• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV METODE PENELITIAN. biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

4.1 Jenis/Desain Penelitian

Penulis menggunakan explanatory research. Jenis ini menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Jenis desain ini biasa disebut dengan desain kausal atau desain pengujian hipotesis. Studi menjelaskan hubungan tertentu atau menentukan perbedaan antar kelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam suatu situasi.

4.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda. Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2011: 38), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Penelitian ini akan mengkaji empat variabel, yaitu tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

1. Komitmen Organisasional yang diberi notasi X1.

2. Pelatihan yang diberi notasi X2.

3. Motivasi Kerja yang diberi notasi X3.

(2)

4.3.Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Berikut merupakan penjabaran variabel menjadi dimensi, indikator, yang selanjutnya menjadi item pertanyaan yang akan diukur (tabel 4.1.).

1. Komitmen organisasional merupakan keadaan dimana seseorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut.

2. Pelatihan yaitu proses pembelajaran yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku sumber daya manusia dalam rangka melaksnakan tugas atau pekerjaan yang sedang dikerjakan.

3. Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memlihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

Variabel penelitian dilengkapi dengan tabel matriks variable, indikator, sub indikator dan nomor pertanyaan sebagai lampiran.

(3)

Tabel 4.1

Operasionalisasi Variabel Variabel

Penelitian Konsep/Teori Dimensi Indikator Skala Ukur Komitmen

Organisasional (X1) (Meyer dan Allen dalam Umam, 2010) Keadaan dimana seseorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut Affective

Commitment -Perasaan emosi individu atau -keterlibatan dengan kegiatan organisasi

Likert

Continuance

Commitment -Untung / rugi, pengorbanan personal

-Identifikasi dengan organisasi

Normative

Commitment -Loyalitas terhadap organisasi Pelatihan (X2)

(Noe, 2005)( Pelatihan proses yaitu pembelajaran yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku sumber daya manusia dalam rangka melaksnakan tugas atau pekerjaan yang sedang dikerjakan Karekter dari Peserta pelatihan (X2.1) 1. Motivasi yang dimilki oleh peserta pelatihan 2. Kecakapan yang dimiliki oleh peserta pelatihan Likert Design Pelatihan (X2.2) 1. Penciptaan lingkungan belajar 2. Penerapan teori 3. manajemen strategi pelatihan Lingkungan Kerja (X2,3) 1. Dukungan teknologi 2. Peluang/kesemp atan untuk berkembang 3. Dukungan dari manajemen dan rekan kerja 4. Situasi pelatihan Motivasi Kerja (X3) (McClelland. 2004) Motivasi Kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memlihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja m. Kebutuhan untuk sukses (X3.1) . Mencapai tujuan yang menantang/tingg i 2. Memecahkan sebuah maslaah yang rumit 3. Mengerjakan sebuah masalah yang rumit 4. Mengerjakan

tugas yang sulit secara sukses 5. mengembangkan

cara terbaik untuk bekerja

(4)

Kebutuhan Afiliasi (X3.2) 1. Diterima sebagai bagian dari kelompok atau tim kerja 2. Bekerja dengan

rekan kerja yang hangat dan bersahabat 3. mempertahankan dan mengalami hubungan yang harmonis dengan orang lain Kebutuhan Kekuasaan (X3.3) Mempengaruhi orang untuk merubah sikap dan perilakunya 2. Mengontrol dan mengawasi orang lain 3. Menduduki kedudukan otoritas di atas orang lain Kinerja Karyawan (Y) (Mathis dan Jackson,2006) Kinerja Karyawan dalah hasil usaha (outcome) yang dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya Kualitas Kerja (Y1.1) 1. Melaksanakan tugas dengan baik

2. Hasil kerja yang baik 3. Kepuasan Likert Efisiensi (Y1.2) Kemampuan Kerja (Y1,3) Ketepatan Waktu (y1,4) 1. Sasaran dan target 2. Hemat waktu dan tenaga 3. Kerja maksimal 1.menyelesaikan pekerjaan 2. kerja sama tim 3.problem solving

1.menyelesaikan pekerjaan tepat waktu

4.4. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer. Menurut Leod yang dituliskan Umar (2008 : 99) bahwa data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama, baik dari individu atau perseorangan

(5)

seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan peneliti.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulakan bahwa data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada karyawan dan pengisian kuisioner oleh karyawan. Sedangkan data sekunder diperoleh penulis dari data-data yang sudah tersedia di Kantor Notaris Wenda Taurusita Amidjaja, Sarjana Hukum.

4.5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk data statistik, pengumpulan data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sensus dan survey. Sensus adalah cara pengumpulan data dimana seluruh elemen menjadi objek pengamatan, sedangkan survey adalah cara pengumpulan data dimana yang diamati adalah elemen sample dari sebuah populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan kuesioner. Dalam penelitian ini kuesioner menggunakan pertanyaan tertutup dan terbuka.

Nasehudin (2012 : 113) menuliskan bahwa teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif biasanya menggunakan teknik penyebaran kuesioner (ada juga yang menyebut angket) atau melakukan tes terhadap responden. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuesioner. Penulis menggunakan skala likert yang terdiri dari angka 1 sampai dengan 5 sebagai pilihan jawaban dari responden.

(6)

4.6. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130), atau wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:61).

Menurut Nasehudin (2012 : 120), populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diduga. Populasi adalah jumlah keseluruhan semua anggota yang diteliti, sedangkan sampel merupakan bagian yang diambil dari populasi. Menurut Sugiyono (2006:73), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Berkaitan sampel dan populasi, apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih.

Populasi dalam penelitian adalah sebanyak 30 orang pada Kantor Notaris Wenda Taurusita Amidjaja, Sarjana Hukum yang berada di Jalan Raya Perjuangan, Graha Mas Blok C 25, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dari populasi ini penulis mengambil semua sebagai sampel. Maka sampel yang digunakan adalah sampel jenuh di mana jumlah sampel sebanyak jumlah populasinya.

(7)

4.7. Metode Analisis Data

4.7.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk menguji data yang berasal dari daftar pertanyaan atau kuesioner. Selain itu, uji validitas dan reliabilitas dapat membutikan bahwa daftar pertanyaan dalam kuesioner yang diisi oleh responden sudah mewakili populasi atau belum. Uji validitas dan reliabilitas perlu dilakukan terhadap daftar pertanyaan yang digunakan sebelum penelitian dilakukan, dengan maksud agar daftar pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian, memiliki tingkat validitas dan reliabilitas memenuhi batasan yang disyaratkan. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Sciences).

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Sedangkan untuk mengetahui skor masing – masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria statistik sebagai berikut :

1. Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka variabel tersebut valid.

(8)

2. Jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.

3. Jika r hitung > r tabel tetapi bertanda negatif, maka H0 akan tetap ditolak dan H1 diterima.

Uji validitas menurut Umar (2008 : 52) berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan – pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan. Bila signifikansi hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka dinyatakan valid dan sebaliknya apabila signifikansi hasil korelasi lebih besar dari 0,05 (5%) maka dinyatakan tidak valid (Umar, 2004: 190). Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS yaitu dengan membandingkan nilai korelasi masing-masing pertanyaan/pernyataan dengan r tabel. Jika nilai korelasi lebih besar dari atau sama dengan r tabel, maka pertanyaan/pernyataan tersebut dapat dikatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan bahwa setelah tingkat validitas ditentukan, maka dapat dilanjutkan reabilitas. Reliabilitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat dari hasil output SPSS pada tabel dengan judul Realibillyty Statistics. Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang mempunyai indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2005). Untuk menilai masing-masing butir pertanyaan reliable dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha pada masing-masing butir pertanyaan.

(9)

Suatu pertanyaan dikatakan reliabel menurut Priyatno (2008:26) bila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6.

Berikut ini kriteria dalam melakukan interpretasi terhadap indeks reliabilitas pada Tabel 4.2

Tabel 4.2

Indeks Reliabilitas dan Interpretasinya

Koefisien alpha

(α) Interpretasi

0,800 – 1,00 Sangat Tinggi (very high) 0,600 – 0,799 Tinggi (high) 0,400 – 0,599 Cukup Tinggi (moderate) 0,200 – 0,399 Rendah (low)

< 0,200 Sangat rendah (very low) Sumber : Arikunto( 2002)

4.7.2. Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini digunakan metode analisis regresi linear berganda untuk pengolahan data. Sebelum melakukan analisis linear berganda, metode ini mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik guna mendapatkan hasil regresi yang baik.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah pengujian dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji Normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti

(10)

berdistribusi normal atau tidak. Data yang terdistribusi normal akan memperkecil kemungkinan terjadinya bias. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai Jika nilai signifikan dari nilai uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05, maka terdistribusi normal dan sebaliknya terdistribusi tidak normal.

Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas adalah (Ghozali, 2007):

1. Jika hasil One Sampel Kolmogorov Smirnov diatas tingka signifikansi 0,05 menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, dan;

2. Jika hasil One Sampel Kolmogorov Smirnov di bawah tingkat signifikansi 0,05 tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen, maka uji jenis ini hanya diperuntukan untuk penelitian yang memiliki variabel independen lebih dari satu. Multikolinearitas dapat dilihat dengan menganalisis nilai VIF (Variance Inflation Factor). Suatu model regresi menunjukkan adanya multikolinearitas jika:

1. Nilai Tolerance < 0,10, atau 2. Nilai VIF > 10.

(11)

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2007).

Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Uji Multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui adanya kolerasi antar variabel independent pada model regresi. Kolerasi antar variabel independen variabel sebaiknya harus kecil. Pengujian dilakukan dengan SPSS dan akan menampilkan uji Multikolinieritas dan jika tidak terjadi multikolinieritas maka angka-angka dalam tabel berada pada Tolerance > 0,1 dan angka-angka pada VIF < 10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regesi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang berjenis homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji statistik yang digunakan adalah uji Scatter Plot. Dasar analisisnya adalah jika gambar menunjukkan titik-titik yang menandakan komponen-komponen dari variabel-variabel menyebar secara acak pada bidang scatter maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2007).

(12)

Pengujian heteroskedastisitas menggunakan gambar grafik scatterplot SPSS, yang menunjukan bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.

4.7.3. Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan analisis Regresi Linear Berganda untuk mengetahui pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Pengolahan data menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Rumus persamaan regresi berganda (Umar, 2008 : 188) adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan: Y = Kinerja Karyawan a = Parameter konstanta b1, b2, b3 = Parameter penduga

X1 = variabel Komitmen Organisasional

X2 = variabel Pelatihan

X2 = variabel Motivasi

e = Faktor error/disturbance

4.7.4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R2 mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi R2

(13)

dijelaskan oleh variasi variabel independen. Nilai R2 ini terletak di antara 0

dan 1. Bila nilai R2 mendekati 0, berarti sedikit sekali variabel dependen yang diterangkan oleh variabel independen. Jika nilai R2 mendekati 1,

berarti semakin besar variasi variabel dependen yang dapat diterangkan oleh variabel independen. Jika nilai R2 sama dengan 0, maka menunjukkan

bahwa variabel dependen tidak bisa dijelaskan oleh variabel independen.

4.7.5.Uji T

Uji T dimaksudkan untuk menguji apakah secara individu ada pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian secara parsial untuk setiap koefisien regresi diuji untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat pada tingkat signifikansi yang dipilih, (Gujarati, 1995).

Uji statistik T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual memberikan pengaruh terhadap variabel dependen.

Langkah – langkah uji hipotesis:

Ho: β = 0 : menunjukkan tidak terdapat pengaruh antara komitmen organisasional, Pelatihan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.

Ha: β ≠ 0 : menunjukkan terdapat pengaruh antara komitmen organisasional, Pelatihan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Berikut adalah kriteria keputusannya:

1. Jika t hitung > t tabel, dan sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2. Jika t hitung < t tabel, dan sig > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

(14)

3. Taraf signifikan = 5%

4. Derajat kebebasan (df) = n – 3

4.7.6. Uji F

Untuk menguji secara bersama-sama (simultan) antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan melihat nilai F hitung pada tingkat signifikansi yang dipilih. Uji F digunakan untuk menentukan apakah variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Rumus yang digunakan dalam menguji hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:

Ho : β1 , β2 , β3 = 0

artinya secara bersama-sama semua variabel bebas (X) tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

Ho : β1 ,≠ β2, ≠ β3 ≠ 0

artinya secara bersama-sama semua variabel bebas (X) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

Dengan kriteria pengujian:

1. Apabila nilai F hitung < F tabel, maka Ho diterima, artinya semua koefisien regresi secara bersama – sama tidak signifikan pada taraf signifikansi 5%.

2. Apabila nilai F hitung > F tabel, maka Ho ditolak, artinya semua koefisien regresi secara bersama – sama signifikan pada taraf signifikasi 5%.

(15)

4.7.7. Analisis Korelasi Antar Dimensi Variabel Penelitian

Analisis korelasi antar dimensi bertujuan untuk mengetahui bagaimana keterkaitan antar dimensi pada variabel bebas dengan dimensi pada variabel terikat. Apakah benar jika secara keseluruhan terdapat hubungan atau pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat, juga akan diikuti hubungan yang signifikan pula antara dimensi variabel bebas dengan dimensi variabel terikat.

Korelasi merupakan kekuatan hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain. Dua variabel dapat memiliki korelasi tinggi, rendah, negatif, atau tidak memiliki korelasi sama sekali.

Dalam penelitian ini, penulis melakukan analisis korelasi antar dimensi variabel penelitian, dengan tujuan mengetahui dimensi variabel bebas mana yang memiliki hubungan paling kuat dengan dimensi variabel terikat. Analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Package for Social Sciences).

(16)

Tabel 4.3.

Matriks Korelasi Antar Dimensi Variabel

Variabel Y (Kinerja) Dimensi Y11 Kualitas Kerja Y12 Efisiensi Kemampuan Y13 Kerja Y14 Ketepatan Waktu X1 (Komitmen Organisasional) Affective Commitment Continuance Commitment Normative Commitment X2

(Pelatihan) Kesiapan Peserta Pelatihan Desain Pelatihan Instruktur Pelatihan Manfaat X3 (Motivasi Kerja) Kebutuhan Untuk Sukses Kebutuhan Afiliasi Kebutuhan Kekuasaan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas, Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk Tugas Akhir dengan judul “KORELASI BIAYA PROMOSI DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN

(e) Pemegang Saham/RUPS/Pemilik Modal memberhentikan anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Namun demikian masih terdapat

Seiring dengan rencana redevelopment gedung gereja dan kantor ORPC, yang sedianya akan dilaksanakan pada tahun ini; maka baiklah kita sebagai bagian dari ORPC mendoakan

Upaya kesehatan perorangan pada UKGS berupa intervensi individu pada peserta didik yang membutuhkan perawatan kesehatan gigi dan mulut melipu surface protec on,

Pansining sa ganitong pangangatwiran ay kailangang maging matibay ang pangunahing premis sapagkat kung hindi, hahantong ka sa isang maling kongklusyon.

Adapun tugas dan wewenang Komisi Pemilihan Umum Kota Padangsidimpuan dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan

Setelah dilakukan penilaian terhadap kemampuan listening sebelum dan sesudah pelatihan dan dilakukan pengolahan data dengan Uji T dan alat bantu software SPSS diperoleh hasil

Operasional variabel menurut Sugiyono (2017:38) yaitu merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi..