• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Menciptakan SDM Kehutanan Profesional dan Berakhlak Mulia melalui Diklat

K E P U T U S A N

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.146/Dik-2/2011

t e n t a n g KURIKULUM DIKLAT

IN HOUSE TRAINING BAHASA INGGRIS KEPALA PUSAT,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung lancarnya komunikasi dengan para pihak, baik personal maupun institusional, yang tidak menggunakan kesamaan bahasa, salah satu media tersebut adalah bahasa Inggris b. bahwa untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

sebagaimana bahasa Inggris diktum a, dapat dilakukan melalui Diklat In House Training Bahasa Inggris;

c. bahwa untuk tercapainya tujuan pada diktum a dan b, perlu ditetapkan kurikulum diklat dengan Keputusan Kepala Pusat Diklat Kehutanan.

Mengingat : 1. Undang-Undang R.I. No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Jo. UU RI No. 19 tahun 2004 tentang penetapan Perppu No. 1 tahun 2004 tentang perubahan atas UU No. 41 tahun 1999;

2. Peraturan Pemerintah R.I. No. 12 Tahun 2010 tentang Penelitian dan Pengembangan, serta Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan; 3. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.20/Menhut-II/2004 tanggal 15

September 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan pelatihan Kehutanan;

4. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan;

5. Peraturan ...

KEMENTERIAN KEHUTANAN

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

(2)

Menciptakan SDM Kehutanan Profesional dan Berakhlak Mulia melalui Diklat

5. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.38/Menhut-II/2009 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak;

6. Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor : P.6/VI-Set/2009 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu; 7. Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor :

P.02/VI-BPPHH/2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu.

M E M U T U S K A N

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN TENTANG KURIKULUM DIKLAT IN HOUSE TRINING BAHASA INGGRIS

PERTAMA : Kurikulum Diklat In House Training Bahasa Inggris sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

KEDUA : Kurikulum sebagaimana diktum PERTAMA digunakan sebagai acuan dalam menyelenggarakan Diklat In House Training Bahasa Inggris di lingkup Kementerian Kehutanan.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bogor

Pada tanggal : 24 Oktober 2011

(3)

Lampiran Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Nomor : SK. 146/DIK-2/2011

Tanggal : 24 Oktober 2011

1. Nama Diklat : In House Training Bahasa Inggris

2. Jenjang : Menengah

3. Latar Belakang :

Peranan media komunikasi yang dapat dipahami oleh berbagai pihak sangatlah besar. Hal itu menjadi lebih besar lagi dewasa ini, karena era sekarang ini adalah era globalisasi. Untuk mendukung kesiapan pelaku komunikasi menghadapi era itu diperlukan kemampuan para pihak menguasai media komunikasi yang dapat dipakai sebagai alat komunikasi dan interaksi. Salah satu alat komunikasi adalah bahasa. Salah satu bahasa yang sampai sekarang digunakan sebagai alat komunikasi oleh pihak yang tidak mempunyai kesamaan bahasa adalah bahasa Inggris. Pusat Diklat kehutanan, sebagai institusi negara Republik Indonesia, berfungsi sebagai lembaga yang bertugas menyiapkan sumber daya manusia (SDM) kehutanan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan.

Sebagai institusi yang menyiapkan dan mengembangkan SDM di lingkup Kementerian Kehutanan tidaklah selalu bekerja sendiri. Keterlibatan instansi lain baik di dalam negeri maupun luar Negeri Kesatuan Republik Indonesia merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Oleh karena itulah para Pegawai di lingkup Pusat Diklat Kehutanan perlu dibekali dengan keterampilan berbahasa yang dapat digunakan untuk mendukung lancarnya komunikasi dengan para pihak, baik personal maupun institusional, yang tidak menggunakan kesamaan bahasa. Salah satu media tersebut adalah bahasa Inggris.

4. Deskripsi Singkat Diklat :

In house training bahasa Inggris ini secara umum dilaksanakan dengan tujuan memberikan keterampilan para peserta, dengan tidak meninggalkan tempat tugas mereka sehari hari, untuk dapat menggunakan bahasa Inggris secara formal dan informal dalam komunikasi lisan. Tingkat diklat ini adalah tingkat menengah, dengan titik tekan kemampuan praktis/kemampuan lisan berbahasa. Oleh karena itu teori teori dasar kebahasaan tidak akan diberikan. In house training lebih banyak menggunakan pendekatan praktis, mengaplikasikan semua teori yang pernah didapat di tingkat dasar.

Para peserta in house training diharapkan, setelah mengikuti in house training bahasa Inggris ini, dapat berperan aktif secara lisan menggunakan bahasa

(4)

Inggris baik dalam situasi formal maupun informal. Lebih lanjut lagi, rasa percaya diri dalam diri para peserta diharapkan dapat bangkit sehingga mereka mempunuai kemauan dan keberanian untuk menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi, baik dalam situasi formal maupun informal.

Titik tekan in house training ini ada pada salah satu kemampuan berbahasa yakni kemampuan lisan berbahasa (Speaking skills), namun karena kemampuan berbahasa mencakup 4 (empat) keterampilan/skills, yakni keterampilan membaca, keterampilan menulis, keterampilan berbicara dan keterampilan mendengarkan, maka in house training ini juga akan memperhatikan keterampilan berbahasa yang lain.

Berkenaan dengan itu, selama kegiatan in house training ini para peserta akan dilatih untuk dapat menerapkan keempat skills tersebut dalam situasi riil mereka

5. Tujuan Diklat:

Setelah mengikuti program pelatihan diharapkan peserta mampu melaksanakan fasilitasi dan pendampingan pada industrikehutanan (IUIPHHK dan IUI Lanjutan) untuk mendorong kesiapan dalam melakukan sertifikasi legalitas kayu.

a. Keterampilan Membaca: Para peserta dapat memahami ide pokok dalam suatu wacana tulisan berbahasa Inggris sampai level bacaan menengah (graded reader level intermediate/upper level/level 3), dan dapat menggunakan kamus secara benar untuk tujuan penguasaan keterampilan membaca ini (bukan untuk mampu menterjemahkan wacana tulisan).

b. Keterampilan Menulis Para peserta dapat mengungkapkan maksud dan isi komunikasi dalam bentuk tulisan yang baik dan benar dalam bahasa inggris dengan beberapa topik sesuai minat mereka.

c. Keterampilan Berbicara Para peserta dapat melakukan komunikasi pendahuluan dan penyertaan (menyapa, menyertai dan menghantar atau menemani) orang/pihak lain yang tidak bisa berbahasa Indonesia yang datang di kantor Pusat Diklat Kehutanan dengan tingkat sopan santun yang dapat diterima kedua pihak. Disamping itu, para peserta juga diharapkan mampu mengungkapkan pesan yang sifatnya mengklarifikasi atas ungkapan yang tidak dipahaminya.

d. Keterampilan Mendengarkan Para peserta mampu memahami isi pokok pesan komunikasi yang disampaikan oleh pihak lain dalam bahasa Inggris.

(5)

6. Sasaran Diklat:

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan mampu : a. Menjelaskan kebijakan sertifikasi hutan dan VLK

b. Menjelaskan teknik fasilitasi dan komunikasi

c. Menjelaskan aspek legalitas kayu di IUIPHHK dan IUI Lanjutan d. Melaksanakan perencanaan audit di IUIPHHK dan IUI Lanjutan

e. Melaksanakan tahapan proses pelaksanaan audit di IUIPHHK dan IUI Lanjutan

f. Melaksanakan tindak lanjut hasil audit di IUIPHHK dan IUI Lanjutan g. Menyusun laporan pelaksanaan audit di di IUIPHHK dan IUI Lanjutan.

7. Kelompok Sasaran Diklat :

a. Kapasitas Kelas Mengingat in house training ini berbentuk classical dan individual, maka kapasitas kelas tidak terlalu besar. Ideal jumlah kelas adalah 10 orang. Dalam situasi tertentu, dan pertimbangan khusus, bila harus ditambah, jumlah kelas seluruhnya tidak lebih dari 15 orang. Hal ini dilaksanakan demi efektifitas pembimbingan individual peserta in house training. Lebih lanjut lagi, karena sifat in house training ini adalah semi private-course, dengan bimbingan individual, maka para peserta masih diperkenankan untuk absent atau tidak hadir dalam pertemuan kelas sebanyak 20 prosen dari total jam pelajaran yang dialokasikan.

b. Persyaratan Peserta

- Pernah mengikuti diklat bahasa Inggris tingkat dasar atau pernah

mempelajari teori teori dasar bahasa Inggris (baik di sekolah formal maupun tempat kursus lainnya).

- Pegawai Negeri Sipil di Pusat Diklat Kehutanan, Bogor - Mendapatkan surat perintah tugas dari atasannya

- Mempunyai minat yang tinggi untuk menerapkan bahasa Inggris sebagai

media komunikasi baik lisan maupun tulisan.

8. Pengajar :

a. Fasilitator berasal dari Pusat Diklat Kehutanan atau Pusat Bahasa Lembaga lain baik negeri maupun swasta.

b. Menguasai latar belakang pengetahuan dan keterampilan mengajar bahasa Inggris

c. Mampu dan mau memberikan pemantauan dan pelayanan baik secara klasikal maupun individual terhadap kemajuan peserta in house training Bahasa Inggris.

(6)

d. Mampu menentukan materi dan mempresentasikan materi in house training Bahasa Inggris.

e. Mampu membangkitkan motivasi dan memfasilitasi peserta mengembangkan keterampilan mereka.

9. Tempat Diklat :

Diklat dilaksanakan di Pusat Diklat Kehutanan, Balai Diklat/Latihan Kehutanan dan tempat lain yang memenuhi persyaratan.

10. Waktu Diklat :

In house training Bahasa Inggris tingkat menengah ini dilaksanakan setelah atau sebelum Jam Kantor. In house training ini dilaksanakan 3 (tiga) atau 4 (empat) kali seminggu, atau setiap hari bila perlu, selama dua bulan dengan jumlah jam pelajaran (JPL) seluruhnya 100 JPL, yang menyangkut teori dan praktek, dengan komposisi 40 prosen teori dan 60 prosen praktek yang tersebar selama waktu in house training.

11. Peralatan dan Bahan Diklat :

a. Untuk peserta : Training kits, hand out/materi pelatihan, laptop, dll. b. Untuk ruang kelas : LCD, laptop, flipchart, kertas plano, papan tulis, spidol,

penghapus, kamera/handicam, dll.

c. Untuk lapangan : Areal kerja pemegang ijin, data-data dan informasi unit manajemen, peta lokasi, kompas, GPS, Chip, kamera, papan jalan, ToA/load speaker, dll.

12. Daftar Mata Diklat Inhouse Training Bahasa Inggris

No. Mata Diklat JPL

1 Review Grammar and Structure 8 2 Reading and presentation 20 3 Writing and presentation 20 4 Social Speaking and presentation 30

5 Listening 12

6 Gambits of Oral Presentation Skills 10

Referensi

Dokumen terkait

tidak dapat menghadiri Rapat, ia dapat menunjuk seorang anggota lain dari Dewan Komisaris untuk mewakilinya dalam menghadiri Rapat berdasarkan surat kuasa khusus yang

Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan yang telah dirancang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru kelas,

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, kepercayaan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan) dan faktor pendukung (sarana

Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat disarankan meningkatkan peran pemimpin

Memungkinkan Anda untuk mengaktifkan atau menonaktifkan peringatan pengaturan sistem (BIOS) saat menggunakan adaptor daya tertentu. Pengaturan Bawaan: Enable Adapter Warnings

Hal tersebut mengindikasikan bahwa isolat SlNPV kompatibel dengan isolat HaNPV, sehingga apabila dikombinasikan, kedua isolat dapat digunakan untuk mengendalikan ulat grayak dan

Penggunaan varietas tahan adalah salah satu cara praktik budidaya untuk pengendalian hama yang ekonomis, berkelanjutan dan aman bagi lingkungan. Namun, di Indonesia cara tersebut

munikasi yang semakin terbuka dan teknologi yang canggih di era globalisasi ternyata tidak selalu mampu dimanfaatkan untuk mengejar kepentingan dan kesenan- gan