• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU MANAJEMEN HIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI KLINIK PRATAMA KARTIKA 0709 KEBUMEN - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERILAKU MANAJEMEN HIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI KLINIK PRATAMA KARTIKA 0709 KEBUMEN - Elib Repository"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERILAKU MANAJEMEN HIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI KLINIK PRATAMA

KARTIKA 0709 KEBUMEN

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Oleh: SUPARDIMAN

A21601485

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)

ii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Gombong, Maret 2018

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa Skripsi Yang Berjudul:

PERILAKU MANAJEMEN HIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI KLINIK PRATAMA

KARTIKA 0709 KEBUMEN

Oleh: SUPARDIMAN

A21601485

Telah disetujui dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.

Pembimbing I Pembimbing II

(Sarwono, S.KM, M.Kes) (Ernawati, S.Kep. Ns, M.Kep)

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 Keperawatan

(4)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul:

PERILAKU MANAJEMEN HIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI KLINIK PRATAMA

KARTIKA 0709 KEBUMEN

Oleh: SUPARDIMAN

A21601485

Telah diseminarkan pada tanggal 3 Maret 2018

Dewan Penguji,

1. Marsito, S.Kp., M.Kep., Sp.Kep.Kom (Ketua) (...)

2. Sarwono, S.KM., M.Kes. (Anggota) (...)

3. Ernawati, S.Kep.Ns.,M.Kep. (Anggota) (...)

Mengetahui

Ketua Program Studi S-1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong

(5)

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Supardiman

NIM : A21601485

Program Studi : S1 Keperawatan Jenis Karya : Skripsi

Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-Execlusive Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul:

PERILAKU MANAJEMEN HIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI KLINIK PRATAMA

KARTIKA 0709 KEBUMEN

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Gombong, Kebumen Pada Tanggal : Maret 2018

Yang Menyatakan

(6)

vi PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG Skripsi, Maret 2018

Supardiman1) Sarwono 2) Ernawati3)

PERILAKU MANAJEMEN HIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI DI KLINIK PRATAMA

KARTIKA 0709 KEBUMEN

ABSTRAK

Latar Belakang : Penyakit hipertensi akan menjadi masalah yang serius jika tidak dikelola dengan baik, karena akan berkembang dan menimbulkan komplikasi yang berbahaya seperti terjadinya penyakit jantung, gagal jantung kongestif, stroke gangguan penglihatan, dan penyakit ginjal. Manajemen hipertensi adalah salah satu usaha untuk menurunkan resiko beberapa komplikasi penyakit yang selalu mengancam penderita darah tinggi. Pasien hipertensi di Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen, menunjukkan masih adanya perilaku manajemen hipertensi pasien yang kurang baik, misalnya kurang disiplin minum obat hipertensi yang diberikan klinik, kurang teratur dalam melakukan aktivitas fisik atau berolahraga, pengelolaan nutrisi yang kurang baik, serta kurang mampu mengelola stres dengan baik.

Tujuan : Mengetahui perilaku manajemen hipertensi pada pasien hipertensi di Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 32 pasien yang diambil secara total sampling. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif.

Hasil : Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa seluruh pasien hipertensi dengan penggunaan obat hipertensi kategori kurang (100,0%). Sebagian besar pasien hipertensi dengan aktifitas fisik kategori cukup (75,0%). Sebagian besar pasien hipertensi dengan konsumsi nutrisi kategori kurang (62,5%). Sebagian besar pasien hipertensi dengan manajemen stres kategori baik (75,0%).

Rekomendasi: Diharapkan Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen dapat mengoptimalkan petugas medis untuk memberikan pelatihan dan edukasi tentang cara mengontrol dan hal yang harus diperhatikan pada pasien hipertensi dengan menerapkan gaya hidup sehat.

Kesimpulan: Sebagian besar pasien hipertensi dengan perilaku manajemen hipertensi kategori cukupsejumlah 28 responden (87,5%).

Kata Kunci : manajemen hipertensi, pasien hipertensi

1) Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong 2) STIKES Muhammadiyah Gombong

(7)

vii S1 PROGAM OF NURSING DEPT

MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Mini-Thesis, March 2018

Supardiman1) Sarwono 2) Ernawati3)

HYPERTENSION MANAGEMENT BEHAVIOR ON HYPERTENSION PATIENTS IN CLINICAL PRIMARY KARTIKA 0709 KEBUMEN

ABSTRACT

Background: Hypertension disease will be a serious problem if not managed properly, because it will develop and cause dangerous complications such as the occurrence of heart disease, congestive heart failure, stroke vision disorders, and kidney disease. Management of hypertension is one effort to reduce the risk of some complications that always threatens disease of high blood.

Objective: To know hypertension management behavior on hypertension patients in Clinical Primary Kartika 0709 Kebumen

Method: This research uses quantitative descriptive method. The sample in this study were 32 patients taken in total sampling. Data were analyzed using descriptive analysis.

Results: This study resulted in the finding that all hypertension patients with hypertension drug use category less (100.0%). Most hypertension patients with moderate physical activity (75.0%). Most hypertension patients with less nutritional category (62.5%). Most hypertension patients with good category stress management (75.0%).

Conclusion: The majority of hypertensive patients in Clinical Primary Kartika 0709 Kebumen with hypertension management behavior sufficient category (87.5%). Hypertensive patients at Clinical Primary Kartika 0709 Kebumen showed poor hypertensive management behaviors of patients, such as lack of discipline to take hypertension medication given by the clinic, lack of regular physical activity or exercise, poor nutrition management, and less able to manage stress well.

Recommendation: It is expected that Clinical Primary Kartika 0709 Kebumen can be used to provide training and education on how to control and what to do in hypertensive patients by implementing a healthy lifestyle.

Keywords: management of hypertension, hypertension patient

1. Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong 2. Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin, skripsi yang berjudul “Perilaku Manajemen Hipertensi pada Pasien Hipertensi di Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen” ini dapat penulis selesaikan dengan lancar. Skripsi ini disusun dan diajukan guna menulis skripsi sebagai salah satu syarat mencapai derajat Sarjana S1 Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong Kebumen.

Penulis menyadari, bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan, bimbingan, kerjasama dan bantuan berbagai pihak, untuk itu peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Ibu Herniyatun, S.Kp., M.Kep., Sp. Mat., selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

2. Ibu Isma Yuniar,M.Kep., selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

3. Bapak Sarwono, S.KM., M.Kes., selaku pembimbing I. 4. Ibu Ernawati, S.Kep.Ns.,M.Kep., selaku pembimbing II.

5. Semua pihak yang membantu kelancaran penyusunan skripsi ini yang tidak penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat disetujui dan dilanjutkan pada tahap penelitian.

(9)

ix DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v

(10)

x

I. Etika Penelitian ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Hasil Penelitian ... 50

B Pembahasan ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B Saran ... 59 DAFTAR PUSTAKA

(11)

xi

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 2.1 Kategori Tekanan Darah Berdasarkan American Heart Association. 17 Tabel 2.2 Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa ... 17 Tabel 3.1 Definisi Operasional... 52 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner ... 53 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Penggunaan Obat Hipertensi di Klinik Pratama

Kartika 0709 Kebumen ... 50 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Aktifitas Fisik di Klinik Pratama Kartika 0709

Kebumen ... 50 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Konsumsi Nutrisi di Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen ... 51 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Manajemen Stres di Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen ... 51 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Perilaku Manajemen Hipertensi Pada Pasien

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Penjelasan Penelitian

Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3. Lembar Kuesioner

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas Lampiran 5. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 6. Hasil Uji Statistik Univariat Lampiran 7. Tabulasi Data Penelitian

Lampiran 8. Surat Keterangan Lolos Uji Etik Lampiran 9. Surat Ijin Penelitian

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang menjadi masalah serius saat ini. Hipertensi dikategorikan sebagai the silent disease atau the silent killer karena penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi atau tidak mengetahui sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Insiden hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia. Bahaya hipertensi yang tidak dapat dikendalikan dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya, seperti penyakit jantung koroner, stroke, ginjal dan gangguan penglihatan. Kematian akibat hipertensi menduduki peringkat atas daripada penyebab-penyebab lainnya (Setiawan dan Kusumawati, 2016).

Hipertensi atau yang juga dikenal sebagai tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah secara terus-menerus mengalami peningkatan tekanan. Tekanan darah dihasilkan dari kekuatan darah dalam mendorong dinding pembuluh darah arteri yang dipompa oleh jantung. Semakin tinggi tekanan, semakin keras jantung harus memompa. Hipertensi yang dibiarkan tidak terkendali dapat menyebabkan serangan jantung, pembesaran jantung, dan akhirnya gagal jantung (World Health Organization, 2013).

Data World Health Organization (WHO) tahun 2011 menunjukkan satu milyar orang di dunia menderita Hipertensi, 2/3 diantaranya berada di negara berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang. Prevalensi Hipertensi akan terus meningkat tajam dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia terkena Hipertensi. Hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun, dimana 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara yang 1/3 populasinya menderita Hipertensi sehingga dapat menyebabkan peningkatan beban biaya kesehatan (Kemenkes RI, 2017).

(15)

2

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013) menunjukkan prevalensi hipertensi nasional tahun 2013 sebesar 25,8%, tertinggi di Kepulauan Bangka Belitung (30,9%), sedangkan terendah di Papua sebesar (16,8%.). Data riset tersebut juga menunjukkan bahwa hipertensi banyak terjadi pada umur 35-44 tahun (6,3%), umur 45-54 tahun (11,9%), dan umur 55-64 tahun (17,2%). Sedangkan menurut status ekonominya, proporsi Hipertensi terbanyak pada tingkat menengah bawah (27,2%) dan menengah (25,9%). Data tersebut juga menunjukkan penderita hipertensi perempuan lebih banyak 6 persen dibandingkan laki-laki.Selanjutnya menurut Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas, 2016) pada tahun 2016 angka tersebut meningkat jadi 32,4 persen. Ini berarti ada peningkatan sekitar tujuh persen. Angka hipertensi terus meningkat karena faktor risikonya pada masyarakat juga terus meningkat mulai dari kebiasaan merokok, konsumsi garam, hingga minimnya konsumsi buah dan sayur. Dengan meningkatnya angka hipertensi tersebut maka dapat dipastikan angka penyakit yang menyertainya seperti stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal juga akan ikut meningkat (Sulistyowati, 2017).

Data di Kabupaten Kebumen tahun 2015 menunjukkan bahwa hipertensi menempati urutan teratas penyakit tidak menular yang diderita warganya sebanyak 8.131 kasus, disusul diabetes Melitus sebanyak 2.216 kasus dan Asma Bronkial sebanyak 2.085 kasus. Sebaran terbanyak kasus hipertensi di Kabupaten Kebumen terbanyak di Kecamatan Gombong sebanyak 1.446 kasus dan paling sedikit di Kecamatan Karanganyar sebanyak 29 kasus. Berbagai faktor risiko hipertensinya antara lain: merokok dan keterpaparan terhadap asap rokok, minum minuman beralkohol, pola makan, gaya hidup, kegemukan, obat-obatan, dan riwayat keluarga (keturunan) (Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen, 2015).

(16)

3

konsumsi alkohol. Selain itu penyakit ini juga sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan, usia, dan jenis kelamin. Dengan meningkatnya angka hipertensi maka dapat dipastikan angka penyakit yang menyertainya seperti stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal juga akan ikut meningkat (Purnama, 2016).

Dalam berbagai macam hal sering ditemukan kondisi bahwa penderita hipertensi tidak dapat memiliki kehidupan seperti orang lain yang normal. Hal ini sebenarnya dilakukan agar tekanan darah dapat berada dalam kondisi normal. Menjaga agar tekanan darah tidak terlalu tinggi adalah salah satu usaha untuk menurunkan resiko beberapa komplikasi penyakit yang selalu mengancam penderita darah tinggi. Menurut Anonimous (2017), selain pola makan yang harus dijaga pada dasarnya tidak ada kegiatan yang dilarang untuk semua penderita tekanan darah tinggi. Penderita tekanan darah tinggi dapat melakukan kegiatan seperti orang lain, namun jenis kegiatan yang memicu masalah pada jantung atau jenis kegiatan yang menimbulkan perasaan spontan, mengagetkan, dan memicu adrenalin memang harus dihindari. Contohnya adalah kegiatan menyelam, olahraga angkat beban, atau terjun payung.

Penyakit hipertensi akan menjadi masalah yang serius jika tidak dikelola dengan baik, karena akan berkembang dan menimbulkan komplikasi yang berbahaya seperti terjadinya penyakit jantung, gagal jantung kongestif, stroke gangguan penglihatan, dan penyakit ginjal (Dalimartha, 2013). Menurut Triyanto (2014), hipertensi merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan, maka harus selalu dikontrol atau dikendalikan agar tidak terjadi komplikasi yang dapat berujung pada kematian.

(17)

4

kerusakan organ target dan penyakit penyerta, penanganan ini umumnya dikerjakan di fasilitas pelayanan kesehatan sekunder atau tersier.

Kaitannya dengan manajemen farmakologis bagi penderita hipertensi, Triyanto (2014) menyatakan bahwa obat-obat hipertensi yang ada saat ini telah terbukti dapat mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi, dan juga sangat berperan dalam menurunkan risiko berkembangnya komplikasi kardiovaskular. Hal ini menuntut pasien untuk selalu patuh minum obat hipertensi yang telah direkomendasikan petugas kesehatan. Secara umum obat-obat yang digunakan pada pasien hipertensi meliputi: antagonis angiotensin (ACE inhibitor), penghambat neuron adrenergik, penghambat adrenergik alfa, dan diuretik.

Penggunaan obat-obat hipertensi saja tidak cukup untuk menghasilkan efek pengontrolan tekanan darah jangka panjang apabila tidak didukung dengan manajemen non-farmakologis, seperti aktivitas fisik. Melakukan aktivitas fisik yang cukup merupakan salah satu dari sekian banyak hal yang dikategorikan dalam pengobatan farmakologis bagi penderita hipertensi. Fenomena di lapangan menunjukkan masih banyak penderita hipertensi yang manajemen aktivitas fisiknya buruk. Hasil penelitian Mayasari (2016) menunjukkan 29,8% penderita hipertensi di Kelurahan Banyumanik Kota Semarang aktivitas fisiknya kurang baik yaitu malas berolahraga (aktivitas fisiknya kurang). Menurut Kartikasari (2012), orang yang aktivitas fisiknya kurang (malas berolahraga) cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung lebih tinggi sehingga otot jantung akan bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. Semakin keras dan sering otot jantung memompa, maka semakin besar tekanan yang dibebankan pada arteri sehingga tekanan darah akan naik. Selain itu menuru Andria (2013) kurangnya aktivitas fisik penderita hipertensi meningkatkan kemungkinkan resiko terjadinya komplikasi kardiovaskular.

(18)

5

penelitian Anisah (2011) menunjukkan 70% penderita hipertensi yang menjalani rawat inap di IRNA F RSUD Syarifah Ambabi Rato Ebu Kabupaten Bangkalan Madura perilaku konsumsi nutrisinya buruk (tidak sesuai dengan diet hipertensi). Kondisi alam yang masih membudaya di masyarakat Madura menyebabkan pasien hipertensi masih enggan untuk merubah pola makan yang menyukai rasa asin. Madura yang terkenal dengan pulau garam penyajian masakan asin sudah menjadi makanan sehari-hari yang dikonsumsi responden.

Kebiasaan ini bukan hanya terjadi selama beberapa generasi, bukan hanya sebatas menjaga kebudayan melainkan mengkonsumsi masakan asin merupakan kebutuhan responden, sehingga sulit merubah kebiasaan tersebut. Selain masih enggan merubah pola makan yang menyukai rasa asin, masih banyak responden yang juga enggan mengurangi makanan berlemak.

Selain pemberian obat-obatan hipertensi, manajemen aktivitas fisik, dan manajemen nutrisi, manajemen stres juga sangat diperlukan bagi penderita hipertensi. Manajemen stres merupakan pengelolaan stres sebagai sebuah sistem yang bertujuan mengurangi stres dan memfasilitasi seseorang untuk mengatasi suatu tekanan (Herdianti 2013). Menurut Varvogli & Darviri (2012) manajemen stres pada penderita hipertensi dapat mengurangi stres dan kecemasan, membuat badan relaks, dapat mengontrol pernapasan, tekanan darah, denyut jantung, dan meningkatkan kesehatan serta kekuatan.jantung.

(19)

6

dilakukan berupa pelayanan berobat bagi pasien hipertensi, yang saat ini tercatat 32 pasien yang sedang melakukan pengobatan di klinik ini.

Berdasarkan studi pendahuluan bulan September 2017 terhadap 10 pasien hipertensi di Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen, menunjukkan masih adanya perilaku manajemen hipertensi pasien yang kurang baik, misalnya kurang disiplin minum obat hipertensi yang diberikan klinik sebanyak 2 orang (20%), kurang teratur dalam melakukan aktivitas fisik atau berolahraga sebanyak 4 orang (40%), pengelolaan nutrisi yang kurang baik sebanyak 3 orang (30%), serta kurang mampu mengelola stres dengan baik sebanyak 4 orang (40%). Kondisi empiris ini mendorong penulis untuk mengadakan penelitian tentang perilaku manajemen hipertensi pada pasien hipertensi di Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dirumuskan masalah sebagai berikut: bagaimana perilaku manajemen hipertensi pada pasien hipertensi di Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku manajemen hipertensi pada pasien hipertensi di Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk:

a. Memaparkan perilaku penggunaan obat hipertensi pada pasien hipertensi di Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen.

b. Memaparkan perilaku aktivitas fisik pada pasien hipertensi di Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen.

(20)

7

d. Memaparkan perilaku manajemen stres pada pasien hipertensi di Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu referensi keperawatan tentang perilaku manajemen hipertensi pada pasien hipertensi.

2. Manfaat Bagi Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen dalam pengambilan kebijakan guna meningkatkan kualitas perilaku manajemen hipertensi pada pasien hipertensi di kalangan TNI.

E. Keaslian Penelitian

1. Penelitian Anisah (2011) berjudul Gambaran Pola Makan pada Penderita Hipertensi yang Menjalani Rawat Inap di IRNA F RSUD Syarifah Ambami

Rato Ebu Kabupaten Bangkalan Madura

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan responden 20 pasien hipertensi yang menjalani rawat inap di IRNA F RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Kabupaten Bangkalan Madura, yang diambil dengan total sampling (sampel jenuh). Teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner, sedangkan analisis datanya menggunakan teknik distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden yaitu 70% (14 responden) mempuyai pola makan yang tidak sesuai diet hipertensi dan 30% (6 responden) mempunyai pola makan yang sesuai diet hipertensi. Simpulan penelitian adalah sebagian besar responden mempunyai pola makan yang tidak sesuai diet hipertensi.

(21)

8

manajemen hipertensi; (b) metode penelitiannya deskriptif; (c) teknik pengumpulan datanya menggunakan penyebaran kuesioner; (d) teknik analisis datanya menggunakan distibusi frekuensi.

Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian tersebut di atas adalah sebagai berikut: (a) lokasi dan responden penelitiannya berbeda; (b) masalah penelitian yang dibahas lebih luas cakupannya, meliputi: perilaku manajemen pengobatan, perilaku manajemen aktivitas fisik, perilaku manajemen nutrisi, dan perilaku manajemen stres.

2. Penelitian Andria (2013) berjudul Hubungan antara Perilaku Olahraga, Stress, dan Pola Makan dengan Tingkat Hipertensi pada Lanjut Usia di

Posyandu Lansia Kelurahan Gebang Putih Kecamatan Sukolilo Kota

Surabaya

Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif inferensial korelasional menggunakan pendekatan cross sectional, dengan variabel bebas perilaku olahraga, stres, dan pola makan, sedangkan variabel bebasnya tingkat hipertensi. Respondennya 107 lansia yang diambil dengan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan alat bantu tensimeter, sedangkan analisis datanya menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan perilaku olahraga, stres, dan pola makan mempunyai hubungan bermakna dengan tingkat hipertensi pada lansia di Posyandu Lansia kelurahan Gebang Putih kecamatan Sukolilo kota Surabaya.

Persamaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian tersebut di atas adalah sebagai berikut: (a) mengangkat masalah perilaku manajemen hipertensi; (b) teknik pengumpulan datanya menggunakan penyebaran kuesioner.

(22)

9

manajemen aktivitas fisik, perilaku manajemen nutrisi, dan perilaku manajemen stres; (c) ) metode penelitiannya deskriptif; (d) teknik analisis datanya hanya menggunakan analisis univariat berupa distibusi frekuensi. 3. Penelitian Fitrianto dkk. (2011) berjudul Penggunaan Obat Antihipertensi

pada Pasien Hipertensi Esensial di Poliklinik Ginjal Hipertensi RSUP Dr.

M. Djamil Tahun 2011

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan responden 380 pasien hipertensi esensial di Poliklinik Ginjal Hipertensi RSUP Dr. M. Djamil periode Januari sampai dengan Desember 2011 yang diambil dengan teknik total sampling, terdiri dari 277 pasien hipertensi tanpa penyakit penyerta dan sebanyak 103 pasien hipertensi dengan penyakit penyerta. Teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner, sedangkan analisis datanya menggunakan teknik distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan obat antihipertensi yang sering digunakan yaitu Hidroklortiazid (35,5%), Captopril (26,2%), Valsartan (20,6%), Amlodipin (15,2%), dan obat antihipertensi lain (2,5%). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa hipertensi dengan penyakit penyerta terbanyak adalah diabetes melitus dan penggunaan obat terbanyak berasal dari golongan diuretik yaitu penggunaan Hidroklortiazid.

Persamaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian tersebut di atas adalah sebagai berikut: (a) mengangkat masalah perilaku manajemen hipertensi; (b) teknik pengumpulan datanya menggunakan penyebaran kuesioner; (c) teknik analisis datanya menggunakan distribusi frekuensi.

(23)

10

4. Penelitian Mayasari (2016) berjudul Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi di Kelurahan

Banyumanik Kota Semarang

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi menggunakan pendekatan cross sectional, dengan variabel bebas aktivitas fisik dan variabel terikat tekanan darah. Respondennya 84 orang penderita hipertensi di Kelurahan Banyumanik Kota Semarang yang diambil dengan teknik proportionate random sampling. Teknik pengumpulan data aktivitas fisik menggunakan kuesioner, sedangkan pengukuran tekanan darah memakai spigmomanometer. Analisis datanya menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Kelurahan Banyumanik Kota Semarang, dengan p value sebesar 0,012 (α = 0,05).

Persamaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian tersebut di atas adalah sebagai berikut: (a) mengangkat masalah perilaku manajemen hipertensi; (b) teknik pengumpulan datanya menggunakan penyebaran kuesioner.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Agnesia. (2012). Penyakit Jantung, Hipertensi, dan Nutrisi.Jakarta:Bumi Aksara Andria. (2013). Hubungan antara Perilaku Olahraga, Stress, dan Pola Makan

dengan Tingkat Hipertensi pada Lanjut Usia di Posyandu Lansia Kelurahan Gebang Putih Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya. Surabaya: Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Universitas Airlangga. Diakses tanggal 5 Oktober 2017.

Anisah. (2011). Gambaran Pola Makan pada Penderita Hipertensi yang Menjalani Rawat Inap di IRNA F RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu

Kabupaten Bangkalan Madura. Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Yarsi. Diakses tanggal 5 Oktober 2017.

Anonimous. (2017). “Jenis Makanan yang Perlu Dihindari Pasien Hipertensi”,

Detik Health, diakses pada tanggal 20 Oktober 2017 dari

https://health.detik.com/

read/2017/05/12/165344/3499430/763/ini-jenis-makanan-yang-perlu-dihindari-

pasien-hipertensi?_ga=2.137753911.609437003.1494998472-1562960080. 1493193950. Diakses tanggal 5 Oktober 2017.

Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan PraktIk. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalimartha, S. (2013). Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen.

Fitrianto dkk. (2011). Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi Esensial di Poliklinik Ginjal Hipertensi RSUP Dr. M. Djamil Tahun 2011.

Padang: Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Diakses tanggal 5 Oktober 2017.

Hapsari (2016). Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Manajemen Hipertensi: Aktivitas Fisik Dan Diet Dash Penderita Hipertensi Di Desa

(25)

2

Herdianti, N.S. (2013). Hubungan Manajemen Stres pada Remaja dengan

Frekuensi Olahraga di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Karya

Tulis Ilmiah Strata Satu. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.

Kartikasari, A. N. (2012). Faktor Risiko Hipertensi pada Masyarakat di Desa

Kabongan Kidul. Kabupaten Rembang. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar2013. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kementrian Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Pedoman Teknis Penemuan

dan Tatalaksana Hipertensi.

Kurniadi, H., & Nurrahmi, U. (2014). Stop! Diabetes. Hipertensi. Kolesterol Tinggi. Jantung Koroner. Yogyakarta: Istana Media.

Mayasari. (2016). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi di Kelurahan Banyumanik Kota Semarang. Diakses tanggal 5 Oktober 2017.

Marliani dan Tantan. (2013). Hubungan Latihan Olahraga dan Hipertensi. Diakses pada 5 November 2017.

National Heart, Lung, and Blood Institute (NIH). (2015). In Brief: Your Guide To Lowering Your Blood Pressure With DASH. Diakses pada 28 Oktober 2017.

Notoatmodjo. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nugroho dan V. Scorvianni. (2013). Kamus Pintar Kesehatan Kedokteran,

Keperawatan, dan Kebidanan. Yogyakarta: Mulia Medika.

Noorhidayah (2016). Hubungan Kepatuhan Minum Obat Antihipertensu Terhadap Tekanan Darah pasien Hipertensi Di Desa Salamrejo.

Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

(26)

3

Hipertensi di Pos Pembinaan Terpadu Kelurahan Mojoroto Kota Kediri

Jawa Timur. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Palmer, A. dan B. Williams. (2013). Simple Guide Tekanan Darah Tinggi.

Riwidikdo. (2013). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press..

Saraswati. (2015). Pengaruh Program Edukasi Berbasis Komunitas terhadap Self-Management Lansia Hipertensi di Puskesmas Gombong 2 Kebumen. Bandung: Tesis Program Studi Magister Keperawatan Program Pasca Sarjana Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran.

Safitri (2016). Hubungan Perilaku Manajemen Stres Terhadap Tekanan Darah

Ibu Rumah Tangga Penderita Hipertensi di Salamrejo. Yogyakarta:

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Setiawan, M. B., & Kusumawati, P. D. (2016). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan tentang Pengobatan Non Farmakologi Terhadap Perilaku Penderita Hipertensi Dalam Melaksanakan Pengobatan Non Farmakologi Di

Puskesmas Sampung Kabupaten Ponorogo.

Sinaga, E. S. (2012). Karakteristik Penderita Hipertensi yang Dirawat Inap di RS

Vita Insani Pematangsiantar Tahun 2010-2011. Medan: Universitas

Sumatera Utara.

Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner & Suddarth. Jakarta:EGC

Sugiharto, A. ( 2007). Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Grade II Pada Masyarakat (Studi Kasus Di Kabupaten Karanganyar). Diakses pada 2 November 2017.

Sugiyono. (2014). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sulistyowati, L.S. (2017). “Kasus Hipertensi di Indonesia Terus Meningkat”,

(27)

4

detik.com/read/2017/05/17/122206/3503396/763/kemenkes-sebut-kasus-hipertensi-di-indonesia-ter.

Syarifudin, B. (2015). PanduanTA Keperawatan dan Kebidanan dengan SPSS Disertai Contoh Kasus Penelitian TA. Yogyakarta: Grafindo Litera Media.

Triyanto, E. (2014). Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Varvogli, L., & Darviri, C., (2012). Stres Management Techniques: Evidence Based Procedures that Reduce Stres and Promote Health. Health Science Journal. 5 (2), 74-89

World Health Organization. (2013). A Gobal Brief on Hypertension: Silent Killer. Global Public Health Crisis. Switzerland: World Health Organization. Diakses pada 12 Oktober 2017.

World Health Organization. (2011). International Society of Hypertension

Statement on Management of Hypertension. J Hypertens 21. Diakses pada

(28)
(29)

2

Lampiran 1. Penjelasan Penelitian

PENJELASAN PENELITIAN (INFORMED)

Assalamu’alaikum wr.wb.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Supardiman

Status : Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

NIM : A21601485

Bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Perilaku Manajemen Hipertensi pada Pasien Hipertensi di Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen.” Penelitian ini merupakan salah satu bagian dari persyaratan memperoleh gelar Sarjana Keperawatan. Oleh karena itu, berikut ini saya jelaskan beberapa hal terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.

1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku manajemen hipertensi pada pasien hipertensi di Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen.

2. Jenis penelitiannya deskriptif kuantitatif.

3. Manfaat penelitian ini secara garis besar adalah untuk dijadikan bahan masukan bagi Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen dalam pengambilan kebijakan guna meningkatkan kualitas perilaku manajemen hipertensi pada pasien hipertensi, khususnya bagi anggota TNI.

4. Penelitian ini melibatkan pasien hipertensi yang sedang menjalani pengobatan di Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen pada periode penelitian.

(30)

3

a. Data karakteristik responden, meliputi: jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.

b. Perilaku manajemen hipertensi pada pasien hipertensi di Klinik Pratama Kartika 0709 Kebumen, meliputi: perilaku penggunaan obat antihipertensi, perilaku aktivitas fisik, perilaku konsumsi nutrisi, dan perilaku pengelolaan stres.

6. Berkaitan dengan hal tersebut, maka peneliti mengharapkan partisipasi bapak/ibu/saudara/saudari dalam penelitian ini, agar berkenan menjadi responden.

7. Peneliti menjamin, bahwa penelitian ini tidak akan berdampak negatif bagi bapak/ibu/saudara/saudari. Bila selama berpartisipasi dalam penelitian ini bapak/ibu/saudara/saudari mengalami ketidaknyamanan, maka bapak/ibu/saudara/ saudari mempunyai hak untuk berhenti sebagai responden. Kami berjanji akan menjunjung tinggi hak-hak responden dengan cara menjaga kerahasian data yang diperoleh, baik dalam proses pengumpulan, pengolahan maupun penyajian data. Peneliti juga menghargai keinginan bapak/ibu/saudara/saudari untuk tidak berpartisipasi/keluar kapan saja dari penelitian ini.

8. Melalui penjelasan penelitian ini, saya mengharapkan partisipasi bapak/ibu/saudara/ saudari agar berkenan menjadi responden. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Kebumen, 2018 Peneliti,

(31)

4

Lampiran 2. Persetujuan Menjadi Responden

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama (Initial) : ……….

Alamat : ……….

Jenis kelamin : ...

Usia : …… tahun

Pendidikan : ...

Pekerjaan : ……….

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa setelah mendapatkan penjelasan penelitian dan memahami informasi yang diberikan oleh peneliti serta mengetahui tujuan dan manfaat penelitian, maka dengan ini saya secara sukarela bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari siapapun.

Kebumen, …… ……… 2018 Peneliti, Yang Menyatakan,

(32)

5

Lampiran 3. Lembar Dokumentasi Karakteristik Responden DATA KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nama/Inisial : ………..

2. Jenis Kelamin :  Laki-laki

 Perempuan 3. Usia :  < 20 tahun

 20-30 tahun

 30-40 tahun

 40-50 tahun

 ≥ 50 tahun

4. Pendidikan :  SD

 SMP

 SMA

(33)

6

Lampiran 4. Kuesioner Perilaku Manajemen Hipertensi KUESIONER

PERILAKU MANAJEMEN HIPERTENSI

A. Petunjuk Pengisian

Pilih salah satu dari lima pilihan jawaban yang tersedia, kemudian beri tanda ceklis () pada kolom yang dipilih!

Tidak pernah : tidak pernah dilakukan

Jarang : apabila dilakukan 1 kali dalam satu minggu Kadang-kadang : apabila dilakukan 2 kali dalam satu minggu Sering : apabila dilakukan 3 kali dalam satu minggu Sangat sering : dilakukan setiap hari.

B. Isi Kuesioner

No. Pernyataan Tidak

Pernah

Jarang Kadang-Kadang

Sering Sangat Sering

1 2 3 4 5

I. Penggunaan Obat Hipertensi 1. Saya melakukan kunjungan/kontrol

secara rutin ke Klinik sesuai anjuran dokter/petugas kesehatan Klinik sesuai stadium

(34)

7

3. Saya meminum obat hipertensi sesuai dosis yang dianjurkan dokter/petugas kesehatan Klinik**)

4. Apakah bapak atau ibu kadang kala lupa minum obat darah tinggi:

5. Dalam kurun waktu 2 minggu yang lalu, apakah ada hari – hari bapak atau ibu tidak minum obat darah tinggi bukan karena lupa:

6 Pernahkah bapak atau ibu menghentikan minum obat tanpa memberitahu dokter karena merasa efek yang tidak enak ketika minum obat darah tinggi:

7 Ketika bapak atau ibu merasa tekanan darah bapak atau ibu terkontrol, apakah bapak atau ibu kadang kala menghentikan minum obat darah tinggi:

8 Saya mengurangi dosis jika tanda gejala darah tinggi sudah berkurang / badan terasa nyaman

9 Minum obat setiap hari sungguh tidak nyaman untuk sebagian orang, apakah bapak atau ibu pernah merasa terganggu ketika menjalani

pengobatan darah tinggi bapak atau ibu:

(35)

8

II. Aktivitas Fisik

11 Saya melakukan olahraga setiap hari. 12 Saya berjalan kaki rutin selama 30

menit setiap hari.

13 Saya melakukan olahraga seperti senam

14 Saya melakukan olahraga

bulutangkis, tenis, atau sepakbola. 15 Saya melakukan olahraga sesuai

dengan yang diperbolehkan oleh dokter/tenaga kesehatan secara rutin 16 Saya tidak melakukan olahraga berat

seperti angkat beban dan lari maraton 17 Saya melakukan olahraga setidaknya

selama 3-4 kali selama seminggu 18 Setiap saya melakukan olahraga, saya

melakukan selama 10-30 menit 19 Saya melakukan aktivitas olahraga

ringan seperti lari-lari kecil 20 Saya melakukan aktivitas fisik

berkendaraan seperti mengayuh sepeda

III. Konsumsi Nutrisi

21 Saya memakan makanan yang asin, seperti keripik, atau makanan yang kering.

22 Saya mengkonsumsi buah-buahan seperti pisang, jeruk, pepaya, tomat, dan sebagainya.

23 Saya memakan makanan seperti mie instan atau ayam tepung.

24 Saya mengkonsumsi sayuran seperti sayuran hijau dan kacang-kacangan. 25 Saya merokok

26 Saya memakan makanan berlemak seperti daging, otak, ginjal, paru, ati, dan ampela.

(36)

9 29 Saya mengurangi makan daging

merah : daging sapi, daging kambing 30 Saya mengurangi makan dengan

bumbu kecap, saos IV. Manajemen Stres

31 Saya menceritakan masalah yang saya hadapi kepada anggota keluarga. 32 Saya berusaha untuk berdoa dan

berfikir positif saat ada masalah. 33 Saya memilih diam saat menghadapi

masalah.

34 Saya berusaha tenang saat menghadapi masalah.

35 Saya sering emosi atau marah saat menghadapi masalah.

36 Saya suka menonton televisi,

mendengarkan musik, atau membaca majalah/koran untuk melupakan masalah yang ada.

37 Ketika ada waktu luang, saya menyalurkan hobi sebagai sarana refreshing (menyegarkan pikiran). 38 Ketika merasa marah dan kesal, saya

melakukan napas dalam (menarik napas dalam, kemudian

menghembuskannya pelan-pelan) agar

perasaan menjadi lebih tenang. 39 Saya berkunjung ke rumah teman

atau

tetangga untuk mencari dukungan ketika saya merasa lemah.

(37)

10

Correlations

Total

Item1 Pearson Correlation ,821(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item2 Pearson Correlation ,709(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item3 Pearson Correlation ,630(**)

Sig. (2-tailed) ,003

N 20

Item4 Pearson Correlation ,887(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item5 Pearson Correlation ,713(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item6 Pearson Correlation ,890(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item7 Pearson Correlation ,891(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item8 Pearson Correlation ,835(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item9 Pearson Correlation ,678(**)

Sig. (2-tailed) ,001

N 20

Item10 Pearson Correlation ,882(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item11 Pearson Correlation ,854(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item12 Pearson Correlation ,718(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item13 Pearson Correlation ,876(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item14 Pearson Correlation ,607(**)

Sig. (2-tailed) ,004

N 20

Item15 Pearson Correlation ,839(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item16 Pearson Correlation ,808(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item17 Pearson Correlation ,703(**)

Sig. (2-tailed) ,001

N 20

Item18 Pearson Correlation ,840(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item19 Pearson Correlation ,644(**)

Sig. (2-tailed) ,002

N 20

Item20 Pearson Correlation ,906(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item21 Pearson Correlation ,895(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item22 Pearson Correlation ,939(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item23 Pearson Correlation ,835(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item24 Pearson Correlation ,678(**)

Sig. (2-tailed) ,001

N 20

Item25 Pearson Correlation ,948(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item26 Pearson Correlation ,795(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item27 Pearson Correlation ,808(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item28 Pearson Correlation ,865(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item29 Pearson Correlation ,537(*)

Sig. (2-tailed) ,015

N 20

Item30 Pearson Correlation ,839(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item31 Pearson Correlation ,865(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item32 Pearson Correlation ,607(**)

Sig. (2-tailed) ,004

N 20

Item33 Pearson Correlation ,854(**)

Sig. (2-tailed) ,000

(38)

11

Item34 Pearson Correlation ,703(**)

Sig. (2-tailed) ,001

N 20

Item35 Pearson Correlation ,854(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item36 Pearson Correlation ,839(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item37 Pearson Correlation ,760(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item38 Pearson Correlation ,859(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item39 Pearson Correlation ,795(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Item40 Pearson Correlation ,902(**)

Sig. (2-tailed) ,000

N 20

Total Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 20

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

(39)

12

Reliability

Warni ngs

The space sav er method is used. That is, the cov ariance matrix is not calculated or used in the analy sis.

Case Processing Summary

(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)

Gambar

Tabel 2.1 Kategori Tekanan Darah Berdasarkan American Heart Association.
Gambar  2.2. Kerangka Konsep Penelitian ....................................................

Referensi

Dokumen terkait

penelitian dengan judul: Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Klinik Bekam Abu Zaky Mubarak.. Dalam menyelesaikan

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh blog edukatif tentang hipertensi terhadap pengetahuan tentang hipertensi dan perilaku diet hipertensi pada

Kesimpulan Adanya hubungan antara dukungan keluarga terhadap tingkat deperesi dan kecemasan pada pasien HIV di Klinik VCT RS Dr Soedirman Kebumen. Oleh karena itu penting

periodontal pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Klinik. Spesialis Ginjal dan Hipertensi

Gambaran Tingkat Stres, Ansietas dan Depresi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisa di Klinik Spesialis Ginjal dan Hipertensi..

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kejadian dan karakteristik anemia pada pasien yang berobat ke Klinik Pratama UIN Sunan Ampel Surabaya Periode Tahun

Pembangunan sistem administrasi pada Klinik Pratama Madinah dapat mempercepat proses pengolahan data keadministrasian pasien sampai dengan proses pembuatan laporan,

Jurnal Pendidikan Tambusai 3049 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Fungsi Kognitif pada Pasien Prolanis Klinik Pratama Arjuna Semarang Naili Sofi Riasari1, Durrotul Djannah2,