UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JERMAN
(SURVEY PADA SISWA KELAS 12 SMAN 1 SERANG)SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi Guna Mencapai Gelar Sarjana (S-1)
Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Oleh:
ARIESTA DWI HARTANTI
(6662132087)
KONSENTERASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
iv
Teristimewa untuk ayah dan mamah tercinta, tersayang, terkasih dan
yang terhormat.
Aku persembahkan sebuah tulisan dari didikan kalian yang ku
aplikasikan dengan ketikan hingga menjadi barisan tulisan dengan
beribu kesatuan, berjuta makna kehidupan, tidak bermaksud yang lain
hanya ucapan TERIMA KASIH yang setulusnya tersirat dihati yang ingin
aku sampaikan atas segala usaha dan jerih payah pengorbanan untuk
aku selama ini. Hanya sebuah kado kecil yang dapat kuberikan dari
bangku kuliahku yang memiliki sejuta makna, sejuta cerita,
pengorbanan dan perjalanan untuk dapatkan masa depan atas restu
dan dukungan yang ayah dan mamah berikan.
With unconditional love,
v
Survey Pada Siswa Kelas 12 SMAN 1 Serang). Pembimbing 1: Muhammad Jaiz, S.Sos, M.Pd Dan Pembimbing 2: Ail Muldi, M.I.Kom
Video blogg pada awalnya menjadi sarana untuk mengekspersikan diri dan menyampaikan pendapat kepada publik. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh video blogg pada chanel YouTube Gita Savitri Devi terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke Jerman. Dipilihnya siswa kelas 12 SMAN 1 Serang sebagai responden, karena siswa kelas 12 akan melanjutkan studi ke jenjang perkuliahan serta umur responden masuk kedalam rentan umur pengguna YouTube terbanyak di Indonesia yaitu 15 – 34 tahun. Penelitian ini menggunakan teori teori perbedaan individu (The Individual Differences Theory).
Jadi teori ini menelaah perbedaan-perbedaan diantara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu. Pendekatan dalam dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode survey. Dengan data yang diperoleh melalui kuisoner yang disebar kepada 86 siswa. Penelitian ini menunjukan thitung sebesar 8,352 sedangkan ttabel 1,980, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai thitung > ttabel atau 8,352 > 1,980, penjabaran tersebut menyatakan bahwa HO ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat hubungan atau terdapat pengaruh antara video blogg Gita Savitri Devi terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke Jerman dengan nilai korelasi 0,674 yang berarti hubungan antara kedua variabel kuat. Dengan nilai koefisien determinasi yang menandakan sebesar 45,4% variabel Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke Jerman adalah kontribusi dari variabel Video Blogg Gitasav dan 54.6% lainnya dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
vi
(Study Survey On Grade 12 SMAN 1 Serang). Advisor 1: : Muhammad Jaiz, S.Sos, M.Pd and Advisor 2: Ail Muldi, M.I.Kom
Video blogg initially became the means to expression themselves and deliver opinions to the public. This research was conducted to measure how big the influence video chanel at YouTube blogg Gita Savitri Devi against the interest of the students to continue their studies into Germany. Grade 12 students chosen SMAN 1 Serang as respondents, since grade 12 will proceed to study the lecture as well as the age of the respondents belonging to the highest of YouTube users in Indonesia which is 15 until 34 years old. This research uses the individual differences theory. So this theory examines the differences between individuals as targets of mass media when they are on the other giving rise to particular effect. Approaches in quantitative research is in. The method used is the method of survey. With the data obtained data through 86 questinares to grade 12 students. This research shows the thitung of 8.352 while ttabel 1.980, so can be drawn the conclusion that the value of thitung > ttabel or 8.352 > 1.980, the elucidation, stated that Ho is rejected and the Ha are received. This means that there is a relationship or there is influence between Gita Savitri Devi blogg video against the interest of the students to continue their studies into Germany with the correlation value of 0.674 which means the relationship between the two variables. With the value of the coefficient of determination which marks of 45.4% variable interest in students to Study To Germany is the contribution of the variable Video Gitasav Blogg and 54.6% can be explained by other causes.
vii
rahmat dan karuniaNya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Pengaruh vlog Gitasav terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke Jerman .
Tak lupa juga shalawat serta salam penulis panjatkan kepada junjungan kita
Rasulullah, Nabi Muhamad SAW serta para sahabatnya semoga rahmat dan
hidayahNya selalu dilimpahkan padanya.
Pembuatan skripsi adalah tugas yang harus diselesaikan dalam rangka
untuk memenuhi tugas mata kuliah Skripsi yang diadakan Program Studi Ilmu
Komunikasi, Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa. Dalam menyusun semianr ini, tidak sedikit penulis menghadapi
kesulitan serta hambatan teknis maupun nonteknis. Namun atas izin Allah SWT,
juga berkat usaha, doa, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yang
penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Untuk itu, penulis menyampaikan terim kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini, terutama kepada kedua orang tua
penulis, Mamah dan Ayah atas dukungan, doa dan kasih sayang yang selalu
dicurahkan kepada penulis selama 23 tahun ini. Tidak lupa pula kedua saudara
kandungku tersayang, Retno Yuniar, Yanuar Eko Saputro, Aulia Zerlinda Utari,
Nugroho Wisnu Mukti dan Alifiandra Hamizan Eka Putra yang senantiasa
viii
1. Dr. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Dr. Rahmi Winangsih, M.Si, selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Muhammad Jaiz, S.Sos, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I, yang telah
memberikan waktu, tenaga, pikiran, kesabaran dalam membimbing,
serta pengarahan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
4. Ail Muldi, M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing II, untuk segenap
pengarahan dan kelancaran bimbingan yang diberikan kepada penulis
selama penyusunan skripsi ini.
5. Dr. Naniek Afrilla F, M.Si selaku ketua penguji sidang skripsi,
terimakasih atas segala arahan dan masukan kepada penulis untuk
penyusunan skripsi ini.
6. Ronny Yudhi SP, M.Si selaku penguji II sidang skripsi, terimakasih
atas bimbingan dan arahan kepada penulis untuk penyusunan skripsi
ini.
7. Seluruh Dosen dan Staff pengajar, karyawan dan staff administrasi
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
ix blogg miliknya.
9. Siswa kelas 12 SMAN 1 Serang yang telah bersedia untuk mengisi
kuisioner penulis.
10.Gemes squad, Amina Yasmin Baharmi, Ajeng Clivoniary, Cindy
Widyastuti, Dhiamara Arradea Lukman, Lela Nurhalimah, Leydia
Miyouki, Prasara Dyah Satwika, Syifa Khairani, Wilda Aulia Anzani,
Yola Malinda, atas segala kebaikannya dalam mendengarkan dan
memberikan solusi atas segala permasalahan hidup penulis.
11.MK tim, Hikmat Rachmatullah, Alif Dicky Maulana, Fauzan Huda,
Hari Sopyan, Ratih Kurnia, Haikal Hasaba yang telah membantu dan
menyemangati penulis.
12.Teman dekat penulis, Suci Wulansari, Galih Eka Ariska, Novi Puspita,
Tri Ariyanto, Reri Nur Adianto, Chika Klarissa, atas segala tawa dan
motivasi yang diberikan kepada penulis.
13.Untuk semua anak oned, terimakasih telah menjadi rumah selama
penulis kuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
14.Teman seperjuangan penulis, Nimas, Rien Reka, Evelyn Oktavia, Lia
dan teman seperjuangan program studi Ilmu Komunikasi FISIP Untirta
angkatan 2013 lainnya.
x segala nasihat untuk penulis.
17.Seluruh anggota Futsal Fisip Untirta, untuk segala ilmu dan
kebahagiaan yang selalu kalian berikan.
Semua pihak yang telah membantu penulis dan tidak dapat disebutkan satu
persatu. Semoga semua bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan
mendapat balasan dari ALLAH SWT. Akhir kata penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, mengingat terbatasnya
pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penulis. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa
yang akan datang. Semoga skripsi ini juga bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Serang, 6 Juli 2018
xii
2.12 Penelitian Terdahulu ... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 40
3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 51
xiii
4.2.1 Karakteristik Responden ... 63
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 70
4.4 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Data ... 107
4.4.1 Hasil Uji Validitas ... 107
4.4.1.1 Hasil Uji Validitas Variabel X (Video Blogg Gita Sav) ... 108
4.5.1 Analisis Deskriptif Variabel Video Blogg Gitasav (X) 111 4.5.2 Analisis Deskriptif Variabel Minat Siswa (Y) ... 112
4.6 Hasil Uji Normalitas Data ... 112
4.6.1 Variabel X (Video Blogg Gitasav) Terhadap Variabel Y (Minat Siswa)... 113
xiv
Serang) ... 114
4.8 Hasil Uji Regresi ... 115
4.8.1 Uji Regresi Linier Sederhana Variabel X (Video Blogg Gitasav) Terhadap Y (Minat Siswa) ... 115
4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 117
4.9.1 Uji Koefisien Determinasi Variabel X (Video Blogg Gitasav) Terhadap Variabel Y (Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke Jerman) ... 117
4.10 Hasil Uji Hipotesis ... 118
4.10.1 Hasil Uji t (Variabel X terhadap Variabel Y) ... 118
4.10.2 Hasil Uji F ... 118
4.10.2.1Uji F Variabel X (Video Blogg Gitasav) Terhadap Variabel Y (Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke Jerman) ... 119
4.11 Pembahasan Hasil Penelitian ... 120
4.11.1 Informasi Video Blogg Gitasav... 120
4.11.2 Minat Siswa ... 121
xv
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 37
Tabel 3.1 Skor Peringkat ... 45
Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ... 47
Tabel 3.3 Populasi ... 49
Tabel 3.4 Perhitungan Proportionate Stratified Random Sampling ... 51
Tabel 3.5 Nilai Koefisien Korelasi ... 53
Tabel 3.6 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase ... 55
Tabel 4.1 Karakteristik Responden ... 64 Gitasav Dirasa Cukup Diupload 2-3 Kali Seminggu” ... 71
Tabel 4.8 Hasil jawaban dari pernyataan “Anda Selalu Menonton Video Blogg Gitasav Setiap Minggu Minimal Satu Kali”... 72
Tabel 4.9 Hasil Jawaban Dari Pernyataan “Tema yang diangkat Gita Savitri pada masing –masing videonya sesuai dengan kebutuhan anda” ... 73
Tabel 4.10 Hasil Jawaban Dari Pernyataan “Gita sav menyajikan video blogg dengan kualitas gambar HD sehingga kenyamanan anda dapatkan saat menonton” ... 74
Tabel 4.11 Hasil Jawaban Dari Pernyataan “Gita sav menyampaikan informasi secara terarah sehingga anda tidak bingung dalam menerima informasi” ... 75
xvi
pembasan yang sedang disampaikan” ... 78 Tabel 4.14 Hasil Jawaban Responden Dari Pernyataan “Konten “tentang
jerman” menarik ditonton karena gita mengemasnya secara sequale (ber-episode)” ... 80
Tabel 4.15 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Gita sav
menggunakan gaya bahasa yang ringan, sehingga dapat di pahami dengan baik” ... 81 Tabel 4.16 Hasil Jawaban Responden Dari Pernyataan “Pada video blogg,
gita sav membahas topik yang berbeda dengan vlogger kebanyakan” ... 83 Tabel 4.17 Hasil Jawaban Responden Dari Pernyataan “Kolaborasi yang
dilakukan gita sav dengan temannya di jerman membuat anda lebih banyak referensi dalam mendapatkan informasi” ... 84
Tabel 4.18 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Gita sav
memaparkan isi pesan pada video blogg-nya dengan santai layaknya berbicara dengan teman” ... 86 Tabel 4.19 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Waktu (durasi)
15 – 25 Menit Dalam Satu Video Sudah Cukup Untuk Menayangkan Video Blogg Gitasav” ... 87 Tabel 4.20 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Dalam Waktu
15 – 25 Menit Anda Banyak Mengambil Cerita Dibalik Seorang
Mahasiswa Indonesia Yang Sedang Melanjutkan Studinya di Jerman.” ... 89 Tabel 4.21 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan“Durasi Yang
Dipakai Sudah Tepat Untuk Membuat Anda Mengerti Isi Pesan Dalam Video Blogg Gita Savitri Devi.” ... 90 Tabel 4.22 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Anda selalu
mencari informasi mengenai jerman di youtube Channel Gita
xvii
berupa issue –issue sosial diberbagai negara” ... 93
Tabel 4.24 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Video yang dikemas gita sav membuat anda tidak bosan saat menontonya” ... 94 Tabel 4.25 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Anda
menikmati video blogg Gita sampai selesai di setiap videonya” ... 96
Tabel 4.26 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Anda
menyadari butuh mental yang kuat untuk dapat survive menjalankan studi di Jerman” ... 97 Tabel 4.27 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Keinginan anda
semakin bulat untuk studi di Jerman pada saat menonton video blogg Gita sav” ... 99 Tabel 4.28 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Anda
mendapatkan pandangan baru tentang studi di Jerman dari video blogg Gita sav” ... 100 Tabel 4.29 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Setelah
menonton video blogg Gita sav, anda memiliki keinginan untuk bisa melanjutkan studi ke Jerman” ... 102 Tabel 4.30 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Sikap Gita
dalam menjalani hari-harinya di Jerman membuat anda ingin
melakukan hal yang sama ketika anda melanjutkan studi di luar negeri” ... 104 Tabel 4.31 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Prestasi yang
dicapai Gita sav mendorong anda untuk berusaha lebih keras untuk mendapatkan apa yang anda inginkan” ... 105 Tabel 4.32 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Setelah
menonton video blogg Gita sav anda terdorong untuk lebih giat
belajar agar bisa melanjutkan studi ke luar negeri khususnya Jerman” ... 106 Tabel 4.33 Uji Validitas Variabel X (Video Blogg Gita Sav) ... 108
xviii
Tabel 4.38 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Minat Siswa) ... 111
Tabel 4.39 Hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X Terhadap Y ... 113
Tabel 4.40 Hasil Uji Korelasi X dengan Y ... 114
Tabel 4.41 Uji Regresi Linier Sederhana Variabel X (Video Blogg Gitasav) Terhadap Y (Minat Siswa) ... 115
Tabel 4.42 Hasil R Square X terhadap Y ... 117
Tabel 4.43 Hasil Uji Hipotesis H0 ... 118
xix
Gambar 2.2 ... 24
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ... 34
Gambar 4.1 Logo YouTube ... 60
Gambar 4.2 Tampilan Channel YouTube Gita Savitri Devi ... 61
xx
Diagram 4.7 Hasil Jawaban Terhadap Sub Variabel Frekuensi ... 71
Diagram 4.8 ... 72
Diagram 4.9 Hasil Jawaban Terhadap Sub Variabel Metode Penyajian ... 73
Diagram 4.10 ... 74
Diagram 4.11 ... 76
Diagram 4.12 ... 77
Diagram 4.13 ... 78
Diagram 4.14 Hasil Jawaban Terhadap Sub Variabel Atensi ... 80
Diagram 4.15 ... 81
Diagram 4.22 Hasil Jawaban Terhadap Sub Variabel Perhatian ... 91
Diagram 4.23 ... 93
Diagram 4.24 ... 94
Diagram 4.25 ... 95
Diagram 4.26 Hasil Jawaban Terhadap Sub Variabel Perasaan... 96
Diagram 4.27 ... 98
Diagram 4.28 ... 99
Diagram 4.29Hasil Jawaban Terhadap Sub Variabel Motivasi ... 101
1
1.1Latar Belakang Penelitian
Modernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada bentuk transformasi dari
keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik
dengan harapan kehidupan masyarakat akan menjadi lebih baik pula.
Manusia pada saat ini bergantung kepada teknologi, menjadi kebutuhan dasar
setiap orang. Dari orang tua hingga anak muda, para ahli hingga orang awam
pun menggunakan teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya.
Terbentuklah sebuah media massa baru yang dikenal dengan sebutan new
media, yang mencakup teknologi informasi dan telekomunikasi dimana
keduanya membentuk suatu mata rantai yang tidak dapat terpisahkan. „Media
Baru‟ atau New Media yang dibahas disini adalah berbagai perangkat
teknologi komunikasi yang berbagi ciri yang sama, yang mana selain baru
juga merupakan era digitalisasi, termasuk ketersediaannya yang luas untuk
penggunaan pribadi sebagai alat komunikasi.1 Pada tahun 1984, Ronal Rice
mendefinisikan new media sebagai teknologi komunikasi yang memfasilitasi
dan memungkinkan untuk terjadinya interaktifitas antar pengguna dan
interaktifitas antara pengguna dan informasi.2 New media yang dimaksud
1
Denis McQuail. 2011. Teori Komunikasi Massa Buku 1 Edisi 6. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Hlm 148
2Christopher J Davey. Et al “
disini adalah jaringan internet yang dapat menghubungkan seluruh pengguna
internet di seluruh dunia di dalam suatu jaringan dimanapun dan kapanpun.
Jika jam, mesin uap, dan listrik masing-masing merupakan simbol
teknologi pada abad ke-18, ke-19, dan ke-20, maka internet dapat dikatakan
sebagai simbol teknologi pada abad ke-21.3 Jika dilihat dari karakteristiknya
internet adalah salah satu bagian dari media massa, adapun karakteristik dari
media massa adalah : (1) ditujukan pada khalayak dalam jumlah besar,
heterogen (heterogeneus) dan tidak dikenal (anonymous), (2) pesan ditransmisikan secara publik, berkala untuk mencapai khalayak banyak
secara serentak, dan selalu transcient (selalu berubah, hanya tinggal dalam waktu relatif singkat), (3) komunikator cenderung merupakan organisasi.4
Salah satu fasilitas bagi individu ataupun masyarakat yang tersedia di
internet dalam bersosialisasi secara online dapat dilakukan melalui media sosial online. Media sosial online merupakan media yang didesain untuk memudahkan interaksi sosial bersifat interaktif dengan berbasis teknologi
internet yang mengubah pola penyebaran informasi dari sebelumnya bersifat
broadcast media monologue (satu ke banyak audiens) ke social media dialogue (banyak audiens ke banyak audiens). Berkembangnya teknologi
internet semakin membawa perkembangan media sosial yang membawa arah percepatan informasi secara teks, audio dan visual pada dunia maya dan
virtual dengan kebebasan yang luar biasa tanpa ada pembatasan pada hal-hal
3 Gregory Ferrell Lowe. “The Internet”, Communication Technology Update
, 4th Edition, ed. August E. Grant. Boston: Focal Press. Hlm 147
4
yang baik, atau sesuatu hal yang buruk tanpa memperdulikan sesuatu yang
bersifat pribadi untuk dibagikan secara umum.5
Di era internet ini, jenis media sosial online sangat beragam. Salah
satunya yang sedang populer adalah YouTube. Youtube telah menjadi fenomena yang mendunia yang merupakan situs video sharing yang berfungsi sebagai sarana untuk berbagi video secara online. Situs ini
memfasilitasi penggunanya untuk mengunduh video yang diakses oleh
pengguna lain diseluruh dunia secara gratis. Youtube merupakan salah satu
bentuk media sosial berbasis video yang mulai naik daun sejak 5 tahun
terakhir. Dilansir dari statistik dalam situsnya sendiri, Youtube memiliki
lebih dari satu milyar pengguna yang merupakan hampir sepertiga semua
pengguna internet. Hingga Maret 2015, pembuat konten di Youtube sudah
mengunggah 10.000 video, karena dengan membuat akun atau channel di
Youtube dan meraih pelanggan (subscriber) atau penayangan (viewers) dapat menghasilkan uang.
Youtube merupakan database video yang paling popular di dunia internet saat ini, dan merupakan situs video yang menyediakan berbagai
informasi berupa „gambar bergerak‟ dan bisa diandalkan. Pemilik akun
Youtube dapat mengunduh berbagai video kreasinya. Pertumbuhan jumlah
video yang diunggah pengguna Youtube dari Indonesia paling besar dibandingkan negara lain di kawasan Asia Pasifik. Head of Marketing
Google Indonesia, Veronica Utami, mengatakan dari hasil survei pertumbuhannya meningkat ratusan persen.6
Saat ini Youtube memang memiliki banyak konten menarik, salah satu yang sedang populer di Youtube saat ini adalah Vlogg atau Video-Blog.
Video-Blog, atau bisa disingkat vlogg merupakan suatu bentuk kegiatan
blogging dengan menggunakan medium video di atas penggunaan teks atau
audio sebagai sumber media utama. Sebuah riset yang dilakukan Jean
Burgess dan Joshua Green, menggolongkannya ke dalam dua jenis, yakni
konten video yang berasal dari pengguna amatir (user created content) dan
yang berasal dari institusi media tradisional. Dalam riset tersebut juga
ditemukan bahwa user created content lebih mendominasi dan mayoritasnya
adalah video blogg.7
Berbagai perangkat seperti ponsel berkamera, kamera digital yang bisa
merekam video, atau kamera murah yang dilengkapi dengan mikrofon
merupakan modal yang mudah untuk melakukan aktivitas video blogging
atau vlogg. Video blogging masih dapat disebut sebagai bentuk lain
dari televisi internet. Ia termasuk dari sekian banyak situs dengan content
management system yang dapat mengelola masukan video, dan
mempersilahkan para penggunanya untuk memiliki serta mengelola halaman
video milik mereka sendiri.
6
http://www.harianterbit.com/hanteriptek/read/2015/10/22/45155/34/22/Jumlah-Pengunggah-Video-Youtube-Indonesia-Terbesar-di-Asia diakses pada 13 Mei 2017 pukul 23:40 WIB
7
Hal ini serupa dengan fungsi komunikasi massa yang dikemukakan oleh
Karlinah, dalam Karlinah, dkk. (1999) yaitu fungsi sebagai informasi. Fungsi
informasi diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi
pembaca, pendengar atau pemirsa.8 Menurut Dominick (2001), fungsi
komunikasi massa bagi masyarakat adalah sebagai hiburan (Entertaint),
seperti dalam vlogg yang biasanya menampilkan berbagai informasi tentang keseharian para vlogger, menceritakan pengalaman mereka, pendidikan, cover lagu sampai tutorial hijab, make up dan lain-lain.
Salah satu vlogger yang menarik perhatian peneliti adalah Gita Savitri Devi, mahasiswi asal indonesia yang sedang menempuh pendidikannya di
Berlin, Jerman. Hal yang membuat video blogg Gitasav berbeda adalah isi
konten dari video blogg-nya sendiri yang mengandung banyak informasi
mengenai Jerman, membahas segala hal tentang Jerman, sistem pendidikan,
sistem transportasi, kehidupan sebagai mahasiswa Indonesia yang sedang
melanjutkan studi di Jerman dan lain sebagainya. Gita sendiri telah memiliki
228.083 subscribed atau pengikutnya di youtube dan jumlah viewer sebanyak 23,399,913 views.9 Gita telah bergabung di Youtube sejak 11 Agustus 2009,
dalam akun Youtube miliknya Gita membuat berbagai konten video.
Beberapa konten video yang ada di akun Youtube gita adalah, Beropini
(video yang berisi tentang pendapat Gita dan terkadang ia mengajak
temannya dalam video tersebut untuk berpendapat tentang hal yang sedang
8
Elvinaro Adrianto dan Lukiati Komala Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: PT. Simbiosa Rekatama Media. Hlm 19
9
terjadi di dunia), videonya gita (berisi tentang video keseharian Gita baik di
Jerman ataupun negara yang sedang ia kunjungi), tentang jerman (berisi
video yang menjelaskan beberapa hal mengenai Jerman, seperti sistem
pendidikannya, sistem transformasi, bagaimana beragama di Jerman, dsb)
dan beberapa makeup dan hijab tutorial.
Gambar 1.1
Sumber: youtube.com/gitasavitridevi
Konten tentang Jerman adalah salah satu konten vlogg yang ada di akun
youtube Gita, dalam episode tentang Jerman ini Gita biasanya membicarakan
banyak hal mengenai Jerman. Seperti tentang sistem pendidikan di Jerman,
transportasi, bahkan tentang bagaimana Jerman merubah kepribadiannya dan
juga teman temannya. Dengan durasi antara 12 sampai 25 menit, biasanya
episode satu yang berjudul kuliah di Jerman adalah vlogg Gita yang memiliki rating tertinggi dengan viewers 803.000 view.10
Jerman semakin menjadi jujukan kuliah pelajar Indonesia. Dalam lima
tahun terakhir, minat pelajar Indonesia kuliah di Jerman naik cukup
signifikan. Selama 2013 lalu, tercatat ada 4.000 pelajar Indonesia kuliah di
Jerman.11 Sebelum akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di
Jerman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan menyangkut studi di
Jerman.
Seperti yang Gita tuliskan disalah satu artikel berkuliahdotcom, “Kuliah
di luar negeri tidak cukup hanya dengan minat dan niat. Situasinya jauh
berbeda dengan di Indonesia, cobaan-cobaan yang akan dihadapi jauh
berbeda dengan yang pernah kita lalui. Jangan pernah kuliah di luar negeri
dengan alasan keren, bisa foto-foto sama salju, atau bisa jalan-jalan keliling
Eropa. Luruskan niatnya, siapkan mentalnya.”
Berdasarkan data menurut Pemerhati IT, Michael S Sunggiardi 68%
jumlah pengguna situs Youtube yang paling banyak di Indonesia adalah remaja dewasa dan pemuda yang mayoritas mereka berasal dari kalangan
pelajar maupun mahasiswa, yang menggunakan situs Youtube sehingga berpotensi untuk pembentukan bakat diri seseorang.12 Pemanfaat Youtube
inilah yang menjadi suatu bahan pemikiran peneliti.
10
Ibid 11
http://studijerman.com/jumlah-mahasiswa-indonesia-di-jerman-meningkat/ diakses pada 17 mei 2017 pukul 11:53 WIB.
12
SMAN 1 Serang adalah salah satu sekolah menengah atas favorit di kota
Serang. SMAN 1 Serang memiliki mata pelajaran bahasa asing yaitu bahasa
Jerman. Menurut bapak Fitri selaku kepala bidang kurikulum di SMAN 1
Serang, ada beberapa alumni siswa SMAN 1 Serang yang berangkat ke
Jerman untuk melanjutkan studinya. Penulis memilih siswa/i kelas 12 untuk
dijadikan responden dalam penelitian ini, dikarenakan kelas 12 sebentar lagi
akan melanjutkan studinya ke jenjang universitas. Dalam pencarian informasi
untuk mengetahui universitas mana yang sekiranya akan dituju biasanya
siswa/i akan mencari atau mendapatkan informasi dari guru dan juga dengan
mencari tau di internet. Oleh sebab itu dalam penelitian ini, penulis
mempertanyakan efektifitas dari tindak komunikasi siswa SMAN 1 Serang
dengan memanfaatkan akun Youtube Gita Savitri Devi dalam pencarian informasi.
Apakah terdapat pengaruh antara vlogg yang dibuat oleh Gita Savitri Devi dengan minat siswa SMAN 1 Serang untuk melanjutkan studinya ke Jerman.
Pada akhirnya, peneliti memutuskan untuk mempelajari dan membahas
mengenai “Pengaruh Video Blog Gitasav Terhadap Minat Siswa SMAN 1
Serang Untuk Melanjutkan Studi Ke Jerman”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dalam penelitiannya ini, maka
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang penelitian yang telah dijelaskan
sebelumnya, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Seberapa besar informasi yang diperoleh dari vlogg Gita Savitri Devi? 2. Seberapa besar minat siswa SMAN 1 Serang untuk melanjutkan
Studinya ke Jerman?
3. Seberapa besar pengaruh Vlogg Gita Savitri Devi terhadap minat siswa SMAN 1 Serang untuk melanjutkan studinya ke Jerman?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui seberapa besar informasi yang diperoleh dari vlogg
Gita Savitri Devi.
2. Untuk mengetahui seberapa besar minat siswa SMAN 1 Serang untuk
melanjutkan studinya ke Jerman.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh vlogg Gita Savitri Devi terhadap minat siswa SMAN 1 Serang untuk melanjutkan studi ke
Jerman.
1.5Manfaat Penelitian 1.5.1 Secara Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberi
masukan bagi penelitian ilmu komunikasi khususnya mengenai pengaruh
siswa. Serta dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian penelitian
sejenis bagi rekan mahasiswa di masa mendatang.
1.5.2 Secara Praktis
Secara praktis dapat dijadikan masukan yang berguna bagi siswa SMAN
1 Serang atau pelajar lain yang ingin melanjutkan studinya ke luar negeri
khususnya Jerman, agar mendapat informasi tentang hal-hal apa saja yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA.
2.1Komunikasi
Sebagai makhluk sosial manusia ditakdirkan untuk menjalin hubungan
dengan sesamanya, untuk itu komunikasi menjadi hal mendasar yang
dilakukan manusia untuk bersosialisasi. Manusia tidak bisa terlepas dari
komunikasi, ini sudah menjadi hal yang alamiah jika manusia melakukan
tindak komunikasi dengan sesamanya. Komunikasi dilakukan diantara dua
individu bahkan lebih. Pada hakikatnya komunikasi adalah proses pernyataan
antarmanusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.13
Komunikasi sebagai tindakan satu arah (linier), yaitu proses dimana pesan
diibaratkan mengalir dari sumber dengan melalui beberapa komponen menuju
kepada komunikan. Definisi tersebut sesuai dengan pendapat Rogers yang
mengatakan “komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari
sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah
tingkah laku mereka.” Sedangkan Miller (1966) berpendapat “komunikasi
pada dasarnya penyampaian pesan yang disengaja dari sumber terhadap
penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku penerima”.14
“komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang
menghendaki orang orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun
13
Prof. Onong Ucjana Effendi, M.A. Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung. 2003. Hlm 28 14
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2005. Hlm 61-65
hubungan antar sesama manusia (2) melalui pertukaran informasi (3) untuk
menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain (4) serta berusaha mengubah
sikap tingkah laku itu.”15 Harold Laswell mengungkapkan cara sederhana
dalam memahami proses komunikasi adalah sebagai berikut : “Who says What
In Which Channel To Whom With What Effect”. Jadi berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek
tertentu.
Komunikasi adalah proses yang memungkinkan kita berinteraksi
dengan orang lain. Tanpa komunikasi kita tidak mungkin berbagi pengetahuan
atau pengalaman dengan orang lain. Proses komunikasi dalam hal ini bisa
melalui ucapan (speaking), tulisan (written), gerak tubuh (gesture) dan penyiaran (broadcasting).16
Komunikasi dengan prespektif menciptakan makna (generating of meaning) bertujuan menghadirkan makna tertentu dibenak khalayak. Tujuan seseorang berkomunikasi bukan saja sekedar mengirimkan pesan, tetapi yang
lebih esensial adalah hendak menanamkan makna tertentu dalam pikiran
penerima. Sehingga pesan yang disampaikan diharapkan akan terus melekat
dipikiran komunikan, tidak hanya sekedar diterima.
15
Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi (edisi revisi). PT Raja Grafindo. Jakarta. 2006. Hlm 18
16
2.2Media Baru (New Media)
Saat ini, saluran media dicirikan dengan banyaknya pilihan yang
membingungkan, terdapat ratusan saluran televisi kabel dan program siaran
sesuai permintaan yang dapat dijumpai setiap hari, belum lagi internet yang
memiliki isi beraneka ragam tanpa batas. Selanjutnya dan mungkin yang
lebih penting saat ini teknologi media baru memberi peluang bagi selera dan
mengkreasi isi media seperti blog, halaman Facebook, portal¸ dan catatan harian video Youtube.17
Media Baru adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup
kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan
komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan
sebagai media baru adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat
dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak.
Secara sederhana media baru adalah media yang terbentuk dari interaksi
antara manusia dengan komputer dan internet secara khususnya. Termasuk di
dalamnya adalah web, blog, online social network, online forum dan lain-lain
yang menggunakan komputer sebagai medianya.18
ciri utama media baru adalah adanya saling keterhubungan, aksesnya
terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan,
interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka, dan
17
Charles R Berger, dkk. 2015. Handbook Ilmu Komunikasi. Bandung: Nusa Media. Hlm 381 18
sifatnya yang ada di mana-mana. Adapun perbedaan media baru dari media
lama, yakni media baru mengabaikan batasan percetakan dan model penyiaran
dengan memungkinkan terjadinya percakapan antar banyak pihak,
memungkinkan penerimaan secara simultan, perubahan dan penyebaran
kembali objek-objek budaya, mengganggu tindakan komunikasi dari posisi
pentingnya dari hubungan kewilayahan dan modernitas, menyediakan kontak
global secara instan, dan memasukkan subjek modern/akhir modern ke dalam
mesin aparat yang berjaringan.19
Penanda dari ciri media baru itu bisa dilihat dari munculnya media siber
atau dalam jaringan. Koneksi antarjaringan melalui komputer atau lebih
populer disebut dengan internet memberikan pilihan bagi khalayak tidak
hanya dalam mencari dan mengonsumsi informasi semata, tetapi khalayak
juga bisa memproduksi informasi itu.20 Internet dihuni oleh jutaan orang
nonteknik yang menggunakannya setiap hari untuk berkomunikasi dan
mencari informasi.21 Saat ini, internet dapat menyampaikan berbagai macam
media- cetak, siaran, film dan rekaman, menggunakan sistem tanpa batas.
Banyaknya media sosial yang tersedia di internet saat ini memudahkan
penggunanya untuk berbagi informasi dengan sesama pengguna, serta dapat
diakses dimanapun dan kapanpun.
Dr. Rulli Nasrullah, M.Si. 2016. Teori dan Riset Media Siber. Jakarta: Prenamdia Group. Hlm 2
21
2.3 Media Digital
Istilah media digital (digital media) menggambarkan semua bentuk media komunikasi yang menggabungkan teks, gambar, suara dan video
menggunakan teknologi komputer.22 Digital media membaca, menulis dan
menyimpan data secara elektronik dalam bentuk numerik-menggunakan kode
nomor untuk data (teks, gambar, suara, dan video). Karena semua media
digital menggunakan kode nomor yang sama, media digital yang kompatibel
(compatible) dapat berarti mereka dapat berfungsi dengan baik dengan satu sama lain untuk pertukaran dan mengintergrasikan teks, gambar, suara, dan
video. Kompatibilitas ini adalah alasan utama media digital tumbuh begitu
cepat. Karena pertumbuhan yang cepat, komunikasi digital telah menjadi
faktor terbesar dalam pengembangan semua industri media massa saat ini.
2.4 Media Exposure
Media exposure atau terpaan media lebih dari sekedar mengakses media.
Exposure tidak hanya menyangkut apakah seseorang secara fisik cukup dekat dengan kehadiran media massa, akan tetapi apakah seseorang itu benar-benar
terbuka terhadap pesan-pesan media massa tersebut. Exposure merupakan
kegiatan mendengar, melihat, dan membaca pesan-pesan media massa
ataupun mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang
terjadi pada individu atau kelompok.23
Jalaludin Rakhmat mengatakan bahwa terpaan media dapat
dioperasionalkan sebagai frekuensi individu dalam menonton televisi, film,
membaca majalah atau surat kabar maupun mendengarkan radio.24 Menurut
Shore, terpaan media didefinisikan sebagai berikut:25
“ Media exposure is more complicated than acces because is ideal
not onlywhit what her a person is within physical (range of the particular mass medium) but also whether person is actually exposed to the message. Exposure is hearing, seeing, reading, or most generally, experiencing, with at least a minimal amount of interest the mass media massage. The exposure might occure to an individual or
group level”
Terpaan media tidak hanya menyangkut apakah seseorang secara fisik
cukup dekat dengan kehadiran media massa, tetapi apakah seseorang itu
benar-benar terbuka terhadap pesan-pesan media tersebut. Terpaan media
merupakan kegiatan mendengarkan, melihat, dan membaca pesan media
massa ataupun mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan
tersebut, yang dapat terjadi pada tingkat individu ataupun kelompok. Berikut
penjelasan mengenai ukuran terpaan media tersebut :
1. Frekuensi
Mengumpulkan data khalayak tentang menonton sebuah jenis
tayangan televisi, apakah itu program harian, mingguan, bulanan, atau
tahunan. Jika itu adalah program mingguan, maka data yang
24
Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. Bandung. 2004. Hlm 193 25
dikumpulkan adalah berapa kali menonton sebuah tayangan dalam
seminggu selama satu bulan.26
2. Metode Penyajian
Telah kita ketahui bahwa utama tayangan menurut khalayak pada
umumnya adalah untuk menghibur, selanjutnya adalah informasi.
Dengan pesan informatif, selain melalui acara berita, dapat dikemas
dalam bentuk wawancara, panel diskusi, reportase, obrolan, dan
sejenisnya, bahkan dalam bentuk sandiwara sekalipun.
3. Durasi
Menghitung berapa lama khalayak bergabung dengan suatu media
(berapa jam sehari), atau berapa lama (menit) khalayak mengikuti
suatu program (audience’s share).27
Dalam penelitian ini dapat diukur dari seberapa lama (menit)
khalayak mengikuti suatu video blogg. 4. Atensi
Atensi (perhatian) adalah proses mental ketika stimuli atau
rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat
stimuli lainnya melemah. Indikator atensi dalam penelitian ini diukur
dari faktor eksternal penarik perhatian dan faktor internal penaruh perhatian.28
26
Elvinaro Ardianto & Lukiati Komala Erdinaya. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2004. Hlm 164
27 Ibid 28
Dalam penelitian ini dapat diukur darfi perhatian terhadap suatu
acara, ketertarikan, kemudahan dalam memahami isi pesan dalam
suatu video blogg, dan daya tarik dalam video blogg tersebut.
2.5 Media Sosial
Perkembangan teknologi kental dengan mulai bermunculannya aplikasi –
aplikasi media sosial yang beragam. Mandibergh mendefinisikan media
sosial sebagai "media yang mewadahi kerja sama di antara pengguna yang
menghasilkan konten (User generated content)".29
Media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut:
a. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa
keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun
internet.
b. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper.
c. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat di banding media
lainnya.
d. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.
Media sosial yang sedang populer belakangan ini adalah YouTube, dibuktikan dengan banyaknya para Youtuber (sebutan bagi konten creator di
Youtube) baru. Media sosial dapat memberikan manfaat jika digunakan sebagaimana mestinya, begitupun yang sedang marak belakangan ini yaitu
video blog atau vlog yang diunduh di YouTube.
29
2.4.1 YouTube
YouTube adalah portal website yang menyediakan layanan video sharing. Pengguna (user) yang telah mendaftar dan meng-upload video
miliknya ke server YouTube, agar dapat dilihat oleh khalayak Internet di seluruh dunia.30 YouTube juga merupakan salah satu penyedia layanan video terbesar saat ini. YouTube termasuk media sosial untuk upload video secara gratis. YouTube juga sangat cocok bagi kita yang ingin mencari informasi tanpa harus membaca artikel. Umumnya video-video di YouTube adalah klip, video klip, acara televisi, film, serta video buatan para penggunanya sendiri.31
YouTube didirikan oleh tiga orang mantan karyawan PayPal: Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. YouTube didirikan pada bulan Februari 2005, dan menyediakan fasilitas berbagi video sehingga para
penggunanya dapat memuat, menonton, dan berbagi video klip secara gratis.
Menurut Internet Hitwise (sebuah perusahaan penelitian internet), pada bulan
Mei 2006 YouTube memiliki pangsa pasar sebesar 43%.32
Kehadiran YouTube membawa pengaruh luar biasa kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang memiliki gairah di bidang pembuatan video,
mulai dari film pendek, dokumenter, hingga video blog, tetapi tidak memilik
lahan “untuk mempublikasikan karyanya”. YouTube mudah dipergunakan,
tidak memerlukan biaya yang besar dan dapat diakses dimanapun, tentunya
dengan gadget yang kompatibel. Hal itu membuat pembuat video amatir
30
Asdani Kindarto. 2008. Belajar Sendiri YouTube. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Hal 1
31
Ibid. Hlm 1 32
dapat dengan bebas mengunggah konten-konten video mereka untuk
dipublikasikan. Salah satu konten video yang sedang viral di YouTube adalah
video blogg atau vlog.
2.4.2 Video Blogg
Video-Blogg, atau bisa disingkat vlog (diucapkan Vlog, bukan V-log), atau
vidblogging, merupakan suatu bentuk kegiatan blogging dengan menggunakan medium video di atas penggunaan teks atau audio sebagai
sumber media utama. Berbagai perangkat seperti ponsel berkamera, kamera
digital yang bisa merekam video, atau kamera murah yang dilengkapi dengan
mikrofon merupakan modal yang mudah untuk melakukan aktivitas video
blogging. Video blog masih dapat disebut sebagai bentuk lain dari televisi
tersedia, seseorang dapat menyunting video yang mereka buat dan
memadukannya dengan audio, serta menggabungkan beberapa rekaman ke
dalam satu gambar, sehingga menjadi suatu rekaman video blogging yang
padu. YouTube termasuk dari sekian banyak situs dengan content management system yang dapat mengelola masukan video, dan mempersilahkan para penggunanya untuk memiliki serta mengelola halaman
33
video milik mereka sendiri. Selain konten video yang lain, video blog juga merupakan kategori konten video yang sedang populer di situs YouTube.
Video blog menawarkan pengalaman situs yang lebih kaya dibandingkan dengan blog dalam bentuk teks, karena ia mengkombinasikan video, suara, gambar, dan teks. Selain itu juga video blog meningkatkan kandungan informasi serta emosi, yang dibagi melalui videonya. Media seperti ini
membuat para penggunanya menjadi lebih bisa mengeksplorasi berbagai cara
baru dalam berkomunikasi, dimana kebanyakan pengguna yakin bahwa video
akan menghasilkan ekspresi yang lebih alami daripada tulisan. Vlog pada awalnya menjadi sarana untuk mengekspresikan diri dan pendapat kepada
publik. Menurut artikel dari Educase Learning Initiative mengenai VideoBlog
berikut ini adalah kelebihan dari Vlog:
a. Mudah dibuat.
b. Lebih dinamis daripada konten berbasis teks.
c. Mengembangkan opsi berkomunikasi.
d. Berpotensi menjadi sarana komersil yang mutakhir.
e. Bisa menjadi sarana mengekspresikan diri.
Konten Vlog dalam YouTube adalah sebuah isi dan penyampaian pesan video yang membahas tentang kegiatan sehari-hari seseorang yang
menunjukkan kredibilitas, daya tarik dan kekuasaannya sebagai Vlogger
dimana isi dan penyampaian pesan video harus menarik, dapat dimengerti dan
maka akan memunculkan perilaku menyimpang. Misalnya vlog yang sebagian besar isinya berupa pamer gaya hedonisme para remaja.
2.4.3 Video Blog Gita Savitri Devi
Gita Savitri Devi adalah salah satu mahasiswi Indonesia yang sedang
menempuh pendidikan di Freie Universität Berlin jurusan kimia murni. Gita menetap di Jerman sejak tahun 2011 dan saat ini sedang menyusun
skripsi untuk meraih gelar sarjananya. Sebelum akhirnya terjun ke dunia
YouTube, Gita lebih dulu menulis di akun blog miliknya. Akun YouTube
milik Gita Savitri Devi ini menarik perhatian penulis karena isi konten yang
ditampilkan dalam Vlog-nya berbeda dengan akun Youtuber lainnya. Disaat
vlogger lain menampilkan isi vlog tentang kehidupan konsumtif remaja, gaya pacaran, tutorial make up dan lain sebagainya, Gita menyuguhkan
kisah-kisah inspiratif dan informasi menarik mengenai Jerman.
Dalam Vlog atau Video Blogg nya Gita banyak memberikan informasi tentang pengalamannya di Jerman, termasuk konsukuensinya jika ingin
melanjutkan studinya di Jerman. Bahwa kuliah di luar negeri khusunya
Jerman tidak semudah dan semenyenangkan apa yang kita pikirkan
sebelumnya. Selain sistem pendidikannya yang sangat ketat dan disiplin,
ternyata kuliah di Jerman juga butuh niat dan tekad yang bulat serta kesiapan
menghadapi segala konsekuensi.
Butuh kulit yang tebal dan mental baja karena suatu hari kita bisa saja
dipermalukan di depan kelas oleh orang Jerman karena kita tidak mengerti
umur 25 tahun kita bisa mendapatkan gelar bachelor. Menurut Gita yang ia sampaikan dalam Vlog nya Jerman bukan tempat yang tepat untuk orang-orang yang sekedar minat, sekedar ingin terlihat keren, atau sekedar ingin
kuliah di luar negeri. Jerman itu tempat untuk orang-orang yang mau belajar
hidup. Seperti yang dikatakan Gita dalam salah satu Vlog-nya yang bertema
“Tentang Jerman” :
“Kuliah di Jerman pada umumnya itu bukan buat senang-senang.
Mungkin di Instagram atau Facebook terlihatnya keren. Tapi, sebenarnya itu bukan hal yang bisa disamakan dengan kuliah di Indonesia. Rasanya beda. Kesulitan yang harus dihadapi juga beda. Kapan lagi kita bisa merasakan datang ke mata kuliah dan di sana kita tidak mengerti apapun yang profesor katakan karena dia berbicara 'bahasa alien'?”
Tentang Jerman adalah salah satu konten yang ada di dalam akun youtube
Gita. Tentang Jerman memiliki viewers terbanyak, terutama tentang Jerman
episode satu, dengan viewers sebanyak 736.672 views. Tentang Jerman episode satu menjelaskan tentang sistem pendidikan di Jerman dan beberapa
tips mengenai hal apa saja yang harus dipersiapkan untuk melanjutkan studi
ke Jerman.
Gambar 2.2
2.6 Minat
Menurut Saleh, minat adalah suatu kecenderungan untuk memberikan
perhatian dan bertindak kepada orang, aktifitas atau situasi yang menjadi
objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Jadi, minat
merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu
dalam mewujudkan pencapaian cita-cita yang menjadi keinginannya.34
Secara psikologis, minat didefinisikan sebagai :
1. Sikap yang berlangsung terus menerus yang mempolakan perhatian
seseorang, sehingga membuat dirinya jadi selektif terhadap obyek yang
diminati.
2. Perasaan yang menyatakan bahwa suatu aktivitas, pekerjaan, atau obyek
itu berharga baginya.
3. Suatu keadaan motivasi atau satu set motivasi yang menuntun tingkah
laku menuju arah (sasaran) tertentu.35
Keinginan atau minat dan kemauan atau kehenedak sangat mempengaruhi
corak perbuatan yang akan dilakukan oleh seseorang. Minat atau keinginan erat
hubungannya dengan perhatian yang dimiliki. Karena perhatian mengarahkan
timbulnya kehendak pada seseorang. Kehendak atau kemauan ini juga erat
hubungannya dengan kondisi fisik seseorang misalnya dalam keadaan sakit,
capai, lesu atau mungkin sabaliknya yakni sehat dan segar. Juga erat
hubungannya dengan konidisi psikis seperti senang, tidak senang, tegang,
34
Abdulrahman Saleh dan Muhbib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam. Kencana. 2004. Hlm 262
35
bergairah, dan setertusnya.36 Sebelum menjadi minat penonton akan
mendapatkan nilai seperti:
1. Perhatian
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli
menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah.
Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat
indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera
lain.
2. Perasaan
Perasaan ialah suatu pernyataan jiwa, yang sedikit banyak berdifat
subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang, dan yang tidak
bergantung kepada perangsang dan alat indera. Sifat-sifat perasaan, antara
lain sennag dan tidak senang, kuat dan lemah, lama dan tidak lama, realatif
dan tidak berdiri sendiri sebagai pernyataan jiwa.37
3. Motivasi
Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong
seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke
tercapainya tujuan tertentu. Tujuan yang jika berhasil dicapai, akan
memuaskan atau memnuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Dengan
kebutuhan dimaksudkan suatu keadaan dalam diri yang menyebabkan
hasil-hasil atau keluaran keluaran tertentu menjadi menarik. Pada tahap
doorngan-dorongan dan tahap melakukan kegiatan-kegiatan individu berada
36
Alex Sobur. 2003. Psikologi Umum. Bandung. Pustaka Setia. Hlm 264 37
dalam situasi pilihan, tujuan-tujuan apa saja yang ingin dan diperkirakan
dapat dicapai, yang diharapkan akan memenuhi kelompok kebutuhan apa
saja. Masing-maisng tujuan memiliki harkat (valance) yang berbeda-beda bagi individu.38
Minat timbul apabila individu tertarik pada sesuatu karena sesuai
dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan digeluti
memiliki makna bagi dirinya. Minat ini erat kaitannya dengan kepribadian
dan selalu mengandung unsur afektif, kognitif, dan kemauan. Ini
memberikan pengertian bahwa individu tertarik dan kecenderungan pada
suatu objek secara terus menerus, hingga pengalaman psikis lainnya
terabaikan.39
2.7 Studi Ke Jerman
Negara Jerman dipilih karena keunggulan yang dimiliki dalam sistem
pendidikannya. Saat ini, Jerman merupakan salah satu negara dengan sistem
pendidikan terbaik di dunia. Tahun 1970 sistem pendidikan Jerman sudah
mampu meraih tujuan-tujuan yang dicanangkan, “hanya” sekitar 25 tahun
setelah Jerman rata dengan tanah akibat kekalahan dalam Perang Dunia II
(Institut für Auslandebeziehungen: 1986). Berbagai keunggulan Jerman di bidang kedokteran, teknologi, sastra, dan seni merupakan keberhasilan sistem
pendidikan Jerman yang secara gemilang telah mampu menjawab berbagai
38
Ashar Sunyoto Munandar. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta. Universitas Indonesia. Hlm 323
39
permasalahan yang ada pasca kekalahan Perang Dunia II. Tak aneh bila saat
ini Jerman menjadi negara tujuan bagi banyak mahasiswa internasional,
termasuk Amerika Serikat, yang ingin mendapatkan salah satu pendidikan
terbaik di dunia.40
setiap calon mahasiswa harus sadar betul bahwa sistem pendidikan dan
kehidupan di Jerman sangat jauh berbeda dengan yang ada di Indonesia.
Untuk itu, setiap calon mahasiswa harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya
untuk menghadapi suatu culture shock, khususnya pada tahun-tahun pertama
di Jerman. Tidak jarang dijumpai adanya calon mahasiswa yang hanya
bertahan 5 – 6 bulan karena tidak sanggup menghadapi hal ini.41
Dalam vlogg atau video blogging miliknya, Gita juga menjelaskan tentang biaya pendidikan di Jerman. Sesunguhnya biaya kuliah di Jerman relatif
rendah (hampir berarti tak perlu bayar SPP), baik untuk warga negara
Jerman, ataupun mahasiswa asing. Biasanya mahasiswa hanya perlu
membayar uang yang namanya "Sozialgebühren". Ini untuk mendapatkan beberapa fasilitas bagi mahasiswa, misal agar bisa makan di MENSA (kantin
khusus mahasiswa yang ada di kampus-kampus di Jerman) dengan harga
mahasiswa, di beberapa negara bagian, tiket kereta, bus dan trem tak perlu
bayar. Sozialgebühren ini sekitar 100 Euro/semester.
Di Jerman dikenal ada dua (2) jenis pendidikan tinggi utama: yaitu
Fachhochschule dan Universität. Fachhochschule yang sering disebut juga FH ini mirip semacam politeknik di Indonesia, yaitu lembaga pendidikan
40
Cecep Wahyu Hoerudin, dkk. Studi Pendidikan Mancanegara Jerman dan Indonesia. Bandung:2009. Hlm 2
41
yang menekankan pada bidang aplikasi. Bidang teori lebih sedikit
dibandingkan dengan praktek atau applikasinya. Studi di Fachhochschule tak dapat mencapai gelar doktor dan pendidikan di sini ditujukan bagi mereka
yang ingin terjun ke industri langsung. Jenis pendidikan tinggi lainnya adalah
Musikhochschule (untuk bidang musik), Pedagogische Hochschule (untuk bidang pendidikan, mirip IKIP dahulu) dan Kunsthochschule (untuk bidang
seni).42
Sistem Universität (Universitas) di Jerman, berbeda dengan di Indonesia, tidak ada "panduan" ketat per semesternya, dan urutan mata kuliah A, B, C,
dst. Hal ini berarti bahwa mahasiswa dituntut harus dapat menentukan
sendiri, kuliah, latihan, seminar, ujian yang akan diikutinya, dll. Hal ini
secara langsung memberikan "kebebasan yang sangat besar", tapi bisa juga
menjerumuskan" mahasiswa ke kondisi kelewat santai (banyak beberapa
mahasiswa Indonesia yang terjebak ke situasi ini, dimana sudah 8 tahun tapi
belum ujian apa-apa, karena keasikan kerja atau kesibukan lainnya).
Mahasiswa benar-benar dituntut untuk mandiri menentukan apa yang ingin
dia pelajari, ujian yang dia ikuti, dan apa yang dia lakukan dan dia mau.
Terkadang perkuliahan dilakukan dalam ruang auditorium besar (sampai 600
siswa), sehingga kesiapan "mental" mahasiswa untuk belajar mandiri perlu
benar-benar dipertimbangkan bila memilih kuliah di Universitas. Kuliah
2.8 Teori Kognitif Behaviour
Pada dasarnya teori kognitif perilaku ini menjelaskan tentang peranan dan
pengaruh dari kognisi atau mengetahui dalam menentukan dan
memperikirakan tentang pola tingkah laku dari suatu individu. Dasar dari
teori ini dikembangkan oleh Aaron Beck. Teori Kognitif Behavioral
mengatakan bahwa para individu cenderung untuk membentuk suatu konsep
pribadi yang akan memberikan pengaruh terhadap tingkah laku yang mereka
tunjukkan. Konsep konsep ini dapat bersifat positif dan negatif. Selain itu,
berbagai macam konsep ini juga dapat mempengaruhi lingkungan di mana
seseorang berada.44
Selanjutnya teori kognitif behavioral ini menjelaskan tentang tingkah laku
manusia dan proses belajar dengan menggunakan apa yang disebut dengan
“triad kognitif”. Seorang psikolog akan mencoba untuk mengubah pola
pemikiran dari pasien yang berpikir bahwa mereka memiliki kelebihan berat
badan dengan tujuan untuk mengurangi perilaku tidak sehat yang
dihasilkannya.
Istilah kognisi sendiri mengacu kepada berbagai macam proses yang
mana rangsangan indera yang diterima kemudia diubah , dikurangi,
ditambahkan, disimpan, diambil kembali dan digunakan. Hal ini berhubungan
dengan berbagai proses bahkan pada saat mereka beroperasi walaupun tanpa
adanya stimulasi yang relevan, seperti gambar dan halusinasi. Dengan
definisi yang demikian luas, maka menjadi jelas bahwa kognisi melibatkan
44
seluruh hal yang manusia mungkin untuk lakukan. Dengan demikian maka
fenomena psikologi secara keseluruhan merupakan fenomena kognitif.
Walaupun psikologi kognitif berkaitan dengan seluruh aktivitas manusia dan
bukan hanya sebagian darinya.45
2.9 Teori Perbedaan Individu (The Individual Differences Theory)
Teori komunikasi pada tahap selanjutnya yang berkaitan dengan media
massa, nama teori yang diketengahkan oleh Melvin D. Defleur ini
lengkapnya adalah “individual differences theory of mass communication
effect”. Jadi teori ini menelaah perbedaan-perbedaan diantara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga
menimbulkan efek tertentu.
Menurut teori ini individu-individu sebagai anggota khalayak sasaran
media massa secara selektif, menaruh perhatian kepada pesan-pesan terutama
jika berkaitan dengan kepentingannya. Konsisten dengan sikap-sikapnya,
sesuai dengan kepercayaannya yang didukung oleh nilai-nilainya.
Tanggapannya terhadap pesan-pesan tersebut diubah oleh tatanan
piskologisnya. Jadi efek media massa pada khalayak massa itu tidak seragam,
melainkan beragam disebabkan secara individual berbeda satu sama lain
dalam struktural kejiwaannya.
Anggapan dasar dari teori ini ialah bahwa manusia amat bervariasi dalam
organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari
dukungan perbedaan secara biologis, tetapi ini dikarenakan pengetahuan
45
secara individual yan berbeda. Lingkungan juga berperan, dari lingkungan
yang dipelajarinya itu mereka menghendaki seperangkat sikap, nilai, dan
kepercayaan yang merupakan tatanan psikologisnya masing-masing pribadi
yang membedakannya dari yang lain.46
Teori perbedaan individu ini mengandung rangsangan-rangsangan khusus
yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan
anggota khalayak. Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap
pribadi anggota khalayak itu. Maka secara alamiah dapat diduga akan muncul
efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan individual itu. Teori perbedaan
individu yang berperan untuk memberikan interaksi yang berbeda dengan
pemikirannya perorangan antar khalayak yang berbeda. Perbedaan individu
tersebut juga yang menimbulkan perbedaan efek yang bervariasi sesuai
dengan perbedaan individu itu sendiri.
Asumsi dari teori perbedaan individu adalah pesan-pesan yang
disampaikan media massa ditangkap individu sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan personal individu. Efek komunikasi pada individu akan beragam
walaupun individu menerima epesan yang disampaikan media massa.
Masing-masing individu mempunyai perhatian, minat, keinginan yang
berbeda yang dipengaruhi faktor-faktor psikologis yang ada pada diri
individu tersebut sehingga mempengaruhi dalam menerima pesan yang
Teori ini digunakan peneliti karena setiap individu akan berbeda dalam
menerima dan memproses stimuli atau sebuah pesan, sehingga menerangkan
jika setelah individu sebagai sasaran media massa menerima pesan melalui
konten YouTube Vlog Gita Savitri Devi, sesuai dengan kepribadian individu yang berbeda-beda maka efek atau respon yang akan diberikan individu juga
akan berbeda.
2.10Kerangka Berpikir
Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat seberapa besar pengaruh vlogg Gita Savitri Devi dalam menarik minat siswa untuk melanjutkan studinya ke
Jerman dan memberi pengetahuan mengenai sistem pendidikan di Jerman.
Berpayung pada teori kognitif behaviour, peneliti menguunakan teori media
pada variabel (X) video blogg, Indikator yang digunakan dalam variabel (X)
Video Blogg adalah frekuensi, metode penyajian, atensi dan durasi.
Sedangkan pada variabel (Y) teori yang digunakan adalah teori perbedaam
individu yang indikatornya adalah perhatian, perasaan dan motivasi. Reaksi
tersebut dapat berupa perhatian, pengertian dan diharapkan minat dapat
timbul dan akhirnya komunikan melakukan tindakan seperti yang diharapkan
komunikator yaitu untuk melanjutkan studinya ke Jerman.
Dalam penelitian ini penulis meneliti tentang efektifitas dari tindak
komunikasi siswa SMAN 1 Serang dengan memanfaatkan akun YouTube
Gita Savitri Devi dalam pencarian informasi. Metode yang digunakan adalah
Di dalam penelitian ini, penulis ingin mencari tahu pengaruh vlog Gita Savitri Devi terhadap minat siswa kelas 12 di SMAN 1 Serang untuk
melanjutkan studi ke Jerman. Berdasarkan lendasan teori yang telah
dikemukakan, maka yang menjadi kerangka konsep peneliti adalah sebagai
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
2.11 Hipotesis Penelitian
Pengaruh Video Blogg Gita Savitri Devi Terhadap
Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke Jerman
Metode Survey Pada Siswa kelas Video Blogg Gita Savitri Devi
(variabel X )
1. Frekuensi
2. Metode Penyajian 3. Atensi
4. Durasi
(konsep : terpaan media, Shore)
Ha : Ada Pengaruh Video Blogg Gitasav Terhadap Minat Siswa Untuk
Melanjutkan Studi Ke Jerman (Survey pada siswa kelas 12 SMAN 1 Serang)
Ho : Tidak ada Pengaruh Video Blogg Gitasav Terhadap Minat Siswa Untuk
Melanjutkan Studi Ke Jerman (Survey Pada Siswa Kelas 12 SMAN 1 Serang)
Teori Kognitif Behaviour
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan.Dikatakan sementara, karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis
juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah
penelitian, belum jawaban yang empiris.48
Ha : Ada pengaruh vlogg Gita Savitri Devi terhadap minat siswa Untuk melanjutkan studi ke Jerman. (survey pada siswa kelas 12 SMAN 1
Serang)
Ho : Tidak ada pengaruh vlogg Gita Savitri Devi terhadap minat Untuk melanjutkan studi ke Jerman. (survey pada siswa kelas 12 SMAN 1
Serang)
Atau dalam hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut :
Ha : ρ ≠ 0 (Ada pengaruh vlogg Gita Savitri Devi terhadap minat siswa
Untuk melanjutkan studi ke Jerman. ( Survey pada siswa kelas 12
SMAN 1 Serang)
Ho : ρ = 0 (Tidak ada pengaruh vlogg Gita Savitri Devi terhadap minat
siswa Untuk melanjutkan studi ke Jerman. ( Survey pada siswa kelas
12 SMAN 1 Serang)
48
2.12 Operasional Variabel
Operasional variabel dalam penelitian ini adalah variabel yang
mempengaruhi disebut variabel penyebab atau variabel bebas (Variabel X),
dan variabel akibat yang disebut variabel terikat (Variabel Y). Variabel
dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel X, adalah independent variable yaitu isi pesan vlogg gitasav 2. Variabel Y, adalah dependent variable yaitu minat siswa untuk
melanjutkan studi ke Jerman.
Untuk lebih memperjelas variabel-variabel dalam penelitian ini, beserta
sub.variabel dan indikator masing-masing variabel, dijelaskan sebagai
berikut:
Tabel 2.1
Operasional Variabel
Variabel Indikator Alat Ukur Skala
Video Blogg Gita Savitri Devi (Variabel
X)
1. Frekuensi 1. Intensitas Upload 2. Intensitas