• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

SIMULASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PLAYFAIR CIPHER

PARASIAN D SILITONGA

DOSEN STMIK KRISTEN NEUMANN INDONESIA

ABSTRACT

Cryptography is the science and art to secure the message when the message is sent from one place to another. This research aims to produce an application encryption and decryption to secure a text-based messages using cryptographic methods Playfair Cipher. To perform the encryption and decryption process we also have to input the key to run the program. The design of this application was made by Visual Studio 2010. Through this application, users can perform encryption and decryption simulation against a sentence. Encryption and decryption process is not limited by the length of the text. The lock on the encryption and decryption process should be the same. it decryption is performed resulting in a loss character spaces and the addition of "X".

Keywords: Message Security, Kriptogafi, Playfair Cipher.

PENDAHULUAN

Kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini telah berpengaruh pada hampir semua aspek kehidupan manusia, tak terkecuali dalam hal berkomunikasi. Media komunikasi umum yang dapat digunakan oleh siapapun saat ini sangat rawan terhadap penyadapan informasi oleh pihak-pihak yang tidak berhak mengetahui informasi tersebut. Berbagai hal telah dilakukan untuk mendapatkan jaminan keamanan informasi rahasia ini. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah menyandikan (mengenkripsi) informasi atau pesan rahasia yang akan dikirim, sehingga walaupun pihak yang tidak berkepentingan dapat membaca informasi tersebut, pihak tersebut tetap sulit untuk dapat memahami isi informasi tersebut tanpa menggunakan sebuah media tertentu

Salah satu teknik untuk menjamin kerahasiaan informasi adalah dengan menggunakan teknik kriptografi. Informasi ini terlindung karena pesan asli akan diubah menjadi pesan cipher (pesan sandi) dengan menggunakan kunci tertentu sehingga pesan ini tidak dapat diketahui pihak yang tidak berkepentingan.

Kriptografi merupakan suatu seni dimana sebuah data diamankan melalui proses penyandian. Pada permulaannya kriptografi digunakan untuk mengamankan sebuah data berupa teks. Bermacam-macam algoritma yang digunakan dalam mengamankan sebuah data diantaranya adalah DES, RC5, Playfair Cipher, Affine Cipher, RSA dan masih banyak lagi algoritma kriptografi lainnya. Pada proses pembuatan tugas akhir ini data yang akan diamankan adalah berupa teks. Teks merupakan data yang dapat digolongkan sebagai data pribadi. Salah satu cara mengamankan sebuah kalimat adalah dengan algoritma kriptografi. Pada tugas akhir ini algoritma kriptografi yang dipakai adalah algoritma Playfair Cipher. Pengamanan sebuah kalimat dengan kriptografi memiliki perbedaan yang dapat menjadikan kesulitan tersendiri. Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis merasa tertarik untuk mengangkat judul penelitian “Simulasi Enkripsi dan Dekripsi Menggunakan Metode Playfair Cipher”.

(2)

2

LANDASAN TEORI Kriptografi

Secara bahasa Kriptografi berasal dari kata crypto yang berarti rahasia dan graphy yang berarti tulisan. Jadi kriptografi dapat diartikan sebagai tulisan rahasia. Secara istilah dapat didefinisikan sebagai studi tentang teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan keamanan informasi. Teknik kriptografi terdiri dari simetri dan asimetri. Teknik ini digunakan untuk mengamankan aplikasi (kemanan informasi) sehingga dapat menjaga kerahasiaan, integritas data, autentikasi data dan non- repudiation Kriptografi diperlukan karena pada dasarnya informasi sangat peting bagi segala aspek, tuntutan kemanan informasi berubah dari waktu ke waktu. Perubahan tuntutan ini terjadi karena transformasi atau penggunaan perlengkapan kebutuhan utama untuk pertukaran informasi, dari mulai cara tradisional (fisik) yang membutuhkan mekansime pengarsipan atau administrasi secara fisik dan membutuhkan ruang yang lebih besar, menggunakan otomatisasi komputer personal, sampai transfer informasi melalui penggunaan jaringan komputer, baik intranet maupun internet yang sekarang menjadi tren dan kebutuhan.Kriptografi secara umum merupakan ilmu dan seni untuk menjaga kerahasian berita. Kriptografi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari teknik- teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta Otentikasi, Namun, pada kriptografi tidak semua aspek keamanan informasi akan ditangani.

Ada empat tujuan mendasar dari kriptografi yang juga merupakan aspek keamanan informasi adalah :

1. Kerahasiaan (Confidentiality) Adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki kunci rahasia atau otoritas untuk membuka informasi yang telah disandikan.

2. Integritas Data (Data Integrity) Berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk dapat menjaga integritas data, suatu sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data yang dilakukan pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pendistribusian data lain ke dalam data yang asli.

3. Otentifikasi (Authentication)

Berhubungan dengan identifikasi, baik secara kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomuniasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan harus diOtentikasi keasliannya, isi datanya, waktu pengiriman dan lain sebagainya.

4. Non-repudiasi (Non-repudiation) Merupakan usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap pengiriman atau terciptanya suatu informasi oleh yang mengirimkan atau membuat.

Sandi Playfair Cipher

Playfair Cipher merupakan salah satu

algoritma kriptografi klasik yang ditemukan oleh Sir Charles Wheatstone akan tetapi dipromosikan oleh Baron Lyon Playfair pada tahun 1854. Algoritma kriptografi ini mengenkripsi pasangan huruf, bukan huruf tunggal seperti pada algoritma kriptografi klasik lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk mempersulit analisis frekuensi dengan menyetarakan jumlah frekuensi kemunculan huruf-huruf di dalam cipher text.

Kunci di dalam algoritma ini selalu memiliki panjang sebanyak 25 karakter yang disusun menjadi tabel acuan berukuran 5 x 5. Kunci ini mengandung seluruh huruf di dalam alphabet kecuali huruf “j” yang dileburkan dengan huruf “i”. Untuk mempermudah pembuatan kunci, pertama-tama tentukan kata yang akan menjadi kunci. Kata tersebut lalu dihilangkan seluruh huruf “j” yg terkandung di dalamnya. Kemudian kata tersebut di konkatenasi dengan teks “abcdefghiklmnopqrstuvwxyz” dan pada

(3)

3

G

A

N

E

S

H

B

C

D

F

I

K

L

M

O

P

Q

R

T

U

V

W

X

Y

Z

akhirnya dari hasil yang diperoleh akan dihilangkan seluruh kemunculan huruf yang berulang.

Tabel 2.1. Contoh tabel acuan playfair cipher.

Kunci : GANESHA

Setelah tabel acuan terbentuk berikutnya dilakukan operasi terhadap pesan yang akan dienkripsi, yaitu:

1. Ganti seluruf huruf “j” dengan huruf “i”

2. Tulis kembali pesan dalam bentuk pasangan huruf.

3. Untuk setiap pasangan huruf yang sama harus dipisah dan disisipkan huruf “z atau x” di tengah nya

4. Jika jumlah huruh ganjil, maka ditambah huruh “x” di akhir.

Pesan :

JALAN DAAN MOGOT MACET Pesan setelah diolah:

IA LA ND AX AN MO GO TM AC ET Enkripsi yang dilakukan bergantung terhadap tipe pasangan huruf terhadap tabel acuan. Secara umum pasangan huruf tersebut terbagi atas tiga tipe yaitu keduanya di baris yang sama, keduanya di kolom yang sama, atau keduanya tidak berada di baris dan kolom yang sama.

a. Jika pasangan huruf terdapat di baris yang sama, maka mereka akan disubsitusi dengan huruf yang pertama di sebelah kanan dari masing- masing huruf. Jika salah satu huruf terdapat di ujung kanan maka akan diganti dengan huruf paling kanan dari baris tersebut MO menjadi OI

b. Jika pasangan huruf terdapat di kolom yang sama, maka mereka akan disubsitusi dengan huruf yang pertama di sebelah bawah dari masing-masing huruf. Jika salah satu huruf terdapat di ujung bawah maka akan diganti dengan huruf paling atas dari kolom tersebut ET menjadi DY

c. Jika pasangan huruf tersebut tidak berada dalam kolom dan baris yang sama, maka digunakan pendekatan yang berbeda. Untuk mengganti huruf pertama, telusuri baris tempat huruf pertama hingga tiba pada kolom yang

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Perancangan Flowchart

Suatu program haruslah memiliki urutan yang sistematis dan terarah agar prosesnya dapat terlaksana secara efesien. Untuk itu sebelum menyusun program perlu dipikirkan terlebih dahulu langkah-langkah penyelesaian yang sistematis.Langkah-langkah sistematis tersebut berupa membuat bagan perancangan dalam bentuk Flowchart agar perancangan sistem tersebut agar lebih efesien dalam pengerjaannya dan mengetahui alir dari perancangan sistem yang akan di rancang.Berikut adalah bagan alir yang penulis rancang :

(4)

4 Start

Y

mengandung huruf kedua, huruf yang terdapat pada perpotongan antara kolom Enkripsiroses Enkripsi

(5)

223

huruf pertama. Lakukan hal serupa untuk huruf kedua. IA menjadi KG Pesan :

JALAN DAAN MOGOT MACET Pesan setelah diolah :

IA LA ND AZ AN MO GO TM AC ET Pesan setelah dienkripsi : KG KN EC SW NT OI SI YT NB DY

Untuk proses dekripsinya, perlu diketahui tabel acuan terlebih dahulu. Lalu lakukan proses yang serupa dengan penyiapan plainteks sebelum dienkripsi. Setelah itu lakukan seperti halnya dengan proses enkripsi hanya saja jika arah pergerakannya dibalik kecuali untuk kasus ketiga dimana pasangan huruf tidak berada di kolom dan baris yang sama.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Perangkat Lunak

Sesuai dengan perancangan aplikasi , maka diperoleh hasil yang sebenarnya. Adapun aplikasi yang dimaksud terdiri dari beberapa Form, yaitu:

Form Menu Utama

Form menu utama ini merupakan

tampilan yang pertama kali muncul pada saat kita jalankan aplikasi.

Gambar 4.1. Tampilan Menu Aplikasi

Pada form menu utama ini terdapat dua menu yaitu kriptografi dan EXIT dimana pada menu kriptografi kita akan melakukan proses enkripsi dan juga dekripsi dan EXIT berfungsi untuk keluar dari aplikasi.

Form Kriptografi

Pada form ini user/pengguna diminta

untuk mengetikan text yang akan di enkripsi atau pun di dekripsi dan juga user/pengguna diminta untuk memasukkan kunci agar dapat melalukan proses enkripsi dan juga dekripsi.

Gambar 4.2. Form Kriptografi Aplikasi

Pada Form Kriptografi tombol enkripsi yang berfungsi untuk melakukan proses enkripsi, tombol Dekripsi yang berfungsi untuk melakaukan proses dekripsi, tombol Refresh berfungsi untuk membersikan atau mengulangi proses enkripsi ataupun dekripsi dan tombol Back berfungsi untuk kembali ke menu utama. Disini user/pengguna diminta memasukkan teks dan juga kunci, setelah itu pengguna diminta menentukan grup per baris yang berfungsi menentukan grup per baris pada kalimat yang kita ketikkan. Setelah kita menekan tombol enkripsi akan muncul pada proses Pisah Karakter dimana berfungsi agar kita mengetahui pasangan-pasangan huruf yang akan dienkripsi.

4.1.3. Proses Enkripsi

(6)

224

user/pengguna diminta untuk mengetikkan kalimat yang akan dienkripsi dan user/pengguna juga diminta untuk mengetikkan kunci agar dapat melakukan proses enkripsi.

Gambar 4.3. Tampilan form kriptografi sebelum dienkripsi.

Setelah user/pengguna melakukan enkripsi dengan teks yaitu LAGI MANDI dan kuncinya SABUN, maka :

Gambar 4.4. Tampilan form kriptografi setelah dienkripsi.

Pada saat user/pengguna melakukan proses enkripsi maka teks akan berubah menjadi pesan yang sudah di enkripsi (Ciphertext). Dan proses pisah karakter menampilkan pasangan-pasangna huruf yang dienkripsi.

Proses Dekripsi

Proses Dekripsi tidak jauh beda dengan proses enkripsi, yaitu Setelah membuka form kriptografi user/pengguna di minta untuk mengetikkan ciphertext yang akan didekripsi dan user/pengguna juga diminta untuk mengetikkan kunci agar dapat melakukan proses dekripsi.

Gambar 4.5. Tampilan form kriptografi sebelum didekripsi.

Setelah user/pengguna melakukan dekripsi dengan ciphertext yaitu IUDMI NAGKW dan kuncinya SABUN, maka :

(7)

225

S

A

B

U

N

C

D

E

F

G

H

I

K

L

M

O

P

Q

R

T

V

W

X

Y

Z

Gambar 4.6. Tampilan form kriptografi setelah didekripsi.

Pada saat user/pengguna melakukan proses dekripsi maka ciphertext akan berubah menjadi pesan yang asli (Ciphertext). Dan proses pisah karakter menampilkan pasangan-pasangna huruf yang dienkripsi. Tetapi teks yang asli akan muncul tidak menggunakan spasi karena playfair cipher tidak dapat membaca spasi dan kemunculan huruf “X” dihilangkan karena pada saat proses pisah karakter, karakter yang tidak memiliki pasangan akan ditambahkan huruf “X” sebagai pasangan nya.

4.2. Pembahasan Hasil

Pada bab ini penulis akan membahas

secara manual bagaimana ciphertext dapat dihasilkan dan bagaimana plaintext baru dapat dihasilkan. Adapun proses-proses dapat kita lihat di bawah ini:

Tabel 4.1. tabel acuan playfair cipher

Kunci : SABUN

Setelah tabel acuan terbentuk, berikutnya dilakukan operasi terhadap pesan yang akan dienkripsi, yaitu:

a. Ganti seluruf huruf “j” dengan huruf “i”

b. Tulis kembali pesan dalam bentuk pasangan huruf.

c. Untuk setiap pasangan huruf yang sama harus dipisah dan disisipkan huruf “x” di tengah nya

d. Jika jumlah huruh ganjil, maka ditambah huruh “x” di akhir.

Plaintex: LAGI MANDI

Plaintext setelah diolah: LA GI MA ND IX

Enkripsi yang dilakukan bergantung terhadap tipe pasangan huruf terhadap tabel acuan. Secara umum pasangan huruf tersebut terbagi atas tiga tipe yaitu keduanya di baris yang sama, keduanya di kolom yang sama, atau keduanya tidak berada di baris dan kolom yang sama.

a. Jika pasangan huruf terdapat di baris yang sama, maka mereka akan disubsitusi dengan huruf yang pertama di sebelah kanan dari masing- masing

huruf. Jika salah satu huruf terdapat di ujung kanan maka akan diganti dengan huruf paling kanan dari baris tersebut. LM menjadi MH

(8)

226

A

B

U

D

E

F

I

K

L

disubsitusi dengan huruf yang pertama di sebelah bawah dari masing-masing huruf. Jika salah satu huruf terdapat di ujung bawah maka akan diganti dengan huruf paling atas dari kolom tersebut. UR menjadi FY

c. Jika pasangan huruf tersebut tidak berada

dalam kolom dan baris yang sama, maka digunakan pendekatan yang berbeda. Untuk mengganti huruf pertama, telusuri baris tempat huruf pertama hingga tiba pada kolom yang mengandung huruf kedua, huruf yang terdapat pada perpotongan antara kolom dan baris tersebut akan mengganti huruf pertama. Lakukan hal serupa untuk huruf kedua. SI menjadi AH

Plaintext : LAGI MANDI

Plaintext setelah diolah: LA GI MA ND IX

Pesan setelah dienkripsi : IU DM IN AG KW

Untuk proses dekripsinya, perlu diketahui tabel acuan terlebih dahulu. Lalu lakukan proses yang serupa dengan penyiapan plainteks sebelum dienkripsi. Setelah itu lakukan seperti halnya dengan proses enkripsi hanya saja jika arah pergerakannya dibalik kecuali untuk kasus ketiga dimana pasangan huruf tidak berada di kolom dan baris yang sama.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukanpenulis terhadap aplikasi kriptografi enkripsi dan dekripsi text dengan menggunakan metode Playfair Cipher, penulis menarik beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Proses enkripsi dan dekripsi tidak dibatasi oleh panjang teks. 2. Kunci pada proses enkripsi dan dekripsi harus sama.

3. Proses dekripsi yang dilakukan mengakibatkan hilangnya spasi dam penambahan krakter “X”.

Saran

Dari hasil penilitian yang dilakukan penulis terhadap aplikasi yang dibuat, ternyata aplikasi masih banyak sekali kekurangan, oleh karena itu penulis memberikan beberapa saran untuk mengembangkan aplikasi tersebut, yaitu :

1. Metode ini dapat dikombinasikan dengan metode lain agar pesan lebih terjaga dengan aman.

2. Aplikasi ini hanya sebatas simulasi enkripsi dan dekripsi terhadap teks, namun disarankan agar dapat mengenkripsi angka, gambar dan juga dengan file.

DAFTAR PUSTAKA

Ariyus, Dony. 2006. Computer Security.Yogyakarta: Andi Offset.

Chandra, Rina dan Noer Santi. 2014. Implementasi Algoritma Enkripsi Playfair pada File Text. Jurnal Teknologi Informasi Volume : VII, Nomor: 2

Djati, Bonett satya Lelono , 2007. Simulasi, Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: Andi Offset M, Jogiyanto.2005. Analisis: Desain. Yogyakarta: Andi Offset.

H.M. Jogiyanto. Sistem Teknologi Informasi.Yogyakarta: ANDI, edisi III, 2005

Kurniawan J., Ir. , M.T., Kriptografi, Keamanan Internet dan Jaringan Komunikasi, Penerbit Informatika Bandung, April 2004.

Munir, Rinaldi. 2006. Kriptografi.Bandung: Informatika

(9)

227 Informatika Institut Teknologi Bandung, 2006.

Sadeli, Muhammad. 2010. 7 Jam Belajar Interaktif Visual Basic.Net 2008 Untuk Orang Awam. Maxikom. Jakarta.

Suarga. 2005. Algoritma dan Pemrograman.Yogyakarta, ANDI.

Toisutta, Eka Yusrianto. 2007. Penerapan Kombinasi Playfair Cipher dan Digraph Cipher. Program Studi Teknik Informatika A 401

Gambar

Gambar 4.3. Tampilan form kriptografi sebelum dienkripsi.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh cerobong asap dengan kejadian ISPA dengan p value 0,033 dan OR 2,682 artinya responden yang memiliki cerobong asap

Sesuai dengan aturan penulisan formula yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, maka cara penulisan fungsi SUM untuk menghitung nilai Total Penjualan tersebut adalah sebagai

Penelitian ini adalah penelitian expost facto dengan rancangan Analytical Cross Sectional Study, yang dilakukan melalui dua tahapan yaitu penelitian di lapangan

Untuk mengatasi kesulitan dalam melakukan analisis kebutuhan pelatihan yang dominan disebabkan oleh lemahnya kemampuan profesional sumber daya manusia yang bertanggung jawab untuk

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap mahasiswa USU terhadap pola individual self-paced e-learning online adalah subjek penelitian yang termasuk ke dalam kategori

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengembangan karier dengan kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Samarinda.Pada penelitian ini penulis

Tersusunnya Rincian Kewenangan Klinis untuk tiap perawat sesuai jenjang kariernya oleh sub komite kredensial di tahun 2016 h.. Tersusunnya rekomendasi

Pada subbab 2.2 telah dibahas megenai peringatan Sumpah Pemuda tahun Pada subbab 2.2 telah dibahas megenai peringatan Sumpah Pemuda tahun 2013 yang dilakukan oleh organisasi