Bab 3
METODE PENELITIAN
Bab ini memaparkan mengenai variable penelitian (definisi operasional dan hipotesis), subjek penelitian (populasi, karakteristik, dan teknik pengambilan sampel), desain penelitian, alat ukur (instrument, validitas & reliabilitas alat ukur), prosedur penelitian (teknik pengolahan data).
3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis
3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007).
1. Dimensi Penerimaan Teknologi Mobile Phone (Variable independent ).
Secara konseptual dimensi penerimaan teknologi mobile phone adalah kesediaan pengguna untuk menggunakan mobile phone secara sukarela dalam menjalankan dan mendukung aktivitasnya (Teo, 2011).
Secara operasional penerimaan teknologi mobile phone diukur dengan Instrumen penerimaan teknologi mobile phone yang diadaptasi dan dikembangkan dari Venkastesh, Thong, dan Xu (2012), Cheong dan Park (2005), serta Bhattacherjee dan Premkumar (2004).
2. Kohesi bertetangga (Variable dependent).
Secara konseptual kohesi bertetangga dinyatakan sebagai individu merasa menjadi bagian komunitas di dalam lingkungannya; individu mempunyai daya tarik untuk hidup tetap di dalam lingkungan tersebut, dan tingkat individu dalam berinteraksi pada lingkungannya (Buckner,1988).
Secara operasional kohesi bertetangga diukur dengan Neighborhood Cohesion Instrument / NCI dari Buckner (1988).
3.1.2 Hipotesis
HA : Terdapat hubungan antara dimensi penerimaan teknologi mobile dengan kohesi bertetangga. Semakin tinggi dimensi penerimaan terhadap teknologi mobile phone, semakin rendah kohesi bertetangga.
H0 : Tidak terdapat hubungan antara dimensi penerimaan teknologi mobile dengan kohesi bertetangga.
3.2 Subjek Penelitian & Teknik Sampling
3.2.1 Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Jakarta. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah 375 mahasiswa yang menempuh jenjang pendidikan Universitas di Jakarta (182 laki-laki, 193 perempuan) untuk penelitian lapangan (field test). Rata-rata usia partisipan 20.86 tahun, dengan simpangan baku 1.424 tahun. Dalam penelitian ini subjek berasal dari berbagai Universitas di Jakarta,
bertempat tinggal bersama orang tua, dan menggunakan mobile phone (tidak termasuk Ipad).
3.2.2 Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah (1) Mahasiswa dengan rentang usia 18 – 24 tahun dan berstatus mahasiswa Jakarta. (2) Jumlah subjek yang diharapkan, pada penelitian ini berjumlah 375 mahasiswa Jakarta, (3) Tinggal dirumah dan mempunyai tetangga, (4) menggunakan mobile phone dalam melakukan aktifitas sehari-harinya.
Berikut daftar kampus yang peneliti gunakan untuk pengambilan sampel yaitu Universitas Al Azhar Indonesia, Universitas Borobudur, Universitas Budi Luhur, Universitas Bunda Mulia, Universitas Bung Karno, Universitas Gunadarma, Universitas Esa Unggul, Universitas Jayabaya, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta, Universitas Kristen Indonesia, Universitas Kristen Krida Wacana, Universitas Mercu Buana, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Nasional, Universitas Pancasila, Universitas Paramadina, Universitas Pelita Harapan, UPN Veteran Jakarta, Universitas Persada Indonesia, Universitas Prof Dr Moestopo, Universitas Tarumanagara, Universitas Trisakti.
3.2.3 Teknik Sampling
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa/i yang berdomisili di Jakarta. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan nonprobability sampling, yaitu subjek yang dipilih adalah subjek yang menggunakan mobile phone. Penelitian ini akan mengambil subjek dengan kriteria dan jumlah yang telah ditentukan, sehingga penelitian ini
menggunakan teknik incidental sampling (Neuman, 2003). Dalam Incidental sampling faktor kesengajaan tidak menjadi pokok, faktor kebetulan justru yang paling menonjol (mencari-cari sampai secara “kebetulan” mendapatkan sampel yang dikehendaki) (Amirin, 2011). Untuk meningkatan representativitas sampel, peneliti mengambil sampel dari berbagai kotamadya di Jakarta.
3.3 Desain Penelitian
Penelitian ini mencoba menjelaskan hubungan antara dimensi penerimaan teknologi mobile phone dengan kohesi bertetangga. Desain penelitian ini adalah desain korelasional, non-eksperimental. Data variabel penelitian diperoleh tidak melalui manipulasi eksperimental, melainkan melalui instrumen berupa skala yang menggali data pengalaman yang sudah terjadi, dan peneliti tidak melakukan randomisasi maupun kontrol variabel.
Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi, yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel dalam situasi alamiah, dan melihat kemampuan prediksi satu atau lebih variabel (variabel prediktor) terhadap variabel lainnya (variabel kriteria/dependent).
Data penelitian diolah dengan analisis regresi linear berganda dengan Kohesi Bertetangga sebagai variabel tergantung, dan dimensi-dimensi penerimaan teknologi mobile phone sebagai prediktor, yakni Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness / Performance Expectancy), Persepsi Menyenangkan (Perceived Playfulness / Hedonic Motivation), Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use / Effort Expectancy), Kondisi Sumber Daya (Facilitating Conditions), Pengaruh Sosial (Social Influence), Kebiasaan (Habit), Nilai Harga (Price Value), Persepsi Kualitas Isi (Perceived Content Quality), Sikap (Attitude),
Kepuasan (Satisfaction), Diskonfirmasi (Disconfirmation), dan Niat (Behavioral Intention).
3.4 Alat Ukur Penelitian
3.4.1 Alat Ukur
Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan skala psikologi yaitu;
3.4.1.1 Instrumen Kohesi Bertetangga.
Instrumen ini diadaptasi dan dikembangkan dari Neighborhood Cohesion Instrument/NCI dari Buckner (1988). Meskipun instrumen ini ditulis dan diterbitkan dalam jurnal ilmiah tahun 1988, namun Bruhn (2009, hlm. 116) menyatakan bahwa:
“The Neighborhood Cohesion Instrument (NCI) developed by John Bucker, a clinical/community psychologist, is perhaps the most frequently used instrument. It has demonstrated good internal consistency and test-retest stability at the individual level. At neighborhood level, the instrument has shown good discriminatory power and criterion-related validity …. When it has been administered to a random sample of residents, the NCI can assess the cohesiveness of a neighborhood; its strength is that it enables analyses of cohesiveness at individual and collective levels of analysis.”
Berbagai studi sampai dengan baru-baru ini yang menggunakan kohesi bertetangga sebagai variabelnya, juga menggunakan instrumen Buckner, seperti Brown (2006).
Instrumen ini terdiri atas 22 butir, dengan tiga dimensi, yakni ketertarikan terhadap tetangga (attraction-to-neighborhood), tingkat kebertetanggaan (degree of neighboring), dan perasaan psikologis sebagai komunitas (psychological sense of community).
Tabel 3.4.1.1.1 Dimensi Ketertarikan Terhadap Tetangga
Dimensi ketertarikan terhadap tetangga (attraction-to-neighborhood) Contoh Pernyataan Pilihan Respon Skor 1. Secara keseluruhan, sangat menarik
bagi saya untuk hidup bersama dengan tetangga saya saat ini.
2. Saya berencana untuk tetap tinggal sebagai residen (penduduk) bersama tetangga-tetangga saya untuk tahun-tahun ke depan.
3. Apabila ada peluang/kesempatan, saya ingin pindah atau keluar dari kehidupan bertetangga saya sekarang (unfavorable item).
Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Agak Tidak Sesuai Agak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai skor 1 skor 2 skor 3 skor 4 skor 5 skor 6
Sumber: Diolah oleh Penulis
Tabel 3.4.1.1.2 Dimensi Tingkat Kebertetanggaan Dimensi tingkat kebertetanggaan (degree of neighboring)
Contoh Pernyataan Pilihan Respon Skor 1. Saya mengunjungi tetangga saya dan
menghabiskan waktu di rumah mereka 2. Apabila saya membutuhkan nasihat tentang
sesuatu, saya dapat memperolehnya dari tetangga saya
3. Saya meminjam serta bertukar barang atau bantuan (misalnya, saling menjagai anak, menjagai rumah tetangga yang sedang pergi, dll) dengan tetangga-tetangga saya
Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Agak Tidak Sesuai Agak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai skor 1 skor 2 skor 3 skor 4 skor 5 skor 6
Tabel 3.4.1.1.3 Dimensi Perasaan Psikologis Sebagai Komunitas Dimensi perasaan psikologis sebagai komunitas (psychological sense
of community)
Contoh Pernyataan Pilihan Respon Skor 1. Saya merasa menjadi bagian dari
tetangga-tetangga saya
2. Pertemanan dan hubungan yang saya miliki dengan orang lain dalam hidup bertetangga sangatlah bermakna buat saya
3. Apabila orang-orang dari tetangga saya merencanakan sesuatu, saya akan menganggapnya sebagai 'pekerjaan kami bersama-sama' ketimbang 'pekerjaan mereka
4. Saya pikir saya setuju dengan hampir semua tetangga saya mengenai hal-hal yang penting dalam hidup ini
Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Agak Tidak Sesuai Agak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai skor 1 skor 2 skor 3 skor 4 skor 5 skor 6
Sumber: Diolah oleh Penulis
Hasil uji coba instrumen menunjukkan bahwa terdapat 19 butir yang valid dan reliabel, dengan indeks Cronbach’s Alpha 0.915 dengan korelasi butir-total 0.333 sampai dengan 0.759.
3.4.1.2 Instrumen Penerimaan Terhadap Teknologi Mobile. Teknologi mobile yang dimaksud dalam penelitian ini adalah teknologi mobile phone. Instrumen diadaptasi dan dikembangkan dari Venkastesh, Thong, dan Xu (2012), Cheong dan Park (2005), serta Bhattacherjee dan Premkumar (2004), yakni Penerimaan Teknologi.
Instrumen terdiri atas 36 butir, yang terdiri atas 12 dimensi, yakni Kegunaan (Perceived Usefulness / Performance Expectancy), Persepsi Menyenangkan (Perceived Playfulness / Hedonic Motivation), Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of
Use / Effort Expectancy), Kondisi Sumber Daya (Facilitating Conditions), Pengaruh Sosial (Social Influence), Kebiasaan (Habit), Nilai Harga (Price Value), Kualitas Isi (Perceived Content Quality), Sikap (Attitude), Kepuasan (Satisfaction), Diskonfirmasi (Disconfirmation), dan Niat (Behavioral Intention). Instrumen uji coba terdiri atas 36 butir.
Tabel 3.4.1.1.4 Dimensi Kegunaan
Dimensi Kegunaan
Contoh Pernyataan Pilihan Respon Skor
1. Saya berpikir bahwa mobile phone secara umum berguna untuk hidup saya. 2. Saya berpikir bahwa mobile phone
meningkatkan efektivitas kehidupan saya. 3. Saya berpikir bahwa mobile phone
berguna bagi kehidupan studi saya
Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Agak Tidak Sesuai Agak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai skor 1 skor 2 skor 3 skor 4 skor 5 skor 6
Sumber: Diolah oleh Penulis
Tabel 3.4.1.1.5 Dimensi Persepsi Menyenangkan Dimensi Persepsi Menyenangkan
Contoh Pernyataan Pilihan Respon Skor
1. Saya merasa diri saya baik (feel good) ketika menggunakan mobile phone 2. Menggunakan mobile phone adalah hal
yang menyenangkan buat saya
Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Agak Tidak Sesuai Agak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai skor 1 skor 2 skor 3 skor 4 skor 5 skor 6
Tabel 3.4.1.1.6 Dimensi Kemudahan Penggunaan
Dimensi Kemudahan Penggunaan
Contoh Pernyataan Pilihan Respon Skor
1. Fitur-fitur mobile phone mudah saya pahami.
2. Menggunakan fitur-fitur yang ada dalam mobile phone merupakan hal yang mudah bagi saya. Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Agak Tidak Sesuai Agak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai skor 1 skor 2 skor 3 skor 4 skor 5 skor 6
Sumber: Diolah oleh Penulis
Tabel 3.4.1.1.7 Dimensi Kondisi Sumber Daya
Dimensi Kondisi Sumber Daya
Contoh Pernyataan Pilihan
Respon
Skor
1. Saya dapat memperoleh pertolongan dari orang lain ketika saya mengalami kesulitan menggunakan mobile phone.
2. Saya memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk menggunakan mobile phone. Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Agak Tidak Sesuai Agak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai skor 1 skor 2 skor 3 skor 4 skor 5 skor 6
Tabel 3.4.1.1.8 Dimensi Pengaruh Sosial Dimensi Kondisi Sumber Daya
Contoh Pernyataan Pilihan Respon Skor
1. Orang-orang yang penting buat saya berpikir bahwa saya hendaknya menggunakan mobile phone
2. Orang-orang yang mempengaruhi tingkah laku saya berpikir bahwa hendaknya saya menggunakan mobile phone".
Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Agak Tidak Sesuai Agak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai skor 1 skor 2 skor 3 skor 4 skor 5 skor 6
Sumber: Diolah oleh Penulis
Tabel 3.4.1.1.9 Dimensi Kebiasaan
Dimensi Kebiasaan
Contoh Pernyataan Pilihan Respon Skor
1. Saya kecanduan menggunakan mobile phone.
2. Saya harus menggunakan mobile phone".
Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Agak Tidak Sesuai Agak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai skor 1 skor 2 skor 3 skor 4 skor 5 skor 6
Tabel 3.4.1.1.10 Dimensi Nilai Harga
Dimensi Nilai Harga
Contoh Pernyataan Pilihan
Respon
Skor
1. Uang yang saya keluarkan untuk membeli mobile phone seimbang dengan manfaat yang saya peroleh.
2. Harga mobile phone sangat rasional.
Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Agak Tidak Sesuai Agak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai skor 1 skor 2 skor 3 skor 4 skor 5 skor 6
Sumber: Diolah oleh Penulis
Tabel 3.4.1.1.11 Dimensi Kualitas Isi
Dimensi Kualitas Isi
Contoh Pernyataan Pilihan Respon Skor
1. Kebutuhan saya akan informasi dan layanan terpenuhi oleh mobile phone. 2. Informasi dan layanan yang saya
peroleh dari mobile phone sangat bernilai.
Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Agak Tidak Sesuai Agak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai skor 1 skor 2 skor 3 skor 4 skor 5 skor 6
Tabel 3.4.1.1.12 Dimensi Niat
Dimensi Niat
Contoh Pernyataan Pilihan
Respon
Skor
1. Saya berniat untuk menggunakan mobile phone sesering mungkin.
2. Saya berniat untuk terus menggunakan mobile phone dalam kehidupan sehari-hari.
Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Agak Tidak Sesuai Agak Sesuai Sesuai Sangat Sesuai skor 1 skor 2 skor 3 skor 4 skor 5 skor 6
Sumber: Diolah oleh Penulis
Tabel 3.4.1.1.13 Dimensi Sikap Dimensi Sikap
Contoh Pernyataan Skala
Bagi saya, menggunakan mobile phone merupakan ....
Ide yang buruk ---Ide yang bagus;
Tindakan yang bodoh --- Tindakan yang bijak
Langkah negatif --- Langkah positif;
Gagasan yang tidak efektif --- Gagasan yang efektif
Tabel 3.4.1.1.14 Dimensi Kepuasan Dimensi Kepuasan
Contoh Pernyataan Skala
Dalam menggunakan mobile phone, saya merasa ....
Sangat tidak puas --- Sangat puas; Sangat mengecewakan --- Sangat memuaskan.
Sumber: Diolah oleh Penulis
Tabel 3.4.1.1.15 Dimensi Diskonfirmasi Dimensi Diskonfirmasi
Contoh Pernyataan Skala
Dibandingkan dengan pengalaman saya sebelum menggunakan mobile phone, maka saat ini penggunaan mobile phone membuat ...."
Kinerja saya jauh lebih buruk ---- Kinerja saya jauh lebih baik; Produktivitas saya jauh lebih buruk --- Produktivitas saya jauh lebih baik;
Efektivitas hidup saya jauh lebih buruk --- Efektivitas hidup saya jauh lebih baik
Sumber: Diolah oleh Penulis
Hasil uji coba instrumen menunjukkan bahwa terdapat 33 butir yang valid dan reliabel, dengan indeks Cronbach’s Alpha 0.935 dengan korelasi butir-total 0.392 sampai dengan 0.721.
3.4.2 Validitas & Relibilitas Alat Ukur
Partisipan uji coba alat ukur adalah 140 mahasiswa (69 laki-laki, 71 perempuan). Rata-rata usia partisipan uji coba instrumen 21.37 tahun, dengan simpangan baku 0.99 tahun. Data uji coba diambil dari berbagai universitas dan program studi di Jakarta, yakni Universitas Muhammadiyah Jakarta (Fak.
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Fak. Ekonomi), Universitas Indonesia (Teknik Arsitektur, Kedokteran), Universitas Trisakti (Arsitektur, Kedokteran), Universitas Kristen Indonesia (Kedokteran), Universitas Persada YAI (Arsitektur).
Pengukuran validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dilakukan baik pada uji coba maupun pada pengambilan data lapangan. Reliabilitas yang digunakan adalah Internal konsistensi dengan metode cronbach’s alpha.
Sementara untuk menguji validitas, dilakukan uji validitas konten atau isi. Validitas konten didasarkan pada sejauh mana suatu pengukuran mencerminkan maksud spesifik domain isi. Validitas isi ini mengukur apakah ada kecocokan antara isi alat ukur itu sendiri dengan isi sasaran yang ingin diukur. Untuk mengujinya, peneliti melakukan expert judgment kepada dosen pembimbing Bapak Juneman (pada 11 April 2012) pada kedua skala psikologi yang akan digunakan. Selain itu akurasi dalam alat ukur juga dapat diketahui melalui nilai koefisien item – total yang dalam fungsinya sebagai pengungkap perbedaan antara orang yang mempunyai sifat yang kita ukur atau tidak. Item dengan koefisien korelasi negatif merupakan item yang menyesatkan atau merusak fungsi skala. Item yang mendekati angka nol tidak mampu memberikan informasi apapun tentang subjek. Sementara item yang bernilai positif mampu memberikan keterangan yang akurat tentang subjek dan mampu membedakan subjek yang mempunyai sikap tertentu dan subjek yang tidak mempunyai sikap tersebut. Menurut Sugiyono (2007) bila korelasi tiap item positif
dan besarnya 0,30 keatas, maka item tersebut merupakan konstruk yang kuat. Dengan demikian item yang mencapai nilai korelasi item-total mencapai 0,30 dianggap memuaskan dan dipertahankan, sementara item yang mendapat nilai dibawah itu sebaiknya dibuang atau direvisi.
3.4.2.1 Nilai korelasi item-total & Skala Psikologi Kohesi Bertetangga
Pada skala psikologi The Neighborhood Cohesion Instrument (NCI), total item yang di uji coba adalah sebanyak 22 buah item dari 3 dimensi yang diukur. Setelah uji coba terhadap 140 orang responden dilakukan, hasil uji coba instrumen menunjukkan bahwa terdapat 19 butir yang valid dan reliabel, dengan indeks Cronbach’s Alpha 0.915 dengan korelasi butir-total 0.333 sampai dengan 0.759. Terdapat 3 buah item yang memiliki nilai dibawah 0,300 yaitu item nomor 6, 16, dan 20 dari ketiga item tersebut dibuang karena tidak memiliki nilai dibawah 0,300. ( lihat lampiran 1)
3.4.2.2 Nilai korelasi item-total & Reliabilitas Skala Psikologi Dimensi Penerimaan Teknologi Mobile Phone.
Pada skala psikologi Dimensi Penerimaan Teknologi Mobile Phone, total item yang di uji coba adalah sebanyak 36 butir yang terdiri atas 12 dimensi. Setelah uji coba terhadap 140 orang responden dilakukan, hasil uji coba instrumen menunjukkan bahwa terdapat 33 butir yang valid dan reliabel, dengan indeks Cronbach’s Alpha 0.935 dengan korelasi butir-total 0.392 sampai
dengan 0.721. Sementara untuk nilai korelasi item-total, terdapat 3 buah item yang memiliki nilai dibawah 0,300 yaitu nomor 2, 5, dan 8. Ketiga item tersebut dibuang karena tidak memiliki nilai dibawah 0,300.
3.5 Prosedur
3.5.1 Persiapan Penelitian
Tahap persiapan dilakukan sejak Februari 2012, dimana peneliti mulai mencari jurnal, fenomena-fenomena dan bertemu dosen pembimbing untuk membicarakan topik penelitian. Setelah memutuskan untuk meneliti mengenai Penerimaan Teknologi Mobile Phone dan Kohesi Bertetangga pada mahasiswa Jakarta, peneliti kembali mencari literatur untuk mendalami topik tersebut. Berdasarkan referensi dari jurnal, berita-berita dan buku , peneliti menentukan fokus masalah, yaitu mengenai Hubungan antara Dimensi Penerimaan Teknologi Mobile phone dengan Kohesi Bertetangga Mahasiswa Jakarta. Berdasarkan literatur tersebut, peneliti membuat serta mengajukan proposal penelitian.
Selanjutnya peneliti mencari alat ukur yang sesuai untuk masing-masing variabel pada mahasiswa. Peneliti menggunakan Instrumen yang adaptasi dan dikembangkan dari Venkastesh, Thong, dan Xu (2012), Cheong dan Park (2005), serta Bhattacherjee dan Premkumar (2004), yakni Penerimaan Teknologi Mobile Phone dan Neighborhood Cohesion Instrument/NCI, Buckner (1988).
3.5.2 Pelaksanaan Penelitian
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara menyebar kuesioner secara langsung kepada mahasiswa di Jakarta.
Penyebaran kuesioner ini dilakukan tahap uji coba alat ukur, dengan jumlah sample 140 mahasiswa. Tahap uji coba alat ukur dilakukan selama 1 Maret 2012 sampai dengan 7 Mei 2012 dengan menyebarkan kuesioner dalam bentuk hard copy. Uji coba alat ukur dilakukan terhadap 140 mahasiswa/i di kawasan Jakarta. Setelah uji coba dan mendapat nilai internal konsistensi dan skor korelasi item-total mencukupi, maka pengambilan data lapangan dilakukan selama periode 15 Mei 2012 hingga 20 Juni 2012 dengan menyebarkan 375 kuesioner dalam bentuk hard copy kepada responden.
Penelitian ini menggunakan instrumen dalam pengumpulan data. Kuesioner ini dibagikan kepada responden. Kuesioner ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian mengenai kehidupan bertetangga, bagian mengenai teknologi mobile phone, dan bagian data responden. Di bagian data responden, peneliti ingin mengetahui jenis kelamin, usia, fakultas, pekerjaan orang tua, pengeluaran perbulan, tempat tinggal, dan unit kegiatan mahasiswa yang responden ikuti. Sementara dalam bagian pernyataan, responden diminta untuk memilih item yang menggambarkan dirinya dengan skala 6 Likert, yaitu Sangat Tidak Setuju sampai dengan Sangat Setuju tanpa menggunakan pilihan Netral karena penulis ingin menghindari pilihan Netral yang cenderung dipilih oleh sebagian besar masyarakat sehingga data yang dihasilkan menjadi tidak valid.
3.5.3 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan berdasarkan nilai skor total dari 2 buah skala psikologi yang digunakan. Skor total The Neighborhood Cohesion Instrument (NCI), dan Skala Dimensi Penerimaan Teknologi Mobile Phone didapatkan dengan menjumlahkan nilai dari semua butir
item dari kuesioner. Kemudian, skor total NCI dikorelasikan dan dihitung pengaruhnya dengan dimensi penerimaan teknologi mobile phone.
Sebelum dilakukan uji hipotesis, yaitu uji normalitas data dan bebas dari asumsi klasik yang meliputi multikolineritas, otokorelasi ( Sugiyono, 2007). Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data normal. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut harus terdistribusi secara normal. Metode uji klasik yang digunakan adalah melihat dari autokorelasi dan heteroskedastisitas diolah dengan bantuan peranti lunak SPSS 19.0.
Kemudian untuk melakukan uji hipotesis peneliti menggunakan rumus analisis regresi. Analisis regresi berguna dalam digunakan untuk mengukur pengaruh antara satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat ( Sugiyono, 2007). Jenis analisis regresi yang digunakan adalah hierarki regresi linear berganda yang dihitung dengan bantuan SPSS versi 19,0. Rumus regresi linear berganda digunakan untuk mengatasi permasalahan analisis regresi yang melibatkan hubungan dua atau lebih variabel. Sedangkan untuk melihat reliabilitas alat ukur, digunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan peranti lunak SPSS versi 19,0.