• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVIEW RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR- JANGKA MEMENENGAH KOTA KUPANG TAHUN 2016-2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "REVIEW RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR- JANGKA MEMENENGAH KOTA KUPANG TAHUN 2016-2020"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 LATAR BELAKANG

enyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan amanat

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah

No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota,

merupakan tanggung jawab bersama, antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah

Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan bersama dengan masyarakat dan dunia usaha. Pemerintah Pusat

berperan dalam pengaturan, pembinaan, dan pengawasan, sedangkan Pemerintah Provinsi dan

Kabupaten/Kota memiliki peran yang lebih besar dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur Bidang

Cipta Karya. Dengan kerjasama berbagai stakeholders pembangunan Bidang Cipta Karya, diharapkan 3

(tiga) strategic goals Kementerian Pekerjaan Umum dapat tercapai, yaitu (i) meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota dan desa, (ii) meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta (iii)

meningkatkan kualitas lingkungan.

Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, Direktorat Jenderal Cipta

Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, mengembangkan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur

Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur

Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya mewujudkan keterpaduan

pembangunan di kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun oleh Pemerintah

Kabupaten/Kota melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional,

provinsi, dan kabupaten/kota, baik kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang

(2)

rasional dan inklusif, keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya dapat terwujud, dengan

mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang

Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur

Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima)

tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota,

masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional,

provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman

yang layak huni dan berkelanjutan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial

maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta

Karya disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai

dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan

dan kapasitas Daerah.

1.2.MAKSUD DAN TUJUAN

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) bidang PU/Cipta

Karya dimaksudkan untuk mewujudkan kemandirian Kota Kupang dalam penyelenggaraan infrastruktur

Permukiman yang berkelanjutan baik di kota maupun di desa.

Tujuan penyusunan RPI2-JM bidang PU/Cipta Karya Kota Kupang adalah sebagai dokumen acuan

dalam perencanaan, pemrogaman dan penganggaran pembangunan infrasruktur Bidang Cipta Karya.

RPI2-JM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi

sektor, multi sumber pendanaan dan multi stakeholders.

1.3.PRINSIP PENYUSUNAN RPI2JM

Prinsip dasar penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya meliputi :

Multi Tahun, M ewuj u dkan p en yus un an r en can a i n vest asi review RPI2-JM dalam kurun waktu

5 (lima) tahun yakni tahun 2016-2020.

Multi Sektor, Penyusunan review RPI2-JM mencakup 4 sektor dalam lingkup bidang Cipta Karya

yakni sektor pengembangan kawasan permukiman, pengembangan sistem penyediaan air minum,

pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah,

pengembangan sistem pematusan kota/drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan

permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta

penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.

Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber pendanaan

swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi,

(3)

Coorporate Social Responsibility (CSR). Masyarakat pun dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat,

misalnya dalam bentuk barang dan jasa.

Multi Stakeholder, yaitu melibatkan Masyarakat, Pemerintah, dan Swasta sebagai pelaku

pembangunan dalam proses penyusunan RPI2-JM maupun pada saat pelaksanaan program.

Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (kabupaten/ kota dan provinsi)

sesuai karakteristik setempat (bottom-up).

Dengan 5 prinsip dasar ini, diharapkan dapat mewujudkan pembangunan yang efektif dan efisien,

serta mendorong kemandirian daerah untuk menyusun program yang layak dan handal sehingga mampu

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. RPI2-JM ini juga bersifat dinamis, dimana setiap

tahunnya diperlukan review terhadap program-program pembangunan yang tercantum di dalam dokumen

RPI2-JM, sehingga dihasilkan rencana pembangunan infrastruktur yang mutakhir sesuai perkembangan

kebutuhan daerah.

1.4. MEKANISME PENYUSUNAN RPI2JM

1.4.1. Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM

Penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya Kota Kupang pada dasarnya melibatkan pemerintah

pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah Kota Kupang. Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen

Cipta Karya, bertindak sebagai pembina. Sedangkan, pemerintah provinsi berperan sebagai

fasilitator, dan pemerintah kabupaten/kota merupakan penyusun dari dokumen RPI2-JM Bidang

Cipta Karya dengan bantuan teknis dari Tim Konsultan. Tim Konsultan ini memberikan bantuan

teknis dalam penyusunan RPI2-JM dengan dukungan tenaga ahli yang berkompeten dalam

bidangnya. Selanjutnya dalam kaitan dengan implementasi bantuan teknis tersebut Tim Konsultan

berkewajiban untuk berkoordinasi dengan Satgas Provinsi melalui Satker Randal selaku pemberi

tugas. Selain itu, Tim Konsultan juga wajib untuk berkoordinasi dengan Satgas Kota melalui

Kepala Dinas Pekerjaan Umum atau Kabid Bidang Cipta Karya serta Bappeda kota yang

bersangkutan.

Lebih lanjut mengenai mekanisme dan prosedur penyusunan RPI2-JM ini disajikan pada gambar

(4)

Sumber : Dit. Bina Program, DJCK 2012-diolah kembali oleh Tim Konsultan

Gambar 1.1 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Peran Satgas RPI2-JM/Randal kota pada dasarnya adalah sebagai perumus dokumen RPI2-JM

yang didampingi oleh tim ahli konsultan. Pembentukan Satgas Penyusunan RPI2-JM kota ini

ditetapkan oleh Keputusan Walikota.

Dengan melibatkan seluruh stakeholder pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya,

Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta karya dapat berjalan dengan efisien dan efektif dalam

rangka mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

1.4.2. Langkah Penyusunan RPI2-JM

Dalam penyusunannya, RPI2-JM Bidang Cipta Karya harus mengacu pada dokumen

perencanaan yang ada, baik dokumen pembangunan nasional, perencanaan sektoral, maupun

perencanaan spasial. Gambar 1.2 memaparkan langkah-langkah penyusunan RPI2-JM Bidang

(5)

Sumber : Dit. Bina Program, DJCK 2014

Gambar 1.2 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Dari Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa seluruh anggota Satgas, baik di tingkat Pusat, Provinsi,

maupun Kabupaten/Kota memiliki peran penting dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta

Karya. Prinsip bottom up planning cukup kental pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ini,

agar rencana yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah,

dengan tetap mengacu pada kebijakan nasional.

1.4.3. Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Kelayakan suatu dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya dinilai untuk meningkatkan kualitas

substansi dokumen tersebut. Penilaian kelayakan tersebut menggunakan metode skoring, dimana

masing-masing kriteria kelayakan telah ditetapkan bobot/nilainya. Indikator Penilaian Dokumen

(6)

a. Kelengkapan Dokumen

Penilaian kelengkapan dokumen dilihat dari legalisasi dokumen RPI2-JM oleh Walikota, dan

outline dokumen yang sesuai dengan buku pedoman penyusunan RPI2-JM.

b. Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota dan Kawasan

Penilaian terhadap kelayakan rencana dilihat dari keterpaduan strategi yang tertuang pada

dokumen perencanaan pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, peraturan perundangan

Bidang Cipta Karya), perencanaan spasial (RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTRW KSN, dan

RTRW Kota), dan perencanaan pengembangan kawasan khusus (MP3EI dan KEK).

c. Kelayakan Program

Penilaian terhadap kelayakan program dalam rencana program investasi sektor pengembangan

permukiman, rencana program investasi sektor PBL, rencana program investasi sektor PLP,

rencana program investasi sektor SPAM.

d. Kelayakan Lingkungan dan Sosial

Penilaian terkait aspek perlindungan sosial dan lingkungan dalam pembangunan infrastruktur

bidang Cipta Karya.

e. Kelayakan Pendanaan Penilaian kelayakan dan kesesuaian anggaran untuk program/ kegiatan

RPI2-JM serta pemanfaatan multi sumber pendanaan.

f. Kelayakan Kelembagaan

Penilaian kelayakan kelembagaan dilihat dari kesiapan kelembagaan untuk menyusun dan

mengelola implementasi RPI2- JM di daerah.

g. Matriks Program

Penilaian kelayakan kegiatan dilihat dari penetapan prioritas program dan matriks program

berdasarkan entitas yang tertuang dalam RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

(7)

Tabel 1.1. Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

KRITERIA No INDIKATOR PENILAIAN NILAI MAX

KELENGKAPAN DOKUMEN (9,5)

A LEGALISASI 1 Persetujuan Bupati/Walikota 2,0

2 Persetujuan dari Kadis PU Provinsi 2,0

B OUTLINE DOKUMEN

1 Pendahuluan 0,5

2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya 0,5 3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya 0,5

4 Profil Kabupaten/Kota 0,5

5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kab./Kota 0,5 6 Aspek Teknis Per Sektor (AM, PLP, Bangkim, PBL) 0,5

7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas 0,5

8 Aspek Perlindungan Lingkungan dan Sosial 0,5

9 Aspek Pembiayaan 0,5

10 Aspek Kelembagaan 0,5

11 Matriks Rencana Program dan Investasi Jangka Menengah Bidang

Cipta Karya 0,5

1 Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya 0,5

2 Amanat Peraturan Perundangan Pembangunan Terkait Bidang

Cipta Karya 0,5

3 Amanat Internasional Bidang Cipta Karya 0,5

D

4 Arahan RTR Kawasan Strategis Nasional 0,5

5 Arahan MP3EI/KEK 0,5

PROFIL KABUPATEN/KOTA (2)

E PROFIL KOTA

1 Geografi dan Administratif Wilayah 0,3

2 Demografi 0,2

1 Arahan RTRW Kabupaten/Kota 3,0

2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2,0

3 Perda Bangunan Gedung (BG) 2,0

5 Rencana Tata Bangunan dan

Lingkungan (RTBL) 1,0

6 Rencana Induk Sistem Penyediaan Air

Minum (RISPAM) 1,0

10 Integrasi Strategi Pembangunan

(8)

KELAYAKAN PROGRAM (46)

1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan 1,0

2 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman 2,0

3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria)

Sektor Pengembangan Permukiman 2,0

4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2,0

H RENCANA PROGRAM INVESTASI SEKTOR PBL

1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan 1,0

2 Analisis Kebutuhan Sektor PBL 2,0

3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria)

Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan 2,0

4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2,0

I

RENCANA PROGRAM INVESTASI SEKTOR PPLP

1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan (Air Limbah, Persampahan, Drainase) 3,0

2 Analisis Kebutuhan Sektor

Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase) 6,0

3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase) 6,0

4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan Sektor Pengembangan

PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase) 6,0

J

RENCANA PROGRAM INVESTASI SEKTOR AIR MINUM

1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan 1,0

2 Analisis Kebutuhan Sektor Air Minum 2,0

3 Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria)

Sektor Air Minum 2,0

4 Usulan Kebutuhan Program dan

Kegiatan 2,0

K KETERPADUAN

PROGRAM 1

Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas Regional, Kab/Kota,

Kawasan, dan Lingkungan/Komunitas 4,0

KELAYAKAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL (6)

L

PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL

1 Analisis Perlindungan Lingkungan

(KLHS, Amdal, UKL-UPL dan SPPLH) 3,0

2 Analisis Perlindungan Sosial 3,0

KELAYAKAN PEMBIAYAAN (6)

M ASPEK PEMBIAYAAN

1 Profil Perkembangan APBD

Kabupaten/Kota 1,0

2

Profil Perkembangan Investasi Bidang

Cipta Karya (APBN, APBD Prov, APBD Kab./Kota, Swasta, Masyarakat)

1,0

3 Proyeksi Investasi Pembangunan Bidang

Cipta Karya 2,0

4 Strategi peningkatan Investasi bidang

Cipta Karya 2,0

KELAYAKAN KELEMBAGAAN (6)

N ASPEK KELEMBAGAAN

1 Kondisi Eksisting (organisasi, tata- laksana, dan SDM) 2,0

2 Analisis Permasalahan (organisasi, tata-

laksana, dan SDM) 2,0

3 Rencana Pengembangan Kelembagaan 2,0

MATRIKS PROGRAM (6)

Telah memuat Rencana Terpadu dan Program Investasi

Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya untuk Jangka Menengah (lima tahun)

3,0

2 Telah memuat informasi keterpaduan pembangunan berdasarkan entitas wilayah dan sumber pembiayaannya

(9)

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN

Secara substansi muatan RPI2-JM Bidang Cipta Karya terdiri 11 (sebelas) bab yaitu:

Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPI2-JM Bidang

Cipta Karya, prinsip penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta mekanisme penyusunan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

Bab 2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

Pada bagian ini berisikan arahan konsep perencanaan Bidang Cipta Karya, antara lain amanat

pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, MP3EI, dan Direktif Presiden), amanat peraturan

perundangan terkait Pembangunan Bidang Cipta Karya, serta amanat internasional.

Bab 3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya

Bagian ini berisikan arahan RTRW Nasional (PP No. 26 Tahun 2008), RTRW Pulau,

RTRW Provinsi, serta RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN). Indikasi program Bidang Cipta

Karya pada RTRW Nasional, RTRW Pulau, RTR Perbatasan Negara, RTRW Provinsi, maupun

RTRW KSN yang terkait dengan Kota Kupang.

Bab 4 Profil Kota Kupang

Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kota Kupang seperti batas administrasi

wilayah, demografi, geografi, topografi, geohidrologi, geologi, klimatologi, serta kondisi sosial dan

ekonomi wilayah

Bab 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Kupang

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen rencana seperti

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD), Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana

Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi

Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis

Kabupaten (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai Keterpaduan Strategi dan Rencana

(10)

Bab 6 Aspek Teknis Per Sektor

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta

Karya seperti rencana pengembangan permukiman, rencana penataan bangunan dan lingkungan

(PBL), rencana pengembangan sistem penyediaan air minum, dan rencana penyehatan lingkungan

permukiman (PLP). Pada setiap sektor ini menguraikan isu strategis, kondisi eksisting,

permasalahan, dan tantangan daerah, analisis kebutuhan, serta usulan program dan pembiayaan

masing-masing sektor.

Bab 7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas

Bagian ini merupakan pengelompokan dari usulan aspek teknis per sektor pada Bab 6

menjadi usulan berdasarkan entitas regional, kabupaten/kota, kawasan, dan lingkungan.

Bab 8 Aspek Lingkungan dan Sosial

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi eksisting lingkungan,

analisis perlindungan lingkungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS),

AMDAL, UKL – UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya.

Bab 9 Aspek Pembiayaan

Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kota Kupang, profil investasi dan proyeksi

investasi dalam pembangunan Bidang Cipta Karya, serta strategi peningkatan investasi bidang

Cipta Karya.

Bab 10 Aspek Kelembagaan Kota Kupang

Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta Karya di daerah yang fokus

kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari

ketiga aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan rencana

pengembangannya.

Bab 11 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang

Cipta Karya

(11)

Gambar 1.3. Peta Wilayah Nusa Tenggara Timur

Gambar

Gambar 1.1 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Gambar 1.2 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Tabel 1.1. Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Gambar 1.3. Peta Wilayah Nusa Tenggara Timur

Referensi

Dokumen terkait

Jadi dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang digunakan oleh para manajer untuk mengarahkan anggota organisasi agar melaksanakan kegiatan

Jumlah pasangan yang diperlukan tergantung pada peluang karakteristik p, jumlah bit subkey yang dihitung serentak,k, jumlah rata-rata per pasangan yang

sebesar paling tinggi 100% (seratus per seratus) dari PBB-P2 yang terutang dalam bal objek pajak terkena bencana alam atau sebab lain yang luar biasa sebagaimana dimaksud dalam

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BANTUL TENTANG PEMBERIAN PENGURANGAN PAJAK PARKIR YANG TERUTANG. KESATU :

Bahan penelitian adalah data rekam medis pasien kanker kolorektal di Rumah Sakit Immanuel Bandung yang memuat data mengenai jenis kelamin, umur, pekerjaan, predileksi tertinggi

KONSEP CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK (CPPB) PADA PEMBUATAN KACANG OVEN DI INDUSTRI RUMAH TANGGA.. “ SAMUDRA ”

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari data penelitian diperoleh hasil bahwa, kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan perlakuan model pembelajaran

Sumber Data: Diolah Dari Hasil Angket Penilaian Validasi Oleh Ahli Media Pengembangan Buku Siswa Melalui Pendekatan Inkuiri Terbimbing Anak Tunarungu. Dari hasil