• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KEKUATAN SPUR GEAR DENGAN PROFIL GIGI ASYMMETRIC INVOLUTE DAN SYMMETRIC INVOLUTE. Disusun oleh Mohamad Zainulloh Rizal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI KEKUATAN SPUR GEAR DENGAN PROFIL GIGI ASYMMETRIC INVOLUTE DAN SYMMETRIC INVOLUTE. Disusun oleh Mohamad Zainulloh Rizal"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KEKUATAN SPUR GEAR DENGAN PROFIL

GIGI ASYMMETRIC INVOLUTE DAN SYMMETRIC

INVOLUTE

Disusun oleh

Mohamad Zainulloh Rizal

2110100112

(2)

STUDI KEKUATAN SPUR GEAR DENGAN PROFIL

GIGI ASYMMETRIC INVOLUTE DAN SYMMETRIC

INVOLUTE

Nama

: Mohamad Zainulloh Rizal

NRP

: 2110 100 112

Jurusan

: Teknik Mesin

(3)

LATAR BELAKANG

Alexander Kapelevich,

bahwa

load capacity

pada

asymmetric

gear

akan lebih besar

dari pada

symmetric

gear

Aman

Failure

Hemat

material

Asymme-tric Gear

Terdahulu Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran

(4)

1.

Bagaimana pengaruh asymmetric factor

terhadap perubahan geometri suatu roda gigi?

2.

Bagaimana kekuatan roda gigi lurus berprofil gigi symmetric involute

dan berprofil gigi

asymmetric involute terhadap tegangan bending pada pembebanan torsi menggunakan simulasi

dinamis (simulasi transient)?

3.

Bagaimana kekuatan roda gigi lurus berprofil gigi symmetric involute

dan berprofil gigi

asymmetric involute terhadap tegangan bending pada pembebanan rotational velocity

(RPM)

menggunakan simulasi dinamis (simulasi transient)?

1.

Material yang digunakan untuk masing-masing jenis roda gigi sama.

2.

Material bersifat elastik dan isotropik.

3.

Temperatur seragam di seluruh bagian roda gigi.

4.

Beban yang diterima uniform

sepanjang ketebalan roda gigi.

5.

Analisa getaran diabaikan.

6.

Efek panas yang ditimbulkan dari gesekan diabaikan.

7.

Putaran engine seragam sehingga faktor fatigue pada roda gigi diabaikan.

8.

Kedua jenis profil roda gigi dibuat dengan geometri yang serupa.

9.

Pada simulasi dinamis hanya digunakan beban berupa torsi ,

rotational velocity dan inertia

gravity.

BATASAN MASALAH

PERUMUSAN MASALAH

PendahuluanTerdahulu

Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran

(5)

TUJUAN PENELITIAN

1.

Untuk mengetahui pengaruh asymmetric factor

terhadap perubahan geometri suatu

roda gigi.

2.

Untuk mengetahui kekuatan roda gigi dengan nilai K = 1, K = 1,05, K = 1,06, K =

1,07 dan K = 1,08 terhadap tegangan bending menggunakan beban torsi

pada

simulasi Transient Stuctural.

3.

Untuk mengetahui kekuatan roda gigi dengan nilai K = 1, K = 1,05, K = 1,06, K =

1,07 dan K = 1,08 terhadap tegangan bending menggunakan beban rotational velocity

pada simulasi Transient Stuctural.

Terdahulu Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran

(6)

Penelitian Terdahulu

Alexander Kapelevich

melakukan penelitian

eksperimental

terkait roda gigi

asymmetric involute

. Pada penelitian tersebut disimpulakan bahwa roda gigi

asymmetric

dapat meningkatkan

load capacity

dan pengujian pada

pressure angle

yang besar menunjukkan hasil yang signifikan yaitu

mengurangi getaran

yang

terjadi pada roda gigi.

Novreza Aditya Taufan

melakukan penelitian tentang

involute

dan

cycloid gear

.

Dan kesimpulannya adalah tegangan maksimum yang terjadi pada roda gigi dengan

profil

involute

lebih tinggi daripada profil

cycloid

. Dan besarnya perbedaan tegangan

antara roda gigi dengan profil

involute

dan profil

cycloid

adalah 1,3 kali

KAJIAN TEORI

PendahuluanTerdahulu

Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran

(7)

Profil Involute

Rumus profil Involute

𝑥 = 𝑟(cos 𝑡 + 𝑡 sin 𝑡)

(1)

𝑦 = 𝑟(sin 𝑡 − 𝑡 cos 𝑡)

(2)

r

t

0

t

KAJIAN TEORI

Terdahulu

Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran

(8)

Cara Membuat Profil Involute

2 1 4 3

Manual

Automatic

r

t

t2

t1

r

(9)

Rumus pemodelan Asymmetric Gear

Symmetric side Asymmetric side dp dba dbs do dr

p

Terdahulu Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran

𝑘

=

𝑐𝑜𝑠 𝜃

𝑎

𝑐𝑜𝑠 𝜃

𝑠

=

𝑑𝑏

𝑎

𝑑𝑏

𝑠

𝐾

:

assymetric factor

𝑑𝑏

𝑎

:

base diameter

pada sisi assymetric (in)

𝑑𝑏

𝑠

:

base diameter

pada sisi symetric (in)

𝜃

𝑎

: sudut kontak pada sisi assymetric

(10)

Diagram Alir Tugas Akhir

A

A

C

B

C

B

Pendahuluan Terdahulu Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran

(11)

Data Geometri

No.

Parameter and dimensi

Simbol

Roda gigi

1

Assymetric factor

K

1

1.05

1.06

1.07

1.08

2

Number of teeth

N

30

30

30

30

30

3

Module, mm

m

4

4

4

4

4

4

Pressure angle for symmetric

side, deg

14.50

14.50

14.50

14.50

14.50

5

Pressure angle for asymmetric

side, deg

22.77

24.03

25.20

26.31

6

Pitch circle diameter, mm

d

120.00

120.00

120.00

120.00

120.00

7

Base diameter for symmetric

side, mm

dbs

116.18

116.18

116.18

116.18

116.18

8

Base diameter for asymmetric

side, mm

dba

110.65

109.60

108.58

107.57

9

Addendum, mm

a

4.00

4.00

4.00

4.00

4.00

10 Dedendum, mm

de

2.55

2.55

2.55

2.55

2.55

11 Outer diameter, mm

do

128.00

128.00

128.00

128.00

128.00

12 Root diameter, mm

dr

119.90

119.90

119.90

119.90

119.90

13 Bottom clearance, mm

0.20

0.20

0.20

0.20

0.20

14 Center of distance

c

120.00

120.00

120.00

120.00

120.00

𝜃𝑠 𝜃𝑎 Terdahulu Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran

(12)

Variable

No

Asymmetric

Factor (K*)

(N.m)

Torsi

Kecepatan

Putar

(RPM)

1

K=1

100

1000

2

K=1,05

150

1500

3

K=1,06

200

2000

4

K=1,07

250

2500

5

K=1,08

Pendahuluan Terdahulu Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran

(13)

Parameter

Material

Properties

Jenis Material AISI 1045

Density (7,7-8,03)1000 kg/m3

Cefficient of Termal Expansion 1,2 x 10-5/oC

Reference Temperature 22 oC

Young Modulus 200 GPa

Poisson’sratio 0,27-0,30

Bulk Modulus 167,67 GPa

Shear Modulus 76,92 GPa

Interpolation Semi log

Scale 1

Offset 0

Strength Coefficient 920 MPa

Strength Exponent -0.106

Ductility Coefficient 0,213

Ductility Exponent -0,47

Yield Strength 505 MPa

Compressive Yield Strength 250 MPa

Tensile Ultimate Strength 250 MPa

Hardness 170 BHN

Elastisity Modulus 190 GPa

Terdahulu Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran

(14)

Parameter

PendahuluanTerdahulu Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran

(15)

Parameter

Object Name

Mesh

State

Solved

Defaults

Physics

Preference

Explicit

Relevance

0

Statistics

Nodes

100464

Elements

87160

Mesh Metric

Skewness

Min 1,36493123401454E-02

Max

0,606051130265131

Average

0,237243388776649

Standard

Deviation

0,112699564889446

Terdahulu Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran

(16)

Parameter

PendahuluanTerdahulu Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran

Joint

Contact

(17)

Parameter

Terdahulu Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran

(18)

( a ) ( b ) ( c ) ( d ) ( e ) K=1 K=1.05 K=1.06 K=1.07 K=1.08

Hasil Pemodelan

PendahuluanTerdahulu

Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran

K=1.07

K=1.06

K=1.05

K=1

K=1.08

(19)

No Time [s] Minimum [Pa] Maximum [Pa] 1 1.00E-05 61.474 141.72 2 2.00E-05 403.06 950.31 3 3.00E-05 983.41 2359.7 4 4.50E-05 863.16 2091.1 5 6.75E-05 -455.29 -175.04 6 1.01E-04 670.34 1614.2 7 1.52E-04 626.48 1501.3 8 2.28E-04 158.04 366.05 9 3.04E-04 -1.97E+05 3.48E+06 10 4.18E-04 -29551 3.99E+06 11 5.32E-04 -1.97E+05 -87133 12 6.45E-04 72670 1.54E+05 13 8.16E-04 -91983 -43843 14 9.87E-04 7.16E+06 1.95E+07

Contoh distribusi

tegangan

Contoh data hasil

simulasi

Hasil Simulasi

Terdahulu

Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran

(20)

K Torsi (N.m) Tegangan Sumbu x (Pa) 1 100 1.749.E+08 1 150 1.988.E+08 1 200 2.551.E+08 1 250 2.939.E+08 1.05 100 1.401.E+08 1.05 150 1.685.E+08 1.05 200 1.740.E+08 1.05 250 1.797.E+08 1.06 100 1.217.E+08 1.06 150 1.297.E+08 1.06 200 1.418.E+08 1.06 250 1.773.E+08 1.07 100 5.214.E+07 1.07 150 7.132.E+07 1.07 200 1.388.E+08 1.07 250 1.414.E+08 1.08 100 1.949.E+07 1.08 150 3.622.E+07 1.08 200 4.059.E+07 1.08 250 1.239.E+08

Data Tegangan Maximum Sumbu X pada Pembebanan Torsi

Pendahuluan Terdahulu Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran 0.000.E+00 5.000.E+07 1.000.E+08 1.500.E+08 2.000.E+08 2.500.E+08 3.000.E+08 3.500.E+08 0 50 100 150 200 250 300 Te ga ng an (Pa ) Torsi (N.m)

Grafik Tegangan Sumbu X Fungsi Torsi

k=1 k=1.05 k=1.06 k=1.07 k=1.08 sumbu x 100 150 200 250 1 1.749.E+08 1.988.E+08 2.551.E+08 2.939.E+08 1.05 1.40E+08 1.68E+08 1.740.E+08 1.797.E+08 1.06 1.22E+08 1.297.E+08 1.418.E+08 1.773.E+08 1.07 5.21E+07 7.13E+07 1.39E+08 1.414.E+08 1.08 1.949.E+07 3.622.E+07 4.059.E+07 1.239.E+08 1.05 19.88 15.25 31.77 38.85 1.06 30.43 34.75 44.39 39.66 1.07 70.18 64.12 45.57 51.90 1.08 88.86 81.78 84.09 57.82 0.000.E+00 5.000.E+07 1.000.E+08 1.500.E+08 2.000.E+08 2.500.E+08 3.000.E+08 1 1.05 1.06 1.07 1.08

Torsi 200 N.m

(21)

K (N.m)Torsi Von Mises (Pa)Tegangan 1 100 1.450E+08 1 150 2.332E+08 1 200 2.663E+08 1 250 3.067E+08 1.05 100 1.437E+08 1.05 150 1.826E+08 1.05 200 2.372E+08 1.05 250 2.867E+08 1.06 100 1.114E+08 1.06 150 1.358E+08 1.06 200 2.270E+08 1.06 250 2.568E+08 1.07 100 1.034E+08 1.07 150 1.069E+08 1.07 200 2.189E+08 1.07 250 2.483E+08 1.08 100 5.323E+07 1.08 150 1.010E+08 1.08 200 1.770E+08 1.08 250 2.441E+08

Data Tegangan Maximum Von Mises pada Pembebanan Torsi

Terdahulu

Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran 0.000E+00 5.000E+07 1.000E+08 1.500E+08 2.000E+08 2.500E+08 3.000E+08 3.500E+08 0 50 100 150 200 250 300 Te ga ng an (Pa ) Torsi (N.m)

Grafik Tegangan Von Misses Fungsi Torsi

k=1 k=1.05 k=1.06 k=1.07 k=1.08 Torsi 150 N.m 0.000E+00 5.000E+07 1.000E+08 1.500E+08 2.000E+08 2.500E+08 1 1.05 1.06 1.07 1.08

Tegangan Von Mises Torsi 150 N.m vonmises100 150 200 250

1 1.450E+08 2.332E+08 2.663E+08 3.067E+08 1.05 1.437E+08 1.826E+08 2.372E+08 2.867E+08 1.06 1.114E+08 1.358E+08 2.270E+08 2.568E+08 1.07 1.034E+08 1.069E+08 2.189E+08 2.483E+08 1.08 5.323E+07 1.010E+08 1.770E+08 2.441E+08

1.05 0.89 21.67 10.93 6.52

1.06 23.18 41.75 14.78 16.26

1.07 28.70 54.16 17.81 19.04

(22)

K Putaran (RPM) Tegangan Sumbu x (Pa) 1 1000 1.710.E+09 1 1500 2.359.E+09 1 2000 3.307.E+09 1 2500 4.305.E+09 1.05 1000 1.141.E+09 1.05 1500 1.898.E+09 1.05 2000 2.317.E+09 1.05 2500 2.821.E+09 1.06 1000 1.064.E+09 1.06 1500 1.857.E+09 1.06 2000 2.275.E+09 1.06 2500 2.799.E+09 1.07 1000 1.033.E+09 1.07 1500 1.833.E+09 1.07 2000 2.283.E+09 1.07 2500 2.704.E+09 1.08 1000 9.124.E+08 1.08 1500 1.655.E+09 1.08 2000 2.171.E+09 1.08 2500 2.622.E+09

Data Tegangan Maximum pada Pembebanan Kecepatan Putar (RPM)

Pendahuluan Terdahulu Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran 0.000.E+00 5.000.E+08 1.000.E+09 1.500.E+09 2.000.E+09 2.500.E+09 3.000.E+09 3.500.E+09 4.000.E+09 4.500.E+09 5.000.E+09 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 Te ga ng an (Pa ) Putaran (RPM)

Grafik Tegangan Sumbu X Fungsi Putaran

k=1 k=1.05 k=1.06 k=1.07 k=1.08 Putaran 2500 RPM 0.000.E+00 1.000.E+09 2.000.E+09 3.000.E+09 4.000.E+09 5.000.E+09 1 1.05 1.06 1.07 1.08

Putaran 2500 RPM

sumbu x 1000 1500 2000 2500

1 1.710.E+09 2.359.E+09 3.307.E+09 4.305.E+09 1.05 1.141.E+09 1.898.E+09 2.317.E+09 2.821.E+09 1.06 1.064.E+09 1.857.E+09 2.275.E+09 2.799.E+09 1.07 1.03E+09 1.833.E+09 2.283.E+09 2.704.E+09 1.08 9.124.E+08 1.655.E+09 2.171.E+09 2.622.E+09 1.05 33.26 19.53 29.93 34.48 1.06 37.78 21.27 31.21 34.98 1.07 39.60 22.29 30.97 37.20 1.08 46.64 29.82 34.36 39.11

(23)

K Putaran (RPM)

Tegangan Von Mises (Pa)

1 1000 1.872E+09 1 1500 3.385E+09 1 2000 4.291E+09 1 2500 5.038E+09 1.05 1000 1.697E+09 1.05 1500 3.285E+09 1.05 2000 4.220E+09 1.05 2500 4.721E+09 1.06 1000 1.650E+09 1.06 1500 3.256E+09 1.06 2000 4.172E+09 1.06 2500 4.686E+09 1.07 1000 1.528E+09 1.07 1500 2.885E+09 1.07 2000 3.722E+09 1.07 2500 4.619E+09 1.08 1000 1.477E+09 1.08 1500 2.863E+09 1.08 2000 3.584E+09 1.08 2500 4.417E+09

Data Tegangan Maximum pada Pembebanan Kecepatan Putar (RPM)

Terdahulu

Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran 0.000E+00 1.000E+09 2.000E+09 3.000E+09 4.000E+09 5.000E+09 6.000E+09 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 Te ga ng an (Pa ) Putaran (RPM)

Grafik Tegangan Von Misses Fungsi Putaran

k=1 k=1.05 k=1.06 k=1.07 k=1.08 0.000E+00 5.000E+08 1.000E+09 1.500E+09 2.000E+09 1 1.05 1.06 1.07 1.08

Putaran 1000 RPM

von mises 1000 1500 2000 2500

1 1.872E+09 3.385E+09 4.291E+09 5.038E+09 1.05 1.697E+09 3.285E+09 4.220E+09 4.721E+09 1.06 1.650E+09 3.256E+09 4.172E+09 4.686E+09 1.07 1.528E+09 2.885E+09 3.722E+09 4.619E+09 1.08 1.477E+09 2.863E+09 3.584E+09 4.417E+09

1.05 9.37 2.95 1.64 6.30

1.06 11.85 3.82 2.75 6.99

1.07 18.39 14.77 13.26 8.31 1.08 21.09 15.42 16.46 12.33

(24)

1. Asymmetric factor

hanya

berpengaruh pada satu sisi

terhadap profil roda gigi. Semakin besar nilai

asymmetric factor,

maka ujung profil roda gigi semakin mengecil dan bagian akar profil roda gigi semakin

membesar.

2. Pada pembebanan torsi dengan menggunakan tegangan maksimum searah sumbu x penurunan tegangan yang

terjadi adalah 15.25% - 88,86% dan tegangan maksimum von mises penurunan tegangan yang terjadi adalah

0,89% - 63,3%.

Jadi roda gigi

asymmetric involute

pada pembebanan torsi (N.m) menghasilkan

tegangan lebih rendah dari pada roda gigi

symmetric involute

.

3. Pada pembebanan kecepatan putar dengan menggunakan tegangan maksimum searah sumbu x penurunan

tegangan yang terjadi adalah 19,53% - 39,11%. Pada pembebanan putaran dengan menggunakan tegangan

maksimum von mises penurunan tegangan yang terjadi adalah 1,64% - 21,09%.

Jadi roda gigi

asymmetric

involute

pada pembebanan kecepatan putar (RPM) menghasilkan tegangan lebih rendah dari

pada roda gigi

symmetric involute

.

Kesimpulan

PendahuluanTerdahulu

Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran

(25)

SEKIAN

(26)

LAMPIRAN

Draft

Kavalevic

Ognyan

Data Mentah

Pendahuluan Terdahulu Teori Rumus Flow TA Data Geom Variable Parameter Sim Hasil Pemodelan Data 1

1

2

3

4

Hasil Simulasi Data 2 Kesimpulan Lampiran

Perhitungan Geom

Grafik

Draft

Gambar

wo

rd

pdf

exc

el

fol

der

Video

Gambar

Diagram Alir Tugas Akhir A A C B C B PendahuluanTerdahuluTeoriRumusFlow TAData GeomVariable Parameter  Sim Hasil PemodelanData 1123 4Hasil SimulasiData 2KesimpulanLampiran
Grafik Tegangan Sumbu X Fungsi Torsi
Grafik Tegangan Sumbu X Fungsi Putaran

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data sample suara hasil pengujian berdasarkan Signal to Noise Ratio (SNR), terlihat bahwa nilai Signal to Noise Ratio (SNR) dari data sample suara

Cara menumbuhkan stek pucuk tanaman di dalam suatu media tanpa pengabutan ini digunakan pada jenis tanaman yang sulit diperbanyak melalui biji, kulit atau bagian lainnya; dan

Telah dilakukan penelitian dengan metode gravitasi di daerah Pleret, Bantul, Yogyakarta, yang meliputi 55 titik pengukuran. Penelitian ini bertujuan untuk

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi serasah pada penelitian ini adalah kerapatan pohon mangrove, diameter pohon, persentase tutupan mangrove, jumlah tegakan pohon

Para PNS lingkungan Kecamatan dan Kelurahan wajib apel pagi setiap hari senin di Halaman Kantor Kecamatan Kebayoran Baru, dan akan diberikan teguran kepada yang tidak ikut apel

Sesuai arahan dari Kementerian Pandayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi agar kerja Pemerintah menghasilkan Kinerja maka mulai tahun 2015 masing –masing

perhitungan Astrologi yang pernah ia pelajari di Amerika menjadi metode untuk hisab ilmu falak yang ada hubungannya dengan kegiatan-kegiatan Islam seperti: awal bulan