• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

3.1.1 Sejarah Singkat, Visi, dan Misi Perusahaan

Waskita Karya adalah salah satu Perusahaan Negara (PN) yang lahir dari sebuah perusahaan asing bernama “ Volker Aaneming Maatschappij N.V “ dan dinasionalisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 62/1961 pada tanggal 1 Januari 1961. Perusahaan Negara (PN) Waskita Karya lebih banyak bergerak di bidang bangunan air, seperti pengerukan, dermaga, jembatan dan irigasi. Pada tanggal 5 Maret 1974, berdasarkan Peraturan Pemerintah No 40/1970 Perusahaan Negara (PN) berubah menjadi perusahaan perseroan (PT.) yang lebih dikenal dengan nama PT. Waskita Karya (Persero). Pada tahun 1970 bekerja sama dengan perusahaan asing dan mengembangkan metode konstruksi Jembatan Beton Pra-tegang dengan sistem free-centilever yang diimplementasikan pada proyek Jembatan Rajamandala Bandung dengan Jembatan Rantau Berangin Sumatera Barat.

Di tahun 80-an, PT. Waskita Karya (Persero), terus meningkatkan performance-nya dalam hal organisasi, pengembangan teknologi dengan pola Kerjasama Operasi (KSO) pada proyek Reaktor Nuklir Siwabessy, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta tahap I dan IV, PLTA Muara Karang Jakarta, dan Bendungan Jatiluhur Purwakarta Jawa Barat.

Memasuki tahun 90-an PT. Waskita Karya (Persero) melaksanakan beberapa proyek gedung bertingkat tinggi (High Rise Building) yang monumental seperti

(2)

Niaga Tower, Plaza Mandiri, Hotel Shangri-la, dan Wisma BNI ‘46. Setelah masa krisis moneter pada tahun 1998, PT. Waskita Karya (Persero) melakukan diversifikasi usaha seperti Investasi Jalan Tol, EPC (Engineering Procurement and Construction), dan Industri Tabung Gas. Disamping itu juga Perseroan melakukan ekspansi usaha ke luar negeri antara lain Uni Emirate Arab dan King Saudi Arabia.

Visi PT. Waskita Karya (Persero) Tbk

Visi dari perusahaan adalah menjadi perusahaan jasa konstruksi terbaik yang memberikan nilai tambah bagi stakeholders.

Misi PT. Waskita Karya (Persero) Tbk

Misi dari perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan yang kompetitif dan berkualitas dengan :

a. Sumber Daya Manusia yang kompeten,

b. Sinergi dengan pelanggan, mitra kerja, dan lembaga keuangan, serta c. Berorientasi pada keselamatan, kesehatan, dan peduli lingkungan.

Motto PT. Waskita Karya (Persero) Tbk

PT. Waskita Karya (Persero) Tbk memiliki motto yaitu “Maju Dengan Karya Bermutu”

Nilai Budaya PT. Waskita Karya (Persero) Tbk

Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, perusahaan menerapkan nilai budaya yang dimilikinya yaitu SAFETY :

Sustainable : Berkesinambungan

(3)

Fair : Adil dan kesetaraan

Excellence : Biaya, mutu, dan tepat waktu

Team Work : kerjasama lintas fungsi

IntegritY : Jujur

3.1.2 Bidang Usaha

PT. Waskita Karya (Persero) melakukan kegiatan usaha dalam 18 bidang yang terkait dengan pengalamannya dalam pembangunan, serta sesuai dengan cakupan bidang usaha yang tertera dalam anggaran dasarnya. Ke-18 bidang tersebut adalah:

a. jasa pertambangan;

b. pekerjaan terintegrasi (engineering, procurement and construction, atau EPC);

c. rancang bangun; d. manajemen gedung;

e. pabrikasi bahan dan komponen bangunan; f. pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi; g. pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastik; h. penyewaan peralatan konstruksi;

i. layanan jasa keagenan bahan dan komponen bangunan, serta peralatan konstruksi;

j. investasi dan atau pengelolaan usaha prasarana dan sarana dasar serta industri;

(4)

l. ekspor impor; m. perdagangan umum; n. pengelolaan kawasan; o. system development;

p. layanan jasa teknologi informasi dan kepariwisataan; q. pengembang properti dan realty.

Fokus usaha, Perseroan terutama melakukan pekerjaan pelaksanaan konstruksi yang meliputi:

a. pekerjaan sipil;

b. pekerjaan mekanikal-elektrikal; c. pekerjaan telekomunikasi dan radio;

d. perbaikan, pemeliharaan, dan renovasi bangunan.

Adapun kegiatan produksinya terbagi atas:

a. produk gedung dan prasarana industri, b. produk prasarana transportasi,

c. produk sumber daya air dan ketenagaan.

Di samping itu, kegiatan usaha perusahaan juga dapat dikelompokkan berdasarkan tipe kerjasamanya. Berdasarkan tipe kerjasamanya, terdapat 4 jenis usaha yang dilakukan oleh perusahaan sebagai berikut :

1. Kontrak Biasa

Kegiatan usaha yang biasa dilakukan perusahaan umumnya berupa kontrak biasa. Dalam hal ini, perusahaan melakukan pekerjaannya berdasarkan 3 jenis kontrak yaitu :

(5)

a. Lump Sum, yaitu kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan yang ditawarkan sesuai dengan persyaratan yang disepakati (gambar, spesifikasi, schedule, dan lainnya) dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, yang disetujui secara tertulis sebelum pekerjaan dimulai. Pengguna jasa membayar harga atas penyelesaian pekerjaan berdasarkan cara pembayaran yang telah ditetapkan.

b. Unit Price, yaitu kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap unsurel satuan pekerjaan dengan spesifikasi tertentu. Volume pekerjaan hanya bersifat sementara, sedangkan pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan oleh penyedia jasa.

c. Design and Build, yaitu suatu kontrak proyek yang pekerjaan perencanaan dan pelaksanaannya diborongkan kepada satu penyedia jasa (perencana ditunjuk oleh kontraktor,bukan oleh pengguna jasa) atau kepada suatu badan kerjasam antara perencana dan kontraktor.

2. Kerja Sama Operasi (KSO)

KSO adalah suatu bentuk kerjasama dengan partner/mitra KSO yang tujuannya untuk mendapatkan sinergi yang oPT.imal terkait dengan kompetensi teknis maupun non teknis dalam rangka mendapatkan proyek dan pelaksanaannya, sehingga perusahaan mempunyai nilai tambah, berupa laba, transfer teknologi, serta pengalaman.

(6)

3. Investasi Pada Entitas Asosiasi

Perusahaan melakukan investasi di bidang infrastruktur kepada dua perusahaan di bawah ini :

a. PT. Citra Waspphutowa yang berkedudukan di Jakarta dengan persentase kepemilikan sebesar 12,50%.

b. PT. Ismawa Trimitra (Persero) yang berkedudukan di Jakarta dengan persentase kepemilikan sebesar 25,00%.

4. Proyek turnkey

Proyek Turnkey merupakan proyek yang dikerjakan langsung oleh perusahaan dengan seluruh biaya konstruksi ditanggung terlebih dahulu oleh perusahaan sesuai kontrak perjanjian. Biaya tersebut akan dibayarkan kembali oleh pihak owner sejumlah nilai yang telah disepakati di dalam kontrak perjanjian.

3.1.3 Produk dan Jasa

Jasa yang diberikan oleh PT. Waskita Karya (Persero) Tbk adalah sebagai berikut :

1. Jasa konstruksi

Merupakan pekerjaan sipil yang meliputi konstruksi jalan, jembatan, jalan kereta api, bangunan pelabuhan laut dan udara, bangunan pengairan (bendungan dan saluran irigasi), bangunan ketenagaan (PLTA, PLTU, PLTN), serta pekerjaan telekomunikasi dan radio.

(7)

2. Jasa non konstruksi

Merupakan bentuk optimalisasi aset yang dimiliki perusahaan dengan memberikan layanan tambahan melalui jasa sewa gedung, properti, dan lain-lain. Berikut jasa non konstruksi yang disediakan perusahaan :

a. Sewa gedung

Perusahaan memiliki usaha sewa gedung atas gedung perkantoran yang dimilikinya, yaitu Gedung Waskita yang berlokasi di Jl. MT Haryono Kav. No. 10 Cawang, Jakarta, 13340, Indonesia. Sewa gedung ini dilakukan kepada pihak-pihak baik internal maupun eksternal perusahaan. Penyewaan internal dilakukan kepada masing-masing kantor divisi. Sedangkan penyewaan kepada eksternal dilakukan kepada pihak di luar perusahaan.

b. Properti

Usaha properti yang dilakukan perusahaan terkait dengan penjualan atas rumah siap huni dan tanah kavling di Perumahan Bukit Diponegoro, Semarang dan Griya Taman Asri, Jogjakarta.

c. Lain-Lain

Jasa lain yang disediakan oleh perusahaan adalah berupa sewa alat-alat konstruksi.

(8)

3.1.4 Struktur Organisasi

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Waskita Karya (Persero) No. 12/SK/WK/2012 tanggal 18 Juli 2012 tentang perubahan Struktur Organisasi Perusahaan PT. Waskita Karya (Persero) serta guna menjalankan misi dan mencapai sasaran-sasaran yang tercakup dalam visi, Perusahaan merubah Divisi Unit Usaha menjadi 9 (Sembilan) divisi dari sebelumnya sebanyak 3 (tiga divisi). Berikut adalah penjelasan divisi dan kegiatan usahanya :

1. Divisi I, berkedudukan di Jakarta.

Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk :

a. Seluruh proyek gedung yang ada di dalam dan luar negeri.

b. Proyek gedung dengan nilai kontrak < Rp 75M dapat dilaksanakan oleh Unit Bisnis lain, apabila proyek tersebut dirintis oleh Unit Bisnis terkait.

c. Proyek gedung dengan nilai kontrak > Rp 75M dapat dilaksanakan oleh Unit Bisnis lain, apabila Unit Bisnis Divisi 1 tidak bersedia untuk melaksanakannya.

Daerah operasinya meliputi : seluruh Indonesia dan Luar Negeri (kecuali Timor Leste).

2. Divisi II, berkedudukan di Jakarta.

Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk :

a. Seluruh Proyek Sipil Khusus yang ada di dalam negeri. b. Penetapan Proyek Sipil Khusus dilakukan oleh BOD.

(9)

Daerah operasinya meliputi : seluruh Indonesia dan luar negeri (Timor Leste).

3. Divisi III, berkedudukan di Pekanbaru.

Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk :

a. Proyek gedung kecuali yang ditangani oleh Divisi I. b. Proyek Sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II.

Daerah operasinya meliputi : Seluruh Sumatera

4. Divisi IV, berkedudukan di Jakarta.

Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk :

a. Proyek gedung kecuali yang ditangani oleh Divisi I. b. Proyek Sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II.

Daerah operasinya meliputi : Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,

dan DIY.

5. Divisi V, berkedudukan di Balikpapan.

Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk :

a. Proyek gedung kecuali yang ditangani oleh Divisi I. b. Proyek Sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II.

(10)

6. Divisi VI, berkedudukan di Surabaya.

Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk :

a. Proyek gedung kecuali yang ditangani oleh Divisi I. b. Proyek Sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II.

Daerah operasinya meliputi : seluruh Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.

7. Divisi VII, berkedudukan di Makassar.

Melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi untuk :

a. Proyek gedung kecuali yang ditangani oleh Divisi I. b. Proyek Sipil kecuali yang ditangani oleh Divisi II.

Daerah operasinya meliputi : seluruh Sulawesi, Maluku dan Papua.

8. Divisi EPC, berkedudukan di Jakarta.

Divisi ini dibentuk dalam rangka meraih peluang-peluang di bidang EPC yang berteknologi tinggi. Divisi ini bertanggung jawab melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran, Engineering dan Procurement proyek-proyek EPC, sedangkan kegiatan produksi proyek-proyek EPC dilakukan oleh Unit Bisnis lain.

9. Divisi Realty, berkedudukan di Jakarta

Divisi ini dibentuk dalam rangka menangkap peluang-peluang di bidang properti. Divisi ini bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran sampai dengan produksi dengan jenis usaha antara lain rumah tapak/ landed house (real estate dan town house), rumah susun/ high rise building (rusun, apartemen, kondominium, kondotel),

(11)

commercial building (perhotelan, perkantoran, ruko/rukan/soho, mall, industrial building, dan rumah sakit).

10. Divisi Precast, berkedudukan di Jakarta

Divisi ini dibentuk dalam rangka melaksanakan kegiatan perusahaan dalam bidang pemasaran, produksi, desain, dan pengembangan, serta ekspedisi precast.

(12)

46 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.

(13)

3.2 Desain Penelitian

3.2.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan adalah jenis data kualitatif dan data sekunder. Data yang digunakan adalah berupa data laporan tahunan PT. Waskita Raya, Tbk. Sumber penunjang lainnya yaitu berupa referensi atau literatur dari berbagai buku atau media, jurnal-jurnal ilmiah, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan, harga saham 3 perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa konstruksi seperti PT. Adhi Karya (Persero) Tbk, PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT. Pembangunan Perumahan, serta dari website perusahaan dan sumber-sumber lainnya yang mendukung penelitian ini.

3.2.2 Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu analisis yang didasarkan pada kondisi objek yang diteliti. Data yang diperoleh digunakan dalam melakukan penilaian bisnis dan penghitungan nilai intrinsik saham. Pendekatan yang digunakan dalam penilaian bisnis adalah menggunakan analisis PESTLE, SWOT, dan CSF. Sedangkan pendekatan atau metode yang digunakan dalam penghitungan nilai intrinsik saham adalah menggunakan metode Free Cash Flow to Firm (FCFF), Price Earning Ratio (PER), dan Price to Book Value (PBV).

(14)

3.2.3 Metode Penyajian Data

Untuk mempermudah pemahaman pembaca, maka data yang telah dianalisis akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi untuk menjelaskan hasil analisis yang telah dilakukan.

(15)

49 3.2.4 Kerangka Pemikiran

Gambar

Gambar 3.2 Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Parut hipertrofik dihubungkan dengan penyembuhan luka yang tidak normal misalnya tegangnya tepi luka ketika ditautkan, adanya infeksi, benang jahit yang mengiritasi, epitelisasi

Dalam makalah ini disampaikan pengaruh perbandingan berat padatan dan waktu hidrolisis terhadap glukosa yang terambil pada reaksi hidrolisis untuk mengubah selulosa

 Berapakah daya terima maksimum pada jarak 0,5 km pada freespace 1 Ghz jika perangkat transmitter yang digunakan memiliki gain antenna 25 dBi dan gain antenna receiver 20

Setelah selesai belajar, apakah peralatan seperti buku, pensil dan alat tulis yang lain anda rapikan

Penelitian ini berguna untuk dapat memberikan masukan-masukan teoritis tentang efek afektif yang berhubungan dengan sikap yang timbul dari acara (Masih) Dunia Lain. 2)

Komposisi vegetasi gulma yang ditemukan pada 3 lokasi penelitian yaitu 39 jenis termasuk dalam 15 famili. Keragaman gulma didominasi oleh famili Poaceae dan

Tidak sedikit berbagai usaha kecil bermunculan untuk turut bersaing dalam bisnis. Usaha Kecil tersebut biasanya muncul dengan berbagai inovasi baru. Dan terkadang lokasi

Meningkatnya jumlah ibu rumahtangga yang bekerja di luar rumah ditandai dengan terbukanya kesempatan yang sama antara perempuan dan laki-laki untuk memperoleh pendidikan