RESPON SISWA MENGENAI PENGGUNAAN STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR PADA KEGIATAN
PEMBENIHAN IKAN MAS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri
Oleh
Lalu Wirajat Ringan
0811688
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
RESPON SISWA MENGENAI PENGGUNAAN STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR PADA KEGIATAN
PEMBENIHAN IKAN MAS
Oleh:
Lalu Wirajat Ringan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Lalu Wirajat Ringan 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
LALU WIRAJAT RINGAN 0811688
RESPON SISWA MENGENAI PENGGUNAAN STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR PADA KEGIATAN PEMBENIHAN IKAN MAS
Disetujui dan Disahkan Oleh:
Pembimbing I
Dr. Iwa Kuntadi, M.Pd. NIP. 1962 0830 1988 03 1002
Pembimbing II
Dra. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pend. Teknologi Agroindustri FPTK UPI
STUDENT RESPONSES REGARDING THE USE OF STANDARD standardization of the carp hatchery activities . The purpose of this study was to use a picture megetahui SOP and SOP regarding the use of student responses on carp hatchery activities at SMKN 2 Subang .
The method used is descriptive method of quantitative analysis . descriptive research research that is not meant to test the knowledge of certain hypotheses , but only describe what it is about a variable , symptoms and circumstances . The study population was all students of class XI APSDP SMKN 2 Subang with a total of 12 students . The samples used in this study is the total sample . This research data collection techniques using questionnaires and documentation techniques . Analysis of the data used is descriptive analysis .
The results of the study in the descriptive analysis showed APSDP class XI student responses regarding the use of SOP on carp hatchery activities are in the high category . In the form of standardization activity indicators are in the high category , describe the purpose of the indicator in the category of medium , describes the process of implementation of activities categorized as high , increasing the independence of the implementation of the indicators in the high category , indicators reduce the error rate of a high category implementation , process indicators ensure consistency of implementation in the medium category .
RESPON SISWA MENGENAI PENGGUNAAN STANDAR OPERASIONAL PROSDUR PADA KEGIATAN
PEMBENIHAN IKAN MAS
Lalu Wirajat Ringan
(0811688)
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi dari kebutuhan akan suatu standar yang memberikan standarisasi mengenai kegiatan pembenihan ikan mas. Tujuan penelitian ini adalah untuk megetahui gambaran penggunaan SOP dan respon siswa mengenai penggunaan SOP pada kegiatan pembenihan ikan mas di SMK Negeri 2 Subang.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif analisis kuantitatif. penelitian deskriptif yaitu penelitian yang tidak dimaksudkan untuk pengujian pengetahuan hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala dan keadaan. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI APSDP SMKN 2 Subang dengan jumlah sebanyak 12 siswa. Sampel penelitian yang digunakan adalah sampel total. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan angket dan teknik dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif.
Hasil penelitian dalam analisis deskriptif menunjukkan tanggapan siswa kelas XI APSDP mengenai penggunaan SOP pada kegiatan pembenihan ikan mas berada dalam kategori tinggi. Pada indikator membentuk standarisasi kegiatan berada pada kategori tinggi, indikator menggambarkan tujuan masuk dalam kategori sedang, menggambarkan proses pelaksanaan kegiatan masuk kategori tinggi, indikator meningkatkan kemandirian pelaksanaan kegiatan dalam kategori tinggi, indikator mengurangi tingkat kesalahan pelaksanaan kegiatan kategori tinggi, indikator menjamin konsistensi proses pelaksanaan kegiatan dalam kategori sedang.
DAFTAR ISI
1.2. Identifikasi Masalah ... 3
1.3. Pembatasan Masalah... 3
1.4. Rumusan masalah ... 3
1.5. Tujuan Penelitian ... 4
1.6. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 5
2.1. Respon Siswa ... 5
2.2. Macam-Macam Respon ... 6
2.3. Standar Operasional Prosedur ... 7
2.4. Pembenihan Ikan Mas ... 14
BAB III. METODE PENELITIAN ... 38
3.1. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 27
3.2. Desain Penelitian ... 28
3.3. Metode Penelitian ... 28
3.4. Definisi Operasional ... 29
3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 30
3.6. Instrumen Penelitian ... 30
3.7. Pengembangan Instrumen... 31
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49
4.1. Hasil Penelitian ... 35
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 46
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 49
5.1. Kesimpulan ... 48
5.2. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), merupakan lembaga pendidikan formal
yang mempersiapkan siswanya untuk menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai juru teknik. Hal tersebut
tercantum dalam Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat
Jenderal Pendidikan Menengah Kejuruan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
No 67 Th 2004 tentang tuntutan keterampilan siswa SMK :
1. Mewujudkan Lembaga Pendidikan Kejuruan yang Akuntabel sebagai Pusat Pembudayaan Kompetensi Berstandar Nasional
2. Mendidik Sumber Daya Manusia yang mempunyai etos kerja dan kompetensi berstandar internasional
3. Memberikan berbagai layanan pendidikan kejuruan yang 1ocal1ble dan fleksibel secara terintegrasi antara jalur dan jenjang pendidikan
4. Memperluas layanan dan pemerataan mutu pendidkan kejuruan 5. Meningangkat keunggulan lokal sebagai modal daya saing bangsa.
Pendidikan kejuruan dirancang untuk membekali peserta didik agar memiliki
keahlian, yaitu menguasai kemampuan standar atau yang dinamakan kompetensi,
yang dimaksud kompetensi disini adalah refleksi dan kemampuan siswa untuk
mengerjakan suatu pekerjaan yang menitik beratkan pada penguasaan, pengetahuan,
2
Salah satu kompetensi dasar yang terdapat di kurikulum SMK Negeri 2
Subang yaitu pembenihan ikan mas. Kurikulum SMK memuat tujuan bahwa SMK
harus dapat menciptakan peserta didik dengan keahlian dan keterampilan tertentu
agar peserta didik dapat bekerja baik di dunia kerja maupun dunia industri sebagai
tenaga kerja tingkat menengah. Dengan adanya tujuan tersebut maka dalam proses
pembelajarannya, SMK lebih banyak kegiatan praktikum dalam pembelajarannya
dibandingkan kegiatan pembelajaran dengan penyampaian teori di kelas dengan
perbandingan 70% praktikum dan 30% teori. Hal ini dimaksudkan agar SMK dapat
menciptakan siswa dan lulusan dengan motivasi yang tinggi, mental yang kuat, dan
dapat bekerja sama dengan orang lain (Tuloli, M.Y., 2006).
Peroses pada suatu pekerjaan harus dirancang dan dikembangkan. Kesalahan
prosedur dapat terjadi, bila suatu pekerjaan tidak dirancang dengan baik sehingga
dapat menimbulkan kecelakaan atau kerusakan. Sesuai dengan uraian di atas salah
satu aspek penting untuk mengurangi kecelakaan kerja dan kerugian adalah dengan
menerapkan standar operasional prosedur (SOP). Namun kenyataannya, pada
kegiatan pembenihan di SMK Negeri 2 Subang belum menerapkan SOP.
Pembenihan dilakuakan seperti yang tertera dibuku pelajaran Budiaya Ikan
mas untuk SMK, peulis gusria 2010, dan hanya dalam bentuk teori sedangkan
aplikasian nya dengan cara tradisional karena Pembina praktik kegiatan siswa adalah
petani ikan daerah Subang dimana para petani ikan tersebut mewarisi pengetahuan
pendahulunya denga sisitem pembenihan ikan tradisioal atau kegiatan pembenihan
lebih mengutamakan secarara alami/tanpa campur tanga manusia, dan dalam
kegiatan pembenihan ikan belum menggunakan SOP yang terstandarisasi. Oleh sebab
3
berkelanjutan, terarah, dan terdokumentasikan. Kegiatan pembenihan yang sesuai
dengan SOP masih belum pernah dilakukan oleh siswa. Maka dari itu peneliti
memandang perlu untuk melakukan penelitian tentang “Respon Siswa Mengenai
Penggunaan Standar Operasional Prosedur di SMK Negeri 2 Subang”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, muncul beberapa masalah yang memperkuat
alasan mengapa permasalahan tersebut diangkat. Adapun identifikasi masalah dari
judul yang penulis pilih adalah:
1. Praktek pembenihan ikan mas tidak menerapkan SOP.
2. Praktik pembenihan ikan mas dilakukan siswa secara tradisional.
3. Peraktik pembenihan ikan mas sebagai tolak ukur efektifitas dan efisiensi
kinerja pada pembenihan ikan mas.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan,
maka perlu adanya pembatasan masalah agar penelitian lebih terarah. Dengan
penggunaan SOP dalam kegiatan pembenihan ikan mas ini diharpkan hasilnya lebih
optimal.
1.4 Perumusan masalah
Penelitian ini perlu dirumuskan Pada masalah penelitian agar tujuan yang
hendak dicapai lebih terarah. Hal itu sesuai dengan Suharsimi Arikunto (2006: 24),
4
merumuskan masalahnya shingga jelas dari mana harus dimulai, kemana harus pergi
dan dengan apa.” Maka dari itu perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran penggunaan SOP pada kegiatan pembenihan ikan mas?
2. Bagaimana respon siswa Mengenai penggunaan SOP dalam kegiatan
pembenihan ikan mas?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya sesuatu
yang ingin diperoleh atau ingin dicapai setelah proses penelitian atau sama dengan
jawaban yang dikehendaki dalam problematika penelitian. (Suharsimi Arikunto,
2006:58). Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan penelitian yakni
untuk megetahui gambaran penggunaan SOP di antaranya pemilihan calon induk,
pemeliharaan induk, pemilihan induk matang gonad, pemberokan, persiapan wadah
pemeliharaan, pemiahan iduk, penetasan telur, pemeliharaan larva, pendederan benih
pemanenan, dan respon siswa Mengenai penggunaan SOP pada kegiatan
pembenihan ikan mas di SMK Negeri 2 Subang.
1.6 Manfaat penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan yang berarti dan sumbangan pikiran terhadap pihak yang
terkait. Manfaat yang diperoleh yaitu memberikan gambaran umum tentang
penggunaan SOP dan respon siswa mengenai penggunaan SOP pada kegiatan
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Subang, yang beralamat di Jl.
Wera Km 05 Kecamatan Dangdeur Kabupaten Subang.
3.1.1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2010:80) bahwa: ”Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”.
Jadi, populasi berhubungan dengan data, bukan hanya orang tetapi objek
atau benda alam lainnya, populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek
atau sujek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang
dimiliki oleh subjek atau objek itu. Sesuai dengan pendapat tersebut, maka yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa Program Keahlian Agribisnis
Produksi Sumberdaya Perairan, Kelas XI SMK Negeri 2 Subang sebanyak 12
orang.
3.1.2. Sampel
Menurut Sugiyono, (2012 : 81) “yang dimaksud dengan sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total, yaitu seluruh kelas XI tahun
pelajaran 20112-2013, yang memilih program keahlian agribisnis produksi
sumberdaya perairan di SMK Negeri 2 Subang kompetensi budidaya perairan
27
3.2. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Menurut Oemar dalam Anggraeni
(2012:56) desain penelitian merupakan urutan kerja atau langkah-langkah yang
dilakukan selama melakukan penelitian dari awal sampai penelitian berakhir.
Berdasarkan uraian diatas maka langkah-langkah desain penelitian ini adalah:
1. Persiapan, dilakukan dengan pembuatan rencana penelitian yang meliputi
penemuan masalah, merumuskan masalah, menentukan tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan metode penelitian
2. Menentukan populasi dan sampel penelitian
3. Menentukan alat pengumpul data atau instrumen.
4. Penyusunan instrumen penelitian (angket).
5. Penyebaran instrumen kepada responden.
6. Pengumpulan kembali instrumen.
7. Analisis Instrumen.
8. Analisis data penelitian.
9. Menyusun laporan hasil penelitian.
3.3. Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Sugiyono (2012:2) adalah “cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Pada umumnya
penelitian dilakukan untuk memperoleh jawaban atas masalah yang akan diteliti.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif
analisis dengan pendekatan kuantitatif.
Metode penelitian deskriftif merupakan penelitian yang tidak dimaksudkan
untuk pengujian pengetahuan hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa
28
3.4. Definisi Operasional
1. Respon siswa
Menurut Hamalik, “respon merupakan gerakan-gerakan yang terkoordinasi
oleh persepsi seseorang terhadap peristiwa-peristiwa luar dalam lingkungan
sekitar”. Sedangkan menurut Marsiyah “adalah meminta keterangan tentang fakta
yang diketahui oleh responden/juga mengenai pendapat atau sikapnya.
Dalam penelitian ini penulis ingin melihat repon siswa dalam memberikan
pakan ikan mas terhadap penggunaan SOP dan tidak menggunakan SOP yang
mana penulis ingin mengukur dan melihat tanggapan siswa terhadap penggunaan
SOP tersebut. tertentunya yang berkaitan dengan suatu pengetahuan atau suatu
mata pelajaran (M. Yamin 2010 : 166). Adapun pada penelitian ini yaitu melihat
kegiatan praktikum pembenihan ikan mas.
2. Standard Operasional Perosedur
SOP merupakan tata cara atau tahapan yang dibakukan dan harus dilalui
untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. Dimana pada penelitian ini siswa
diberikan SOP sebelum melaksanakan Pembenihan ikan mas agar
penelitimengtahui respon siswa erhadap penggunaan SOP pada kegiatan
pembenihan ikan mas.
3. Pembenian Ikan Mas
Pembenihan ikan mas adalah suatu kegiatan usaha memproduksi benih
ikan mas yang dilakukan secara terbatas sampai ukuran benih siap tebar. kegiatan
pembenihan ikan mas dalam penelitian ini dilaksanakan oleh siswa APSDP kelas
29
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara menggunakan angket.
Angket digunakan untuk menjaring data tentang respon siswa terhadap pnggunaan
SOP.
3.6. Instrumen Penelitian
3.6.1. Angket
Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden (siswa) untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan
diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Pada penelitian ini digunakan angket tertutup, dengan jawaban untuk
setiap butir pertanyaan telah tersedia. Angket yang digunakan dalam penelitian ini
adalah angket dengan skala Likert.
3.6.2. Bentuk angket
Adapun angket yang disebarkan kepada responden/siswa yang menjadi
sampel berbentuk skala likert dengan peringkat jawaban sebagai berikut :
30
Setiap responden/ siswa diberikan kesempatan untuk memilih salah satu
jawaban dari keempat rentang tersebut. Setiap pilihan jawaban akan di beri skor
sesuai dengan peringkat jawaban yang telah ditetapkan pada skala likert di atas.
3.7. Pengembangan Instrumen
Menurut arikunto (1997), Instrument yang baik untuk memenuhi dua
persyaratan yaitu valid dan reliable, pembuatan instrument harus dilandasi dengan
kajian pustaka. Karena itu kuisioner sebagai instrument pengumpul data dalam
penelitian ini perlu diuji validitas reabilitas dengan cara melakukan uji coba
instrument.
3.7.1. Validitas Instrumen Penelitian
Setiap penelitian perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan
reliabel dengan instrumen yang valid dan reliabel. Menurut Sugiyono (2012:121)
yang mengemukakan tentang perbedaan hasil penelitian yang valid dan reliabel
dengan instrumen yang valid dan reliabel adalah sebagai berikut:
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Hasil
penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.
Sedangkan instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Selanjutnya instrumen yang reliabel adalah instrumen
yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama.
Jadi dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam
pengumpulan data, maka akan menghasilkan penelitian yang valid dan reliabel.
Validitas Instrumen menggunakan rumus korelasi Product Moment untuk variabel
31
∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
rxy = Koefisien antara X dan Y
N = Jumlah responden
X = Jumlah skor item
Y = Jumlah skor total
Selanjutnya untuk menentukan valid atau tidak validnya instrumen adalah
apabila nilai rhitung lebih besar dari 0.3 maka item instrumen dikatakan valid
(Sugiyono, 2012 : 126).
3.7.2. Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas instrumen merujuk kepada konsistensi hasil pengukuran
kalau instrumen itu digunakan oleh orang atau kelompok yang sama dalam waktu
yang berlainan atau kalau instrumen ini digunakan oleh orang atau kelompok
orang yang berbeda dalam waktu yang sama atau dalam waktu yang berlainan.
Karena hasilnya tetap maka instrumen itu dapat dipercaya (reliabel atau dapat
terandalkan). Suatu instrumen mempunyai reliabilitas yang tinggi apabila
memberikan hasil yang relatif konstan pada penggunaan ulang bagi subjek yang
berbeda.
Reliabilitas angket dilakukan dengan internal consistency dengan teknik
belah dua (spilt half) dan dikorelasikan antara skor total belahan pertama dengan
skor total belahan kedua, selanjutnya akan dianalisis dengan rumus Spearman
Brown (Sugiyono, 2012 : 359) :
r
i =32
Dimana:
ri =reliabilitas internal seluruh instrumen
rb = korelasi product momen antara belahan pertama dan kedua
Selanjutnya untuk menentukan reliabel atau tidak reliabelnya
instrumen yaitu dengan mengkonsultasikan dengan r tabel. Instrumen
dikatakan reliabel apabila r hitung > r tabel.
3.8. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik
deskriptif dengan analisis kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012 : 147) “Statistik
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.”
Penelitian ini dilakukan pada sampel total atau populasi (tanpa diambilnya
sampel) sehingga menggunakan statistic deskriptif dalam analisisnya. Hal ini
sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012 : 147) “Penelitian yang dilakukan pada
populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif
dalam analisisnya.”
Penelitian diskriptif dengan analisis kuantitatif dalam pemakaian akan
melibatkan pemakaian statistik diskriptif tanpa menggunakan statistik inferensial
karena hanya bertujuan untuk mendeskripsikan tanpa adanya pengujian terhadap
hubungan variabel. Kedua jenis statistik ini memiliki karakteristik yang berbeda
baik dalam hal teknik analisisnya maupun tujuan yang akan dihasilkan dari
33
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan respon siswa mengenai
penggunaan SOP pada kegiatan pembenihan ikan mas yaitu sebagai berikut :
a. Menghitung skor terendah dan skor tertinggi dengan rumus :
Skor Terendah = SR x JB x JR
Skor Tertinggi = ST x JB x JR
Keterangan :
SR = Skor Terendah
ST = Skor Tertinggi
JB = Jumlah Butir
JR = Jumlah Responden
b. Menentukan daerah kategori menjadi 5 tingkatan yaitu sangat tinggi,
tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah, untuk masing-masing variabel.
c. Menghitung panjang interval dengan cara membagi skor tertinggi dengan
lima kelas.
d. Membuat garis kontinum dan menentukan daerah letak skor hasil
penelitian.
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Gambar 3.1 Garis Kontinum
e. Membandingkan skor total tiap variabel dengan parameter diatas untuk
87
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini diperoleh
beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Penggunaan SOP pada kegiatan pembenihan ikan mas memberikan
beberapa kegunaan diantaranya membentuk standarisasi kegiatan,
menggambarkan tujuan kegiatan, menggambarkan proses pelaksanaan
kegiatan, meningkatkan kemandirian pelaksanaan kegiatan, mengurangi
tingkat kesalahan pelaksanaan kegiatan dan menjamin konsistensi proses
pelaksanaan.
2. Respon siswa mengenai penggunaan SOP dalam kegiatan pembenihan
ikan mas berada pada kategori tinggi.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian ini, sebagai saran dengan mempertimbangkan hasil
temuan baik di lapangan maupun secara teoritis, maka beberapa hal yang dapat
menjadi saran adalah sebagai berikut:
1. Guru harus senantiasa mendampingi siswa dalam kegiatan praktek
pembenihan ikan mas agar proyek terealisasi dengan baik.
2. Sebaiknya dalam kegiatan praktek pembenihan ikan mas menggunakan
49
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.( 2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Anggraini (2010) institutional ownership. Gramedia indonesia
Ahmadi, (2010). Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta
Bello, Tope, "Kinerja Implikasi Strategi Organisasi dengan Struktur dan Competit ion ", Internasional Jurnal Manajemen,( 2000), vol.17, pp.443
Gusrina (2010) Pembeihan ikan mas (ciprhinus carpio) Vedca Cianjur
Hamalik, (2001). Proses Belajar Mengajar. Bandung :Bumi Aksara
Mar’at (1984). Sikap Perubahan Serta Pengukurannya. Bandung; Ghalia
Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar . Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Sugiyono, (2010). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta
Sarlito Wirawan Sarwono. Psikologi Sosial : Individu dan Teori - Teori Psikologi Sosial . Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka. (2002).
Sanjaya.(2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Sujanto, A. (2010). Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara
SOP SMK Pembangunan Negeri Tanjung Sari
Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Tcipto ATmoko (2010). Standadar operasioal prosedur SOP dan akuntabilitas kerja pemerintah. Jakarta: Bumi Aksara
50