• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Hidayah-

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Hidayah-"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERA

H

Jalan Haryono MT. No. 4 Telp. (0517) 31508 Fax. 32241

R A N T A U Kode Pos 71111

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Hidayah-NYA sehingga LKIP Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapin Tahun 2015 dapat disusun. Dalam rangka mendukung terwujudnya Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah maka Bappeda melaporkan kinerja dan menyampaikan kepada Bapak Bupati Tapin sebagai bahan Pertanggungjawaban dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsinya.

Kami menyadari bahwa Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) periode bulan Januari sampai dengan Desember 2015 ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan guna perbaikan pada penyusunan LKIP pada tahun yang akan datang.

Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan LKIP Bappeda Kabupaten Tapin Tahun 2015. Akhirnya semoga LKIP Tahun anggaran 2015 ini memberikan konstribusi bagi terwujudnya kepemerintahan yang baik dan bersih di Kabupaten Tapin Khusus di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Rantau,

KEPALA BAPPEDA,

Ir. H. M. YUNUS AZIS, MAP

Pembina Utama Muda

NIP. 196204181990031017

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……….. ...i

Daftar Isi .………...ii

Ikhtisar Eksekutif … ……….………...iii

BAB I PENDAHULUAN A. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi …….……….. 2

B. Aspek Strategis Organisasi ...11

C. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas & Fungsi ...12

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis ...14

1. Visi dan Misi ...………...15

2. Sasaran Strategis, Indikator Sasaran Strategis..………....17

B. Ikhtisar Perjanjian Kinerja ... ...19

C. Penetapan Indikator Kinerja Utama ...27

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi ………...31

B. Capaian Indikator Kinerja Utama ...32

C. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dan 2015 ... 36

D. Realisasi Kinerja Tahun 2015 & Target Jangka Menengah ... 39

E. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Kinerja serta Alternatif Solusi yang Telah Dilakukan ...41

F. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ... 42

G. Analisis Program/Kegiatan yang menunjang Keberhasilan/ Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja ...44

H. Realisasi Anggaran ... 45 BAB IV PENUTUP

(4)

iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Tapin Tahun 2015, dibuat dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kegiatan yang dipercayakan kepada instansi pemerintah sebagai alat kendali, alat penilaian kualitas kinerja dan alat pendorong terwujudnya pemerintahan yang baik (good governance).

Tahun 2015 Bappeda Kabupaten Tapin melaksanakan 13 program dan 55 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.707.214.000,00 Realisasi keuangan untuk belanja langsung sampai dengan akhir tahun anggaran sebesar Rp. 5.399.429.911,00 atau 94,61%. Realisasi anggaran yang tidak mencapai seratus persen tersebut disebabkan oleh faktor efisiensi penggunaan anggaran tanpa mengurangi efektifitas pencapaian sasaran strategis dan faktor lainnya.

Seluruh Program dan Kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2015 berpedoman kepada RPJMD Kabupaten Tapin Tahun 2013- 2017 dan mengacu pada Rencana strategis (RENSTRA) Bappeda Kabupaten Tapin tahun 2013 – 2017. Dari hasil pengukuran kinerja, kinerja Bappeda Kabupaten Tapin dapat dikategorikan Sangat Baik. Hal ini dibuktikan bahwa realisasi dari 4 indikator kinerja sesuai target

Laporan kinerja ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi dan analisis dalam peningkatan akuntabilitas dan perbaikan kinerja pemerintah daerah.

(5)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

1 Bab I

I

BAB

PENDAHULUAN

erwujudnya good governance dalam praktik-praktik pemerintahan dan kenegaraan merupakan harapan semua pihak. Saat ini setiap tindakan dan kebijakan dalam pelaksanaan birokrasi pemerintahan akan selalu dikaitkan dengan konsep tata kepemerintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utamanya yaitu partisipasi, transparansi dan akuntabilitas.

Proses penyelarasan dilakukan melalui penyusunan Rencana Strategi (RENSTRA) dalam jangka menengah (5 tahunan), Rencana Kerja (RENJA) tahunan atau Perjanjian Kinerja yang merupakan kontrak kinerja, serta Laporan Pertanggungjawaban Kinerja tiap tahunnya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah disebutkan bahwa Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Dari laporan ini diharapkan dapat diperoleh suatu simpulan pencapaian pelaksanaan tugas dan fungsi serta dapat digunakan sebagai titik tolak dan bahan analisis dalam rangka meningkatkan

(6)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

2

Bab I

kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapin di tahun-tahun berikutnya. Hal ini berkaitan erat dengan tujuan dan fungsi utama LKIP yaitu sebagai media pertanggungjawaban dan sebagai alat untuk meningkatkan kinerja suatu organisasi.

A. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

Dasar hukum pembentukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tapin adalah Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Tapin Nomor 05 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapin dan Peraturan Bupati Tapin Nomor 21 tahun 2008 tentang Uraian Tugas Unsur-unsur Organisasi Badan perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapin.

Sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Tapin Nomor 05 Tahun 2008, Bappeda mempunyai tugas pokok “Menyusun Dan Melaksanakan Kebijakan Daerah di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah”. Uraian tugas dimaksud terdiri dari :

Bappeda dalam melaksanakan tugasnya menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis perencanaan;

b. pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas perencanaan di bidang fisik dan tata ruang; d. pembinaan dan pelaksanaan tugas perencanaan di bidang perekonomian; e. pembinaan dan pelaksanaan tugas perencanaan di bidang sosial dan budaya; f. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang statistik, penelitian

(7)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

3

Bab I

g. pelayanan administrasi dan pengelolaan urusan ketatausahaan; dan

h. pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapin terdiri dari :

a. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kepala Bappeda merupakan koordinator utama dalam proses perencanaan pembanguan daerah yang bertugas untuk memastikan bahwa semua aktivitas terkait perencanaan pembangunan daerah berjalan secara efektif dan efisien. Uraian tugas Kepala Bappeda adalah :

a. Membantu Bupati menyusun Perencanaan Umum Pembangunan Daerah dalam bentuk RPJPD, RPJMD dan RKPD;

b. Melakukan koordinasi perencanaan pembangunan daerah dengan dinas/instansi dan BUMN/BUMD melaui Musrenbang dan Rapat Koordinasi dalam rangka sinkronisasi program;

c. Menyusun rencana tahunan dalam bentuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berdasarkan hasil Musrenbang dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMD;

d. Menyusun konsep Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk disampaikan kepada Panitia Anggaran DPRD;

e. Mengikuti persiapan, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan daerah untuk penyempurnaan lebih lanjut;

(8)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

4

Bab I

f. Melakukan pembinanaan teknis dan administrasi serta mendelegasikan tugas kepada Sekretaris dan Kepala Bidang sesuai dengan bidangnya masing-masing;

g. Menilai hasil kerja bawahan sesuai dengan prestasi kerjanya untuk peningkatan karier;

h. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan masukan bagi atasan;

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugas.

b. Sekretariat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Sekretariat adalah unsur pelayanan teknis administrasi dan fungsional dilingkungan Bappeda mempunyai tugas menyelenggarakan urusan penyusunan program, umum, kepegawaian, keuangan dan pelaporan serta membantu kepala bappeda dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan bidang-bidang. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang dijabat oleh pejabat eselon III.a dan berada di bawah dan bertanggung jawab pada Kepala Bappeda. Untuk menjalankan tugas dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi:

a. Mengkoordinasikan penyusunan dokumen perencanaan.

b. Penyusunan perencanaan, melaksanakan dan evaluasi kegiatan umum dan kepegawaian

c. Perencanaan dan pelaksanaan, evaluasi program dan pelaporan d. Perencanaan, pengelolaan dan evaluasi administrasi keuangan

(9)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

5

Bab I

tugasnya.

Unsur-unsur Sekretariat terdiri dari :

1) Sub Bagian Program dan Pelaporan: mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja serta pelaporan kinerja Badan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. 2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian: mempunyai tugas membantu

Sekretaris melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, perlengkapan, keprotokolan, perjalanan dinas, kehumasan, pengelolaan administrasi kepegawaian dan ketatalaksanaan.

3) Sub Bagian Keuangan: mempunyai tugas membantu Sekretaris melaksanakan pengelolaan keuangan Bappeda;

c. Bidang Statistik, Penelitian dan Pengembangan

Bidang Statistik, Penelitian dan Pengembangan adalah unsur teknis yang mempunyai tugas menyelenggarakan publikasi data, penelitian bidang pemerintahan dan pembangunan, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, kehidupan berbangsa dan bernegara, potensi keuangan daerah dan melaksanakan koordinasi kegiatan pemantauan, evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan di Daerah.

Bidang Statistik, Penelitian dan Pengembangan dipimpin oleh Kepala Bidang yang dijabat oleh pejabat eselon III.b, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bappeda. Bidang Statistik, Penelitian dan Pengembangan terdiri dari :

(10)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

6

Bab I

1) Sub Bidang Data, Statistik dan Pengendalian: mempunyai tugas membantu menyusun perencanaan daerah, merumuskan kebijakan, melaksanakan publikasi dan interpretasi data serta pengendalian.

2) Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan: mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan dan perlindungan masyarakat, kehidupan berbangsa dan bernegara, potensi keuangan Daerah, analisis kebijakan, dan kerjasama penelitian.

d. Bidang Ekonomi

Bidang Ekonomi adalah unsur teknis yang mempunyai tugas menyusun dan melaksanakan kebijakan perencanaan pembangunan daerah di bidang ekonomi, mencakup penyusunan dan pelaksanaan rencana program dan kegiatan pembangunan bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, ketahanan pangan, peternakan, perikanan, kehutanan dan perkebunan, pengairan, pertambangan dan energi, perindustrian, perdagangan, Koperasi dan UKM, pengembangan dunia usaha dan penanaman modal.

Bidang Ekonomi dimpimpin oleh Kepala Bidang yang dijabat oleh pejabat eselon III.b, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bappeda. Bidang Ekonomi terdiri dari :

1) Sub Bidang Pertanian dan Pengairan: mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan daerah bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, ketahanan pangan, peternakan dan perikanan, kehutanan dan perkebunan serta

(11)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

7

Bab I

pengairan.

2) Sub Bidang Dunia Usaha: mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan daerah bidang pertambangan dan energi, industri dan perdagangan, Koperasi dan UKM serta penanaman modal.

e. Bidang Sosial Budaya

Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya adalah unsur teknis yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah sektor pendidikan, kesehatan, pemerintahan, sosial dan budaya mencakup generasi muda, kebudayaan, agama, sosial, perumahan rakyat, keluarga berencana, pemberdayaan masyarakat dan perempuan, hukum, pers, informasi dan komunikasi, ketenagakerjaan, dan kependudukan.

Bidang Sosial Budaya dipimpin oleh Kepala Bidang yang dijabat oleh pejabat eselon III.b, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bappeda. Bidang Sosial Budaya terdiri dari :

1) Sub Bidang Pendidikan dan Kesehatan : mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan perencanaan pembangunan daerah bidang pendidikan dan kesehatan.

2) Sub Bidang Pemerintahan Sosial dan Budaya : mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerahbidang perencanaan pembangunan daerah sektor Pemerintahan, Sosial dan Budaya.

(12)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

8

Bab I

f. Bidang Fisik dan Tata Ruang

Bidang Fisik dan Tata Ruang adalah unsur pelaksana teknis yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program pembangunan, pengairan, prasarana perhubungan darat, serta kepariwisataan, pembangunan prasarana permukiman, konstruksi dan pengembangan wilayah serta bahan penyusunan rencana pembangunan dan pemanfaatan sumber daya alam dan pemeliharaan pelestarian lingkungan hidup..

Bidang Fisik dan Tata Ruang dipimpin oleh Kepala Bidang yang dijabat oleh pejabat eselon III.b, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bappeda. Bidang Fisik dan Tata Ruang terdiri dari:

1) Sub Bidang Fisik Prasarana: mempunyai tugas membantu menyiapkan bahan penyusunan rencana program pembangunan bidang fisik prasarana lingkungan permukiman, konstruksi dan pengembangan wilayah;

2) Sub Bidang Tata Ruang : mempunyai tugas menyelenggarakan penataan ruang Daerah, melaksanakan kerjasama penataan ruang dan melaksanakan standar pelayanan minimal bidang penataan ruang.

g. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(13)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

9

Bab I

h. Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Uraian tugas Unit Pelaksana Teknis, diatur sendiri dengan Peraturan Bupati.

STRUKTUR ORGANISASI BAPPEDA

B. Aspek Strategis Organisasi

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa Bappeda Kabupaten Tapin menemukan potensi dalam pelayanan. Adapun potensi pelayanan Bappeda Kabupaten Tapin adalah sebagai berikut:

1. SDM yang berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas

2. Struktur organisasi yang baik dengan pembagian tugas dan wewenang yang jelas

(14)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

10

Bab I

proses perencaan terutama untuk pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data perencanaan pembangunan daerah

4. Peningkatan biaya operasional dan sarana pendukung pekerjaan

5. Adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 yang menjadi pedoman teknis dalam penyusunan dokumen perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah

6. Peningkatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah

7. Peningkatan hubungan timbal balik dengan pihak eksternal terkait penyediaan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah

8. Komitmen Kepala Daerah terhadap konsistensi pembangunan

9. Peningkatan koordinasi perencanaan pembangunan dengan SKPD lain

10. Partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam perencanaan semakin meningkat

C. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Sementara itu, permasalahan dalam pelayanan Bappeda Kabupaten Tapin adalah sebagai berikut:

1. Perlu ditambahnya SDM perencana yang berkualitas 2. Perlu ditingkatkannya ketepatan penempatan personil 3. Perlu dioptimalkannya pemanfaatan teknologi informasi

4. Perlu ditingkatkannya kualitas kebijakan terkait perencanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah

(15)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

11

Bab I

6. Hasil monitoring dan evaluasi perlu digunakan secara optimal dalam proses perencanaan pembangunan daerah

7. Perlu ditingkatkannya akses penggunaan data

8. Perlu ditingkatkannya keterlibatan Kepala Daerah dalam proses perencanaan pembangunan daerah

9. Tenaga perencana di SKPD lain perlu meningkatkanpemahaman dan penguasaan proses perencanaan pembangunan daerah

10. Perlu ditingkatkannya kesadaran masyarakat akan pentingnya keterlibatnya dalam proses perencanaan pembangunan daerah

Potensi dan permasalahan ini menjadi konsideran dalam penyusunan perencanaan Bappeda Kabupaten Tapin untuk tahun-tahun berikutnya.

(16)

LKIP BappedaKabupatenTapin 2015

Bab II

II

BAB

PERENCANAAN KINERJA

erencanaan Strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah sehingga memerlukan integrasi yang harmonis antara keahlian sumberdaya manusia dengan sumber daya lainnya.

Dengan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan kebijakan yang jelas dan tepat, maka instansi pemerintah diharapkan dapat menyelaraskannya dengan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang kemungkinan akan timbul.

A. RENCANA STRATEGIS

Rencana strategis ini juga dimaksudkan untuk memberikan landasan kebijakan operasional bagi seluruh aparat Bappeda dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Disamping itu juga dimaksudkan untuk mewujudkan keterpaduan pelaksanaan, sehingga dapat dicapai hasil yang optimal secara selaras, serasi dan seimbang, dengan demikian semua potensi yang ada dapat di dayagunakan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan.

1. Visi dan Misi

Visi merupakan gambaran tentang masa depan yang realistis dan ingin diwujudkan dalam periode tertentu. Dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2004

(17)

LKIP BappedaKabupatenTapin 2015

Bab II

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

Kemudian dalam merumuskan visi dan misi Bappeda harus searah dan sinkron dengan visi misi Bupati Tapin sehingga dalam proses pelaksanaannya semua visi dan misi SKPD merupakan pendukung dan mengarah pada visi dan misi Bupati Tapin.

Visi Bappeda Kabupaten Tapin untuk periode 2013-2017 adalah sebagai berikut:

“Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah yang KRITIS menuju Tapin Mandiri dan Sejahtera yang Agamis”

KRITIS yang dimaksud dalam visi Bappeda Kabupaten Tapin untuk periode 2013-2017 tersebut merupakan singkatan dari Koordinatif dan partisipatif, Responsif, Inovatif, Tranparan, Informatif, dan Sinergis. Berikut merupakan penjelasan dari unsur KRITIS:

Koordinatif dan partisipatif, dalam arti mengutamakan koordinasi yang tinggi dalam proses perencanaan pembangunan;

Responsif, bermakna bahwa Bappeda cepat tanggap terhadap perubahan dan dinamika pembangunan, guna menjadi dasar perencanaan di masa datang;

Inovatif, proses perencanaan, pengendalian dan Evaluasi pembangunan daerah secara kreatif menggunakan teknologi informasi

(18)

LKIP BappedaKabupatenTapin 2015

Bab II

Transparan, proses dan produk perencanaan bersifat terbuka, sehingga seluruh stakeholder dapat mengetahui dan memahami setiap argumentasi dan dasar pengambilan kebijakan dan arah pembangunan;

Informatif, dapat dijadikan sebagai sumber informasi perencanaan bagi pembangunan;

Sinergis, menggambarkan adanya saling keterhubungan dan ketergantungan antar pemangku kepentingan dalam perencanaan pembangunan oleh semua dan untuk semua.

Visi Bappeda Kabupaten Tapin periode 2013-2017 tersebut kemudian dijabarkan kedalam rumusan misi sebagai berikut:

1. Mewujudkan sumber daya manusia Bappeda yang berkualitas

2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan tata laksana kerja;

3. Mewujudkan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah berbasis teknologi informasi.

4. Memantapkan pelaksanaan mekanisme perencanaan pembangunan daerah;

5. Meningkatkan kualitas koordinasi perencanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah.

6. Menyediakan data dan informasi perencanaan pembangunan yang berkualitas, dan berkesinambungan;

(19)

LKIP BappedaKabupatenTapin 2015

Bab II

2. Sasaran Strategis dan Indikator Sasaran Strategis

Dalam rangka meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Bappeda dan dengan didukungnya Perubahan Renstra, maka dilakukan review terhadap Perencanaan Kinerja meliputi Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan Perjanjian Kinerja Bappeda yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tapin dengan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Hasil review tersebut selanjutnya menghasilkan sasaran strategis dan indikator kinerja utama yang baru dan menjadi dasar penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Bappeda Tahun 2015.

Berdasarkan hasil review Perencanaan Kinerja, berikut Uraian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Bappeda Tahun 2015 sebelum dan sesudah review:

(20)

LKIP BappedaKabupatenTapin 2015

Bab II

B. IKHTISAR PERJANJIAN KINERJA

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparaur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan targetRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Tapin Tahun 2013 – 2017 yang telah ditetapkan melalui Perda No 21 Tahun 2013, Bappeda telah membuat Perjanjian Kinerja Tahun 2015 secara berjenjang sesuai dengan tugas dan fungsi yang ada, akan tetapi untuk Perjanjian Kinerja pada Tahun 2015 ini tidak dapat dijadikan sebagai tolak ukur Akuntabilitas Kinerja ini disebabkan karena adanya perubahan Indikator Kinerja Utama, oleh karena itu seperti yang telah dijelaskan diatas, maka indikator-indikator kinerja dan target tahunan yang digunakan untuk penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) tahun 2015 ini menggunakan Indiktor Kinerja Utama yang baru yang juga telah disesuaikan dengan Perubahan RENSTRA BAPPEDA Tahun 2013-2017.

Sebagai bahan perbandingan, berikut disajikan Perjanjian Kinerja Bappeda Tahun 2015 yang masih menggunakan Indikator Kinerja Utama yang lama dan Perjanjian Kinerja Bappeda Tahun 2015 yang sudah menggunakan Indikator Kinerja Utama yang baru :

(21)

LKIP BappedaKabupatenTapin 2015

Bab II

C. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Penetapan Indikator Kinerja Utama pada tingkat kegiatan merupakan syarat mutlak bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan pada awal tahun anggaran sebelum kegiatan dilaksanakan. Target Kinerja itu merupakan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi, selanjutnya pada akhir tahun anggaran, target kinerja ini akan dibandingkan dengan realisasinya, sehingga dapat diketahui capaian kinerja. Capaian kinerja kemudian dianalisis untuk mengetahui keberhasilan dan ketidak berhasilan, jika ditemukan ketidak berhasilan maka ditetapkan upaya-upaya strategi untuk peningkatan kinerja dimasa yang akan datang.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapin telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU telah mengacu pada Perubahan Renstra Bappeda serta RPJMD Kabupaten Tapin Tahun 2013-2017.

Indikator Kinerja Utama ditetapkan dengan memilih indikator-indikator kinerja yang ada dalam Perubahan Renstra Bappeda Tahun 2013-2017 yang memiliki focus pada perspektif stakeholder, sedangkan yang focus pada internal bussines proses (peningkatan kapasitas internal organisasi) tidak dijadikan sebagai Indikator Kinerja Utama. Sesuai Perubahan Renstra Bappeda, berikut Tabel Indikator Kinerja Utama beserta penjelasan/perhitungannya :

(22)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

Bab III

III

BAB

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Capaian kinerja merupakan dasar dalam menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksananaan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tapin.

Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan indikator kinerja sasaran. Perumusan indikator kinerja sasaran lebih difokuskan pada indikator kinerja makro serta indikator kinerja strategis.

Predikat nilai capaian kinerja dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut :

a. 85 % - 100 % : Sangat Berhasil, b. 70 % - < 85 % : Berhasil,

c. 55 % - < 70 % : Cukup Berhasil, d. < 55 % : Tidak Berhasil.

(23)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

Bab III

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Dalam laporan ini, Bappeda Kabupaten Tapin dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2013-2017 maupun Rencana Kerja Tahun 2015.

Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

B. Capaian Indikator Kinerja Utama

Dalam rangka mengukur kinerja serta untuk lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Langkah awal untuk menetapkan IKU adalah dengan menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah tersebut yang terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintahitu sendiri, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.

(24)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

Bab III

Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Bappeda Kabupaten Tapin, telah merevisi Indikator Kinerja Utama yang diikuti dengan Perubahan Rencana Strategis Satuan Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) Bappeda Tahun 2013-2017.

Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Bappeda melakukan review terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan review dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas Indikator Kinerja Utama Bappeda Kabupaten Tapin Tahun 2015 menunjukan hasil sebagai berikut :

(25)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

Bab III

Secara umum Bappeda Kabupaten Tapin belum dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2013-2017, namun karena Perubahan Renstra 2017 untuk mencapai visi dan misi Bappeda Tahun 2013-2017 maka ditetapkan sebanyak 3 (tiga) Sasaran Strategis.

Dari 3 (tiga) Sasaran Strategis dengan 5 (lima) Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan hanya 1 (satu) Indikator yang tidak bisa diukur/disajikan yakni indikator Persentase Renstra SKPD yang berkualitas, namun rata-rata Capaian Kinerja pada Tahun 2015 adalah 100 %. Dalam kategorisasi capaian kinerja ini termasuk Sangat Baik

C. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dan 2015

Analisis capaian kinerja Bappeda pada LKIP Tahun 2015 yang dilaksanakan berdasarkan Capaian Indikator Sasaran dengan metode analisis membandingkan antara capaian rencana (realisasi) dengan rencana capaian (target), analisis capaian Sasaran Strategis dan indikator Kinerja Utama Tahun 2015 dengan Tahun 2014 sebagai berikut :

(26)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

Bab III

D. Realisasi Kinerja Tahun 2015 dan Target Jangka Menengah

Analisis capaian kinerja Bappeda pada LKIP Tahun 2015 yang dilaksanakan berdasarkan Capaian Indikator Sasaran dengan metode analisis membandingkan antara capaian rencana (realisasi) dengan rencana capaian (target), analisis capaian Sasaran Strategis dan indikator Kinerja Utama Tahun 2015 dengan Jangka Menengah sebagai berikut:

(27)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

Bab III

E. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Kinerja serta Alternatif Solusi yang telah dilakukan.

Dari hasil pengukuran indikator kinerja tahun 2015 dapat diketahui bahwa dari semua indikator kinerja yang telah ditetapkan semuanya telah mencapai target kinerja yang baik dalam pencapaian kinerjanya.

Sesuai arahan dari Kementerian Pandayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi agar kerja Pemerintah menghasilkan Kinerja maka mulai tahun 2015 masing –masing SKPD harus menetapkan Indikator Kinerja Utamanya, berdasarkan hal tersebut, maka Bappeda Kabupaten Tapin telah menetapkan 5 (lima) Indikator Kinerja Utama, dari pengukuran ke (5) lima indikator tersebut, hanya 1 (satu) indikator yang tidak mencapai target yakni “indikator Persentase program pembangunan yang memenuhi target” yang diukur adalah Jumlah Realisasi program SKPD yang telah tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan dan dijabarkan dalam kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Sumber data yang digunakan adalah Laporan Monitoring yang disampaikan SKPD tiap bulannya, agar target dapat dicapai perlu kerjasama dari semua pihak khususnya Pejabat yang menangani Program dan Pelaporan

(28)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

Bab III

F. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya merupakan jawaban atas Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi yang telah menjadi fokus Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas aparat perencana serta memastikan bahwa setiap personil memiliki kapasitas dan wawasan yang baik untuk menghadapi adanya dinamika perencanaan pembangunan daerah sehingga dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik

2. Mendorong terwujudnya “the right man in the right place” dalam penempatan personil dan memastikan kejelasan pembagian tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian

3. Menyediakan data dan informasi yang aktual dan handal serta mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dalam proses pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi terkait perencanaan pembangunan daerah

4. Meningkatkan kualitas kebijakan terkait perencanaan pembangunan daerah termasuk di dalamnya kebijakan terkait anggaran pelaksanaan kegiatan Bappeda

5. Membuat SOP pedoman teknis bagi Bappeda dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

(29)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

Bab III

6. Meningkatkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah serta mengoptimalkan penggunaan hasil monitoring dan evaluasi tersebut dalam proses pengambilan keputusan dan proses perencanaan pembangunan daerah selanjutnya

7. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan pihak eksternal Bappeda dalam memperoleh dan menyajikan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah

8. Membangun komitmen terhadap konsistensi pembangunan dari

seluruh pihak yang terlibat baik Pemerintah Kabupaten Tapin dan juga masyarakatnya

9. Meningkatkan pelaksanaan koordinasi dengn SKPD lain, dengan Bappeda Pemerintah Kabupaten di lingkup Banua Enam, dengan Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan, dan dengan Pemerintah Pusat 10. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam

perencanaan pembangunan daerah

G. Analisis Program/ Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan/ Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja.

Dalam rangka pelaksanaan seluruh program dan kegiatan yang telah terealisasi pada SKPD Bappeda Kabupaten Tapin sepanjang tahun 2015 yang Menunjang Keberhasilan/Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja, tidak ada kendala yang berarti dalam pelaksanaannya.

Untuk lebih menunjang keberhasilan kinerja Bappeda mengambil beberapa langkah, diantaranya :

(30)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

Bab III

1. Program dan kegiatan dilaksanakan dengan optimal, efektif dan efisien. 2. Memberdayakan SDM yang sesuai dengan keahlian

3. Meningkatkan kemampuan SDM perencana, sehingga semua aparatur yang ada di Bappeda kemampuannya di perencanaan lebih handal 4. Melaksanakan bimbingan teknis, melakukan pembinaan dan

pembimbingan ataupun pendampingan agar kemampuan dan wawasan pengetahuan yang dimiliki pengelola kegiatan (PPTK) terhadap sistem pengelolaan keuangan yang baru yaitu basis akrual. 5. Menumbuhkan kesadaraan pada setiap birokrasi akan pentingnya

penjaringan dan pengolahan data sebagai bahan informasi untuk menyusun rencana kerja agar hasil maksimal diperoleh pada setiap kegiatan.

H. REALISASI ANGGARAN

Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Bappeda terdiri dari 13 program dan 55 kegiatan.

Perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan sampai akhir Tahun 2015 adalah penyerapan/realisasinya sebesar Rp. 5.399.429.911,00 atau 94,61% dari pagu anggaran sebesar Rp. 5.707.214.000,00 sebagai berikut :

(31)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

Bab IV

IV

BAB

PENUTUP

enyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKIP) disusun dalam rangka penyampaian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi selama tahun 2015, Bappeda Kabupaten Tapin menyusun LKIP tahun 2015 sebagai cerminan dari hasil kinerja Bappeda selama satu tahun, yang diukur melalui pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja.

Pengukuran kinerja Bappeda Kabupaten Tapin tahun 2015, mencakup penilaian tingkat pencapaian target indikator kinerja sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) yang telah ditindaklanjuti dengan dokumen penetapan kinerja 2015.

Dalam pelaksanaan program/kegiatan ditemukan berbagai kendala baik faktor internal maupun eksternal dan telah diupayakan untuk mengatasi kelemaham (Weaknesses) dengan mengoptimalkan kekuatan (Strengths) yang ada, sehingga dapat meminimalkan kendala yang dihadapi agar tugas organisasi bisa tercapai dengan baik.

Pelaksanaan kegiatan dilapangan maupun penyelenggaraan tugas secara struktural sebagian besar dapat berjalan dengan lancar, disamping evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga dapat disinerjikan dengan langkah-langkah kegiatan yang akan datang.

Kegiatan yang dilaporkan sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Bappeda berdasarkan Visi dan Misi organisasi yang mana dalam kegiatan

(32)

LKIP Bappeda Kabupaten Tapin 2015

Bab IV

dilapangan berkoordinasi dan bekerjasama Intansi Terkait dan Lembaga/Perusahaan Swasta yang profesional dan sesuai dengan bidangnya.

Dari kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran 2015 diharapkan bisa dijadikan bahan evaluasi pelaksanaan ditahun 2016 sehingga dihasilkan kegiatan yang mengacu pada sasaran dan program yang bersifat transparan dan akuntabel.

Semoga LKIP ini dapat memberikan informasi sebagai parameter untuk lebih memacu peningkatan kinerja aparatur Bappeda pada tahun-tahun berikutnya.

Rantau,

KEPALA BAPPEDA,

Ir. H. M. YUNUS AZIS, MAP

Pembina Utama Muda

NIP. 196204181990031017

(33)

SASARAN STRATEIS INDIKATOR KINERJA UTAMA Satuan Target Realisasi Capaian

1 2 3 4 5 6

Persentase RENSTRA SKPD yang berkualitas

Persentase RENJA SKPD yang

berkualitas RENJA SKPD

100% 90,91%

90,91% Tingkat kesesuaian RKPD dengan

RENSTRA SKPD Program

100% 94,71%

94,71% Meningkatnya kualitas MONEV

Persentase program

pembangunan yang memenuhi target

Program

100% 19,85%

19,85% Meningkatnya kualitas

perencanaan tata ruang

Persentase luas lahan yang pemanfaatannya sesuai tata ruang

m2

100% 98,30%

98,30%

Rata-rata capaian IKU 100%

Tabel 3.1

Pencapaian Indikator Kinerja Utama Bappeda Tahun 2015

Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan

(34)

Tabel 2.2

PENJELASAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

UTAMA PENJELASAN/ FORM PERHITUNGAN

SUMBER DATA PENANGGUNG JAWAB Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan Persentase RENJA SKPD yang berkualitas

Jumlah RENJA SKPD yang berkualitas

x 100% Jumlah RENJA SKPD

Maksud berkualitas adalah Renja sesuai dengan ketentuan Permendagri 54 Tahun 2010, indikator program dan kegiatan terukur dan dapat dicapai, target yang ditetapkan lebih rasional

Dokumen RENJA SKPD Kabid Ekonomi Kabid Sosbud Kabid Fistaru Sekretaris Persentase RENSTRA SKPD yang berkualitas

Jumlah RENSTRA SKPD yang berkualitas

x 100% Jumlah RENSTRA SKPD

Maksud berkualitas adalah Renstra sesuai dengan ketentuan Permendagri 54 Tahun 2010, indikator program dan kegiatan terukur dan dapat dicapai, target yang ditetapkan lebih rasional

Dokumen RENSTRA SKPD Kabid Ekonomi Kabid Sosbud Kabid Fistaru Sekretaris Tingkat kesesuaian RKPD dengan RENSTRA SKPD

Jumlah program dalam dokumen RKPD

x 100% Jumlah program dalam dokumen RENSTRA SKPD

Maksud kesesuaian adalah Jumlah program SKPD yang ada di RKPD tahun berkenaan sesuai dengan RENSTRA SKPD Dokumen RKPD dan RENSTRA SKPD Sekretaris Kabid Ekonomi Kabid Sosbud Kabid Fistaru

(35)

Meningkatnya kualitas MONEV Persentase program pembangunan yang memenuhi target

Jumlah realisasi program SKPD yang memenuhi target program

x 100% Jumlah seluruh program SKPD

Berdasarkan lampiran II Permendagri no 18 th 2016 untuk menjamin pelaksanaan amanat Permendagri no 54 th 2010 tentang pelaksanaan PP N0 8 Th 2008 ttg tahapan,tatacara penyusunan,pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, pada point B.3.c dinyatakan bahwa predikat capaian kinerja dinyatakan sbb: 1.91%≤100% = sangat tinggi 2.76≤90% = Tinggi 3.66%≤75% = Sedang 4.51%≤ 65% = Rendah 5.≤50% = Sangat rendah

Dalam penilaian kinerja tersebut, gradasi nilai (skala intensitas )kinerja suatu indikator dapat dimaknaisbb: 1.Hasil sangat tinggi dan tinggi menunjukan realisasi kinerja capaian telah memenuhi target dan berada diatas persyaratan minimal kelulusasn penilaian kinerja

2. Hasil Cukup ini menunjukan pencapaian /realisasi kinerja belum memenuhi /masih dibawah persyaratan minimal pencapaian kinerja

3. Hasil rendah/sagat rendah ini gradasi yang menunjukan realisasi capaian kinerja belum memenuhi kinerja yang diharapkan

Dengan demikian yang dimaksud memenuhi target Pada rumu diatas adalah jumlah program dengan tingkat capaian kinerja ≥ 76%

Laporan Evaluasi Hasil RKPD

Kabid Statlitbang

(36)

Meningkatnya kualitas perencanaan tata ruang

Persentase luas lahan yang pemanfaatannya sesuai tata ruang

Jumlah luas lahan yang sesuai dengan perencanaan tata ruang

x 100% Jumlah Kawasan Tata Ruang Kabupaten Tapin

Maksud Jumlah luas lahan yang tersedia dalam RTRW Kab Tapin Pemanfatannya telah sesuai dengan aturan yang ada dalam dokumen RTRW/RDTR/RTBL

Kabupaten Tapin

Dokumen RTRW,RTBL, RDTR

Referensi

Dokumen terkait

Suatu penelitian selama dua tahun pada suatu perusahaan milik pemerintah US oleh Zamanou dan Gleser (1994) meneliti progam intervensi komunikasi dalam proses

yang terjadi akibat gesekan antara drillstring dan formasi. Sumur X-01 merupakan sumur vertikal pada lapangan X yang akan dilakukan pemboran horizontal re-entries dengan membuat

konduktivitas panas rendah sehingga panas yang sampai ke permukaan tanah akan lebih sedikit dibandingkan dengan tanpa mulsa atau mulsa dengan konduktivitas panas

Decision Support Systems (DSS) merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan, keberadaannya untuk menjadi sarana

Berdasarkan pada arti pentingnya inventarisasi dan legalisasi aset/barang milik daerah bagi kebijakan pengelolaan aset/barang milik selanjutnya, maka perlu dilakukan

dimaksudkan agar kaum perempuan yang terjerumus ke dalam tindakan tersebut tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Salah satu program pemberdayaan perempuan yang

Al Awamleh pada tahun 2013 tentang perbedaan penggunaan tangan yang dominan terhadap waktu reaksi pada atlet perempuan usia 17-25 tahun yang tergabung dalam tim

Pemberitaan yang disajikan Kompas juga lebih bersifat langsung (Straight news) dan memperlihatkan pengelolaan pemerintah terkait pariwisata, dibandingkan dengan media