1.1 LATAR BELAKANG
enyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan amanat
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah
No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota,
merupakan tanggung jawab bersama, antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah
Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan bersama dengan masyarakat dan dunia usaha. Pemerintah Pusat
berperan dalam pengaturan, pembinaan, dan pengawasan, sedangkan Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota memiliki peran yang lebih besar dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur Bidang
Cipta Karya. Dengan kerjasama berbagai stakeholders pembangunan Bidang Cipta Karya, diharapkan 3
(tiga) strategic goals Kementerian Pekerjaan Umum dapat tercapai, yaitu (i) meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota dan desa, (ii) meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta (iii)
meningkatkan kualitas lingkungan.
Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, Direktorat Jenderal Cipta
Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, mengembangkan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur
Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur
Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya mewujudkan keterpaduan
pembangunan di kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional,
provinsi, dan kabupaten/kota, baik kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang
rasional dan inklusif, keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya dapat terwujud, dengan
mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang
Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur
Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima)
tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota,
masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional,
provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman
yang layak huni dan berkelanjutan.
RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial
maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta
Karya disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai
dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan
dan kapasitas Daerah.
1.2.MAKSUD DAN TUJUAN
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) bidang PU/Cipta
Karya dimaksudkan untuk mewujudkan kemandirian Kota Kupang dalam penyelenggaraan infrastruktur
Permukiman yang berkelanjutan baik di kota maupun di desa.
Tujuan penyusunan RPI2-JM bidang PU/Cipta Karya Kota Kupang adalah sebagai dokumen acuan
dalam perencanaan, pemrogaman dan penganggaran pembangunan infrasruktur Bidang Cipta Karya.
RPI2-JM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi
sektor, multi sumber pendanaan dan multi stakeholders.
1.3.PRINSIP PENYUSUNAN RPI2JM
Prinsip dasar penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya meliputi :
Multi Tahun, M ewuj u dkan p en yus un an r en can a i n vest asi review RPI2-JM dalam kurun waktu
5 (lima) tahun yakni tahun 2016-2020.
Multi Sektor, Penyusunan review RPI2-JM mencakup 4 sektor dalam lingkup bidang Cipta Karya
yakni sektor pengembangan kawasan permukiman, pengembangan sistem penyediaan air minum,
pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah,
pengembangan sistem pematusan kota/drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan
permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta
penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.
Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber pendanaan
swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi,
Coorporate Social Responsibility (CSR). Masyarakat pun dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat,
misalnya dalam bentuk barang dan jasa.
Multi Stakeholder, yaitu melibatkan Masyarakat, Pemerintah, dan Swasta sebagai pelaku
pembangunan dalam proses penyusunan RPI2-JM maupun pada saat pelaksanaan program.
Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (kabupaten/ kota dan provinsi)
sesuai karakteristik setempat (bottom-up).
Dengan 5 prinsip dasar ini, diharapkan dapat mewujudkan pembangunan yang efektif dan efisien,
serta mendorong kemandirian daerah untuk menyusun program yang layak dan handal sehingga mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. RPI2-JM ini juga bersifat dinamis, dimana setiap
tahunnya diperlukan review terhadap program-program pembangunan yang tercantum di dalam dokumen
RPI2-JM, sehingga dihasilkan rencana pembangunan infrastruktur yang mutakhir sesuai perkembangan
kebutuhan daerah.
1.4. MEKANISME PENYUSUNAN RPI2JM
1.4.1. Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM
Penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya Kota Kupang pada dasarnya melibatkan pemerintah
pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah Kota Kupang. Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen
Cipta Karya, bertindak sebagai pembina. Sedangkan, pemerintah provinsi berperan sebagai
fasilitator, dan pemerintah kabupaten/kota merupakan penyusun dari dokumen RPI2-JM Bidang
Cipta Karya dengan bantuan teknis dari Tim Konsultan. Tim Konsultan ini memberikan bantuan
teknis dalam penyusunan RPI2-JM dengan dukungan tenaga ahli yang berkompeten dalam
bidangnya. Selanjutnya dalam kaitan dengan implementasi bantuan teknis tersebut Tim Konsultan
berkewajiban untuk berkoordinasi dengan Satgas Provinsi melalui Satker Randal selaku pemberi
tugas. Selain itu, Tim Konsultan juga wajib untuk berkoordinasi dengan Satgas Kota melalui
Kepala Dinas Pekerjaan Umum atau Kabid Bidang Cipta Karya serta Bappeda kota yang
bersangkutan.
Lebih lanjut mengenai mekanisme dan prosedur penyusunan RPI2-JM ini disajikan pada gambar
Sumber : Dit. Bina Program, DJCK 2012-diolah kembali oleh Tim Konsultan
Gambar 1.1 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Peran Satgas RPI2-JM/Randal kota pada dasarnya adalah sebagai perumus dokumen RPI2-JM
yang didampingi oleh tim ahli konsultan. Pembentukan Satgas Penyusunan RPI2-JM kota ini
ditetapkan oleh Keputusan Walikota.
Dengan melibatkan seluruh stakeholder pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya,
Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta karya dapat berjalan dengan efisien dan efektif dalam
rangka mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.
1.4.2. Langkah Penyusunan RPI2-JM
Dalam penyusunannya, RPI2-JM Bidang Cipta Karya harus mengacu pada dokumen
perencanaan yang ada, baik dokumen pembangunan nasional, perencanaan sektoral, maupun
perencanaan spasial. Gambar 1.2 memaparkan langkah-langkah penyusunan RPI2-JM Bidang
Sumber : Dit. Bina Program, DJCK 2014
Gambar 1.2 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Dari Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa seluruh anggota Satgas, baik di tingkat Pusat, Provinsi,
maupun Kabupaten/Kota memiliki peran penting dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta
Karya. Prinsip bottom up planning cukup kental pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ini,
agar rencana yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah,
dengan tetap mengacu pada kebijakan nasional.
1.4.3. Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kelayakan suatu dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya dinilai untuk meningkatkan kualitas
substansi dokumen tersebut. Penilaian kelayakan tersebut menggunakan metode skoring, dimana
masing-masing kriteria kelayakan telah ditetapkan bobot/nilainya. Indikator Penilaian Dokumen
a. Kelengkapan Dokumen
Penilaian kelengkapan dokumen dilihat dari legalisasi dokumen RPI2-JM oleh Walikota, dan
outline dokumen yang sesuai dengan buku pedoman penyusunan RPI2-JM.
b. Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota dan Kawasan
Penilaian terhadap kelayakan rencana dilihat dari keterpaduan strategi yang tertuang pada
dokumen perencanaan pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, peraturan perundangan
Bidang Cipta Karya), perencanaan spasial (RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTRW KSN, dan
RTRW Kota), dan perencanaan pengembangan kawasan khusus (MP3EI dan KEK).
c. Kelayakan Program
Penilaian terhadap kelayakan program dalam rencana program investasi sektor pengembangan
permukiman, rencana program investasi sektor PBL, rencana program investasi sektor PLP,
rencana program investasi sektor SPAM.
d. Kelayakan Lingkungan dan Sosial
Penilaian terkait aspek perlindungan sosial dan lingkungan dalam pembangunan infrastruktur
bidang Cipta Karya.
e. Kelayakan Pendanaan Penilaian kelayakan dan kesesuaian anggaran untuk program/ kegiatan
RPI2-JM serta pemanfaatan multi sumber pendanaan.
f. Kelayakan Kelembagaan
Penilaian kelayakan kelembagaan dilihat dari kesiapan kelembagaan untuk menyusun dan
mengelola implementasi RPI2- JM di daerah.
g. Matriks Program
Penilaian kelayakan kegiatan dilihat dari penetapan prioritas program dan matriks program
berdasarkan entitas yang tertuang dalam RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Tabel 1.1. Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
KRITERIA No INDIKATOR PENILAIAN NILAI MAX
KELENGKAPAN DOKUMEN (9,5)
A LEGALISASI 1 Persetujuan Bupati/Walikota 2,0
2 Persetujuan dari Kadis PU Provinsi 2,0
B OUTLINE DOKUMEN
1 Pendahuluan 0,5
2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya 0,5 3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya 0,5
4 Profil Kabupaten/Kota 0,5
5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kab./Kota 0,5 6 Aspek Teknis Per Sektor (AM, PLP, Bangkim, PBL) 0,5
7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas 0,5
8 Aspek Perlindungan Lingkungan dan Sosial 0,5
9 Aspek Pembiayaan 0,5
10 Aspek Kelembagaan 0,5
11 Matriks Rencana Program dan Investasi Jangka Menengah Bidang
Cipta Karya 0,5
1 Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya 0,5
2 Amanat Peraturan Perundangan Pembangunan Terkait Bidang
Cipta Karya 0,5
3 Amanat Internasional Bidang Cipta Karya 0,5
D
4 Arahan RTR Kawasan Strategis Nasional 0,5
5 Arahan MP3EI/KEK 0,5
PROFIL KABUPATEN/KOTA (2)
E PROFIL KOTA
1 Geografi dan Administratif Wilayah 0,3
2 Demografi 0,2
1 Arahan RTRW Kabupaten/Kota 3,0
2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2,0
3 Perda Bangunan Gedung (BG) 2,0
5 Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL) 1,0
6 Rencana Induk Sistem Penyediaan Air
Minum (RISPAM) 1,0
10 Integrasi Strategi Pembangunan
KELAYAKAN PROGRAM (46)
1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan 1,0
2 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman 2,0
3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria)
Sektor Pengembangan Permukiman 2,0
4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2,0
H RENCANA PROGRAM INVESTASI SEKTOR PBL
1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan 1,0
2 Analisis Kebutuhan Sektor PBL 2,0
3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria)
Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan 2,0
4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2,0
I
RENCANA PROGRAM INVESTASI SEKTOR PPLP
1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan (Air Limbah, Persampahan, Drainase) 3,0
2 Analisis Kebutuhan Sektor
Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase) 6,0
3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase) 6,0
4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan Sektor Pengembangan
PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase) 6,0
J
RENCANA PROGRAM INVESTASI SEKTOR AIR MINUM
1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan 1,0
2 Analisis Kebutuhan Sektor Air Minum 2,0
3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria)
Sektor Air Minum 2,0
4 Usulan Kebutuhan Program dan
Kegiatan 2,0
K KETERPADUAN
PROGRAM 1
Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas Regional, Kab/Kota,
Kawasan, dan Lingkungan/Komunitas 4,0
KELAYAKAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL (6)
L
PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL
1 Analisis Perlindungan Lingkungan
(KLHS, Amdal, UKL-UPL dan SPPLH) 3,0
2 Analisis Perlindungan Sosial 3,0
KELAYAKAN PEMBIAYAAN (6)
M ASPEK PEMBIAYAAN
1 Profil Perkembangan APBD
Kabupaten/Kota 1,0
2
Profil Perkembangan Investasi Bidang
Cipta Karya (APBN, APBD Prov, APBD Kab./Kota, Swasta, Masyarakat)
1,0
3 Proyeksi Investasi Pembangunan Bidang
Cipta Karya 2,0
4 Strategi peningkatan Investasi bidang
Cipta Karya 2,0
KELAYAKAN KELEMBAGAAN (6)
N ASPEK KELEMBAGAAN
1 Kondisi Eksisting (organisasi, tata- laksana, dan SDM) 2,0
2 Analisis Permasalahan (organisasi, tata-
laksana, dan SDM) 2,0
3 Rencana Pengembangan Kelembagaan 2,0
MATRIKS PROGRAM (6)
Telah memuat Rencana Terpadu dan Program Investasi
Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya untuk Jangka Menengah (lima tahun)
3,0
2 Telah memuat informasi keterpaduan pembangunan berdasarkan entitas wilayah dan sumber pembiayaannya
1.5. SISTEMATIKA PENULISAN
Secara substansi muatan RPI2-JM Bidang Cipta Karya terdiri 11 (sebelas) bab yaitu:
Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPI2-JM Bidang
Cipta Karya, prinsip penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta mekanisme penyusunan
RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
Bab 2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pada bagian ini berisikan arahan konsep perencanaan Bidang Cipta Karya, antara lain amanat
pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, MP3EI, dan Direktif Presiden), amanat peraturan
perundangan terkait Pembangunan Bidang Cipta Karya, serta amanat internasional.
Bab 3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya
Bagian ini berisikan arahan RTRW Nasional (PP No. 26 Tahun 2008), RTRW Pulau,
RTRW Provinsi, serta RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN). Indikasi program Bidang Cipta
Karya pada RTRW Nasional, RTRW Pulau, RTR Perbatasan Negara, RTRW Provinsi, maupun
RTRW KSN yang terkait dengan Kota Kupang.
Bab 4 Profil Kota Kupang
Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kota Kupang seperti batas administrasi
wilayah, demografi, geografi, topografi, geohidrologi, geologi, klimatologi, serta kondisi sosial dan
ekonomi wilayah
Bab 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Kupang
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen rencana seperti
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi
Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis
Kabupaten (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai Keterpaduan Strategi dan Rencana
Bab 6 Aspek Teknis Per Sektor
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta
Karya seperti rencana pengembangan permukiman, rencana penataan bangunan dan lingkungan
(PBL), rencana pengembangan sistem penyediaan air minum, dan rencana penyehatan lingkungan
permukiman (PLP). Pada setiap sektor ini menguraikan isu strategis, kondisi eksisting,
permasalahan, dan tantangan daerah, analisis kebutuhan, serta usulan program dan pembiayaan
masing-masing sektor.
Bab 7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas
Bagian ini merupakan pengelompokan dari usulan aspek teknis per sektor pada Bab 6
menjadi usulan berdasarkan entitas regional, kabupaten/kota, kawasan, dan lingkungan.
Bab 8 Aspek Lingkungan dan Sosial
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi eksisting lingkungan,
analisis perlindungan lingkungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS),
AMDAL, UKL – UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya.
Bab 9 Aspek Pembiayaan
Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kota Kupang, profil investasi dan proyeksi
investasi dalam pembangunan Bidang Cipta Karya, serta strategi peningkatan investasi bidang
Cipta Karya.
Bab 10 Aspek Kelembagaan Kota Kupang
Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta Karya di daerah yang fokus
kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari
ketiga aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan rencana
pengembangannya.
Bab 11 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang
Cipta Karya
Gambar 1.3. Peta Wilayah Nusa Tenggara Timur