35 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Manajemen Penerbangan
Medan.Pemilihan lokasi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai
berikut:
a. Jumlah siswa di SMK Manajemen Penerbangan Medan cukup
memadai untuk dijadikan sampel penelitian sehingga data yang
diperoleh lebih shahih.
b. Di sekolah tersebut belum pernah dilakukan penelitian yang sama
dengan permasalahan yang diteliti.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pembelajaran
2016/2017.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek
penelitian (Arikunto, 2010:173). Berdasarkan pendapat tersebut, maka populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Manajemen Penerbangan Medan
Tahun Pembelajaran 2016/2017.
2. Sampel
Dalam penelitian ini penulis menetapkan sampel sebanyak 22 siswa kelas
berdasarkan pendapat Suharsini Arikunto bahwa apabila populasi kurang dari 100
orang maka lebih baik diambil semua sebagai sampel penelitian, selanjutnya jika
subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil dari nilai persentasi antara 10% atau
20%-25%. Jumlah keseluruhan siswa kelas X SMK Manajemen Penerbangan
adalah 120 siswa, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 22 siswa (18% dari
jumlah keseluruhan siswa).
C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian
Untuk memperoleh kejelasan mengenai permasalahan yang dibahas serta
menghindari terjadinya kesalahpahaman, maka perlu dirumuskan defenisi
operasional penelitian. Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu kecerdasan
emosi (X) dan kemampuan memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum
resmi dengan intonasi yang tepat (Y).
Kecerdasan Emosi adalah kemampuan untuk menggunakan emosi secara
efektif dalam mengelola diri sendiri yang di dalamnya meliputi kemampuan
mengenali emosi diri dan memahami penyebab munculnya reaksi emosi,
mengendalikan emosi, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, kemampuan
memahami perasaan orang lain (empati), dan kemampuan membina hubungan
dengan orang lain.
Kemampuan memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi
dengan intonasi yang tepat adalah memberikan informasi atas identitas diri atau
seseorang, kualifikasi seseorang. Forum-forum resmi yang memiliki sesi
perkenalan diri adalah seminar atau sejenisnya. Dalam seminar, seorang
dengan para pembicara atau pemakalahnya serta peserta diharapkan
memperkenalkan diri sebelum mereka melakukan tugas dan kewajibannya.
Dengan adanya perkenalan tersebut diharapkan pembicaraan akan terjalin lebih
komunikatif.
D. Metode Penelitian
Metode memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Agar
tujuan penelitian tersebut dapat dicapai dengan baik, maka metode yang dipakai
hendaknya sesuai dengan masalah yang dibahas dan untuk mengetahui bagaimana
hubungan variabel kecerdasan emosi (X) terhadap kemampuan memperkenalkan
diri dan orang lain di dalam forum resmi dengan intonasi yang tepat (Y) dapat
ditentukan dengan menggunakan teknik analisis statistik korelasional,
sebagaimana dikatakan Sudijono (2009: 175-176). Teknik analisis korelasional
memiliki tiga macam tujuan, yaitu (1) mencari bukti (berdasarkan data yang ada),
apakah benar antara variabel yang satu dengan variabel yang lain terdapat
hubungan atau korelasi, (2) ingin menjawab pertanyaan, apakah variabel tersebut
(jika memang ada hubungannya), termasuk pengaruh kuat, cukup atau lemah, (3)
ingin memperoleh kejelasan dan kepastian, apakah antara variabel tersebut
merupakan pengaruh yang bararti atau meyakinkan (signifikan) ataukah hubungan
yang tidak berarti atau tidak meyakinkan. Jadi, analisis korelasional yang
digunakan dalam pengolahan data penelitian ini bertujuan untuk melihat adakah
hubungan kecerdasan emosi terhadap kemampuan memperkenalkan diri dan
E. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti
tentang gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan. Penelitian ini berusaha untuk
menganalisis hubungan antara kecerdasan emosi siswa dengan kemampuan
berbicara memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi, maka
peneliti menggunakan angket untuk mengukur kecerdasan emosi siswa dan
lembar penilaian kemampuan berbicara di dalam forum resmi.
Langkah awal untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosi siswa, peneliti
memberikan angket pengukur kecerdasan emosi untuk diisi oleh siswa yang
dijadikan sampel. Setelah selesai, peneliti akan menampilkan vidio atau contoh
seseorang yang berperan sebagai moderator yang berbicara di dalam forum resmi
dalam rangka memperkenalkan dirinya sendiri dan orang lain. Kemudian, siswa
dimintai untuk mempraktekkan membawa dirinya sebagai moderator yang
bertindak memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi dengan
intonasi yang tepat. Suasana atau lokasi yang dijadikan tempat praktek siswa
berbicara adalah suasana ruangan kelas yang dikondusifkan sebagai forum resmi
atau alternatif lainnya adalah membawa siswa yang dijadikan sampel penelitian
ke forum resmi yang sesungguhnya dan menjadikan siswa sebagai moderator di
dalam forum resmi tersebut. Siswa yang tampil praktek sebagai moderator akan
dinilai oleh peneliti berdasarkan standar rubrik penilaian kemampuan berbicara.
Penilaian dilakukan sebagai sumber data untuk mengukur tingkat kemampuan
siswa berbicara memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi dengan
F. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan untuk menjaring
data. Ada beberapa cara yang digunakan untuk menjaring data, diantaranya
melalui angket dan praktik berbicara. Untuk menjaring data, penelitian ini
menggunakan angket dan tes kemampuan memperkenalkan diri dan orang lain di
dalam forum resmi dengan intonasi yang tepat dengan menggunakan lembar
observasi/pengamatan.
1. Angket
Angket adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan pertanyaan/pernyataan tertulis kepada responden tentang
permasalahan yang diteliti. Data yang dijaring melalui angket dalam penelitian ini
adalah tingkat kecerdasan emosi siswa yang diukur melalui skala kecerdasan
emosi menurut Goleman (2002:57), yakni kemampuan mengenali emosi diri,
mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain
(empati), bekerjasama dengan orang lain. Jumlah item skala sebanyak 5 butir,
terdiri dari 25 item favourable dan 25 item unfavourable.Pernyataan favourable
adalah pernyataan yang mendukung atau menunjukkan atribut yang diukur
sedangkan pernyataan unfavourable adalah pernyataan yang tidak mendukung dan
tidak menunjukkan atribut yang diukur.
Penskoran peritem dilakukan dengan menggunakan skala Likert yang
terdiri dari lima pilihan jawaban yaitu: sangat sesuai (SS), sesuai (S), ragu-ragu
(R), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Penilaian item favourable
(sangat tidak sesuai) sedangkan penilaian item unfavourable bergerak dari skor 1
(sangat sesuai), 2 (sesuai), 3 (ragu-ragu), 4 (tidak sesuai), 5 (sangat tidak sesuai).
Penyususnan alat ukur ini lebih jelasnya dijabarkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Skala Kecerdasan Emosi
No. Indikator Nomor Item Total
Favourable Unfavourable 1 Mengenali dan memahami
emosi diri 1, 10, 16
2, 11, 17, 30,
39 8
2
Mengelola emosi
(mengendalikan emosi dan mengekspresikannya) 3, 20, 33, 37, 40 4, 21, 34, 38, 41 10 3 Memotivasi diri 5, 12, 22, 28, 42 6, 13, 23, 29, 43 10 4 Mengenali emosi 7, 14, 24, 35 8, 15, 25, 36 8 5 Membina hubungan
dengan orang lain 18, 26, 31, 44
9, 19, 27, 32,
45 9
Jumlah 21 24 45
(Goleman, 2007)
2. Tes Kemampuan Memperkenalkan Diri dan Orang Lain di dalam Forum Resmi dengan Intonasi yang Tepat
Pengelolaan data untuk mengetahui kemampuan memperkenalkan diri
danorang lain siswa dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan rumus
dalam skala ordinal sebagai berikut:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 =skor siswa
skor total x 100
(Susilawati, 2008:67)
Sebagai pengukur daya serap siswa dibagi menjadi lima kategori skala
ordinal yaitu, sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah, dengan
Tabel 3.2
Klasifikasi Nilai Kemampuan Siswa Memperkenalkan Diri dan Orang Lain di dalam Forum Resmi dengan Intonasi yang Tepat
Rentang Nilai Nilai Kategori
80-100 A Sangat tinggi 66-79 B Tinggi 56-65 C Cukup 40-55 D Rendah 30-39 E Sangat rendah (Suharsimi, 1999:245)
Penskoran dilakukan secara langsung melalui acuan kriteria penilaian
keterampilan berbicara siswa sebagai berikut.
Tabel 3.3
Kriteria Penilaian Kemampuan Siswa Memperkenalkan Diri dan Orang Lain di Dalam Forum Resmi dengan Intonasi yang Tepat
No. Kategori Indikator Pencapaian Skor
1.
Menggunakan kata sapaan secara tepat dan efektif, tidak berlebihan
a. Baik Sekali-mendekati sempurna; Sapaan yang digunakan tepat sesuai orang-orang yang hadir.
3
b. Cukup baik: Sapaan yang digunakan kurang tepat
2
c. Kurang: Sapaan tidak sesuai dengan orang-orang yang hadir
1
2.
Keefektifan kalimat dan diksi
a. Baik sekali – mendekati sempurna; kalimat-kalimat dan diksi yang digunakan mudah dipahami audiens, runtut, baku, singkat, dan jelas
3
b. Cukup baik; kalimat dan diksi yang digunakan sudah baik, runtur, singkat, jelas, mudah dipahami tetapi tidak baku
2
c. Kurang; tidak menggunakan kalimat dengan bahasa yang baik dan benar, pemilihan diksi yang tidak efektif sehingga sulit dipahami
1
3.
Penggunaan bahasa yang baik dan benar:
Tekanan a. Baik sekali-mendekati sempurna; penekanan keras lembutnya ucapan sesuai dengan makksud dan tujuan yang ingin disampaikan.
b. Cukup baik; penekanan keras
lembutnya ucapan tidak terlalu jelas, namun masih dapat dipahami oleh audiens
2
c. Kurang; tidak ada penekanan (keras, sedang, lembut) dalam ucapan sehingga terdengar datar
1
Jeda a. Baik sekali-mendekati sempurna; memberikan penjedaan sesuai dengan kelompok kata yang merupakan satu kesatuan makna
3
b. Cukup baik; penjedaan tidak terlalu jelas namun masih dapat dipahami maksud dari ucapannya.
2
c. Kurang; tidak ada penjedaan dalam pengucapan atau penjedaan yang tidak pas sehingga menimbulkan kerancuan makna kalimat yang diucapkan.
1
c. Pelafalan a. Baik sekali-mendekati sempurna; bunyi-bunyi bahasa diucapkan dengan tepat dan jelas
3
b. Cukup baik; kurang tepat dalam pengucapan namun masih bisa dipahami audiens
2
c.Kurang: kata-kata yang diucapkan tidak jelas dan tidak tepat sehingga tidak bisa dipahami audiens
1
d. Intonasi a. Baik sekali; intonasi tinggi rendahnya nada sesuai denga kata-kata yang diungkapkan dan dapat terdengar jelas oleh audiens
3
b. Cukup baik; intonasi tinggi rendahnya nada tidak sesuai dengan kata-kata yang diungkapkan namun masih dapat
dipahami audiens
2
c.Kurang; intonasi tinggi rendahnya nada kalimat terdengar datar.
1
(Bentuk tabel diadaptasi dari Syahara, 2005:76)
G. Uji Coba Instrumen Penelitian
Sebelum dilakukan penelitian yang sesungguhnya, terlebih dahulu
dilakukan uji coba instrument penelitian. Hal ini ditegaskan Azwar (1997) yang
sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (validitas)
dan seberapa jauh suatu alat pengukur tersebut andal (reliable) dan dapat
dipercaya.
Uji coba angket kecerdasan emosi pada penelitian ini sudah pernah
dilakukan sebanyak dua kali oleh Rini Andriani S.Pd., dalam proses penyelesaian
Skripsinya yang berjudul Pengaruh Kecerdasan Emosi terhadap Kemampuan
Menyampaikan Gagasan dalam Diskusi Kelas X SMA Panca Budi Medan
2012/2013. Uji coba yang pertama dilakukan terhadap siswa kelas X SMA
Ar-Rahman Medan dengan jumlah responden sebanyak 32 orang dan jumlah
pertanyaan sebanyak 50 butir sedangkan uji coba yang kedua dilakukan terhadap
siswa kelas X SMA Panca Budi Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 dengan
jumlah responden sebanyak 32 orang dan jumlah pernyataan sebanyak 45 butir
(Lihat lampiran 1-4).
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu pengujian terhadap kecepatan instrument
pengukuran yang akan digunakan dala penelitian sehingga memberikan informasi
yang akurat (Azwar, 1997:55). Validitas dalam penelitian ini dicari dengan
criteria internal yaitu mengolerasikan skor masing-masing item dengan skor
totalnya. Cara yang digunakan untuk menghitung korelasi skor masing-masing
item dengan totalnya adalah dengan menggunakan rumus korelasi product
moment sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 = N XY − X ( Y)
N X2− ( X)2 N Y2− ( Y)2
Keterangan:
rxy = Koefisienvaliditas tes
X = Skor item soal
Y = Skor total seluruh sampel
N = Jumlah sampel
Kriteria uji validitas instrument adalah:
- Item dinyatakan valid jika nilai rhitung> rtabel
- Item dinyatakan tidak valid jika nilai rhitung< rtabel
a. Membuat tabulasi skor tes dalam tabel bantu perhitungan
b. Menghitung ∑X, ∑Y, ∑X2, ∑Y2, (∑X2), (∑Y2), dan ∑XY
c. Menghitung dengan rumus rxy hasil perhitungan dengan taraf
signifikasi 5% (0,05) jika rhitung> rtabel, maka tes dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan agar dapat menunjukkan sejauh mana
pengukuran tersebut dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila
dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama (Azwar, 1997). Untuk
perhitungan reliabilitas angket kecerdasan emosi digunakan rumus Alpha
Cronbach karena sesuai dengan pernyataan Arikunto (2010:239). “Rumus Alpha
Cronbach digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 0
dan 1”. Rumus Alpha yang dimaksud adalah: 𝑟11 = k k − 1 1 − σi2 σt2 Keterangan: r11 = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
σi2 = Jumlah varians butir item
σt2= Varians total
Penentuan besaran korelasi dilakukan dengan menggunakan ketentuan
berdasarkan pendapat Sudijono (2009:193) sebagai berikut:
Tabel 3.4 Besaran Korelasi
Besaran Nilai r Keterangan Antara 0,90-1,00 Sangat tinggi
Antara 0,70-0,90 Tinggi Antara 0,40-0,70 Sedang Antara 0,20-0,40 Rendah Antara 0,00,0,20 Sangat rendah
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas pada lampiran 4 diperoleh
nilai r11 = 0,97. Jika dikonsultasikan dengan nilai besaran korelasi pada tabel 3,
maka dapat diinterpretasikan bahwa reliabilitas angket kecerdasan emosi
tergolong sangat tinggi.
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan prosedur/langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menghitung skor angket
2. Mentabulasi skor kemampuan berbicara memperkenalkan diri
3. Mencari mean dan standar deviasi
4. Membuat distribusi frekuensi baik distribusi kecerdasan emosi maupun
kemampuan berbicara memperkenalkan diri.
5. Melakukan uji persyaratan analisis data, yaitu uji normalitas dan uji
6. Melakukan uji hipotesis.
7. Membuat simpulan.
I. Teknis Analisis Data
Teknik analisis data adalah cara-cara atau langkah-langkah yang dilakukan
dalam penelitian untuk mengolah data dari sumber data. Adapun langkah-langkah
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi Data
Deskripsi data dilakukan dengan mencari mean (M) dan standar deviasi
(SD) denagn rumus: 𝑀 = X N SD = 1 N N X 2− ( X)2 Keterangan:
M = Mean (rata-rata) X = Jumlah skor SD = Standar deviasi N = Jumlah sampel
2. Uji Kategori/Tingkat Kecenderungan Variabel
Uji kategori dilakukan untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosi siswa
(X) dan kemampuan memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi
dengan intonasi yang tepat (Y) ketentuan penilaiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kategori Penilaian Kecenderungan Variabel
Rentang Kategori
(Mi + 1.5 SDi) s/d ke atas Tinggi Mi s/d (Mi + 1.5 SDi) Cukup
(Mi - 1.5 SDi) s/d Mi Rendah
(Mi - 1.5 SDi) s/d ke bawah Kurang
3. Uji Persyaratan Analisis Data
Penelitian ini bersifat korelasional. Oleh sebab itu, data yang akan
dikorelasikan harus berdistribusi normal dan adanya gejala linier anatar variabel X
dan Y.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Lilliefors dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membuat Ho dan Ha
2. Hitung rata-rata dan simpangan baku data dengan rumus:
X = 𝑋𝑖
N dan S = 1
N 𝑁 X
2− ( X)2
3. Setiap data X1, X2, ...., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, Z3, ...., ZN
Dengan menggunakan rumus Zscors= 𝑋𝑖
S – X (X dan S merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel)
4. Untuk tiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi
normal baku, kemudian dihitung peluang F(Zi) = P (z ≤ zi). Perhitungan
peluang F(Zi)dapat dilakukan dengan menggunakan daftar wilayah luas di
bawah kurva normal.
5. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, Z3, ...., ZNyang lebih kecil atau sama
dengan Z1. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi), maka
S(zi) = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 Z1,Z2,Z3,....,ZN 𝑦𝑎𝑛𝑔 ≤ zi N
Untuk memudahkan menghitung proporsi ini maka urutkan data dari
terkecil hingga terbesar.
7. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih
tersebut. Sebutkan harga terbesar ini Lo
8. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, kita bandingkan Lo dengan
nilai kritis L untuk taraf signifikan α = 0,05. Kriterianya adalah terima Ho jika Lo lebih kecil dari Ltabel.
b. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi
Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana Ŷ =
a + bX. Rumus untuk menghitung koefisien a dan b adalah:
𝑎 =( Y) X
2 − X XY N X − ( X2)
b = N XY − ( X)( Y)
N X2− ( X)2
Selanjutnya untuk menguji linearitas digunakan rumus: 𝐹 =S (TC ) 2
S (E )2 . Ketentuan yang
digunakan adalah: data penelitian linier, jika Fhitung < Ftabel pada taraf signifikan
5%. Selanjutnya untuk mengetahui keberartian regresi digunakan rumus 𝐹 =Sreg 2
Sreg2 .
Adapun ketentuan yang digunakan adalah jika Fhitung > Ftabel pada taraf signifikan
5% maka dapat disimpulkan bahwa garis regresi berarti.
a. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
kecerdasan emosi (X) terhadap kemampuan memperkenalkan diri dan orang lain
di dalam forum resmi dengan intonasi yang tepat (Y). Langkah pertama yang
korelasi variabel X dan variabel Y dengan menggunakan rumus r product moment
(rxy) berikut:
𝑟𝑥𝑦 = N XY − X ( Y)
N X2− ( X)2 N Y2− ( Y)2
Setelah diperoleh nilai rxy, maka langkah selanjutnya adalah menguji keberartian
koefisien korelasi tersebut dengan menggunakan uji statistic berikut:
𝑡 = n − 2 r
1 − r2
Selanjutnya hipotesis diuji pada taraf signifikasi 5% atau α = 0,05 dan dk = n-2
dengan ketentuan sebagai berikut:
- Terima hipotesis kerja (Ha) jika thitung ≥ ttabel - Terima hipotesis nihil (Ho) jika thitung < ttabel
Setelah hipotesis diuji, langkah berikutnya adalah menghitung besarnya pengaruh
variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan rumus indeks determinasi
berikut:
I = (rxy)2 x 100%
Keterangan:
I = Koefisien determinasi
rxy2 = Kuadrat koefisien sederhana