• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH VIDEO BLOG GITASAV TERHADAP MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JERMAN (SURVEY PADA SISWA KELAS 12 SMAN 1 SERANG) - FISIP Untirta Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH VIDEO BLOG GITASAV TERHADAP MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JERMAN (SURVEY PADA SISWA KELAS 12 SMAN 1 SERANG) - FISIP Untirta Repository"

Copied!
173
0
0

Teks penuh

(1)

UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JERMAN

(SURVEY PADA SISWA KELAS 12 SMAN 1 SERANG)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi Guna Mencapai Gelar Sarjana (S-1)

Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Oleh:

ARIESTA DWI HARTANTI

(6662132087)

KONSENTERASI MARKETING KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

Teristimewa untuk ayah dan mamah tercinta, tersayang, terkasih dan

yang terhormat.

Aku persembahkan sebuah tulisan dari didikan kalian yang ku

aplikasikan dengan ketikan hingga menjadi barisan tulisan dengan

beribu kesatuan, berjuta makna kehidupan, tidak bermaksud yang lain

hanya ucapan TERIMA KASIH yang setulusnya tersirat dihati yang ingin

aku sampaikan atas segala usaha dan jerih payah pengorbanan untuk

aku selama ini. Hanya sebuah kado kecil yang dapat kuberikan dari

bangku kuliahku yang memiliki sejuta makna, sejuta cerita,

pengorbanan dan perjalanan untuk dapatkan masa depan atas restu

dan dukungan yang ayah dan mamah berikan.

With unconditional love,

(6)

v

Survey Pada Siswa Kelas 12 SMAN 1 Serang). Pembimbing 1: Muhammad Jaiz, S.Sos, M.Pd Dan Pembimbing 2: Ail Muldi, M.I.Kom

Video blogg pada awalnya menjadi sarana untuk mengekspersikan diri dan menyampaikan pendapat kepada publik. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh video blogg pada chanel YouTube Gita Savitri Devi terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke Jerman. Dipilihnya siswa kelas 12 SMAN 1 Serang sebagai responden, karena siswa kelas 12 akan melanjutkan studi ke jenjang perkuliahan serta umur responden masuk kedalam rentan umur pengguna YouTube terbanyak di Indonesia yaitu 15 – 34 tahun. Penelitian ini menggunakan teori teori perbedaan individu (The Individual Differences Theory).

Jadi teori ini menelaah perbedaan-perbedaan diantara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu. Pendekatan dalam dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode survey. Dengan data yang diperoleh melalui kuisoner yang disebar kepada 86 siswa. Penelitian ini menunjukan thitung sebesar 8,352 sedangkan ttabel 1,980, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai thitung > ttabel atau 8,352 > 1,980, penjabaran tersebut menyatakan bahwa HO ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat hubungan atau terdapat pengaruh antara video blogg Gita Savitri Devi terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke Jerman dengan nilai korelasi 0,674 yang berarti hubungan antara kedua variabel kuat. Dengan nilai koefisien determinasi yang menandakan sebesar 45,4% variabel Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke Jerman adalah kontribusi dari variabel Video Blogg Gitasav dan 54.6% lainnya dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain.

(7)

vi

(Study Survey On Grade 12 SMAN 1 Serang). Advisor 1: : Muhammad Jaiz, S.Sos, M.Pd and Advisor 2: Ail Muldi, M.I.Kom

Video blogg initially became the means to expression themselves and deliver opinions to the public. This research was conducted to measure how big the influence video chanel at YouTube blogg Gita Savitri Devi against the interest of the students to continue their studies into Germany. Grade 12 students chosen SMAN 1 Serang as respondents, since grade 12 will proceed to study the lecture as well as the age of the respondents belonging to the highest of YouTube users in Indonesia which is 15 until 34 years old. This research uses the individual differences theory. So this theory examines the differences between individuals as targets of mass media when they are on the other giving rise to particular effect. Approaches in quantitative research is in. The method used is the method of survey. With the data obtained data through 86 questinares to grade 12 students. This research shows the thitung of 8.352 while ttabel 1.980, so can be drawn the conclusion that the value of thitung > ttabel or 8.352 > 1.980, the elucidation, stated that Ho is rejected and the Ha are received. This means that there is a relationship or there is influence between Gita Savitri Devi blogg video against the interest of the students to continue their studies into Germany with the correlation value of 0.674 which means the relationship between the two variables. With the value of the coefficient of determination which marks of 45.4% variable interest in students to Study To Germany is the contribution of the variable Video Gitasav Blogg and 54.6% can be explained by other causes.

(8)

vii

rahmat dan karuniaNya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Pengaruh vlog Gitasav terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke Jerman .

Tak lupa juga shalawat serta salam penulis panjatkan kepada junjungan kita

Rasulullah, Nabi Muhamad SAW serta para sahabatnya semoga rahmat dan

hidayahNya selalu dilimpahkan padanya.

Pembuatan skripsi adalah tugas yang harus diselesaikan dalam rangka

untuk memenuhi tugas mata kuliah Skripsi yang diadakan Program Studi Ilmu

Komunikasi, Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Dalam menyusun semianr ini, tidak sedikit penulis menghadapi

kesulitan serta hambatan teknis maupun nonteknis. Namun atas izin Allah SWT,

juga berkat usaha, doa, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yang

penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak,

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Untuk itu, penulis menyampaikan terim kasih kepada semua pihak yang

telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini, terutama kepada kedua orang tua

penulis, Mamah dan Ayah atas dukungan, doa dan kasih sayang yang selalu

dicurahkan kepada penulis selama 23 tahun ini. Tidak lupa pula kedua saudara

kandungku tersayang, Retno Yuniar, Yanuar Eko Saputro, Aulia Zerlinda Utari,

Nugroho Wisnu Mukti dan Alifiandra Hamizan Eka Putra yang senantiasa

(9)

viii

1. Dr. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Dr. Rahmi Winangsih, M.Si, selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi

FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Muhammad Jaiz, S.Sos, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I, yang telah

memberikan waktu, tenaga, pikiran, kesabaran dalam membimbing,

serta pengarahan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

4. Ail Muldi, M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing II, untuk segenap

pengarahan dan kelancaran bimbingan yang diberikan kepada penulis

selama penyusunan skripsi ini.

5. Dr. Naniek Afrilla F, M.Si selaku ketua penguji sidang skripsi,

terimakasih atas segala arahan dan masukan kepada penulis untuk

penyusunan skripsi ini.

6. Ronny Yudhi SP, M.Si selaku penguji II sidang skripsi, terimakasih

atas bimbingan dan arahan kepada penulis untuk penyusunan skripsi

ini.

7. Seluruh Dosen dan Staff pengajar, karyawan dan staff administrasi

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(10)

ix blogg miliknya.

9. Siswa kelas 12 SMAN 1 Serang yang telah bersedia untuk mengisi

kuisioner penulis.

10.Gemes squad, Amina Yasmin Baharmi, Ajeng Clivoniary, Cindy

Widyastuti, Dhiamara Arradea Lukman, Lela Nurhalimah, Leydia

Miyouki, Prasara Dyah Satwika, Syifa Khairani, Wilda Aulia Anzani,

Yola Malinda, atas segala kebaikannya dalam mendengarkan dan

memberikan solusi atas segala permasalahan hidup penulis.

11.MK tim, Hikmat Rachmatullah, Alif Dicky Maulana, Fauzan Huda,

Hari Sopyan, Ratih Kurnia, Haikal Hasaba yang telah membantu dan

menyemangati penulis.

12.Teman dekat penulis, Suci Wulansari, Galih Eka Ariska, Novi Puspita,

Tri Ariyanto, Reri Nur Adianto, Chika Klarissa, atas segala tawa dan

motivasi yang diberikan kepada penulis.

13.Untuk semua anak oned, terimakasih telah menjadi rumah selama

penulis kuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

14.Teman seperjuangan penulis, Nimas, Rien Reka, Evelyn Oktavia, Lia

dan teman seperjuangan program studi Ilmu Komunikasi FISIP Untirta

angkatan 2013 lainnya.

(11)

x segala nasihat untuk penulis.

17.Seluruh anggota Futsal Fisip Untirta, untuk segala ilmu dan

kebahagiaan yang selalu kalian berikan.

Semua pihak yang telah membantu penulis dan tidak dapat disebutkan satu

persatu. Semoga semua bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan

mendapat balasan dari ALLAH SWT. Akhir kata penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, mengingat terbatasnya

pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penulis. Untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa

yang akan datang. Semoga skripsi ini juga bermanfaat bagi penulis pada

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Serang, 6 Juli 2018

(12)
(13)

xii

2.12 Penelitian Terdahulu ... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 40

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 51

(14)

xiii

4.2.1 Karakteristik Responden ... 63

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 70

4.4 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Data ... 107

4.4.1 Hasil Uji Validitas ... 107

4.4.1.1 Hasil Uji Validitas Variabel X (Video Blogg Gita Sav) ... 108

4.5.1 Analisis Deskriptif Variabel Video Blogg Gitasav (X) 111 4.5.2 Analisis Deskriptif Variabel Minat Siswa (Y) ... 112

4.6 Hasil Uji Normalitas Data ... 112

4.6.1 Variabel X (Video Blogg Gitasav) Terhadap Variabel Y (Minat Siswa)... 113

(15)

xiv

Serang) ... 114

4.8 Hasil Uji Regresi ... 115

4.8.1 Uji Regresi Linier Sederhana Variabel X (Video Blogg Gitasav) Terhadap Y (Minat Siswa) ... 115

4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 117

4.9.1 Uji Koefisien Determinasi Variabel X (Video Blogg Gitasav) Terhadap Variabel Y (Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke Jerman) ... 117

4.10 Hasil Uji Hipotesis ... 118

4.10.1 Hasil Uji t (Variabel X terhadap Variabel Y) ... 118

4.10.2 Hasil Uji F ... 118

4.10.2.1Uji F Variabel X (Video Blogg Gitasav) Terhadap Variabel Y (Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke Jerman) ... 119

4.11 Pembahasan Hasil Penelitian ... 120

4.11.1 Informasi Video Blogg Gitasav... 120

4.11.2 Minat Siswa ... 121

(16)

xv

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 37

Tabel 3.1 Skor Peringkat ... 45

Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ... 47

Tabel 3.3 Populasi ... 49

Tabel 3.4 Perhitungan Proportionate Stratified Random Sampling ... 51

Tabel 3.5 Nilai Koefisien Korelasi ... 53

Tabel 3.6 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase ... 55

Tabel 4.1 Karakteristik Responden ... 64 Gitasav Dirasa Cukup Diupload 2-3 Kali Seminggu” ... 71

Tabel 4.8 Hasil jawaban dari pernyataan “Anda Selalu Menonton Video Blogg Gitasav Setiap Minggu Minimal Satu Kali”... 72

Tabel 4.9 Hasil Jawaban Dari Pernyataan “Tema yang diangkat Gita Savitri pada masing –masing videonya sesuai dengan kebutuhan anda” ... 73

Tabel 4.10 Hasil Jawaban Dari Pernyataan “Gita sav menyajikan video blogg dengan kualitas gambar HD sehingga kenyamanan anda dapatkan saat menonton” ... 74

Tabel 4.11 Hasil Jawaban Dari Pernyataan “Gita sav menyampaikan informasi secara terarah sehingga anda tidak bingung dalam menerima informasi” ... 75

(17)

xvi

pembasan yang sedang disampaikan” ... 78 Tabel 4.14 Hasil Jawaban Responden Dari Pernyataan “Konten “tentang

jerman” menarik ditonton karena gita mengemasnya secara sequale (ber-episode)” ... 80

Tabel 4.15 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Gita sav

menggunakan gaya bahasa yang ringan, sehingga dapat di pahami dengan baik” ... 81 Tabel 4.16 Hasil Jawaban Responden Dari Pernyataan “Pada video blogg,

gita sav membahas topik yang berbeda dengan vlogger kebanyakan” ... 83 Tabel 4.17 Hasil Jawaban Responden Dari Pernyataan “Kolaborasi yang

dilakukan gita sav dengan temannya di jerman membuat anda lebih banyak referensi dalam mendapatkan informasi” ... 84

Tabel 4.18 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Gita sav

memaparkan isi pesan pada video blogg-nya dengan santai layaknya berbicara dengan teman” ... 86 Tabel 4.19 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Waktu (durasi)

15 – 25 Menit Dalam Satu Video Sudah Cukup Untuk Menayangkan Video Blogg Gitasav” ... 87 Tabel 4.20 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Dalam Waktu

15 – 25 Menit Anda Banyak Mengambil Cerita Dibalik Seorang

Mahasiswa Indonesia Yang Sedang Melanjutkan Studinya di Jerman.” ... 89 Tabel 4.21 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan“Durasi Yang

Dipakai Sudah Tepat Untuk Membuat Anda Mengerti Isi Pesan Dalam Video Blogg Gita Savitri Devi.” ... 90 Tabel 4.22 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Anda selalu

mencari informasi mengenai jerman di youtube Channel Gita

(18)

xvii

berupa issue –issue sosial diberbagai negara” ... 93

Tabel 4.24 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Video yang dikemas gita sav membuat anda tidak bosan saat menontonya” ... 94 Tabel 4.25 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Anda

menikmati video blogg Gita sampai selesai di setiap videonya” ... 96

Tabel 4.26 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Anda

menyadari butuh mental yang kuat untuk dapat survive menjalankan studi di Jerman” ... 97 Tabel 4.27 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Keinginan anda

semakin bulat untuk studi di Jerman pada saat menonton video blogg Gita sav” ... 99 Tabel 4.28 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Anda

mendapatkan pandangan baru tentang studi di Jerman dari video blogg Gita sav” ... 100 Tabel 4.29 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Setelah

menonton video blogg Gita sav, anda memiliki keinginan untuk bisa melanjutkan studi ke Jerman” ... 102 Tabel 4.30 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Sikap Gita

dalam menjalani hari-harinya di Jerman membuat anda ingin

melakukan hal yang sama ketika anda melanjutkan studi di luar negeri” ... 104 Tabel 4.31 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Prestasi yang

dicapai Gita sav mendorong anda untuk berusaha lebih keras untuk mendapatkan apa yang anda inginkan” ... 105 Tabel 4.32 Hasil Jawaban Responden Terhadap Pernyataan “Setelah

menonton video blogg Gita sav anda terdorong untuk lebih giat

belajar agar bisa melanjutkan studi ke luar negeri khususnya Jerman” ... 106 Tabel 4.33 Uji Validitas Variabel X (Video Blogg Gita Sav) ... 108

(19)

xviii

Tabel 4.38 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Minat Siswa) ... 111

Tabel 4.39 Hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X Terhadap Y ... 113

Tabel 4.40 Hasil Uji Korelasi X dengan Y ... 114

Tabel 4.41 Uji Regresi Linier Sederhana Variabel X (Video Blogg Gitasav) Terhadap Y (Minat Siswa) ... 115

Tabel 4.42 Hasil R Square X terhadap Y ... 117

Tabel 4.43 Hasil Uji Hipotesis H0 ... 118

(20)

xix

Gambar 2.2 ... 24

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ... 34

Gambar 4.1 Logo YouTube ... 60

Gambar 4.2 Tampilan Channel YouTube Gita Savitri Devi ... 61

(21)

xx

Diagram 4.7 Hasil Jawaban Terhadap Sub Variabel Frekuensi ... 71

Diagram 4.8 ... 72

Diagram 4.9 Hasil Jawaban Terhadap Sub Variabel Metode Penyajian ... 73

Diagram 4.10 ... 74

Diagram 4.11 ... 76

Diagram 4.12 ... 77

Diagram 4.13 ... 78

Diagram 4.14 Hasil Jawaban Terhadap Sub Variabel Atensi ... 80

Diagram 4.15 ... 81

Diagram 4.22 Hasil Jawaban Terhadap Sub Variabel Perhatian ... 91

Diagram 4.23 ... 93

Diagram 4.24 ... 94

Diagram 4.25 ... 95

Diagram 4.26 Hasil Jawaban Terhadap Sub Variabel Perasaan... 96

Diagram 4.27 ... 98

Diagram 4.28 ... 99

Diagram 4.29Hasil Jawaban Terhadap Sub Variabel Motivasi ... 101

(22)
(23)

1

1.1Latar Belakang Penelitian

Modernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada bentuk transformasi dari

keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik

dengan harapan kehidupan masyarakat akan menjadi lebih baik pula.

Manusia pada saat ini bergantung kepada teknologi, menjadi kebutuhan dasar

setiap orang. Dari orang tua hingga anak muda, para ahli hingga orang awam

pun menggunakan teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya.

Terbentuklah sebuah media massa baru yang dikenal dengan sebutan new

media, yang mencakup teknologi informasi dan telekomunikasi dimana

keduanya membentuk suatu mata rantai yang tidak dapat terpisahkan. „Media

Baru‟ atau New Media yang dibahas disini adalah berbagai perangkat

teknologi komunikasi yang berbagi ciri yang sama, yang mana selain baru

juga merupakan era digitalisasi, termasuk ketersediaannya yang luas untuk

penggunaan pribadi sebagai alat komunikasi.1 Pada tahun 1984, Ronal Rice

mendefinisikan new media sebagai teknologi komunikasi yang memfasilitasi

dan memungkinkan untuk terjadinya interaktifitas antar pengguna dan

interaktifitas antara pengguna dan informasi.2 New media yang dimaksud

1

Denis McQuail. 2011. Teori Komunikasi Massa Buku 1 Edisi 6. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Hlm 148

2Christopher J Davey. Et al “

(24)

disini adalah jaringan internet yang dapat menghubungkan seluruh pengguna

internet di seluruh dunia di dalam suatu jaringan dimanapun dan kapanpun.

Jika jam, mesin uap, dan listrik masing-masing merupakan simbol

teknologi pada abad ke-18, ke-19, dan ke-20, maka internet dapat dikatakan

sebagai simbol teknologi pada abad ke-21.3 Jika dilihat dari karakteristiknya

internet adalah salah satu bagian dari media massa, adapun karakteristik dari

media massa adalah : (1) ditujukan pada khalayak dalam jumlah besar,

heterogen (heterogeneus) dan tidak dikenal (anonymous), (2) pesan ditransmisikan secara publik, berkala untuk mencapai khalayak banyak

secara serentak, dan selalu transcient (selalu berubah, hanya tinggal dalam waktu relatif singkat), (3) komunikator cenderung merupakan organisasi.4

Salah satu fasilitas bagi individu ataupun masyarakat yang tersedia di

internet dalam bersosialisasi secara online dapat dilakukan melalui media sosial online. Media sosial online merupakan media yang didesain untuk memudahkan interaksi sosial bersifat interaktif dengan berbasis teknologi

internet yang mengubah pola penyebaran informasi dari sebelumnya bersifat

broadcast media monologue (satu ke banyak audiens) ke social media dialogue (banyak audiens ke banyak audiens). Berkembangnya teknologi

internet semakin membawa perkembangan media sosial yang membawa arah percepatan informasi secara teks, audio dan visual pada dunia maya dan

virtual dengan kebebasan yang luar biasa tanpa ada pembatasan pada hal-hal

3 Gregory Ferrell Lowe. “The Internet”, Communication Technology Update

, 4th Edition, ed. August E. Grant. Boston: Focal Press. Hlm 147

4

(25)

yang baik, atau sesuatu hal yang buruk tanpa memperdulikan sesuatu yang

bersifat pribadi untuk dibagikan secara umum.5

Di era internet ini, jenis media sosial online sangat beragam. Salah

satunya yang sedang populer adalah YouTube. Youtube telah menjadi fenomena yang mendunia yang merupakan situs video sharing yang berfungsi sebagai sarana untuk berbagi video secara online. Situs ini

memfasilitasi penggunanya untuk mengunduh video yang diakses oleh

pengguna lain diseluruh dunia secara gratis. Youtube merupakan salah satu

bentuk media sosial berbasis video yang mulai naik daun sejak 5 tahun

terakhir. Dilansir dari statistik dalam situsnya sendiri, Youtube memiliki

lebih dari satu milyar pengguna yang merupakan hampir sepertiga semua

pengguna internet. Hingga Maret 2015, pembuat konten di Youtube sudah

mengunggah 10.000 video, karena dengan membuat akun atau channel di

Youtube dan meraih pelanggan (subscriber) atau penayangan (viewers) dapat menghasilkan uang.

Youtube merupakan database video yang paling popular di dunia internet saat ini, dan merupakan situs video yang menyediakan berbagai

informasi berupa „gambar bergerak‟ dan bisa diandalkan. Pemilik akun

Youtube dapat mengunduh berbagai video kreasinya. Pertumbuhan jumlah

video yang diunggah pengguna Youtube dari Indonesia paling besar dibandingkan negara lain di kawasan Asia Pasifik. Head of Marketing

(26)

Google Indonesia, Veronica Utami, mengatakan dari hasil survei pertumbuhannya meningkat ratusan persen.6

Saat ini Youtube memang memiliki banyak konten menarik, salah satu yang sedang populer di Youtube saat ini adalah Vlogg atau Video-Blog.

Video-Blog, atau bisa disingkat vlogg merupakan suatu bentuk kegiatan

blogging dengan menggunakan medium video di atas penggunaan teks atau

audio sebagai sumber media utama. Sebuah riset yang dilakukan Jean

Burgess dan Joshua Green, menggolongkannya ke dalam dua jenis, yakni

konten video yang berasal dari pengguna amatir (user created content) dan

yang berasal dari institusi media tradisional. Dalam riset tersebut juga

ditemukan bahwa user created content lebih mendominasi dan mayoritasnya

adalah video blogg.7

Berbagai perangkat seperti ponsel berkamera, kamera digital yang bisa

merekam video, atau kamera murah yang dilengkapi dengan mikrofon

merupakan modal yang mudah untuk melakukan aktivitas video blogging

atau vlogg. Video blogging masih dapat disebut sebagai bentuk lain

dari televisi internet. Ia termasuk dari sekian banyak situs dengan content

management system yang dapat mengelola masukan video, dan

mempersilahkan para penggunanya untuk memiliki serta mengelola halaman

video milik mereka sendiri.

6

http://www.harianterbit.com/hanteriptek/read/2015/10/22/45155/34/22/Jumlah-Pengunggah-Video-Youtube-Indonesia-Terbesar-di-Asia diakses pada 13 Mei 2017 pukul 23:40 WIB

7

(27)

Hal ini serupa dengan fungsi komunikasi massa yang dikemukakan oleh

Karlinah, dalam Karlinah, dkk. (1999) yaitu fungsi sebagai informasi. Fungsi

informasi diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi

pembaca, pendengar atau pemirsa.8 Menurut Dominick (2001), fungsi

komunikasi massa bagi masyarakat adalah sebagai hiburan (Entertaint),

seperti dalam vlogg yang biasanya menampilkan berbagai informasi tentang keseharian para vlogger, menceritakan pengalaman mereka, pendidikan, cover lagu sampai tutorial hijab, make up dan lain-lain.

Salah satu vlogger yang menarik perhatian peneliti adalah Gita Savitri Devi, mahasiswi asal indonesia yang sedang menempuh pendidikannya di

Berlin, Jerman. Hal yang membuat video blogg Gitasav berbeda adalah isi

konten dari video blogg-nya sendiri yang mengandung banyak informasi

mengenai Jerman, membahas segala hal tentang Jerman, sistem pendidikan,

sistem transportasi, kehidupan sebagai mahasiswa Indonesia yang sedang

melanjutkan studi di Jerman dan lain sebagainya. Gita sendiri telah memiliki

228.083 subscribed atau pengikutnya di youtube dan jumlah viewer sebanyak 23,399,913 views.9 Gita telah bergabung di Youtube sejak 11 Agustus 2009,

dalam akun Youtube miliknya Gita membuat berbagai konten video.

Beberapa konten video yang ada di akun Youtube gita adalah, Beropini

(video yang berisi tentang pendapat Gita dan terkadang ia mengajak

temannya dalam video tersebut untuk berpendapat tentang hal yang sedang

8

Elvinaro Adrianto dan Lukiati Komala Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: PT. Simbiosa Rekatama Media. Hlm 19

9

(28)

terjadi di dunia), videonya gita (berisi tentang video keseharian Gita baik di

Jerman ataupun negara yang sedang ia kunjungi), tentang jerman (berisi

video yang menjelaskan beberapa hal mengenai Jerman, seperti sistem

pendidikannya, sistem transformasi, bagaimana beragama di Jerman, dsb)

dan beberapa makeup dan hijab tutorial.

Gambar 1.1

Sumber: youtube.com/gitasavitridevi

Konten tentang Jerman adalah salah satu konten vlogg yang ada di akun

youtube Gita, dalam episode tentang Jerman ini Gita biasanya membicarakan

banyak hal mengenai Jerman. Seperti tentang sistem pendidikan di Jerman,

transportasi, bahkan tentang bagaimana Jerman merubah kepribadiannya dan

juga teman temannya. Dengan durasi antara 12 sampai 25 menit, biasanya

(29)

episode satu yang berjudul kuliah di Jerman adalah vlogg Gita yang memiliki rating tertinggi dengan viewers 803.000 view.10

Jerman semakin menjadi jujukan kuliah pelajar Indonesia. Dalam lima

tahun terakhir, minat pelajar Indonesia kuliah di Jerman naik cukup

signifikan. Selama 2013 lalu, tercatat ada 4.000 pelajar Indonesia kuliah di

Jerman.11 Sebelum akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di

Jerman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan menyangkut studi di

Jerman.

Seperti yang Gita tuliskan disalah satu artikel berkuliahdotcom, “Kuliah

di luar negeri tidak cukup hanya dengan minat dan niat. Situasinya jauh

berbeda dengan di Indonesia, cobaan-cobaan yang akan dihadapi jauh

berbeda dengan yang pernah kita lalui. Jangan pernah kuliah di luar negeri

dengan alasan keren, bisa foto-foto sama salju, atau bisa jalan-jalan keliling

Eropa. Luruskan niatnya, siapkan mentalnya.”

Berdasarkan data menurut Pemerhati IT, Michael S Sunggiardi 68%

jumlah pengguna situs Youtube yang paling banyak di Indonesia adalah remaja dewasa dan pemuda yang mayoritas mereka berasal dari kalangan

pelajar maupun mahasiswa, yang menggunakan situs Youtube sehingga berpotensi untuk pembentukan bakat diri seseorang.12 Pemanfaat Youtube

inilah yang menjadi suatu bahan pemikiran peneliti.

10

Ibid 11

http://studijerman.com/jumlah-mahasiswa-indonesia-di-jerman-meningkat/ diakses pada 17 mei 2017 pukul 11:53 WIB.

12

(30)

SMAN 1 Serang adalah salah satu sekolah menengah atas favorit di kota

Serang. SMAN 1 Serang memiliki mata pelajaran bahasa asing yaitu bahasa

Jerman. Menurut bapak Fitri selaku kepala bidang kurikulum di SMAN 1

Serang, ada beberapa alumni siswa SMAN 1 Serang yang berangkat ke

Jerman untuk melanjutkan studinya. Penulis memilih siswa/i kelas 12 untuk

dijadikan responden dalam penelitian ini, dikarenakan kelas 12 sebentar lagi

akan melanjutkan studinya ke jenjang universitas. Dalam pencarian informasi

untuk mengetahui universitas mana yang sekiranya akan dituju biasanya

siswa/i akan mencari atau mendapatkan informasi dari guru dan juga dengan

mencari tau di internet. Oleh sebab itu dalam penelitian ini, penulis

mempertanyakan efektifitas dari tindak komunikasi siswa SMAN 1 Serang

dengan memanfaatkan akun Youtube Gita Savitri Devi dalam pencarian informasi.

Apakah terdapat pengaruh antara vlogg yang dibuat oleh Gita Savitri Devi dengan minat siswa SMAN 1 Serang untuk melanjutkan studinya ke Jerman.

Pada akhirnya, peneliti memutuskan untuk mempelajari dan membahas

mengenai “Pengaruh Video Blog Gitasav Terhadap Minat Siswa SMAN 1

Serang Untuk Melanjutkan Studi Ke Jerman”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dalam penelitiannya ini, maka

(31)

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang penelitian yang telah dijelaskan

sebelumnya, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Seberapa besar informasi yang diperoleh dari vlogg Gita Savitri Devi? 2. Seberapa besar minat siswa SMAN 1 Serang untuk melanjutkan

Studinya ke Jerman?

3. Seberapa besar pengaruh Vlogg Gita Savitri Devi terhadap minat siswa SMAN 1 Serang untuk melanjutkan studinya ke Jerman?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui seberapa besar informasi yang diperoleh dari vlogg

Gita Savitri Devi.

2. Untuk mengetahui seberapa besar minat siswa SMAN 1 Serang untuk

melanjutkan studinya ke Jerman.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh vlogg Gita Savitri Devi terhadap minat siswa SMAN 1 Serang untuk melanjutkan studi ke

Jerman.

1.5Manfaat Penelitian 1.5.1 Secara Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberi

masukan bagi penelitian ilmu komunikasi khususnya mengenai pengaruh

(32)

siswa. Serta dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian penelitian

sejenis bagi rekan mahasiswa di masa mendatang.

1.5.2 Secara Praktis

Secara praktis dapat dijadikan masukan yang berguna bagi siswa SMAN

1 Serang atau pelajar lain yang ingin melanjutkan studinya ke luar negeri

khususnya Jerman, agar mendapat informasi tentang hal-hal apa saja yang

(33)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA.

2.1Komunikasi

Sebagai makhluk sosial manusia ditakdirkan untuk menjalin hubungan

dengan sesamanya, untuk itu komunikasi menjadi hal mendasar yang

dilakukan manusia untuk bersosialisasi. Manusia tidak bisa terlepas dari

komunikasi, ini sudah menjadi hal yang alamiah jika manusia melakukan

tindak komunikasi dengan sesamanya. Komunikasi dilakukan diantara dua

individu bahkan lebih. Pada hakikatnya komunikasi adalah proses pernyataan

antarmanusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang

kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.13

Komunikasi sebagai tindakan satu arah (linier), yaitu proses dimana pesan

diibaratkan mengalir dari sumber dengan melalui beberapa komponen menuju

kepada komunikan. Definisi tersebut sesuai dengan pendapat Rogers yang

mengatakan “komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari

sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah

tingkah laku mereka.” Sedangkan Miller (1966) berpendapat “komunikasi

pada dasarnya penyampaian pesan yang disengaja dari sumber terhadap

penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku penerima”.14

“komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang

menghendaki orang orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun

13

Prof. Onong Ucjana Effendi, M.A. Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung. 2003. Hlm 28 14

Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2005. Hlm 61-65

(34)

hubungan antar sesama manusia (2) melalui pertukaran informasi (3) untuk

menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain (4) serta berusaha mengubah

sikap tingkah laku itu.”15 Harold Laswell mengungkapkan cara sederhana

dalam memahami proses komunikasi adalah sebagai berikut : “Who says What

In Which Channel To Whom With What Effect”. Jadi berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh

komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek

tertentu.

Komunikasi adalah proses yang memungkinkan kita berinteraksi

dengan orang lain. Tanpa komunikasi kita tidak mungkin berbagi pengetahuan

atau pengalaman dengan orang lain. Proses komunikasi dalam hal ini bisa

melalui ucapan (speaking), tulisan (written), gerak tubuh (gesture) dan penyiaran (broadcasting).16

Komunikasi dengan prespektif menciptakan makna (generating of meaning) bertujuan menghadirkan makna tertentu dibenak khalayak. Tujuan seseorang berkomunikasi bukan saja sekedar mengirimkan pesan, tetapi yang

lebih esensial adalah hendak menanamkan makna tertentu dalam pikiran

penerima. Sehingga pesan yang disampaikan diharapkan akan terus melekat

dipikiran komunikan, tidak hanya sekedar diterima.

15

Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi (edisi revisi). PT Raja Grafindo. Jakarta. 2006. Hlm 18

16

(35)

2.2Media Baru (New Media)

Saat ini, saluran media dicirikan dengan banyaknya pilihan yang

membingungkan, terdapat ratusan saluran televisi kabel dan program siaran

sesuai permintaan yang dapat dijumpai setiap hari, belum lagi internet yang

memiliki isi beraneka ragam tanpa batas. Selanjutnya dan mungkin yang

lebih penting saat ini teknologi media baru memberi peluang bagi selera dan

mengkreasi isi media seperti blog, halaman Facebook, portal¸ dan catatan harian video Youtube.17

Media Baru adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup

kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan

komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan

sebagai media baru adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat

dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak.

Secara sederhana media baru adalah media yang terbentuk dari interaksi

antara manusia dengan komputer dan internet secara khususnya. Termasuk di

dalamnya adalah web, blog, online social network, online forum dan lain-lain

yang menggunakan komputer sebagai medianya.18

ciri utama media baru adalah adanya saling keterhubungan, aksesnya

terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan,

interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka, dan

17

Charles R Berger, dkk. 2015. Handbook Ilmu Komunikasi. Bandung: Nusa Media. Hlm 381 18

(36)

sifatnya yang ada di mana-mana. Adapun perbedaan media baru dari media

lama, yakni media baru mengabaikan batasan percetakan dan model penyiaran

dengan memungkinkan terjadinya percakapan antar banyak pihak,

memungkinkan penerimaan secara simultan, perubahan dan penyebaran

kembali objek-objek budaya, mengganggu tindakan komunikasi dari posisi

pentingnya dari hubungan kewilayahan dan modernitas, menyediakan kontak

global secara instan, dan memasukkan subjek modern/akhir modern ke dalam

mesin aparat yang berjaringan.19

Penanda dari ciri media baru itu bisa dilihat dari munculnya media siber

atau dalam jaringan. Koneksi antarjaringan melalui komputer atau lebih

populer disebut dengan internet memberikan pilihan bagi khalayak tidak

hanya dalam mencari dan mengonsumsi informasi semata, tetapi khalayak

juga bisa memproduksi informasi itu.20 Internet dihuni oleh jutaan orang

nonteknik yang menggunakannya setiap hari untuk berkomunikasi dan

mencari informasi.21 Saat ini, internet dapat menyampaikan berbagai macam

media- cetak, siaran, film dan rekaman, menggunakan sistem tanpa batas.

Banyaknya media sosial yang tersedia di internet saat ini memudahkan

penggunanya untuk berbagi informasi dengan sesama pengguna, serta dapat

diakses dimanapun dan kapanpun.

Dr. Rulli Nasrullah, M.Si. 2016. Teori dan Riset Media Siber. Jakarta: Prenamdia Group. Hlm 2

21

(37)

2.3 Media Digital

Istilah media digital (digital media) menggambarkan semua bentuk media komunikasi yang menggabungkan teks, gambar, suara dan video

menggunakan teknologi komputer.22 Digital media membaca, menulis dan

menyimpan data secara elektronik dalam bentuk numerik-menggunakan kode

nomor untuk data (teks, gambar, suara, dan video). Karena semua media

digital menggunakan kode nomor yang sama, media digital yang kompatibel

(compatible) dapat berarti mereka dapat berfungsi dengan baik dengan satu sama lain untuk pertukaran dan mengintergrasikan teks, gambar, suara, dan

video. Kompatibilitas ini adalah alasan utama media digital tumbuh begitu

cepat. Karena pertumbuhan yang cepat, komunikasi digital telah menjadi

faktor terbesar dalam pengembangan semua industri media massa saat ini.

2.4 Media Exposure

Media exposure atau terpaan media lebih dari sekedar mengakses media.

Exposure tidak hanya menyangkut apakah seseorang secara fisik cukup dekat dengan kehadiran media massa, akan tetapi apakah seseorang itu benar-benar

terbuka terhadap pesan-pesan media massa tersebut. Exposure merupakan

kegiatan mendengar, melihat, dan membaca pesan-pesan media massa

ataupun mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang

terjadi pada individu atau kelompok.23

(38)

Jalaludin Rakhmat mengatakan bahwa terpaan media dapat

dioperasionalkan sebagai frekuensi individu dalam menonton televisi, film,

membaca majalah atau surat kabar maupun mendengarkan radio.24 Menurut

Shore, terpaan media didefinisikan sebagai berikut:25

“ Media exposure is more complicated than acces because is ideal

not onlywhit what her a person is within physical (range of the particular mass medium) but also whether person is actually exposed to the message. Exposure is hearing, seeing, reading, or most generally, experiencing, with at least a minimal amount of interest the mass media massage. The exposure might occure to an individual or

group level”

Terpaan media tidak hanya menyangkut apakah seseorang secara fisik

cukup dekat dengan kehadiran media massa, tetapi apakah seseorang itu

benar-benar terbuka terhadap pesan-pesan media tersebut. Terpaan media

merupakan kegiatan mendengarkan, melihat, dan membaca pesan media

massa ataupun mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan

tersebut, yang dapat terjadi pada tingkat individu ataupun kelompok. Berikut

penjelasan mengenai ukuran terpaan media tersebut :

1. Frekuensi

Mengumpulkan data khalayak tentang menonton sebuah jenis

tayangan televisi, apakah itu program harian, mingguan, bulanan, atau

tahunan. Jika itu adalah program mingguan, maka data yang

24

Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. Bandung. 2004. Hlm 193 25

(39)

dikumpulkan adalah berapa kali menonton sebuah tayangan dalam

seminggu selama satu bulan.26

2. Metode Penyajian

Telah kita ketahui bahwa utama tayangan menurut khalayak pada

umumnya adalah untuk menghibur, selanjutnya adalah informasi.

Dengan pesan informatif, selain melalui acara berita, dapat dikemas

dalam bentuk wawancara, panel diskusi, reportase, obrolan, dan

sejenisnya, bahkan dalam bentuk sandiwara sekalipun.

3. Durasi

Menghitung berapa lama khalayak bergabung dengan suatu media

(berapa jam sehari), atau berapa lama (menit) khalayak mengikuti

suatu program (audience’s share).27

Dalam penelitian ini dapat diukur dari seberapa lama (menit)

khalayak mengikuti suatu video blogg. 4. Atensi

Atensi (perhatian) adalah proses mental ketika stimuli atau

rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat

stimuli lainnya melemah. Indikator atensi dalam penelitian ini diukur

dari faktor eksternal penarik perhatian dan faktor internal penaruh perhatian.28

26

Elvinaro Ardianto & Lukiati Komala Erdinaya. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2004. Hlm 164

27 Ibid 28

(40)

Dalam penelitian ini dapat diukur darfi perhatian terhadap suatu

acara, ketertarikan, kemudahan dalam memahami isi pesan dalam

suatu video blogg, dan daya tarik dalam video blogg tersebut.

2.5 Media Sosial

Perkembangan teknologi kental dengan mulai bermunculannya aplikasi –

aplikasi media sosial yang beragam. Mandibergh mendefinisikan media

sosial sebagai "media yang mewadahi kerja sama di antara pengguna yang

menghasilkan konten (User generated content)".29

Media sosial mempunyai ciri - ciri sebagai berikut:

a. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa

keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun

internet.

b. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper.

c. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat di banding media

lainnya.

d. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.

Media sosial yang sedang populer belakangan ini adalah YouTube, dibuktikan dengan banyaknya para Youtuber (sebutan bagi konten creator di

Youtube) baru. Media sosial dapat memberikan manfaat jika digunakan sebagaimana mestinya, begitupun yang sedang marak belakangan ini yaitu

video blog atau vlog yang diunduh di YouTube.

29

(41)

2.4.1 YouTube

YouTube adalah portal website yang menyediakan layanan video sharing. Pengguna (user) yang telah mendaftar dan meng-upload video

miliknya ke server YouTube, agar dapat dilihat oleh khalayak Internet di seluruh dunia.30 YouTube juga merupakan salah satu penyedia layanan video terbesar saat ini. YouTube termasuk media sosial untuk upload video secara gratis. YouTube juga sangat cocok bagi kita yang ingin mencari informasi tanpa harus membaca artikel. Umumnya video-video di YouTube adalah klip, video klip, acara televisi, film, serta video buatan para penggunanya sendiri.31

YouTube didirikan oleh tiga orang mantan karyawan PayPal: Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. YouTube didirikan pada bulan Februari 2005, dan menyediakan fasilitas berbagi video sehingga para

penggunanya dapat memuat, menonton, dan berbagi video klip secara gratis.

Menurut Internet Hitwise (sebuah perusahaan penelitian internet), pada bulan

Mei 2006 YouTube memiliki pangsa pasar sebesar 43%.32

Kehadiran YouTube membawa pengaruh luar biasa kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang memiliki gairah di bidang pembuatan video,

mulai dari film pendek, dokumenter, hingga video blog, tetapi tidak memilik

lahan “untuk mempublikasikan karyanya”. YouTube mudah dipergunakan,

tidak memerlukan biaya yang besar dan dapat diakses dimanapun, tentunya

dengan gadget yang kompatibel. Hal itu membuat pembuat video amatir

30

Asdani Kindarto. 2008. Belajar Sendiri YouTube. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Hal 1

31

Ibid. Hlm 1 32

(42)

dapat dengan bebas mengunggah konten-konten video mereka untuk

dipublikasikan. Salah satu konten video yang sedang viral di YouTube adalah

video blogg atau vlog.

2.4.2 Video Blogg

Video-Blogg, atau bisa disingkat vlog (diucapkan Vlog, bukan V-log), atau

vidblogging, merupakan suatu bentuk kegiatan blogging dengan menggunakan medium video di atas penggunaan teks atau audio sebagai

sumber media utama. Berbagai perangkat seperti ponsel berkamera, kamera

digital yang bisa merekam video, atau kamera murah yang dilengkapi dengan

mikrofon merupakan modal yang mudah untuk melakukan aktivitas video

blogging. Video blog masih dapat disebut sebagai bentuk lain dari televisi

tersedia, seseorang dapat menyunting video yang mereka buat dan

memadukannya dengan audio, serta menggabungkan beberapa rekaman ke

dalam satu gambar, sehingga menjadi suatu rekaman video blogging yang

padu. YouTube termasuk dari sekian banyak situs dengan content management system yang dapat mengelola masukan video, dan mempersilahkan para penggunanya untuk memiliki serta mengelola halaman

33

(43)

video milik mereka sendiri. Selain konten video yang lain, video blog juga merupakan kategori konten video yang sedang populer di situs YouTube.

Video blog menawarkan pengalaman situs yang lebih kaya dibandingkan dengan blog dalam bentuk teks, karena ia mengkombinasikan video, suara, gambar, dan teks. Selain itu juga video blog meningkatkan kandungan informasi serta emosi, yang dibagi melalui videonya. Media seperti ini

membuat para penggunanya menjadi lebih bisa mengeksplorasi berbagai cara

baru dalam berkomunikasi, dimana kebanyakan pengguna yakin bahwa video

akan menghasilkan ekspresi yang lebih alami daripada tulisan. Vlog pada awalnya menjadi sarana untuk mengekspresikan diri dan pendapat kepada

publik. Menurut artikel dari Educase Learning Initiative mengenai VideoBlog

berikut ini adalah kelebihan dari Vlog:

a. Mudah dibuat.

b. Lebih dinamis daripada konten berbasis teks.

c. Mengembangkan opsi berkomunikasi.

d. Berpotensi menjadi sarana komersil yang mutakhir.

e. Bisa menjadi sarana mengekspresikan diri.

Konten Vlog dalam YouTube adalah sebuah isi dan penyampaian pesan video yang membahas tentang kegiatan sehari-hari seseorang yang

menunjukkan kredibilitas, daya tarik dan kekuasaannya sebagai Vlogger

dimana isi dan penyampaian pesan video harus menarik, dapat dimengerti dan

(44)

maka akan memunculkan perilaku menyimpang. Misalnya vlog yang sebagian besar isinya berupa pamer gaya hedonisme para remaja.

2.4.3 Video Blog Gita Savitri Devi

Gita Savitri Devi adalah salah satu mahasiswi Indonesia yang sedang

menempuh pendidikan di Freie Universität Berlin jurusan kimia murni. Gita menetap di Jerman sejak tahun 2011 dan saat ini sedang menyusun

skripsi untuk meraih gelar sarjananya. Sebelum akhirnya terjun ke dunia

YouTube, Gita lebih dulu menulis di akun blog miliknya. Akun YouTube

milik Gita Savitri Devi ini menarik perhatian penulis karena isi konten yang

ditampilkan dalam Vlog-nya berbeda dengan akun Youtuber lainnya. Disaat

vlogger lain menampilkan isi vlog tentang kehidupan konsumtif remaja, gaya pacaran, tutorial make up dan lain sebagainya, Gita menyuguhkan

kisah-kisah inspiratif dan informasi menarik mengenai Jerman.

Dalam Vlog atau Video Blogg nya Gita banyak memberikan informasi tentang pengalamannya di Jerman, termasuk konsukuensinya jika ingin

melanjutkan studinya di Jerman. Bahwa kuliah di luar negeri khusunya

Jerman tidak semudah dan semenyenangkan apa yang kita pikirkan

sebelumnya. Selain sistem pendidikannya yang sangat ketat dan disiplin,

ternyata kuliah di Jerman juga butuh niat dan tekad yang bulat serta kesiapan

menghadapi segala konsekuensi.

Butuh kulit yang tebal dan mental baja karena suatu hari kita bisa saja

dipermalukan di depan kelas oleh orang Jerman karena kita tidak mengerti

(45)

umur 25 tahun kita bisa mendapatkan gelar bachelor. Menurut Gita yang ia sampaikan dalam Vlog nya Jerman bukan tempat yang tepat untuk orang-orang yang sekedar minat, sekedar ingin terlihat keren, atau sekedar ingin

kuliah di luar negeri. Jerman itu tempat untuk orang-orang yang mau belajar

hidup. Seperti yang dikatakan Gita dalam salah satu Vlog-nya yang bertema

“Tentang Jerman” :

“Kuliah di Jerman pada umumnya itu bukan buat senang-senang.

Mungkin di Instagram atau Facebook terlihatnya keren. Tapi, sebenarnya itu bukan hal yang bisa disamakan dengan kuliah di Indonesia. Rasanya beda. Kesulitan yang harus dihadapi juga beda. Kapan lagi kita bisa merasakan datang ke mata kuliah dan di sana kita tidak mengerti apapun yang profesor katakan karena dia berbicara 'bahasa alien'?”

Tentang Jerman adalah salah satu konten yang ada di dalam akun youtube

Gita. Tentang Jerman memiliki viewers terbanyak, terutama tentang Jerman

episode satu, dengan viewers sebanyak 736.672 views. Tentang Jerman episode satu menjelaskan tentang sistem pendidikan di Jerman dan beberapa

tips mengenai hal apa saja yang harus dipersiapkan untuk melanjutkan studi

ke Jerman.

Gambar 2.2

(46)

2.6 Minat

Menurut Saleh, minat adalah suatu kecenderungan untuk memberikan

perhatian dan bertindak kepada orang, aktifitas atau situasi yang menjadi

objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Jadi, minat

merupakan dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu

dalam mewujudkan pencapaian cita-cita yang menjadi keinginannya.34

Secara psikologis, minat didefinisikan sebagai :

1. Sikap yang berlangsung terus menerus yang mempolakan perhatian

seseorang, sehingga membuat dirinya jadi selektif terhadap obyek yang

diminati.

2. Perasaan yang menyatakan bahwa suatu aktivitas, pekerjaan, atau obyek

itu berharga baginya.

3. Suatu keadaan motivasi atau satu set motivasi yang menuntun tingkah

laku menuju arah (sasaran) tertentu.35

Keinginan atau minat dan kemauan atau kehenedak sangat mempengaruhi

corak perbuatan yang akan dilakukan oleh seseorang. Minat atau keinginan erat

hubungannya dengan perhatian yang dimiliki. Karena perhatian mengarahkan

timbulnya kehendak pada seseorang. Kehendak atau kemauan ini juga erat

hubungannya dengan kondisi fisik seseorang misalnya dalam keadaan sakit,

capai, lesu atau mungkin sabaliknya yakni sehat dan segar. Juga erat

hubungannya dengan konidisi psikis seperti senang, tidak senang, tegang,

34

Abdulrahman Saleh dan Muhbib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam. Kencana. 2004. Hlm 262

35

(47)

bergairah, dan setertusnya.36 Sebelum menjadi minat penonton akan

mendapatkan nilai seperti:

1. Perhatian

Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli

menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah.

Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat

indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera

lain.

2. Perasaan

Perasaan ialah suatu pernyataan jiwa, yang sedikit banyak berdifat

subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang, dan yang tidak

bergantung kepada perangsang dan alat indera. Sifat-sifat perasaan, antara

lain sennag dan tidak senang, kuat dan lemah, lama dan tidak lama, realatif

dan tidak berdiri sendiri sebagai pernyataan jiwa.37

3. Motivasi

Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong

seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke

tercapainya tujuan tertentu. Tujuan yang jika berhasil dicapai, akan

memuaskan atau memnuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Dengan

kebutuhan dimaksudkan suatu keadaan dalam diri yang menyebabkan

hasil-hasil atau keluaran keluaran tertentu menjadi menarik. Pada tahap

doorngan-dorongan dan tahap melakukan kegiatan-kegiatan individu berada

36

Alex Sobur. 2003. Psikologi Umum. Bandung. Pustaka Setia. Hlm 264 37

(48)

dalam situasi pilihan, tujuan-tujuan apa saja yang ingin dan diperkirakan

dapat dicapai, yang diharapkan akan memenuhi kelompok kebutuhan apa

saja. Masing-maisng tujuan memiliki harkat (valance) yang berbeda-beda bagi individu.38

Minat timbul apabila individu tertarik pada sesuatu karena sesuai

dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan digeluti

memiliki makna bagi dirinya. Minat ini erat kaitannya dengan kepribadian

dan selalu mengandung unsur afektif, kognitif, dan kemauan. Ini

memberikan pengertian bahwa individu tertarik dan kecenderungan pada

suatu objek secara terus menerus, hingga pengalaman psikis lainnya

terabaikan.39

2.7 Studi Ke Jerman

Negara Jerman dipilih karena keunggulan yang dimiliki dalam sistem

pendidikannya. Saat ini, Jerman merupakan salah satu negara dengan sistem

pendidikan terbaik di dunia. Tahun 1970 sistem pendidikan Jerman sudah

mampu meraih tujuan-tujuan yang dicanangkan, “hanya” sekitar 25 tahun

setelah Jerman rata dengan tanah akibat kekalahan dalam Perang Dunia II

(Institut für Auslandebeziehungen: 1986). Berbagai keunggulan Jerman di bidang kedokteran, teknologi, sastra, dan seni merupakan keberhasilan sistem

pendidikan Jerman yang secara gemilang telah mampu menjawab berbagai

38

Ashar Sunyoto Munandar. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta. Universitas Indonesia. Hlm 323

39

(49)

permasalahan yang ada pasca kekalahan Perang Dunia II. Tak aneh bila saat

ini Jerman menjadi negara tujuan bagi banyak mahasiswa internasional,

termasuk Amerika Serikat, yang ingin mendapatkan salah satu pendidikan

terbaik di dunia.40

setiap calon mahasiswa harus sadar betul bahwa sistem pendidikan dan

kehidupan di Jerman sangat jauh berbeda dengan yang ada di Indonesia.

Untuk itu, setiap calon mahasiswa harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya

untuk menghadapi suatu culture shock, khususnya pada tahun-tahun pertama

di Jerman. Tidak jarang dijumpai adanya calon mahasiswa yang hanya

bertahan 5 – 6 bulan karena tidak sanggup menghadapi hal ini.41

Dalam vlogg atau video blogging miliknya, Gita juga menjelaskan tentang biaya pendidikan di Jerman. Sesunguhnya biaya kuliah di Jerman relatif

rendah (hampir berarti tak perlu bayar SPP), baik untuk warga negara

Jerman, ataupun mahasiswa asing. Biasanya mahasiswa hanya perlu

membayar uang yang namanya "Sozialgebühren". Ini untuk mendapatkan beberapa fasilitas bagi mahasiswa, misal agar bisa makan di MENSA (kantin

khusus mahasiswa yang ada di kampus-kampus di Jerman) dengan harga

mahasiswa, di beberapa negara bagian, tiket kereta, bus dan trem tak perlu

bayar. Sozialgebühren ini sekitar 100 Euro/semester.

Di Jerman dikenal ada dua (2) jenis pendidikan tinggi utama: yaitu

Fachhochschule dan Universität. Fachhochschule yang sering disebut juga FH ini mirip semacam politeknik di Indonesia, yaitu lembaga pendidikan

40

Cecep Wahyu Hoerudin, dkk. Studi Pendidikan Mancanegara Jerman dan Indonesia. Bandung:2009. Hlm 2

41

(50)

yang menekankan pada bidang aplikasi. Bidang teori lebih sedikit

dibandingkan dengan praktek atau applikasinya. Studi di Fachhochschule tak dapat mencapai gelar doktor dan pendidikan di sini ditujukan bagi mereka

yang ingin terjun ke industri langsung. Jenis pendidikan tinggi lainnya adalah

Musikhochschule (untuk bidang musik), Pedagogische Hochschule (untuk bidang pendidikan, mirip IKIP dahulu) dan Kunsthochschule (untuk bidang

seni).42

Sistem Universität (Universitas) di Jerman, berbeda dengan di Indonesia, tidak ada "panduan" ketat per semesternya, dan urutan mata kuliah A, B, C,

dst. Hal ini berarti bahwa mahasiswa dituntut harus dapat menentukan

sendiri, kuliah, latihan, seminar, ujian yang akan diikutinya, dll. Hal ini

secara langsung memberikan "kebebasan yang sangat besar", tapi bisa juga

menjerumuskan" mahasiswa ke kondisi kelewat santai (banyak beberapa

mahasiswa Indonesia yang terjebak ke situasi ini, dimana sudah 8 tahun tapi

belum ujian apa-apa, karena keasikan kerja atau kesibukan lainnya).

Mahasiswa benar-benar dituntut untuk mandiri menentukan apa yang ingin

dia pelajari, ujian yang dia ikuti, dan apa yang dia lakukan dan dia mau.

Terkadang perkuliahan dilakukan dalam ruang auditorium besar (sampai 600

siswa), sehingga kesiapan "mental" mahasiswa untuk belajar mandiri perlu

benar-benar dipertimbangkan bila memilih kuliah di Universitas. Kuliah

(51)

2.8 Teori Kognitif Behaviour

Pada dasarnya teori kognitif perilaku ini menjelaskan tentang peranan dan

pengaruh dari kognisi atau mengetahui dalam menentukan dan

memperikirakan tentang pola tingkah laku dari suatu individu. Dasar dari

teori ini dikembangkan oleh Aaron Beck. Teori Kognitif Behavioral

mengatakan bahwa para individu cenderung untuk membentuk suatu konsep

pribadi yang akan memberikan pengaruh terhadap tingkah laku yang mereka

tunjukkan. Konsep konsep ini dapat bersifat positif dan negatif. Selain itu,

berbagai macam konsep ini juga dapat mempengaruhi lingkungan di mana

seseorang berada.44

Selanjutnya teori kognitif behavioral ini menjelaskan tentang tingkah laku

manusia dan proses belajar dengan menggunakan apa yang disebut dengan

“triad kognitif”. Seorang psikolog akan mencoba untuk mengubah pola

pemikiran dari pasien yang berpikir bahwa mereka memiliki kelebihan berat

badan dengan tujuan untuk mengurangi perilaku tidak sehat yang

dihasilkannya.

Istilah kognisi sendiri mengacu kepada berbagai macam proses yang

mana rangsangan indera yang diterima kemudia diubah , dikurangi,

ditambahkan, disimpan, diambil kembali dan digunakan. Hal ini berhubungan

dengan berbagai proses bahkan pada saat mereka beroperasi walaupun tanpa

adanya stimulasi yang relevan, seperti gambar dan halusinasi. Dengan

definisi yang demikian luas, maka menjadi jelas bahwa kognisi melibatkan

44

(52)

seluruh hal yang manusia mungkin untuk lakukan. Dengan demikian maka

fenomena psikologi secara keseluruhan merupakan fenomena kognitif.

Walaupun psikologi kognitif berkaitan dengan seluruh aktivitas manusia dan

bukan hanya sebagian darinya.45

2.9 Teori Perbedaan Individu (The Individual Differences Theory)

Teori komunikasi pada tahap selanjutnya yang berkaitan dengan media

massa, nama teori yang diketengahkan oleh Melvin D. Defleur ini

lengkapnya adalah “individual differences theory of mass communication

effect”. Jadi teori ini menelaah perbedaan-perbedaan diantara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga

menimbulkan efek tertentu.

Menurut teori ini individu-individu sebagai anggota khalayak sasaran

media massa secara selektif, menaruh perhatian kepada pesan-pesan terutama

jika berkaitan dengan kepentingannya. Konsisten dengan sikap-sikapnya,

sesuai dengan kepercayaannya yang didukung oleh nilai-nilainya.

Tanggapannya terhadap pesan-pesan tersebut diubah oleh tatanan

piskologisnya. Jadi efek media massa pada khalayak massa itu tidak seragam,

melainkan beragam disebabkan secara individual berbeda satu sama lain

dalam struktural kejiwaannya.

Anggapan dasar dari teori ini ialah bahwa manusia amat bervariasi dalam

organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian dimulai dari

dukungan perbedaan secara biologis, tetapi ini dikarenakan pengetahuan

45

(53)

secara individual yan berbeda. Lingkungan juga berperan, dari lingkungan

yang dipelajarinya itu mereka menghendaki seperangkat sikap, nilai, dan

kepercayaan yang merupakan tatanan psikologisnya masing-masing pribadi

yang membedakannya dari yang lain.46

Teori perbedaan individu ini mengandung rangsangan-rangsangan khusus

yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan watak-watak perorangan

anggota khalayak. Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap

pribadi anggota khalayak itu. Maka secara alamiah dapat diduga akan muncul

efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan individual itu. Teori perbedaan

individu yang berperan untuk memberikan interaksi yang berbeda dengan

pemikirannya perorangan antar khalayak yang berbeda. Perbedaan individu

tersebut juga yang menimbulkan perbedaan efek yang bervariasi sesuai

dengan perbedaan individu itu sendiri.

Asumsi dari teori perbedaan individu adalah pesan-pesan yang

disampaikan media massa ditangkap individu sesuai dengan karakteristik dan

kebutuhan personal individu. Efek komunikasi pada individu akan beragam

walaupun individu menerima epesan yang disampaikan media massa.

Masing-masing individu mempunyai perhatian, minat, keinginan yang

berbeda yang dipengaruhi faktor-faktor psikologis yang ada pada diri

individu tersebut sehingga mempengaruhi dalam menerima pesan yang

(54)

Teori ini digunakan peneliti karena setiap individu akan berbeda dalam

menerima dan memproses stimuli atau sebuah pesan, sehingga menerangkan

jika setelah individu sebagai sasaran media massa menerima pesan melalui

konten YouTube Vlog Gita Savitri Devi, sesuai dengan kepribadian individu yang berbeda-beda maka efek atau respon yang akan diberikan individu juga

akan berbeda.

2.10Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat seberapa besar pengaruh vlogg Gita Savitri Devi dalam menarik minat siswa untuk melanjutkan studinya ke

Jerman dan memberi pengetahuan mengenai sistem pendidikan di Jerman.

Berpayung pada teori kognitif behaviour, peneliti menguunakan teori media

pada variabel (X) video blogg, Indikator yang digunakan dalam variabel (X)

Video Blogg adalah frekuensi, metode penyajian, atensi dan durasi.

Sedangkan pada variabel (Y) teori yang digunakan adalah teori perbedaam

individu yang indikatornya adalah perhatian, perasaan dan motivasi. Reaksi

tersebut dapat berupa perhatian, pengertian dan diharapkan minat dapat

timbul dan akhirnya komunikan melakukan tindakan seperti yang diharapkan

komunikator yaitu untuk melanjutkan studinya ke Jerman.

Dalam penelitian ini penulis meneliti tentang efektifitas dari tindak

komunikasi siswa SMAN 1 Serang dengan memanfaatkan akun YouTube

Gita Savitri Devi dalam pencarian informasi. Metode yang digunakan adalah

(55)

Di dalam penelitian ini, penulis ingin mencari tahu pengaruh vlog Gita Savitri Devi terhadap minat siswa kelas 12 di SMAN 1 Serang untuk

melanjutkan studi ke Jerman. Berdasarkan lendasan teori yang telah

dikemukakan, maka yang menjadi kerangka konsep peneliti adalah sebagai

(56)

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran

2.11 Hipotesis Penelitian

Pengaruh Video Blogg Gita Savitri Devi Terhadap

Minat Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke Jerman

Metode Survey Pada Siswa kelas Video Blogg Gita Savitri Devi

(variabel X )

1. Frekuensi

2. Metode Penyajian 3. Atensi

4. Durasi

(konsep : terpaan media, Shore)

Ha : Ada Pengaruh Video Blogg Gitasav Terhadap Minat Siswa Untuk

Melanjutkan Studi Ke Jerman (Survey pada siswa kelas 12 SMAN 1 Serang)

Ho : Tidak ada Pengaruh Video Blogg Gitasav Terhadap Minat Siswa Untuk

Melanjutkan Studi Ke Jerman (Survey Pada Siswa Kelas 12 SMAN 1 Serang)

Teori Kognitif Behaviour

(57)

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan.Dikatakan sementara, karena jawaban yang

diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada

fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis

juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah

penelitian, belum jawaban yang empiris.48

Ha : Ada pengaruh vlogg Gita Savitri Devi terhadap minat siswa Untuk melanjutkan studi ke Jerman. (survey pada siswa kelas 12 SMAN 1

Serang)

Ho : Tidak ada pengaruh vlogg Gita Savitri Devi terhadap minat Untuk melanjutkan studi ke Jerman. (survey pada siswa kelas 12 SMAN 1

Serang)

Atau dalam hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut :

Ha : ρ ≠ 0 (Ada pengaruh vlogg Gita Savitri Devi terhadap minat siswa

Untuk melanjutkan studi ke Jerman. ( Survey pada siswa kelas 12

SMAN 1 Serang)

Ho : ρ = 0 (Tidak ada pengaruh vlogg Gita Savitri Devi terhadap minat

siswa Untuk melanjutkan studi ke Jerman. ( Survey pada siswa kelas

12 SMAN 1 Serang)

48

(58)

2.12 Operasional Variabel

Operasional variabel dalam penelitian ini adalah variabel yang

mempengaruhi disebut variabel penyebab atau variabel bebas (Variabel X),

dan variabel akibat yang disebut variabel terikat (Variabel Y). Variabel

dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel X, adalah independent variable yaitu isi pesan vlogg gitasav 2. Variabel Y, adalah dependent variable yaitu minat siswa untuk

melanjutkan studi ke Jerman.

Untuk lebih memperjelas variabel-variabel dalam penelitian ini, beserta

sub.variabel dan indikator masing-masing variabel, dijelaskan sebagai

berikut:

Tabel 2.1

Operasional Variabel

Variabel Indikator Alat Ukur Skala

Video Blogg Gita Savitri Devi (Variabel

X)

1. Frekuensi 1. Intensitas Upload 2. Intensitas

Gambar

Gambar 1.1
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Tabel 2.1 Operasional Variabel
Tabel 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data-data dari mata kuliah yang.. diambil mahasiswa, beserta

Menyelenggarakan pendidikan akademik yang mampu menghasilkan Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang memiliki kompetensi di Bidang Antropologi, Sosiologi, Ilmu Politik, Ilmu

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya variasi genetik O.h.lindoensis yang berasal dari dataran tinggi Lindu, Napu dan Bada (Sulawesi Tengah) dengan menggunakan metode

Melihat carta dan / atau tayangan tentang peredaran darah manusia Mendata contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem peredaran darah yang biasa dijumlai dalam

Berdasarkan surat penetapan penyediaan barang dan jasa Nomor 07/PPBJ.07.02/III/2015 tanggal 27 Maret 2015, dengan ini pejabat pengadaan barang dan jasa Dinas pertanian

Hal ini terlihat darnilai signifikansi masing-masing variabel bebas yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,44 (product) dan 0,001 (promotion). Dengan demikian, terdapat 2

Pelatih Membuat & Mengumumkan keputusan Pelatih Membuat Keputusan Dan menjualnya Pelatih Mengajukan Ide dan Mengundang pertanyaan Pelatih Mengajukan Keputusan Sementara Yang