NEGERI SUKAMANAH KECAMATAN CISALAK
KABUPATEN SUBANG
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Mengikuti Seminar Proposal Skripsi
Oleh :
DENI RAHMAT HIDAYAT 0701243
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Meningkatkan
Keterampilan Servis Bawah Dalam Pembelajaran Bola Voli Dengan Modifikasi
Ketinggian Net Bertahap Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Sukamanah
Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang” ini beserta isinya adalah benar-benar karya
sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan
etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko /sanksi yang dijatuhkan
kepada saya apabila ditemukan adanya pelangaran terhadap etika keilmuan dalam karya
saya ini atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Subang, Mei 2011
MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS BAWAH DALAM PEMBELAJARAN BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI KETINGGIAN NET BERTAHAP PADA SISWA KELAS V
SDN SUKAMANAH KECAMATAN CISALAK KABUPATEN SUBANG
Oleh :
DENI RAHMAT HIDAYAT 0701243
Skripsi ini disetujui dan disahkan :
Pembimbing I
Drs. H. Anin Rukmana, M.P,d
NIP.
Pembimbing II
Prof. Dr. H.J.S. Husdarta, M.Pd
NIP.
Mengetahui,
Ketua Program studi PGSD Penjas
Halaman
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah ...7
1. Perumusan Masalah ...7
A. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Jasmani ...13
1. Pengertian Pendidikan Jasmani ...13
2. Tujuan Pendidikan Jasmani...15
3. Manfaat Pendidikan Jasmani...17
4. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani ...19
5. Permainan Bola Voli ...20
a. Pengertian Permainan Bola Voli ...20
b. Teknik Dasar Permainan Bola Voli ...21
c. Teknik Dasar Servis Bawah ...23
d. Tinjauan Tentang Modifikasi Permainan ...25
B.Temuan Hasil ...26
2. Waktu Penelitian ...30
B. Subjek Penelitian ...30
C. Metode dan Desain Penelitian ...31
1. Metode Penelitian...31
2. Desain Penelitian ...31
D. Prosedur Penelitian...33
1. Tahapan Perencanaan Tindakan ...34
2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan ...36
3. Tahapan Observasi ...38
4. Tahapan Analisis dan Refleksi ...39
E. Instrumen Penelitian...40
1. Format Wawancara Guru dan Siswa ...40
2. Format Observasi Guru dan Siswa ...40
3. Catatan Lapangan ...41
4. Kamera ...41
5. Format Tes Hasil Pembelajaran ...41
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...41
1.Teknik Pengolahan Data ...41
2.Analisis Data ...42
G. Validasi Data ...43
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ...44
A. Paparan Data Awal ...44
B. Paparan Data Tindakan ...52
1. Paparan Data Tindakan Siklus I ...52
a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ...52
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ...54
c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus I ...57
d. Analisis dan Refleksi Siklus I ...68
2. Paparan Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II ...72
a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ...72
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ...74
c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus II ...75
d. Analisis dan Refleksi Siklus II ...86
3. Paparan Data Pelaksanaan Tindakan Siklus III ...92
a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ...92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...116
A. Kesimpulan ...116
B. Saran ...119
DAFTAR PUSTAKA ...122
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...123
Tabel
4.1. Data Awal Observasi Perencanaan Pembelajaran...45
4.2 Data Awal Observasi Kinerja Guru ...46
4.3 Data Awal Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I...48
4.4 Data Hasil Tes Awal Kemampuan Siswa ...40
4.5. Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ...57
4.6 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ...60
4.7 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siswa Siklus I ...62
4.8. Data Hasil Tes Kemampuan Siswa Servis Bawah Bola Voli Siklus I ...66
4.9 Rekapitulasi Hasil Perolehan Perencanaan Pembelajaran Siklus I ...68
4.10 Rekapitulasi Hasil Perolehan Kinerja Guru Siklus I ...69
4.11 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ...70
4.12. Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I ...71
4.13 Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ...76
4.14 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ...78
4.15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II………... 82
4.16 Data Hasil Tes Kemampuan Siswa Siklus II ...84
4.17 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 87
4.18 Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 88
4.19. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 89
4.20 Rekapitulasi Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 90
4.21 Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III ...96
4.22 Data Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III………...99
4.23 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ...101
4.24 Data Hasil Tes Kemampuan Siswa Siklus III ...104
4.25 Rekapitulasi Perolehan Perencanaan Pembelajaran Siklus III…...107
4.26 Rekapitulasi Perolehan Kinerja Guru Siklus III...108
4.27 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ...108
Grafik
4.1 Peningkatan Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 60
4.2 Peningkatan Kinerja Guru siklus I ... 62
4.3 Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I ... 65
4.4 Peningkatan Hasil Tes Servis Bawah Siklus I ... 67
4.5 Peningkatan Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 78
4.6 Peningkatan Kinerja Guru Siklus II ... 81
4.7 Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus II ... 83
4.8 Peningkatan Kemampuan Siswa Siklus II ... 90
4.9 Peningkatan Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 98
4.10 Peningkatan Kinerja Guru siklus III ... 100
4.11 Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus III... 103
4.12 Peningkatan Kemampuan Siswa Siklus III ... 106
4.13 Peningkatan Perencanaan Pembelajaran Tiap siklus ... 111
4.14 Peningkatan Kinerja Guru Tiap Siklus ... 112
4.15 Peningkatan Aktivitas Siswa Tiap Siklus ... 113
Halaman Lampiran
1.Lampiran Instrumen Penelitian ... 123
a. Format Observasi Rencana Pembelajaran ... 123
b. Format Observasi Kinerja Guru ... 130
c. Format Observasi Aktivitas Siswa ... 133
d. Format Tes ... 135
e. Format Catatan Lapangan ... 137
f. Format Wawancara Guru ... 138
g. Format Wawancara Siswa ... 139
2.Lampiran Hasil Penelitian ... 140
A. Siklus I ... 140
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 140
b. Hasil Perencanaan Pembelajaran ... 146
c. Hasil Observasi Kinerja Guru ... 148
d. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 149
e. Hasil Tes Belajar ... 150
f. Catatan Lapangan ... 151
g. Wawancara Untuk Guru ... 152
h. Wawancara Untuk Siswa ... 153
B. Siklus II ... 154
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 154
b. Hasil Perencanaan Pembelajaran ... 159
c. Hasil Observasi Kinerja Guru ... 161
d. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 163
e. Hasil Tes Belajar ... 164
f. Catatan Lapangan ... 165
g. Wawancara Untuk Guru ... 166
h. Wawancara Untuk Siswa ... 167
C. Siklus III ... 168
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 168
b. Hasil Perencanaan Pembelajaran ... 173
c. Hasil Observasi Kinerja Guru ... 175
d. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 177
e. Hasil Tes Belajar ... 178
a. Surat Keterangan Penelitian b. Surat Ijin Penelitian
c. SK Pembimbing Skripsi d. Daftar Monitoring Bimbingan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan salah satu materi ajar yang penting dari
kurikulum sekolah dalam upaya menyiapkan anak untuk beradaptasi dengan dunia
dimana mereka hidup. Karena Pendidikan Jasmani merupakan suatu pendidikan yang
dapat menyiapkan peserta didik menjadi tumbuh dan berkembang sehat dan bugar
jasmaninya.
Pernidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara
keseluruhan. Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan
aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik yang bertujuan untuk
meningkatkan individu secara organik, neuromuscular, perseptual, kognitif, sosial
dan emosional (Bucher, 1960:40 dalam Sukintaka, 1992:10).
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara
keseluruhan yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani, penguasaan
gerak dasar, untuk mengembangkan aspek organik, berkembangnya kapasitas dan
kerja organik yaitu peredaran darah, jantung dan sistem pernafasan serta
mengembangkan aspek neuromuskuler (berkembangnya otot syaraf),
mengembangkan aspek kognitif (berkembangnya pengetahuan).
Pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pembelajaran permainan sangat
pendidikan jasmani berupa permainan yang syarat dengan perjuangan fisik untuk
memenangkan suatu permainan. Hal ini dapat berupa permainan cabang olahraga,
permainan tradisional, permainan suatu teknik dasar atau keterampilan dan
sebagainya. Permainan dapat menimbulkan keriangan, kelincahan, relaksasi, dan
harmonisasi sehingga seseorang cenderung bergairah. Selanjutnya, siswa lebih aktif
dalam melakukan persaingan dengan temannya dan akan melupakan kesulitan yang
sedang dihadapi serta sepanjang hari tidak terlihat tanda-tanda kelelahan. Oleh karena
itu permainan Bola Voli merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani
yang harus diberikan kepada para siswa mulai dari kelas III Sekolah Dasar, sesuai
dengan SK Mendikbud no. 0413/ U 187. Namun demikian berdasarkan fakta-fakta di
lapangan, ternyata masih banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan tidak
lancarnya proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Media pembelajaran pendidikan jasmani yang dimiliki sekolah keberadaannya
sangat terbatas dan tidak sebanding dengan jumlah siswa yang ada. Belum lagi
pengaruh penggunaan permainan media elektronik yang kurang baik terhadap
aktivitas gerak yang ditimbulkannya. Sehingga media pembelajaran di sekolah belum
dapat memfasilitasi kepentingan gerak anak.
Kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa pembelajaran bola voli kurang
berkembang, hal ini disebabkan oleh kurangnya fasilitas pendukung yang tidak
memadai. Selain itu juga faktor guru sendiri masih beranggapan bahwa permainan
bola voli harus dilaksanakan pada lapangan yang sebenarnya sementara lapangan
Meskipun ideal kelengkapan fasilitas sebagai media pembelajaran menjadi
syarat penting, namun bukan berarti materi gerak menjadi mutlak untuk tidak dapat
dilakukan. Dengan melihat kondisi nyata yang terjadi di lapangan tersebut, akhirnya
penulis terinspirasi untuk dapat menghadirkan alat dan media pembelajaran yang
dimodifikasi agar proses kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung dan
menyenangkan semua siswa. Alat bantu pembelajaran tidak selalu harus mewah atau
mahal dan modern tetapi dapat menggunakan alat bantu pemebelajaran yang
sederhana. Umpamannya berupa hasil modifikasi, dan memanfaatkan bahan-bahan
yang ada di sekitar kita.
Pemberdayaan lingkungan sekolah dan alat bantu yang sederhana sangat bagus
untuk disajikan dalam pembelajaran penjas sehingga siswa mendapat pendidikan
gerak yang lebih banyak dalam bentuk permainan. Dengan cara modifikasi
diharapkan materi gerak dapat dilakukan oleh guru agar pembelajaran lebih efektif.
Artinya tugas ajar harus memperhatikan perubahan, kemampuan anak dan dapat
membantu mendorong perubahan ketingkat perkembangan anak didik ke arah yang
lebih baik.
Di samping harus memperhatikan beberapa karakteristik alat dan media
pembelajaran, peneliti mempunyai Tujuan dari modifikasi media pembelajaran yaitu
untuk memperoleh kemudahan bagi siswa dengan harapan meningkatkan
keterampilan servis bawah dalam permainan Bola Voli. Untuk menerapkan
bagaimana konsep pembelajaran bola voli tetap terlaksana, maka memodifikasi alat
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan untuk memperbaiki atau
meningkatakan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan
melakukan tindakan tertentu. Langkah pelaksanaan tindakan mencakup serangkaian
kegiatan yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan
(observasi) dan refleksi. Dengan demikian PTK merupakan penelitian yang praktis
dalam menyelesaikan masalah yang benar-benar sering dihadapi dalam proses
kegiatan pembelajaran. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penelitian ini
mengambil judul: “Meningkatkan Keterampilan Servis Bawah Dalam Pemebelajaran
Bola Voli Dengan Modifikasi Ketinggian Net Bertahap Pada Siswa Kelas V
Sekolah Dasar Negeri Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang”.
Dari hasil tes yang telah dilakukan dengan mitra peneliti, dari jumlah 17 orang
siswa dalam melakukan servis bawah dalam permainan bola voli di kelas V dapat
dilihat pada tabel 1.1.
Tabel I.I
Hasil Tes Keterampilan Servis Bawah
No. Nama Siswa Skor Setiap Unsur skor Nilai T TT
Sikap Awal Pelaksanaan Sikap Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Adang Sopian √ √ √ 10 83 √
2 Cici Nurintan √ √ √ 6 50 √
4 Dedeh
Persentase KKM Kelas 46,07
Keterangan :
T = Tuntas
Skor Ideal = 12
Nilai = Skor yang diperoleh X 100
Skor Ideal
Kriteria Penilaian
B = 8-9
C = 6-7
K = 5- 1
Penjelasan :
1. Sikap Awal
1 = Jika hanya posisi kaki kiri di depan.
2 = Jika posisi kaki kiri di depan dan badan sedikit condong.
3 = Jika posisi kaki kiri di depan, badan sedikit condong dan tangan diayun ke
belakang.
4 = Jika posisi kaki kiri di depan,badan sedikit condong, tangan diayun ke
belakang dan pandangan ke depan.
2. Pelaksanaan
1 = jika posisi kaki kiri di depan dan sedikit ada jarak dari garis len/servis.
2 = jika posisi kaki kiri di depan dan sedikit ada jarak dari garis len/servis,
3 = jika posisi kaki kiri di depan dan sedikit ada jarak dari garis len/servis,
badan dari sedikit condong ditarik menjadi tegak dan tangan ditarik ke
belakang.
4 = jika posisi kaki kiri di depan dan sedikit ada jarak dari garis len/servis,
badan sedikit condong lalu ditarik menjadi tegak, tangan ditarik ke
belakng dan pandangan lurus ke depan.
3. Sikap Akhir
1 = Jika posisi kaki kanan melangkah ke depan setelah melakukan servis.
2 = jika posisi kaki kanan melangkah setelah melakukan servis, badan tegap.
3 = Jika posisi kaki kanan melangkah setelah melakukan sevis, badan tegap
dan tangan sejajar kembali dengan tangan kiri.
4 = Jika posisi kaki kanan melangkah ke depan setelah melakukan servis,
badan tegap, tangan kembali ke depan dan pandangan tertuju ke
lawan(posisi siap menerima bola dari lawan).
B. Perumusan dan Pemecahan Masalah
1. Perumusan Masalah
Media pembelajaran pendidikan jasmani yang dimiliki sekolah keberadaannya
sangat terbatas dan tidak sebanding dengan jumlah siswa yang ada. Belum
lagi pengaruh penggunaan permainan media elektronik yang kurang baik
terhadap aktivitas gerak yang ditimbulkannya. Sehingga media pembelajaran
Kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa pembelajaran bola voli kurang
berkembang, hal ini disebabkan oleh kurangnya fasilitas pendukung yang
tidak memadai. Selain itu juga faktor guru sendiri masih beranggapan bahwa
permainan bola voli harus dilaksanakan pada lapangan yang sebenarnya
sementara lapangan yang sebenarnya tidak ada.
Berdasarkan paparan masalah di atas, dapat penulis rumuskan:
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran servis bawah melalui modifikasi
ketinggian net pembelajaran di kelas V SDN Sukamanah Kecamatan
Cisalak Kabupaten Subang?
b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran servis bawah di kelas V SDN
Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang?
c. Bagaimana peningkatan hasil belajar servis bawah melalui modifikasi
ketinggian net tersebut?
2. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :
a. Modifikasi sarana dengan menggunakan net bola voli dengan ketinggian
pertama 1,5 m, setelah siswa mampu, lalu net dinaikan 2 m dan
seterusnya.
b. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilakukan di lapangan bola voli biasa
atau bola voli mini dengan ukuran panjang 14 meter, lebar 7 meter.
c. Peraturan:
2) Semua siswa secara bergiliran melakukan servis dari garis servis
dengan tinggi net 1,5 meter.
3) Siswa yang telah melakukan servis lalu lari ke belakang barisan
temannya.
4) Setelah semua siswa sudah bisa melakukan servis dengan ketinggian
net 1,5 meter, lalu siswa kembali melakukan servis dengan
ketinggian net 2 meter.
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran passing bawah melalui modifikasi
ketinggian net dalam pembelajaran di kelas V SDN Sukamanah Kecamatan
Cisalak Kabupaten Subang.
b. Untuk mengetahu kegiatan pembelajaran passing bawah pada siswa di kelas V
SDN Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.
c. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar passing bawah siswa melalui
penerapan modifikasi tersebut.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait
1. Bagi Siswa
Dengan dilaksanakan penelitian ini dapat membuat pembelajaran olahraga atau
pendidikan jasmani lebih menyenangkan serta dapat memudahkan siswa dalam
memahami pembelajan Bola Voli dengan baik.
2. Bagi Guru
Dengan dilaksanakan penelitian ini, guru pendidikan jasmani dapat kreatif
menciptakan alat bantu pembelajaran untuk kelangsungan proses belajar
mengajar di lapangan sehingga permasalahan-permasalahan yang dihadapi
dapat diatasi khususnya dalam penyampaian materi permainan bola voli.
3. Bagi Sekolah
Dapat memberikan masukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, dapat
menjadi rujukan sekolah dalam mengambil kebijakan tentang peraturan sekolah,
dan dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani.
4. Bagi UPI Kampus Sumedang
Hasil-hasil dari penelitian ini diharapkan bias bermanfaat dalam rangka
perbaikan pembelajaran, khususnya bagi program studi Pendidikan Jasmani
yang memproduksi guru yang kreatif.
E. Batasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan penafsiran terhadap pokok permasalahan yang
diteliti ini, berikut ini akan dijelaskan istilah-istilah yang perlu diketahui
1. Modifikasi
Modifikasi merupakan pengembangan dari sesuatu yang telah ada (Ngasmain &
Soepartono 1997:13). Modifikasi dalam hal ini yaitu modifikasi permainan,
sehingga yang dikembangkan adalah permainan-permainan dalam pembelajaran
servis bawah bola voli.
2. Servis bawah
Servis bawah merupakan salah satu teknik dasar dari permainan bola voli yaitu
dengan melambungkan bola di depan pundak kanan, pada saat bersamaan tangan
kanan ditarik ke belakang, kemudian diayunkan ke arah depan atas dan mengenai
bagian belakang bawah bola (Yunus, M. 1992. Olahraga Pilihan Bola Voli.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan).
3. Permainan bola voli
Permainan bola voli adalah suatu permainan dari cabang olahraga yang bertujuan
memukul bola atau mengembalikan bola ke lapangan/agar jatuh di daerahnya,
dengan bola melewati diatas net dan menjaga agar bola tidak jatuh dilapangan
sendiri (Yunus, M. 1992. Olahraga Pilihan Bola Voli. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga
4. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan sumber
belajar/lingkungan sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005).
5. Keterampilan
Keterampilan adalah suatu keahlian atau kecakapan yang dimiliki seseorang dan
dapat bermanfaat. Mencakup kecakapan melaksanakan, mengolah dan
Daftar Pustaka
M. Cholik, Toho, Lutan, Rusli. (1996/ 1997). Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. Bandung: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Peendidikan Indonesia.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di
Desa Mayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang. SDN Sukamanah
Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang dipilih sebagai lokasi dalam penelitian ini
karena peneliti merupakan salah satu pengajar, sehingga cukup mengetahui
keadaan akademis dan lingkungan sekolahnya. Hal ini dinilai dapat
mempermudah dalam proses peelitian.
2. Waktu Penelitian
Lama waktu penelitian adalah selama enam bulan, yaitu dari bulan Januari
sampai Juni 2011. Karena penelitian tindakan kelas dilakukan untuk
memperbaiki proses dan hasil belajar. Maka kegiatan penelitian dilakukan dalam
beberapa siklus sehingga permasalahan yang timbul dalam data awal dapat
diatasi.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Sukamanah Kecamatan
Cisalak Kabupaten Subang tahun ajaran 2010/ 2011 yang berjumlah 17 orang
SDN Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang dipilih sebagai subjek
dalam penelitian karena peneliti merupakan salah satu Guru dikelas tersebut dan
menilai perlu adanya suatu inovasi dalam pembelajaran di kelas V yang dapat
membawa perubahan dalam pembelajaran agar hasil belajar siswa dapat
meningkat, khusunya dalam pembelajaran servis bawah permainan bola voli.
C. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom
action research). Karena peneitian ini mampu menawarkan pendekatan dan
prosedur yang mempunyai dampak langsung bentuk perbaikan dan peningkatan
profesionalisme guru dalam mengelola proses pembelajaran pendidikan jasmani.
Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki praktik (proses
dan hasil) pembelajaran pendidikan jasmani.
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang dilakukan ketika
proses belajar mengajar berlangsung yang bersifat reflektif-kolaboratif dengan
melakukan tindakan-tindakan yang tepat dengan subjek yang diteliti adalah siswa.
2. Desain Penelitian
Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran kemampuan siswa
dalam melakukan servis bawah bola voli digunakan rancangan penelitian tindakan
spiral refleksi yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Gambaran
prosedur atau alur penelitian ini tampak pada gambar dibawah:
Bagan 1.1
Alur penelitian tindakan kelas model Spiral Kemmis & Taggart (Sarip, 2008)
Desain yang digunakan berbentuk siklus yang dimulai dari suatu perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi, kemudian mengadakan perencanaan kembali
untuk siklus selanjutnya. Pelaksanaan siklus dilakukan secara berulang-ulang
sampai peningkatan yang diharapkan dapat tercapai.
Gambar di atas terlihat jelas alur aktivitas dalam penelitian tindakan yang
a. Perencanaan tindakan (planing) yaitu rencana tindakan yang akan
dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan, atau perubahan perilaku
sebagai solusi.
b. Penerapan tindakan (action) yaitu sesuatu yang akan dilakukan oleh peneliti
sebagai upaya perbaikan, perubahan, dan peningkatan yang akan dicapai.
c. Kegiatan observasi, yaitu aktivitas mengamati proses dan hasil dari suatu
tindakan yang akan dilakukan dan mencatat hal-hal yang terjadi selama
pelaksanaan tindakan berlangsung oleh observer dengan pelaksanaan
tindakan.
d. Tahapan akhir, yaitu refleksi (reflection) suatu kegiatan mengkaji, melihat dan
mempertimbangkan hasil dari suatu tindakan. Jika hasil refleksi menunjukan
perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan, maka rencana tindakan yang
akan dilaksanakan berikutnya mengulang suatu tindakan dengan cara
memperbaiki atau mengoptimalkan dari suatu tindakan sebelumnya.
Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara
optimal.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian tindakan kelas. Adapun
pelaksanaan setiap siklus pada pembelajaran servis bawah permainan bola voli
dengan menggunakan modifikasi ketinggian net dari yang rendah ke standar
1. Tahap Perencanaan Tindakan
Tahapan perencanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rancangan penelitian
yang dikemukakan sebelumnya. Dalam penelitian ini direncanakan lebih dari satu
siklus. Perencanaan siklus tersebut disesuaikan dengan target keberhasilan siswa
dalam pembelajaran servis bawah bola voli melalui modofikasi ketinggian net
yaitu sebanyak 75% siswa kelas V SD Negeri Sukamanah mampu melakukan
teknik servis bawah dengan baik.
Tindakan dalam penelitian tindakan kelas disusun berdasarkan masalah yang
hendak dipecahkan dan hipotesis yan diajukan. Rencana tindakan disusun untuk
menguji secara empirik dari ketepatan hipotesis yang diajukan. Ini berarti, suatu
tindakan dilakukan untuk memperbaiki praktik pembelajaran servis bawah
permainan bola voli dengan menggunakan modifikasi ketinggian net.
a. Siklus I
Adapun langka-langkah kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap
perencanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut:
1) Membuat skenario pembelajaran
2) Penentuan metode mengajar
3) Membuat alat evaluasi belajar, untuk melihat peningkatan hasil belaja
siswa dalam belajar servis bawah permainan bola voli.
4) Membuat lembar observasi, maupun catatan lapangan untuk melihat
kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran di keas V
5) Memberikan informasi kepada guru penjas untuk bertindak sebagai mitra
semua hal tentang tindakan.
b. Siklus II
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap perencanaan
tindakan siklus II adalah sebagai berikut:
1) Berkolaborasi dengan mitra mempersiapkan skenario pembelajaran
dengan menambah beberapa kegiatan atau pendukung hasil refleksi siklus
I.
2) Membuat skenario pembelajaran dengn modifikasi net.
3) Membuat alat evaluasi belajar yang baru untuk peningkatan hasil belajar
siswa dalam belajar servis bawah permainan bola voli.
4) Membuat lembar observasi yang baru, maupun catatan lapangan untuk
melihat kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran di
kelas V SDN Sukamanah dengan mengembangkan modifikasi ketinggian
net.
c. Siklus III
Adapun langkah-langkan kegiatan yang dilakukan dalam tahap
perencanaan tindakan siklus III adalah sebagai berikut:
1) Berkolaborasi dengan mitra mempersiapkan skenario pembelajaran
dengan menambah beberapa kegiatan atau pendukung hasil refleksi siklus
II.
3) Membuat alat evaluasi belajar yang baru, untuk melihat peningkatan hasil
belajar siswa dalam belajar servis bawah permainan bola voli.
4) Membuat lembar observasi yang baru, maupun catatan lapangan untuk
melihat kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran di
kelas V SDN Sukamanah dengan mengembangkan modifikasi ketinggian
net.
2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan
Penerapan tindakan terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan
modifikasi ketinggian net.
a. Kegiatan awal
1) Membariskan siswa
2) Memeriksa kehadiran siswa
3) Memimpin siswa untuk berdo’a sebelum berolahraga
4) Memberikan motivasi kepada siswa
5) Melakukan apersepsi sebelum kegiatan pembelajaran
6) Menginformasikan tujuan pembelajaran
7) Melakukan peregangan statis dan dinamis
b. Kegiatan inti
1) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk menerapkan
servis bawah.
2) Siswa melakukan permainan lempar bola.
4) Guru mengenalkan teknik dasar servis bawah bola voli.
5) Guru mengajarkan pembelajaran servis bawah tanpa bola.
6) Guru mengajarkan pembelajaran servis bawah dengan bola yang
dipegang.
7) Guru mengajarkan pembelajaran servis bawah dengan bola yang
dilambungkan.
8) Siswa melakukan servis bawah dengan cara saling berhadapan dengan
tim lain secara bergiliran.
9) Siswa melakukan servis bawah dengan sendiri-sendiri.
10)Siswa belajar servis bawah dari garis serang dengan ketinggian net 1,5
meter.
11)Siswa belajar servis bawah dari garis/tempat servis dengan ketinggian
net 1,5 meter.
12)Siswa belajar servis bawah dari garis/tempat servis dengan ketinggian
net 2 meter.
c. Kegiatan akhir
1) Melakukan penilain terhadap siswa saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung.
2) Melakukan arahan kepada siswa yang salah dalam melakukan servis
bawah.
3) Melakukan Tanya jawab.
5) Membubarkan siswa.
3. Tahapan Observasi
Kegiatan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Observasi atau pengamatan dalam tindakan kelas ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi atau keterangan mengenai proses pembelajaran
menggunakan modifikasi net. Pengamatan tersebut mengacu pada lembar
pedoman observasi kinerja guru dan aktivitas siswa yang telah disediakan.
Informasi hasil pengamatan yang terkumpul adalah data mengenai pelaksanaan
tindakan dan hal-hal yang perlu dioptimalkan. Berdasarkan data atau informasi
tersebut dapat disajikan sebagai acuan untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya
sehingga tercapai peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran servis
bawah permainan bola voli.
Dengan adanya kegiatan observasi diharapkan dapat dikenali setiap
perubahan yang terjadi pada proses pembelajaran, apabila terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan maka peneliti harus mencari dan menemukan faktor penyebab
serta menentukan langkah perbaikan.
Apabila dalam pelaksanaan tindakan terjadi dampak yang negatif sehingga
merugikan atau cenderung mengganggu keiatan lainnya, maka temuan dampak
negatif dan merugikan perlu ditindak lanjuti dengan upaya mengurangi atau
4. Tahapan Analisis dan Refleksi
Langkah ini merupakan kegiatan analisis-sintetis,interpretasi dan eksplanasi
(penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan.
Setiap informasi yang didapatkan akan dikaji dan dipahami bersama oleh praktisi
dan peneliti. Informasi yang terkumpul perlu diuraikan, dicari kaitannya antara
yang satu dengan yang lainnya, dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya,
dikaitkan dengan teori tertntu serta hasil yang relevan.
Melalui proses refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang
mantap dan tajam untuk menentukan tindakan berikutnya atau siklus kedua.
Kegiatan refleksi terhadap penelitian ini meliputi hal-hal yang tercantum
dibawah ini.
1. Mengecek dari data yang terkumpul dari pengamatan hasil observasi kinerja
guru dan kemampuan siswa pada pembelajaran servis bawah permainan bola
voli. Data yang telah terkumpul kemudian di tindaklanjuti dengan Melakukan
analisis dan interpretasi, sehingga dapat diketahui akan hasil dari pelaksanaan
tindakan yang dilakukan. Hasil analisis dan interpretasi tersebut sebagai dasar
untuk melakukan evaluasi sehingga dapat diketahui akan berhasil atau
tindaknya terhadap tindakan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang
diharapkan, sekaligus mampu memperoleh gambaran terhadap siklus
pertama.
3. Menyusun kembalii rencana pelaksanaan pembelajaran dengan mengacu
pada hasil analisis tindakan sebelumnya.
E. Instrument Penelitian
Untuk memperoeh informasi yang obyektif dalam pengumpulan data
diperlukan adanya instrument atau alat pengumpul data yang sesuai. Dengam
penggunaan alat pengumpul data penelitian yang tepat, permasalahan yang
sebelumnya dirumuskan akan dapat dipecahkan dan terekam dengan baik.
Adapun instrument yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut..
1. Format Wawancara Guru dan Siswa
Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan dan pencatatan data, atau
pendapat dengan cara mengajukan pertanyaan kepada siswa, pengamat atau
responden namun dilakukan secara tertulis, baik pertanyaan maupun
jawaban yang dikehendaki oleh siswa, pengamat atau responden.
2. Format Observasi Guru dan Siswa
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data tentang aktivitas siswa
dalam pembelajaran dan kinerja guru, serta interaksi antara guru dengan
siswa, dan siswa dengan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan
juga untuk mengetahui hal-hal apa saja yang harus di perbaiki, diperhatikan
3. Catatan lapangan
Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar,
dilihat, dialami, dan difikirkan dalam rangka pengumpulan data penelitian di
lapangan.
4. Kamera
Dalam penelitian ini digunakan kamera foto sebagai alat untuk
memotret situasi proses pembelajaran yang hasilnya berupa gambar atau foto
yang dapat dilampirkan dalam penelitian ini sehingga terlihat secara
langsung gambaran aktivitas selama proses pembelajaran.
5. Format Tes Hasil pembelajaran
Selama proses kegiatan pembelajaran, siswa diberikan suatu tes
keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Kemudian hasil tes tersebut
digunakan untuk menjadi sumber data yang penting..
F. Teknik Pengelolaan dan Analisa Data
1. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan tes hasil belajar
yang dilakukan pada siswa kelas V SDN Sukamanah Kecamatan Cisalak
Kabupaten Subang. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan
adalah 75%. Cara untuk menghitung dan mengetahui berhasilnya suatu
pembelajaran adalah Jumlah Skor x 100 =
2. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian dilakukan setelah pengumpulan data dan
pengolahan data dalam periode tertentu. Menurut Milles dan Huberman (Rizal,
2010) “Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”.
Menurut patton (Moleong, 2002), analisis data adalah “proses mengatur
urutan data, mengorganisasikan ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar.
Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan
terhadap analisis, menjelaskan juga pola uraian dan mencari hubungan diantara
dimensi-dimensi uraian”.
Sedangkan menurut Moleong (2002:103), proses analisis data dimulai
dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu
wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen
pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Setelah itu dibaca,
dipelajari, dan ditelaah, maka langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi
data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi adalah usaha
membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan yang perlu dijaga sehingga
tetap kebenarannya. Langkah selanjutnya adalah menyusun dalam satuan-satuan.
Satuan-satuanitu kemudian dikategorikan pada langkah berikutnya. Tahap akhir
G. Validasi Data
a. Member check, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau
informasi yang diperoleh selama pengamatan dengan cara
mengkonfirmasikan dengan guru dan siswa melalui diskusi pada akhir
tindakan.
b. Trianguasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang peroleh peneliti dengan
membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra secara kolaboratif dan
mempertimbangkan bahwa masing-masing instrument memiliki kelebihan
dan kekurangan.
c. Audi trail, yaitu dengan mengecek kebenaran dari prosedur dan metode yang
digunakan dalam pengumpulan data dengan cara mendiskusikannya dengan
pembimbing.
d. Expert opinion, yaitu dengan mengecek kembali untuk terakhir kalinya
terhadap kesahihan temuan peneliti kepada pakar professional (Dosen
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional.(2006). Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Moleong, Lexy, J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Rizal, Samsul. (2010). Pembelajaran Passing Bawah Bola Voli Melalui
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berikut ini peneliti akan menyajikan kesimpulan dan saran yang diperoleh
dari temuan di lapangan selama pelaksanaan penelitian pembelajaran servis bawah
bola voli melalui modifikasi ketinggian net bertahap di kelas V SDN Sukamanah
Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang. Kedua hal tersebut akan diuraikan sebagai
berikut:
A. Kesimpulan
Media pembelajaran pendidikan jasmani yang dimiliki sekolah keberadaannya
sangat terbatas dan tidak sebanding dengan jumlah siswa yang ada. Belum lagi
pengaruh penggunaan permainan media elektronik yang kurang baik terhadap
aktivitas gerak yang ditimbulkannya. Sehingga media pembelajaran di sekolah belum
dapat memfasilitasi kepentingan gerak anak.
Kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa pembelajaran bola voli kurang
berkembang, hal ini disebabkan oleh kurangnya fasilitas pendukung yang tidak
memadai. Selain itu juga faktor guru sendiri masih beranggapan bahwa permainan
bola voli harus dilaksanakan pada lapangan yang sebenarnya sementara lapangan
yang sebenarnya tidak ada.
Pembelajaran servis bawah bola voli melalui modifikasi ketinggian net
pada prosesnya meliputi perencanaan, aktivitas siswa dan kinerja guru, dan hasil
belajar sebagai berikut:
1. Perencanaan yang dilakukan dalam pembelajaran servis bawah bola voli
untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan servis bawah
dimulai dengan menganalisis tujuan pokok, pembelajaran servis bawah bola
voli merencanakan jumlah pertemuan sebanyak tiga kali petemuan dan untuk
memudahkan dalam pembelajaran, siswa dibagi ke dalam dua kelompok.
Aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran servis bawah bola voli
melalui modifikasi ketinggian net bertahap adalah sebagai berikut: pada tahap
apersepsi, guru memancing dangan memberikan pertanyaan yang dapat
memotivasi siswa untuk memahami teknik dasar servis bawah yang akan
dipelajari dengan mengaitkan wawasan tentang olahraga bola voli. Persentase
perencanaan pembelajaran yaitu dari data awal 76%, siklus I 88%, siklus II
90%, dan pada siklus III 100% sudah mencapai target yang ditentukan.
2 Pelaksanaan pembelajaran servis bawah bola voli melalui modifikasi
ketinggian net bertahap diikuti dengan kinerja guru yang maksimal dalam
mengarahkan dan memotivasi siswa dan membimbing melalui arahan-arahan
dalam melakukan servis bawah sehingga meningkatkan kinerja guru dan
aktivitas siswa. Pada kegiatan inti pembelajaran, kegiatan banyak terpusat
pada guru dengan mengajarkan teknik dasar servis bawah yang benar
secara leluasa. Pada data awal, kinerja guru hanya 78%, siklus I 88%, sikus II
92%, dan pada siklus III mencapai target yang diharapkan yaitu 100%.
3 Peningkatan hasil belajar servis bawah yang dilaksanakan di kelas V SDN
Sukamanah Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang, menunjukan peningkatan
yang signifikan dari hasil paparan data awal hingga hasil siklus III dapat
diuraikan sebagai berikut:
Peningkatan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan servis bawah bola voli
setiap siklusnya dari data awal 17% siswa kelas V yaitu 3 orang dari 17 siswa, siklus
I tidak ada peningkatan jumlah siswa dalam kategori tuntas, hanya aspek aktivitas
saja yang adanya peningkatan. Hal ini terjadi dikarenakan siswa masih takut terhadap
bola, serta sering dimarahi oleh guru kalau bola tidak melewati net. Pada siklus II,
meningkat menjadi 47% siswa kelas V yaitu 8 orang dari 17 siswa dan pada siklus III
meningkat menjadi 94% yaitu 16 orang dari 17 siswa. Berarti hanya 6% yaitu 1 orang
dari 17 siswa yang tidak memenuhi batas KKM yang ditetapkan karena siswa
tersebut masih merasa kurang percaya diri dan mengalami trauma terkena bola voli
yang sangat keras sampai pingsan sehingga mengalami kesulitan dalam belajar servis
bawah bola voli. Dengan demikian, pembelajaran servis bawah bola voli melalui
modifikasi ketinggian net bertahap dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan servis bawah pada siswa kela V SD Negeri Sukamanah Kecamatan
B. Saran
Pembelajaran servis bawah bola voli melalui melalui modifikasi ketinggian
net bertahap merupakan suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah. Dengan memperhatikan hasil
penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SD Negeri Sukamanah
Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang, ada beberapa hal yang dapat disarankan
sebagai implikasi dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru
a. Modifikasi ketinggian net bertahap adalah merupakan salah satu solusi yang
dapat digunakan dan diterapkan oleh guru pendidikan jasmani dalam
pembelajaran servis bawah bola voli. Namun demikian, guru pendidikan jasmani
harus mampu memilih dan mengembangkan teknik-teknik pembelajaran lainnya
yang cocok untuk diterapkan pada pembelajaran dengan memperhatikan
karakteristik siswa, kedalaman materi, dan hal-hal lainnya yang masih perlu
dipertimbangkan.
b. Guru hendaknya perlu memahami secara mendalam mengenai modifikasi
permainan bola voli, sehingga dalam penerapannya tidak menjadi salah persepsi.
c. Guru sebagai fasilitator harus mau dan mampu mengadakan perubahan pada cara
mengajar yang tadinya lebih banyak terpusat pada guru, sekarang harus mulai
merubahnya menjadi suatu pembelajaran yang lebih menitikberatkan pada
keaktifan dan kreatifitas peserta didik sehingga pembelajaran itu akan lebih
2. Bagi siswa
a. Teknik dasar servis bawah perlu diajarkan kepada siswa dengan memperhatikan
tingkat perkembangan siswa.
b. Para siswa perlu dibina untuk melakukan servis bawah yang bermanfaat bagi
dirinya, sehingga dengan pembelajaran servis bawah nantinya siswa dapat
bermain bola voli dengan baik.
c. Diperlukan penggalian potensi masing-masing siswa dalam pelajaran pendidikan
jasmani, ini dimaksudkan untuk meningkatkan bakat yang dimiliki setiap anak.
3. Bagi sekolah
a. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, maka pihak
sekolah diharapkan dapat berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal
agar pembelajaran ini berlangsung dengan tuntutan kurikulum. Hal tersebut juga
dapat dilakukan dengan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran baik
untuk siswa maupun guru.
b. Dalam meningkatkan bakat dan minat terhadap olahraga bola voli, maka perlu
diadakannya pertandingan baik pada tingkat gugus, kecamatan maupun tingkat
kabupaten yang dilakukan secara berkala.
c. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu diadakan
oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan
4. Bagi UPI Kampus Sumedang
Hasil-hasil dari penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dalam rangka
perbaikan pembelajaran, khususnya bagi program studi Pendidikan Jasmani yang
DAFTAR PUSTAKA
Beutelstahl, Dieter. (2008). Belajar Bermain Bola Volley. Bandung.
Departemen Pendidikan Nasional.(2006). Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Depdiknas
Hendrayana,Yudy. (2007). Pendidikan Jasmani dan Olahraga Adaptif. Visiting
Foreigen Research Fellow, Indonesia University of Education. Center For Research on International Cooperation in Development University of Tsukuba.
M. Cholik, Toho, Lutan, Rusli. (1996/ 1997). Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. Bandung: Depdikbud.
Moleong, Lexy, J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Ngasmin dan Soepartono. (1997). Modifikasi Pembelajaran Permainan
Olahraga Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
Safari, Rizal, Samsul. (2010). Pembelajaran Passing Bawah Bola Voli Melalui
Modifikasi Permainan Di Kelas IV SDN Malati Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. UPI Kampus Sumedang.
Indra. (2009). Model Pembelajaran Kooperatif Pendidikan Jasmani. Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung.
Somantri, Asep. (2008). Modifikasi Alat Dan Media Pembelajaran Dalam
Permainan Bola Voli Untuk Meningkatkan Gerak Dominan Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Cinunuk II. UPI Kampus Sumedang.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Peendidikan Indonesia: Bandung.
Yunus, M. (1992). Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta:Depdikbud.