• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SUBANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN SUBANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

KABUPATEN SUBANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

I. PENDAHULUAN

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007, Kepala Daerah berkewajiban untuk menginformasikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat secara garis besar sebagai perwujudan adanya transparansi dan akuntabilitas Kepala Daerah terhadap masyarakat.

II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN SUBANG

Kabupaten Subang terletak di kawasan utara Provinsi Jawa Barat di antara 107o 31' sampai dengan 107o 54' Bujur Timur dan 6o 11' sampai dengan 6o 49' Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Subang berbatasan dengan enam Kabupaten tetangga, yaitu : di sebelah Selatan dengan Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, di sebelah Timur dengan Kab. Sumedang dan Indramayu, di sebelah Barat dengan Kab. Purwakarta dan Karawang, di sebelah Utara dengan Laut Jawa.

Secara administratif pemerintahan, Kabupaten Subang terdiri dari 245 Desa dan 8 Kelurahan yang tersebar dalam 30 Kecamatan dengan Ibukota Kabupaten terletak di Kecamatan Subang. Luas wilayah Kabupaten Subang adalah seluas 205.176, 95 Ha atau 6,34% dari luas provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan data BPS Kabupaten Subang, jumlah penduduk Kabupaten Subang Tahun 2013 adalah sebanyak 1.677.790 jiwa atau lebih kurang 3,5% dari jumlah penduduk Provinsi Jawa Barat. Jumlah tersebut terdiri dari 839.841 jiwa (50,06%) penduduk laki-laki dan 837.949 jiwa (49,94%) penduduk perempuan. Berdasarkan jumlah penduduk terbanyak, Kabupaten Subang merupakan daerah yang menempati urutan ke 15 dari 26 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. Secara keseluruhan kepadatan

penduduk di Kabupaten Subang adalah 817,73 jiwa/km2.

III. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH A. Visi dan Misi

Visi Kabupaten Subang yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2005-2025

(2)

2 Agribisnis, Pariwisata, Industri yang Berwawasan Lingkungan dan Religius serta Berbudaya melalui Pembangunan berbasis Gotong Royong Pada Tahun 2025”.

Sedangkan visi jangka menengahnya yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun

2009-2014 adalah : Terwujudnya Subang sebagai Kabupaten berbasis

Gotong Royong”.

Untuk mewujudkan Visi tersebut, dirumuskan Misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Beriman dan Bertaqwa;

2. Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan; 3. Mewujudkan Prasarana Wilayah yang Berkualitas;

4. Mewujudkan Lingkungan Hidup yang Asri dan Lestari; dan 5. Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik;

B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah

Strategi dan Arah Kebijakan Pemerintah Kabupaten Subang di Tahun 2013 mengacu pada setiap misi yang telah ditetapkan dan menjabarkan misi tersebut melalui target dan sasaran yang achievable (dapat dicapai), sebagai berikut :

Pembangunan kabupaten subang diarahkan dalam rangka mengatasi berbagai permasalahan melalui kebijakan dan sasaran kebijakan sebagai berikut:

1. Meningkatkan taraf pendidikan

2. Meningkatkan derajat kesehatan

3. Mewujudkan sumberdaya manusia yang beriman, bertaqwa dan

berakhlak mulya

4. Mewujudkan sumberdaya manusia yang berdaya saing

5. Meningkatkan indikator makro dan mikro ekonomi

6. Meningkatkan pembangunan agribisnis

7. Meningkatkan pembangunan industri

8. Meningkatkan pembangunan pariwisata

9. Meningkatkan usaha perekonomian lainnya

(3)

3

11. Meningkatkan kualitas prasarana wilayah/ infrastruktur wilayah

dalam rangka mendukung agribisnis, pariwisata, industri dan pelayanan lainnya

12. Menurunkan kerusakan lingkungan

13. Meningkatkan pemanfaatan ruang yang serasi dan seimbang

14. Meningkatkan kondisi politik yang demokratis berbasis etika

15. Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban umum

16. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang menjunjung

prinsip good governance dan clean government

Selain arah kebijakan tersebut di atas, pemerintah daerah pada tahun 2013 juga melaksanakan program desa mandiri gotong-royong tahun ke empat sebagaimana ditetapkan pada tahun 2009 melalui peraturan bupati subang nomor 28 tahun 2009 tentang pedoman pelaksanaan desa/ kelurahan mandiri gotong-royong tahun 2010-1014.

C. Prioritas Daerah

1. Program Prioritas Pembangunan Desa/Kelurahan Mandiri

Gotong-royong (DMGR)

Desa/Kelurahan Mandiri Gotong Royong dilakukan secara

bertahap, dan dilaksanakan mulai tahun 2010 dengan

mengaplikasikannya di 29 Desa dan 1 (satu) Kelurahan pada 30 kecamatan. Desa/Kelurahan percontohan dipilih berdasarkan kesiapan desa/kelurahan untuk melaksanakannya. Selanjutnya pada tahun ke-2 (2011) akan diaplikasikan sebanyak 60 desa/kelurahan, tahun ke-3 (2012) sebanyak 60 desa/kelurahan, tahun ke-4 (2013) sebanyak 60 dan tahun terakhir sebanyak 43 desa/kelurahan.

Dengan demikian sampai tahun 2014 semuanya (253

desa/kelurahan) telah di aplikasikan menjadi desa/kelurahan mandiri gotong royong. Pada setiap tahapan, secara bersamaan akan dilaksanakan evaluasi keberhasilan desa/kelurahan mandiri gotong-royong.

(4)

4 Adapun tahapan yang akan dilakukan tahun 2013 adalah sebagai berikut :

1) Pemodelan Batch Empat mulai dengan Penentuan 83 Lokasi

D/KMGR di Tahun 2012 dan Pelaksanaan Pemodelannya di Tahun 2013.

2) Penilaian/Lomba terhadap Pemodelan Batch Tiga di 80 Lokasi D/K MGR.

2. Peningkatan Cakupan Pelayanan Infrastruktur Wilayah

3. Peningkatan Aksebilitas dan Kualitas Pelayanan Pendidikan

4. Peningkatan Aksebilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

5. Peningkatan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan

6. Penanganan Kerusakan, Pencemaran Lingkungan dan Bencana Alam

7. Optimalisasi Kinerja Pemerintah Daerah

IV. REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Dari aspek pendapatan, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8

Tahun 2013 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2013, ditetapkan target pendapatan sebesar Rp. 1.771.192.342.373,00. Kemudian dalam realisasinya pencapaian Pendapatan APBD Kabupaten Subang tahun 2013 adalah sebesar Rp. 1.816.703.764.962,00 atau 102,57%. Dengan perincian sebagai berikut:

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Target sebesar Rp. 127.483.875.200,00 dan terealisasi sebesar Rp. 143.314.393.588,00 atau 112,42%.

2. Pendapatan Transfer (Dana Perimbangan)

Target sebesar Rp. 1.284.564.864.502,00 terealisasi sebesar Rp. 1.313.478.444.908,00 atau 102,25%.

3. Lain-lain Pendapatan yang Sah

Dari target sebesar Rp. 359.143.602.671,00 terealisasi sebesar Rp. 359.910.926.466,00 atau 100,21%.

(5)

5 Dari aspek belanja setelah Perubahan APBD Tahun 2013, ditargetkan sebesar Rp. 1.895.731.222.311,00 dan terealisasi sebesar Rp. 1.778.350.906.250,00 atau 93,81%, meliputi:

1. Belanja langsung ditargetkan sebesar Rp. 612.910.096.712,00 dan

terealisasi sebesar Rp. 559.831.028.992,00atau 91,34%.

2. Belanja tidak langsung ditargetkan sebesar Rp. 1.282.821.125.599,00 dan terealisasi sebesar Rp. 1.218.519.877.258,00 atau 94,99%.

Aspek belanja tersebut di atas diarahkan untuk:

1. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan Urusan

Pemerintah Kabupaten yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan;

2. Efisiensi belanja dilakukan dengan mengoptimalkan belanja untuk

kepentingan publik, melaksanakan skala prioritas dan tingkat efektifitas setiap program/kegiatan;

3. Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Subang;

4. Belanja daerah diarahkan dalam rangka melaksanakan 16 kebijakan

pembangunan melalui strategi pembangunan “Desa/ Kelurahan Mandiri Gotong Royong”;

5. Kebijakan untuk belanja tidak langsung meliputi hal-hal sebagai berikut: a) Mengalokasikan belanja pegawai yang merupakan belanja fix cost,

dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b) Mengalokasikan belanja bantuan sosial yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat;

c) Mengalokasikan belanja hibah yang digunakan untuk menganggarkan

pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/ jasa kepada kelompok masyarakat yang secara spesifik akan ditetapkan peruntukannya;

(6)

6 d) Mengalokasikan belanja bagi hasil kepada Desa dan Kelurahan sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan;

e) Mengalokasikan belanja bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa dan Kelurahan yang digunakan baik bersifat umum atau khusus dalam rangka meningkatkan akselerasi pembangunan Desa dan Kelurahan;

f) Mengalokasikan belanja tidak terduga yang merupakan belanja untuk

kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya.

V. CAPAIAN KINERJA

Pelaksanaan pembangunan dijabarkan dalam program dan kegiatan yang telah direalisasikan dalam APBD tahun 2013, dengan mengacu kepada Kebijakan Umum Anggaran tahun 2013. Dengan ini dapat disampaikan

bahwa keseluruhan urusan wajib dan urusan pilihan yang

didesentralisasikan oleh Pemerintah dilaksanakan seluruhnya oleh Pemerintah Kabupaten Subang.

Pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Subang dapat saya laporkan mulai dari misi pertama yaitu Mewujudkan SDM yang Berkualitas, Beriman dan Bertaqwa. Dengan capaian sasarannya adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya taraf pendidikan, dengan indikator :

a) Meningkatnya rata-rata lama sekolah (RRLS) dari 7,19 tahun di tahun

2012 menjadi 7,26 tahun di tahun 2013.

b) Meningkatnya angka melek huruf (AMH)

Dari target RKPD 2013 sebesar 93,35% tercapai hingga 99,48% di tahun 2013.

c) Meningkatnya kualitas lulusan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai UN. Pada tahun 2013 rata-rata nilai UN untuk jenjang SD/MI sebesar 7,09, meningkat dari tahun 2012 yang hanya sebesar 7,06; untuk jenjang SMP/MTs 7,74, meningkat dari tahun 2012 yang hanya sebesar 6,75; dan untuk jenjang SMA/MA 7,99, meningkat dari tahun 2012 yang hanya sebesar 6,30.

(7)

7

d) Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan.

Pada tahun 2013 jumlah ruang kelas dalam kondisi baik pada jenjang SD sebanyak 3.893 ruang kelas, meningkat dibandingkan tahun 2012 sebanyak 3.809 ruang kelas;

Jumlah ruang kelas baik SMP sebanyak 1.114 ruang kelas, meningkat dibandingkan tahun 2012 yang hanya sebanyak 1.086 ruang kelas; Ruang kelas baik SMA sebanyak 445 ruang kelas, meningkat dibandingkan tahun 2012 yang hanya sebanyak 432 ruang kelas; Sementara jumlah ruang kelas rusak pada tahun 2013 tingkat SMP sebanyak 404 ruang kelas, menurun dibandingkan tahun 2012 sebanyak 432 ruang kelas;

Ruang kelas rusak pada jenjang SMA sebanyak 119 ruang kelas, menurun dibandingkan tahun 2012 sebanyak 132 ruang kelas;

Perpustakaan SD tahun 2013 sebanyak 64 buah perpustakaan, bertambah dibandingkan tahun 2012 sebanyak 44 perpustakaan; perpustakaan SMP tahun 2013 sebanyak 57 perpustakaan meningkat dibandingkan tahun 2012 sebanyak 54 perpustakaan;

Perpustakaan SMA tahun 2013 sebanyak 28 perpustakaan, meningkat dibandingkan tahun 2012 sebanyak 23 perpustakaan;

Laboratorium pada jenjang SMP tahun 2013 sebanyak 71 lab, meningkat dibandingkan tahun 2012 sebanyak 67 lab;

Laboratorium pada jenjang SMA tahun 2013 sebanyak 28 lab, meningkat dibandingkan tahun 2012 sebanyak 23 lab.

e) Biaya pendidikan gratis pada tahun 2013 diberikan sebesar rp.

350.000/orang/tahun bagi 2.000 siswa/siswi sekolah dasar dari latar belakang keluarga tidak mampu.

f) Meningkatnya kualitas tenaga kependidikan. Hal ini dapat dilihat dari

peningkatan jumlah guru yang telah tersertifikasi yaitu 1.102 pada tahun 2013, ditambah 1.694 pada tahun 2012, sehingga sampai dengan tahun 2013, jumlah guru bersertifikasi telah mencapai 7.866 orang.

(8)

8

g) Di bidang pendidikan non formal dilakukan penyetaraan melalui

kelompok belajar paket A yang diikuti oleh 8.150 warga belajar, paket B diikuti oleh 1.987 warga belajar dan paket C diikuti oleh 9.250 warga belajar serta pengentasan buta huruf melalui keaksaraan fungsional sebanyak 5.534 warga belajar

h) Angka partisipasi PAUD/TK pada tahun 2013 mencapai 57,51%,

meningkat dari tahun 2012 yang hanya sebesar 41,03%. Dengan jumlah siswa PAUD/TK di Kabupaten Subang sebanyak 33.654 siswa yang ditampung pada 979 lembaga TK/PAUD.

2. Meningkatnya derajat kesehatan, dengan indikator:

a) Meningkatnya angka harapan hidup (AHH) dari 69,56 tahun di tahun

2012 menjadi 69,88 tahun di tahun 2013, sehingga indeks kesehatan juga meningkat dari 74,27 poin pada tahun 2012 menjadi 74,80 poin pada tahun 2013.

b) Meningkatnya pelayanan kesehatan, dengan indikator :

1) Menurunnya jumlah kasus kematian bayi yaitu 119 kasus di tahun 2012 menjadi 118 kasus di tahun 2013.

2) Menurunnya jumlah kasus kematian ibu yaitu 12 kasus di tahun 2012 menjadi 10 kasus di tahun 2013.

3) Persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Subang tahun 2013 mencapai 90,86% dari target RKPD sebesar 86%.

c) Menurunnya status gizi buruk dan kurang. Pada tahun 2013 status gizi

buruk dan kurang di Kabupaten Subang sebesar 4,47%, sementara target yang ditetapkan Kabupaten Subang untuk penurunan kasus gizi buruk dan kurang pada tahun 2013 adalah sebesar 7,3%.

d) Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari:

1) Peningkatan jumlah keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih, dimana pada tahun 2012 mencapai 83,32% menjadi 83,62% di tahun 2013.

2) Peningkatan jumlah keluarga yang memiliki akses terhadap fasilitas jamban dari 71,25% di tahun 2012 menjadi 74,69% di tahun 2013.

(9)

9 3) Jumlah keluarga yang memiliki akses tempat sampah pada tahun 2013 sebesar 69,80%. Hasil ini telah melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 56%.

4) Jumlah keluarga yang memiliki akses terhadap fasilitas SPAL pada tahun 2013 mencapai 62,81% dari target sebesar 58,6%.

5) Peningkatan jumlah keluarga yang tinggal di rumah yang memenuhi syarat aspek rumah sehat dari 68,19% di tahun 2012 menjadi 68,31% di tahun 2013.

e) Meningkatnya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. Hal ini

dapat dilihat dari indikator berikut :

1) Cakupan keluarga ber-PHBS pada tahun 2013 telah melampaui target yang ditetapkan yaitu mencapai 56,9% dari target yang ditetapkan sebesar 40%.

2) Jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri pada tahun 2013 adalah sebesar 53,8% dan telah melebihi target yang ditetapkan sebesar 48%.

3. Terwujudnya SDM yang berbudaya, produktif, mandiri, maju dan berdaya

saing, dengan indikator meliputi :

a) Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk tahun 2013 sebesar 0,77%. b) Menurunnya angka pengangguran dimana tingkat pengangguran terbuka tahun 2013 mencapai 8,01% menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 9,10%, dengan tingkat partisipasi angkatan kerja tahun 2013 mencapai 67,57% dari target sebesar 58%.

c) Meningkatnya prestasi bidang olahraga yang diraih oleh atlet asal Kabupaten Subang dan keikutsertaan dalam ajang-ajang festival seni dan budaya baik nasional maupun provinsi.

d) Meningkatnya wawasan masyarakat dalam berbagai bidang melalui minat dan budaya baca. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pengunjung Perpustakaan Daerah Kabupaten Subang dari 20.196 pengunjung di tahun 2012 menjadi 27.220 pengunjung pada tahun 2013 (meningkat 34,77% dari tahun sebelumnya) dan penambahan anggota sebanyak 138 orang, sehingga pada akhir tahun 2013 jumlah

(10)

10 anggota Perpustakaan Daerah Kabupaten Subang mencapai 4.867 orang.

Selanjutnya Misi Kedua, yaitu Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan, capaian sasarannya adalah sebagai berikut:

1. Menurunnya angka pengangguran, dimana tingkat pengangguran

terbuka (TPT) pada tahun 2013 mengalami penurunan yaitu sebesar 8,01 % dari 9,10% pada tahun 2012.

2. Peningkatan nilai produksi IKM dimana pada tahun 2012 sebesar Rp. 322.808.458.000,00 menjadi sebesar Rp. 332.512.574.000,00 pada tahun 2013. Begitupun nilai investasi IKM yang mengalami peningkatan dimana pada tahun 2012 sebesar Rp. 58.782.901.000,00 menjadi sebesar Rp. 61.069.488.000,00 pada tahun 2013.

3. Peningkatan kualitas produk IKM khususnya bagi industri pengolahan pangan dalam bentuk peningkatan kualitas kemasan dan kualitas produksi olahan pangan yang baik dan sehat melalui rekomendasi pengajuan P-IRT dan sertifikat halal.

4. Peningkatan daya beli masyarakat dari 634,87 ribu rupiah pada tahun 2012 menjadi 636,63 ribu rupiah pada tahun 2013.

5. Dalam hal ketersediaan pangan utama khususnya padi tahun 2012

mencapai 76,31%, sedangkan pada tahun 2013 mencapai 80,62% sehingga ada kenaikan sebesar 4,31% dilihat dari kebutuhan pangan sesuai jumlah penduduk Kabupaten Subang.

6. Tahun 2013 produksi padi Kabupaten Subang mencapai 1.210.583 ton atau mencapai 126,6% bila dibandingkan dengan target sebesar 956.216 ton. Demikian pula dengan peningkatan produktivitas padi yang mencapai 66,87 kuintal per hektar atau 115,23% dari target sebesar 58,03 kuintal per hektar.

7. Pada sektor Koperasi dan UMKM terjadi peningkatan jumlah koperasi yang berkualitas, yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah koperasi aktif pada tahun 2013 menjadi 509 koperasi dari 489 koperasi pada tahun 2012. Selain itu, pada tahun 2013 jumlah UMKM yang

(11)

11 tangguh dan mandiri bertambah menjadi sebanyak 5.873 unit usaha dibandingkan dengan jumlah UMKM tahun 2012 sebanyak 5.723 unit usaha. Sehingga mengalami peningkatan sebesar 2,60%.

8. Pada sektor pariwisata, terjadi peningkatan jumlah akomodasi dari 33 buah hotel dan pondok wisata tahun 2012 menjadi 34 buah pada tahun 2013. Berdasarkan indikator makro Kabupaten Subang, kontribusi sektor hotel atas dasar harga berlaku terhadap PDRB Kabupaten Subang mengalami peningkatan dari 0,26% pada tahun 2011 menjadi 0,27% pada tahun 2012.

9. Sektor investasi mengalami peningkatan, yang ditunjukkan dengan

peningkatan realisasi investasi PMDN pada tahun 2013 jika dibandingkan realisasi tahun 2012, yaitu realisasi investasi sektor PMDN tahun 2013 mencapai Rp. 1.102.674.571.520,00 sedangkan untuk tahun 2012 hanya mencapai Rp. 116.600.000.000,00.

10. Pada tahun 2013 jumlah produksi daging di Kabupaten Subang mencapai

39.261.642 kilogram atau mengalami peningkatan 0,65% dibandingkan dengan tahun lalu yaitu 39.007.824 kilogram. Selain itu jumlah produksi susu sapi perah tahun 2013 juga terjadi peningkatan yaitu mencapai 2.766.814 liter atau mengalami peningkatan 10,11% dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu 2.512.784 liter.

11. Pada sektor perikanan terjadi peningkatan hasil produksi ikan dari 54.365,89 ton pada tahun 2012 menjadi 56.869,31 ton pada tahun 2013.

Kemudian capaian Misi Ketiga, yaitu Mewujudkan Prasarana Wilayah yang Berkualitas, adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya jalan kabupaten dalam kondisi yang baik.

Panjang jalan kabupaten pada tahun 2013 adalah 1.054,5 Km, dengan perincian dalam kondisi baik sepanjang 410,16 Km, kondisi sedang sepanjang 378,80 Km dan kondisi rusak sepanjang 265,54 Km. Dari data tersebut panjang jalan dalam kondisi baik dan sedang adalah 788,96 Km atau 74,81%. Sehingga target RKPD tahun 2013 yang hanya sebesar 58,5% telah terlampaui.

(12)

12

2. Luas daerah irigasi tahun 2013 seluas 84.701,54 hektar, dengan kondisi

sumber daya air baik seluas 38.115,5 hektar atau 45%, kondisi sedang seluas 21.175,38 hektar atau 25%, dan kondisi rusak seluas 25.410,46 hektar atau 30%.

3. Pada sektor kualitas lingkungan perumahan dilaksanakan perbaikan

jalan setapak pada tahun 2011 sepanjang 701 meter, pada tahun 2012 sepanjang 612,8 meter, dan pada tahun 2013 sepanjang 2.860 meter. Sementara untuk perbaikan jalan lingkungan pada tahun 2011 dilakukan sepanjang 3.125,6 meter, pada tahun 2012 sepanjang 6.728,5 meter serta pada tahun 2013 sepanjang 24.489 meter.

4. Pada tahun 2013, target RPJMD dalam pembangunan MCK telah

terlampaui, dimana MCK terbangun dengan target 35% dan terealisasi 63,42%. Pencapaian realisasi ini selain adanya program dinas juga sangat terbantu dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat yang mau membangun sarana MCK sendiri.

5. Bangunan umum dan pemerintahan dengan kondisi baik terealisasi

sebesar 79,1% dari target sebesar 58%.

6. Pada sektor kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran mengalami

penambahan satu unit mobil pemadam kebakaran yang semula 5 unit pada tahun 2012, menjadi 6 unit pada tahun 2013.

7. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas PJU, sampai dengan tahun 2013 telah terbangun PJU sebanyak 300 titik dan pemeliharaan 1.200 titik dengan capaian 42,5% melebihi dari target sebesar 40%.

8. Pada sektor energi listrik melalui kegiatan pengembangan listrik

pedesaan masyarakat yang kurang mampu (Pra-KS) yang belum teraliri listrik, pada tahun 2012 telah terealisasi sebanyak 10.665 rumah meningkat menjadi 27.936 rumah pada tahun 2013.

9. Pada sektor perhubungan dilakukan peningkatan sarana dan prasarana serta fasilitas perhubungan yang meliputi alat pengendali isyarat lalu lintas, rambu-rambu lalu lintas, serta alat pengujian kendaraan bermotor (PKB).

(13)

13 Misi Keempat yaitu Mewujudkan Lingkungan Hidup yang Asri dan Lestari, sasaran yang dicapai meliputi:

1. Luas lahan kritis pada tahun 2013 berhasil ditekan menjadi 6.356 hektar,

sementara pada tahun 2012 luasnya mencapai 7.226 hektar;

2. Pada tahun 2013, luas hutan di Kabupaten Subang seluas 16.841,20 hektar mengalami peningkatan dari tahun 2012 yang hanya seluas 15.686,20 hektar;

3. Pada tahun 2013 sektor pengendalian penataan ruang sudah terwujud melalui kajian RTH, cakupan RDTR sudah ada di tiap Kecamatan dan revisi zona industri 8 Kecamatan.

4. Pada tahun 2013 dalam mewujudkan suatu rencana standar tata ruang, pemanfaatan dan pengendalian ruang yang komprehensif, koordinatif dan berkelanjutan sudah dibuat produk RTRK BWK B Kota Subang yang merupakan penjabaran dari RDTR Kawasan Perkotaan, dan RTBL Kota Pamanukan yang merupakan penjabaran dari RDTR Kawasan Perkotaan Pamanukan.

5. Meningkatnya kualitas pembangunan desa melalui Program DMGR dalam

aspek penataan ruang yang ditunjukkan dengan keterlibatan masyarakat dalam menciptakan pola ruang desa, prasarana permukiman dan pengelolaan kebersihan desa.

Pada misi terakhir, yaitu Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik, ditandai dengan capaian kinerja sebagai berikut:

1. Pada sektor politik telah dilakukan peningkatan pemahaman kepada

masyarakat terutama pemilih pemula mengenai proses pemilihan langsung kepala daerah, sehingga dapat diperoleh peningkatan pendidikan politik masyarakat.

2. Pada sektor keamanan, ketentraman dan ketertiban umum telah

dilakukan peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan yang bekerja sama dengan TNI/POLRI.

(14)

14 penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dengan mengusahakan keterlibatan swasta dan masyarakat.

3. Dalam hal membangun daerah berdasarkan visi, misi dan strategi yang jelas dengan mengikutsertakan warga dalam proses pembangunan. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian sasaran pembangunan RKPD Tahun 2013 sebagai berikut :

 Tersusunnya RKPD tahun 2013, KUA, PPA 2013 dan KUA Perubahan

Tahun 2013, serta PPA Perubahan Tahun 2013;

 Terlaksananya Musrenbang RKPD secara partisipatif;

 Terlaksananya Monev Rencana Pembangunan Daerah;

 Terkoordinasinya perencanaan pembangunan bidang ekonomi, fisik

dan sosial budaya;

 Meningkatnya monitoring dan evaluasi penggunaan DBHCHT pada

SKPD Kabupaten Subang untuk memperkecil dampak rokok bagi kesehatan;

 Terlaksananya koordinasi penganggulangan kemiskinan daerah;

serta

 Terlaksananya penunjang program pusat seperti Unicef dan WISMP.

Disamping melaksanakan urusan-urusan yang didesentralisasikan, pada tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Subang juga melaksanakan tugas pembantuan dari 6 Kementerian dengan anggaran mencapai Rp. 81.423.197.000,00 yang digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang tersebar pada 7 SKPD. Seluruh kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.

Pada kesempatan ini perlu kami sampaikan juga mengenai pencapaian angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Subang. Sebagai suatu indikator komposit, IPM digunakan untuk mengukur kualitas pembangunan manusia berdasarkan aspek pendidikan, aspek kesehatan dan aspek kemampuan daya beli masyarakat. Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik, IPM Kabupaten Subang tahun 2013 diproyeksikan meningkat dari tahun sebelumnya, yakni dari 71,88 poin pada tahun 2012 meningkat menjadi 72,14 poin pada tahun 2013. Proyeksi peningkatan tersebut terjadi pula pada seluruh komponen penyusun IPM, dimana indeks

(15)

15 pendidikan meningkat dari 77,86 poin pada tahun 2012 menjadi 78,08 poin pada tahun 2013; indeks kesehatan juga meningkat dari 74,27 poin pada tahun 2012 menjadi 74,40 poin pada tahun 2013; indeks daya beli pun meningkat dari 63,52 poin pada tahun 2012 menjadi 63,93 poin pada tahun 2013.

Selanjutnya perlu kami sampaikan juga bahwa Pemerintah Kabupaten Subang selama tahun 2013 mendapat kehormatan menjadi daerah kunjungan kerja baik dari DPRD, Pemerintah Provinsi maupun

Kabupaten/Kota yang berkaitan dengan aspek penyelenggaraan

pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

VI. PENUTUP

Berbagai kemajuan yang telah dicapai tentunya atas kerjasama yang baik dari semua pihak, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif serta pihak swasta, LSM, Pers dan segenap masyarakat Kabupaten Subang. Oleh karenanya, apresiasi dan ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Subang atas segala kontribusinya dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Subang.

Atas segala kekurangan yang terjadi, saya atas nama Pemerintah Kabupaten Subang menyampaikan permohonan maaf setulus-tulusnya, dengan harapan yang sangat tinggi agar tahun depan semua kekurangan tersebut dapat diperbaiki. Semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya pada Kabupaten Subang, sehingga terwujud masyarakat yang sejahtera serta pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Aamiin.

BUPATI SUBANG,

ttd

Referensi

Dokumen terkait

DS : Keluarga mengatakan sudah mengetahui mengenai nutrisi yang diperlukan tubuh, keluarga mengatakan sudah mengetahui bahaya dari kekurangan nutrisi, keluarga mengatakan

Pada tahun 2019 terjadi kenaikan hanya 1 kasus kasus kematian balita dan berdasarkan data dari Seksi Kesehatan Ibu dan Bayi Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu jumlah kematian

Strategi Program Kegiatan Pelaksana dan Penanggung Jawab Potensi Sumber Dana Perbaikan kualitas ANC Peningkatan cakupan persalinan normal oleh pembantu kelahiran terampil

Bahwa dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di Bidang Pelayanan Publik yakni percepatan penyelenggaraan pelayanan administrasi bidang perijinan,

Untuk meningkatkan kepatuhan pajak, Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan upaya mengoptimalkan pelayanan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat

Ditinjau dari kedalaman, sudut kemiringan lereng dan sudut kemiringan bidang gelincir lintasan 1 dan lintasan 3 dapat diketahui bahwa potensi bahaya longsor yang

Presentase Pencapaian Di Kabupaten Subang tahun 2013 84 2.5.17 Jumlah Peserta KB Yang Drop Out/ Reaktif Menurut Metoda Non Hormonal Dan. Hormonal Di Kabupaten Subang Tahun 2013

Peserta didik menggunakan informasi dari materi Zat Aditif pada makanan dan minuman yang sudah disimak sebelumnya dan materi pada sumber lain, serta