• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahu - UPAYA MENINGKATKAN SIKAP RASA INGIN TAHU DAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PADA SISWA KELAS V MENGGUNAKAN TEKNIK ASDAMBA DI SD N 4 MERSI - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahu - UPAYA MENINGKATKAN SIKAP RASA INGIN TAHU DAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PADA SISWA KELAS V MENGGUNAKAN TEKNIK ASDAMBA DI SD N 4 MERSI - repository perpustakaan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Rasa Ingin Tahu

Asmani (2012: 38) Mendefinisikan rasa ingin tahu sebagai sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.

Mustari (2011: 104-105) Menjelaskan kuriositas rasa ingin tahu adalah emosi yang dihubungkan dengan perilaku mengorek secara alamiah seperti eksplorasi, investigasi, adan belajar. Rasa ingin tahu terdapat pada pengalaman manusia dan binatang.Istilah itu juga dapat digunakan untuk menunjukan perilaku itu sendiri yang disebabkan oleh emosi ingin tahu. Karena emosi ini mewakili kehendak untuk mengetahui hal – hal baru, rasa ingin tahu bisa diibaratkan “bensin” atas “ kendaraan” ilmu disiplin lain

dalam studi yang dilakukan oleh manusia.

(2)

tetap saja ada yang terlewati dari perhatian mereka.apa yang dapat dicatat adalah rasa ingin tahu manusia tentang rasa ingin tahu itu sendiri (dibalik rasa ingin tahu), digabungkan dengan kemampuan untuk berfikir abstrak, membawa pada peniruan (mimesis), fantasi dan imajinasi yang akhirnya membawa pada cara manusia berpikir (menalar), yaitu abstrak, sadar diri atau secara sadar.

Untuk mengembangkan rasa ingin tahu pada anak, kebebasan si anak itu sendiri harus ada untuk melakukan dan melayani rasa ingin tahunya.Kita tidak bisa begitu saja menghardik mereka ketika kita tidak tahu atau malas saat mereka bertanya.Yang lebih baik adalah kita berikan kepada mereka cara-cara untuk mencari jawaban. Mustari (2011: 105) Tolstoy dalam Mustari (2011: 109-110) Menjelaskan bagaimana rasa ingin tahu dapat ditumbuhkan dalam diri sendiri seperti yang dijelaskan sebagai berikut:

“Model pendidikan yang ideal adalah yang terjadi ketika orang

(3)

No two kids ever take the same path. Few are remotely similar. Each child is so unique, so exceptional”

Piaget dalam Mustari (2011: 110) menjelaskan bahwa setiap anak memiliki keunikan dalam dirinya masing-masing. Mereka memiliki pengalaman yangberbeda-beda yang akan mempengaruhi kemampuan anak dalam memahami dan menanggapi suatu hal.

Berdasarkan definisi dan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa rasa ingin tahu adalah sikap atau perasaan yang dimiliki oleh seseorang untuk selalu ingin mengetahui hal-hal baru yang diterimanya. Rasa ingin tahu merupakan hal penting dalam pembelajaran, termasuk dalam mata pelajaran bahasa indonesia. Semakin besar rasa ingin tahu yang dimiliki oleh siswa, maka informasi yang didapat akan semakin banyak. Dalam pembelajaran bahasa indonesia khususnya untuk membuat suatu tulisan yang akan dibaca banyak orang, seorang penulis harus mengumpulkan informasi-informasi terkait dengan bahan tulisannya, sehingga orang-orang akan tertarik untuk membaca.

2. Indikator Rasa ingin tahu

(4)

Tabel 2.1 Indikator Rasa Ingin Tahu

No. Indikator Kegiatan

1. Bertanya atau membaca sumber di

luar buku teks tentang materi yang terkait dengan pelajaran.

Siswa melakukan tanya jawab dengan guru atau teman mengenai materi yang belum dipahami. 2. Membaca atau mendiskusikan

gejala alam yang baru terjadi.

Berani mengungkapkan pendapatnya, terkait dengan pengalaman yang dialami. 3. Bertanya tentang beberapa

peristiwa alam, sosial, budaya, ekonomi, politik, teknologi yang baru didengar.

Mempunyai antusias serta berani berkomunikasi dengan guru.

4. Bertanya tentang sesuatu yang terkait dengan materi pelajaran, tetapi di luar yang dibahas di kelas.

Mampu mengaitkan materi pelajaran dengan sesuatu yang konkret atau nyata. 5. Sistem pembelajaran diarahkan

untuk mengeksplorasi

keingintahuan siswa.

(5)

Berdasarkan indikator rasa ingin tahu tersebut diatas, maka dapat disusun butir-butir pengamatan rasa ingin tahu siswa ketika mengikuti pembelajaran di kelas.

3. Kemampuan

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia kemampuan berasal dari kata “mampu” yang berarti (bisa, sanggup) melakukan sesuatu.Yang kedua “mampu” berarti berada, kaya atau mempunyai harta berlebih.Dan

kemampuan ialah kesanggupan atau kekuatan untuk melakukan sesuatu.

4. Menulis

a. Hakikat Menulis

Farris (dalam Resmini, 2007:229-230) mengemukakan bahwa menulis merupakan kegiatan yang paling kompleks untuk dipelajari siswa.Khususnya di sekolah dasar, menulis merupakan keterampilan yang sulit diajarkan sehingga bagi guru, mengajarkan menulis juga merupakan tugas yang paling sulit.

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. (Lado dalam Cahyani, 2006:97).

(6)

kegiatan berpikir kritis dan kreatif. Pelaksanaan kegiatan menulis menuntut proses berpikir. Dalam menulis, siswa akan memikirkan terlebih dahulu apa yang akan dituliskannya sehingga ide dan gagasan dapat dituliskan secara baik.

Writing encourages students to focus on accurate language use and, because they think as they write, it may well provoke language development as they resolve problems which the writing puts into their minds.(Nunan, 1991: 88)

Dapat dikemukakan bahwa menulis mendorong siswa untuk fokus pada penggunaan bahasa yang akurat dan, karena mereka berpikir seperti yang mereka tulis, mungkin juga memprofokasi perkembangan bahasa seperti mereka menyelesaikan masalah yang menulis menempatkan ke dalam pikiran mereka” (Jeremy dan Harmer, 2004: 31)

Menulis merupakan kegiatan berkomunikasi.karena menulis tidak ditujukan hanya untuk diri sendiri. Untuk itu, dalam menulis perlu mempertimbangkan konteks tulisan mencakup apa, siapa, kapan, untuk tujuan apa, bentuk tulisan, media penyajian yang dipilih, dan sebagainya dengan tulisan yang dihasilkan komunikatif.

(7)

menuangkan ide, gagasan, dan perasaannya serta mengaitkannya dengan skemata yang dimiliki sehingga melahirkan sebuah tulisan.

Sabarti (1988: 2) kemampuan menulis merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Dijelaskan dalam buku ini pengetahuan yang harus dimiliki dalam kemampuan menulis ialah tentang apa yang akan ditulis, bagaimana menuliskannya, dan harus memperhatikan keterampilan dalam aspek-aspek kebahasaan dan teknik penulisan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis adalah kegiatan yang menuntut kesanggupan siswa untuk membuat suatu karya dalam bentuk tulisan yang memperhatikan teknik, unsur dan aspek kebahasaan. Writing skills can develop rapidly when student's concerns and interests are acknowledged.

Yang berarti “keterampilan menulis dapat dikembangkan dengan cepat ketikaadanya daya tarik dan perhatian dari murid”. Nunan (1991:

88).

b. Kegunaan Menulis

Writing is commonly seen as a there-stage process: pre-writing, writing and rewriting.

(8)

Banyak keuntungan yang didapat dan diperoleh dari kegiatan menulis. Menurut Akhdiah (dalam Resmini, 2007:117) ada delapan kegunaan menulis yaitu sebagai berikut:

1) Penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya. Dengan

menulis penulis dapat mengetahui sampai dimana pengetahuannya tentang suatu topik. Untuk mengembangkan topik itu penulis harus berpikir menggali pengetahuan dan pengalamannya.

2) Penulis dapat terlatih dalam mengembangkan berbagai gagasan. Dengan menulis, penulis terpaksa bernlar, menghubungkan, serta membanding-bandingkan fakta untuk mengembangkan berbagai gagasannya.

3) Penulis dapat lebih banyak menyerap, mencari serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis. Kegiatan menulis dapat memperluas wawasan penulisan secara teoritis mengenai fakta-fakta yang berhubungan.

4) Penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian, penulis dapat menjelaskan permasalahannya yang semula masih samar.

(9)

6) Dengan menulis sesuatu di atas kertas, penulis akan lebih ,mudah memecahkan permasalahannya, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang lebih konkret.

7) Dengan menulis, penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif.

Penulis menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar menjadi penyadap informasi dari orang lain.

8) Dengan kegiatan menulis yang terencana, akan membiasakan penulis berpikir serta berbahasa secara tertib dan benar.

Dengan demikian, menulis sangat berguna dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, sebab dengan menulis gagasan, pikiran dan perasaan terpaparkan dan terorganisasi serta terencanakan dengan tertib dan teratur.

Writing is clearly a complex process, and competent writing is frequently accepted as being the last language skill to be acquired.

Dalam bahasa indonesia berarti, “penulisan jelas merupakan satu

proses yang kompleks, dan berkompeten sehingga diterima menjadi suatu keterampilan berbahasa”. Menurut Nunan (1991: 91)

c. Tujuan Menulis

(10)

1) Assignment Purpose (tujuan penugasan)

Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswa yang diberi tugas merangkum buku). 2) Altruistick Purpose (tujuan altruistic)

Bertujuan menyenangkan pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

3) Persuasive Purpose (tujuan persuasif)

Bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakannya.

4) Informational Purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan) Bertujuan memberikan informasi atau keterangan/penerangan kepada para pembaca.

5) Self-expressive Purpose (tujuan pernyataan diri)

Bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca.

6) Creative Purpose (tujuan kreatif)

Erat kaitannya dengan tujuan pernyataan diri.Tulisan ini bertujuan mencapai nilai-nilai artistik dan nilai-nilai kesenian.

7) Problem-solving Purpose (tujuan pemecahan masalah)

Bertujuan memecahkan masalah yang dihadapi.Penulis menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca.

5. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SD

Dicantumkan dalam Kemendiknas (2007:317) bahwa pembelajaran bahasa indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

(11)

pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.Standar kompetensi tersebut merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional dan global.Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan:

1) peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasilkarya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri;

2) guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasapeserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar;

3) guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan pesertadidiknya;

4) orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan daan kesastraan di sekolah;

(12)

6) daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikankepentingan nasional.

Menurut Mulyasa (2008:240) mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.

2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara

3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan

4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial

5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

Ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia itu sendiri mencakup pada empat aspek, yaitu:

a) Menyimak

(13)

Menurut pakar komunikasi „mendengarkan-menyimak‟

listeningini menjadi pilar utama dalam berkomunikasi dan kepentingannya, kadang, melebihi berbicara, membaca, dan menulis. dalam konteks mendengarkan ada aspek empat meskipun berbicara, membaca, dan menulis juga ada. kegiatan mendengarkan ini malah dipertinggi menjadi kegiatan mendengarkan aktif-active listening. Mendengarkan aktif yang dalam Al Quran disebut “yastmi’una”(maka dengarkanlah, penerjemah) adalah kegiatan mendengarkan yang melibatkan komponen fisik dan nonfisik.

b) Berbicara

Menurut Nurjamal (2010:3) berbicara itu merupakan kemampuan seseorang untuk mengungkapkan gagasan-pikiran secara lisan kepada orang lain. Syarat mudah berbicara adalah menguasai apa yang kita bicarakan dan memperbanyak aktivitas menyimak dan membaca.

c) Membaca

Nurjamal (2010:4) menyebutkan bahwa membaca dan menyimak merupakan aktivitas kunci kita mendapatkan-menguasai informasi.Semakin banyak informasi yang disimak-baca, semakin banyak informasi yang dikuasai.

d) Menulis

(14)

berbahasa.Menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks.Menulis tulisan juga merupakan media untuk melestarikan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan. (Nurjamal, 2010:6)

6. Menulis Laporan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V

Bahasa indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang masuk dalam kurikulum di Sekolah Dasar. Materi menulis laporan diberikan pada siswa kelas V dengan ketentuan sebagai berikut:

Standar Kompetensi

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas.

Kompetensi Dasar

8.2 Menulis laporan pengamatan atau kunjungan berdasarkan tahapan (catatan konsep awal, perbaikan, final) dengan memperhatikan penggunaan ejaan.

Indikator Kemampuan Menulis Laporan

- Menulis laporan berdasarkan ( dari catatan ke konsep awal/

buram awal)

(15)

Menurut Nurgiyantoro (2008:277) mendefinisikan dalam kaitannya dengan pengajaran bahasa, menulis laporan pun dapat dimanfaatkan untuk melatih dan mengungkapkan kemampuan siswa. Ada berbagai hal yang dapat dijadikan bahan penulisan laporan, selain laporan buku misalnya laporan kegiatan perjalanan, darmawisata, laporan penelitian, laporan mengikuti kegiatan tertentu seperti seminar, dan sebagainya.

Penyusunan yang paling sering ditugaskan kepada siswa adalah laporan peninjauan ke objek-objek tertentu atau kunjungan. Jika sesudah melakukan suatu kunjungan siswa diminta untuk menyusun laporan, sebaiknya guru memberitahukan terlebih dahulu, dan menjelaskan hal-hal apa saja yang harus dilaporkan. Di samping itu, model laporan pun hendaknya ditentukan pula. Dengan demikian siswa akan mempunyai gambaran yang jelas tentang tugas yang akan dikerjakannya.

7. Teknik ASDAMBA

a. Pengertian ASDAMBA

(16)

Romli (dalam Muslich, 2010: 12) mengatakan sistematika berita selengkapnya adalah judul (head), tanggal (dateline), teras (lead) dan tubuh berita (body). Siregar (dalam Muslich, 1998: 165) mengemukakan bahwa teras berita umumnya mengandung salah satu atau beberapa unsur 5W + 1H atau ASDAMBA. Lewat menjawab pertanyaan unsur-unsur ASDAMBA dari peristiwa yang akan ditulis itulah akan menjadi teks berita.

b. Langkah pelaksanaan strategi ASDAMBA

1) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.

2) Guru membimbing siswa untuk menyusun pertanyaan berdasarkan teknik ASDAMBA.

3) Siswa melakukan kunjungan dan Guru memantau kegiatan siswa. 4) Siswa berdiskusi dan mempresentasikan hasil diskusinya di depan

kelas.

c. Kelebihan strategiASDAMBA

Lewat menjawab pertanyaan tentang unsur- unsur asdamba akan mempunyai kelebihan sebagai berikut:

1) Menggiring siswa untuk berfikir lengkap dan konkret dalam menggali sebuah informasi.

(17)

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Amanatul Wachidah 2007 judul “Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan teknik ASDAMBA

siswa kelas VIII SMP N I Kota anyar Kabupaten Probolinggo tahun pelajaran 2006-2007”, hasilnya menunjukkan bahwa penerapan teknik ASDAMBA pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk menulis laporan atau teks berita, dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menulis laporan, yang dibuktikan dengan presentase nilai rata-rata pada penelitian setelah dilakukan tindakan siklus I diperoleh rata-rata 70,3% kemudian tindakan pada siklus II hasil belajarnya diperoleh prestasi ketuntasan belajar sebesar 86,8%.

C. Kerangka Berfikir

Menurut hasil wawancara dengan guru kelas V SD Negeri 4 Mersi Kecamatan Purwokerto Timur ditemukan masalah-masalah pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Khususnya pada materi menulis laporan kunjungan, siswa masih menemui kesulitan dalam memahami materi yang diberikan oleh guru, karena jarangnya penyampaian materi menulis laporan. Selain itu dalam pelajaran, guru masih menggunakan model pembelajaran yang bersifat Teacher centered (berpusat pada guru) dengan metode ceramah. Konsep yang diterima cenderung verbal, interaksi belajar didominasi oleh guru, yang menyebabkan siswa menjadi kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.

(18)

dijadikan sebagai bahan tulisan. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mencari teknik dan pendekatan pembelajaran yang dapat mengubah pola pikir siswa dan dapat mengeksplor daya imajinasi siswa, yaitu dengan menggunakan penerapan teknik ASDAMBA. Dengan strategi ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis dan dapat dengan mudah mengembangkan laporan yang dibuatnya dengan cara melihat atau mengamati objek secara langsung.

Penggunaan penerapan pembelajaran ini dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan kemampuan menulis laporan kunjungan siswa, seperti yang tergambar dalam skema sebagai beriku:

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Kondisi awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Penerapan teknik ASDAMBA

Hasil belajar siswa rendah

Siklus I Pembelajaran menggunakan penerapan

teknik ASDAMBA

Siklus II Pembelajaran menggunakan penerapan

teknik ASDAMBA

(19)

D.Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan penelitian sebagai berikut:

1. Penerapan teknik ASDAMBA dapat meningkatkan sikap rasa ingin tahu pada siswa kelas V Sekolah dasar Negeri 4 Mersi Tahun Pelajaran 2012/2013.

Gambar

Tabel 2.1 Indikator Rasa Ingin Tahu
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Referensi

Dokumen terkait

Dalam sistem perlakuan dengan mesin berkas elektron sebelum gas buang diiradiasi dengan MBE terlebih dahulu gas tersebut dicampur dengan gas ammonia dan selanjutnya gas

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh kebiasaan sarapan terhadap tingkat pengetahuan, status gizi dan kemampuan daya ingat anak Sekolah Dasar Lamper

Selain terdapat pada objek penelitian, penelitian tersebut bertujuan untuk pembuatan aplikasi dan apakah dengan menggunakan software (dibuat dengan Microsoft Access 2000

sedangkan pola akses yang dihasilkan proses data mining menggunakan data sesungguhnya dari webserver Universitas Respati Yogyakara adalah seperti yang ditunjukkan pada

Rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat melimpah yang telah diberikan pada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dan laporan yang berjudul

Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbandingan kombinasi gelatin dan CMC yang paling baik dalam pembuatan es krim, untuk mengetahui pengaruh kombinasi fat replacer

Tabel Normalitas Pengujian Aw, Kadar Air Bubuk Bumbu Mie Instan, Kadar Air Film Sebagai Pengemas Bubuk Bumbu Mie Instan, Angka TBA Bubuk Bumbu Mie Instan Selama Penyimpanan

Dump Truck HD 465 – 5 mempunyai suatu sistem yang sangat penting yaitu sistem ( Charging System) , Pada charging system ada salah satu komponen yang sangat penting yaitu