• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelatihan Berbagi Sumber Daya Dalam Jaringan LAN pada SMK PAB (Studi Kasus: Siswa SMK TI PAB WILAYAH I LUBUK PAKAM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pelatihan Berbagi Sumber Daya Dalam Jaringan LAN pada SMK PAB (Studi Kasus: Siswa SMK TI PAB WILAYAH I LUBUK PAKAM)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM-M)

Pelatihan Berbagi Sumber Daya Dalam

Jaringan LAN pada SMK PAB7 2013-2014

(Studi Kasus: Siswa SMK TI PAB WILAYAH I LUBUK PAKAM)

Oleh:

Muhammad Zunaidi

(Ketua)

Ishak

(Anggota)

Saniman

(Anggota)

Ahmad Fitri Boy

(Anggota)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

STMIK TRIGUNA DHARMA

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komputer yang sekarang ini sudah digunakan hampir disegala pekerjaan manusia sudah tidak dapat ditinggalkan dalam pengolah data. Berbagi sumber daya dalam jaringan komputer memberikan kemudahan kerjasama antar pengguna komputer. Dengan adanya jaringan komputer transformasi data antar komputer bisa dikerjakan dengan mudah dan cepat. Oleh karena itu efektifitas dan efisiensi bisa dicapai yang akhirnya produktifitas menjadi lebih tinggi.

Teknologi komputer sudah merambah ke berbagai bidang termasuk pendidikan. Sebagian besar sekolah memiliki komputer untuk mempercepat proses kerja administrasi dan akademik. Bahkan sudah ada yang memanfaatkan tekonologi komputer untuk mendukung proses pembelajaran. Komputer dijadikan media untuk menyampaikan konsep keilmuan menjadi lebih menarik dan mudah diterima oleh murid. Tidak hanya itu saja, saat ini sudah banyak sekolah yang memiliki jaringan komputer yang mengintegrasikan jaringan lokal ke jaringan intranet dan internet. Bahkan sampai teknologi telepon selular difungsikan untuk proses pembelajaran dan layanan sekolah kepada orang tua dan masyarakat di luar sekolah.

Sistem jaringan komputer sudah dipelajari disekolah-sekolah menengah kejuruan khususnya yang membuka jurusan tehnik jaringan komputer, hal ini dijadikan referensi untuk mengembangkan jaringan komputer dengan

(3)

memperhatikan kebutuhan. Beberapa materi bermanfaat untuk pengembangan jaringan komputer di sekolah yang meliputi:

1. Pengertian dan pentingnya jaringan komputer di sekolah. 2. Perencanaan dan pemilihan model jaringan untuk sekolah. 3. Implementasi jaringan komputer sekolah.

4. Jaringan internet dan intranet untuk sekolah.

Dengan demikian dengan memberikan pelatihan berbagi sumber daya dalam Jaringan komputer kepada siswa SMK TI yang merupakan sumber daya terpelajar yang dimiliki sekolah diharapkan mereka nantinya akan dapat mendesain mengelola, dan memperbaiki dan memelihara sistem jaringan komputer di sekolah mereka

B. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam kegiatan pengabdian ini adalah:

1. Bagaimana agar siswa SMK TI pada sekolah tersebut dapat memahami lebih mendalam lagi pengetahuan didalam Sistem Jaringan Komputer tentang berbagi sumber daya dan sekaligus untuk persiapan ujian kompetensi.

2. Bagaimana agar siswa-siswi SMK TI dapat mendesain jaringan komputer, dan dapat mengelola sumber daya jaringan, dan dapat mengaplikasikannya sesuai dengan kebutuhan informasi setelah tamat sekolah nantinya.

C. Tujuan Program

(4)

1. Siswa SMK TI tersebut dapat menguasai membangun sistem jaringan komputer untuk mengoptimalkan sumber daya sehingga mereka dapat memanfaatkannya nanti.

2. Memberikan bekal yang berarti agar siswa –siswi SMK TI tersebut dapat lulus ujian kompetensi dengan hasil yang lebih baik.

D. Luaran Yang Diharapkan

Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada siswa khususnya siswa SMK TI Wilayah I PAB Lubuk Pakam dan umumnya pihak sekolah tentang bagaimana sebenarnya jaringan komputer dan pemanfaatan apa saja yang dapat dilakukan dengan menggunakan jaringan komputer. Sehingga pengetahuan tentang jaringan komputer tidak hanya diberikan untuk siswa agar dapat lulus ujian kompetensi melainkan dapat juga diaplikasikan didalam belajar mengajar maupun dalam sistem administrasi sekolah dan menjadi skill bagi siswa setelah tamat untuk mendapatkan pekerjaan .

E. Kegunaan Program 1. Untuk Diri Sendiri

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk merangsang minat dan meningkatkan kreativitas sebagai dosen dalam pengabdiannya kepada masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kepekaan dosen terhadap masalah-masalah yang sedang terjadi di masyarakat, dan memperdalam penghayatan terhadap peran dosen di masyarakat. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini, hasil laporan pengabdian ini dapat menjadi masukan kepada negara.

(5)

2. Untuk Masyarakat

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada siswa khususnya dan pihak sekolah pada umumnya. Untuk mengaplikasikan sistem jaringan komputer didalam administrasi maupun dalam sistem belajar mengajar di sekolah.

(6)

BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

SMK PAB 7 Lubuk Pakam semakin pesat seiring kemajuan zaman yang menuntut lembaga pendidikan komitmen dalam memberikan bekal ilmu kepada putra-putri harapan keluarga, bangsa dan agama. SMK PAB 7 Lubuk Pakam bertekad untuk mengembangkan keilmuan dan membentuk akhlak Al-Karimah yang bernuansa kepada kompentensi lulusan dengan 4 profilnya, sebagai berikut ; keilmuan, kebangsaan, keterampilan dan keislaman.

SMK TI PAB 7 Lubuk Pakam yang lahir pada tahun 2008 genap berusia 3 tahun. Dengan usia yang relative muda ini kami mendidik siswa-siswi dengan keseimbangaan kemampuan antara intelektual emotional dan spiritual quotion, hingga dapat melahirkan lulusan yang ”UNGGUL DALAM PRESTASI, ANGGUN DALAM PERILAKU dan AMAL YANG ILMIAH”.

VISI

Menjadi sekolah kejuruan yang Unggul dalam prestasi di bidang teknologi informasi danAnggundalam berperilaku sertaAmalyang Ilmiah.

MISI

1. Melaksanakan pendidikan kejuruan yang berkarakter kebangsaan dan kewirausahaan yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan masyarakat. 2. Membina kerjasama dengan potensi pengembangan sumberdaya manusia, inovasi

tepat guna, dan kemajuan dunia usaha dan masyarakat.

3. Menyelenggarakan kegiatan yang memadukan antara teknologi informasi dengan keimanan yang akan bermuara pada amal Bakti manusia

(7)

BAB III

METODE PENDEKATAN

Hakikatnya sebuah usaha pasti membutuhkan kerja keras dalam menjalankannya, dalam hal ini bagaimana usaha dan tehnik mendekati masyarakat pendidikan tersebut. Jika ditinjau secara psikologi ada beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam menyikapi pola dan sistem yang ada agar mereka dapat menerima dengan baik dan positif terhadap kegiatan pengabdian yang kami lakukan.

Hal ini dimaksudkan agar kegiatan tersebut dapat benar-benar mempunyai landasan kokoh dilihat dari sudut metodologi penelitian, disamping pemahaman hasil penelitian yang akan lebih proporsional apabila kita mengetahui pendekatan yang diterapkan.

Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus ditentukan dengan jelas pendekatan/desain pendekatan apa yang akan diterapkan, Sebelum pelaksanaan maka dalam hal ini perlu ditentukan tentang rancangan pendekatan yang dapat diartikan sebagai strategi mengatur latar (setting) penelitian, agar memperoleh data yang tepat (valid) sesuai dengan karakteristik variable dan tujuan penelitian.

Obyek dan masalah penelitian memang mempengaruhi pertimbangan-pertimbangan mengenai pendekatan, desain ataupun metode pendekatan yang akan diterapkan. Tidak semua obyek dan masalah penelitian bisa didekati dengan pendekatan tunggal, sehingga diperlukan pemahaman pendekatan lain yang berbeda agar begitu obyek dan masalah yang akan diteliti tidak pas atau kurang

(8)

sempurna dengan satu pendekatan maka pendekatan lain dapat digunakan, atau bahkan mungkin menggabungkannya.

Misalnya dengan observasi, wawancara atau mengumpulkan data-data, gambar dan informasi tertentu yang dapat disimbolkan sebagai dinamika interaksi sosial dengan melakukan pertukaran pengalaman, yang pastinya memiliki perbedaan secara sosial. Teknik kualitatif dipakai sebagai pendekatan dalam penelitian ini, yaitu dengan membuat Sistem Jaringan Komputer yang dapat membuat sistem informasi dan kegiatan administrasi yang baik.

Dalam hal ini bagaimana menetapkan tekhnik pendekatan yang kami lakukan terhadap Sekolah SMK TI PAB Wilayah I Lubuk Pakam. Adapun metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan untuk mengadakan Pelatihan Berbagi Sumber Daya Dalam Jaringan LAN adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu salah satu tehnik pendekatan untuk mendapatkan informasi yang selengkap mungkin, karena objek penelitian disini memiliki karakteristik dan kebutuhan objek yang diperlukan di Sekolah.

(9)

BAB IV

PELAKSANAAN PROGRAM

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu

Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini secara keseluruhan dilaksanakan selama 1 hari penuh dimulai dari jam 08.00 s/d 17.00 tanggal 07 Desember 2013.

2. Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah di SMK TI PAB Wilayah I Lubuk Pakam.

B. Tahapan Pelaksanaan. 1. Tahapan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari, dengan dimulai dengan sosialisasi pentingnya Jaringan Komputer, persiapan sarana untuk jaringan komputer dengan bekerjasama dengan Kepala Sekolah dan dilanjutkan dengan pelatihan jaringan komputer bagi siswa-siswi SMK TI PAB, Kegiatan ini tidak tertutup hanya kepada para siswa saja, tetapi juga para para guru dan civitas yang ada di sekolah tersebut.

Di Laboratorium disediakan 8 buah PC yang sudah diinstalasi dengan windows xp.

(10)

Adapun Jadwal Pelaksanaan pengabdian tersebut adalah :

C. Instrumen Pelaksanaan.

Sesuai dengan bentuk pendekatan penelitian kualitatif dan sumber data yang akan digunakan, maka instrumen pelaksanaan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian ini adalah menggunakan teknik pengumpulan data yang dengan analisis dokumen, observasi dan wawancara. Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan ini diperlukan cara-cara atau teknik pengumpulan data tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan lancar. Instrumen pelaksanaan digunakan untuk mengumpulkan data dalam pendekatan kualitatif pada umumnya menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumenter, atas dasar konsep tersebut, maka ketiga teknik pengumpulan data diatas digunakan dalam penelitian ini.

1. Observasi

Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung ketempat-tempat terkait, yaitu SMK TI PAB Wilayah I Lubuk Pakam Medan. Dengan Pedoman observasi

No Kegiatan Pelaksana

1 Pembukan oleh Kepala sekolah Kepala Sekolah

2 Menyampaikan maksud dan tujuan pelatihan dengankepala sekolah dan civitas sekolah Ketua Tim 3 Mempersiapkan sarana dan fasilitas komputer Anggota Timdan Petugas Lab 4 Pelatihan jaringan komputer Ketua danAnggota Tim

5 Evaluasi dan monitoring Ketua danAnggota Tim

(11)

yang berisi mengenai gambaran nyata yang akan dijadikan objek penelitian diantaranya adalah bagaiman kondisi dari SMK TI PAB I Lubuk Pakam.

2. Wawancara

Teknik wawancara sering juga disebut dengan interview yaitu sebuah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi atau data dari terwawancara. Penulis melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah, siswa-siswi, para pegawai di SMK TI PAB I Lubuk Pakam. Dengan pedoman wawancara yang bersifat umum, tidak terlalu terinci. Pedoman tersebut berisi tentang aspek atau dimensi-dimensi yang berkaitan dengan pengelolaan sistem jaringan untuk informasi dan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Peneliti tidak menentukan urutan pertanyaan secara ketat, pertanyaan akan dikembangkan sesuai dengan jawaban yang diberikan subjek penelitian.

3. Studi Dokumen

Studi dokumen, yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan judul penelitian ini dari lokasi yang diteliti, yaitu SMK TI PAB Wilayah I Lubuk Pakam.

D. Rancangan dan Realisasi Biaya 1. Kesekretariatan

 Pembuatan proposal dan surat menyurat = Rp.

100.000,- Pembuatan Modul @Rp. 25.000,- x 2 buah = Rp. 50.000,-- Modul Jaringan Komputer

- Modul Windows Server 2003

 Fotocopy modul untuk dibagi kesiswa 30 eksemplar @25 lembar permodul

(12)

225.000,-2. Komunikasi

 Voucher 20 ribu = Rp.

21.000,-3. Transportasi

Transportasi dalam Pelaksanaan Penelitian

ke lokasi selama 1 minggu (6 kali x @Rp. 50000,- = Rp.

300.000,-4. Dokumentasi = Rp.

86.500,-5. Uang Makan = Rp.

(13)

982.500,-BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pendahuluan

Teknologi komputer sudah merambah ke berbagai bidang termasuk pendidikan. Fungsi Jaringan komputer memberikan kemudahan kerjasama antar pengguna komputer, baik dalam satu ruangan kerja, antar gedung, antar kota bahkan antar negara. Dengan jaringan komputer pengiriman data antar komputer bisa dikerjakan dengan mudah dan cepat, efektifitas dan efisiensi bisa dicapai yang akhirnya produktifitas menjadi lebih tinggi. Disekolah-sekolah sudah memiliki komputer untuk mempercepat proses kerja administrasi dan akademik. Sekolah yang sudah besar dan maju sudah ada yang memanfaatkan tekonologi komputer untuk mendukung proses pembelajaran. Komputer dijadikan media untuk menyampaikan konsep keilmuan menjadi lebih menarik dan mudah diterima oleh murid. Tidak hanya itu saja, saat ini sudah banyak sekolah yang memiliki jaringan komputer yang mengintegrasikan jaringan lokal ke jaringan intranet dan internet. Bahkan sampai teknologi telepon selular difungsikan untuk proses pembelajaran dan layanan sekolah kepada orang tua dan masyarakat di luar sekolah. Sistem jaringan komputer untuk sekolah ini tidak harus mutlak dilaksanakan di setiap sekolah. Namun, bisa dijadikan referensi untuk mengembangkan jaringan komputer dengan memperhatikan kebutuhan dan keterbatasan sekolah. Beberapa materi dimungkinkan bermanfaat untuk pengembangan jaringan komputer di sekolah yang meliputi:

1. Pengertian dan pentingnya jaringan komputer di sekolah. 2. Perencanaan dan pemilihan model jaringan untuk sekolah. 3. Implementasi jaringan komputer sekolah.

(14)

2. Pengertian dan Model Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekelompok hardware seperti PC, printer, dan peralatan lain yang terhubung satu sama lain dan masing-masing terjadi interaksi komunikasi. Gambar di bawah adalah contoh jaringan komputer di sekolah yang terhubung ke internet dengan sebuah komputer server di dalamnya.

Secara umum ada 2 jenis model jaringan, yaitu model peer-to-peer dan model client/server. Jaringan komputer model peer-to-peerumumnya melibatkan urang dari 10 komputer (station). Sistem jaringan ini tidak memiliki pengendali konsep keamanan jaringan. Keamanan tergantung pada masing-masing komputer yang

terhubung ke jaringan. Masing-masing komputer memiliki derajat yang sama,dan masing-masing bisa saling berbagi-pakai (share) sumber daya seperti aplikasi, folder, printer, cd-rom, dan peralatan lain.

(15)

Jaringan komputer model client/server melibatkan komputer (station) dengan jumlah tak, memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dan pengendaliannya terpusat pada komputer server. Derajat masing-masing komputer yang terhubung kejaringan diatur oleh komputer server. Dalam jaringan model ini setiap komputer juga bisa melakukan sharing sumber daya.

Gambar 3. Jaringan komputer model client/server

Dari dua model jaringan komputer di atas dapat diimplementasikan di sekolah. Pemilihan model jaringan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan keterbatasan sekolah. Di bawah ini tabel perbandingan model jaringan peer-topeer dan client/server.

(16)

3.Komponen-komponen Jaringan

Sebuah jaringan komputer memiliki beberapa komponen antara lain: 1. Minimal 2 buah komputer

2. Kabel yang menghubungkan antar komputer. Apabila jaringan komputer menggunakan teknologi nirkabel harus memiliki media penghubung antar komputer dengan wireless access point.

3. Network Interface Card(NIC) yang dipasang pada masing-masing komputer. 4. Switch digunakan untuk mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer

lain. Hub juga bisa digunakan untuk menggantikan posisi switch. Namun kualitas transmisi data masih lebih baik menggunakan switch.

5. Software untuk mengatur sistem jaringan pada masing-masing komputer. 6. Server apabila diperlukan sistem jaringan yang terkendali.

4. Kabel Jaringan

Kabel jaringan yang umum dipakai ada 2 jenis. Jenis yang pertama adalah

twistedpairatau dikenal dengan10BaseT. Kabel ini seperti kabel telepon tetapi memiliki 8 kawat yang dipilin menjadi 4 pasang. Jenis kabel kedua adalahthin-coaxyang dikenal dengan 10Base2. Kabel ini menyerupai kabel coaxial yang biasa digunakan untuk menghubungkan video recorder dengan TV. Dari 2 jenis kabel di atas yang sering digunakan adalah kabel 10BaseT. Kabel 10BaseT memiliki kualitas transmisi data sekaligus mudah dalam penanganan kerusakan jaringan. Kabel 10BaseT dihubungkan dari komputer ke switch atau hub.

Apabila dalam jaringan terdapat 5 buah komputer, maka diperlukan 5 utas kabel

10BaseT. Masing-masing komputer secara individual terhubung ke switch atau hub sehingga membentuk jaringan dengantopologi star.

(17)

1. Konektor/sepatu kabel yang dikenal denganRJ-45.

2. Cat5e patch paneldanwall outletyang digunakan sebagai terminal kabel penghubung antara ruang dalam sekolah ke pusat jaringan.

3. Wall mounted cabinetyang digunakan untuk melindungi terminal kabel.

(18)

5. Network Interface Card (NIC)

Network Interface Card sering disebut dengannetwork cardatauLAN card. NIC menghubungkan sistem komputer dengan kabel jaringan sehingga terbentuk sistem jaringan komputer. Setiap komputer yang terhubung ke jaringan harus memiliki NIC. Network card yang umum dipakai adalah tipe 10/100 NICs yang beroperasi antara 10Mbps sampai 100Mbps. Komputer yang terhubung ke jaringan dengan teknologi nirkabel harus menggunakanwireless card.

6. Hub dan Switch

Hub adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan antar komputer dan perlatan lain dalam jaringan. Fungsi hub yaitu untuk mengarahkan informasi dalam jaringan sehingga sampai ke tujuan. Namun untuk mendapatkan kualitas transformasi data yang baik dapat digunakan switch untuk menggantikan hub. Hub dan switch memiliki persamaan fungsi untuk mengarahkan informasi dalam

jaringan. Namun switch memiliki nilai lebih dibandingkan hub. Dengan switch masing-masing koneksi mendapatkan bandwidth yang tetap dan beroperasi dengan kecepatan penuh. Berberda dengan hub, bandwidth dibagi untuk setiap koneksi, sehingga printer, dan peralatan lain dalam jaringan akan mengalami proses transmisi data yang lambat. Bahkan bisa menyebakan terjadi colision (tabrakan) data dalam jaringan dan berkakhir dengan rusaknya data.

(19)

7. Jaringan Komputer Nirkabel

Jaringan komputer nirkabel atau sering disebut dengan wireless prinsipnya sama dengan jaringan komputer yang menggunakan kabel. Jaringan ini juga menggunakan peraturan dan protokol yang sama dengan jaringan kabel. Perbedaannya terletak pada medium dan network frame yang digunakan untuk mentransmisikan data. Pada jaringan tanpa kabel menggunakan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tertentu untuk mengirimkan data dari satu komputer ke komputer lainnya dalam jaringan.

Jaringan komputer nirkabel terdiri dari dua pokok komponen yaitu Wireless Access Point sebagai stasiun sentral dan Wireless Card yang terpasang pada setiap komputer dalam jaringan untuk menerima dan mengirimkan data dari dan ke sentral stasiun. Radius yang bisa dijangkau sebuahAccess Pointadalah 100 meter untuk instalasi dalam gedung dan 350 meter untuk instalasi di luar gedung. Penerapan jaringan komputer nirkabel memberikan kemudahan dalam instalasi jaringan. Setiap penambahan stasiun baru tidak perlu menambah kabel untuk stasiun baru. Komputer yang dilengkapi wireless cardbisa langsung berkomunikasi dengan komputer lain di dalam jaringan.

(20)

8.Desain Jaringan Komputer di Sekolah

Untuk membangun jaringan komputer di sekolah beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:

1. Kebutuhan sekolah, merupakan pertimbangan pertama yang bisa dijadikan patokan pengembangan jaringan komputer. Sejauh mana kebutuhan sekolah perlu diadakannya jaringan komputer sehingga nantinya bisa digunakan semaksimal mungkin.

2. Anggaran biaya, merupakan pertimbangan kedua yang mendukung terciptanya sebuah jaringan komputer di sekolah. Kebutuhan jaringan komputer yang komplek dan luas tentunya memerlukan biaya yang besar. Sebaiknya pembangunan jaringan komputer dilakukan sedikit demi sedikit agar tidak terjadi pemborosan biaya.

3. Model jaringan, adalah tahap perencanaan pengambangan jaringan komputer di sekolah. Model jaringan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah membuat sistem jaringan bisa digunakan lebih efektif.

4. Komponen jaringan, adalah tahap implementasi jaringan komputer.

Pemilihan komponen jaringan harus disesuaikan dengan kondisi sekolah yang meliputi bentuk bangunan, tata letak bagunan/ruang, jarak antar bangunan, dan kemudahan pengembangan pada masa berikutnya.

(21)

Gambar di atas adalah contoh stuktur jaringan komputer di sekolah yang melibatkan beberapa komponen jaringan baik yang menggunakan kabel maupun nirkabel. Dari struktur di atas dapat disederhanakan menjadi seperti gambar di bawah.

(22)

Gambar 14. Struktur jaringan komputer sekolah yang disederhanakan

Dari gambar di atas semua ruang kelas dan ruang lain terhubung kejaringan dan berpusat pada satu sentral jaringan. Sentral jaringan menghubungkan jaringan sekolah ke jaringan internet melalui sebuah server gateway yang dilengkap dengan modem/router. Selain itu sentral jaringan juga memberikan fasilitas server yang memiliki sumberdaya yang bisa digunakan bersama-sama seperti file, scanner, dan printer.

(23)

Sentral jaringan komputer bisa di desain seperti gambar di atas. Sentral jaringan memiliki satu atau lebih server yang bisa dimanfaatkan oleh komputer di dalam jaringan dan koneksi internet yang bisa diakses melalui jaringan lokal.

Gambar di atas adalah contoh memanfaatkan sumber daya printer yang ada pada sebuah komputer. Apabila komputer yang terpasang printer tidak terhubung ke jaringan, maka hanya komputer yang memiliki printer yang bisa mencetak. Agar komputer lain bisa memanfaatkan printer yang ada pada sebuah komputer, maka komputer yangg terpasang printer harus digubungkan dengan jaringan dan membagi (sharing) printer. Kelemahan model ini apabila komputer yang terpasang printer mengalami gangguan atau tidak aktif, maka pengguna komputer lain dalam jaringan tidak bisa memanfaatkan printer.

Untuk mengatasi kendala pada masalah sebelumnya, maka setiap printer, scanner atau peralatan lain yang sekiranya bisa digunakan oleh komputer lain dalam jaringan,

(24)

maka printer atau secanner dihubungkan langsung ke jaringan. Agar printer atau scanner bisa dipasang langsung ke jaringan, maka printer atau scanner harus diberikan alamat atau IP address dengan menambahkan modul network printer atau network scanner.

Untuk desian laboratorium komputer bisa dikembangkan seperti gambar di atas. Tata letak komputer bisa disesuaikan dengan ruangan dan kenyamanan belajar.

Apabila kondisi ruang terlihat rapi maka teknologi jaringan nirkabel adalah pilihan yang tepat. Dengan wireless network juga bisa memudahkan guru dalam berpindah-pindah kelas atau ruangan tanpa putus dari jaringan.

(25)
(26)

Dokumentasi SMK PAB 7 Lubuk pakam Kota Medan (Sumber: hasil riset)

(27)
(28)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai Pelatihan Berbagi Sumber Daya Dalam Jaringan LAN, maka kesimpulan yang dapat diambil dari rangkaian kegiatan penelitian yang sudah dilakukan adalah:

1. SMK PAB 7 Lubuk Pakam merupakan salah satu Sekolah yang ingin meningkatkan sistem administrasi dan sistem pembelajarannya dengan mengaplikasikan sistem jaringan komputer, dimana dalam hal ini menggunakan jaringan LAN.

2. Respon kepala sekolah, guru-guru dan siswa-siswi sangat antusias, semuanya tercermin dengan adanya komunikasi timbal balik dengan para siswa dan seluruh civitas sekolah dari awal sampai dengan akhir kegiatan.

3. Minimnya pengetahuan civitas sekolah tentang komputer jaringan sehingga sebelum mengenalkan sistem jaringan komputer, terlebih dahulu mereka diajarkan bagaimana dasar-dasar jaringan komputer.

4. Tidak semuanya siswa memiliki pola pemikiran yang cepat tanggap dalam belajar, terutama pemahaman tentang jaringan komputer, mungkin dikarenakan adanya banyak faktor. Sehingga dibutuhkan kecerdasan dari kami sebagai pelatih untuk menciptakan suasana komunikasi yang sederhana dengan menggunakan redaksi bahasa yang mudah dimengerti.

(29)

B. SARAN

Adapun saran-saran yang dapat diberikan selama kegiatan pelatihan. 1. Diharapkan kegiatan penelitian ini menjadi salah satu upaya merangsang

minat dan meningkatkan kreativitas mahasiswa. Sehingga dengan adanya kegiatan penelitian tersebut, dapat menjadi wadah dan wahana memperkaya dan mematangkan ilmu didalam bidang jaringan komputer.

2. Diharapkan kepada para ilmuan dan pemerintah setempat agar memberikan sosialisasi atau penyuluhan terhadap penyesuaian dan peningkatan taraf ilmu pengetahuan dibidang komputer jaringan serta manfaat-manfaatnya

3. Diharapkan kepada pihak sekolah agar dapat menggunakan jaringan komputer dengan baik dan dimanfaatkan untuk sistem administrasi sekolah maupun dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai sarana dan fasilitas yang efisien , efektif dan akurat.

4. Diharapkan untuk peneliti agar mengadakan penelitian lanjutan agar dapat meningkatkan sistem jaringan komputer yang telah ada di seluruh Tanah Air Indonesia.

Gambar

Tabel 1. Tabel perbandingan jaringan model peer-to-peer dengan client/server
Gambar  di  atas  adalah  contoh  stuktur jaringan  komputer  di  sekolah  yang  melibatkan beberapa  komponen  jaringan  baik  yang  menggunakan  kabel  maupun nirkabel
Gambar 14. Struktur jaringan komputer sekolah yang disederhanakan
Gambar di atas adalah contoh memanfaatkan sumber daya printer yang ada pada sebuah komputer

Referensi

Dokumen terkait

memperlihatkan bahwa terdapat fluktuasi jumlah rataan total eritrosit dalam darah pada kelompok yang tidak diberi perlakuan suplementasi mineral (T0) pada fase

Pada hasil analisis rata-rata jumlah akar dan jumlah daun menunjukkan bahwa kolkisin 0 ppm (K0) memberikan rata-rata jumlah akar dan jumlah daun yang lebih

harus dilampirkan surat pernyataan bahwa tanah yang dikuasai dan atau dimiliki tidak dalam sengketa dari pemohon serta untu kegiatan pemagaran, pernyataan tersebut harus diketahui oleh

Alhasil tergenapi pula pernyataan Baudrillard bahwa gerak / pola konsumsi masyarakat saat ini tidak lagi didasarkan pada pertukaran barang material dengan nilai guna, namun lebih

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat data

Adapun simpulan pada penelitian ini adalah udang putih (Litopenaeus vannamei) di sungai Bone telah tercemar dengan logam berat timbal (Pb) berdasarkan 5

Sedangkan pada perlakuan Lemon 0,7; 0,8% dan Jeruk 0,6% menunjukan hambatan pertumbuhan yang nyata, hal tersebut terlihat pada penyimpanan sampai dengan hari ke-5

Akan tetapi, informan juga memiliki beberapa cara positif dan jalan keluar yang dirasakan efektif untuk mengatasi pikiran seksualnya, seperti menenangkan pikirannya dengan berdoa,