• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERENCANAAN KINERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PERENCANAAN KINERJA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

23

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. PERENCANAAN STRATEGIS

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan pada masa depan tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategi lokal, nasional dan global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah dengan menyusun suatu perencanaan yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Dengan pendekatan perencanaan strategi yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya secara berkesinambungan dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan dalam hal ini periode Tahun 2015-2019 sesuai dengan periode RPJMD Kepala Daerah. Proses inilah yang akan menghasilkan Rencana Strategi (Renstra) instansi pemerintah yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, indikator sasaran, kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya.

Rencana Strategis yang diuraikan pada bab ini adalah Rencana Strategis tahun 2015-2019, yang terdiri 7 (tujuh) komponen yaitu : Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja Sasaran, Kebijakan dan Program serta Penanggungjawab Program.

(2)

24

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II

1. Pernyataan Visi

Visi merupakan cara pandang jauh kedepan tentang kemana dan bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi merupakan suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah.

Dalam mengantisipasi tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak secara terus menerus mengembangkan peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa mengupayakan perubahan ke arah perbaikan. Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan yang terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil (outcomes).

Adapun perumusan Visi Dinas Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :

Pernyataan visi di atas, mengandung makna sebagai berikut: a. Transportasi Kota Pontianak Yang Disiplin

Mengandung makna bahwa Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak dalam kegiatan dan kebijakannya selalu berupaya menciptakan Aparatur yang taat dan melaksanakan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta berupaya mengkondisikan masyarakat yang taat akan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

b. Transportasi Kota Pontianak Yang Tertib

Mempunyai pengertian bahwa berbagai kebijakan dan program diupayakan untuk peningkatan fasilitas, sarana dan prasarana penunjang secara

“TRANSPORTASI KOTA PONTIANAK YANG DISIPLIN, TERTIB,

AMAN DAN LANCAR SERTA TERSEDIANYA KOMUNIKASI

(3)

25

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II optimal baik di Bidang Lalu Lintas, Bidang Perairan dan penyeberangan serta Terminal, sehingga dapat menciptakan Transportasi yang tertip dan teratur baik bagi masyarakat pengguna maupun masyarakat pelaku bidang transportasi.

c. Transportasi Kota Pontianak Yang Aman dan Lancar

Menciptakan Transportasi Kota Pontianak yang aman dan lancar merupakan cita-cita Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak dengan melibatkan partisipasi seluruh masyarakat dalam menerapkan ketentuan dan peraturan bidang Perhubungan dan Kominfo serta dalam menciptakan keamanan, keselamatan, kenyamanan dan kelancaran berlalulintas.

d. Tersedianya Komunikasi dan Informasi Yang Andal

Mempunyai pengertian bahwa Dishubkominfo dalam kebijakan dan program peningkatan pelayanan berupaya secara optimal melakukan peningkatan dan penyediaan fasilitas sarana dan prasara komunikasi dan informatika sehingga dapat menyediakan/menyajikan informasi dan komunikasi dengan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan masyarakat dan aparatur. Terhadap penyediaan komunikasi dan informatika keluar (ekstern), Dishubkominfo berupaya menyediakan informasi yang akurat, jelas dan up to date dengan kemudahan mengakses informasi serta melakukan pengendalian dan penataan terhadap perkembangan jasa usaha telekomunikasi, meningkatkan diseminasi dan penyebaran informasi melalui berbagai media serta pembinaan kelompok informasi masyarakat. Sedangkan terhadap lingkungan intern, Dishubkominfo memfasilitasi penyediaan aplikasi dan media informasi yang dapat dimanfaatkan oleh masing-masing SKPD dalam memberikan informasi kepada masyarakat serta penyediaan fasilitas pemeliharaan terhadap jaringan internet dan server jaringan.

(4)

26

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II Sebagai keselarasan dan wujud pencapaian Visi Kota Pontianak yaitu “Pontianak Kota Khatulistiwa Berwawasan Lingkungan, Terdepan Dalam Kualitas Sumber Daya Manusia, Prima Dalam Pelayanan Publik Didukung Dengan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih”, dengan pengertian bahwa :

Kota Khatulistiwa :

Yaitu Dishubkominfo berupaya menciptakan transportasi yang aman dan lancar yang mendukung Image Positif Kota Pontianak yang sesuai dengan letak geografisnya sebagai pintu gerbang Provinsi Kalimantan Barat dan merupakan salah satu kota yang dapat diakses dari dan ke negara tetangga Malaysia melalui darat serta merupakan kota transit dalam kegiatan perdagangan dan jasa baik secara lokal, regional dan internasional.

Berwawasan Lingkungan :

Sebagai Kota yang sedang berkembang, pembangunan Kota Pontianak dilakukan secara berimbang dengan memperhatikan kualitas lingkungan hidup, kebersihan, keindahan, kenyamanan serta tertib dan teratur sesuai dengan rencana tata ruang kota. Berkenaan dengan hal tersebut untuk mewujudkan Pontianak Sehat maka Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak berupaya meningkatkan kualitas Pengujian Kendaraan Bermotor sehingga kendaraan yang lolos uji merupakan kendaraan yang memenuhi syarat kelaikan/keamanan kendaraan dan mengurangi dampak polusi (menjaga udara bersih), sehingga tercipta keamanan dan kelancaran transportasi dengan suasana disiplin dan tertib.

Terdepan Dalam Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) :

Dengan kondisi transportasi Kota Pontianak yang aman dan lancar dapat mendukung memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mobilitas memperoleh akses layanan pendidikan dan kesehatan.

(5)

27

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II

Prima Dalam Pelayanan Publik :

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak dalam berbagai kebijakan dan program peningkatan pelayanan kepada masyarakat, melalui gerakan Pelayanan Prima Dishubkominfo dengan mengedepankan efektifitas, efisiensi dan kepuasan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan fasilitas sarana dan prasarana transportasi dan kominfo serta pelayanan lainnya sesuai dengan tugas dan fungsi Dishubkominfo Kota Pontianak.

Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih :

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak dalam berbagai kebijakan dan program peningkatan pelayanan kepada masyarakat berupaya mengedepankan prinsip-prinsip good governance yaitu : mengedepankan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan bidang Perhubungan dan Kominfo, penegakan disiplin dan ketaatan hukum dalam berlalu lintas.

2. Pernyataan Misi

Misi merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan instansi pemerintah, sesuai visi yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Pernyataan misi mengandung pernyataan yang mencerminkan pandangan organisasi tentang kemampuan dirinya dan merupakan hal yang sangat penting untuk mengarahkan kegiatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak untuk lebih eksis dan dapat mengikuti efek global otonomi daerah.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak memiliki misi:

1. MENINGKATKAN PELAYANAN ADMINISTRASI, AKUNTABILITAS

KINERJA DAN KEUANGAN SERTA PROFESIONALISME SUMBER DAYA APARATUR.

(6)

28

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II

2. MENINGKATKAN PELAYANAN DAN PENATAAN SARANA DAN

PRASARANA PERHUBUNGAN UNTUK MENCIPTAKAN

KEAMANAN, KETERTIBAN DAN KELANCARAN LALU LINTAS DARAT DAN SUNGAI.

3. MENINGKATKAN PELAYANAN DAN AKSES INFORMASI

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA.

Dari ke 3 (tiga) Misi yang ditetapkan di atas, secara jelas dapat dilihat dari uraian berikut ini :

MISI ke 1 : “Meningkatkan Pelayanan Administrasi, Akuntabilitas Kinerja

Dan Keuangan Serta Profesionalisme Sumber Daya Aparatur”.

Misi ini ditetapkan dalam upaya untuk Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif, menciptakan Profesionalisme birokrasi serta Sumber Daya Aparatur yang profesional, handal, dan memiliki wawasan pengetahuan, keterampilan, moral dan disiplin dalam melaksanakan tugas-tugas kedinasan dalam rangka meningkatkan pelayanan prima dan mewujudkan tata pemerintahan yang baik.

MISI ke 2 : Meningkatkan Pelayanan dan Penataan Sarana dan

Prasarana untuk mewujudkan Keamanan, Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas Darat dan Sungai”.

Misi ini ditetapkan dalam upaya untuk menjadikan Transportasi di Kota Pontianak lebih disiplin, tertib, aman dan lancar melalui peningkatan pelayanan, pengendalian dan pengawasan melalui penataan dan peningkatan fasilitas sarana dan prasaranan perhubungan darat dan sungai yang memadai sesuai kebutuhan.

(7)

29

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II

MISI ke 3 : Meningkatkan Pelayanan dan Akses Informasi, Komunikasi

dan Informatika”.

Misi ini ditetapkan dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan dalam hal kelancaran akses informasi, komunikasi dan informatika kepada masyarakat baik melalui pembinaan dan pengembangan fasilitas informasi, komunikasi dan informatika, pengawasan serta sosialisasi terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku dibidang perhubungan, komunikasi dan informatika dengan menciptakan peran serta/partisipasi Masyarakat.

3. Tujuan

Tujuan merupakan implementasi/penjabaran dari misi dan merupakan sesuatu (apa) yang akan dicapai dan menghasilkan apa, dalam kurun waktu tertentu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun kedepan.

Adapun rumusan tujuan di dalam Perencanaan Strategis Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak Tahun 2015 – 2019 adalah :

a. Mewujudkan Profesionalisme Aparatur dan Profesionalisme Birokrasi.

b. Mewujudkan Transportasi Kota Pontianak Yang Disiplin, Tertib, Aman dan Lancar.

c. Mewujudkan Pelayanan dan Akses Informasi dan Komunikasi Yang Andal.

4. Sasaran

Sasaran adalah penjabaran tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan secara nyata oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak dalam jangka waktu tahunan, sampai lima tahun mendatang. Sasaran di dalam Rencana Strategis Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak Tahun 2015 – 2019 adalah:

(8)

30

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II 1) Meningkatnya Kinerja Aparatur untuk mewujudkan pelayanan prima dan tata

pemerintahan yang baik.

2) Meningkatnya Pelayanan dan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Bidang Perhubungan.

3) Meningkatnya Peranserta Masyarakat dalam Pelayanan Akses Informasi, Komunikasi dan Informatika.

5. Strategi dan Kebijakan (Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran)

Untuk mencapai tujuan dan sasaran di dalam Rencana Strategis (Renstra) diperlukan strategi. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Adapun Strategi untuk mencapai visi dan misi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak akan ditempuh dengan menetapkan kebijakan.

Kebijakan merupakan ketentuan yang telah disepakati pihak terkait yang di tetapkan oleh pihak yang berwenang untuk di jadikan pedoman bagi setiap organisasi, agar adanya keterpaduan dan upaya untuk mencapai Visi dan Misi.

Adapun Strategi dan Kebijakan yang di tetapkan untuk mencapai Tujuan dan Sasaran Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak adalah :

1. Tujuan 1 : Mewujudkan Profesionalisme Aparatur dan

Profesionalisme Birokrasi.

Sasaran 1 : Meningkatnya Kinerja Aparatur untuk mewujudkan pelayanan prima dan tata pemerintahan yang baik.

Strategi 1 : Penguatan Sumber Daya Aparatur.

Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu :

a. Penerapan sistem pelatihan dan pengembangan SDM aparatur yang sesuai kebutuhan.

(9)

31

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II b. Penerapan sistem penghargaan dan hukuman (reward and punishment). c. Penyediaan sarana prasarana kerja yang memadai.

2. Tujuan 2 : Mewujudkan Transportasi Kota Pontianak Yang Disiplin,

Tertib, Aman dan Lancar

Sasaran 2 : Meningkatnya Pelayanan dan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Bidang Perhubungan.

Strategi 2 : Optimalisasi Pelayanan Pengelolaan dan Penataan

Fasilitas Sarana Dan Prasarana Perhubungan.

Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu :

a. Meningkatkan Pelayanan Publik melalui penyediaan fasilitas sarana dan prasarana perhubungan.

b. Meningkatkan Sistem Transportasi dan Angkutan Umum/Massal yang Mendukung kelancaran pergerakan penumpang dan distribusi barang / jasa dalam kerangka pengembangan konektivitas intrawilayah maupun interwilayah.

c. Meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi untuk memberikan pelayanan kepada pengguna jasa transportasi.

d. Meningkatkan Fungsi dan Penataan Angkutan Sungai. e. Mengembangkan Sistem dan Manajemen Perparkiran.

f. Meningkatkan Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Lalu Lintas Darat dan Sungai.

g. Mendorong partisipasi peran swasta dalam penyediaan sarana angkutan dengan memperhitungkan efisiensi, daya beli masyarakat, serta memperhatikan kepentingan penyedia jasa angkutan (operator) terkait jaminan kelangsungan usaha.

h. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia transportasi guna mewujudkan penyelenggaraan bidang perhubungan yang efektif dan efisien.

(10)

32

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II

3. Tujuan 3 : Mewujudkan Pelayanan dan Akses Informasi dan

Komunikasi Yang Handal

Sasaran 3 : Meningkatnya Peranserta Masyarakat dalam Pelayanan Akses Informasi, Komunikasi dan Informatika.

Strategi 3 : Peningkatan Fasilitas Sarana Komunikasi dan Informasi

Serta Kualitas Informasi dan Komunikasi.

Kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan strategi ini, yaitu :

a. Meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur komunikasi dan Informasi dalam kerangka meningkatkan cakupan dan intensitas diseminasi dan distribusi informasi pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan. b. Meningkatkan partisipasi peranserta masyarakat dalam mendistribusikan

informasi dalam kerangka pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat (KIM).

c. Meningkatkan Pembinaan dan pengawasan Usaha Jasa Bidang Komunikasi dan Informatika.

d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia bidang komunikasi dan informatika guna mewujudkan penyelenggaraan komunikasi dan informasi yang efektif dan efisien.

A. PERJANJAN KINERJA TAHUN 2015

Perjanjian kinerja merupakan sebuah kesepakatan kinerja antara kedua belah pihak terhadap tingkat capaian kinerja yang akan dicapai dan dikaitkan dengan tingkat pelaksanaan program/kegiatan, dalam hal ini antara Pimpinan SKPD dengan Walikota. Perjanjian kinerja ini menjabarkan rencana program/kegiatan dan targetnya dikomitmenkan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak untuk dapat dicapai pada suatu tahun anggaran, yaitu tahun 2015.

(11)

33

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II Perjanjian dan rencana kinerja tahunan 2015 sebagaimana dituangkan dalam Lampiran Penetapan Kinerja tahun 2015, yang merupakan suatu perjanjian atau kontrak kinerja tahunan SKPD, yang memuat sasaran strategis, indikator kinerja sasaran, target sasaran yang disusun berdasarkan indikator kinerja utama SKPD, program dan kegiatan beserta target keluaran (output) dan anggaran per program/kegiatan. Perjanjian kinerja atau Penetapan Kinerja ini akan menjembatani antara Rencana Strategis yang telah disusun dengan Laporan Akuntabilitas Kinerjanya setiap tahun.

Perjanjian kinerja yang akan dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak tahun 2015 didasarkan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak Tahun 2015, yang merupakan dokumen yang memberikan kewenangan kepada Dinas Perhubungan Kota Pontianak untuk mengelolanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Adapun Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak pada Tahun Anggaran 2015 yang akan dinilai dan dituangkan ke dalam LAKIP, hanya Sasaran Strategis Pembangunan beserta indikator kinerja sasaran dan target yang ingin dicapai. Sedangkan sasaran rutin kesekretariatan tidak dibahas. Adapun 2 (dua) sasaran strategis pembangunan, yaitu sebagai berikut :

1. Sasaran Strategis ”Meningkatnya Pelayanan dan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Bidang Perhubungan”

Total anggaran yang dialokasikan untuk mewujudkan tercapainya sasaran strategis ”Meningkatnya Pelayanan dan ketersediaan Sarana dan Prasarana Bidang Perhubungan” adalah sebesar Rp4.465.321.500 yang terdiri atas 10 (sepuluh) indikator kinerja sasaran, yaitu :

(12)

34

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II

a. Persentase Tingkat Keberfungsian APILL dan Fasilitas Perlengkapan Jalan

Indikator ini dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dan 3 (tiga) Kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp237.680.000. Adapun masing-masing indikator kinerja kegiatan (output) serta anggaran sebagaimana berikut :

1) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ, yang terdiri atas 3 (tiga) kegiatan, dengan masing-masing indikator kegiatan dan alokasi anggaran sebagai berikut :

a). Kegiatan Pemeliharaan rutin traffic light, CCTV, VMS dan Peralatan Radio Komunikasi dengan target fisik pemeliharaan selama 12 bulan dan indikator kinerja kegiatan (output) berupa persentase jumlah lokasi/simpang traffic light, flashing light, countdown light, CCTV, VMS dan peralatan radio komunikasi dalam kondisi baik yaitu 21 simpang dengan alokasi anggaran sebesar Rp156.780.000.

b). Kegiatan Pengadaan Peralatan/Komponen APILL, CCTV dan VMS dengan target fisik yaitu 4 jenis dan indikator kinerja kegiatan (output) berupa persentase jumlah lokasi/simpang traffic light, flashing light, countdown light, CCTV, VMS dan peralatan radio komunikasi dalam kondisi baik yaitu 21 simpang dengan anggaran sebesar Rp60.200.000.

c). Kegiatan Pemeliharaan Rutin Rambu-Rambu Lalu Lintas dengan alokasi anggaran Rp20.700.000 dan target fisik 12 bulan serta target indikator kinerja kegiatan (output) berupa jumlah rambu-rambu lalu lintas yang dilakukan pemeliharaan yaitu 50 buah.

b. Persentase terpeliharanya Terminal dan Halte dengan baik

Indikator ini dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dan 2 (dua) Kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp231.060.000. Adapun masing-masing indikator kinerja kegiatan (output) serta anggaran sebagaimana berikut :

(13)

35

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II 1) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ,

melalui kegiatan dan alokasi anggaran sebagai berikut :

a). Kegiatan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Terminal AKDP Batulayang dengan alokasi anggaran Rp204.260.000. Target fisik yaitu 4 fasilitas dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah fasilitas terminal yang dilakukan rehabilitasi dan pemeliharaan yaitu sebanyak 7 fasilitas.

b). Kegiatan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Terminal Dahlia dan Cempaka dengan alokasi anggaran Rp26.800.000. Target fisiknya adalah 2 fasilitas dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah fasilitas terminal yang dilakukan rehabilitasi dan pemeliharaan yaitu sebanyak 7 fasilitas.

c. Persentase tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (Rambu-Rambu, Marka dan Guardrail)

Indikator ini dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dan 2 (dua) Kegiatan serta 1 (satu) Kegiatan Penunjang, dengan total anggaran sebesar Rp460.800.000. Adapun masing-masing indikator kinerja kegiatan (output) serta anggaran sebagaimana berikut :

1) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas LLAJ yang akan dicapai melalui :

a). Kegiatan Pengadaan Rambu-Rambu Lalu Lintas, dengan alokasi anggaran sebesar Rp334.380.000. Target fisik 355 buah rambu dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah fasilitas perlengkapan jalan (rambu) yang terpasang/tersedia) yaitu 2.500 rambu.

b). Kegiatan Penunjang Pengadaan Rambu-Rambu Lalu Lintas, dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.460.000. Target fisik 355 buah rambu dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah fasilitas perlengkapan jalan (rambu) yang terpasang/tersedia) yaitu 2.500 rambu.

(14)

36

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II c). Kegiatan Pengecatan Marka Jalan dengan alokasi anggaran sebesar

Rp123.960.000. Target fisik yaitu 270 m2 dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah fasilitas perlengkapan jalan (marka) yang tersedia yaitu1.350 m2/5 tahun.

d. Persentase Peningkatan Pelayanan Angkutan Darat

Indikator ini dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dan 2 (dua) Kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp431.235.000. Adapun masing-masing indikator kinerja kegiatan (output) serta anggaran sebagaimana berikut :

1) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas LLAJ, yang dicapai melalui:

a). Kegiatan Pengecatan Zebra Cross, dengan target fisik yaitu 121,26 m2 dan dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah titik/lokasi zebra cross yang tersedia yaitu 75 lokasi. Kegiatan ini dengan alokasi anggaran Rp63.660.000

b). Kegiatan Pengadaan dan Pembuatan Zona Selamat Sekolah (ZoSS) dengan alokasi anggaran Rp367.575.000. Target fisik yaitu 4 lokasi dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah lokasi/fasilitas Zona Selamat Sekolah (ZoSS) yang tersedia yaitu 7 lokasi.

e. Persentase Peningkatan Penertiban Parkir pada kawasan perdagangan dan jasa

Indikator ini dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dan 1 (satu) Kegiatan dengan total anggaran Rp 149.400.000. Adapun indikator kinerja kegiatan (output) serta anggaran sebagaimana berikut :

1) Program Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Angkutan LLAJ, yang dicapai melalui :

a). Kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan Penertiban Perparkiran dengan anggaran Rp149.400.000. Adapun target fisik dilaksanakan oleh 1 tim dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah kegiatan pengendalian, pengawasan dan penertiban perparkiran yaitu 60 lokasi.

(15)

37

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II

f. Persentase Kelancaran Arus Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Indikator ini dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dan 5 (lima) dengan total anggaran sebesar Rp1.399.636.500. Adapun masing-masing indikator kinerja kegiatan (output) serta anggaran sebagaimana berikut :

1) Program Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Angkutan LLAJ, yang dicapai melalui kegiatan :

a). Kegiatan Pengaturan dan Penjagaan Lalu Lintas (Turgalantas) Insidentil dan Khusus dengan alokasi anggaran Rp284.273.000. Target fisik yaitu dilaksanakan dalam 12 bulan dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah lokasi jalan dalam kondisi lancar, aman dan tertib pada jam-jam tertentu yaitu 20 titik.

b). Kegiatan Patroli dan Razia Pengawasan dan Penertiban Lalu Lintas dengan alokasi anggaran sebesar Rp779.885.000. Target fisiknya adalah 12 bulan pelaksanaan dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah lokasi/kawasan jalan dalam kondisi tertib lalu lintas yaitu 15 lokasi.

c). Kegiatan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan anggaran Rp108.994.000. Target fisik yaitu 12 bulan pelaksanaan dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah bahan kebijakan bidang lalu lintas yang dihasilkan yaitu 8 bahan kebijakan.

d). Kegiatan Pemilihan Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Pontianak dengan target fisiknya adalah 3 pelajar dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah penghargaan/pelopor yang diberikan yaitu 3 pelopor. Kegiatan ini alokasi anggarannya adalah sebesar Rp43.892.500.

e). Kegiatan Pengendalian, Pengawasan dan Penertiban Terminal dengan anggaran Rp182.592.000. Target fisik kegiatan ini yaitu dilaksanakan selama 12 bulan dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah kegiatan pengendalian, pengawasan dan penertiban terminal yaitu 365 kali.

(16)

38

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II

g. Persentase Peningkatan Potensi Parkir

Indikator ini dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dan 1 (satu) Kegiatan dengan total anggaran Rp70.104.000. Adapun indikator kinerja kegiatan (output) serta anggarannya adalah :

1) Program Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Angkutan LLAJ, melalui kegiatan :

a). Peningkatan Potensi dan Uji Petik Perparkiran dengan alokasi anggaran Rp70.104.000. Target fisik yaitu 2 tim dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah penerimaan retribusi perparkiran yaitu Rp1.510.040.000.

h. Persentase berfungsinya Dermaga Sungai dan Pelabuhan Penyeberangan

Indikator ini dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dan 2 (dua) Kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp274.820.000. Adapun masing-masing indikator kinerja kegiatan (output) serta anggaran sebagaimana berikut :

1) Program Rehabilitasi Prasarana Dermaga Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP), yang dicapai melalui :

a). Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Dermaga Pelabuhan dengan alokasi anggaran Rp90.560.000. Target fisik yaitu 12 bulan pelaksanaannya dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah trip pelayanan penyeberangan penumpang dan kendaraan yaitu 24.420 trip.

b). Kegiatan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Pelabuhan Penyeberangan Jalan Bardan-Siantan Pontianak dengan target fisik yaitu 2 fasilitas dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah fasilitas dermaga ferry penyeberangan sungai dalam kondisi baik). Anggaran kegiatan ini sebesar Rp184.260.000.

(17)

39

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II

i. Persentase Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai

Indikator ini dicapai melalui pelaksanaan 2 (dua) Program dan 5 (lima) Kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp546.590.000. Adapun masing-masing indikator kinerja kegiatan (output) serta anggaran sebagaimana berikut :

1) Program Pembangunan Sarana dan Prasarana ASDP, dengan melalui : a). Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Tiang Pancang Fender

Dermaga dengan alokasi anggaran 202.650.000. Target fisik yang akan dicapai adalah 11 buah dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah fasilitas dermaga yang dibangun yaitu 1 fasilitas.

2) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Sungai dan Pedalaman¸ melalui :

a) Kegiatan Pembinaan Penyelenggaraan Pelabuhan dan Dermaga Milik Pemerintah dengan anggaran Rp38.400.000. Target fisik yaitu 12 bulan pelaksanaan dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah bahan kebijakan yang dihasilkan terkait penyelenggaraan dermaga dan pelabuhan milik Pemerintah Kota Pontianak yaitu 10 bahan kebijakan.

b) Kegiatan Pengaturan dan Pengendalian Operasional/Aktivitas Pelabuhan dan Dermaga Pedalaman dengan alokasi anggaran Rp105.480.000. Target fisik yaitu 12 bulan dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah aktivitas sandar kapal laut, angkutan sungai dan pedalaman adalah 8.800 hari sandar.

c) Kegiatan Operasional Pemungutan dan Penagihan Retribusi Kepelabuhan dengan alokasi anggaran Rp36.600.000. Target fisik yaitu 12 bulan pelaksanaan dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah penerimaan pendapatan asli daerah sektor kepelabuhan yaitu Rp. 2.415.000.000

d) Operasional Pengendalian, Pengawasan dan Penertiban Angkutan Perairan dengan anggaran Rp163.460.000. Target fisik yaitu 12 bulan

(18)

40

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah surat persetujuan berlayar (spb) yang dikeluarkan yaitu 8.800 surat.

j. Persentase Jumlah Uji Kendaraan Angkutan Umum dan Barang

Indikator ini dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dan 4 (empat) Kegiatan dengan total anggaran Rp663.996.000. Adapun program dan kegiatannya adalah :

1) Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor, yang meliputi :

a). Kegiatan Operasional Pengendalian Peralatan Pengujian Kendaraan Bermotor dengan target fisik 12 bulan dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah kendaraan bermotor yang di uji kelaikan yaitu 13,299 unit. Alokasi anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp187.090.000.

b). Kegiatan Pengendalian, Pengawasan dan Penertiban Pengujian Kendaraan Bermotor dengan anggaran Rp 96.384.000. Target fisik yaitu 12 bulan dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah kendaraan bermotor yang di uji kelaikan yaitu 13,299 unit.

c). Kegiatan Pengadaan Alat Uji Emisi Gas Buang (Solar) dengan alokasi anggaran Rp178.392.000. Target fisik yaitu 1 set dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah kendaraan bermotor yang di uji kelaikan yaitu 13,299 unit.

d). Kegiatan Pengadaan Mesin Generator (Genset) PKB dengan anggaran Rp202.130.000. Target fisik yaitu 1 set dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah kendaraan bermotor yang di uji kelaikan yaitu 13,299 unit.

(19)

41

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II

2) Sasaran Strategis ”Meningkatnya Peran serta Masyarakat dalam Pelayanan

dan Akses Informasi, Komunikasi dan Informatika”.

Total anggaran yang dialokasikan untuk mewujudkan tercapainya sasaran strategis ”Meningkatnya Peran serta Masyarakat dalam Pelayanan dan Akses Informasi, Komunikasi dan Informatika.” adalah sebesar Rp750.355.950 yang terdiri atas 5 (lima) indikator kinerja sasaran, yaitu :

a. Persentase Izin Usaha Jasa Telekomunikasi yang memenuhi Syarat dan Ketentuan.

Indikator ini dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dan 2 (dua) Kegiatan dengan total anggaran Rp63.450.000. Adapun program dan kegiatannya adalah sebagai berikut :

1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik, dicapai melalui : a). Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Jasa Titipan, Warnet dan Radio

Siaran dengan alokasi anggaran Rp29.700.000. Adapun target fisiknya adalah 12 bulan pelaksanaannya dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah izin usaha jasa titipan, warnet dan radio siaran swasta yang memenuhi syarat dan ketentuan yaitu 123 usaha.

b). Kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Menara Telekomunikasi dengan alokasi anggaran Rp33.750.000 dan target fisik 10 bulan serta indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah menara telekomunikasi yang memenuhi syarat dan ketentuan yaitu 182 menara.

b. Persentase Peningkatan Pelayanan Komunikasi dan Informasi

Indikator ini dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dan 2 (dua) Kegiatan dengan total anggaran Rp191.616.450. Adapun program dan kegiatannya adalah :

1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik, dicapai melalui : a). Kegiatan Perbaikan dan Penggantian Komponen Jaringan dengan alokasi anggaran Rp78.700.000. Target fisik yaitu 12 bulan dan target

(20)

42

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah jaringan internet dan website pada skpd dalam kondisi baik/aktif yaitu 34 SKPD.

b). Kegiatan Operasional LPSE Kota Pontianak dengan target fisik yaitu 12 bulan pelaksanaan dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah instansi pemerintah yang difasilitasi melalui proses pengadaan barang dan jasa secara elektonik yaitu 38 instansi. Anggaran kegiatan ini adalah sebesar Rp112.916.450.

c. Pelaksanaan Diseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasional

Indikator ini dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dan 1 (satu) Kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp164.955.000. Adapun program dan kegiatannya adalah :

1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik, dan dicapai melalui :

a). Kegiatan Pelaksanaan Diseminasi Informasi dan Partisipasi Pameran/Ekspo dengan alokasi anggaran Rp164.955.000. Target fisiknya dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah persentase jumlah pelaksanaan diseminasi dan pendistribusian informasi yaitu 100%.

d. Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di Tingkat Kecamatan

Indikator ini dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dan 1 (satu) Kegiatan dengan total anggaran Rp38.200.000. Adapun program dan kegiatannya adalah :

1) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Publik, yang dicapai melalui :

a). Kegiatan Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dengan alokasi anggaran Rp38.200.000. Target fisik yaitu 1 tim dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah cakupan

(21)

43

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di tingkat kecamatan yaitu 6 kecamatan.

e. Persentase Peningkatan Pelayanan Komunikasi dan Informasi

Indikator ini dicapai melalui pelaksanaan 1 (satu) Program dan 4 (empat) Kegiatan dengan total anggaran Rp292.134.500. Adapun program dan kegiatannya adalah :

1) Program Penguasaan serta Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi, dicapai melalui :

a). Kegiatan Pengadaan Sarana Penunjang Pengelolaan Website Pemerintah Kota Pontianak dengan alokasi anggaran Rp126.600.000. Target fisik yaitu 8 jenis dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah fasilitas penunjang pengelolaan website pemerintah Kota Pontianak) yaitu 22 fasilitas.

b). Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Website Dishubkominfo Kota dengan target fisik yaitu 12 bulan dan target indikator kegiatan (output) adalah jumlah kegiatan updating website dishubkominfo yang dilakukan secara berkala yaitu sebanyak 24 kali. Alokasi anggaran kegiatan ini adalah Rp28.800.000.

c). Kegiatan Pelatihan dan Bimbingan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik dengan alokasi anggaran Rp43.184.500. Target fisik yaitu 12 bulan pelaksanaan dan target indikator kinerja kegiatan (output) adalah jumlah pelatihan dan bimbingan teknis pengadaan barang dan jasa secara elektronik) yaitu 20 pertemuan.

d). Kegiatan Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Peningkatan Pelayanan Publik LPSE dengan anggaran Rp93.550.000. Target fisik dan target indikator kegiatan (output) adalah jumlah instansi pemerintah yang difasilitasi melalui proses pengadaan barang dan jasa secara elektronik yaitu 38 instansi

(22)

44

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2015 – BAB II Total anggaran yang dialokasikan untuk mewujudkan tercapainya 2 (dua) sasaran strategis Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak di luar sasaran strategis kesekretariatan sebagaimana dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015 adalah sebesar Rp5.215.677.450.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk menyelenggarakan RUPST pada waktu yang telah ditentukan, maka 1 (satu) atau lebih Pemegang Saham yang memiliki

Berdasarkan hasil studi pendahuluan dan pembahasan, diperolehlah jawaban rumusan permasalahan yang merupakan kesimpulan penelitian dan pengembangan model pembelajaran

Sehubungan dengan Tahap Pembukaan dan Evaluasi Penawaran File I: Administrasi dan Teknis E-Lelang Terbatas Pengadaan Pekerjaan dimaksud di atas, kami sampaikan

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau sumbangan pemikiran bagi organisasi tentang Implementasi Electronic Government dalam Mewujudkan Good

Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa dengan semakin meningkatnya pemberian susu skim dan sukrosa dapat memicu pertumbuhan BAL lebih banyak, sebab nutrisi yang diperlukan

Berdasarkan konteks kalimat dan historis tersebut dapat disimpulkan bahwa ayat tersebut berbicara tentang kepemimpinan laki- laki atas perempuan dalam ranah domestik atau rumah

Danny menarik nafas kelegaan dan senang dengan roti besar yang bisa ia beli dengan harga kurang dari 10 sen.. Sam pasti

Serta kondisi lereng akan lebih berbahaya apabila hujan lebat karena menyebabkan tinggi awal pusat massa berubah menjadi lebih tinggi dengan run-out longsor lebih jauh