• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Media Video-klip

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Media Video-klip"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

DOI : DOI : 10.24176/jino.v2i2.4528 http://jurnal.umk.ac.id/index.php/pendas/index mpd@umk.ac.id

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Layanan

Bimbingan Kelompok Dengan Media Video-klip

Sutrisno

SMP Negeri 3 Ungaran

e-mail: sutrisno007009@gmail.com

Info Artikel

Abstract

Sejarah Artikel

Diterima: 17 September 2019 Revisi: 20 Nopember 2019 Disetujui: 19 Desember 2019 Dipublikasikan: 27 Februari 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah layanan bimbingan kelompok besar dengan media video klip dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII I SMP Negeri 3 Ungaran semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif yaitu membandingkan peningkatan rata -rata perolehan skor dengan indikator kinerja pada tiap siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII I dengan jumlah siswa adalah 2 5 orang. Dari hasil pelaksanaan penelitian 2 siklus menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan media video klip ini dapat meningkatkan motivasi belajar dari pra-siklus sebesar 71,35 meningkat menjadi 78,90 pada siklus I dan pada siklus 2 mengalami peningkatan skor menjadi 86,5. Selain Selain itu dari hasil penelitian didapatkan kondisi aktivitas siswa dalam layanan bimbingan kelompok dari kondisi awal sebesar 70,02% meningkat menjadi 80,40 pada siklus I dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 87,6%. Berdasarkan hasil tersebut maka tujuan penelitian sudah dapat tercapai.

Artikel ini dapat diakses secara terbuka dibawah lisensi CC-BY-SA Keyword

Motivasi Belajar Bimbingan Kelompok Media Video-klip

Pendahuluan

Setiap siswa memiliki keinginan-keinginan yaitu keinginan mendekati dan keinginan memiliki. Pemahaman terhadap keinginan ini penting di dalam usaha memotivasi anak didik. Pentingnya motivasi dalam belajar yaitu belajar harus diberi motivasi dengan berbagai cara sehingga minat yang dipentingkan dalam belajar itu dibangun dari minat yang telah ada pada diri anak. Kegiatan belajar akan tercipta apabila minat dan motif belajar yang ada di dalam diri peserta didik itu memperkuat aktivitas ke arah tingkah laku belajar (Crow & Crow dalam Rusyan Tabrani, 2009).

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu (Ngalim Purwanto, 2009:60). Sedang motivasi berarti setiap usaha yang disadari untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar meningkatkan kemampuannya secara maksimal untuk mencapai tujuan organisasi (Ngalim Purwanto, 2009:72). Tumbuhnya perhatian dan minat siswa belajar dianggap telah tumbuhnya motivasi belajar siswa bersangkutan (Oemar Hamalik, 2015). Motivasi dapat bersumber dari dalam diri siswa sendiri berdasarkan kebutuhan, dorongan, dan kesadaran pada tujuan belajar. Motivasi ini disebut motivasi instrinsik. Motivasi belajar dapat juga tumbuh berkat rangsangan dan tekanan atau desakan dari luar, misalnya dengan hadiah, ganjaran, hukuman, dan pemberian harapan lainnya, yang disebut motivasi ekstrinsik. Kedua jenis motivasi ini berdaya guna dalam melakukan proses belajar, kendatipun motivasi yang bersumber dari diri sendiri dinilai lebih baik. Kendatipun demikian, motivasi

(2)

Sutrisno (Meningkatkan Motivasi Belajar…….)

ekstrinsik perlu digerakkan dan digunakan untuk mendorong kegiatan belajar siswa, dengan cara menciptakan kondisi-kondisi yang relevan. Kondisi-kondisi tersebut antara lain adalah lingkungan tempat belajar di kelas dan di rumah. Dengan demikian, diasumsikan kegiatan pengalaman belajar di luar kelas akan berkorelasi dengan motivasi siswa.

Bimbingan kelompok bimbingan kelompok merupakan salah satu bentuk bimbingan dengan memanfaatkan kelompok untuk membantu, memberi umpan balik (feedback) dan pengalaman belajar Latipun (2006, 178). Senada dengan Latipun, Corey (dalam Djiwandono, 2005:259) menjelaskan bahwa bimbingan kelompok didefinisikan sebagai suatu dinamika, proses antar pribadi yang memusatkan pada pikiran sadar, perasaan dan tingkah laku dalam situasi kelompok. Selanjutnya Juntika (2006:24) mengemukakan bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial.. Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kecil (2-12)), kelompok sedang (13 – 20) dan kelompok kelas (20 – 40)

Video-klip ialah kumpulan guntingan gambar hidup (iklan, musik, dsb) untuk ditayangkan lewat pesawat televisi atau layar bioskop; rekaman pendek adegan video biasa yang diambil dari rekaman video atau film yang lebih panjang. Video menggambarkan suatu objek yang begerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai, menyajikan informasi, memaparkan proses, mengajarkan keterampilan, dan sebagainya (Cecep Kustandi, 2011: 73). Media video-klip memiliki empat fungsi. Fungsi atensi yang merupakan inti untuk menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi, fungsi afektif yaitu bahwa media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar naskah bergambar, gambar atau lambang visual dapat mengubah emosi dan sikap siswa, fungsi kognitif mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar, dan fungsi kompensatoris untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan naskah atau disajikan secara verbal.

Para guru SMP Negeri 3 Ungaran secara riil telah berusaha meningkatkan motivasi belajar siswa. Usaha yang ditempuh antara lain guru BK memberikan bimbingan belajar dengan menggunakan berbagai layanan bimbingan. Layanan bimbingan kelompok tersebut dilaksanakan terhadap seluruh siswa. Langkah tersebut diharapkan akan memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Karena pelaksanaan layanan bimbingan kelompok tersebut untuk seluruh siswa, maka pengaruhnya tidak hanya pada individu tertentu, tetapi terhadap seluruh siswa. Salah satu materi umum layanan bimbingan kelompok adalah pengembangan sikap dan kebiasaan belajar, pemahaman belajar, timbulnya kegagalan belajar, dan cara-cara menanggulangi kesulitan belajar. Layanan bimbingan kelompok ini dapat dipergunakan untuk memberikan pengarahan agar dalam diri siswa dalam memiliki motivasi belajar yang baik untuk meningkatkan prestasi dan kemampuan diri siswa. Motivasi belajar itu ditunjang adanya suatu kemampuan siswa dalam mengatur waktu belajar untuk dapat memecahkan masalah belajar serta adanya dukungan dari guru dan orang tua agar dapat lebih mandiri dalam belajar dan memperlancar proses tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Untuk pencapaian tujuan pendidikan tersebut diperlukan usaha belajar yang didukung motivasi belajar, dimana motivasi belajar ini bisa dibentuk melalui layanan bimbingan kelompok.

(3)

Sutrisno (Meningkatkan Motivasi Belajar…….)

Kondisi Kelas VIII I SMP Negeri 3 Ungaran pada dasarnya mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapatkan layanan bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan kelompok diberikan secara inisidental dan tidak terjadwal sehingga kurang efektif dan memberikan layanan kepada sejumlah siswa secara bersama-sama. Fenomena yang ada, di Kelas VIII I SMP Negeri 3 Ungaran dalam masalah layanan bimbingan kelompok adalah: (1) layanan bimbingan kelompok telah diberikan kepada siswa, tetapi siswa belum memanfaatkan layanan bimbingan kelompok tersebut secara maksimal, (2) siswa lebih banyak bersikap pasif dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok dari guru, (3) terdapat anak-anak yang kurang aktif dalam kegiatan layanan bimbingan kelompok.

Dalam masalah motivasi belajar terdapat gejala antara lain: (1) terdapat anak-anak yang memiliki motivasi belajar yang rendah, rata-rata anak-anak yang rendah motivasi belajarnya mendapatkan nilai kurang dari 60. (2) pada kelas VIII I, siswa yang selalu bermasalah dalam masalah belajarnya misalnya siswa malas dalam mengikuti pelajaran, (3) pada siswa tertentu, siswa-siswa yang malas dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah selalu bergantian antara anak yang satu dengan yang lainnya, (4) tugas-tugas yang seharusnya dikerjakan secara kelompok, terdapat anak enggan mengerjakan tugas bersama sehingga menggantungkan siswa lain dalam kerja kelompok tersebut. Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Media Video-Klip Bagi Siswa Kelas VIII I SMP Negeri 3 Ungaran Semester 1 tahun pelajaran 2019/2020”.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Ungaran yang beralamat di Jl. Patimura I-a, RT/RW 5/9, Dsn. Bandarjo, Ds.Bandarjo, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang, Jawa Tengah 50511 . Waktu penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/ 2020. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VIII I SMP Negeri 3 Ungaran yang bermasalah dalam motivasi belajar berjumlah 25 siswa. Subjek penelitian dikenal sebagai anak-anak yang kurang motivasi belajarnya. Objek penelitian pada kegiatan ini adalah meningkatkan motivasi belajar siswa melalui layanan bimbingan kelompok besar dengan media video-klip. Materi ini diberikan kepada siswa kelas VIII I SMP Negeri 3 Ungaran pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2019/ 2020. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan non test. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan skala motivasi belajar. Observasi digunakan untuk mengamati guru pembimbing dalam layanan dan aktivitas siswa sewaktu mengikuti layanan. Skala psikologis digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa.

Peningkatan motivasi belajar dianalisis dengan analisis deskripstif komparatif yaitu membandingkan rata-rata perolehan skor dengan indikator kinerja pada tiap siklus. Indikator kinerja dalam penelitian ini berupa peningkatan motivasi belajar yang dianalisis untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan motivasi belajar siswa melalui layanan bimbingan kelompok menggunakan media video-klip. Indikator kinerja layanan yaitu sekurang-kurangnya 80% siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi ( > 75%).

Hasil dan Pembahasan

Penelitian tindakan bimbingan konseling ini dilakukann pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/ 2020, penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 4 bulan dimulai pada bulan september sampai dengan desember 2019. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I

(4)

Sutrisno (Meningkatkan Motivasi Belajar…….)

dilaksakan pada 10 sampai dengan 31 Oktober 2019, dan siklus 2 dilaksanakan pada 4 November sampai dengan 4 Desember 2019. Tahapan pada setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan dan refleksi. Selanjutnya setelah pelaksanaan masing masing tahapan untuk setiap siklus telah selesai dilaksanakan, maka didapatkan hasil pengolahan data seperti pada grafik berikut ini:

Grafik 1

Tingkat Aktivitas siswa dalam layanan informasi – Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan grafik 1 diperoleh informasi tentang penilaian proses aktivitas siswa dalam layanan bimbingan kelompok sebelum menggunakan media video-klip. Dari grafik 1 didapatkan hasil pada kondisi awal adalah 70,2%. Selanjutnya setelah layanan menggunakan media video-klipsiklus I meningkat menjadi 80,4%. Dengan demikian terjadi peningkatan aktivitas siswa rata-rata sebesar 10,2%. Penilaian proses aktivitas siswa dalam layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan media video-klip pada siklus I adalah 80,4%. Setelah layanan siklus II meningkat menjadi 87,6%. Dengan demikian terjadi peningkatan aktivitas siswa rata-rata sebesar 7,2%.

Grafik 4.5

Skor rata-rata Motivasi Belajar Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan penilaian hasil yang dilaksanakan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil penilaian pada Kondisi Awal dan siklus I. Berdasarkan hasil penelitian tindakan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan media video-klip untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada siklus I di SMP Negeri 3 Ungaran, tingkat motivasi

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00%

Pra SiklusSiklus I Siklus II

70,20% 80,40% 87,60% % 0 20 40 60 80 100 Pra Siklus Siklus I Siklus II 71,35 78,9 86,05 %

(5)

Sutrisno (Meningkatkan Motivasi Belajar…….)

belajar pada kondisi awal rata-rata adalah 71,35 dan berada pada kategori cukup dan pada siklus I mencapai rata-rata 78,90 pada kategori baik, terjadi kenaikan sebesar 7,55. Berdasarkan hasil penelitian tindakan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan media video-klip untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada siklus I di SMP Negeri 3 Ungaran, tingkat motivasi belajar pada siklus I rata-rata 78,90 pada kategori baik dan pada siklus II mencapai rata-rata 86,05 pada kategori baik, terjadi kenaikan sebesar 7,15.

Grafik 4.6

Tingkat Ketuntasan Klasikal Motivasi Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan grafik 3 tentang ketuntasan layanan individu, batas minimal ketuntasan layanan individu adalah adalah 75 dan ketuntasan layanan klasikal adalah 80%. Pada kondisi awal atau pra siklus ketuntasan laynanan klasikal adalah 32,00%. Kemudian pada siklus I ini menunjukkan ketuntasan layanan klasikal sebesar 76,0% yang mengandung arti bahwa persentase tersebut masih berada dibawah 80%. Selanjutnya pada siklus II menunjukkan ketuntasan layanan klasikal sebesar 88,0%. Dengan persentase tersebut, maka batas 80% ketuntasan sudah dapat tercapai.

Simpulan

Berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa SMP Negeri 3 Ungaran dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan media video-klip. Hal tersebut dibuktikan dengan Aktivitas siswa dalam layanan bimbingan kelompok prasikus 70,2%, layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan media video-klip siklus I mencapai rata-rata 80,4% pada kategori baik dan pada siklus II mencapai rata-rata 87,6% pada kategori baik. Selanjutnya layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan media video-klip meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP Negeri 3 Ungaran, pada Kondisi Awal rata-rata 71,35 pada kategori cukup; pada siklus I mencapai rata-rata 78,90 pada kategori tinggi dan pada siklus II mencapai rata-rata 86,05 pada kategori tinggi. Indek keberhasilan tingkat motivasi belajar siswa secara klasikal dalam layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan media video-klip Kondisi Awal 32,0%, siklus I mencapai 76,0%, siklus II telah mencapai 88,0% dan telah melampaui indikator keberhasilan secara klasikal 80% sehingga pada tindakan siklus II dinyatakan telah berhasil.

Daftar Pustaka

Aqib, Zainal. (2007). Penelitian Tindakan Kelas bagi Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Yrama Widya. 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00% Pra Siklus Siklus I Siklus II 32,00% 76,00%88,00% %

(6)

Sutrisno (Meningkatkan Motivasi Belajar…….)

Arsyad. (2006). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bakhtiar, Muhammad Ilham. (2015). Pengembangan Video Ice Breaking Sebagai media Bimbingan Konseling Dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial. Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling. Volume 1 Nomor 2 Desember 2015. Hal 150-162

Djamarah, Syaiful Bahri. (2012). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta:Rineka Cipta.

Gie, The Liang. (2012). Cara Belajar Yang Efisien. Gajah Mada Universitas Press : Yogyakarta Hamalik, Oemar. (2015). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Handoko, Martin. (2012). Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. (2011). Media Pembelajaran; Manual dan Digital.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Mardliyah. (2015). Upaya Meningkatkan Minat Mengikuti Layanan Informasi bimbingan konseling Melalui Media Audio Visual. Jurnal Penelitian Tindakan, Bimbingan dan Konseling, Vol. 1, No. 3, September 2015

Moleong, Lexy J. (2006). Prosedur Penelitian Kualitatif. Bandung:PT Remaja Rosda Karya. Mulyanti, Pipit Fitri. (2017). Penerapan Metode Video Critics untuk Meningkatkan

Pemahaman Informasi Bahaya Merokok. Insight: Jurnal Bimbingan Konseling 6(1) Juni 2017.

Mulyasa. (2012). Kurikulum Berbasis Komptensi, Bandung: Remaja Rosda Karya. Najib, Aminuddin. (2007). Bimbingan dan Konseling Pola 17. Yogyakarta: diktat

Prayitno. (2007). Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan Konseling di Sekolah, Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi.

Purwanto, Ngalim. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahman, Hibana S. (2012). Bimbingan dan Konseling Pola 17. Yogyakarta: UCY Press. Rusyan, Tabrani. (2009). Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV Remaja

Karya.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2008). Media Pengajaran. Bandung. Sinar Mas

Sukardi, Dewa Ketut. (2000). Bimbingan Konseling di Sekolah. Jakarta: Ghalia Indonesia. Tohirin. (2007). Layanan Konseing Individu dalam Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan

Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Winkel, WS. dan Sri Hastuti. (2004). Bimbingan Karier di Institut Pendidikan, Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil yang didapat sediaan face wash gel kopi robusta memiliki aktivitas antibakteri yang tidak berbeda nyata dengan Garnier ® face wash gel yang

Disamping itu kedua pelarut tersebut merupakn senyawa yang tidak saling melarutkan, artinya ketika dicampurkan maka akan terbentuk dua fasa yang berbeda pada larutan,

Hasil dari analisis ragam terhadap kelangsungan hidup ikan mas koki didapat bahwa penambahan tepung udang rebon pada pakan buatan tidak memberikan pengaruh

Untuk mengetahui Keterampilan, Modal Usaha dan Strategi Pemasaran secara simultan berpengaruh terhadap pengembangan UMKM Pengrajin Tas di Kecamatan Gresik Kabupaten

Pada kerangka pikir penelitian tersebut dapat dijelaskan bahwa untuk mendapatkan kinerja pegawai yang optimal berdasarkan tugas dan fungsinya, maka pelaksanaan

Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi (Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab

Sedangkan komoditas unggulan sektor pertanian yang dapat dikembangkan dalam meningkatkan daya saing ekonomi di Kabupaten Bondowoso adalah komoditas yang berpotensi

Saran yang dapat diberikan adalah : perlu dilakukan uji fraksi nonpolar, semipolar dan polar dari ekstrak etanol daun tumbuhan sala ( Cynometra ramiflora Linn.) terhadap sel kanker