• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN AKTUALISASI AKHLAKUL KARIMAH SISWA (Studi Kasus Siswa MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2010) - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN AKTUALISASI AKHLAKUL KARIMAH SISWA (Studi Kasus Siswa MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru Kab. Semarang Tahun 2010) - Test Repository"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN

AKTUALISASI AKHLAKUL KARIMAH SISWA (Studi Kasus Siswa MI N urul H uda S epakung B anyubiru Kab. S em arang

Tahun 2010)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

IANAH

NIM: 11408198

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)
(3)

KEMENTRIAN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 kode Pos. 50721 Salatiga

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara:

Nama : LAN AH NIM :114 08 198

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN AKTUALISASI AKHLAKUL

KARIMAH SISWA (Studi kasus Terhadap Siswa MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru)

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Demikian surat ini dibuat, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

W assalam u’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 16 Agustus 2010 Pembimbing

(4)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:

Nama : IANAH

NIM : 114 08 198

Jurusan : Tarbiyah

Program studi : Pendidikan Agama Islam

Judul : HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DENGAN AKTUALISASI AKHLAKUL

KARIMAH SISWA. (Studi Kasus Terhadap Siswa MI

Nurul Huda Sepakung Banyubiru)

telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 16 Agustus 2010

Pembimbing

(5)

K E M E N T E R I A N A G A M A PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN AKTUALISASI AKHLAKUL KARIMAH SISWA. (Studi Kasus Terhadap Siswa MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru Tahun 2010)".

telah dimunaqasahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah

Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada h a r i: Sabtu, 28 Agustus 2010 dan telah

diterim a sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Islam (S. Pd. L).

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ianah

NIM : 114 08 198

Jurusan : Tarbiyah

Program studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Salatiga, 16 Agustus 2010

Yang menyatakan,

(7)

M O TTO DAN PERSEMBAHAN

M O TTO

Gi-jA-Q

"bekerjalah kamu untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidup untuk

selama-lamanya. Dan bekerjalah kamu untuk akhiratm u seolah-olah kamu akan mati

esok"

PERSEMBAHAN

Untuk orang tuaku,

Saudara-saudaraku,

Sahabat-sahabatku,

Suami dan anak-anakku tercinta

(8)

ABSTRAK

Ianah, 2010. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam dengan Aktualisasi Akhlakul Karimah Siswa (Studi Kasus Siswa MI Nurul Huda Sepakung, kecamatan Banyubiru, kabupaten Semarang). Skripsi Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Drs. A. Bahrudin, M. Ag.

Kata kunci: persepsi siswa tentang profesionalisme guru.

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam di MI Nurul Huda Sepakung?, (2) Bagaimana aktualisasi akhlakul karimah siswa MI Nurul Huda Sepakung?, dan (3) Bagaimana hubungan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam dengan aktualisasi akhlakul karimah siswa MI Nurul Huda Sepakung?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan rumus product moment.

Temuan penelitian profesionalisme ini menunjukkan bahwa dari 30 responden terdapat 30% tergolong tinggi, 60% tergolong sedang dan 10% tergolong rendah. Aktualisasi akhlakul siswa yang menyatakan tinggi 43,33% yang tergolong sedang 50% dan 6,67% tergolong rendah.

Berdasarkan analisa data terdapat hubungan yang signifikansi antara profesionalisme guru PAI dengan aktualisasi akhlakul karimah siswa. Mengacu pada temuan tersebut bahwa profesionalisme guru PAI perlu ditingkatkan agar pembentukan akhlakul karimah tercapai.

(9)

DAFTAR ISI

Lembar Berlogo... i

Halaman Judul ... ii

Halaman Nota Pembimbing... iii

Halaman Pengesahan Penguji ... iv

Pernyataan Keaslian T ulisan... v

Motto dan Persembahan... vi

A bstrak... vii

Kata Pengantar... viii

Daftar Isi ... x

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Penegasan Istilah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Hipotesis Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

G. Metode Penelitian ... 6

H. Sistematika Penulisan Skripsi ... 9

BAB II. LANDASAN TEORI A. Masalah Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam ... 11

1. Pengertian Profesionalisme ... 12

(10)

2. Pandangan Islam tentang Profesionalisme ... 13

3. Cara menerapkan profesionalisme di sekolah Islam ... 14

4. Karakteristik suatu profesi ... 15

5. Tugas guru pendidikan Islam ... 15

B. Masalah Aktualisasi Akhlakul Karimah... 17

1. Pengertian akhlakul karimah ... 17

2. Pentingnya Akhlakul Karimah dalam hidup ... 18

3. Pentingnya pendidikan akhlak Islam ... 19

4. Akhlak-akhlak terpuji yang diperintahkan A llah... 20

5. Proses terbentuknya Akhlakul karimah sisw a ... 22

BAB

m.

LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Nurul Huda Sepakung... 24

1. Sejarah berdirinya ... 24

2. Visi dan Misi ... 25

B. Struktur Organisasi Sekolah ... 26

C. Keadaan guru ... 27

D. Keadaan Siswa ... 28

E. Sarana dan Prasarana ... 29

BAB IV. ANALISA DATA A. Analisa Pendahuluan... 32

B. Analisa Uji H ipotesis... 50

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 52

(11)

B. Saran ...

53

C. Penutup ...

54

(12)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah memberi anugrah dan petunjuknya kepada kami. Salah satu

anugrah yang penulis rasakan adalah kesempatan menuntut ilmu di STAIN

Salatiga, dengan harapan semoga dapat bermanfaat dalam kehidupan nanti.

Atas ijin dan pertolongan-Nya pula penulis dapat menyelesaikan tugas

menyususn skripsi yang beijudul Hubungan Persepsi Tentang Profesionalisme

Guru Pendidikan Agama Islam Dengan Aktualisasi Akhlakul Karimah Siswa

(Studi Kasus Terhadap Siswa MI Nurul Huda Sepakung Kec. Banyubiru)

Penyusunan skripsi ini dapat selesai berkat bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M. Ag. selaku ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Drs. Bahrudin, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang dengan penuh

kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan

3. Bapak Sugiri, A.Ma. selaku kepala MI Nurul Huda Sepakung yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk penelitian dalam rangka penyusunan

skripsi.

4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, semoga Allah

(13)

Akhirnya penulis memanjatkan doa kepada Allah semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pribadi penulis khususnya, para pembaca dan dunia pendidikan

pada umumnya.

Salatiga, Agustus 2010

(14)

PENDAHULUAN BAB I

A. Latar Belakang Masalah

Dalam proses pembelajaran guru mempunyai peranan penting. Oleh

karena itu seorang guru didalam melaksanakan tugasnya harus sungguh-

sungguh dan didukung kemampuan, kemauan dan disiplin yang tinggi. Dalam

arti khusus dapat dikatakan bahwa setiap diri guru itu terletak tanggungjawab

untuk membawa para siswanya pada suatu kedewasaan atau taraf kematangan

tertentu. Dalam rangkaian ini guru tidak semata-mata sebagai “pengajar” yang

transfer o f knowledge tetapi juga sebagai “pendidik” yang transfer o f values

dan sekaligus sebagi pembimbing yang memberikan pengarahan dan

menuntun siswa dalam belajar (Sardinian A M, 1994:123)

Proses pembelajaran adalah suatu proses yang sistimatis dan didasari

adanya tujuan yang hendak dicapai.

Persepsi siswa tentang keprofesionalisme guru adalah penting dalam

rangka mencapai tujuan pendidikan yaitu dalam rangka pembentukan pribadi

yang sempurna sesuai dengan tujuan pendidikan yang termuat dalam UU

Sisdiknas 2003, yaitu tercapainya manusia seutuhnya (insan kamil) yang ciri

utamanya adalah beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara

yang demokaratis serta tanggungjawab.

Untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal salah satunya adalah

pendidik yang professional yang memiliki rasa kasih sayang, memiliki

pengetahuan dan ketrampilan yang relevan.

Jika seorang guru sudah dinilai siswa sebagai guru yang cerdas, santun,

baik dan hal positif lainnya, siswa akan termotivasi untuk meneladani guru

tersebut. Sebaliknya jika siswa tidak simpati kepada guru niscaya tujuan yang

diinginkan tidak tercapai secara maksimal.

(15)

2

Proses pembelajaran yaitu suatu proses perubahan tingkah laku

individu melalui interaksi dengan lingkungan. Didalam interaksi inilah teijadi

serangkaian pengalaman belajar yang akan membentuk kepribadian seorang

anak.

Akhlak mulia merupakan tujuan pokok dalam pendidikan akhlak Islam

ini. akhlak seorang akan dianggap mulia jika perbuatannya mencerminkan

nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur'an ( Ali Abdul Halim Mahmud,

2004,204 : 159)

Guru Pendidikan Agama Islam menjadi mediator tercapainya tujuan

pembelajaran. Yang menjadi obyek evaluasinya adalah aktualisasi akhlakul

karimah dari masing-masing individu yaitu siswa. Akhlak adalah : Menangnya

keinginan dari beberapa keinginan manusia dengan langsung berturut-turut.

(Pro. Dr. Abmad Amin, 1995:62) Adapun yang penulis maksudkan

kemampuan aktualisasi akhlakul karimah yaitu kesanggupan berprilaku atau

berbuat baik dan terpuji yang memungkinkan timbulnya hubungan baik

terhadap Allah maupun terhadap sesama manusia.

Inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti sejauh mana

pengaruh persepsi siswa tentang profesionalisme guru pendidikan agama

Islam terhadap kemampuan aktualisasi akhlakul karimah siswa. Sebab jika

seorang guru tidak terampil, kurang menguasi materi pelajaran, siswa akan

malas mengikuti pelajaran dan meneladaninya. Dengan melihat gejala

fenomena di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti anak-anak MI Nurul

Huda Sepakung Banyubiru dengan judul "HUBUNGAN PERSEPSI SISWA

TENTANG PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TERHADAP AKTUALISASI AKHLAKUL KARIMAH SISWA"

(16)

3

B. Penegasan Istilah

Suatu istilah sering menimbulkan perbedaan penafsiran, maka untuk

menghindarinya perlu penulis jelaskan mengenai beberapa istilah dalam judul.

1. Persepsi Siswa

Persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari suatu

serapan, proses untuk mengetahui beberapa hal melalui panca indra.

Sedangkan murid (siswa) adalah pelajar.

Jadi persepsi siswa yang dimaksud di sini adalah suatu tanggapan

langsung siswa dari hasil proses melalui panca indra.

2. Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam

Profesionalisme berasal dari kata profesi yang berarti bidang

pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan) tertentu.

Profesional adalah : 1. Bersangkutan dengan profesi. 2. Memerlukan

kepandaian khusus untuk menjalankannya (Syarifudin Nurdin, 2002 : 15)

kemudian mendapat imbuhan isme menjadi profesionalisme yang berubah

arti menjadi kualitas, mutu dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu

profesi atau orang yang profesional.

Guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar. Jadi pengertian

profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam yang dimaksud di sini

adalah seorang guru Pendidikan Agama Islam yang memiliki kualitas

mutu dan tindak tanduknya menunjukkan hal yang memang profesional,

(17)

4

3. Aktualisasi Akhlakul Karimah

Akhlak menurut Ahmad bin Mushthofa adalah ilmu yang darinya

dapat diketahui jenis-jenis keutamaan

Akhlak yang mulia (Akhlakul Karimah) menurut Islam adalah

melaksanakan kewajiban-kewajiban menjauhi larangan, memberikan hak

kepada yang mempunyainya baik yang berhubungan dengan Allah

maupun yang berhubungan dengan makhluk, diri sendiri, orang lain dan

lingkungannya dengan sebaik-baiknya seakan-akan melihat Allah dan

apabila tidak bisa melihat Allah harus yakin bahwa Allah melihatnya

(Rachmat Djatnika, 1996 : 26)

Adapun yang penulis maksudkan aktualisasi akhlakul karimah

yaitu kesanggupan mewujudkan prilaku yang baik dan terpuji yang

memungkinkan timbulnya hubungan baik terhadap Allah maupun sesama

manusia.

C. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana profesionalisme guru pendidikan agama Islam di MI Nurul

Huda Sepakung?

2. Bagaimana aktualisasi akhlakul karimah siswa MI Nurul Huda Sepakung?

3. Bagaimana hubungan profesionalisme guru pendidikan agama Islam

(18)

5

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan

untuk:

1. Mengetahui profesionalisme guru pendidikan agama Islam di MI Nurul

Huda Sepakung.

2. Mengetahui aktualisasi akhlakul karimah di MI Nurul Huda Sepakung.

3. Mengetahui hubungan profesionalisme guru pendidikan agama Islam

dengan aktualisasi akhlakul karimah siswa.

E. Hipotesis Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto, hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

Sedangkan menurut Sutrisno Hadi, hipotesis adalah dugaan yang

mungkin benar mungkin salah. Menurut Nana Sudjono hipotesis adalah

pendapat yang kebenarannya rendah atau kadar kebenarannya belum

meyakinkan dan kebenarannya perlu diuji atau dibuktikan.

Dari penjelasan di atas penulis membuat hipotesis : Adakah hubungan

positif antara profesionalisme guru PAI dengan aktualisasi akhlakul karimah.

Artinya semakin tinggi profesionalisme guru PAI maka akan semakin tinggi

pula aktualisasi akhlakul karimah siswa.

F. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut:

1. Agar seorang guru PAI memiliki kualitas yang profesional baik mutu

maupun tingkah lakunya.

2. Agar profesionalisme guru benar-benar mempengaruhi aktualisasi

(19)

G. Metode penelitian

1. Populasi

6

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian (Suharsimi, 1991 :

62). Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MI

Nuruk Huda Sepakung Banyubiru kabupaten Semarang yang berjumlah

160 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti

(suharsimi, 1991 : 108). Menurut Sutrisno Hadi sebagian populasi disebut

sampel. Sampel adalah penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi

(Sutrisno Hadi, 2002 : 69)

Penulis menyimpulakan bahwa sampel adalah sebagian dari

populasi yang merupakan wakil dari keseluruhan obyek penelitian,

menurut Suharsimi Arikunto Apabila subyeknya kurang dari seratus lebih

baik diambil semua sehingga penelitiannya berupa penelitian populasi.

Sedangkan jika subyeknya besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25%

atau lebih sesuai kemampuanya.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil 20% dari total populasi

yaitu 30 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak

atau randum sampling.

3. Variabel Penelitian

(20)

7

a. Variabel Independen (variabel yang mempengaruhi) yaitu persepsi

siswa tentang profesionalisme guru PAI, dengan indikator:

1) Siswa memahami sikap keseharian guru dalam kelas

2) Siswa menyukai penampilan guru dalam kelas

3) Siswa menyukai cara guru menyampaikan materi pelajaran

b. Variabel Dependen (variabel yang mempengaruhi) yaitu: Akhlakul

karimah siswa terhadap Allah.

1) Aktualisasi akhlakul karimah siswa terhadap Allah

2) Siswa mewujudkan akhlakul karimah terhadap orang tua/guru

3) Siswa mewujudkan akhlakul karimah terhadap teman

4. Jenis Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam rangka pencarian data yang

dibutuhkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Metode Angket

Metode ini merupakan sejumlah pertanyaan secara tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Suharsimi

Arikunto, 1991 : 140) artinya informasi ini didapat dari siswa yang

penulis teliti.

b. Metode observasi

Metode ini mengamati, mencatat dengan sistematis dari

fenomena-fenomena yang diselidiki, menggunakanmetode ini untuk

memperoleh data yang lebih akurat untuk melengkapi perolehan data

(21)

c. Metode Interviw

Disebut juga metode wawancara yang merupakan suatu dialog yang

dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi. Dialog digunakan

dalam rangka menjabarkan perolehan data yang telah terkumpul dari angket

atau observasi sehingga memperkuat informasi yang diperoleh sebelumnya.

5. Teknik Analisa data

Setelah data terkumpul, langkah selanjudnya menganalisa data

untuk membuktikan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam dan

aktualisasi akhlakul karimah, penulis menggunakan teknik analisa

prosentase dengan rum us:

Keterangan:

P : Prosentase

N : Jumlah Objek

F : Frekuensi

Untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang

profesionalisme guru PAI dengan aktualisasi akhlakul karimah siswa

dengan menggunakan teknik statistik yaitu korelasi product moment P = 77 x 100%

N

rx y =

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antar variabel x dan y

(22)

y : Variabel aktualisasi akhlakul karimah xy : Jumlah xy

N : Jumlah responden

H. Sistematika Penulisan Skripsi BAB I : Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

B. Penegasan Istilah

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan Penelitian

E. Hipotesis

F. Manfaat Penelitian

G. Metode Penelitian

H. Sistematika Penulisan Skripsi

BAB II : Landasan Teori

Pada bab ini berisi sebagai berikut:

A. Profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Profesionalisme

2. Pandangan Islam tentang Profesionalisme

3. Cara menerapkan Profesionalisme di sekolah

4. Karakteristik suatu profesi

5. Tugas guru Pendidikan Agama Islam

(23)

1. Pengertian Akhlakul Karimah

2. Pentingnya akhlakul karimah dalam hidup

3. Pentingnya pendidikan akhlak Islam

4. Akhlak terpuji yang diperintahkan Allah

5. Proses pembentukan akhlakul karimah siswa

BAB III : Laporan Hasil Penelitian

Gambaran umum MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru,

sejarahnya, struktur organisasinya, visi, misi, keadaan guru,

keadaan siswa, sarana prasarana, nama responden

BAB IV : Analisa Data

A. Analisa Pendahuluan

10

BAB V

B. Analisa Uji Hipotensis

: Penutup

(24)

BAB II LANDASAN TEORI

A. Masalah Profesionalisme Guru Pendidikan Agam Islam

Pendidikan telah berkembang pesat di dunia pendidikan Islam sesuai

dengan ayat-ayat Al-Qur'an yang pertama kali turunpun adalah ayat-ayat

tentang pendidikan.

$ vi f i j j I j S f ( j * $

U y I ujt

Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang M enciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-'Alaq : 1-5)

Ailc. a&l J&l (J 'JS : 'J* 4j c> a& ^ya\ (fi.

a .r,..^j~J. .>.»( _ f e l, di* (jli

(j

\ \ l j jTj ^LtllljaOaf Artinya : D ari Anas r.a. berkata, bersabda Rosulullah SAW. "Tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina maka sesungguhnya m enuntut ilmu itu adalah sangat wajib bagi setiap muslim baik pria maupun wanita.

Jadi kalau menurut hadis tersebut tidak boleh seorang pun yang tidak

berpendidikan, karena kewajiban menuntut ilmu itu terletak di pundak setiap

orang Islam. (H.B. Hamdani Ali, 1986 :173)

(JlSl f L s j Aale. Al 1 ahl 1) (jt I Aj c. all

(jc-a

3

<&i (JjluUdc.

4

j

&

dILu

(ya

(25)

12

Artinya: Abu Hurairoh r.a. berkata : Rosulullah s.a.w. bersabda : Siapa yang berjalan di suatu jalan untuk menuntut ilmu pengetahuan, Allah akan, memudahkan baginya jalan ke surga (H.R. Muslim)

GIaII JjSj 4_dc. ^ aill (Jli AjCj

ol L»l*lojlIallfrJ oVljl-aj jS^V j

Artinya: Abu Hurairoh r.a. berkata : saya telah mendengar Rasulallah s.a.w. bersabda : Dunia ini terkutuk dan segala isinyaopun terkutuk kecuali dzikrullah (taat pada Allah) dan yang serupa itu dan orang alim dan pelajar (H.R. At Tirmidzi) (Salim, Bahreisy, 3 1 6 -3 1 7 )

Untuk memenuhi hal tersebut di atas dibutuhkan pendidik yang

profesional.

1. Pengertian profesionalisme

Profesionalisme secara etimologi dapat diartikan sebagai

tingkahlaku keahlian qatau kwalitas dan seseorang yang profesional.

Sedangkan secara terminologi makna profesionalisme ialah yang mengacu

kepada sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan

tentang penampilan dalam mewujudan unjuk keija sesuai dengan

profesinya (www. pdii. lipi. go. Id : 30 Agustus 2010)

Profesionalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap

pekeijaan harus dilakukan oleh orang yang profesional. Menurut Muchtar

Suthfi dari unversitas Riau seseorang disebut memiliki profesi bila ia

memiliki kriteria:

a. Profesi harus mengandung keahlian. Artinya sesuatu profesi itu mesti

ditandai oleh suatu keahlian yang khusus untuk profesi itu. Keahlian

itu diperoleh dengan cara mempelajarinya secara khusus, profesi

(26)

13

b. Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani separuh waktu.

Profesi dipilih karena dirasakan sebagai kewajiban. Sepenuh waktu

artinya bukan part time.

c. Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal. Artinya

profesi itu dijalani menurut aturan yang jelas, dikenal umum, teorinya

terbuka. Secara universal pegangan itu diakui.

d. Profesi adalah untuk masyarakat bukan untuk diri sendiri.

e. Profesi harus dilengkapi dengan kecakapan diagnostik dan kompetensi

aplikatif. Kecakapan dan kompetensi itu diperlukan untuk meyakinkan

peran profesi itu untuk kliennya.

f. Pemegang profesi memiliki otonomi dalam melakukan tugas

profesinya. Otonomi ini hanya dapat diuji atau dinilai oleh rekan-rekan

seprofesi.

g. Profesi mempunyai kode etik, disebut kode etik profesi.

h. Profesi harus mempunyai klien yang jelas, yaitu orang yang

membutuhkan layanan (Ahmad Tafsir, 1992 : 111)

2. Pandangan Islam tentang Profesionalisme

Dalam Islam, setiap pekeqaan harus dilakukan secara profesional

dalam arti harus dilakukan secara benar. Itu hanya mungkin dilakukan

oleh orang yang ahli sesuai dengan sabda Rasulullah SAW.

jlikJ A r-U lllljjlajjli aJaIj jC.

(27)

14

"Kehancuran" dalam hadis ini dapat diartikan secara terbatas dan

dapat juga diartikan secara luas. Bila seorang guru mengajar tidak dengan

keahliannya, maka yang hancur adalah siswanya. Ini dalam pengertian

yang terbatas, siswa-siswa itu kelak mempunyai siswa. Siswa-siswa itu

kelak berkarya. Keduanya dilakukan dengan tidak benar karena telah

dididik tidak benar, maka akan timbul kehancuran. Yaitu kehancuran

murid-murid itu, dan kehancuran sistem kebenaran karena mereka

mengajarkan pengetahuan yang tidak benar. Ini kehancuran dalam arti luas

(Ahmad Tafsir, 1992: 113)

3. Cara menerapkan Profesionalisme di sekolah-sekolah Islam

Untuk menerapkan profesionalisme dalam pengelolaan pendidikan,

dapat diikuti sekurang-kurangnya dipertimbangkan pikiran berikut i n i;

a. Adanya profesionalisme pada tingkat yayasan untuk mengelola

sekolah harus ada paling sedikit satu orang yang memiliki profesi

pendidikan.

b. Penerapan profesionalisme pada tingkat pimpinan sekolah.

Dalam hal ini yang harus diperhatikan oleh pengurus yayasan ialah

memilih kepala sekolah yang bener-benar profesional dengan

keahlianya itu dapat meningkatkan mutu tenaga guru.

c. Penerapan profesionalisme pada tenaga pengajar.

Untuk meningkatan profesionalisme tenaga pengajar, cara yang paling

(28)

15

sendiri dengan mendatangkan guru ahli dari luar atau salah seorang

guru yang dianggap paling ahli, untuk memberikan pelajaran,

d. Profesionalisme ketata usahaan sekolah.

Tata usaha sekolah harus mampu memberikan pelayanan terhadap

kepala sekolah, guru, murid dan orang tua murid.

4. Karakteristik suatu profesi

Stinnett bahwa karakteristik suatu profesi m eliputi:

a. Suatu profesi pada dasarnya memerlukan kegiatan-kegiatan intelektual

b. Suatu profesi memerlukan pengetahuan-pengetahuan khusus

c. Suatu profesi perlu diperluas menjadi profesional

d. Suatu profesi memerlukan pertumbuhan melalui incervice training

cecara terus menerus

e. Suatu profesi memberi pertumbuhan karir dan keanggotanya secara

permanen

f. Suatu profesi sebagai dasar untuk mendapatkan pengakuan

g. Mengutamakan pelayanan

h. Mempunyai kegiatan dalam bentuk organisasi profesi

5. Tugas guru Pendidikan Agama Islam

Setiap guru Agama hendaknya menyadari, bahwa pendidikan

agama bukan sekedar mengajarkan pengetahuan agama dan melatih

ketrampilan anak dalam melaksanakan ibadah. Akan tetapi pendidikan

agama jauh lebih luas dari pada itu. Pertama bertujuan membentuk

(29)

16

dan akhlak jauh lebih penting dari pada pandai menghafal dalil-dalil dan

hukum-hukum agama, yang tidak diresapi dan dihayati dalam hidup.

Pendidikan agama hendaknya dapat mewarnai kepribadian auak,

sehingga agama itu benar-benar menjadi bagian dari pribadinya yang akan

menjadi pengendali dalam hidupnya di kemudian hari. Untuk tujuan

pembinaan pribadi itu, maka pendidikan agama hendaknya diberikan oleh

guru yang benar-benar tercermin agama itu dalam sikap, tingkah laku,

gerak-gerik, cara berpakaian, cara berbicara, cara menghadapi persoalan,

dan dalam keseluruhan pribadinya. Atau dengan singkat dapat dikatakan

bahwa pendidikan agama akan sukses apabila ajaran agama itu hidup dan

tercermin dalam pribadi guru agama itu.

Agar agama itu dapat dihayati, dipahami dan digunakan sebagai

pedoman hidup bagi manusia, maka agama itu hendaknya menjadi unsur

dalam kepribadiannya. Hal itu dapat dilakukan dengan latihan-latihan

(pengalaman) dan pengertian tentang ajaran agama, jadi agama adalah

amaliyah dan ilmiah sekaligus. (Zakiyah Daradjat, 1970 : 107)

Profesi guru Pendidikan Agam Islam yang dimaksud adalah

sebagai paham yang mengajarkan bahwa guru menjalankan tugasnya harus

dilakukan secara profesional dalam mengampu mata pelajaran Agama

Islam. Pendidik dalam perspektif pendidikan Islam ialah orang yang

bertanggungjawab terhadap terhadap upaya perkembangan jasmani dan

rohani peserta didik agar mencapai tingkat kedewasaan sehingga ia

(30)

17

Islam (Syamsul Nizar, 2002 : 42). Guru sebagai suatu profesi dalam

melaksanakan tugas mendidik mendasarkan pada asumsi-asumsi berikut:

1. Subyek didik adalah manusia dengan berbagai potensi yang akan

berkembang. Karenanya pendidikan dilandasi oleh nilai-nilai

kemanusiaan, dan pendidikan menghargai martabat manusia yang

memiliki kemauan, pengetahuan, emosi dan perasaan.

2. Pendidikan dilakukan secara sadar dan bertujuan, ia tidak dilakukan

secara randum. Karenanya ada unsur tujuan. Pendidikan menjadi

normatif, diikat oleh norma-norma dan nilai-nilai baik yang bersifat

universial, nasional maupun lokal yang menjadi acuan bagi pelaku

pendidikan (guru dan peserta didik).

3. Yang dihadapi pendidik adalah manusia dengan segala kelebihan dan

kekurangan, maka ada teori-teori pendidikan yang merupakan jawaban

atas kerangka hipotesis tentang bagaimana pendidikan harus

dilakukan.

B. Masalah Aktualisasi dan Aklakul Karimah 1. Pengertian Akhlakul Karimah

Definisi akhlak menurut Muhammad bin Ali Asy. Syarif Al-

Juijani, akhlak adalah istilah bagi suatu sifat yang tertanam kuat dalam

diri, yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan ringan

(31)

18

perbuatan-perbuatan yang indah menurut akal dan syariat agama dengan

mudah. (Ali Abdul Halim Mahmud, 2004 : 32)

Sedangkan menurut Ahmad bin Musthofa akhlak adalah ilmu yang

darinya dapat diketahui jenis-jenis keutamaan. (Ali Abdul Halim Mahmud,

2 0 0 4 :3 3 )

Dan menurut Muhammad bin Ali Al-Faaruqi At Tahanawi akhlak

adalah keseluruhan kebiasaan, sifat alami, agama dan harya diri (Ali

Abdul Halim Mahmud, 2004 : 34)

Dari ketiga pendapat tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan

bahwa pengertian akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam diri

dengan kuat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa

diawali berfikir panjang merenung dan memaksaan diri.

Akhlak yang mulia menurut Islam adalah melaksanakan

kewajiban-kewajiban menjauhi segala larangan memberikan hak kepada

yang mempunyainya baik yang berhubungan dengan Allah maupun yang

berhubungan dengan makhluk, diri sendiri, orang lain dan lingkungannya

dengan sebaik-baiknya seakan-akan melihat Allah dan apabila tidak bisa

melihat Allah, harus yakin bahwa Allah selalu melihatnya (Rahmad

Djatnika, 1996:26)

2. Pentingnya akhlakul karimah dalam hidup

Dalam kehidupan sehari-hari tingkah laku seseorang adalah

memiliki akhlakul karimah, karena berkaitan dengan hubungan antara

(32)

19

terdapat dalam kehidupan. Bahkan mengatur hubungan antara hamba

dengan Allah.

Syauqi dalam syairnya mengataka sesungguhnya bangsa itu jaya

selama mereka masih mempunyai akhlak yang mulia, maka apabila akhlak

yang baiknya telah hilang maka hancurlah bangsa itu.

Kejayaan, kemuliaan umat di muka bumi ini9 adalah karena akhlak

mereka dan kerusakan yang ditimbulkan di muka bumi ini adalah

disebabkan olreh perbuata mereka sendiri. Allah berfirman :

4 + * y y ' , y y ’9** /v ^ ^

Artinya : Telah nyata kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusia . . . . (Q. S. Ar-Ruum : 41)

Karena pentingnya kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia,

maka misi (risalah) Rosulullah SAW. itu sendiri keseluruhannya adalah

untuk memperbaiki akhlak yang mulia sebagaimana sabdanya,

/

o

/ ° S

i o

««'f (3 Cu juLuI

Artinya : sesungguhnya saya diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang m ulia (H.R. Malik)

3. Pentingnya pendidikan akhlak Islami

Tujuan utama pendidikan akhlak dalam Islam adalah agar manusia

berada dalam kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan

yang telah digariskan oleh Allah SW. inilah yang akan mengantarkan

manusia kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Yang termasuk akhlakul karimah adalah sebagaimana yang

(33)

20

i Si, , * * K * * f t * , s ' " * , , < <

ji>-\'(.

Qll! 4Wl

£a Ijjijf-

S/

jl i l w U c ill j jIvJ’^JLjJ ^fj ijio u

©i

4

j>= tji UjJ jsji^'^iUAji ^ uiSK"

Artinya : Janganlah kamu adakan Tuhan yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah). Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya, jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu. Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Q.S. Al-Isro': 22-23)

4. Akhlak terpuji yang diperintahkan Allah

Akhlak-akhlak terpuji yang diperintahkan Allah dalam ayat ini adalah

a. Tidak menyekutukan Allah, karena menyekutukan-Nya adalah

perbuatan yang sangat tercela dan membuat manusia ditinggalkan

oleh-Nya.

b. Tidak menyembah selain Allah. Adanya kewajiban untuk hanya

menyembah Allah penyembahan merupakan puncak penghormatan

dari manusia. Dan puncak-puncak penghormatan ini hanya layak

diberikan kepada zat pemberi berbagai nikmat yang tiada taranya, yang

diantaranya adalah nikmat kehidupan, akal, panca indra dan perasaan.

c. Berbuat baik kepada orang tua.

Perintah untuk berbuat baik kepada orang tua ini disebutkan secara

langsung setelah perintah beribadah kepada Pencipta dan Pemberi

(34)

21

d. Lima hal yang harus dipenuhi kepada orang tua, yaitu :

1) Jangan berkata "ah" kepada keduanya.

Maksudnya adalah perintah untuk menghormati kedua orang tua

dan tidak menyakiti keduanya meskipun hanya sebatas kata "ah".

2) Jangan membentak keduanya.

Maksudnya jangan sampai mereka mendengar kata-kata kasar dari

anak.

3) Berkatalah dihadapannya dengan perkataan yang baik

4) Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh

kasih sayang

5) Mendoakan orang tua agar Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada

keduanya.

Akhlak mulia merupakan tujuan pokok dalam pendidikan Islam. Akhlak

seseorang akan dianggap mulia jika perbuatannya mencerminkan nilai-

nilai yang tekandung dalm Al-Qur'an.

Secara umum yang termasuk akhlakul karimah adalah sebagi

berikut:

1) Mencintai semua orang. Ini tercermin lewat perkataan dan

perbuatannya.

2) Toleran dan membri kemudahan kepada sesama dalam semua urusan

dan transaksi, seperti jual beli dan sebagainya.

3) Menunaikan hak-hak keluarga, kerabat, dan tetangga tanpa harus

(35)

22

4) Menghindari sifat tamak, pelit, boros dan semua sifat tercela.

5) Tidak memutuskan hubungan silaturohmi dengan sesama.

6) Tidak kaku dalam berinteraksi dengan orang lain.

Dengan terlaksananya hal-hal tersebut di atas maka tercapailah

maksud dari pembinaan akhlak bagi seseorang (Ali Abdul Hakim

Mahmud, 2004 : 159)

5. Proses pembentukan akhlakul karimah siswa

Setiap orang pasti ingin memiliki anak yang berakhlak mulia. Hal

itu dapat diwujudkan melalui pendidikan dalam keluarga, di lingkungan

sekolah (lembaga pendidikan formal) dan di lingkungan masyarakat.

a. Lingkungan keluarga

Lingkungan keluarga merupakan tempat pertama anak

menerima pendidikan dari orang tua. Prilaku dan sikap hidup yang

dicontohkan orang tua dengan sendirinya akan membentuk pribadi

anak.

Keluarga adalah tempat dasar untuk meletakkan nilai-nilai

kepribadian seorang anak. Prof. Dr. Sutari Imam Bamadib

mengungkapkan bahwa dasar-dasar kelakuan anak didik tertanam di

dalam keluarga, dalam sikap hidup dan kebiasaan-kebiasaannya.

(Sutari Imam Bamadib, 1986 : 120)

b. Lingkungan sekolah

Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah pendidikan

(36)

23

orang tua menyerahkan anaknya kelembaga pendidikan yaitu sekolah. Dalam rangka melestarikan pembentukan kepribadian dan akhlakul

karimah dikembangkan dan disempurnakan di sekolah sebagai

lembaga pendidikan yang telah diakui masyarakat.

Guru merupakan wakil dari orang tua di sekolah, sehingga guru

mempunyai kewajiban melatih kebiasaan yang baik dan menanamkan

nilai-nilai moral dalam rangka pembentukan akhlakul karimah pada

anak.

c. Lingkungan masyarakat

Dalam proses pembentukan akhlak pada anak, lingkungan juga

memegang peranan penting. Kalau di dalam masyarakat yang rusak

akhlaknya, akan menghambat penanaman nilai moral dan

(37)

BAB m

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru.

MI Nurul Huda terletak di dusun Sepakung Wetan kelurahan Sepakung

kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang.

1. Sej arah Berdirinya

Menurut keterangan kepala MI Nurul Huda Sepakung, bapak

Sugiri bahwa pendirian madrasah ini dilatar belakangi oleh keinginan

masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat setempat untuk mendirikan

suatu lembaga pendidikan Islam untuk mendidik putra putri ini agar

bersekolah.

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sepakung didirikan pada tanggal

8 Agustus 1970. Kegiatan belajar mengajar dilakukan dirumah-rumah

penduduk di dua dusun yaitu di dusun Jingkol dan dusun Sepakung,

karena saat itu belum memiliki gedung sekolah.

Pada tahun 1974 bapak Djazuli mewakafkan tanah seluas 215 m2

untuk mendirikan gedung sekolah. Bangunan gedung masih sangat

sederhana hanya terdiri lima kelas dan satu ruang guru, sehingga kelas dua

bergantian dengan kelas satu. Madrasah disahkan pada tanggal 3 Januari

1995 oleh kepala Inspeksi Pendidikan Agama kabupaten Semarang Nomor

: 03.2/116/1995.

(38)

25

Tahun 2006 bangunan gedung direnovasi dan lokasinya ditambah,

sehingga kini telah memiliki enam kelas, ruang guru dan ruang

perpustakaan.

Adapun yang pernah menjabat sebagai kepala madrasah adalah :

a. Bapak Abdul Djalil

b. Bapak Munir Asrori

c. Bapak sugiri, A.Ma (sampai sekarang)

2. Visi dan Misi Nurul Huda Sepakung

Visi : membentuk siswa siswi yang cerdas, trampil, santun, berbudi

pekerti luhur dan beriman.

Misi

a. Melaksanakan pembelajaran PAKEM

b. Menumbuhkan semangat peningkatan kehandalan dan

keteladanan

c. Mendorong siswa untuk mengenali dirinya

d. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama Islam dan

berbudaya

e. Menumbuhkan suasana madrasah yang kondusif dengan

menerapkan manajemen partisipasif yang melibatkan seluruh

(39)

26

B. Struktur Organisasi Sekolah

Organisasi adalah adanya sekelompok manusia yang melakukan

keijasama dengan teratur dan harmonis untuk mencapai tujuan tertentu.

Kerjasama initerdapat dalam suatu sistem yang telah diatur.

STRUKTUR ORGANISASI

(40)

27

C. Keadaan Guru

Salah satu faktor pendidikan adalah pendidik atau guru. Dalam

menyelenggarakan pendidikan MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru,

melibatkan sejumlah tenaga guru dan tenaga administrasi. Untuk mengetahui

jumlah tenaga guru dan tenaga administrasi tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut in i:

Tabel I

Keadaan Guru Dan Pegawai di MI Nurul Huda

Sepakung Banyubiru Tahun 2010

No Kepegawaian

Guru Pegawai Peseruh Jumlah

L P L P L P L P

1 Guru Tetap 2 - - - 2

-2 Guru Tetap Yayasan 4 2 - - - - 4 2

3 Pegawai

4 Pesuruh - - 1 - 1 - 1

-5 Penjaga

' ' ' '

1

(41)

28

Tabel II

Data tentang status tenaga pengajar/guru dan karyawan

MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru Tahun 2010

No Nama guru/karyawan Pendidikan Jabatan

Sugiri A.Ma D2 Kepala Sekolah

Moh Arifin MTs. Ketua Komite

Drs. Didik Maryadi SI GuruPenjas

Turned S.Pd SI Guru Kelas I

Nakman SLTA Guru Kelas II

Edi Istiawan S.Pd SI Guru Kelas III

Sulistiono SI Guru Kelas IV

Nur Azizah SLTA Guru Kelas V

Ianah D2 Guru Kelas VI

Syarifudin MI Penjaga

mahfudin M Pesuruh

D. Keadaan Siswa

Untuk mengetahui jumlah siswa di tiap kelas dan jumlah siswa

(42)

29

Tabel III

Keadaan Siswa MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru Tahun 2010

No Kelas L P Jumlah

1 I 9 12 21

2 II 16 12 28

3 III 16 13 29

4 IV 17

/

15 32

5 V 13 16 29

6 VI 10 11 21

Jumlah 81 79 160

E. Sarana dan Prasarana

Proses pembelajaran dapat beijalan lancar apabila ada sarana dan

prasarana. Di MI Nurul Huda memiliki bangunan/gedung sekolah di atas

tanah seluas 800 m2, bangunan terdiri dari enam ruang kelas, ruang guru,

perpustakaan, kamar mandi, WC guru, WC siswa.

Peralatan untuk memperlancar proses pembelajaran antara lain :

1. Mej a dan kursi guru

2. Meja dan kursi siswa

(43)

4. Globe dan atlas

5. Alat olah raga

6. Buku pegangan guru

7. Buku paket siswa

8. Buku-buku cerita di perpustakaan

Tabel IV

Data nama siswa yang menjadi sampel

No Nama Jenis Kelamin Kelas

1 Ali Mahsun L IV

2 Kisonudin L rv

3 Febriyanti P rv

4 Mutiah P IV

5 Latifah P IV

6 Tri Riwayati P IV

7 Susantiningsih P IV

8 Lailatul Mutaminah P IV

9 Nur Fadloli L IV

10 Samsul Ali Masduki L IV

(44)

31

12 Ali Ma'ruf L V

13 Aulia L V

14 Askuriyatun Nikmah P V

15 Agus Widodo L V

16 Siti Muniroh P V

17 SitiN urH asanah P V

18 Zulianti Irmasari P V

19 Fiki Khoirotul Aini P V

20 Sulasih P V

21 Siti Riwayati P V

22 lis Idawati P V

23 Muh Asrofi L V

24 M. N ur Hasim L V

25 M. Irfan Khabibi L V

26 M. Hasanudin L V

27 Khoirudin L V

28 Khoirul Anwar L V

29 Nita Aulia Fahrina P V

(45)

ANALISA DATA

BAB IV

A. Analisa Pendahuluan

Pada bab ini penulis menyiapkan tabel nilai profesionalisme guru PAI dan tabel nilai aktualisasi akhlakul karimah. Data profesionalisme guru PAI

diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 10 pertanyaan, masing-

masing pertanyaan disediakan 3 alternatif jaw aban dengan bobot sebagai

berikut.

1. Memberikan nilai 3 untuk jaw aban altem atitif A

2. Memberikan nilai 2 untuk jaw aban altem atitif B

3. M emberikan nilai 1 untuk jaw aban altem atitif C

Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah pilihan jaw aban dari responden.

Tabel V

Jawaban Angket Tentang Profesionalisme Guru PAI

(46)

10 A A A B A A A B B B

11 A B A B A A A A A A

12 A A A A A B B A A A

13 A A B A B A B B B A

14 B B A B B A A C A A

15 A A A B A A C A A A

16 B A A A B C A A B A

17 A A A A B B C A A A

18 A C B A A A A B A B

19 A A B B A B A B A B

20 B A A B A A A B A B

21 A B A A A A A A A A

22 B A B B A C A B A A

23 B C A B B B B B A B

24 B A A C B A B B A B

25 A A A A B B A A A B

26 A A B B A B B A A A

27 A A B B A B A B A A

28 B A B A A A A A A A

29 B A A A A B A B A A

(47)

Tabel VI

(48)

35

17

7

2

1

21

4

1

26

B

18

6

3

1

18

6

1

25

B

19

6

3

-

18

6

1

25

B

20

6

4

-

18

8

-

26

B

21

8

2

1

24

4

-

28

A

22

6

3

1

18

6

1

25

B

23

2

7

1

6

14

1

21

C

24

4

5

-

12

10

1

23

B

25

7

3

-

21

6

-

7

C

26

6

4

-

18

8

-

26

B

27

6

4

-

18

8

-

26

B

28

8

2

-

24

4

-

28

A

29

7

3

-

21

6

-

27

A

30

5

5

-

15

10

-

25

B

a.

N

ilai tertinggi (Xt) = 30

b. Nilai terendah (Xr) =19

c. Menetapkan jumlah interval (tinggi, sedang, rendah)

(49)

36

(X t - X r ) + 1 3

(30 - 19) + 1 11 + 1

12

i = 4

Tabel VII

Interval persepsi siswa tentang profesionalme guru PAI

Nilai Interval Jumlah Nilai Nominasi Kategori

2 7 -3 0 9 A Tinggi

2 3 -2 6 18 B Sedang

2 1 -2 4 3 C Rendah

Dengan demikian dapat diketahui nilai:

1. Persepsi siswa tentang profesionalisme guru PAI yang mendapat nilai 27 -

30 sebanyak 9 siswa.

2. Persepsi siswa tentang profesionalisme guru PAI yang mendapat nilai 23 -

26 sebanyak 18 siswa.

3. Persepsi siswa tentang profesionalisme guru PAI yang mendapat nilai 21

(50)

37

Kemudian dipersenkan masing-masing kategori dengan rumus sebagai

berikut:

P = £ X 1 0 0 %

N

Untuk kategori tinggi:

P = ^ X 1 0 0 % = 30 %

Untuk kategori sedang:

P “ X 1 0 0 % = 60 %

Untuk kategori rendah:

P = — X 1 0 0 % = 10 % 30

Tabel VHI

Prosentase Jawaban Responden Tentang

Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam

No Kategori Nilai nominasi Frekuensi Prosentase (%)

1 Tinggi A 9 30%

2 Sedang B 18 60%

3 Rendah C 3 10%

(51)

38

TABEL IX

Prosentase Jawaban Responden Tentang

Profesionalisme Guru pai

No Item Soal

Jawaban Prosentase %

A B C A B C

1 Setiap hari Bapak/Ibu masuk kelas? 19 11 0 63,3 36,7

-2

a. Tepat waktu

b. Sering terlambat

c. Sering tidak masuk

Sebelum memulai pembelajran apa yang

dilakukan Bapak/Ibu guru? 23 5 2 76,6 16,7 6,7

3

a. Mengabsen kehadiran siswa

b. Langsung memulai pembelajaran

c. Langsung memberi tugas

Apakah Bapak/Ibu guru menjelaskan

tujuan pembelajaran? 19 11 63,3 36,7

4

a. Ya, selalu

b. Jarang

c. Tidak pernah

Ketika pembelajaran berklangsung

(52)

39

taat kepada orang tua? 21 9 70 30

6

a. Ya, selalu

b. Jarang

c. Tidak pernah

Apakah Bapak/Ibu guru suka memberi

nasehat agar kamu menghormati

perintah Allah misalnya sholat, puasa? 16 12 2 53,3 40 6,7

7

a. Ya, selalu

b. Jarang

c. Tidak pernah

Apakah Bapak/Ibu guru memberi

nasihat, agar kamu menjadi anak yang

bagaimana tindakan Bapak/Ibu guru

(53)

40

Tabel X

Jawaban Angket Tentang Profesionalisme Guru PAI No

Responden

Nomer Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 B A A B C B A B B B

2 A A A A B B B A B B

(54)

4 B B A A B A B B B B

5 B A A B B A A A A A

6 A A A A A B B B A A

7 B B A A A B A A B B

8 B A A A A A B B B B

9 B C C C C B C C C B

10 A B A A B B B B B B

11 A A C A A A B A A A

12 B A A A A B A A B B

13 B A A A A A A A A A

14 B B A A A B A A A A

15 B A A B B A A A A A

16 B A A A A B A B A A

17 B B B B B B B B B B

18 A B A B A A A A A A

19 B A A A B B B B B A

20 A B B A B A A B A A

21 B A A A B B B A B A

22 B A A A B B C A A A

23 A A B A A A A A A A

24 B A A A A A A A A A

25 B A A A A B B B A A

(55)

42

Nilai Angket Aktualisasi Akhlakul Karimah

(56)
(57)

-44

1. Data Tentang Aktualisasi Akhlakul Karimah

Untuk mengetahui data tentang akhlakul karimah, penulis

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Meneliti jawaban angket, dan memberikan nilai tiap jawaban

responden, dengan memberi nilai 3 untuk jawaban pilihan A, nilai 2

untuk jawaban pilihan B, nilai 1 untuk jawaban pilihan C.

b. Mencari lebar interval (i) untuk membuat kategori aktualisasi akhlakul

karimah tinggi A, aktualisasi akhlakul karimah sedang B, aktualisasi

akhlakul karimah rendah C, dengan menggunakan rum us:

( X t - X r ) + 1

1 ~ 3

(31 - 13) + 1 18 + 1

Tabel XII

Interval Aktualisasi Akhlakul Karimah Siswa

Nilai Interval Jumlah Nilai Nominasi Kategori

2 6 - 3 1 13 A Tinggi

2 0 - 2 5 15 B Sedang

(58)

45

1. Untuk kategori aktualisasi akhlakul karimah siswa tinggi adalah 13

siswa.

13

— x 100 % = 43,33 %

2. Untuk kategori aktualisasi akhlakul karimah siswa tinggi adalah 13

siswa.

^ x 100 % = 50 %

3. Untuk kategori aktualisasi akhlakul karimah siswa sedang adalah 15

siswa.

2

— X 100 % = 6,67 %

Tabel XIII

Persentase Jawaban Responden

Tentang Aktualisasi Akhlakul Karimah Siswa

No Kategori Nilai

Nominasi

Frekuensi Presentase (%)

1 Tinggi A 13 43,33 %

2 Sedang B 15 50%

3 Rendah C 2 6,67 %

(59)

45

1. Untuk kategori aktualisasi akhlakul karimah siswa tinggi adalah 13

siswa.

13

— x 100 % = 43,33 %

2. Untuk kategori aktualisasi akhlakul karimah siswa tinggi adalah 15

siswa.

15

— x 100 % = 50 % 30

3. Untuk kategori aktualisasi akhlakul karimah siswa sedang adalah 2

siswa.

2

30 x 100 % = 6,67 %

Tabel XIII

Persentase Jawaban Responden

Tentang Aktualisasi Akhlakul Karimah Siswa

No Kategori Nilai

Nominasi

Frekuensi Presentase (%)

1 Tinggi A 13 43,33 %

2 Sedang B 15 5 0 %

3 Rendah C 2 6,67 %

(60)

46

Tabel XIV

Prosentase Jawaban Responden Tentang

Aktualisasi Akhlakul Karimah Siswa

No Item Soal

Jawaban Prosentase %

A B C A B C

1 Dalam sehari semalam, berapa kali

kamu menjalankan salat wajib? 9 21

_

30 70 .

2

Jika kamu menginginkan sesuatu apa

yang kamu lakukan? 22 6 2 73,3 20 6,7

4

a. Berusaha dan berdoa pada Allah

b. Berusaha

c. Diam saja

Jika kamu naik kelas bagaimana

(61)

5

a. Bersyukur pada Allah

b. Bangga dan senang

c. Biasa-biasa saja

Ketika sedang bermain kamu disuruh

6

ibu belajar, maka kamu?

a. Segera belajar

b. Belajarnya setelah selesai bermain

c. Tidak mau belajar

Jika kamu berjumpa Bapak/ibu guru,

12 16 2 40 53,3 6,7

Kalau kamu melakukan kesalahan, apa

11 16 36,7 63,3

8

yang kamu lakukan?

a. Minta maaf

b. Diam saja

c. Tidak mau mengakui

Jika ada pengemis di rumahmu apa yang

(62)

48

9 Temanmu ada yang lupa membawa alat

tulis, apa yang kamu lakukan? 17 13 1 56,7 40 3,3

10

a. Meminjaminya

b. Meminjami kalau minta ijin

c. Tidak meminjami

Kalau temanmu berbuat salah padamu,

sikapmu? 21 12 70 30

a. Memaafkan

b. Memarahinya

c. Membalasnya

Tabel XV

Tabel untuk mencari korelasi antara variabel

No X Y X2 Y2 XY

1 26 19 676 361 454

2 26 25 676 625 625

3 27 28 729 784 756

4 26 27 676 729 702

5 25 23 625 529 575

6 19 27 361 729 513

7 26 24 676 576 624

8 26 25 676 625 650

(63)

10

26

23

676

529

598

11

28

27

784

729

756

12

30

26

900

676

780

13

25

31

625

961

775

14

24

23

576

529

552

15

27

27

729

729

784

16

28

27

784

729

756

17

26

20

676

400

520

18

25

28

625

784

700

19

25

22

625

484

550

20

26

24

676

576

624

21

28

25

784

625

700

22

25

24

625

576

576

23

21

31

441

961

651

24

23

31

529

961

713

25

27

26

729

676

702

26

26

24

676

576

624

27

26

28

676

784

728

28

28

22

784

484

616

29

27

23

729

529

621

30

25

25

625

625

625

(64)

50

B. Analisis Uji Hipotesis

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara profesionalisme guru

PAI dengan aktualisasi akhlakul karimah siswa, maka data yang telah

diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product

moment yang rumusnya adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Txy : Koefisiensi korelasi antara variabel X dan Y

x : Variabel persepsi siswa tentang profesionalisme guru PAI

y : Variabel aktualisasi akhlakul karimah siswa

xy : Jumlah

N : Jumlah responden

Dengan melihat tabel, maka rumus korelasi product moment dapat

digunakan. Adapun penghitungannya adalah sebagai berikut:

r

IX Y - g i 2 p

(65)

19202-( 7 5 1 X 7 4 8 ) xy

2 0 3 6 1 -(7 5 1)

if

1 9 0 5 0 -(7 4 8)"

1 9 2 0 2 _ ( Z ^ M j ' —__________ ________ oy___________

^ J { 2 0 3 6 1 - = 5 |M ) { l 9 0 5 0 - ^ |5 0 1 )

r ____________ 1 9 2 0 2 -1 8 7 2 4 ,9 3 3 _______ I x y 7 (2 0 3 6 1 —18800,033)(1 9 0 5 0 —18650,133)

477,067 p =

---x y V (1 5 6 °,976X 399,876)

477,067

Y = ---Xy 7 6 2 4 1 7 9 ,1 9

j, 477,067

Xy 790,051187

= 0,603843969

(66)

BABY

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan dan analisis data yang terkumpul tentang ada

tidaknya hubungan profesionalisme guru pendidikan agama Islam dengan

Aktualisasi akhlakul karimah siswa MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru

tahun 2009/2010, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Profesionalisme guru PAI di MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru

termasuk kategori sedang. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang

menunjukkan dari 30 responden terdapat 30 % tergolong tinggi, 60 %

tergolong sedang, dan 10 % tergolong rendah.

2. Aktualisasi akhlakul karimah siswa MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru

termasuk kategori cukup. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang

menunjukkan dari 30 responden terdapat 43,33% yang tinggi, 50% yang

tergolong sedang, dan 6,67% tergolong rendah.

3. Berdasarkan analisis data dengan rumus product moment diperoleh hasil

r xy = ° ,604 yang lebih besar dari tabel pada taraf signifikasi 5% (0,361).

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan yang

signifikansi akhlakul karimah siswa diterima, terbukti r hitung lebih besar

dari r tabel.

(67)

53

B. Saran-saran

Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas

khususnya dilembaga pendidikan formal, maka melalui skripsi ini penulis

menyampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagin Kepala Sekolah

a. Hendaknya melengkapi fasilitas pembelajaran agar proses

pembelajaran dapat beijalan lancar.

b. Hendaknya lebih meningkatkan perhatiannya kepada guru-guru

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Sepakung Banyubiru agar lebih

meningkatkan kualitas serta proses pembelajarannya.

c. Hendaknya menjalin hubungan kerjasama dengan pihak terkait agar

dapat menarik simpati dan bisa meraih prestasi.

2. Bagi guru Pendidikan Agama Islam

a. Guru sebagai pendidik hendaknya memberikan contoh yang baik baik

dalam perkataan dan tingkah lakunya.

b. Guru sebagai motivator disekolah hendaknya senantiasa memberikan

motivasi yang sesuai dengan bakat dan minat siswa.

3. Bagi siswa

Siswa hendaknya memiliki akhlakul karimah dimanapun berada,

(68)

54

C. Penutup

Demikian laporan hasil penelitian yang peneliti lakukan. Peneliti

menyadari bahwa dalam penelitian dan penyajian laporan masih terdapat

kekurangan. Namun demikian peneliti telah berusaha semaksimal mungkin,

mudah-mudahan hasil penelitian ini bermanfaat bagi peneliti dan para

pembaca yang budiman.

Kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian

ini, peneliti sampaikan trimakasih. Akhirnya semoga bermanfaat dan hanya

Allah sumber kebenaran yang sejati. Semoga dalam setiap langkah-langkah

(69)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul H, Mahmud. 2004. Aklakul Mulia. Jakarta : Gema Insani.

Ali, Hamdani. 1987. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta : Kota Kembang.

Amin, Ahmad. 1975. Etika (Ilmu Akhlak). Jakarta : Bulan Bintang.

Bahraisy, Salim. Riadhus shalihin. Bandung : PT. Al Ma'arif.

Barnadib, Sutari Imam. 1986. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Yogyakarta.

Darodjat, Zakiyah. 1970. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.

Depag RI. A l Quran dan Terjemahannya. Jakarta : Depag RI.

Depdiknas. 2003. Undang-undang R I nomor 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional.

Hadi, Sutrisno. 1977. Statistik II. Yogyakarta : UGM Fakultas Psikologi.

Jatnika, Rahmad. 1996. Sistem Etika Islam. Jakarta : Pustaka Panjimas.

Nizar, Syamsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat Pers.

Nurdin, Syarifudin. 2002. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta : Ciputat Pers.

Sardinian, A.M. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grafindo Persada.

(70)

ANGKET

TENTANG PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

NAMA :

KELAS :

Berilah tanda silang (X) pada huruf A,B? atau C yang kamu anggap paling sesuai

1.Setiap hari Bapak/Ibu guru masuk di kelas:

A. tepat waktu

B. .sering terlambat

C. sering tidak masuk

2.Sebelum memasuki pelajaran apa yang dilakukan Bapak/ Ibu guru?

A. mengabsen kehadiran siswa

B. Langasung memulai pelajaran

C. Langsung member tugas

3. Apakah Bapak /Ibu guru menjelaskan tujuan pembelajaran sebelum memulai pelajaran?

A. ya, selalu

B. jarang

C. tidak pemah

4. Ketika pelajaran sedang berlangsung bagaimana suasana kelas?

A. semua aktif mengikuti

B. sebagian yang aktif

C. banyak yang bergurau

5. Apakah Bapak/ Ibu guru suka member nasehat agar kamu menghormati dan patuh terhadap orang

Tua?

A. ya, selalu

(71)

C.tidak pernah

6. Apakah Bapak/ Ibu guru suka member i nasehat agar kamu menjalankan perintah Allah, seperti shalat,

Puasa Ramadhan?

A.ya, selalu

B jarang

C.tidak pernah

7. Apakah Bapak/Ibu guru suka member nasehat agar kamu menjadi anak yang jujur?

A. ya, selalu

B. jarang

C. tidak pernah

8. Bagaimana tindakan Bapak/Ibu guru kalau kamu lupa m engejakan tugas rumah?

A. dinasehati

B. dimarahi

C. dihukum

9.Sebelum mengakhiri pelajaran apakah Bapak/Ibu guru suka memberi pertanyaan tentang materi yang

Telah diajarkan?

A. ya, selalu

B. jarang

C. tidak pernah

lO.Dalam mengajar sikap Bapak /Ibu guru menurutmu:

A. menyenangkan

B. sabar

Gambar

Tabel IKeadaan Guru Dan Pegawai di MI Nurul Huda
Tabel IIIKeadaan Siswa MI Nurul Huda Sepakung Banyubiru Tahun 2010
Tabel IVData nama siswa yang menjadi sampel
Tabel VJawaban Angket Tentang Profesionalisme Guru PAI
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis data dari 188 responden yang kami olah dengan model regresi berganda dan korelasi menggunakan SPSS Versi 11.0, kami mendapatkan hasil bahwa Kualitas yang paling

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

Gambar Minimarket Chrisko 2 bagian luar secara keseluruhan, yang terdapat tempat parkir Minimarket Chrisko 2 Sungailiat, serta tempat penitipan barang yang

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus, terdiri dari 4 kali pertemuan, masing-masing siklus terdiri atas tahap perencanaan,

Tutor pelatihan di KKG/MGMP di empat Kabupaten/kota (Kota Bandung, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Bima dan Kota Sorong) ditetapkan berdasarkan kebutuhan pelatihan

The complimentary close and the signature are aligned and placed near the center of the letter, two spaces below the last paragraph.. Modifed

Penerapan model role playing dengan media gambar seri adalah suatu cara yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan imajinasi dan menemukan jati diri

Perusahaan industri yang tidak memiliki izin usaha industri sebagaimana dimaksud dalam pasal 101 ayat (1), perusahaan industri yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana