mudah Cukup Dipakai
16 Sangat Rendah Sukar Cukup Direvisi
27 Cukup Sukar Cukup Dipakai
18 Cukup Sukar Jelek Dipakai
19 Sangat Rendah Sangat Mudah Jelek Direvisi
20 Sangat Rendah Sukar Jelek Direvisi
21 Cukup Sangat Mudah Cukup Dipakai
22 Tinggi Sedang Baik Sekali Dipakai
23 Tinggi Sedang Baik Sekali Dipakai
24 Sangat Rendah Sedang Jelek Dipakai
25 Rendah Sukar Cukup Dipakai
26 Rendah Sangat Sukar Jelek Dipakai
27 Sangat Rendah Sukar Jelek Dipakai
28 Sangat Rendah Sangat Sukar Jelek Dipakai
29 Tinggi Sedang Baik Sekali Direvisi
J. Teknik Pengolahan Data
1. Analisis Hasil Tes Objektif
a. Uji Prasyarat
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu variabel
bersifat normal atau tidak. Normal disini berarti mempunyai
distribusi yang normal. Uji normalitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan perhitungan Saphiro-Wilk
dengan bantuan program SPSS versi 16. Taraf signifikansi (α)
yang diambil dalam perhitungan ini adalah 0,05. Jadi H0 diterima
dan H1 ditolak apabila angka sigfnifikansi hasil perhitungan lebih
besar daripada taraf signifikansi (α), yaitu 0,05.
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi
normal
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan
bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi
yang memiliki variansi yang sama. Uji homogenitas dilakukan
apabila data yang akan diuji berdistribusi normal. Dalam
penelitian ini, uji homogenitas juga dilakukan dengan bantuan
SPSS versi 16 dengan ketentuan yang sama dengan uji normalitas.
Berikut adalah pasangan H0 dan H1 pada uji homogenitas.
H1 : Kedua kelas memiliki variansi data yang tidak homogen
b. Uji Hipotesis
1) Perhitungan Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa diolah dengan menggunakan
posttest karena hasil pretest pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol tidak menunjukan adanya perbedaan yang signifikan,
dengan kata lain kedua kelas memiliki kemampuan awal yang
sama. Uji hipotesis untuk data hasil belajar siswa ini kemudian
dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16, dengan
pasangan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata nilai
hasil belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata nilai hasil
belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Karena taraf signifikansi (α) yang digunakan adalah 0,05,
maka H1 diterima dan H0 ditolak apabila angka signifikansi hasil
perhitungan lebih kecil daripada angka 0,05. Begitupun
sebaliknya, H0 diterima dan H1 ditolak apabila hasil perhitungan
menunjukan angka signifikansi yang lebih besar dari 0,05.
2) Perhitungan Retensi Siswa
Persentase retensi siswa dihitung dengan menggunakan
rumus recognition method (Sawrey dan Telford, 1988), yaitu
Adapun tabel kriteria skor retensi ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.10 Klasifikasi Kemampuan Retensi
No. Skor Retensi Keterangan
1. ≥ 80 Sangat baik
2. 70 – 79 Baik
3. 60 – 69 Cukup
4. 50 – 59 Kurang
5. ≤ 49 Sangat Kurang
Seperti halnya pengujian hipotesis terhadap data hasil
belajar, uji hipotesis untuk data retensi pun dilakukan dengan
bantuan program SPSS versi 16. Berikut adalah pasangan
hipotesis nol dan hipotesis tandingannya:
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata nilai
retensi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata nilai
retensi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Ketentuan hasil uji hipotesis untuk nilai rata-rata hasil
belajar ini sama dengan ketentuan pada uji hipotesis nilai hasi
belajar.
2. Penilaian Penugasan Pembuatan dan Kegiatan Presentasi Siswa
Penilaian ini merupakan data tambahan untuk menilai hasil karya
oleh siswa dari kelompok lain yang sedang tidak melakukan presentasi
(peer assesment). Skor yang diberikan adalah skala 1-5, yang kemudian
dikonversi ke dalam persen (%) untuk melihat tingkat penguasaan siswa
terhadap kriteri penilaian tersebut.
Adapun kriteria untuk perolehan nilai tersebut adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.11 Kriteria Penilaian Presentasi
No. Tingkat Penguasaan (%) Predikat
1. ≥ 86 Sangat baik
2. 76 – 85 Baik
3. 60 – 75 Cukup
4. 55 – 59 Kurang
5. ≤ 54 Sangat Kurang
3. Analisis Angket Motivasi Belajar
Analisis angket diawali dengan menghitung skor yang diberikan
siswa terhadap setiap pernyataan dalam angket. Berikut adalah konversi
option jawaban dalam angket ke dalam angka:
Untuk pernyataan positif:
Sangat Setuju : 5
Setuju : 4
Ragu-ragu : 3
Tidak Setuju : 2
Adapun untuk pernyatan negatif:
Sangat Setuju : 1
Setuju : 2
Ragu-ragu : 3
Tidak Setuju : 4
Sangat Tidak Setuju : 5
Langkah selanjutnya adalah menghitung skor rata-rata gabungan
dari pernyataan positif dan negatif untuk setiap kategori, kemudian
menentukan kriterianya, dengan ketentuan:
Tabel 3.12 Klasifikasi Tingkat Motivasi
No. Skor rata-rata Kategori
1. 1,00-1,49 Tidak baik
2. 1,50-2,49 Kurang baik
3. 2,50-3,49 Cukup baik
4. 3,50-4,49 Baik
5. 4,50-5,00 Sangat baik
4. Analisis Angket Respon Siswa
Angket ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap
pembelajaran yang dilakukan dengan metode penugasan presentasi
multimedia dengan pendekatan kontekstual pada konsep alat indera.
Rumus yang digunakan dalam analisis angket ini adalah:
Berikut adalah tabel interpretasi untuk perhitungan analisis angket
respon siswa:
Tabel 3.13 Klasifikasi Presentase Angket
Presentase Kategori
0 % Tidak ada
1 % - 25 % Sebagian kecil 26 % - 49 % Hampir setengahnya
50 % Setengahnya
51 % - 75 % Sebagian besar 76 % - 99 % Pada umumnya
K. Alur Penelitian
Observasi Awal
Perumusan Masalah
Seminar Proposal Penelitian Penyusunan Proposal Penelitian
Penyusunan Instrumen
Revisi
Judgement Instrumen oleh Dosen Ahli
Revisi
Pelaksanaan Penelitian
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pretest Pretest
Pembelajaran (Perlakuan) Pembelajaran konvensional
Posttest 1 Posttest 1
Jangka Waktu 3 Minggu
Pengolahan Data
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil belajar siswa pada
kelas yang menggunakan metode penugasan presentasi dengan menggunakan
multimedia dan hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan metode
konvensional untuk materi pembelajaran alat indera manusia, dimana kelas
dengan metode penugasan presentasi yang menggunakan multimedia
memiliki rata-rata nilai hasil belajar dengan kategori baik, sedangkan nilai
rata-rata hasil belajar untuk kelas dengan pembelajaran konvensioanl berada
pada kategori cukup. Namun demikian, hasil belajar (posttest 1) menunjukan
bahwa baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen mengalami peningkatan,
meskipun dengan jumlah peningkatan yang berbeda.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan retensi kelas yang
menggunakan metode penugasan presentasi dengan multimedia dan
kemampuan retensi kelas yang menggunakan metode konvensional, dimana
nilai rata-rata retensi untuk kelas yang menggunakan metode presentasi
multimedia berada pada kategori sangat baik, sedangkan nilai rata-rata retensi
3. Tingkat motivasi siswa yang dijaring dengan menggunakan angket
menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat
motivasi belajar siswa pada kelas yang menggunakan metode penugasan
presentasi dengan multimedia dan tingkat motivasi belajar siswa pada kelas
dengan metode konvensional. Rata-rata nilai motivasi belajar kelas
eksperimen berada pada kategori baik, sedangkan rata-rata nilai motivasi
belajar kelas kontrol berada pada kategori cukup.
4. Angket respon yang diberikan pada siswa menunjukan bahwa rata-rata siswa
memberikan respon positif terhadap pembelajaran dengan metode penugasan
presentasi menggunakan multimedia.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis merekomendasikan
beberapa hal berkaitan dengan metode pembelajaran yang digunakan dalam
penelitian ini, diantaranya adalah:
1. Bagi para guru hendaknya sering memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melakukan presentasi di depan kelas untuk melatih kepercayaan diri
siswa, dan menghindari kejenuhan siswa atas metode ceramah yag biasa
digunakan guru. Karena berdasarkan jawaban angket respon yang diberikan
pada siswa terbukti bahwa sebagian besar setuju bahwa dengan melakukan
presentasi sendiri, ditambah dengan adanya multimedia presentasi sebagai
hasil penelitian juga menunjukan bahwa metode ini dapat memberikan
pengaruh yang baik terhadap hasil belajar, motivasi, dan retensi siswa.
2. Apabila guru berniat menggunakan metode presentasi, dimana siswa
membuat sendiri media presentasinya, hendaknya siswa diberikan instruksi
dan petunjuk sejelas mungkin, ditambah dengan bimbingan intensif selam
pengerjaan media presntasi, untuk menghindari adanya konsep-konsep yang
salah atau ketidaktepatan dalam pembuatan media presentasi tersbut.
3. Dalam kegiatan presentasi dan diskusi yang dilakukan dalam pembelajaran
seperti pada penelitian ini, hendaknya guru benar-benar dapat mengontrol
jalannya kegiatan presentasi dan diskusi agar sesuai dengan alokasi waktu
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Djamarah, S. B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamid, Moh. S. (2011). Metode Edutaiment. Jogjakarta: DIVA Press.
Herlanti, Y., Rustaman, N.Y., dan Setiawan, W. (2007). Kontribusi Wacana Multimedia terhadap Pemahaman dan Retensi Siswa (Studi Kasus pada Pembelajaran Hereditas di Kelas 3 MTs Cimahi). Jurnal
Juhaeri. (2007). Pengantar Multimedia untuk Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia:http://ilmukomputer.org/wpcontent/uploads/2009/07juhaeri -multimedia_bagian1.pdf. (28 November 2011).
Karim, N. (2010). Membuat Media Pembelajaran dengan Microsoft Power Point. [Online]. Tersedia: http://nurmanspd.wordpress.com/2010/12/ 25/membuat-media-pembelajaran-dengan-ms-power-point-2007/. (28 November 2011).
Karmana, O. (2007). Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas XI. Bandung: PT Grafindo Media Pratama.
Kartono, K. (1996). Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju.
Keller, J. M. (2000). How to Integrate Learner Motivation Planning into Lesson Planning: The ARCS Model Approach. [Online]. Tersedia: http://mailer.fsu.edu/~jkeller/Articles/Keller%202000%20ARCS%2 0Lesson%20Planning.pdf. (21 November 2011).
Kistinnah, I., dan Lestari, E. S. (2006). Biologi 2 Makhluk Hidup dan Lingkungannya untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kurniadi, K. A. (2009). Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi Manusia. Bandung: Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Makmun, A. S. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mayer, R. E. (2009). Muitimedia Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Nasution, S. (2009). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Omjay. (2009). Metode Pemberian Tugas. [Online]. Tersedia: http://umum.kompasiana.com/2009/06/12/metode-pemberian-tugas/. (28 November 2011).
Priadi, A. (2009). Biology 2 for Senior High School Year XI. Jakarta: Yudhistira.
Riyanti, B.P.D., Prabowo, H., dan Puspitawati, I. (2007). Seri Diktat Kuliah Psikologi Umum 1. [Online]. Tersedia di: http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum_1/Bab_ 6.pdf. (1 Oktober 2011).
Riyanti, B.P.D., dan Prabowo, H. (2007). Seri Diktat Kuliah Psikologi Umum 2. [Online]. Tersedia di: http://elearning.gunadarma.ac.id/ docmodul/psikologi_umum2/bab1_motivasi.pdf. (1 Juli 2012).
Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta
Rustaman, N.Y., Dirjosoemarto, S., Yudianto, S.A., Achmad, Y., Subekti, R., Rochinaniawati, D., dan Nurjhani, M. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.
Samadhi, A. Pembelajaran Aktif (Active Learning. [Online]. Tersedia:
http://uripsantoso.files.wordpress.com/2011/06/active-learning_52.pdf. (21 November 2011).
Silberman, M. L. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. (2011). Bandung: Penerbit Nusamedia.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sudjadi, B., dan Laila, S. (2005). Biologi Sains dalam Kehidupan 2B. Jakarta: Yudhistira.
Sudrajat, A. (2008). Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-media-pembelajaran/. (28 November 2011).
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2010). Metode Penelitan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sry. (2009). Pemanfaat Microsoft Power Point untuk Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://pamongsakaba.wordpress.com/2009/09/29/ pemanfaatan-microsoft-power-point-untuk-media-pembelajaran/. (21 November 2011).
Syah, M. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Uno, H. B. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Uyanto, S. S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yolida, B. (2007). Penerapan Metode Resitasi dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa. JPMIPA. 8 (1), 19-24. [Online]. Tersedia: http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/81071924.pdf. (14 Oktober 2011).