HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH - MATA
KULIAH AKUNTANSI MAHASISWA DENGAN MOTIVASI
MAHASISWA MENGAJAR AKUNTANSI DI SEKOLAH
Studi kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002 dan 2003, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh : Agustina sungkawati
021334007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH - MATA
KULIAH AKUNTANSI MAHASISWA DENGAN MOTIVASI
MAHASISWA MENGAJAR AKUNTANSI DI SEKOLAH
Studi kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002 dan 2003, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh : Agustina sungkawati
021334007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
Tuhan adalah penolongku, aku tidak akan takut, (Ibrani 13 : 6)
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada : Alm Bapak dan ibu tercinta, yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, bimbingan, nasihat, dan dukungan selama ini. Semua Mbakku, Masku, dan keponakanku yang selalu membantu dalam banyak hal baik moral maupun material. Jhon Kiegen M. Sinaga yang selalu mendukung dan membantu dalam segala hal.
ABSTRAK
HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH – MATA KULIAH AKUNTANSI DENGAN MOTIVASI MAHASISWA MENGAJAR AKUNTANSI
DI SEKOLAH
Studi Kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002 dan 2003, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma
Agustina Sungkawati Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) hubungan prestasi belajar mata kuliah – mata kuliah akuntansi keuangan dengan motivasi mahasiswa mengajar di sekolah. (2) hubungan prestasi belajar mata kuliah – mata kuliah akuntansi biaya dengan motivasi mahasiswa mengajar di sekolah.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2007 – Februari 2007. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002 dan 2003 yang berjumlah 178 mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu, antara lain mahasiswa yang pada waktu PPL II mengajar di SMK yang berjumlah 50 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada hubungan prestasi belajar mata kuliah – mata kuliah akuntansi keuangan dengan motivasi mahasiswa mengajar akuntansi di sekolah pada taraf signifikansi 5% (thitung -0,650 < ttabel2,021), korelasi antara prestasi belajar mata kuliah – mata kuliah akuntansi keuangan dengan motivasi mahasiswa mengajar akuntansi di sekolah bersifat negatif dan rendah (rhitung–0,258 < rtabel 0,284). (2) tidak ada hubungan prestasi belajar mata kuliah – mata kuliah akuntansi biaya dengan motivasi mahasiswa mengajar akuntansi di sekolah pada taraf signifikansi 5% (thitung0,462 < ttabel2,021), korelasi antara prestasi belajar mata kuliah – mata kuliah akuntansi biaya dengan motivasi mahasiswa mengajar akuntansi di sekolah bersifat negatif dan rendah (rhitung–0,130 < rtabel0,284).
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE STUDENTS LEARNING
ACHIEVEMENT IN ACCOUNTANCY AND THEIR MOTIVATION TO TEACH ACCOUNTANCY IN SCHOOL
A Case Study: Student of Accounting Education of 2002 and 2003 Generations, Sanata Dharma University
Agustina Sungkawati Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
The study was aimed to recognize: (1) the relationship between the students learning achievement in studying financial accountancy subject and their motivation to teach accountancy at school; (2) the relation between the achievement to studying cost accountancy subject and their motivation to teach accountancy at school.
The observation was done from January 2007 to February 2007. The respondents were 178 students of Accounting Education of 2002 and 2003 generation. This study used purposive sampling method, which conveed certain considerations such as 50 students who taugt at Vocational High School when they took Practise Teaching (PPL II). The data were collected using questionnaire and documentation. Multi Regression was employed as the technique of the data analysis.
The study shows that (1) there is no relationship between the students learning achievement in financial accountancy and student motivation to teach accountancy at school with significance level 5% (t count -0,650 < t table 2,021), the correlation is negative and very low (r count 0,258 < r table 0,284); (2) there is no relationship between the students learning achievement in cost accountancy and student motivation to teach accontancy at school with significance level 5% (t count -0,462 < t table 2,021), the correlation is negative and low (r count 0,130 < r table 0,284).
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang
telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis
menyadari sepenuhnya, skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, bantuan, dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dari hati yang tulus penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan
dan dorongan dalam proses penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada :
1. Drs. T. Sarkim, M.ED., Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Yohanes Harsoyo, S. Pd., M Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial yang telah memberikan izin untuk penelitian.
3. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si selaku Kaprodi Pendidikan Akuntansi
4. Drs. Bambang Purnomo S.E, M.Si., sebagai dosen pembimbing utama yang
dengan sabar telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan petunjuk selama
memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
5. Ign. Bondan Suratno, S. Pd, M. Si., sebagai dosen pembimbing kedua yang
dengan sabar telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan petunjuk selama
memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
6. Seluruh dosen PAK untuk semua pengetahuan yang telah diberikan kepada
penulis, khususnya Bu Catur yang telah membimbing dalam pembuatan abstrak.
7. Mbak Aris dan Pak Wawiek selaku pegawai sekretariat yang telah membantu
dalam proses penelitian dan dalam berbagai urusan administrasi.
8. Seluruh mahasiswa PAK angkatan 2002 dan 2003 yang telah membantu dalam
proses penelitian.
9. Alm. Bapak dan Ibu yang selalu mendoakan, mendorong, dan memberikan
semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
10. Kakak – kakakku Mbak Sutry, Mas Tris dan Mbak Lusi, Mas Jito dan Mbak
Retno, Mbak Sisca, Mas Adjie, Mbak Tik, Mbak Anas dan Mas Agus, Cegik dan
Mas Ari yang selalu membantu dalam berbagai hal terutama dalam hal material
(jangan bosan ya!).
12. Keponakan – keponakanku Arum, Bela, Chistian, Hana, Ata, Ada, dan Celo yang
lucu .
13. Jhon Kiegen M. Sinaga yang selalu mendukung dan membantu dalam banyak hal
(terimakasih banget buat kesabarannya).
14. Teman – teman kosku Dessy, Adel Haloho, Karen Ende, Maia ‘Ngawi
Berjuang’, Arie dan Etta (Terima kasih atas persahabatan, canda tawa, dan
kekeluargaannya selama ini, kenangan bersama kalian tidak akan pernah
terlupakan).
15. Betty (Terimakasih buat bantuannya yang membuat aku lancar ujian), Danik
dan Elfira (Terimakasih sudah menjadi teman berjuangku.. tetap semangat!!!),
Ruri dan Ana (Terimakasih buat dukungannya)
16. Sisil, Lia, Ninuk, Danik, Desy, Rita, Trisna, Hanik, Edi, Titet, Santi, Ika, Nani,
Aji, Sila, Eta, Yuli, Palasara, Vero, dan semua teman – teman PAK 2002, terima
kasih telah memberikan motivasi dan bantuan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini (Jangan lupa dengan 5 tahun kebersamaan kita!)
17. Bang Alex (maaf sering ngerepotin), Bang Lamro, dan seluruh teman- temanku,
Terima kasih atas kebaikannya selama ini
18. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis menerima kritik, dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca.
Yogyakarta, 13 September 2007
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
MOTTO... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi
ABSTRAK... vii
ABSTRACT... viii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR LAMPIRAN... xvi
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Rumusan Masalah... 4
D. Tujuan Penelitian... 4
E. Manfaat Penelitian... 5
BAB II Tinjauan Pustaka... 6
A. Tinjauan Teoritik ... 6
1. Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi ... 6
2. Motivasi Mengajar... 11
3. Mata kuliah – Mata kuliah Akuntansi ... 21
4. Prasyarat Program Pengalaman Lapangan ... 23
B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan ... 24
C. Rasionalitas Penelitian ... 26
D. Hipotesis Penelitian ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 28
A. Jenis Penelitian ... 28
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28
C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 28
D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 30
F. Teknik Pengumpilan Data ... 33
G. Pengujian Validitas dan Reabilitas ... 33
H. Pengujian Normalitas ... 37
I. Pengujian Linearitas ... 38
J. Pengujian Asumsi Klasik ... 39
K. Teknik Analisis Data ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 44
A. Deskripsi Data... 44
B. Pengujian Normalitas dan Linearitas ... 47
C. Pengujian Asumsi Klasik ... 48
D. Analisis Data ... 50
E. Pembahasan Analisis Kuantitatif ... 54
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN... 59
A. Kesimpulan Hasil Penelitian... 59
B. Keterbatasan Penelitian ... 60
C. Saran... 61
DAFTAR PUSTAKA... 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Daftar Tabel
Tabel Halaman
1. Populasi penelitian ……… 29
2. Kategori penilaian prestasi belajar berdasarkan PAP II ..………. 31
3. Penentuan Skoring .………... 32
4. Indikator motivasi mmengajar akuntansi ………... 32
5. Rangkuman uji validitas motivasi mahasiswa mengajar akuntansi …….…. 35
6. Distribusi frekuensi akuntansi keuangan ………... 44
7. Distribusi frekuensi akuntansi biaya ...………..………. 45
8. Distribusi frekuensi motivasi mahasiswa mengajar akuntansi ………... 46
9. Hasil pengujian normalitas ………..……… 47
10. Hasil pengujian linearitas ………..……… 48
11. Hasil pengujian multikolinieritas…..………. 49
12. Hasil pengujian heterokedastisitas ………...………. 49
13. Coefficients ………..………... 51
14. Correlations ………... 52
Daftar Lampiran
Lampiran Halaman
1. Data hasil penelitian ………...……… 65
2. Output uji validitas dan realiabilitas ..………..………. 67
3. Output uji normalitas ……… 73
4. Output uji linieritas ..………. 74
5. Output uji asumsi klasik ……… 75
6. Output uji Regresi ganda ……….. 78
7. Output uji stasistik deskriptif .……… 80
8. Tabel nilai – nilai r product moment …..……… 82
9. Tabel nilai – nilai kritis t ……… 83
10. Surat Permohonan ijin penelitian ……….. 84
11. Kuesioner motivasi mahasiswa mengajar akuntansi di sekolah ………. 85
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peran sentral dalam membangun masyarakat untuk
mencapai kemajuan. Guru sebagai tenaga pendidik memiliki peran penting dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itulah guru dituntut memiliki pengabdian
yang tinggi kepada masyarakat khususnya membelajarkan anak didik. Dalam
melaksanakan pengabdian kepada masyarakat hendaknya didasari atas dorongan
atau panggilan hati nurani sehingga guru akan merasa senang dalam
melaksanakan tugasnya mencerdaskan anak didik. (Yusup, 2005:2)
Namun dorongan atau panggilan hati nurani saja belum cukup untuk
menjadi seorang guru yang berkualitas. Usman (2004) membedakan kompetensi
yang harus dimiliki guru menjadi dua yaitu kompetensi pribadi dan kompetensi
profesional.
Untuk menjadi guru akuntansi yang memiliki kompetensi pribadi dan
komptensi profesional, salah satunya guru harus menguasai materi-materi
akuntansi yang diajarkan dan mempunyai motivasi dalam dirinya untuk mengajar
atau menyampaikan materi tersebut dengan baik. Menurut Umi Zakiyah, (2005:1)
mengungkapkan bahwa pembinaan dan mempersiapkan calon guru yang
profesional melalui berbagai latihan dan studi lanjutan sangat penting dan
strategis.
Salah satu usaha untuk mendidik calon guru agar menjadi guru yang
profesional yaitu dengan membekali seperangkat kompetensi yang diperlukan
bagi calon guru, melalui kegiatan PPL kependidikan. PPL kependidikan bertujuan
agar mahasiswa mendapatkan pengalaman kependidikan secara aktual di
lapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga kependidikan yang memiliki
seperangkat pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap yang diperlukan sebagai
sarana untuk menerapkan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran.
(Slamet, 1995:2)
Akan tetapi dalam kenyataannya persiapan calon guru untuk menjadi guru
profesional sangat kurang. Dari pengalaman membimbing kegiatan Praktek
Pengalaman Lapangan acapkali dikeluhkan guru pamong dan kepala sekolah
latihan bahwa beberapa mahasiswa praktik dari jurusan pendidikan akuntansi
belum berani mengajar mata pelajaran ekonomi yang berisi pokok bahasan
akuntansi. Fenomena ini dapat ditengarai akibat mahasiswa belum mengusai
kemampuan pemecahan masalah materi bidang akuntansi. Padahal materi bidang
akuntansi merupakan pendukung utama untuk bisa praktik mengajar akuntansi.
(http://ontar-006.tripod.com)
Kurangnya penguasaan materi pada waktu mengajar mata pelajaran
akuntansi disebabkan karena berbagai hal. Mereka yang kuliah di FKIP untuk
menjadi guru tidak semua bercita - cita untuk menjadi guru umumnya karena
tidak dapat masuk ke fakultas lain maka masuk ke fakultas keguruan.
bahwa calon guru tersebut tidak memiliki kemampuan yang mencukupi
(Poedjinoegroho, http://mirifica.net), Dengan demikian pada saat di bangku
kuliah prestasi belajar mata kuliah akuntansi rendah dan motivasi mengajar
akuntansi juga rendah.
Tidak dapat dipungkiri bahwa rendahnya keinginan mengajar akuntansi juga
dapat disebabkan karena hal lain seperti mahasiswa memiliki prestasi belajar
akuntansi yang tinggi dan bercita – cita menjadi guru tetapi karena mahasiswa
memiliki sifat yang pemalu maka lebih memilih bekerja di perusahaan. Ada
mahasiswa yang memiliki motivasi mengajar akuntansi yang tinggi dan prestasi
belajar akuntansi yang tinggi tetapi karena gaji guru rendah maka lebih memilih
bekerja di sektor lain. Namun ada juga mahasiswa yang sebelumnya tidak
memiliki motivasi mengajar akuntansi setelah melaksanakan PPL kependidikan
menjadi memiliki motivasi tersebut, dan lain - lain.
Berdasarkan uraian tersebut diatas penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian mengenai hubungan prestasi belajar mata kuliah – mata kuliah
akuntansi dengan motivasi mengajar akuntansi di sekolah.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah di atas maka masalah - masalah yang
muncul yaitu peneliti melihat bahwa mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan
2002 dan 2003 yang sudah melakukan PPL II memiliki motivasi mengajar
pelajaran akuntansi lebih besar dari pada mengajar mata pelajaran yang lain,
sebagian berpendapat motivasi mengajar mata pelajaran lain lebih besar dari pada
mengajar mata pelajaran akuntansi, sebagian lain berpendapat motivasi mengajar
semua mata pelajaran sama besarnya atau tidak ada motivasi mengajar sama
sekali. Peneliti menduga hal tersebut disebabkan oleh prestasi belajar mata kuliah
akuntansi mahasiswa yang berbeda satu dengan yang lainnya.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Adakah hubungan prestasi belajar mata kuliah – mata kuliah akuntansi
keuangan mahasiswa dengan motivasi mahasiswa mengajar akuntansi di
sekolah?
2. Adakah hubungan prestasi belajar mata kuliah – mata kuliah akuntansi biaya
mahasiswa dengan motivasi mahasiswa mengajar akuntansi di sekolah?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan hubungan prestasi belajar mata kuliah – mata kuliah
akuntansi keuangan mahasiswa dengan motivasi mahasiswa mengajar
2. Untuk mendeskripsikan hubungan prestasi belajar mata kuliah – mata kuliah
akuntansi biaya mahasiswa dengan motivasi mahasiswa mengajar akuntansi di
sekolah.
E. Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan penelitian ini berguna bagi pihak-pihak yang
berkepentingan, seperti :
1. Mahasiswa
Agar hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai
kontribusi prestasi belajar mata kuliah - mata kuliah akuntansi mahasiswa
terhadap motivasi mahasiswa mengajar di sekolah sehingga mahasiswa
menjadi semakin tahu hal-hal yang perlu ditingkatkan dan hal-hal yang perlu
dihindari dalam menimbulkan motivasi mengajar.
2. Peneliti
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambahkan pengetahuan
yang berguna bagi kehidupan selanjutnya terutama apabila kelak menjadi
seorang guru
3. Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi bagi
penelitian selanjutnya serta dapat menambahkan perbendaharaan bacaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Teoritis
1. Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi
a. Pengertian prestasi belajar mata kuliah akuntansi
Menurut Winkel (1987:36) definisi belajar adalah suatu aktivitas mental
atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman
keterampilan dan sikap. Menurut Hilgard (1948:4) definisi belajar yang lebih
eksplisit adalah “learning is the process by wich an activity organates or is
changed trough training procedures (whether in the laboratory or in the
natural environment) as distinguished from change by factors not attributable
to training”. Jadi Pembelajaran adalah suatu proses dimana sebuah aktivitas
berasal atau diubah melalui prosedur-prosedur latihan (baik dalam
laboratorium ataupun lingkungan alam) yang berasal dari perubahan
faktor-faktor bukan akibat dari latihan.
Prestasi adalah hasil belajar (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1990:700) sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Apabila seseorang
belajar maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil belajar adalah perubahan
dalam diri siswa, ketika ia dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak
diketahuinya. Setiap orang mempunyai hasil yang berbeda dari yang telah
dipelajari. Keberhasilan siswa dalam kegiatan yang disebut belajar akan
nampak pada prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar dapat diketahui
dari hasil evaluasi belajarnya (Sudjana, 1990:28).
Akuntansi adalah merupakan suatu proses yang mengidentifikasi data
keuangan, pencatatan, dan sebagai hasil akhirnya yaitu laporan keuangan.
Dari definisi tersebut maka prestasi belajar mata kuliah akuntansi adalah suatu
hasil yang telah dicapai dari perkuliahan berupa penguasaan pengetahuan atau
ketrampilan yang dikembangkan dalam suatu proses mengidentifikasi data
keuangan, pencatatan, dan sebagainya, yang menghasilkan laporan keuangan,
yang ditunjukkan dengan nilai-nilai tes atau angka-angka nilainya atau berupa
simbol-simbol lain yang diberikan secara periodik oleh dosen. Secara umum
pengertian prestasi belajar mata kuliah akuntansi adalah hasil tertinggi yang
dicapai seseorang dalam bidang ilmu ekonomi khususnya akuntansi.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Menurut Haditono, (1994:229) faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar adalah sebagai berikut.
a) faktor psikologis yaitu faktor yang berhubungan dengan kejiwaan
misalnya intelegensi, perhatian, minat, bakat, emisi, dan kesiapan
maupun kelelahan;
b) faktor biologis yaitu hal-hal atau hambatan-hambatan yang secara
langsung berhubungan dengan siswa yang meliputi kesehatan dan cacat
tubuh.
2) Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar individu
Faktor ekstern ini meliputi keluarga, masyarakat, dan sekolah. Keluarga
merupakan tempat pertama kali seorang anak belajar. Sekolah merupakan
tempat seorang anak mendapatkan pendidikan formal ditempat ini pula
biasanya pengukuran prestasi belajar dilakukan, dan masyarakat
merupakan lingkungan seorang anak belajar lebih banyak dibandingkan
belajar di keluarga dan sekolah.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1994: 235-523) faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut.
a. Faktor internal
1) Sikap terhadap belajar, merupakan kemampuan memberikan penilaian
tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian tentang
sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak atau
mengabaikan kesempatan belajar.
2) Motivasi belajar, merupakan kekuatan mental yang mendorong
melemahnya kegiatan belajar, maka mutu hasil belajar akan menjadi
rendah.
3) Konsentrasi belajar, merupakan kemampuan memusatkan perhatian
pada pelajaran yang tertuju pada isi bahan pelajaran maupun proses
memperolehnya. Untuk memperkuat pada pelajaran, guru perlu
menggunakan bermacam-macam strategi belajar mengajar, dan
memperhitungkan waktu belajar serta istirahat.
4) Mengolah bahan pelajaran, merupakan kemampuan untuk menerima
isi dan cara perolehan ajaran yang dikembangkan diberbagai mata
pelajaran, sehingga menjadi bermakna.
5) Menyimpan perolehan hasil belajar, merupakan kemampuan
menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. Kemampuan
menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu pendek (hasil
belajar cepat dilupakan) dan waktu yang lama (hasil belajar tetap
dimiliki). Proses belajar terdiri dari penerimaan, pengolahan,
penyimpanan, dan pengaktifan yang berupa penguatan serta
pembangkitan kembali untuk dipergunakan.
6) Menggali hasil belajar yang tersimpan, merupakan proses pengaktifan
pesan yang telah diterima. Dalam pesan baru, mahasiswa akan
memperkuat pesan dengan cara memperbaiki kembali atau mengaitkan
dengan bahan lama. Proses menggali pesan lama tersebut dapat
menggali pesan dan kesan lama dapat bersumber dari kesukaran
penerimaan, pengolahan dan penyimpanan.
7) Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, merupakan suatu
puncak proses belajar yang membuktikan keberhasilan belajar dalam
memecahkan tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil belajar
8) Rasa percaya diri, timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak
dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul
berkat adanya pengakuan dari lingkungan.
9) Intelegensi dan keberhasilan belajar, adalah salah satu kecakapan
global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara
terarah, berpikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan secara
efisien. Faktor yang mempengaruhi intelegensi meliputi kurangnya
fasilitas belajar, mahasiswa makin dihadapkan oleh berbagai pilihan
dan mereka merasa ragu dan takut gagal, kurangnya dorongan mental
dari orang tua karena tidak memahami apa yang dipelajari oleh
anaknya di sekolah, keadaan gizi yang rendah.
10) Kebiasaan belajar, dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya
kebiasaan belajar yang kurang baik antara lain berupa belajar pada
akhir semester, belajar tidak teratur menyia - nyiakan kesempatan
belajar, datang terlambat.
b. Faktor eksternal
1) Guruadalah pengajar yang mendidik, ia tidak hanya mengajar bidang
studi yang sesuai dengan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik
generasi muda bangsanya.
2) Prasarana dan Sarana, kelengkapannya merupakan kondisi
pembelajaran yang baik. Hal itu tidak berarti lengkapnya sarana dan
prasarana menentukan jaminan terselenggaranya proses belajar yang
baik.
3) Faktor Keluarga, hubungan yang baik antara anggota keluarga dapat
membantu dalam kegiatan belajar, sehingga dimungkinkan prestasi
belajar lebih baik
4) Faktor lingkungan, lingkungan dimana mengemukakan siswa tinggal,
berpengaruh pada kegiatan belajarnya.
5) Kurikulum, program pembelajaran mendasarkan diri pada suatu
kurikulum.
2. Motivasi Mengajar
a. Pengertian Motivasi Mengajar
Menurut Siagian (1989:138) motivasi adalah daya pendorong yang
mengakibatkan seseorang organisasi mau dan rela untuk mengerahkan
kemampuan – dalam bentuk keahlian atau ketrampilan – tenaga dan waktunya
dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai
sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Menurut Mc. Donald (Sardiman, 1986:73) motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi juga dipandang
sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku
manusia termasuk perilaku pelajar. (Dimyati dan Mudjiono, 1999:593)
Menurut Sardiman (1986:47) mengajar dalam arti sempit adalah
menyampaikan pengetahuan pada anak didik, sedangkan dalam arti luas
mengajar adalah upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar bagi siswa sehingga membantu
perkembangan anak secara optimal baik jasmani maupun rohani, baik fisik
maupun mental.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
mengajar adalah keseluruhan daya pendorong atau daya penggerak dalam diri
seseorang yang mengakibatkan orang tersebut rela mengerahkan kemampuan,
tenaga dan waktunya untuk melakukan kegiatan penyampaian pengetahuan
pada anak didik sehingga membantu perkembangan anak didik secara optimal
b. Jenis motivasi
Motivasi sebagai kekuatan mental individu memiliki tingkat – tingkat.
Para ahli jiwa mempunyai pendapat yang berbeda tentang tingkat kekuatan
tersebut.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:86), motivasi tersebut
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1) Motivasi primer, adalah motivasi yang didasarkan pada motif – motif
dasar yang umumnya berasal dari segi biologis dan jasmani manusia.
2) Motivasi sekunder, adalah motivasi yang dipelajari. Sebagai ilustrasi,
orang yang lapar akan tertarik pada makanan tanpa belajar. Untuk
memperoleh makanan tersebut orang harus bekerja terlebih dahulu. Agar
dapat bekerja dengan baik orang harus bekerja. “bekerja dengan baik”
merupakan motivasi sekunder. Bila orang bekerja dengan baik, maka ia
akan memperoleh gaji berupa uang. Uang tersebut merupakan penguat
motivasi sekunder. Motivasi sekunder atau motivasi sosial memegang
peranan penting bagi kehidupan manusia. Para ahli membagi motivasi
sekunder tersebut menurut pandangan yang berbeda – beda. (Dimyati dan
Mudjiono, 1999:88):
a) Thomas & Znaneicki, menggolongkan motivasi sekunder menjadi
keinginan – keinginan:
o memperoleh pengalaman baru;
o memperoleh pengakuan;
o memperoleh rasa aman.
b) Mc. Cleland, menggolongkan motivasi sekunder menjadi kebutuhan –
kebutuhan:
o berprestasi;
o memperoleh kasih saying;
o memperoleh kekuasaan
c) Maslow, menggolongkan motivasi sekunder menjadi kebutuhan –
kebutuhan :
o memperoleh rasa aman;
o memperoleh kasih sayang dan kebersamaan;
o memperoleh penghargaan;
o memperoleh pemenuhan diri dan aktualisasi diri
Terdapat beberapa macam motivasi dilihat dari berbagai aspek.
1) Motivasi menurut pembagian dari Frandsen (Sardiman, 1986:85-86)
a) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
o Motif – motif bawaan,
adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa
dipelajari. Sebagai contoh misalnya, dorongan untuk makan,
dorongan untuk minum, dorongan untuk beristirahat, dan dorongan
seksual. Motif – motif ini seringkali disebut motif – motif yang
o Motif – motif yang dipelajari
Maksudnya motif – motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai
contoh, dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan,
dorongan untuk mengajar sesuatu dalam masyarakat.
b) Cognitive moties
Motif ini menunjukken gejala intrinsik yakni menyangkut
kepuasan individual. Jenis motif ini adalah sangat primer dalam
kegiatan sekolah terutama yang berkaitan dengan pengembangan
intelektual.
c) Self expression
Penampilan adalah sebagian perilaku manusia. Untuk ini memang
diperlukan kreativitas, penuh imajinasi. Jadi dalam hal ini
seseorang itu ada keinginan untuk aktualisasi diri.
d) Self enchanment
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan
meningkatkan kemajuan diri seseorang. Dalam belajar dapat
diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk
mencapai suatu prestasi.
2) Motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis
(Sardiman, 1986:87)
a) Motif atau kebutuhan organis, misalnya kebutuhan untuk minum,
b) Motif – motif darurat, yang termasuk motif ini antara lain:
dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas,
untuk berusaha, dan untuk memburu. Jelasnya motif ini timbul
karena rangsangan dari luar.
c) Motif – motif obyektif, dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk
melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh
minat. Motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi
dunia luar secara efektif.
3) Motivasi jasmani dan rohani (Sardiman, 1986:87)
Motivasi jasmaniah misalnya, refleks, instink otomatis, nafsu.
Motivasi yang termasuk motivasi rohaniah yaitu kemauan.
4) Motivasi intrinsik dan ekstrinsik (Sardiman, 1987:87)
a) motivasi intrinsik
adalah motif – motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Kalau dilihat dari tujuan kegiatan
yang dilakukannya (missal, kegiatan belajar) maka yang dimaksud
dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang
terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Seseorang belajar
memang benar – benar ingin mengetahui segala sesuatunya bukan
b) motivasi ekstrinsik
adalah motif – motif yang berfungsi karena adanya rangsangan dari
luar. Sebagai contoh, seseorang belajar karena besok paginya akan
ujian dengan mengharapkan nilai baik sehingga akan dipuji.
c. Fungsi Motivasi
Menurut Ngalim Purwanto (1990:70) ada beberapa fungsi dari
motivasi.
1) Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu
berfungsi sebagai penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan)
kepada seseorang untuk melakukan tugas.
2) Motif itu menentukan arah perbuatan, arah perwujudan suatu cita – cita.
Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin terbentang pula jalan
yang harus ditempuh.
3) Motif itu menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan mana
yang harus dilakukan guna mencapai tujuan itu dengan mengesampingkan
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.
Menurut Sardiman (1989:86) terdapat tiga fungsi motivasi antara lain
1). mendorong manusia untuk berbuat;
2). menentukan arah perbuatan;
d. Tujuan motivasi
Ngalim Purwanto (1990:73) mengatakan bahwa tujuan motivasi
adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan
dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil
atau mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah
untuk menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan atau
kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan
pendidikan sesuai dengan pendidikan yang ditetapkan dan diharapkan dalam
kurikulum sekolah. Makin jelas tujuan yang diharapkan atau dicapai, makin
jelas pula bagaimana tindakan memotivasi itu dilakukan. Tindakan
memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh
yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi.
e. Unsur – unsur penggerak motivasi
Menurut Soerharsono Sagir (Bedjo Siswanto, 1987:245), unsur –
unsur penggerak motivasi adalah sebagai berikut.
1) Prestasi; seseorang yang memiliki keingnan berprestasi sebagai suatu
kebutuhan dapat mendorongnya tercapai sasaran.
2) Penghargaan; penghargaan atau pengakuan atas suatu prestasi yang telah
dicapai seseorang akan merupakan motivator yang kuat. Pengakuan atas
suatu prestasi, akan memberikan kepuasan batin yang lebih tinggi dari
penghargaan dalam bentuk piagam penghargaan atau medali, dapat
menjadi motivator yang lebih kuat dibandingkan dengan hadiah berupa
barang atau uang.
3) Tantangan; adanya tantangan yang dihadapi memberikan motivator kuat
bagi manusia untuk mengatasinya. Suatu sasaran yang tidak menantang
atau dengan mudah dapat dicapai biasanya tidak mampu menjadi
motivator bahkan cenderung untuk menjadi kegiatan rutin. Tantangan
demi tantangan biasanya akan menumbuhkan kegiatan kegairahan untuk
mengatasinya.
4) Tanggung jawab; adanya rasa ikut serta memiliki (sense of belonging)
akan menimbulkan motivasi untuk turut merasa bertanggung jawab.
5) Pengembangan; pengembangan kemajuan seseorang baik dari pengalaman
kerja atau kesempatan untuk maju dapat merupakan motivator kuat bagi
tenaga kerja untuk bekerja lebih kuat atau lebih bergairah.
6) Keterlibatan; rasa terlibat akan menumbuhkan rasa ikut bertanggung
jawab, rasa dihargai yang merupakan tantangan yang harus dijawab,
melalui peran serta berprestasi, untuk mengembangkan usaha maupun
pengembangan pribadi.
7) Kesempatan; kesempatan untuk maju akan merupakan motivator yang
cukup luat bagi tenaga kerja.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (1997:97) unsur – unsur yang
1) Cita – cita atau aspirasi siswa; cita – cita akan memperkuat motivasi
intrinsik maupun ekstrinsik sebab tercapainya suatu cita – cita akan
mewujudkan aktualisasi diri.
2) Kemampuan siswa; memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas
– tugas perkembangan.
3) Kondisi siswa; kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi.
4) Kondisi lingkungan siswa; dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib,
dan indah maka semangat dan motivasi mudah diperkuat
5) Unsur – unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran; pembelajaran
yang masih berkembang jiwa dan raganya, lingkungan yang semakin
bertambah baik berkat dibangun, merupakan kondisi yang baik bagi
pembelajaran.
6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa; partisipasi dan teladan guru
dalam memilih perilaku yang baik sudah merupakan upaya
membelajarkan siswa.
f. Ciri – ciri orang yang memiliki motivasi
Menurut Sardiman (1986:82) ciri – ciri orang yang memiliki motivasi
dalam dirinya antara lain:
1) tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
2) ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa);
3) tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin
(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai);
4) menunjukkan minat terhadap bermacam – macam masalah;
5) lebih senang bekerja mandiri;
6) cepat bosan pada tugas – tugas yang rutin (hal – hal yang bersifat mekanis,
berulang –ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif);
7) dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu);
8) tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu;
9) senang mencari dan memecahkan masalah soal – soal
3. Mata Kuliah – Mata Kuliah Akuntansi
a. Mata kuliah – mata kuliah akuntansi keuangan
Ditinjau dari aktivitasnya akuntansi keuangan yaitu proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, dan penganalisisan dan keuangan suatu
organisasi (Haryono Yusup,1987:4). Tujuan utama akuntansi keuangan
yaitu menyediakan informasi keuangan berupa laporan keuangan bagi
pihak – pihak di luar perusahaan, misalnya pemegang saham, pemerintah,
kreditur, dan masyarakat umum.
Mata kuliah – mata kuliah yang termasuk dalam mata kuliah akuntansi
keuangan antara lain:
2) Akuntansi Keuangan Dasar II
3) Akuntansi Keuangan Menengah I
4) Akuntansi Keuangan Menengah II
5) Akuntansi Keuangan Lanjutan I
6) Akuntansi Keuangan Lanjutan II
b. Akuntansi biaya
Ditinjau dari aktivitasnya akuntansi biaya yaitu proses pencatatan,
peringkasan, dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan barang jadi atau
penyerahan jasa, dengan cara – cara tertentu, serta menafsirkan hasilnya
(Muhadi dan Joko Siswanto, 2001:1). Tujuan utama akuntansi biaya yaitu
menentukan harga pokok produk, mengendalikan biaya, dan mengambil
keputusan khusus. Materi yang dipelajari dalam akuntansi biaya antara lain:
o Konsep dasar akuntansi biaya
o Metode harga pokok pesanan
o Biaya bahan baku
o Biaya tenaga kerja
o Biaya overhead pabrik
o Departementalisasi biaya overhead pabrik
o Metode harga pokok proses
o Akuntansi biaya bersama
o Sistem harga pokok standar
o Analisis impas
o Analisis biaya diferensial
o Analisis laba kotor
4. Prasyarat Program Pengalaman Lapangan
Mata kuliah prasyarat adalah matakuliah yang harus diikuti/ditempuh
terlebih dahulu sebelum mengikuti atau mengambil mata kuliah tertentu.
Mahasiswa yang diperkenankan PPL adalah mahasiswa yang mengikuti
prasyarat-prasyarat yang ditentukan oleh program studi meliputi beberapa mata
kuliah dari kelompok:
a. Telah mengikuti Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan, yang meliputi:
1) Pengantar Pendidikan
2) Psikologi Remaja
3) Psikologi Belajar dan Pembelajaran
4) Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling
5) Manajemen Sekolah
b.Telah mengikuti Matakuliah Perilaku Berkarya, yang meliputi:
1) Perencanaan Pengajaran
2) Srategi Belajar Mengajar
3) Evaluasi Pengajaran
4) Pengelolaan Kelas
c.Telah mengikuti mata kuliah – mata kuliah bidang studi :
1) Akuntansi Keuangan Dasar I 7) Manajemen Pemasaran
2) Akuntansi Keuangan Dasar II 8) Pengantar Ilmu Ekonomi Makro
3) Akuntansi Keuangan Menengah I 9) Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro
4) Akuntansi Keuangan Menengah II 10) Statistika
5) Pengantar Bisnis 11) Hukum Dagang / Perdata
6) Pengantar Manajemen 12) Hukum Pajak
B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian dilakukan oleh B. Sukarno (1999) mengenai “Kontribusi Motivasi
dan Prestasi Belajar terhadap Kemampuan Mengajar Mahasiswa” dengan
subyek mahasiswa semester VIII program studi akuntansi jurusan ilmu
pengetahuan sosial Universitas Negeri Surakarta tahun ajaran 1996/1997
menunjukkan bahwa :
1. Kontribusi prestasi belajar MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum) mahasiswa
terhadap kemampuan mengajar ditemukan sebesar 0.518, dengan koefisien
regresi sebesar 0.049, sumbangan efektif sebesar 9.107 %, to= 1.675. dengan
db = 59 dan taraf signifikansi 5% maka tt = 2.000. jadi dengan taraf
signifikansi 5% dan to< ttdapat dinyatakan bahwa sumbangan positif prestasi
belajar MKDU mahasiswa terhadap kemampuan mengajar di sekolah adalah
2. Kontribusi prestasi belajar MKDK (Mata Kuliah Dasar Kependidikan)
terhadap kemampuan mengajar menunjukkan koefisien korelasi sebesar
0.574, koefisien regresi sebesar 0.082, sumbangan efektif sebesar16.145%
dan to= 2.683. Dengan db = 59 dan taraf signifikansi 1% maka tt= 2.660. Jadi
dengan taraf signifikansi 1% dapat dinyatakan bahwa sumbangn positif
prestasi belajar MKDK mahasiswa terhadap kemampuan mengajar di sekolah
adalah signifikan.
3. Kontribusi prestasi belajar MKPBM (Mata Kuliah Proses Belajar Mengajar)
mahasiswa terhadap kemampuan mengajar ditemukan sebesar 0.443, dengan
koefisien regresi sebesar 0.016, sumbangan efektif sebesar 4.701 %, to =
1.014. dengan db = 59 dan taraf signifikansi 5% maka tt= 2.000. jadi dengan
taraf signifikansi 5% dan to < tt dapat dinyatakan bahwa sumbangan positif
prestasi belajar MKPBM mahasiswa terhadap kemampuan mengajar di
sekolah adalah tidak signifikan.
4. Kontribusi prestasi belajar MKBS (Mata Kuliah Bidang Studi) terhadap
kemampuan mengajar menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0.495,
koefisien regresi sebesar 0.030, sumbangan efektif sebesar 5.506% dan to=
1.061. Dengan db = 59 dan taraf signifikansi 5% maka tt= 2.000. Jadi dengan
taraf signifikansi 5% dapat dinyatakan bahwa sumbangan positif prestasi
belajar MKBS mahasiswa terhadap kemampuan mengajar di sekolah adalah
5. Kontribusi Motivasi belajar mahasiswa terhadap kemampuan mengajar
menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0.574, koefisien regresi sebesar
0.039, sumbangan efektif sebesar 12.549% dan to= 2.165. Dengan db = 59
dan taraf signifikansi 5% maka tt= 2.000. Jadi dengan taraf signifikansi 5%
dan to > tt dapat dinyatakan bahwa sumbangn positif motivasi belajar
mahasiswa terhadap kemampuan mengajar di sekolah adalah signifikan.
6. Kontribusi prestasi belajar mahasiswa dan motivasi belajar mahasiswa secara
bersama-sama terhadap kemampuan mengajar di sekolah dengan taraf
signifikansi
1% adalah signifikan.
C. Rasionalitas Penelitian
Dari uraian diatas, maka berikut kerangka berpikir peneliti dalam melakukan
penelitian ini. Prestasi belajar mata kuliah akuntansi adalah hasil belajar yang
merupakan perubahan tingkah laku baik berupa penguasaan pengetahuan,
ketrampilan maupun sikap pada bidang akuntansi.. Motivasi mengajar adalah
keseluruhan daya pendorong atau penggerak dalam diri seseorang yang
mengakibatkan orang tersebut rela mengerahkan kemampuan, tenaga, dan
waktunya untuk melakukan kegiatan penyampaian pengetahuan pada anak didik
sehingga membantu perkembangan anak didik secara optimal. Hubungan prestasi
belajar mata kuliah – mata kuliah akuntansi dengan motivasi mengajar akuntansi
hasil belajar dari perkuliahan dengan dorongan, gerakan, atau hambatan dalam
diri seseorang untuk melakukan kegiatan penyampaian pengetahuan pada anak
didik.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara atas masalah dalam suatu penelitian
yang kebenarannya masih lemah dan harus dibuktikan (Hasan Iqbal 2002: 50).
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang ada dapat dibuat hipotesis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ada hubungan prestasi belajar matakuliah - matakuliah akuntansi keuangan
mahasiswa dengan motivasi mahasiswa mengajar akuntansi di sekolah.
2. Ada hubungan prestasi belajar matakuliah - matakuliah akuntansi biaya
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu suatu penelitian terhadap obyek
yang populasinya terbatas sehingga kesimpulan yang diambil berdasarkan
penelitian ini dan hanya berlaku bagi obyek yang diteliti, tidak berlaku bagi
umum.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma, pada bulan
November 2006
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian
dalam hal ini mereka bertindak sebagai pemberi informasi yang berhubungan
dengan penelitian yang dilakukan. Subyek penelitian ini yaitu mahasiswa
pendidikan akuntansi Universitas Sanata Dharma angkatan 2002 dan 2003.
2. Obyek Penelitian
Obyek Penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan
dalam penelitian. Dalam hal ini yang menjadi obyek penelitian adalah prestasi
belajar matakuliah akuntansi mahasiswa, dan motivasi mahasiswa mengajar
akuntansi
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
tertentu yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari (Sugiyono, 1999: 72)
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Akuntansi Jurusan
Pendidikan Ilmu Sosial Universitas Saanata Dharma angkatan 2002 dan 2003
Tabel 3.1 Populasi penelitian
Kelas Jumlah
Mahasiswa
A angkatan 2002 38
B angkatan 2002 38
C angkatan 2002 32
A angkatan 2003 35
B angkatan 2003 35
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi
(Sugiyono, 1999:73). Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah
mahasiswa Pendidikan akuntansi angkatan 2002 dan 2003 jurusan pendidikan
ilmu pengetahuan sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, pengambilan
sampel ini diambil oleh peneliti dengan pertimbangan hal-hal sebagai berikut.
a. Mahasiswa angkatan 2002 dan 2003 sebagian besar sudah mengambil
mata kuliah PPL II
b. Mahasiswa angkatan 2002 dan 2003 sebagian besar sudah mengambil
mata kuliah – mata kuliah akuntansi yang ditawarkan.
c. Mahasiswa yang pada waktu melakukan PPL II mengajar mata pelajaran
akuntansi di sekolah
Sampel sejumlah 50 mahasiswa dalam penelitian ini diambil berdasarkan
teknik sampling purposive yaitu teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 1999;78). Dalam hal penelitian ini sumber
datanya adalah mahasiswa yang pada waktu melakukan PPL II mengajar di
SMK.
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel penelitian dan indikator
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek penelitian
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel terikat dan
variabel bebas.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah prestasi belajar matakuliah –
matakuliah akuntansi mahasiswa (X) sedangkan variabel terikat dalam
penelitian ini adalah motivasi mahasiswa mengajar di sekolah (Y)
2. Pengukuran Variabel
a. Prestasi belajar matakuliah akuntansi mahasiswa
Pengukuran prestasi belajar matakuliah akuntansi mahasiswa dilihat
dari nilai akademik mahasiswa angkatan 2002 dan 2003 selanjutnya untuk
menentukan kategori nilai dengan berdasarkan pada Penilaian Acuan Patokan
atau PAP II (Masidjo, 1995:157) sebagai berikut
Tabel 3.4 Kategori penilaian prestasi belajar berdasarkan PAP II
Skor Kategori Penilaian
81 – 100 Sangat Baik
66 – 80 Baik
56 – 65 Cukup
46 – 55 Kurang
< 45 Sangat Kurang
b. Motivasi mahasiswa mengajar akuntansi
Pengukuran motivasi mengajar mahasiswa dilihat dari ketekunan
menghadapi tugas, keuletan menghadapi kesulitan, menunjukkkan minat
telah dicapai, lebih senang bekerja mandiri, kreatif, dapat mempertahankan
pendapat kalau sudah yakin akan sesuatu, senang mencari dan memecahkan
masalah soal – soal, menginginkan penghargaan atas prestasi yang telah
dicapai, menyukai tantangan, tanggungjawab, mengmbangkan pengalaman
yang dimiliki, terlibat dalam kegiatan sekolah, berusaha mencari peluang
untuk maju. Pengukuran dengan menggunakan skala inkeles, untuk
mempermudah pengolahan data dilakukan skoring dengan memberi angka
untuk setiap kriteria.
Tabel 3.4 Penentuan skoring
a b c d
Pertanyaan 4 3 2 1
Motivasi mengajar akuntansi diukur berdasarkan nilai:
Tabel 3. 5
No. Indikator Item
soal
1. Tekun Menghadapi tugas 2, 10, 11
2. Ulet menghadapi kesulitan 8, 12, 19
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam- macam
masalah
4, 14, 24
4. Tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai 13, 25
5. Lebih senang bekerja mandiri 1, 15
6. Kreatif 6, 7, 9
7. Dapat mempertahankan pendapat kalau sudah yakin akan sesuatu
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal - soal 3, 26 9. Menginginkan penghargaan atas prestasi yang telah
dicapai
18
10. Menyukai tantangan 1, 27
11. Tanggungjawab 5, 10
12 Mengembangkan pengalaman yang dimiliki 20, 21
13. Terlibat dalam kegiatan sekolah 22
14 Berusaha mencari peluang untuk maju 23
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh
data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan, dalam penelitian ini penulis
menggunakan beberapa cara pengumpulan data yaitu :
1. Kuesioner
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan lembar
pertanyaan secara tertulis dengan berbagai alternatif pilihan jawaban yang
telah disediakan oleh peneliti dan kemudian dijawab responden dengan
maksud memperoleh data tentang motivasi mahasiswa mengajar akuntansi
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data untuk memperoleh data
sekunder, cara ini dimaksudkan untuk memperoleh data mengenai prestasi
belajar matakuliah akuntansi mahasiswa, data ini diperoleh dari sekretariat
G. Pengujian Validitas dan Reabilitas
1. Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 1999:109). Validitas
instrumen angket penelitian ini adalah validitas konstruk yang artinya bahwa
suatu alat ukur dikatakan valid apabila telah cocok dengan kontruksi teoritik
dimana tes itu dibuat. Pengujian Validitas menggunakanproduct momentdari
Pearson’s sebagai berikut.
Di mana :
rXY : Koefisien korelasi antara variable X dan Y N : Jumlah responden
∑XY : Jumlah perkalian X dan Y ∑X : Jumlah nilai X
∑Y : Jumlah nilai Y
∑X2 : Jumlah nilai X kuadrat
∑Y2 : Jumlah nilai Y kuadrat α : Taraf nyata 5%
Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi
dengan signifikan 5 % . Jika nilai r hitung lebih besar dari pada r tabel, maka
butir soal tersebut dapat dikatakan valid, begitu juga sebaliknya jika r hitung
lebih kecil dari padartabelmaka butir soal tersebut tidak valid. N∑XY−(∑X)(∑Y)
rxy=
Hasil uji validitas
Uji validitas dilakukan terhadap item pertanyaan variabel motivasi mahasiswa
mengajar akuntansi. Uji validitas ini dilakukan tiap-tiap butir .
Ada 27 butir ukuran pada faktor ini. Rangkuman uji validitas untuk faktor
motivasi mahasiswa mengajar akuntansi adalah sebagai berikut.
Tabel 3.6 Rangkuman Uji Validitas Motivasi Mahasiswa Mengajar Akuntansi
Butir No rxy Status
1
Dari data di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel
motivasi mahasiswa mengajar akuntansi menunjukkan bahwa kedua puluh
tujuh butir pertanyaan adalah sahih. Pengambilan kesimpulan ini bisa
dilakukan dengan membandingkan nilai – nilai rhitung (korelasi dengan
koreksi) dengan nilai rtabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 30 responden
dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 maka diperoleh rtabelsebesar 0,239.
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan rhitung yang sudah
dikoreksi yang semuanya menunjukkan angka lebih besar dari r tabel(rhitung>
0,239). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan
variabel motivasi mahasiswa mengajar akuntansi adalah valid.
2. Pengujian Reabilitas
Reabilitas berkaitan dengan keajegan suatu tes, suatu tes dikatakan ajegan
apabila dari waktu ke waktu menghasilkan skor yang sama atau relatif sama
(Sugiyono, 1999:110)
K ∑σb2
r11
= 1Dimana :
r11 = Reabilitas instrument
K = Jumlah item
∑σb2 = Jumlah variasi butir σt2 = Variasi total
Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan signifikan 5%. Jikarhitunglebih besar dari pada rtabel, maka butir soal tersebut dapat dikatakan reliabel, begitu juga sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari pada rtabelmaka butir soal tersebut tidak reliabel.
Hasil uji reabilitas
Uji reabilitas instrumen dikerjakan dengan program SPSS 12. Dari dua puluh tujuh butir pertanyaan pada variabel motivasi mahasiswa mengajar akuntansi diperoleh nilai koefisien korelasi (rtt) sebesar 0,854. Pengambilan kesimpulan bisa dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien korelasi dengan nilai rtabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,239. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi lebih besar dari pada r tabel (0,854 > 0,239). Ini berarti bahwa butir – butir yang ada pada variabel motivasi mahasiswa mengajar akuntansi dapat dikatakan andal ( reliable).
H. Pengujian Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring
berdistribusi normal atau tidak. Bila berdistribusi normal maka analisis untuk
menguji hipotesis dapat dilakukan. Uji normalitas menggunakan rumus tes satu
Rumus yang digunakan sebagai berikut.
Keterangan
D :Deviasi/ penyimpangan
Fo :distribusi frekuensi kumulatif teoritis
Sn :distribusi frekuensi diobservasi
Bila probabilita (P) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf
signifikan 5 % berarti sebaran data variabel tidak normal pada taraf signifikan 5
% begitu pula sebaliknya.
I. Pengujian Linieritas
Pengujian linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing – masing
variabel mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Untuk
uji linieritas ini digunakan rumus persamaan garis regresi dengan menguji
signifikansi nilai F. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari nilai F
(Sudjana, 1996:332) adalah sebagai berikut:
S2Tc F =
S2e
Keterangan.
F = Harga pembilang F
S2Tc = Varian tuna cocok
S2e = Varian galat atau kekeliruan
Jika nilai Fhitung< nilai Ftabelpada taraf signifikansi 5% dengan dk pembilang =
(k-2) dan dk penyebut = (n-k), maka hubungan variabel bebas dengan variabel
terikat bersifat linear.
J. Pengujian Asumsi Klasik
1. Heteroskedastisitas(Heteroscedasticity)
Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varian dan kesalahan
pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas (Supranto,
2001:273). Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya masalah
heteroskedastisitas digunakan uji Glejser (Glejser Test). Setelah memperoleh
residualatau kesalahan pengganggueidari regresi GLS,Glejsermengusulkan
regresi harga mutlak(absolute value)dariei, yaitu |ei| terhadap variabel bebas
x yang dianggap mempunyai hubungan yang kuat dengan σi. Dalam
eksperimen yang dia lakukan, glejser menggunakan tiga fungsi sebagai
berikut.
│еi│= B Xi+ vi
│еi│ = B√Xi+ vi
Xi
│еi│= B 1 + vi √Xi
│еi│= A + B Xi+ vi
│еi│ = √A+BXi + vi
│еi│ = √A+BXi2+ vi
dimana :
vi: kesalahan pengganggu (residual)
Selanjutnya untuk menentukan terjadi tidaknya masalah heterokedastisitas
digunakan ketentuan sebagai berikut.
o Jika probabilitas (P) > 0,05, maka terjadi heteroskedastisitas.
o Jika Probabilitas (P) < 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Multikolonieritas(Multicollinearity)
Multikolinieritas adalah adanya hubungan variabel – variabel bebas
diantara yang satu dengan yang lainnya (Supranto, 2001:277). Dalam hal ini
dikatakan bahwa variabel – variabel tidak ortogonal yaitu variabel bebas yang
korelasinya tidak sama dengan nol. Selanjutnya melihat koefisien korelasi
antara variabel bebas (koefisien matriks korelasi), Jika koefisien matriks
korelasi > 0,8 terjadi gejala multikolinieritas. Kemudian dengan bantuan
komputer program SPSS diadakan analisis Collinierity Statistics. Dari hasil
Untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolinieritas, digunakan ketentuan
sebagai berikut:
- Jika VIF > 10, maka terjadi gejala multikolinieritas.
- Jika VIF < 10, maka tidak terjadi gejala multikolinieritas.
K. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik analisis data
sebagai berikut .
1. Teknik Statistik Deskriptif
Merupakan deskriptif statistik yang bertugas untuk mendeskripsikan
atau memaparkan gejala hasil penelitian. Teknik ini digunakan untuk
menyajikan gambaran prestasi belajar matakuliah – matakuliah akuntansi
mahasiswa dan motivasi mahasiswa mengajar akuntansi di sekolah.
Statistik deskriptif yang digunakan frekuensi relatif yaitu frekuensi yang
diubah kedalam bentuk presentase.
Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
Xn :X1,X2 Xn
Y = x 100%
Dimana :
X1 : Prestasi belajar matakuliah – matakuliah akuntansi keuangan
mahasiswa
X2 : Prestasi belajar matakuliah – matakuliah akuntansi biaya mahasiswa
N : Jumlah sampel
2. Analisis Regresi Ganda
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan yang
ada diantara dua variabel, dimana mengandung dua variabel independen
atau lebih (Santosa, 2005:363). Teknik ini digunakan untuk menguji
Hubungan prestasi belajar mata kuliah – mata kuliah akuntansi keuangan
dan akuntansi biaya dengan motivasi mahasiswa mengajar akuntansi.
Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut:
Y = a1x1+ a2x2+ K
Keterangan :
a1 : Slope yang berhubungan dengan x1
b2 : Slope yang berhubungan dengan x2
x1 : Prestasi belajar mata kuliah – mata kuliah akuntansi keuangan
mahasiswa
Y : Motivasi mahasiswa mengajar akuntansi
Sedangkan koefisien a1dan a2dihitung dari persamaan sistem:
Σx1y = a1Σx12+ a2Σx1x2
Σx1y = a1Σx1x2+ a2Σx22
Sebelum regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan
terlebih dahulu perlu diuji keberartiannya. Untuk menguji keberartian
regresi berganda ini uji F dengan rumus:
JK(reg)fk F =
JK(reg)/ (n-k-1)
Dimana:JK(reg)= a1Σx1y + a2Σx2y
JK(reg)=Σy2–JK(reg)
Selanjutnya harga Fhitung dikonsultasikan dengan Ftabel dengan taraf
signifikansi 5%.
Kriteria: Jika Fhitung >F tabel maka persamaan regresi berganda berarti
(bermakna)
Jika Fhitung < Ftabel maka persamaan regresi berganda tidak
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Dalam bab ini akan dideskripsikan data tentang kontribusi prestasi belajar
Akuntansi Keuangan dan akuntansi Biaya mahasiswa terhadap motivasi
mahasiswa mengajar akuntansi di sekolah
1. Deskripsi prestasi belajar Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya
a. Deskripsi Prestasi Belajar MK Akuntansi Keuangan
Distribusi frekuensi tentang prestasi belajar Akuntansi Keuangan yang
didasarkan pada hasil penelitian dapat disajikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Akuntansi Keuangan
Kelas Kelas interval Frekuensi Frekuensi Relatif
I
Dari tabel diatas tampak bahwa terdapat 3 responden (6 %) terkategorikan
sangat kurang, 7 responden (14 %) terkategorikan kurang, 25 responden
(50%) terkategorikan cukup, 11 (22 %) responden terkategorikan baik,
dan 4 (8 %) responden terkategorikan sangat baik dalam prestasi belajar
mata kuliah akuntansi keuangan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
nilai mean: 15,96, nilai median: 16,00, nilai modus: 15,75, dan nilai
standar deviasi 3,959.
Berdasarkan hasil – hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar mahasiswa memiliki prestasi belajar mata kuliah – mata
kuliah akuntansi keuangan yang cukup baik.
b. Deskripsi Prestasi Belajar MK Akuntansi Biaya
Distribusi frekuensi tentang prestasi belajar Akuntansi Biaya yang
didasarkan pada hasil penelitian dapat disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Akuntansi Biaya
Kelas Kelas interval Frekuensi Frekuensi
Relatif
Dari tabel diatas tampak bahwa terdapat 2 responden (4 %) terkategorikan
sangat kurang, 8 responden (16 %) terkategorikan kurang, 19 responden
(38%) terkategorikan cukup, 19 (38 %) responden terkategorikan baik,
dan 2 (4 %) responden terkategorikan sangat baik dalam prestasi belajar
mean: 5,00 , nilai median: 4,00, nilai modus: 5,5 , dan nilai standar deviasi
2,00. Berdasarkan hasil – hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki prestasi belajar mata kuliah –
mata kuliah akuntansi keuangan yang cukup baik dan baik.
2. Deskripsi Motivasi mahasiswa mengajar akuntansi di sekolah
Distribusi frekuensi tentang motivasi mahasiswa mengajar akuntansi yang
didasarkan pada hasil penelitian dapat disajikan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi motivasi mahasiswa mengajar akuntansi
Kelas Kelas interval Frekuensi Frekuensi Relatif
I
Dari tabel diatas tampak bahwa terdapat 1 responden (2 %) terkategorikan
sangat rendah, 8 responden (16 %) terkategorikan rendah, 10 responden (20
%) terkategorikan cukup, 16 (32 %) responden terkategorikan tinggi, 11 (22
%) responden terkategorikan sangat tinggi, dan 4 responden (8 %)
terkategorikan sangat tinggi sekali dalam motivasi mahasiswa mengajar
akuntansi di sekolah. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai mean:
Berdasarkan hasil – hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar mahasiswa memiliki motivasi mengajar akuntansi yang tinggi
dan sangat tinggi.
B. Pengujian Normalitas dan Linieritas
1. Uji normalitas
Pengujian normalitas data penelitian ini dilakukan dengan one sample
kolmogorov-smirnov test.Hasil pengujian disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.4 hasil pengujian normalitas
No Variabel Asym Sig
2-tailed
α kesimpulan
1
2 3
Prestasi blj MK Akuntansi Keuangan
Prestasi blj MK Akuntansi Biaya Motivasi mengajar akuntansi Sumber: Data prapenelitian diolah
Berdasarkan hasil penelitian normalitas di atas tampak bahwa distribusi data
tentang prestasi belajar mata kuliah – mata kulian akuntansi keuangan dan
akuntansi biaya serta motivasi mahasiswa mengajar akuntansi secara keseluruhan
adalah normal.
2. Uji linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah data masing – masing variabel
bebas mempunyai hubungan yang linier dengan variabel terikat. Besar kontribusi
biaya terhadap motivasi mahasiswa mengajar akuntansi di sekolah secara lengkap
tersaji dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.5 Hasil pengujian Linieritas
No Variabel F hitung F tabel Kesimpulan
1
2
Prestasi Blj MK akuntansi keuangan Prestasi Blj MK Akuntansi Biaya
0,561
0,295
2,00
2,435
Linear
Linear
Tabel diatas menunjukkan bahwa F hitung antara masing – masing variabel
bebas dengan variabel terikat lebih kecil dari pada F tabel dengan taraf
signifikansi 5 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
masing – masing variabel bebas dengan variabel terikat adalah linier.
C. Uji Asumsi Klasik
Namun sebelum diadakan teknik analisis dengan menggunakan regresi
ganda, masih ada persyaratan analisis yang harus dilakukan selain normalitas dan
linearitas yaitu uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Multikolinieritas(Multicolliniearity)
Berdasarkan data hasil penelitian analisis Collinearity statistics data dapat
Tabel 4.6 Hasil analisisCollinearity Statistics
No Variabel Tolerance VIF
1 2
Prest Blj MK Akuntansi Keuangan Prest Blj MK Akuntansi Biaya
0,528 0,528
1,893 1,893
Berdasarkan hasil analisis Collinearity Statistics nilai – nilai VIF
menunjukkan kurang dari 10. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa masing –
masing variabel bebas tidak memiliki hubungan dengan variabel bebas lainnya.
Dengan kata lain dapat dikatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.
2. Heterokedastisitas(Heteroscedasticity)
Berdasarkan data hasil penelitian, nilai koefisien korelasi (r) Glejser hitung
dapat disajikan sebagai berikut.
Tabel 4.7 Hasil pengujian heterokedastisitas
No Variabel Sig (2-tailed)
1 2
Prest Blj MK Akuntansi Keuangan Prest Blj MK Akuntansi Biaya
0,075 0,252
Berdasarkan hasil penelitian korelasi (r) Glejser menunjukkan bahwa tidak
terjadi gejala heterokedastisitas (P>0,05).
Dari kedua uji asumsi klasik didapat kesimpulan tidak terjadi gejala
multikolinieritas dan heterokedastisitas, sehingga teknik analisis dengan
D. Analisis Data
Pada penelitian ini terdapat dua hipotesis penelitian. Hipotesis pertama dan
kedua menggunakan metode regresi berganda.
1. Pengujian Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis pertama dilakukan untuk menguji hipotesis sebagai
berikut.
a. Perumusan Hipotesis
Sebelum pengujian terhadap hipotesis dilakukan, ditentukan hipotesis
nol dan hipotesis alternatif dahulu.
HO: Tidak ada hubungan prestasi belajar matakuliah – mata kuliah
akuntansi keuangan dengan motivasi mahasiswa mengajar
akuntansi
Ha : Ada hubungan prestasi belajar matakuliah – mata kuliah akuntansi
keuangan dengan motivasi mahasiswa mengajar akuntansi
b. Hasil Analisis Data
Hasil analisis data dari pengujian hipotesis pertama ini dilakukan
dengan menggunakan alat bantu komputer program SPSS 12. Teknik
analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama adalah teknik
analisis regresi, yaitu untuk menentukan hubungan prestasi belajar mata