MAHKAMAH KONSTITUSI
REPUBLIK INDONESIA
---
RISALAH SIDANG
PERKARA NOMOR 58/PHPU.D-XI/2013
PERKARA NOMOR 59/PHPU.D-XI/2013
PERIHAL
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM
KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH
KOTA SAWAHLUNTO
TAHUN 2013
ACARA
PEMERIKSAAN PERKARA
(I)
J A K A R T A
SELASA, 4 JUNI 2013
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
--- RISALAH SIDANG
PERKARA NOMOR 58 DAN 59/PHPU.D-XI/2013 PERIHAL
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Sawahlunto Tahun 2013
PEMOHON PERKARA NOMOR 58/PHPU.D-XI/2013
1. Fauzi Hasan dan Deri Asta (Pasangan Nomor Urut 5)
PEMOHON PERKARA NOMOR 59/PHPU.D-XI/2013
1. H. Erizal Ridwan dan H. Emeldi (Pasangan Nomor Urut 3)
TERMOHON
KPU Kota Sawahlunto ACARA
Pemeriksaan Perkara (I)
Selasa, 4 Juni 2013, Pukul 09.45 – 10.14 WIB
Ruang Sidang Panel Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat
SUSUNAN PERSIDANGAN
1) Hamdan Zoelva (Ketua)
2) Muhammad Alim (Anggota)
3) Arief Hidayat (Anggota)
Saiful Anwar Panitera Pengganti
Pihak yang Hadir:
A. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 58/PHPU.D-XI/2013:
1. Syamsurdi Nofrizal
B. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 59/PHPU.D-XI/2013:
1. Dorel Almir 2. Abdullah 3. Julherfi
C. Termohon:
1. Mardhatillah (Ketua KPU Kabupaten)
2. Afdhal (Anggota KPU Kabupaten)
D. Kuasa Hukum Termohon:
1. Hanky M.S.
2. Rianda Jeprasia 3. Ardyan
E. Kuasa Hukum Pihak Terkait:
1. Miko Kamal
2. Aldefri
3. M. Ady Soehatman
1. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Sidang Mahkamah Konstitusi dalam Perkara Nomor 58/PHPU-D.XI/2013 dan 59/PHPU-58/PHPU-D.XI/2013 PHPU Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Sawahlunto, saya buka, dinyatakan terbuka untuk umum.
Hari ini kita mulai sidang dalam Perkara Nomor 58/PHPU-D.XI/2013 dan 59/PHPU-D.XI/2013 ini PHPU Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Sawahlunto. Ada permohonan … ada dua permohonan di sini, permohonan 58/PHPU-D.XI/2013 dan permohonan 59/PHPU-D.XI/2013.
Pemohon Nomor 58/PHPU-D.XI/2013,hadir?
2. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR
58/PHPU.D-XI/2013: SYAMSURDI NOFRIZAL Hadir, Yang Mulia.
3. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya. Saudara Kuasa?
4. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR
58/PHPU.D-XI/2013: SYAMSURDI NOFRIZAL
Kuasa dari Fauzi Hasan dan Deri Asta, S.H.
5. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Sebentar, saya cek dulu. Oh, ya, Fauzi Hasan dan Deri Asta, Kuasanya (...)
6. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR
58/PHPU.D-XI/2013: SYAMSURDI NOFRIZAL Syamsurdi Nofrizal, S.H.
7. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Saudara sendiri?
SIDANG DIBUKA PUKUL 09.45WIB
8. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 58/PHPU.D-XI/2013: SYAMSURDI NOFRIZAL
Sendiri.
9. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Jadi, satu-satu yang enggak ada teman yang mendampingi, ya? Baik. Nomor 59/PHPU-D.XI/2013?
10. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR
59/PHPU.D-XI/2013: DOREL ALMIR Hadir, Yang Mulia.
11. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya.
12. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR
59/PHPU.D-XI/2013: DOREL ALMIR
Kuasa Hukum, Dorel Almir. Sebelah kanan saya, Abdullah. Sebelah kanan lagi, Julherfi. Kami Kuasa Hukum dari Pemohon 59/PHPU-D.XI/2013, dalam hal ini Prisipal Erizal Ridwan dan Emeldi Pasangan Nomor Urut 3, Yang Mulia.
13. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Nomor Urut 3, ya. Julherfi yang satunya?
14. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR
59/PHPU.D-XI/2013: DOREL ALMIR Ya.
15. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya, baik. Termohon?
16. KUASA HUKUM TERMOHON: HANKY M.S.
17. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya.
18. KUASA HUKUM TERMOHON: HANKY M.S.
Kami Kuasa ada 3 orang, saya Hanky Mustaf Sabarta, Rianda Jeprasia, dan Ardyan, S.H. didampingi oleh Prinsipal Komisioner KPUD Kota Sawahlunto ada 5 orang hadir, Yang Mulia. Terima kasih, Yang Mulia.
19. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Siapa nama Kuasanya?
20. KUASA HUKUM TERMOHON: HANKY M.S.
Ya, Yang Mulia?
21. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Siapa namanya?
22. KUASA HUKUM TERMOHON: HANKY M.S.
Saya Hanky Mustaf Sabarta.
23. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Oh, Hanky Mustaf Sabarta, ya?
24. KUASA HUKUM TERMOHON: HANKY M.S.
Rianda Jeprasia dan Ardyan, S.H.
25. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya, tiga-tiganya hadir, ya?
26. KUASA HUKUM TERMOHON: HANKY M.S.
27. KETUA: HAMDAN ZOELVA Prinsipal hadir?
28. KUASA HUKUM TERMOHON: HANKY M.S.
Hadir 5 orang, Yang Mulia.
29. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Baik, Anggota KPU, ya. Pihak Terkait?
30. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: MIKO KAMAL
Hadir, Yang Mulia.
31. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya.
32. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: MIKO KAMAL
Saya Kuasa Miko Kamal didampingi oleh Saudara Aldefri sebelah kanan saya.
33. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya.
34. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: MIKO KAMAL
Ada Saudara Zulhesni dan M. Ady Soehatman.
35. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ady Soehatman?
36. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: MIKO KAMAL
Ya, M. Ady Soehatman.
37. KETUA: HAMDAN ZOELVA
38. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: MIKO KAMAL Mewakili ... hadir semua.
39. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya.
40. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: MIKO KAMAL
Mewakili Ali Yusuf dan Ismed, Yang Mulia. Terima kasih.
41. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya, baik, terima kasih.
Jadi semua Pemohon 58/PHPU-D.XI/2013, 59/PHPU-D.XI/2013, Termohon, dan Pihak Terkait hadir. Surat permohonan sebagai Pihak Terkait juga sudah diterima oleh Mahkamah, ya.
Kita mulai sidang ini dan Pemohon Nomor 58/PHPU-D.XI/2013, Saudara sudah ada mengajukan perbaikan permohonan?
42. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR
58/PHPU.D-XI/2013: SYAMSURDI NOFRIZAL
Pada hari ini kami sudah menyerahkan, Yang Mulia.
43. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Sudah diserahkan?
44. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR
58/PHPU.D-XI/2013: SYAMSURDI NOFRIZAL Sudah, Yang Mulia.
45. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Oh, ini, Nomor 58/PHPU-D.XI/2013, ya. Baik, silakan Saudara menyampaikan pokok-pokok, ya, menjelaskan pokok-pokok isi permohonan. Tidak usah dibaca, ya.
46. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR
58/PHPU.D-XI/2013: SYAMSURDI NOFRIZAL Ya, Yang Mulia.
47. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Karena waktu paling lama 10 sampai 15 menit.
48. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR
58/PHPU.D-XI/2013: SYAMSURDI NOFRIZAL
Terima kasih, Yang Mulia. Yang menjadi prinsip pokok dari klien kami H. Fauzi Hasan dan Deri Asta dalam permohonan pembatalan hasil Pemilukada di Kota Sawahlunto ini adalah Termohon telah meloloskan pasangan yang tidak memenuhi syarat.
Setelah itu, Termohon juga telah melakukan kesalahan-kesalahan dan pelanggaran-pelanggaran terhadap penyelenggaraan Pemilukada Tahun 2013 yang tergambar dengan jelas, nyata, terstruktur, terrencana, dan masif ini, tetapi tidak ada penyelesaian dari Panwaslu Kota Sawahlunto. Karena pihak Panwaslukada Kota Sawahlunto dengan sengaja tidak diberikan berkas dan data pendukung lainnya oleh Termohon terkait materi pengawasan dan verifikasi yang akan dilakukan, sehingga menjadi alasan bagi pihak Panwaslu Kota Sawahlunto untuk tidak menindaklanjuti secara benar dan terarah terhadap sejumlah pelanggaran yang dilakukan. Akibatnya, pihak Panwaslu Kota Sawahlunto pun meneruskan sejumlah laporan pelanggaran yang dilakukan Termohon ke Pihak Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) untuk diproses lebih lanjut terkait dengan pelanggaran kode etik yang dilakukan Pihak Termohon yang akan dimulai persidangannya pada hari Selasa, tanggal 28 Mei 2013, jam 10.00 WIB.
Ternyata dalam perjalanannya, Termohon juga melakukan perbuatan lain, seperti ... kami anggap sudah dibacakan, Yang Mulia, karena waktunya terbatas. Bahwa terkait tidak terdistribusi memaksimalnya udangan kepada pemilih, itu juga dilakukan oleh Termohon. Termohon sengaja tidak secara benar mensosialisasikan pemilih dapat memilih dengan menunjukkan KTP. Padahal di ... Para Pemohon ... bahwa Para Pemohon banyak menerima masukan dari masyarakat beberapa wilayah. Banyak undangan memilih tidak
disampaikan pada pemilih. Tindakan Termohon a quo telah merugikan
para pendukung yang akan memilih Para Pemohon karena hanya melalui pengumuman di radio, maka telah menimbulkan problem di tingkat pelaksanaan di lapangan. Banyak petugas PPS dan KPPS menolak pemilih yang datang hanya membawa KTP dengan alasan petugas penyelenggara tidak pernah mendengar pengumuman radio dan tidak pernah ada bukti tertulis dari KPU Sawahlunto memperbolehkan pemilih memilih tanpa surat undangan memilih. Akibatnya, banyak pemilih tidak bisa menggunakan hak pilihnya dan tindakan Termohon tersebut disengaja dengan tujuan untuk Pemenangan Pasangan Nomor Urut 1.
Bahwa Pemohon keberatan terhadap rekapitulasi dan penetapan hasil perolehan suara pasangan calon walikota dan wakil walikota yang diumumkan melalui rekapitulasi penghitungan suara yang diumumkan melalui Rapat Pleno, sebagaimana yang terdapat dalam Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota di tingkat kota oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Sawahlunto (model DB-KWK.KPU) bukti P-26, tertanggal 21 Mei yang pada pokoknya menyampaikan problem perolehan suara sebagai berikut, dianggap telah terbaca.
Bahwa Pemohon keberatan terhadap penetapan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota terpilih yang ditetapkan Termohon, pasangan, yaitu Nomor Urut 1 Ali Yusuf dan Ismed. Sekarang, Yang Mulia, kami masuk ke petitum.
Berdasarkan hal-hal sebagaimana tersebut di atas, maka Pemohon memohon kepada Ketua Mahkamah konstitusi untuk memberikan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut.
1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya.
2. Menyatakan batal demi hukum (void ab initio) Keputusan KPU Nomor
28/KPPS/KPU-Kota/003-4351157/2013 tentang Penetapan Pasangan Calon Yang Memenuhi Syarat Sebagai Peserta Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sawahlunto Tahun 2013.
3. Menyatakan batal demi hukum Penetapan Hasil Penghitungan Suara
Pemilukada Kota Sawahlunto dalam Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota di Tingkat Kota oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Sawahlunto (Model DB-KWK.KPU) tanggal 21 Mei 2013, dan surat KPU/Kota Nomor 60/KPTS/KPU-Kota/003-4351115/2013 tentang Penetapan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Terpilih Pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sawahlunto.
4. Memutuskan Pemohon Pasangan Fauzi Hasan dan Deri Asta sebagai
pasangan terpilih di Kota Sawahlunto.
5. Atau memerintahkan kepada Termohon Komisi Pemilihan Umum Kota
Sawahlunto menyelenggarakan pemungutan suara ulang yang diikuti oleh seluruh pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, kecuali Calon Walikota Ali Yusuf, S.Pt., calon wakil walikota Ismed, S.H., dan calon wakil walikota H. Emeldi, S.E., dan Irwan Husein. Selambat-lambatnya enam bulan ke depan sejak putusan ini ditetapkan.
Atau apabila Mahkamah berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).
Demikianlah permohonan ini diajukan. Atas segenap perhatian Bapak Majelis Hakim Yang Mulia, dihaturkan terima kasih. Hormat kami, Kuasa Hukum Para Pemohon Syamsurdi Nofrizal, S.H. Terima kasih, Yang Mulia.
49. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya, terima kasih. Intinya adalah masalah meloloskan calon yang menurut Pemohon (…)
50. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR
58/PHPU.D-XI/2013: SYAMSURDI NOFRIZAL Yang tidak memenuhi syarat.
51. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Yang tidak memenuhi syarat ya? Sama undangan memilih ya?
52. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR
58/PHPU.D-XI/2013: SYAMSURDI NOFRIZAL
Ada undangan memilih yang sesuai Peraturan Mahkamah tidak disosialisasikan, Yang Mulia.
53. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya, segala yang tertulis di sini yang tidak dibacakan (…)
54. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR
58/PHPU.D-XI/2013: SYAMSURDI NOFRIZAL
Dianggap dibacakan. Kita kan waktunya pendek, Yang Mulia.
55. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Baik, terima kasih. Selanjutnya saya persilakan Nomor 59.
56. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR
59/PHPU.D-XI/2013: DOREL ALMIR
Terima kasih, Yang Mulia. Kami akan bacakan poin-poin dari permohonan kami.
57. KETUA: HAMDAN ZOELVA
58. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 59/PHPU.D-XI/2013: DOREL ALMIR
Ya, yang kami bacakan yang perbaikan, Yang Mulia.
59. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Yang perbaikan. Sudah dibagi ya?
60. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR
59/PHPU.D-XI/2013: DOREL ALMIR Sudah, Yang Mulia.
61. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Baik.
62. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR
59/PHPU.D-XI/2013: DOREL ALMIR
Pertama, Yang Mulia. Kami mulai dari ... bahwa kami mewakili Prinsipal dari Erizal Ridwan dan Emeldi, S.E., yang nyata-nyata memang memenuhi syarat untuk mengikuti pemilukada dalam Pemilukada Kota Sawahlunto Tahun 2013. Dengan demikian, Prinsipal kami memiliki
kedudukan hukum atau legal standing untuk mengajukan permohonan
ini dan kami telah serahkan bukti-bukti soal kepesertaan Prinsipal kami.
Kemudian, Yang Mulia, mengenai tenggang waktu pengajuan
permohonan, kami sudah mengajukan dalam tenggang waktu tiga hari sejak pengumuman Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu Kota Sawahlunto pada tanggal 21 Mei 2009. Sehingga, hitungan hari ketiga adalah hari … yakni hari Rabu, tanggal 22. Kemudian hari Kamis, tanggal 23. Dan hari Jumat, tanggal 24. Dan kami mengajukan ke MK tanggal 24, hari Jumat.
Dengan demikian, kami masih mengajukan dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh Pasal 5 Peraturan Mahkamah Konstitusi.
Kemudian, dalam pokok-pokok permohonan. Kami akan sampaikan bahwa terjadi perlanggaran secara terstruktur dan masif yang dilakukan oleh Pasangan Calon Nomor 1 yang bekerja sama dengan Termohon dan melibatkan Walikota incumbent H. Amran Nur.
Adapun tindakan Termohon, pertama adalah meloloskan bakal pasangan calon yang tidak memenuhi syarat, yakni Ali Yusuf, S.E. dan Ismed sebagai perserta pemilukada.
Kemudian, melakukan pencetakan suara dan desain suara di dua tempat yang berbeda, sehingga mengabaikan aspek keamanan dan kerahasiaan.
Kemudian, penyampaian form C-6 atau surat undangan memilih
yang dilakukan pada saat H-1 atau ada yang tidak dibagikan sama sekali yang bertentangan dengan peraturan.
Kemudian, adanya pembiaran terhadap pemilih ganda.
Kemudian, adanya pemilih yang tidak berhak memilih, atau joki, ataupun pemilih ilegal. Dan penghitungan suara yang salah dilakukan, dan berbagai kecurangan lainnya, sehingga memenangkan Pasangan Calon Nomor Urut 1.
Kemudian, masuk pada satu per satu dalil permohonan Pemohon, akan kami sampaikan singkat. Tadi sudah disampaikan oleh Pemohon Nomor 58 soal kemenangan Nomor 1 tidak memenuhi syarat. Nomor Urut 1 tidak memenuhi syarat untuk diloloskan.
Kami hanya menambahkan bahwa yang dilakukan oleh Termohon, nyata-nyata melakukan pelanggaran karena Saudara Ali Yusuf dan Ismed tidak memenuhi syarat administratif yang bersifat fundamental, Yang Mulia. Karena mereka berdua telah mengubah fomulir model B-KWK.KPU yang bersifat baku tersebut yang isinya tidak sesuai dengan format yang dicantumkan dalam Lampiran 1 Peraturan KPU dan itu dibiarkan oleh Termohon. Dalam format yang asli berbunyi, “Menyatakan dengan sebenarnya bahwa pada saat pengajuan pasangan calon ini, saya tidak aktif dalam jabatan pimpinan DPRD Kota.” Oleh Pemohon nomor urut … oleh Nomor Urut 1 disebutkan dan diubah pada saat melakukan pendaftaran … dalam masa pendaftaran dengan mengubah, “Menyatakan pada saat pengajuan pasangan calon,” dengan sengaja kemudian diubah, “Setelah ditetapkan saya menjadi calon.”
Nah, menurut kami, ini merupakan pelanggaran oleh Termohon karena melakukan pembiaran. Dan dengan demikian, keputusan ini sebetulnya telah batal demi hukum sejak awal dari ditetapkannya permohonan … pendaftaran tersebut.
Nah, kemudian, atas dibiarkannya oleh Termohon, Nomor Urut 1 mendaftarkan format yang tidak sesuai dengan aturan. Kemudian, menjadi pembenaran dari Termohon I … Pasangan Calon Urut 1 untuk melakukan aktivitas-aktivitas setelah masa pendaftaran. Dan aktivitas terakhir yang dilakukan adalah pada tanggal 23 Mei, secara terang-terangan memimpin Rapat Paripurna DPRD Kota Sawahlunto dengan agenda penjelasan dan laporan walikota atas pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2012 dan pengajuan tiga raperda. Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD Ali Yusuf, dan Wakil Ketua Ismed, dan dihadiri oleh Amran Nur selaku Walikota yang merupakan pendukung Pasangan Calon Nomor 1, vide bukti P-15 kami sertakan, Yang Mulia.
Padahal, pengumuman KPUD Kota Sawahlunto tentang Penetapan Calon Terpilih dalam Pemilukada Sawahlunto pada tanggal 21 Mei
belumlah bersifat final dan mengikat. Mengingat masih terdapatnya hak pasangan calon lain untuk menggugat hasil rekapitulasi penghitungan suara di Tingkat Kota Sawahlunto ke Mahkamah Konstitusi. Lagipula, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa rekapitulasi perhitungan suara di Tingkat Kota Sawahlunto ditolak oleh tiga pasangan calon pemilukada yang lainnya.
Kemudian, Yang Mulia, pemaksaan kehendak oleh Pasangan Calon Nomor 1 ini tidak lebih dan tidak lain daripada adanya konspirasi yang dibangun secara sistematis, terstruktur dari awal … sejak awal-awal pelaksanaan pemilukada. Dan ketiga pihak ini berkepentingan, pertama, Termohon berkepentingan dengan anggarannya yang harus disahkan oleh (suara tidak terdengar jelas) APBD, ataupun maupun anggaran yang harus disetujui, atau anggaran tambahan. Sementara, Pasangan Nomor Urut 1 berkepentingan agar saksi … apa … kemudahan-kemudahan didapat dari Termohon I maupun dari Walikota Amran Nur yang juga berkepentingan agar pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran segera disahkan.
Kemudian, Yang Mulia. Bahwa persoalan ini tidak dibiarkannya persyaratan yang tidak sah diajukan, telah disampaikan oleh panwaslu ke DKPP dan telah diadakan sidang pada tanggal 28 Mei sidang perdana. Namun demikian, Pihak Termohon, dalam hal ini KPUD Sawahlunto tidak hadir dalam persidangan tersebut. Dan fakta bahwa persoalan diajukan oleh panwaslu ke DKPP juga sebagai akibat adanya pelanggaran independency dan akuntabilitas dari Termohon karena tidak adanya data-data yang harus diverifikasi oleh Bawaslu.
Dengan demikian, persyaratan yang telah diloloskan oleh Termohon
melanggar pihak independency dan kemudian juga keterbukaan dan
akuntabilitas.
Kemudian masuk ke dalil yang lain, Yang Mulia. Bahwa terdapat perbuatan curang yang dilakukan oleh Pasangan Nomor Urut 1 melalui timsesnya di berbagai TPS-TPS di kecamatan di Kota Sawahlunto.
Terdapat di desa Muaro Kalabang Timses Pasangan Calon Nomor Urut 1 yang bernama Amar mencoblos Pasangan Nomor Urut 1 dengan pemberian uang dan kemudian Amar juga diminta untuk mencarikan 10 orang yang akan mencoblos untuk Nomor 1. Padahal yang bersangkutan bukanlah pemilih yang sah dan memiliki KTP di kabupaten atau kota lain. Dan hal itu telah dilaksanakan oleh Amar dengan mencari orang, antara lain: Aswir, Yasri, Nogo, Selamat, Fitri, Ade Rani, Trisman, Kusno, dan Erison, dan Hajisbud, akan kami buktikan dengan alat bukti, surat, dan saksi-saksi kami, Yang Mulia.
Kemudian juga, ada Satrio Alex Junairal juga yang memilih yang bukan penduduk Kota Sawahlunto dan baru 15 hari berada di Kota Sawahlunto memilih Pasangan Nomor Urut 1 atas suruhan Timses Nomor Urut 1 dan itu telah dilakukan oleh Satrio.
Kemudian, terdapat juga pencoblosan suara yang seharusnya sah yang milik dari Eri-Meldi atau Pasangan Nomor Urut 3, kemudian oleh KPPS Wisman dinyatakan tidak sah dan itu terjadi di TPS 4 Dusun Karang Anyer.
Kemudian, Yang Mulia. Bahwa dalam pemilukada ini dapat kami sampaikan bahwa selisih suara antara Termohon ... Pemohon dengan Nomor Urut 1 sangat tipis, yaitu terpaut 0,96%. Dan kemudian, lolosnya Pihak Nomor Urut 1 di atas 30%, hanya dengan 9 suara. Dan menurut hemat kami, lolosnya Nomor Urut 1 tidak terlepas dari adanya perbuatan curang dan sistematis yang dilakukan oleh Pasangan Nomor Urut 1 bekerja sama dengan Termohon dan juga walikota incumbent, sehingga seharusnya, Termohon di bawah Pemohon Nomor Urut 1 di bawah 30%. Dan kemudian, ada lagi kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh Termohon sendiri, yaitu adanya proses pengadaan kotak suara yang tadi telah kami sampaikan di dua tempat. Adanya desain surat suara yang dibuat berbeda dengan surat suara. Dan dalam hal ini, Termohon jelas mengabaikan aspek keamanan dan kerahasiaan dari surat suara tersebut, sehingga tidak tertutup kemungkinan adanya penggandaan-penggandaan surat suara.
Kemudian juga ada money politics yang sudah kami sampaikan dan termuat di dalam permohonan kami dan kami tidak bacakan satu per satu, untuk mempersingkat waktu.
Kemudian, Termohon juga lalai dalam mengamankan dan mengirim C-6 maupun formulir-formulir surat lainnya, sehingga terdapat 16.000 lembar surat suara ... apa ... 16.000 lembar C-6 yang terlambat dibagikan, sehingga banyak pemilih yang tudak mendapatkan kartu undangan.
Kemudian bahwa penggantian tersebut oleh perusahaan percetakan tidak berjalan sesuai jadwal dan hal ini bertentangan dengan peraturan KPU dan bahkan ada yang tidak dapat kartu pemilih dan undangan sama sekali.
Kemudian, pernyataan-pernyataan yang kemudian dikeluarkan oleh Ketua KPUD Sawahlunto sendiri, menurut hemat kami, telah sengaja menghalangi hak warga untuk memilih pada hari H karena tidak memiliki Form C-6 maupun kartu pemilih dengan menyatakan bahwa penggunaan KPP dalam Pemilukada Kota Sawahlunto tidak perlu dan menurut Termohon, hal tersebut tidak perlu mengikuti Putusan MK Nomor 85 Tahun 2012, tertanggal 18 Maret. Dan hal itu kami sertakan juga dengan bukti karena pernyataannya ini diliput oleh media-media dan dengan terang-terangan Termohon bukan sebaliknya mensosialisasikan Peraturan Putusan MK Nomor 85 Tahun 2012 ini, malah menyatakan menolak melaksanakan putusan MK. Dan hal ini diketahui oleh seluruh aparat penyelenggara di tingkat PPS, PPK secara berjenjang. Sehingga banyak masyarakat yang apatis dan kemudian yang tadi kami sampaikan tidak menerima C-6, akhirnya tidak memilih.
Kemudian, Yang Mulia, terdapat juga 556 surat suara tidak sah dari keseluruhan surat tidak sah tersebut. Dan menurut hemat kami, terdapat surat-surat yang seharusnya menjadi suara sah dari Pasangan Nomor Urut 3, berdasarkan pelanggaran-pelanggaran yang telah kami sebut di bagian sebelumnya dan tidak kami uraikan satu per satu dan dianggap telah dibacakan.
Kemudian, juga terjadi di Desa Sijantang Koto, PPS Desa Sijantang menolak untuk mencocokkan surat suara dengan form C-2 dengan alasan tidak jelas dan kemudian penghitungan tetap dilanjutkan.
Kemudian, terdapat juga Walikota Sawahlunto yang telah kami sampaikan sebelumnya, mengajak PNS Kota Sawahlunto untuk memilih Pasangan Nomor Urut 1 di luar ... apa ... kampanyenya dan memang hak Amran Nur selaku walikota mendukung Pasangan Nomor Urut 1.
Berdasarkan hal-hal tersebut, Yang Mulia, kami menilai bahwa telah terjadi pelanggaran yang bersifat sistematis dan terstruktur, maupun pelanggaran-pealnggaran yang mengakibatkan hasil perhitungan suara dari Termohon 1 seharusnya dibawah 30%. Dan oleh karenanya, kami mengajukan petitum.
1. Menerima dan mengabulkan permohonan yang diajukan Pemohon
untuk seluruhnya.
2. Menyatakan tidak sah, dan batal, dan tidak mengikat Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota di Tingkat Kota oleh KPU Sawahlunto tertanggal 21 Mei juncto Keputusan Nomor 59, tertanggal 21 Mei tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara.
3. Menyatakan batal dan tidak sah keputusan KPU tertanggal 21 Mei
tentang Penetapan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Terpilih pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sawahlunto 2013.
4. Membatalkan Keputusan KPU Nomor 28 dan seterusnya tentang
Penetapan Pasangan Calon Yang Memenuhi Syarat. Dan kemudian,
5. Mendiskualifikasi Pasangan Calon Nomor 1 atas nama A. Yusuf dan
Ismed oleh karena terbukti tidak memenuhi syarat sebagai pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Sawahlunto Tahun 2013.
6. Memerintahkan Termohon untuk menerbitkan keputusan yang
menetapkan Pasangan Calon Nomor Urut 3 atas nama Erizal Ridwan dan Emeldi sebagai Walikota dan Walikota Terpilih dengan perolehan suara terbanyak sebesar 92,65%. Atau menetapkan Pasangan Nomor Urut atas nama A. Yusuf dan Ismed dan Pasangan Nomor Urut 3 Erizal Ridwan dan Emeldi sebagai peserta yang berhak mengikuti putaran kedua dalam pemilihan walikota dan wakil walikota Sawahlunto oleh karena tidak satu pun pasangan calon peserta yang mencapai perolehan suara melebihi 30%. Atau memerintahkan
Termohon Kota Sawahlunto untuk melakukan pemungutan suara ulang di seluruh TPS di Kota Sawahlunto.
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.
Demikian, Yang Mulia.
63. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Ya, terima kasih. Jadi, Permohonan ini ada alternatif ya, 3
alternatif, 2 alternatif tambah dengan ex aequo et bono. Termohon
sudah siap dengan jawaban?
64. KUASA HUKUM TERMOHON: HANKY M.S.
Belum, Yang Mulia.
65. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Belum siap. Pihak Terkait?
66. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT: MIKO KAMAL
Belum, Yang Mulia.
67. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Belum. Ya, Saudara Pemohon Nomor 58 mengajukan saksi?
68. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR
58/PHPU.D-XI/2013: SYAMSURDI NOFRIZAL
Terima kasih, Yang Mulia. Kami mengajukan saksi.
69. KETUA: HAMDAN ZOELVA
Berapa orang?
70. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR
58/PHPU.D-XI/2013: SYAMSURDI NOFRIZAL Rencana 5 orang, Yang Mulia.
71. KETUA: HAMDAN ZOELVA
72. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 59/PHPU.D-XI/2013: DOREL ALMIR
Rencana 30 orang ,Yang Mulia.
73. KETUA: HAMDAN ZOELVA
30 orang. Ya, kalau begitu, sidang selanjutnya yang … apa namanya … yang Pemohon 58, bawa dulu … bawa dulu 3 saja ya. Yang Pemohon Nomor 59 bawa 10 ya. Jadi, besok kita periksa 13 orang saksi. Dan besok juga mendengarkan jawaban dari Termohon dan keterangan dari Pihak Terkait ya.
Sidang perkara ini akan dilanjutkan besok pada hari Rabu, tanggal 5 Juni 2013, jam 08.30. Saya ulangi, hari Rabu, jam … tanggal 5 Juni 2013, jam 08.30, Mendengarkan Jawaban dari Termohon, Keterangan Pihak Terkait, dan Mendengarkan Saksi dari Pemohon Nomor 58 dan 59. Jelas, ya?
Dengan demikian, sidang hari ini selesai dan sidang saya nyatakan ditutup.
Jakarta, 4 Juni 2013
Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d.
Rudy Heryanto
NIP. 19730601 200604 1 004 SIDANG DITUTUP PUKUL 10.14 WIB
KETUK PALU 3X