• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMKN 8 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMKN 8 BANDUNG."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMKN 8 BANDUNG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

Muhamad Abdul Aziz E . 0551 . 0807843

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Hubungan Antara Kelompok Teman

Sebaya Dengan Prestasi Belajar

Siswa di SMKN 8 Bandung

Oleh

Muhamad Abdul Aziz

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Muhamad Abdul Aziz 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

MUHAMAD ABDUL AZIZ

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMKN 8 BANDUNG

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. H. Ewo Tarmedi, ST., M.Pd. NIP. 19491207.198301.1.001

Pembimbing II

Drs. Sunarto Halim Untung NIP. 19630104.198903. 1.002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

(4)

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Struktur Organisasi Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kelompok ... 8

1. Pengertian Kelompok ... 8

2. Tipe Kelompok ... 9

B. Teman Sebaya ... 12

C. Kelompok Teman Sebaya ... 13

1. Latar Belakang Timbulnya Kelompok Teman Sebaya ... 13

2. Ciri-ciri Kelompok Teman Sebaya ... 14

3. Macam-macam Kelompok Teman Sebaya ... 15

4. Fungsi Kelompok Teman Sebaya Dalam Belajar ... 16

5. Pengaruh Kelompok Teman Sebaya Dalam Belajar ... 17

(5)

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Prestasi Belajar ... 20

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 20

2. Fungsi Prestasi Belajar ... 21

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 22

E. Mata Pelajaran Produktif... 24

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 25

G. Kerangka Pemikiran ... 25

H. Anggapan Dasar ... 28

I. Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel ... 31

1. Populasi ... 30

2. Sampel ... 31

C. Metode Penelitian ... 32

D. Alur Penelitian ... 33

E. Definisi Operasional... 34

F. Variabel dan Paradigma Penelitian ... 35

1. Variabel Penelitian ... 35

2. Paradigma Penelitian ... 36

G. Teknik Pengumpulan Data ... 37

1. Teknik Angket ... 37

2. Teknik Dokumentasi ... 37

H. Instrumen Penelitian ... 37

I. Pengujian Instrumen Penelitian ... 38

1. Uji Validitas ... 38

2. Uji Reliabitas ... 39

J. Teknik Analisis Data ... 40

1. Uji Normalitas ... 40

2. Uji Kecendrungan ... 42

3. Analisis Korelasi ... 43

4. Koefisien Determinasi ... 43

(6)

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengujian Instrumen Penelitian... 46

1. Uji Validitas ... 46

2. Uji Reliabilitas ... 47

B. Analisis Data ... 48

1. Uji Normalitas ... 48

2. Uji Kecenderungan ... 48

3. Analisis Korelasi ... 51

4. Koefisien Determinasi ... 52

5. Uji Hipotesis ... 52

C. Pembahasan ... 53

1. Gambaran Kelompok Teman Sebaya ... 53

2. Gambaran Prestasi Belajar ... 54

3. Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi belajar siswa. ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(7)

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1.1 Nilai UAS Mata Pelajaran Produktif TKR Semester Ganjil Tahun

Ajaran 2013/2014 ... 3

2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Produktif XI TKR ... 24

2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan Dengan Penelitian ini ... 26

3.1 Jumlah populasi siswa kelas XI TKR SMKN Bandung ... 30

3.2 Jumlah Populasi dan Sampel ... 32

3.3 Skor Jawaban Angket ... 38

3.4 Kriteria Kecenderungan ... 42

3.5 Interprestasi Nilai Koefisien Korelasi ... 43

3.6 Interprestasi Nilai Koefisien Determinasi ... 44

4.1 Hasil Uji Validitas Kelompok Teman Sebaya (Variabel X) ... 46

4.2 Hasil Uji Reliabilitas Kelompok Teman Sebaya (Variabel X) ... 47

4.3 Uji Normalitas ... 48

4.4 Gambaran Kelompok Teman Sebaya ... 49

4.5 Gambaran Prestasi Belajar ... 50

4.6 Analisis Korelasi ... 51

4.7 Koefisien Determinasi... 52

(8)

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 2.1 Kerangka Pemikiran ... 28 3.1 Alur Penelitian ... 34 3.2 Paradigma Penelitian ... 36

(9)

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

(10)

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Uji Coba ... 64

2. Angket Penelitian Uji Coba ... 65

3. Hasil Pengolahan Data Angket Penelitian Uji Coba ... 70

4. Kisi- Kisi Instrumen Penelitian ... 72

5. Angket Penelitian ... 73

6. Hasil Pengolahan Data Angket Penelitian ... 77

7. Hasil Pengolahan Data dengan Menggunakan MSI ... 79

8. Daftar Prestasi Belajar Siswa ... 81

9. Analisis Data ... 82

10.Surat Keputusan Penunjukkan Dosen Pembimbing Skripsi. ... 87

11.Surat Permohonan Izin Penelitian ... 89

12.Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 90

13.Lembar Bimbingan Skripsi ... 91

(11)

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Muhamad Abdul Aziz. (0807843) “Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa di SMKN 8 Bandung”. (2014). Universitas Pendidikan Indonesia; Jurusan Pendidikan Teknik Mesin.

Penelitian ini memaparkan hubungan antara kelompok teman sebaya dengan prestasi belajar siswa kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) di SMKN 8 Bandung. Kelompok teman sebaya termasuk ke dalam bagian dari lingkungan sosial yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum kelompok teman sebaya sebagai kelompok belajar di kelas XI TKR, mengetahui gambaran umum prestasi belajar siswa di kelas XI TKR dan mengetahui sejauh mana hubungan antara kelompok teman sebaya sebagai kelompok belajar dengan prestasi belajar siswa di kelas XI TKR. Prestasi belajar pada penelitian ini dilihat dari nilai UAS mata pelajaran produktif di semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif (hubungan) dengan teknik statistik analisis korelasi

pearson product moment. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa angket. Berdasarkan hasil pengolahan data pada perhitungan uji kecenderungan menunjukkan bahwa kelompok teman sebaya dan prestasi belajar siswa di kelas XI TKR, masing-masing masuk ke dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil analisis korelasi pearson product moment diperoleh nilai koefisien korelasi (rxy) yaitu sebesar 0,271, artinya bahwa hubungan antara kelompok teman sebaya dengan prestasi belajar siswa masuk ke dalam kategori rendah, sedangkan untuk nilai koefisien determinasi (KD) diperoleh sebesar 7,4%, artinya bahwa besarnya hubungan antara kelompok teman sebaya dengan prestasi belajar siswa adalah rendah, sedangkan sisanya 92,6% dipengaruhi oleh faktor diluar variabel yang diteliti. Adapun hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 0,05, kelompok teman sebaya mempunyai hubungan positif secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

(12)

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Muhamad Abdul Aziz. (0807843) "The Relationship Between Peer Group With Student Achievement at SMK 8 Bandung". (2014). Indonesia University of Education; Department of Mechanical Engineering Education.

This research describes the relationship between peer groups with a class XI student achievement Light Vehicle Engineering Department (TKR) at SMK 8 Bandung. Peer group included in part of the social environment which is one of the factors that affect learning achievement externally. This research aims to describe the general peer group as a group studying in class XI TKR, know the general picture of student learning achievement in grade XI TKR and determine the extent of the relationship between peer group as group learning and academic achievement of students in class XI TKR. Learning achievement in this research seen from the UAS productive subjects in first semester 2013/2014 school year. The method used in this research is the associative method (relationship) with statistical techniques Pearson product moment correlation analysis. Approach used in this research that uses a quantitative approach. Data collection techniques used in the form of a questionnaire. Based on the results of data processing in the test calculations showed that the tendency of peer groups and student achievement in class XI TKR, respectively into the medium category. Based on the analysis results obtained Pearson product moment correlation coefficient of correlation (rxy) is 0.271, meaning that the relationship between peer groups with student achievement into the low category, while for the coefficient of determination (KD) is 7.4%, means that the magnitude of the relationship between peer groups with student achievement is low, while the remaining 92.6% are influenced by factors beyond the variables studied. The results of hypothesis testing using t test with a significance level of 0.05, the peer group has a significantly positive relationship to student achievement.

(13)

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah proses mendewasakan manusia, yang artinya yaitu mengubah tingkah laku atau perilaku manusia, perilaku yang dimaksudkan yaitu pengetahuan, sikap, kesadaran maupun keterampilan. Pendidikan dapat diperoleh melalui pengajaran atau melalui pelatihan baik secara formal dan informal ataupun di lingkungan sekolah dan luar sekolah. Menurut Sagala (2003, hlm. 4), dilihat dari sudut pengertian atau definisi pendidikan, yaitu:

Usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah. Usaha sadar tersebut dilakukan dalam bentuk pembelajaran dimana ada pendidik yang melayani para siswanya melakukan kegiatan belajar dan pendidik menilai atau mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa.

Mengukur keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat melalui prestasi belajar siswa setelah proses belajar mengajar melalui tes atau evaluasi. Hal ini sesuai dengan pendapatTu’u (2004, hlm. 75), yang mengatakan bahwa “Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukan melalui nilai atau angka nilai evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian

yang ditempuhnya”. Tentunya terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar baik internal maupun eksternal. Syah (2004, hlm. 132), menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

1. Faktor internal (faktor yang berasal dari diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.

2. Faktor eksternal siswa (faktor dari luar siswa), yakni kondisi di sekitar lingkungan siswa.

(14)

2

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kondisi lingkungan sekitar siswa khususnya lingkungan teman-teman sekelas siswa atau lingkungan teman sebaya dalam suatu kelompok teman sebaya (peer group) yang ada di sekolah merupakan faktor yang penting untuk dikaji dan diteliti lebih mendalam, karena menurut Hasanah (2013) yang di muat dalam website berita jurnalisme, mengatakan bahwa:

Remaja memiliki lingkungan yang tidak sedekat dulu dengan masyarakat. Hal itu disebabkan remaja memiliki waktu yang relatif sedikit untuk berinteraksi dengan para tetangga atau masyarakat lainnya. Remaja lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah. Rata-rata sekolah jaman sekarang memiliki program belajar hingga sore. Akibatnya remaja lebih banyak bergaul dengan teman sebayanya (www.edukasi.kompasiana.com).

Siswa akan cenderung membentuk kelompok teman sebaya dengan sendirinya, yang dekat dengannya di sekolah atau di dalam kelas untuk dijadikan sebagai kelompok belajar. Mappiare (dalam Baihaqie, 2011, hlm. 38),

mengungkapkan bahwa “Kelompok teman sebaya merupakan lingkungan

pertama, dimana remaja belajar untuk hidup bersama orang lain yang bukan

anggota keluarganya”. Kelompok teman sebaya yang dibentuk oleh seseorang untuk dijadikan sebagai kelompok belajar dibentuk berdasarkan tempat duduk yang dekat dengannya atau sesuai dengan barisan tempat duduknya, hobi dan minat yang sama ataupun berdasarkan kemampuan belajar anggota kelompoknya, yaitu ada yang heterogen maupun homogen. Sehingga akibatnya anak-anak yang ditempatkan pada kelompok homogen yang berkemampuan rendah, akan cenderung lebih rendah daripada anak yang ditempatkan dalam kelompok yang heterogen (pakguruonline.pendidikan.net).

(15)

3

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membutuhkan dalam pembelajaran untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik (literaturkti.blogspot.com).

Keberadaan kelompok teman sebaya sebagai kelompok belajar diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar yang baik, terutama dalam mata pelajaran produktif di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Mata pelajaran produktif di SMK merupakan program mata pelajaran khusus yang berfungsi untuk membekali siswa agar memiliki kompetensi standar atau kompetensi keahlian sesuai dengan jurusan yang di ambil. Seperti yang dikemukakan Baihaqie (2011, hlm. 38), bahwa:

Peer group memberikan solusi kerangka berpikir kognitif, afektif dan psikomotorik dalam suasana aktifitas belajar yang kohesif sehingga terjadi perubahan-perubahan belajar yang inovatif dan produktif dalam bentuk peningkatan kemampuan memecahkan masalah ataupun peningkatan prestasi belajar.

Namun kenyataannya, berdasarkan observasi penulis di SMKN 8 Bandung, terdapat prestasi belajar siswa yang rendah atau kurang pada mata pelajaran produktif di kelas XI teknologi kendaraan ringan (TKR). Padahal mata pelajaran produktif merupakan mata pelajaran yang penting bagi siswa SMK, agar memiliki pengetahuan maupun keterampilan sesuai kompetensi keahlian, sehingga siswa siap ketika memasuki dunia kerja atau industri. Data prestasi belajar yang penulis peroleh dari SMKN 8 Bandung menunjukkan bahwa dari 213 jumlah seluruh siswa kelas XI TKR, hanya ada 82 siswa yang memperoleh nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) di atas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Berikut data mengenai rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif di ambil dari nilai UAS seluruh siswa kelas XI TKR pada semester ganjil pada tahun ajaran 2013/2014 di SMKN 8 Bandung.

Tabel 1.1

Nilai UAS Mata Pelajaran Produktif TKR Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014

Internal Nilai Kategori Frekuensi (Siswa) Persentase (%)

90 < nilai ≤ 100 Amat Baik 30 14,1

(16)

4

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

75 ≤ nilai ≤ 80 Cukup 40 18,8

Nilai < 75 Kurang 131 61,5

Jumlah 213 100

(Sumber: Data Nilai SMKN 8 Bandung)

Berdasarkan data pada tabel 1.1, prestasi belajar pada mata pelajaran produktif kelas XI TKR SMKN 8 Bandung masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan frekuensi tertinggi nilai UAS pada mata pelajaran produktif kelas XI TKR SMKN 8 Bandung berada pada kategori kurang yaitu sebanyak 131 siswa dengan persentase 61,5 % dengan batas KKM nilai mata pelajaran produktif di SMKN 8 Bandung adalah 75.

Lingkungan kelompok teman sebaya di sekolah terutama di dalam ruangan kelas kurang mendukung proses belajar mengajar pada mata pelajaran produktif, yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan siswa yang menyamai teman-teman sekelompoknya, seperti tidak mengerjakan tugas-tugas mata pelajaran produktif dan bahkan tidak mengumpulkannya sama sekali pada waktu yang telah ditentukan. Selain itu ada juga siswa yang mengganggu aktivitas belajar siswa lainnya di dalam kelompok teman sebayanya pada saat proses belajar mengajar, seperti tidak memperhatikan dan mengobrol ketika guru sedang menyampaikan suatu materi pada mata pelajaran produktif.

(17)

5

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang kelompok teman sebaya yang merupakan bagian dari lingkungan teman sebaya terhadap prestasi belajar dengan judul

“Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa

di SMKN 8 Bandung”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu:

1. Terdapat siswa yang menunjukan prestasi belajar rendah di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada mata pelajaran produktif, dengan nilai KKM sebesar 75.

2. Lingkungan kelompok teman sebaya kurang mendukung proses belajar mengajar pada mata pelajaran produktif.

3. Terdapat siswa yang mengikuti teman sebayanya untuk tidak mengerjakan tugas-tugas mata pelajaran produktif dan bahkan tidak mengumpulkannya pada waktu yang telah ditentukan

C. Batasan Masalah

Batasan masalah digunakan agar ruang lingkup penelitian konsisten dan terfokus pada permasalahan. Batasan masalah tersebut, yaitu:

1. Kelompok teman sebaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kelompok belajar yang terbentuk di dalam kelas sesuai dengan kelompok teman bermainnya atau kelompok teman yang kesehariannya selalu dilakukan bersama-sama.

2. Penelitian dilakukan pada pembelajaran teori mata pelajaran produktif semester ganjil di kelas XI TKR tahun ajaran 2013/2014.

(18)

6

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif siswa kelas XI TKR yang diperoleh dari nilai UAS semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

Penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan berikut:

1. Bagaimana gambaran kelompok teman sebaya sebagai kelompok belajar di kelas XI TKR.

2. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa di kelas XI TKR.

3. Sejauh mana hubungan antara kelompok teman sebaya sebagai kelompok belajar dengan prestasi belajar siswa di kelas XI TKR.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui gambaran kelompok teman sebaya sebagai kelompok belajar di kelas XI TKR.

2. Mengetahui gambaran prestasi belajar siswa kelas XI TKR.

3. Mengetahui sejauh mana hubungan antara kelompok teman sebaya sebagai kelompok belajar dengan prestasi belajar siswa di kelas XI TKR.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya manfaat bagi:

1. Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah dalam memperhatikan dan mengawasi lingkungan sekolahnya, khususnya hubungan atau interaksi antar siswa dengan siswa dalam suatu kelompok baik di kelas maupun di luar kelas sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

(19)

7

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam membentuk kelompok-kelompok belajar dengan memanfaatkan kelompok-kelompok teman sebaya di kelas.

3. Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam menentukan atau memilih bergabung dalam suatu kelompok teman sebaya di kelas yang mempunyai pengaruh positif sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

4. Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui seberapa besar hubungan antara kelompok teman sebaya dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif.

G. Struktur Organisasi Penulisan

Struktur organisasi penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi penulisan. BAB II LANDASAN TEORI

Berisi dasar-dasar teori umum yang dipakai pada pembahasan dan analisis masalah. Teori diambil dari literatur yang membahas mengenai kelompok teman sebaya dan prestasi belajar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi uraian langkah kerja yang akan dilakukan dalam melaksanakan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Berisi tentang penjelasan hasil penelitian yang telah dilaksanakan mengenai hubungan kelompok teman sebaya dengan prestasi belajar.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(20)

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan sebagai tempat untuk penulis melakukan penelitian, guna memperoleh data penelitian, yaitu penulis mengambil lokasi di SMKN 8 Bandung, yang terletak Jalan Kliningan No 31 Bandung. Adapun jurusan bidang keahlian otomotif yang terdapat di SMKN 8 Bandung yaitu Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Sepeda Motor (TSM), Teknik Pembentukan Bodi Otomotif (TPBO), yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Sugiyono (2013, hlm. 80) menjelaskan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas XI TKR SMKN 8 Bandung tahun ajaran 2013/2014, dengan jumlah populasi 213 yang terbagi menjadi 6 kelas. Berikut data mengenai jumlah populasi siswa kelas XI TKR SMKN 8 Bandung.

Tabel 3.1

Jumlah Populasi Siswa Kelas XI TKR SMKN 8 Bandung

No. Kelas Populasi

1 XI TKR 1 36

2 XI TKR 2 36

3 XI TKR 3 36

(21)

31

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (Sumber: Dokumentasi SMKN 8 Bandung) 2. Sampel

Menurut Arikunto (2006, hlm. 131), sampel adalah “Sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Berdasarkan tabel 2.1 jumlah populasi populasi siswa kelas XI TKR SMKN 8 Bandung lebih dari 100 orang, maka untuk teknik pengambilan sampel yang tepat dalam penelitian ini yaitu menggunakan random sampling. Menurut Riduwan (2012, hlm. 95), “Jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel secara acak (random sampling). Adapun untuk mengetahui jumlah sampel dalam penelitian ini dapat menggunakan rumus di bawah ini.

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi = 213 orang

d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)

Sehingga berdasarkan rumus di atas jumlah sampel dapat diketahui sebagai berikut:

Setelah jumlah sampel diketahui, selanjutnya untuk mengetahui jumlah sampel tiap kelas dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

No. Kelas Populasi

5 XI TKR 5 35

6 XI TKR 6 34

(22)

32

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

ni = Jumlah sampel menurut stratum

n = Jumlah sampel seluruhnya

Ni = Jumlah populasi menurut stratum N = Jumlah populasi seluruhnya

Berdasarkan rumus di atas, maka jumpah sampel tiap kelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(23)

33

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan pendapat Sugiyono (2013, hlm. 2), “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Tentunya terdapat banyak sekali metode yang digunakan dalam suatu peneltian. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau mengetahui gambaran umum masing-masing variabel yang diteliti. Pendapat Sugiyono (2013, hlm. 35), mengenai metode penelitian deskriptif, yaitu:

Rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel lain dan mencari hubungan variabel itu dengan yang lain. Penelitian ini untuk selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif.

Penelitian asosiatif bertujuan untuk mengetahui atau mencari hubungan antara dua variabel atau lebih, yaitu mengetahui hubungan antara kelompok teman sebaya dengan prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013, hlm. 36), Penelitian asosiatif adalah “Penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih”.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka pada penelitian ini penulis menggunakan metode asosiatif (hubungan) dengan teknik statistik analisis korelasi pearson product moment. Adapun yang dimaksud dengan teknik statistik analisis korelasi pearson product moment adalah teknik analisis korelasi yang digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto (2006, hlm. 12), yaitu “Penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya”.

(24)

34

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alur penelitian merupakan prosedur penelitian atau tahapan-tahapan yang dilakukan peneliti, agar pada saat proses penelitian lebih lebih terarah dan tersistematis. Alur penelitian dalam penulisan skripsi ini menjelaskan mengenai prosedur penelitian atau tahapan-tahapan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara kelompok teman sebaya dengan prestasi belajar siswa.

Berikut merupakan diagram alur penelitian yang dimulai dari menentukkan rumusan masalah, pengolahan data, hingga kesimpulan dan saran.

Gambar 3.1 Alur Penelitian Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif di

(25)

35

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperjelas dan memberi batasan pada ruang lingkup penelitian. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Kelompok teman sebaya merupakan sekumpulan orang yang memiliki kesamaan ciri-ciri seperti memiliki usia atau tingkat kematangan hampir sama dan kesenangan yang sama seperti hobi dan minat, dilihat dari proses hubungannya seorang siswa yang berada di kelompok teman sebaya dalam mempengaruhi prestasi belajarnya, berupa komunikasi, konflik, kerjasama, umpan balik, rasa percaya, keterbukaan, realisasi diri/perwujudan diri, saling ketergantungan dan kelompok efektif atau kelompok kurang efektif.

2. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukan melalui nilai atau angka nilai evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya (Tu’u, 2004, hlm. 75). Sehingga dengan demikian, prestasi belajar yang dimaksud ialah hasil yang dicapai siswa setelah menjalani proses pembelajaran yang diperoleh dari tes atau evaluasi yang ditunjukan melalui nilai. Data prestasi belajar siswa diperoleh dari nilai UAS siswa kelas XI TKR pada mata pelajaran produktif tahun ajaran 2013/2014.

(26)

36

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Variabel dan Paradigma Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2013, hlm. 38), “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan olah peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Terdapat dua variabel di dalam penelitian ini variabel bebas atau independen (X) dan variabel terikat atau dependen (Y).

Menurut Arikunto (2006:119), “Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variable (Y). Adapun variabel tersebut yaitu:

a. Variabel bebas (X)

Variabel bebas atau independen dalam penelitian ini yaitu kelompok teman sebaya.

b. Variabel terikat (Y):

Variabel terikat atau dependen dalam penelitian ini yaitu prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif di SMKN 8 Bandung.

2. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir untuk menjelaskan hubungan antara variabel, sesuai pendapat Sugiyono (2013, hlm. 42), tentang paradigma penelitian yaitu:

Pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.

Sesuai dengan kerangka pemikiran, maka paradigma penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Kelompok Teman Sebaya

(Variabel variabel bebas atau independen (X))

Prestasi belajar siswa di SMKN 8 Bandung.

(27)

37

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Paradigma Penelitian

Berdasarkan gambar 3.2, terlihat bahwa penelitian ini terdiri dari variabel bebas atau independen (variabel X) yaitu kelompok teman sebaya dan variabel terikat atau dependen (variabel Y) yaitu prestasi belajar yang di batasi pada mata pelajaran produktif. Terdapat dua rumusan masalah deskriptif dan satu rumusan masalah asosiatif (hubungan). Sehingga dengan demikian terdapat hubungan antara kelompok teman sebaya dengan prestasi belajar siswa.

G. Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian digunakan untuk memperoleh data dan untuk memperoleh data tersebut diperlukan teknik atau cara yang tepat untuk mempecahkan permasalahan penelitian. Menurut Ahira yang tertera di dalam website miliknya mengemukakan bahwa “Teknik pengumpulan data adalah suatu teknik atau cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diinginkan” (www.anneahira.com). Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

1. Teknik Angket

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 142), angket adalah “Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkatan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Menurut Riduwan (2012, hlm. 72), ada beberapa pertimbangan yang dilakukan seorang peneliti dalam penelitiannya menggunakan teknik pengumpulan data dengan angket yaitu:

a. Responden memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. b. Setiap responden menghadapi susunan dan cara pengisian yang sama atas

pertanyaan yang diajukan.

c. Responden mempunyai kebebasan memberikan jawaban.

(28)

38

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Teknik Dokumentasi

Tujuan dari penggunaan dokumentasi adalah untuk memperoleh data tertulis yang diperlukan untuk melengkapi data penelitian, yaitu dengan jalan membaca, menelaah, mengkaji berbagai dokumen yang sekiranya berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Menurut Arikunto (2006, hlm. 230), Metode dokumentasi yaitu “Mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya”.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur variabel dan harus mempunyai skala. Instrument yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan angket dan dokumentasi. Angket digunakan untuk variabel X yaitu kelompok teman sebaya sedangkan dokumentasi diperoleh dari prestasi belajar siswa atau nilai UAS pada mata pelajaran produktif semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2013, hlm 133), “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Setiap responden dapat menjawab salah satu pilihan jawaban dari tiap item pertanyaan atau pernyataan yang ada dalam angket dengan cara memberi tanda silang atau cheklist. Adapun skor jawaban yang terdapat di dalam angket dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(29)

39

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (Sumber: Sugiyono, 2013, hlm. 94)

I. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui derajat alat ketepatan ukur yang digunakan. Arikunto (2006, hlm. 168), menjelaskan bahwa validitas adalah “Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid atau shahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”.

Rumus yang digunakan untuk mengetahui validitas dari suatu instrumen dapat menggunakan rumus korelasi pearsonproduct moment:

∑ ∑ ∑

√{∑ ∑ } { ∑ ∑ }

Keterangan:

Rxy = Koefisien korelasi N = Jumlah responden

X = Skor tiap item dari seluruh responden

Y = Skor total seluruh item dari keseluruhan responden

Setelah Rxy diketahui, maka selanjutnya adalah menghitung thitung yang bertujuan untuk menguji signifikansi hubungan.

Keterangan: T = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi thitung n = Jumlah responden

(30)

40

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah thitung diketahui, langkah berikutnya yaitu membuat kesimpulan dengan membandingkan thitung dengan rtabel, yaitu jika thitung > ttabel artinya valid, namun jika thitung < ttabel maka artinya tidak valid. Adapun taraf kepercayaannya yaitu sebesar 95% dengan derajat kebebasan dk = n-2. Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan bantuan softwaremicrosoft excel.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menurut Arikunto (2006, hlm. 178), yaitu “Sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument itu sudah baik”. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus alpha. Sebelum mencari nilai reliabilitas, terlebih dahulu mencari nilai dari varian tiap butir ( dan nilai varian total (

yaitu dengan menggunakan

rumus di bawah ini.

∑ ∑

Keterangan:

=Varian tiap butir soal ∑X2

= Jumlah kuadrat jumlah jawaban responden dari setiap itemnya (∑X)2

= Jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap itemnya N = Jumlah responden

Setelah didapatkan nilai dari varian tiap butir, selanjutnya adalah menghitung nilai varian total dengan mengunakan rumus sebagai berikut:

∑ ∑

Keterangan:

=Varian total ∑Y2

= Jumlah kuadrat jumlah jawaban total tiap responden (∑Y)2

(31)

41

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu N = Jumlah responden

Setelah didapatkan nilai dari varian tiap butir dan varian total, selanjutnya adalah menghitung realibilitas menggunakan rumus alpha.

( )

Keterangan:

r11 = Reliabitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = Jumlah varians tiap butir soal

=Varian total

Setelah didapatkan nilai reliabilitas, maka selanjutnya adalah memembuat kesimpulan yaitu reliabel atau tidaknya instrumen dengan membandingkan rhitung dengan rtabel yaitu jika rhitung > rtabel, maka artinya reliabel, sedangkan jika rhitung < rtabel, maka artinya tidak reliabel. Adapun taraf kepercayaannya yaitu sebesar 95% dengan derajat kebebasan dk = n-2. Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan bantuan softwaremicrosoft excel.

J. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Hal ini sesuai dengan pendapat (Sugiyono, 2013, hlm. 172), bahwa “Setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Sehingga sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian normalitas data”.

Uji normalitas dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut: a. Menghitung range data (R)

R = Data tertinggi – data terendah (Siregar, 2004, hlm. 24) b. Menghitung banyaknya kelas interval (i)

(32)

42

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

n = total populasi

c. Menghitung panjang kelas interval (p)

d. Membuat nilai rata-rata (x/M)

(Siregar, 2004, hlm. 24)

Keterangan: fi = frekuensi

xt = Nilai tengah kelas interval e. Menghitung simpangan baku (S/SD)

SD

(Siregar, 2004, hlm. 24)

f. Membuat tabel distribusi frekuensi chi kuadrat:

Interval F Xin Zi Lo Li ei X2

Jumlah

Adapun ketentuan-ketentuan dalam membuat tabel distribusi frekuensi chi kuadrat adalah sebagai berikut:

1) Menentukan batas atas (Ba) dan batas bawah (bb) kelas interval. 2) Menentukan Z dengan rumus.

3) Mencari batas luas tiap kelas interval (Lo) dengan menggunakan tabel distribusi normal (luas di bawah lengkung normal standar dari 0 ke Z)

4) Mencari luas tiap kelas interval (Li).

(33)

43

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ei = Li . ∑fi (Siregar, 2005, hlm. 287) 6) Menghitung nilai chi kuadrat ( )

7) Membuat kesimpulan dengan membandingkan hitung ≥ tabel, apabila

hitung < tabel, artinya distribusi data normal, namun jika hitung ≥ tabel artinya distribusi data tidak normal. Adapun taraf kepercayaannya yaitu sebesar 95% dengan derajat kebebasan (dk = k - 1). Perhitungan uji normalitas dalam penelitian ini, penulis menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for Windows.

2. Uji kecenderungan

Uji kecenderungan merupakan teknik pengolahan yang bertujuan mendeskripsikan data dengan untuk mengetahui gambaran dari setiap variabel penelitian yaitu variabel kelompok teman sebaya (X) dan prestasi belajar siswa (Y). Adapun kriteria kecenderungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.4

Tabel kriteria kecendrungan

(Sumber: Djemari, 2008, hlm. 123) Keterangan:

M : Nilai rata-rata

SD : Standar deviasi (simpangan baku)

Rumus Kategori

X ≥ M + 1,5 SD Sangat tinggi

M + 0,5 SD ≤ X < M + 1,5 SD Tinggi

M - 0,5 SD ≤ X < M + 0,5 SD Sedang

M - 1,5 SD ≤ X < M - 0,5 SD Rendah

(34)

44

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Analisis Korelasi

Analisis korelasi merupakan teknik pengolahan data yang digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel kelompok teman sebaya (X) dengan variabel prestasi belajar siswa (Y). penelitian ini menggunakan hipotesis asosiatif, maka pengujian dilakukan mengunakan teknik korelasi pearson product moment. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√{∑ ∑ } { ∑ ∑ }

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi N = Jumlah responden

X = Skor tiap item dari seluruh responden

Y = Skor total seluruh item dari keseluruhan responden

Setelah nilai rxy didapatkan, selanjutnya adalah nilai rxy tersebut diinterprestasikan tingkat hubungannya sesuai dengan pedoman berikut ini.

Tabel 3.5

Interprestasi Nilai Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah

Perhitungan analisis korelasi dalam penelitian ini, penulis menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for Windows.

4. Koefisien Determinasi

(35)

45

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok teman sebaya (X) dengan variabel prestasi belajar siswa (Y). Menurut Riduwan (2012, hlm. 76), “Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan”. Adapun rumus koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

KD = r2 x 100% (Riduwan, 2012, hlm. 76)

Keterangan:

KD = Koefisien diterminan (kontribusi antar variabel) r = Koefisien korelasi

Setelah nilai KD didapatkan, selanjutnya adalah nilai KD tersebut diinterpretasikan tingkat pengaruhnya sesuai dengan pedoman berikut ini.

Tabel 3.6

Interpretasi Nilai Koefisien Determinasi

Rumus Kategori

64% ≤ KD Pengaruh tinggi sekali

32% ≤ KD < 64% Pengaruh tinggi

16% ≤ KD < 32 % Pengaruh sedang

4% ≤ KD < 16% Pengaruh rendah

0% ≤ KD < 4% Pengaruh rendah sekali

(Nurgana E, 1993, hlm. 80)

Perhitungan untuk koefisien determinasi dalam penelitian ini, penulis menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for Windows.

5. Uji hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang ditentukan pada penelitian ini dapat ditolak atau diterima. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan rumus uji t, yaitu:

(36)

46

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi thitung n = Jumlah responden

(37)

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kelompok teman sebaya siswa sebagai kelompok belajar di kelas XI TKR SMKN 8 Bandung masuk dalam kategori sedang, artinya sebagian besar dari seluruh siswa memiliki hubungan yang cukup baik, yaitu hubungan antar individu di dalam kelompok teman sebaya yang saling mempengaruhi satu sama lain dalam belajar.

2. Prestasi belajar siswa kelas XI TKR SMKN 8 Bandung masuk dalam kategori sedang, artinya sebagian besar dari seluruh siswa pada mata pelajaran produktif memiliki prestasi belajar yang cukup baik.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kelompok teman sebaya sebagai kelompok belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif di kelas XI TKR SMKN 8 Bandung.

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis ajukan terkait penelitian mengenai hubungan kelompok teman sebaya dengan prestasi belajar, adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Sekolah

Sekolah setidaknya perlu memperhatikan dan mengawasi lingkungan sekolahnya, khususnya hubungan atau interaksi antar siswa dengan siswa dalam suatu kelompok baik di kelas maupun di luar kelas sehingga terciptanya suasana belajar yang lebih baik.

2. Bagi Siswa:

(38)

58

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(39)

58

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(40)

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ahira, A. (tanpa tahun). Mengenal teknik pengumpulan data. [Online]. Tersedia di: http://www.anneahira.com/teknik-pengumpulan-data.htm. Diakses 9 Februari 2014.

Ahira, A. (tanpa tahun). Pengaruh lingkungan pada prestasi belajar siswa di Sekolah. [Online]. Tersedia di: http://www.anneahira.com/pengaruh-lingkungan-pada-prestasi-belajar-siswa.htm. Diakses 29 April 2014.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arip, M. (2009). Hubungan antara motivasi belajar dan pergaulan peer group dengan prestasi belajar sosiologi kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Gemolong tahun ajaran 2008/2009. (Skripsi). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Atmoko, B.R. (2013). Pengaruh prestasi belajar mata pelajaran adaptif dan pola asuh Orang tua terhadap prestasi belajar mata pelajaran produktif siswa jurusan TITL SMK Negeri 1 Magelang. (Skripsi). Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Baihaqie, A.N. (2011). Peranan peer group terhadap aktivitas belajar siswa kelas 5 dalam pelajaran Pkn di SDN 5 Praya th. pelajaran 2011/2012”. Artikel Pendidikan, hlm. 37-43.

Djemari, M. (2008). Pedoman khusus pengembangan instrumen dan penelitian ranah kognitif. Jakarta: Badan Pendidikan Nasional

Elmuhasibi. (2013). Hubungan pertemanan dengan kelompok sebaya dan sosialisasinya. [Online]. Tersedia di: http://syeirojj.blogspot.com. Diakses 27 Maret 2014.

Fatimah, S. (2010). Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Perkembangan Anak. [Online]. Tersedia di: http:humaniora.kompasiana.com/edukasi/2010/12/30/ pengaruh-temansebaya-terhadap-perkembangan-anak-329890.html.

(41)

60

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hartinah, S. (2009). Konsep dasar bimbingan kelompok. Bandung: PT Refika Aditama.

Hasanah, U. (2013). Remaja masa kini. [Online]. Tersedia di: http://edukasi.kompasiana.com/2013/10/31/remaja-masa-kini-606582.html. Diakses 27 Maret 2014.

Manihai. (2013). Pengertian prestasi belajar menurut ahli. [Online]. Tersedia di:

http://fatekunima.blogspot.com/2013/07/pengertian-lengkap-prestasi-belajar.html. Di akses 29 Maret 2014.

Nazsir, N. (2008). Dinamika kelompok dan kepemimpinan. Bandung: Widya Padjadjaran.

Novandi & Djazari. (2013). Pengaruh motivasi belajar dan lingkungan teman sebaya terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan siswa kelas XI AK SMK Negeri Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia, hlm. 1-20.

Nurgana, E. (1993). Statistik untuk penelitian. Bandung : Permadi.

Nuryanti, F.R.S. (2010). Hubungan antara kecerdasan emosi dengan prestasi belajar mahasiswa D IV Kebidanan FK UNS. (Skripsi). Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia Cetakan Pertama Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka.

Realyta, S. (2007). Hubungan komposisi kelompok dengan sikap etnosentrik. (Skripsi). Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Riduwan. (2012). Metode dan teknik menyusun proposal penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sagala, S. (2003). Konsepdan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

(42)

61

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Saputro, S.T. & Pardiman. (2012). Pengaruh disiplin belajar dan lingkungan teman sebaya terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Akuntansi. 10 (1), hlm. 78-79.

Siregar, S. (2004). Statistik terapan. Jakarta: Grasindo

Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Bumi Aksara.

Soetjiningsih. (Penyunting), (2004), Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Syah, M. (2004). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Tu’u, T. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wardiyyah, N. (2009). Penerapan model pembelajran tutor sebaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII MTs NU Banat Kudus pada Materi Pokok Operasi Bilangan Pecahan Semester I Tahun Ajaran 2009/2010. (Skripsi). Fakultas Tarbiyah, IAIN Walisongo, Semarang.

Wibawa. (2012). Pengertian Kelompok. [Online]. Tersedia di: http://makinglawme.blogspot.com/2012/12/pengertian-kelompok.html. Diakses 29 Maret 2014.

(43)

62

Muhamad Abdul Aziz, 2014

Hubungan Antara Kelompok Teman Sebaya Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smkn 8 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Winkel, W.S. (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia.

………. (tanpa tahun). Pendidikan dan masyarakat: kelas sebagai sistem sosial.

[Online]. Tersedia di: http://pakguruonline.

pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_153.html. Diakses 20 Januari 2014.

Gambar

Tabel                                                                                                         Halaman
Tabel 1.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2
+6

Referensi

Dokumen terkait

Begitulah hal orang arab yang ingin bayi yang dilahirkan dibesarkan dalam suasana harmoni dan jauh dari unsur yang tidak baik di kota mekah. Allah berfirman dalam Surah Al-Ahzab

(3) ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyampaikan laporan kegiatan harian kepada Pejabat Penilai untuk dinilai setiap tanggal 3 (tiga) bulan

Pasal 10 : Perjalanan Dinas Pasal 10 : Perjalanan Dinas Ayat (4) dalam Kode Etik Lama tidak lagi ada dalam Kode Etik Baru terkait Perjalanan Dinas yang dibiayai oleh pengundang

90 sebab telah terungkap dalam FGD di Provinsi Papua, salah satu narasumber menyatakan: “Belum ada data yang jelas pegawai yang sudah mengikuti pelatihan TIK.”

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermak- na antara tingkat pengetahuan ibu tentang kecacingan (infeksi Soil

Waduk Gajah Mungkur Wonogiri memiliki potensi untuk melakukan usaha budidaya air tawar yaitu keramba jaring apung.Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar kepala ruang atau kepala tim memberikan ucapan terima kasih setiap timbang terima yaitu (100%) dan perawat pelaksana

- jumlah pemakaman anggota KORPRI yang meninggal dunia Seksi PPUD Laporan seksi PPUD ∑ jumlah kegiatan pemakaman dalam satu tahun - jumlah buku satlinmas yang disususn Seksi