• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SUMBER BUNYI DI KELAS IV SD NEGERI 145/IX MUHAJIRIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL ILMIAH PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SUMBER BUNYI DI KELAS IV SD NEGERI 145/IX MUHAJIRIN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Page 1 ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SUMBER

BUNYI DI KELAS IV SD NEGERI 145/IX MUHAJIRIN

Oleh:

EKA SATRIA NINGSI A1D109103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

(2)

Page 2 PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN SUMBER

BUNYI DI KELAS IV SD NEGERI 145/IX MUHAJIRIN Oleh:

EKA SATRIA NINGSIH

(Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Jambi)

ABSTRAK

Keberhasilan pembelajaran di sekolah dasar tidak lepas dari peranan guru dalam menyampaikan bahan pelajaran secara maksimal. Tujuan pembelajaran dapat dinyatakan berhasil bila siswa mampu memahami konsep materi pembelajaran yang dipelajarinya, mengembangkan keterampilan dan daya ciptanya dengan menguasai sejumlah fakta, pengetahuan dan mampu bersikap ilmiah. Prinsip pembelajaran tersebut juga menekankan proses pembelajaran selalu mengaktifkan siswa sehingga dapat mengalami sendiri dan punya kesan mendalam terhadap pembelajaran.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Media Audio-Visual Terhadap Motivasi pembelajaran sumber bunyi Siswa di SD Negeri 145/IX Muhajirin.

Penelitian dilakukan di SD Negeri 145/IX Muhajirin pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Instrumen penelitian ini menggunakan angket tertutup dalam bentuk skala sikap dari Linkert, berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif. Angket tertutup untuk mengungkap data tentang variabel terikat yaitu motivasi belajar siswa.

Berdasarkan uji perbedaan yang dilakukan terhadap hasil tes awal dan tes akhir dengan uji Normalitas, homogenitas dan uji Hipotesis. Dari Hasil uji normalitas kelas IV a didapat L hitung (-0.0015) < L tabel (0,190), sedngkan pada kelas V didapat L Hit (0.0922) < L Tab (0,190) hasil dari uji homogenitas varians menunjukkan bahwa F hitung < F tabel yaitu, 3,08< F tabel 3,23, sedangkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai t = 12,44 Sedangkan nilai ttabel = 1,6820 ternyata t yang diperoleh lebih besar dari t dalam tabel, yang berarti hipotesis Ho diterima sehingga Ha ditolak. Dengan demikian terdapat pengaruh Media Audio-Visual Terhadap Motivasi pembelajaran sumber bunyi Siswa di SD Negeri 145/IX Muhajirin.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat di simpulkan bahwa terdapat pengaruh Media Audio-Visual Terhadap Motivasi pembelajaran sumber bunyi Siswa di SD Negeri 145/IX Muhajirin.

(3)

Page 3 I. PENDAHULUAN

Keberhasilan pembelajaran di sekolah dasar tidak lepas dari peranan guru dalam menyampaikan bahan pelajaran secara maksimal. Tujuan pembelajaran dapat dinyatakan berhasil bila siswa mampu memahami konsep materi pembelajaran yang dipelajarinya, mengembangkan keterampilan dan daya ciptanya dengan menguasai sejumlah fakta, pengetahuan dan mampu bersikap ilmiah. Prinsip pembelajaran tersebut juga menekankan proses pembelajaran selalu mengaktifkan siswa sehingga dapat mengalami sendiri dan punya kesan mendalam terhadap pembelajaran.

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan, pada kenyataannya tidak sedikit guru sekolah dasar yang merasa kesulitan untuk mengaktifkan dan memotivasi belajar siswa dalam rangka penanaman kosep. Permasalahan tersebut karena materi pembelajaran di sekolah dasar pada umumnya bersifat abstrak. Dan untuk mengkonkritkan materi pembelajaran yang bersifat abstrak tersebut butuh pembuktian, pengamatan, percobaan dan penelitian. Untuk dapat mencapai hal tersebut banyak dibutuhkan waktu dan media pembelajran serta alat peraga yang memadai. Kendala utama bagi para guru adalah kurang tersediannya waktu atau alokasi jam pembelajaran dan media pembelajaran yang harus disampaikan. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila hasil belajar di sekolah dasar pada umumnya masih belum sesuai dengan harapan.

Pengaruh penggunaan media pendidikan dengan hasil atau prestasi belajar siswa akan berjalan lancar dan tercapai hasil yang optimal apabila menggunakan alat bantu atau yang disebut media jelas dalam penggunaannya. Peranan media pendidikan sebagai alat bantu pengajaran untuk dapat memotivasi belajar siswa sangat mempengaruhi, sehingga dapat mempertinggi prestasti belajar siswa.

Dalam pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan garis-garis besar program pengajaran dan materi yang akan disajikan. Media pengajaran adalah media yang penggunaannya diintergrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang dimaksudkan untuk memotivasi belajar siswa sehingga dapat mempertinggi mutu kegitan belajar mengajar.

Dari uraian tentang penggunaan media pengajaran jelas bahwa dalam pemilihan media pengajaran guru harus berpedoman pada tujuan dan materi yang disajikan. Dengan demikian maka guru di dalam mengajar hendaknya dapat mencapai solusi terbaik yaitu menggunakan media pendidikan yang lebih konkrit kepada siswa.

Media pendidikan yang dimaksud tidak harus mempunyai nilai nominal yang tinggi, yang terpenting adalah dapat membantu memotivasi siswa dalam mencapai materi pembelajaran. Dengan menggunakan media pendidikan dalam proses belajar mengajar siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Salah satu media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaraan adalah media audio-visual. Karena pembelajaran di berikan guru merupakan ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang terdapat di alam, baik itu zat yang terkandung atau gejala yang terdapat di alam, pengetahuan yang mempunyai kebenaran melalui metode ilmiah baik secara induktif ataupun deduktif. Dengan media audio-visual proses pembelajaran akan menghasilkan kualitas pembelajaran yang lebih baik lagi.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Arsyad, (2003:55), “Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.”

Sementara itu Basyiruddin, (2002:32) berpendapat bahwa, “Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.” Media

(4)

Page 4 hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apa pun batasan yang diberikan, ada persamaan diantara batasan tersebut yaitu “Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dan tujuan pembelajaran tercapai” (Sadiman, 2010:7).

Menurut Arsyad (2003:60) menyatakan bahwa, “Media pembelajaran merupakan suatu alat/ wahana yang jika tidak digunakan dengan baik dapat menjadikan pembelajaran menjadi verbalisme, salah tafsir, perhaian tidak terpusat, dan tidak terjadinya pemahaman yang baik oleh siswa. Sedangkan media pembelajaran jika digunakan dengan baik dapat menjadikan pembelajaran menjadi peransang, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan presepsi yang sama oleh semua siswa, sehingga hakikat dari media yaitu untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima benar-benar memenuhi fungsinya.”

Menurut Syaiful (2010:180), “Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar”. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu media audio dan media visual. Bahan-bahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Raharja (2000:17) mengemukakan bahwa, “Media audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi) meliputi media yang dapat dilihat dan didengar)”.

“Karakteristik media Audio-Visual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua yaitu media audio dan visual”, (Agung, 2011:34).

Menurut Hamalik (2003:158), “Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.

Menurut Hamzah (2009:67), “Motivasi sebagai suatu energi penggerak dan pengarah, yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang mendasarinya.”

Motivasi secara harafiah yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan secara psikologi, berarti usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya, atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya, (Hamzah, 2009:70).

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian

Tempat dan waktu penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 145/IX Muhajirin selama 3 minggu,

3.2 Rancangan penelitian

Desain dalam penelitian ini adalah postest group design dengan menggunakan kelas control dan eksperimen.

(5)

Page 5 3.3 Populasi dan sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adala siswa kelas IV SD Negeri 145/IX. 3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini di untuk kelas control (IVB) berjumlah 23 orang siswa dan kelas eksperimen (IVA) berjumlah 20 orang siswa

3.4 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian ini menggunakan angket tertutup dalam bentuk skala sikap dari Linkert, berupa pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif

3.5. Analisis data

Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t. Untuk melakukan uji-t populasi harus berdistribusi normal dan bervariansi homogen.

Jadi jelas bahwa penelitian yang dilaksanakn oleh peneliti ialah penelitian Hipotesis dengan menggunakan Uji-t.

Dalam penelitian ini digunakan analisis statistik dengan alasan bahwa data yang diperoleh dalam penelitian adalah data kuantitatif yang berupa angka, karena dalam penelitian ini data merupakan nilai suatu test dari data kelompok eksperimen yang menggunakan rancangan pree test dan post test one group design, maka untuk tes signifikan digunakan uji-t. Sebelum dilakukan uji-t dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas varians data.

3.5.1. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan adalah uji liliefors dengan kriteria data berdistribusi normal apabila Lo (l hitung) < L (nilai kritis liliefors ) α= (0,05). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai Lo untuk data test awal dan tes terakhir sampel secara berurutan -0,0578,. -0,0798< 0,154 L ( 0,05 : 10) Maka berdasarkan hasil analisis data ini dapat disimpulkan bahwa data test awal dan test akhir berdistribusi normal, hasilnya secara eksplisit dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 2. Hasil Analisis Liliefors

Sumber Variansi Lo L Kriteria

IVa IVb -0.0015 0.0922 0,190 0,190 Normal Normal

IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data, diperoleh t hitung (12,44 > t tabel (1,6820). Ini berarti hipotesis Ho yang diterima dan Ha yang ditolak. diketahui bahwa terdapat pengaruh

(6)

Page 6 Media Audio-Visual Terhadap Motivasi pembelajaran sumber bunyi Siswa di SD Negeri 145/IX Muhajirin, hal ini di buktikan dengan hasil uji normallitas yang normal, uji Harley yang hasilnya homogen dan uji T yang hasilnya signifikan dengan T hitung besarl dari T tabel

4.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah

Penelitian dengan media audio visual membantu dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

2. Bagi Guru

a. Untuk meningkatkan hasil belajar materi energi bunyi diharapkan menggunakan media audio visual.

b. Untuk meningkatkan keaktifan, kreativitas siswa dan keefektivan pembelajaran diharapkan menerapkan media audio visual.

c. Untuk memperoleh jawaban yang tepat, sesuai dengan tujuan penelitian disarankan untuk menggali pendapat atau tanggapan siswa dengan kalimat yang lebih mengarah pada proses pembelajaran dengan media audio visual.

d. Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan media audio visual pada materi energi bunyi.

3. Bagi Siswa

a. Peserta didik hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide atau pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.

(7)

Page 7 DAFTAR PUSTAKA

Agung. 2011. Karakteristik Media Audio-Visual.

http://agung030492.blogspot.com/2011/06/media-audio_14.htm. diakses 18 Januari 2014.

Djamarah, 2001. Psikologi Belajar. PT. Rineka Cipta

Arsyad, A. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada.

Budi Wahyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4. Departemen Pendidikan Nasional Basyiruddin U. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.

Hamalik, O. 2003. Motivasi Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Hamzah. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Nasution. 2006. Pendidikan IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka

Nurgiyantoro, B. 1988. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta. BPFE.

Raharja. 2000. Media Pendidikan. Jakarta: CV. Raja Wali

Sadiman, A. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Sarkim, T. 2001. Karakteristik Pendidikan IPA. Jakarta: Universitas Terbuka. Sudjana. 2005. Media Pengajaran. Surabaya: Pustaka Dua.

Syaiful B. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

MATA MERAH DAN MATA PUTIH.. HERPES PADA MATA.. HERPES SIMPLEKS  Penyebab tersering kebutaan

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat meningkatkan pem- belajaran matematika siswa kelas V SD Negeri 2 Bocor dengan indikator kiner- ja penelitian di antaranya:

Rasio yang kecil menunjukkan bahwa sedikitnya aset perusahaan yang dibiayai oleh hutang (dengan kata lain bahwa sebagian besar aset yang dimiliki perusahaan

Di samping itu, semua peserta perkhemahan perlu sentiasa menjunjung nilai permuafakatan dalam melaksanakan setiap aktiviti yang dijalankan bagi mencapai kejayaan yang cemerlang,

I Gusti Lanang Bagus Wirajaya (1608611031) Putri Puspadiningrum

Hal ini sesuai dengan Wirakartakusumah (1992) yang menyatakan bahwa pencampuran bertujuan untuk mencampurkan satu atau lebih bahan dengan menambahkan satu bahan kedalam bahan

Tri Resta Yo gias mengatakan bahwa gerakan dakwah PC IMM selalu menggunakan pola dakwah dakwah Pimpinan Cabang Ikatan mahasiswa Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Palembang

Peraturan Walikota Semarang Nomor 33 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Kota