• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN IRIGASI BENDUNGAN PANDAN DURI TERHADAP POLA TANAM DAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ARTIKEL ILMIAH ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN IRIGASI BENDUNGAN PANDAN DURI TERHADAP POLA TANAM DAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN IRIGASI

BENDUNGAN PANDAN DURI TERHADAP POLA

TANAM DAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Oleh

Mirayang Mustafa

C1G112093

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

(2)

ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN IRIGASI BENDUNGAN PANDAN DURI TERHADAP POLA TANAM DAN PENDAPATAN

MASYARAKAT DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

IMPACT ANALYSIS OF DEVELOPMENT OF PANDAN DURI EMBARKMENT ON PLANTING PATTERN AND FARMERS INCOME

IN EAST LOMBOK REGENCY

Mirayang Mustafa*), Bambang Dipokusumo**), Rosmilawati **)

*) Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mataram **) Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mataram

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengkaji perubahan pola tanam dari dampak pembangunan irigasi Bendungan Pandan Duri (2) Mengkaji dampak pembangunan irigasi Bendungan Pandan Duri terhadap penyerapan tenaga kerja (3) Mengkaji dampak pembangunan irigasi Bendungan Pandan Duri terhadap pendapatan usahatani. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah irigasi Bendungan Pandan Duri Kabupaten Lombok Timur. Adapun desa-desa tersebut adalah desa Suwangi Timur (hulu), desa Sukarara (tengah), dan desa Jerowaru (hilir). Jumlah responden ditentukan secara “quota sampling” dengan mengambil 5% dari total populasi sebanyak 2735 orang (Lampiran 1). Sehingga responden yang didapat yakni 137 orang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan teknik survey.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri telah merubah pola tanam dan meningkatkan intensitas tanam usahatani di daerah hulu, tengah dan hilir. Sebelum adanya Bendungan Pandan Duri, pola tanamnya yakni padi-bero-tembakau. Sedangkan setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri pola tanamnya menjadi 4 pola yaitu 1. Padi-Padi-Padi 2. Padi-Padi-Tembakau 3. Padi-Cabai-Padi 4. Padi-Cabai-Tembakau. Dilihat dari segi penyerapan tenaga kerja adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri tidak signifikan atau tidak berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja petani pada usahatani di Desa Suwangi Timur dan Sukara Kabupaten Lombok Timur. Sedangkan adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri signifikan atau berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja petani pada usahatani di Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Dilihat dari segi pendapatan, adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri tidak signifikan atau tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan keuntungan yang diterima petani pada usahatani di Kabupaten Lombok Timur.

ABSTRACT

(3)

Jerowaru (downstream). The number of respondents is determined in the "quota sampling" by taking 5% of the total population of 2735 people (annex 1). So the respondents obtained i.e., 137 people.

This research uses descriptive method and data collection is performed with the engineering survey. The results showed that the existence of the Irrigation Dam Pandan Spines has changed the cropping pattern and increase the intensity of cultivation of farming in the area of the upper, middle and lower. Before the existence of the Dams of his planting pattern of Pandan thorns, namely rice-bero-tobacco. Whereas after the Irrigation Dam Pandan his planting pattern of Spines into 4 pattern is 1. Rice – rice – rice 2. Rice-rice-Tobacco 3. Rice – chili – rice 4. Rice-Chili-Tobacco. Seen in terms of absorption of labor presence of Irrigation Dams made of Thorns are insignificant or have no effect against the intrusion of the real labor of farmers on farming in the village of Suwangi East and Sukara East Lombok Regency. Whereas the existence of an irrigation dam is significant or influential Spines made of real labor absorption against farmers in the farming village of Jerowaru in East Lombok Regency. Seen in terms of revenue, the Irrigation Dam Pandan Thorn insignificant or no real effect towards increased profits earned farmers on farming in East Lombok Regency.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Mengingat pentingnya fungsi pengairan dalam usaha peningkatan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan air pemerintah selalu berusaha memperluas lahan yang dapat dijangkau air melalui pembangunan irigasi dan kegiatan rehabilitasi baik skala besar (Makro) maupun skala kecil (Mikro). Pembangunan sarana tersebut sebagai salah satu upaya untuk mengatasi faktor iklim seperti curah hujan yang selalu mengalami perubahan dan sering mengakibatkan kegagalan panen.

Salah satu upaya pemerintah tersebutdalam memenuhi kebutuhan air dan memperluas areal sawah beririgasi di Nusa Tenggara Barat khususnya di Kabupaten Lombok Timur adalah melalui pembangunan irigasi Bendungan Pandan Duri. Tujuan utama dibangunnya bendungan ini adalah untuk mengatasi masalah kekeringan di daerah Lombok Selatan seperti yang sering terjadi di daerah Keruak, Jerowaru, Sakra, dan daerah lainnya. Daerah–daerah tersebut merupakan daerah yang kerap mengalami kekurangan air ketika musim kemarau datang. Kekeringan tersebut menyebabkan terjadinya gagal panen setiap tahunnya. Itulah sebabnya Irigasi Bendungan ini dibangun untuk mengairi lahan atau sawah yang kering supaya daerah yang sering mengalami kekeringan bisa menuai panen setiap tahunnya.

(4)

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengkaji perubahan pola tanam dari dampak pembangunan irigasi Bendungan Pandan Duri (2) Mengkajii dampak pembangunan irigasi Bendungan Pandan Duri terhadap penyerapan tenaga kerja (3) Mengkaji dampak pembangunan irigasi Bendungan Pandan Duri terhadap pendapatan usahatani.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Nazir, 1998)

Unit analisis dalam penelitian ini adalah dampak pembangunan Irigasi bendungan pandan duri yang ada di wilayah Kabupaten Lombok Timur.

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Irigasi Bendungan Pandan Duri Kabupaten Lombok Timur. Pada masing-masing Kecamatan ditentukan satu desa secara Purposive Sampling dengan pertimbangan bahwa desa tersebut memiliki areal terluas yang terkena aliran bendungan Pandan Duri. Adapun desa-desa tersebut adalah desa Suwangi Timur (hulu), desa Sukarara (tengah), dan desa Jerowaru (hilir).

Dalam penelitian ini, yang menjadi responden adalah petani yang ada di desa Suwangi Timur, Sukarara, dan Jerowaru. Jumlah responden ditentukan secara “quota sampling” dengan mengambil 5% dari total populasi sebanyak 2735 orang (Lampiran 1). Sehingga responden yang didapat yakni 137 orang. Selanjutnya untuk mendapatkan petani yang menjadi sampel ditentukan secara “Proportional Random Sampling”, yaitu mengambil sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilya sub-sub populasi tersebut. Berikut rumus penentuan daerah sampel dan sampel sebagai berikut :

=

∑ 137

Dimana :

ni = jumlah responden pada desa terpilih yang ke-i Ni = jumlah populasi petani di desa ke-i

Dari rumus diatas, dapat diperhitungkan responden dari masing-masing daerah adalah sebagai berikut:

Suwangi Timur : 137 =26

Sukarara : 137 = 50

Jerowaru : 137 =61

(5)

data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara langsung dengan penduduk yang bekerja di sektor pertanian. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dinas atau instansi yang berkaitan dengan penelitian.

Variabel dan Cara Pengukurannya

Beberapa variabel yang diteliti dan diukur dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pola tanam dengan mengidentifikasi pola pergiliran tanaman dan variasi

jenis tanaman yang diterapkan petani berdasarkan luas lahan yang diusahakan pada usahatani

2. Biaya produksi yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam menjalankan usahataninya meliputi biaya tetap dan biaya variabel dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp)

3. Penerimaan yaitu jumlah produksi yang dikalikan dengan harga yang berlaku pada saat itu dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp)

4. Pendapatan yaitu total nilai produksi dikuragi total biaya dalam satu kali proses produksi dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp).

Analisis Data

1. Biaya Produksi TC = TFC + TVC Dimana :

TC = Total Biaya Produksi (Rp) TFC = Total Biaya Tetap (Rp) TVC = Total Biaya Variabel (Rp) 2. Penerimaan

TR = P x Q Dimana :

TR = Total Penerimaan (Rp) P = Harga (Rp/Kw) Q = Jumlah Produksi (Kw) 3. Pendapatan

Y = TR – TC Dimana:

Y = Pendapatan (Rp) TR = Total Penerimaan (Rp) TC = Total biaya (Rp) 4. Pola tanam

Untuk megetahui dampak pembangunan Irigasi Bendungan Pandan Duri terhadap peerapan pola tanam, data primer yang terkumpul dianalisis dengan analisis tabulasi. Selanjutnya membandingkan macam pola tanam antara sebelum dan setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri.

5. Peyerapan Tenaga Kerja

Ti =

Keterangan :

(6)

ti = Jumlah tenaga kerja setara pria (HKP) hi = Jumlah hari kerja sehari (hari)

ji = Jumlah jam kerja sehari (jam) 7 = Standar jam kerja sehari

I = kelompok petani dimana i = I adalah kelompok petani yang memperoleh irigasi dan i = 2 adalah kelompok petani yang tidak memperoleh irigasi.

6. Untuk mengetahui dampak pembangunan Irigasi Bendungan Pandan Duri terhadap pendapatan petani dilakukan dengaan analisis uji klasifikasi dua arah (two way dasification) dengan menggunakan uji Z pada taraf nyata 5% ( Nasution dan Barizi, 1998).

Z=

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden

1. Umur

Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Petani di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

No. Kisaran Umur Responden

(Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) 1.

2. 3.

< 15 15 – 64 > 64

0 128

9

0 93 7 Jumlah 137 100 Sumber: Data Primer diolah

Berdasarkan tabel 1Menunjukkan bahwa terdapat 128 orang petani berumur antara 15 – 64 yakni 93% dan sebanyak 9 orang berumur lebih dari 64 tahun.

4.4.2. Tingkat Pendidikan Responden

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Petani di Kabupaten Lombok Timur

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%) 1.

2. 3. 4. 5.

Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Perguruan Tinggi

33 64 31 9 0

24 47 23 6 0

Jumlah 137 100

(7)

3. Jumlah Anggota Keluarga

Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Petani di Kabupaten Lombok Timur

No. Jumlah Anggota Keluarga Jumlah (Orang) Persentase (%) 1.

2. 3

1 – 2 3 – 4 >4

86 48 3

63 35 2

Jumlah 137 100

Sumber: Data Primer diolah

Tabel 3. menunjukkan bahwa jumlah anggota keluarga terbanyak adalah 1-2 orang dengan persentase sebesar 63%, jumlah anggota keluarga 3-4 orang sebanyak 35%, dan jumlah anggota keluarga lebih dari 4 orang sebanyak 2%.

4. Luas Lahan Garapan

Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Luas Lahan Garapan Petani di Kabupaten Lombok Timur

No. Luas Lahan Garapan (Ha) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. 2. 3.

< 0,25 0,25 – 0,50 >0,50

14 81 42

10 59 31

Jumlah 137 100 Sumber: Data Primer diolah

Tabel 4. menunjukkan luas lahan garapan terbanyak adalah 0,25-0,50 dengan persentase 59%, luas lahan garapan lebih dari 0,50 sebanyak 31%, dan luas lahan garapan kurang dari 0,25 sebanyak 10%.

5. Status Kepemilikan Lahan

Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan di Kabupaten Lombok Timur

No. Status Kepemilikan Lahan Jumlah (Orang) Persentase (%) 1.

2.

Milik Sendiri Sewa

136 1

99 1

Jumlah 137 100

Sumber: Data Primer diolah

(8)

6. Pengalaman Berusahatani

Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani di Kabupaten Lombok Timur

No. Pengalaman Berusahatani Jumlah (Orang) Persentase (%) 1.

2. 3.

< 5 5 – 10 >10

0 8 129

0 6 94

Jumlah 137 100

Sumber: Data Primer diolah

Berdasarkan table 6. diketahui bahwa pengalaman berusahatani responden terbanyak lebih dari 10 tahun yaitu sebanyak 129 orang (94%).

Dampak Perubahan Pola Tanam Sebelum dan Sesudah Adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kabupaten Lombok Timur

Tabel 7. Perubahan Pola Tanam Sebelum dan Sesudah Adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kabupaten Lombok Timur

berdasarkan tabel 7. dapat diketahui bahwa adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri telah merubah pola tanam dan meningkatkan intensitas tanam usahatani di daerah hulu, tengah dan hilir. Sebelum adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri, rata rata petani menanam padi di MH, dan Tembakau di MK II, sedangkan pada MK I dibiarkan kosong.Setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri, pola tanamnya berubah. Di daerah hulu (Suwangi Timur) 100% petani menanam padi pada MH, 80,8 % padi dan 19,2% cabai pada MK I, 30,8% padi dan 69,2% tembakau pada MK II. Di daerah Tengah (Sukarara) 100% petani menanam padi pada MH, 56% padi dan 34% cabai pada MK I, 22% padi dan 78% tembakau pada MK II. Di daerah hilir (Jerowaru) 100% petani menanam padi pada MH, 45,9% padi dan 54,1% cabai pada MK I, 11,5% padi dan 88,5% tembakau pada MK II.

No. Desa Jumlah Responden

Pola Tanam

Sebelum Sesudah

MH MK I MK II MH MK I MK II

Padi Bero Tembakau Padi Padi Cabai Padi Tembakau

% % % % % % % %

(9)

Penyerapan Tenaga Kerja Sebelum dan Sesudah Adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kabupaten Lombok Timur

Tabel 8. Rata-rata Penyerapan Tenaga Kerja per Kegiatan di Desa Suwangi Timur Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016/2017

No. Jenis Kegiatan

TK (HKO) / LLG Perubahan

Sebelum Sesudah Jumlah Persentase (%)

Tabel 9. Rata-rata Penyerapan Tenaga Kerja per Kegiatan di Desa Sukarara Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016/2017

No. Jenis Kegiatan

TK (HKO) / LLG Perubahan

Sebelum Sesudah Jumlah Persentase (%) dan Setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di

Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

No Desa

(10)

bahwa adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri tidak signifikan atau tidak berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja petani pada usahataninya di Kabupaten Lombok Timur. Sedangkan nilai z-hitung Desa Jerowaru Lebih Besar dari z-tabel sebesar 1,95, maka H0 ditolak sehingga H1 diterima. Artinya bahwa

adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri signifikan atau berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja petani pada usahataninya di Kabupaten Lombok Timur.

Analisis Biaya Produksi Sebelum dan Sesudah Adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kabupten Lombok Timur

1. Biaya Variabel

Tabel 4.16. Rata-rata Biaya Variabel Usahatani Per Hektar Sebelum dan Sesudah Adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Desa Suwangi Timur Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

No. Uraian Nilai (Rp/Ha)

2. Biaya Tenaga Kerja a. Persemaian

Sumber : Data Primer Diolah 2016

(11)

Tabel 11. Rata-rata Biaya Variabel Usahatani Per Hektar Sebelum dan Sesudah Adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Desa Sukarara Kabupaten

Lombok Timur Tahun 2017

2. Biaya Tenaga Kerja a. Persemaian

Sumber : Data Primer Diolah 2016

(12)

Tabel 12. Rata-rata Biaya Variabel Usahatani Per Hektar Sebelum dan Sesudah Adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

No. Uraian Nilai (Rp/Ha)

Sebelum Sesudah

1. Biaya Saprodi a. Bibit b. Pupuk c. Herbisida d. Pestisida

Jumlah Biaya Saprodi

620.000 4.080.000 0 600.000

5.300.000

1.960.406 10.591.575 0 1,808,182

14.360.163

2. Biaya Tenaga Kerja a. Persemaian b. Pengolahan Lahan c. Penanaman d. Pemupukan I e. Pemupukan II f. Pengairan g. Penyiangan h. Panen

Jumlah Biaya Tk

280.591 2.264.165 2.835.640 1.714.918 1.714.918 1.662.307 2.090.542 10.200.000

22.763.082

420.886 3.564.165 4.168.974 1.927.530 1.927.530 1.822.307 2.678.778 14.501.507

31.011.676

3. Biaya Lain-Lain a. Biaya Karung b. Biaya Oven

Total Biaya Lain-Lain

240.000 1.661.027

1.901.027

484.662 1661027.38

2.145.689 Total Biaya Variabel 29.964.109 47.356.656

(13)

4.7.2. Biaya Tetap

Tabel 13. Rata-rata Biaya Tetap Per Hektar Sebelum dan Sesudah Irigasi adanya Bendungan Pandan Duri di Desa Suwangi Timur Kabupaten

Lombok Timur Tahun 2017

No. Uraian Biaya Tetap Nilai (Rp)

Sebelum Setelah 1. Sewa Lahan

2. Pajak Tanah 75.505,80 75.505,80

3. Penyusutan Alat Total Biaya Tetap 217.406,28 217.406,28

Sumber: Data Primer diolah

Berdasarkan Tabel 13. dapat diketahui bahwa rata-rata biaya tetap pada usahatani sebelum dan sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri yaitu sebesar Rp. 217.406,28/hektar. Tidak ada perbedaan rata-rata biaya penyusutan alat per hektar pada usahatani sebelum dan sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri karena alat-alat yang digunakan rata-rata memiliki umur pakai lebih dari satu tahun.

Tabel 14. Rata-rata Biaya Tetap Per Hektar Sebelum dan Sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Desa Sukarara Kabupaten Lombok Timur

No. Uraian Biaya Tetap Nilai (Rp)

Sebelum Setelah 1. Sewa Lahan

2. Pajak Tanah 121.764,55 121.764,55

3. Penyusutan Alat Total Biaya Tetap 465.835,66 465.835,66

Sumber: Data Primer diolah

(14)

Tabel 15. Rata-rata Biaya Tetap Per Hektar Sebelum dan Sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kecamatan Jerowaru Kabupaten

Lombok Timur Tahun 2017

No. Uraian Biaya Tetap Nilai (Rp)

Sebelum Setelah

1. Sewa Lahan 17.711.962,83 17.711.962,83

2. Pajak Tanah 122.839,84 122.839,84

3. Penyusutan Alat Total Biaya Tetap 674.482,97 674.482,97

Berdasarkan Tabel 15. dapat diketahui bahwa rata-rata biaya tetap pada usahatani sebelum dan sesudah adanya Bendungan Pandan Duri yaitu sebesar Rp. 674.482,97/hektar. Tidak ada perbedaan rata-rata biaya penyusutan alat per hektar pada usahatani padi sebelum dan sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri karena alat-alat yang digunakan rata-rata memiliki umur pakai lebih dari satu tahun.

Analisis Penerimaan dan Pendapatan Sebelum dan Sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kabupaten Lombok Timur

Tabel 16. Rata-rata Penerimaan dan Pendapatan Per Hektar Usahatani Di Desa Suwangi Timur Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

No Uraian Nilai (Rp)/Ha Sumber: Data Primer diolah

(15)

Tabel 17. Rata-rata Penerimaan dan Keuntungan Per Hektar Usahatani di Desa Sukarara Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

No Uraian Nilai (Rp)/Ha

Sebelum Setelah

1. 2. 3. 4.

Penerimaan (Rp) Biaya Produksi (Rp) Pendapatan

R/C Ratio

76.271.528,12 39.208.073,10 37.063.455,03 4,81

98.074.508 39.457.442 50.467.218 5,19

Sumber: Data Primer diolah

Berdasarkan Tabel 17, dapat dilihat bahwa rata-rata penerimaan yang diperoleh pada usahatani sebelum adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di DesaSukarara yaitu sebesar 76.271.528,12/ha, sedangkan rata-rata penerimaan yang diperoleh pada usahatani setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri yaitu 98.074.508/ha. Jumlah rata-rata penerimaan meningkat yaitu sebesar 21.802.980,34/ha dengan presentase yaitu sebesar 28,59%. Rata-rata pendapatan yang diperoleh pada usahatani sebelum adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di yaitu sebesar 37.063.455,03 /ha, sedangkan rata-rata pendapatan yang diperoleh pada usahatani setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri yaitu 50.467.218/ha. Jumlah rata-rata pendapatan meningkat yaitu sebesar 13.403.762,62/ha dengan presentase yaitu sebesar 36,16%.

Tabel 18. Rata-rata Penerimaan dan Keuntungan Per Hektar Usahatani di Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

No

. Uraian

Nilai (Rp)/Ha

Sebelum Setelah

1. 2. 3. 4.

Penerimaan (Rp) Biaya Produksi (Rp) Pendapatan

R/C Ratio

75.851.122,73 30.823.392,05 45.027.730,68

4,75

114.507.613,04 48.215.938,84 66.291.674,20

4,28

(16)

Dampak peningkatan Pendapatan Sebelum dan Sesudah Adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

Sebelum menganalisis dampak dengan menggunakan uji Z-test Two Sample For Means, terlebih dahulu melakukan uji homogenitas data dengan menggunakan F-test Two Sample For Variances dengan menggunakan software excel. Dilakukannya uji homogenitas bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa apakah dari beberapa kelompok data penelitian ini memiliki varians yang sama atau tidak. Dengan kata lain uji homogenitas berarti bahwa himpunan data yang kita teliti memiliki karakteristik yang sama atau yang tidak sama. Hasil dari uji F-test Two Sample For Variances keuntungan disajikan pada Tabel 4.25. Tabel 19. Uji F-test Two Sample For Variances Pendapatan Usahatani Sebelum

dan Sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

Keterangan: * H = Data Homogen *TH = Data Tidak Homogen

Berdasarkan Tabel 4.25, menunjukkan bahwa hasil uji homogenitas pendapatan usahatani sebelum dan sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017. Jika dilihat dari segi pendapatan ketigaDesayaitu nilai F-hitung Kecamatan Suwangi Timur lebih besar dari F-tabel sebesar 0,58, maka data tersebut termasuk data tidak homogen. Sedangkan nilai F-hitung Desa Sukarara dan Jerowaru lebih kecil dari F-tabel sebesar 0,58, maka data tersebut termasuk data homogen.

Selanjutnya, dampak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dampak Keuntunganusahatani sebelum dan sesudah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri dapat dilihat dengan membandingkan keuntungan yang dianalisis menggunakan z-Test Two Sample For Means yang disajikan pada Tabel 4.26. Tabel 20. Hasil Uji Z-test Two Sample For Means Keuntungan Usahatani adanya

Irigasi Bendungan Pandan Duri di Kabupaten Lombok Timur

No Desa

Dilihat dari segi keuntungan, dari perhitungan hitung maka di peroleh z-hitung Suwangi Timur sebesar -0,79, Sukara sebesar -1,15, dan Jerowaru sebesar -3,37. Nilai ketiga Desa Tersebut lebih besar dari z-tabel sebesar 1,95, maka H0

(17)

Duri tidak signifikan atau tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan keuntungan yang diterima petani pada usahataninya di Kabupaten Lombok Timur

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri telah merubah pola tanam

dan meningkatkan intensitas tanam usahatani di daerah hulu, tengah dan hilir. Sebelum adanya Bendungan Pandan Duri, pola tanamnya yakni padi-bero-tembakau. Sedangkan setelah adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri pola tanamnya menjadi 4 pola yaitu 1. Padi . 2. Tembakau . 3. Cabai-Padi . 4. Padi-Cabai-Tembakau.

2. Dilihat dari segi penyerapan tenaga kerja adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri tidak signifikan atau tidak berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja petani pada usahatani di Desa Suwangi Timur dan Sukara Kabupaten Lombok Timur. Sedangkan adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri signifikan atau berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja petani pada usahatani di Desa Jerowaru Kabupaten Lombok Timur.

3. Dilihat dari segi pendapatan, adanya Irigasi Bendungan Pandan Duri tidak signifikan atau tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan keuntungan yang diterima petani pada usahatani di Kabupaten Lombok Timur.

Saran

1. Diharapkan kepada pihak pemerintah untuk terus membantu petani dalam kegiatan usahataninya, kondisi Daerah Irigasi lebih diperhatikan, terutama sarana dan prasarana irigasi yangada di sepanjang saluran.

2. Dianjurkan kepada para petani untuk perlu mencari sumber-sumber air irigasi lain terutama di daerah hilir, misalnya membangun embung, irigasi dan sungai-sungai kecil yang ada dan lain-lain.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS), 2016. Kabupaten Lombok Timur Dalam Angka. Dinas Pekerjaan Umum, 2016. Luas Areal Irigasi Bendungan Pandan Duri.

Lombok Timur. NTB.

Soekartawi, 1995. Analisis usahatani.Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press). Nasir, 1998. Metode Penelitian. Bogor :Ghalia Indonesia.

Pasandaran, E., 1991. Irigasi di Indonesia. Jakarta : Strategi dan Pengembangan. LP3ES.

Hadisapoetra, S (1973). Biaya dan Pendapatan dalam Usahatani. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

Hermanto. 1996. Analisa Usahatani. Jakarta : Bina Aksara

Gambar

Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Petani di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Petani di Kabupaten Lombok Timur
Tabel 7. Perubahan Pola Tanam Sebelum dan Sesudah Adanya Irigasi Bendungan    Pandan Duri di Kabupaten Lombok Timur
Tabel 8. Rata-rata Penyerapan Tenaga Kerja per Kegiatan di Desa   Suwangi Timur Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016/2017
+7

Referensi

Dokumen terkait