• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI KAMPANYE MASSA CALON KEPALA DAERAH BAGI PEMILIH PEMULA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI KAMPANYE MASSA CALON KEPALA DAERAH BAGI PEMILIH PEMULA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DAERAH BAGI PEMILIH PEMULA

Salman Program studi Ilmu Komunikasi Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis

salman.naning@kalbis.ac.id

Pendahuluan

Jakarta memiliki daya tarik tersendiri dalam kontelasi politik nasional. Pelaksanaan pemilihan kepala daerah Jakarta yang diselenggarakan pada tahun 2017, tentunya menjadi peristiwa yang sangat dinanti baik kontestan partai politik dan dan juga penyelenggara seperti Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu. Keberhasilan pelaksanaan pilkada di DKI Jakarta menjadi barometer keberhasilan pelaksanaan pemilihan umum legislatif dan presiden tahun 2019 yang akan datang. Bagi kontestan partai politik, pilkada digunakan untuk mengukur kekuatan sebelum bertarung pada pemilu tahun 2019 nanti. Berkaca dari pelaksanaan pemilihan kepala daerah tahun 2012 lalu, dimana saat itu Jokowi mampu memenangkan pilkada DKI Jakarta, yang mengantarkannya memenangkan pemilihan presiden tahun 2014, tentunya hal ini wajar.

Keberhasilan kampanye Jokowi dan pasangannya Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok pada pemilihan kepala daerah tahun 2012, tidak terlepas kegiatanya kampanye yang masif dan pesan yang disampaikan cukup menarik minat pemilih dan mampu menumbangkan calon pertahana. Keberhasilan kampanye tersebut juga akhirnya mampu menjadikan Jokowi presiden Republik Indonesia ke tujuh pada pemilihan presiden tahun 2014 lalu. Pada ajang pemilihan kepala daerah tahun 2017 ini pun akan menjadi ajang perebutan untuk mencapai suksesi pimpinan nasional pada pemilihan umum tahun 2019 yang akan datang.

(2)

Tiga calon pasangan yang bertarung dalam pelaksanaan pilkada DKI jakarta adalah; Agus Yudhoyono berpasangan dengan Sylvia Murni, Basuki Thajaya Purnama (Ahok) berpasangan dengan Djarot saiful Hidayat, dan Anis Bawesdan berpasangan dengan Sandiaga Uno. Banyak kegiatan kampanye yang dilakukan oleh ketiga pasangan kandidat tersebut, seperti kampanye massa yang masif dilakukan.

Berdasarkanan pemaparan diatas, penulisan ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menarik minat pemilih pemula. Pemilih pemula merupakan jumlah pemilih yang sangat signifikan dalam setiap pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia.

Tinjauan Pustaka

Kampanye Massa

Kampanye massa merupakan saluran komunikasi massa dalam kampanye pemilihan. Dimana kampanye massa adalah sebuah bentuk persuasi massa dimana seorang komunikator politik memberikan himbauan kepada massa baik melalui hubungan tatap muka ataupun melaui jenis media beperantara yaitu media elektronik, media cetak, atau poster. (Nimmo, 2011:195) Berikut akan dijelaskan satu- persatu tentang bentuk- bentuk kampanye massa tersebut diatas :

a. Kampanye tatap muka

Bentuk kampanye tatap muka salah satunya adalah rapat umum politik, rapat umum politik memberikan peluang utama kepada kandidat untuk melakukan komunikasi tatap muka di depan khalayak massa. Namun sebagian besar orang banyak yang datang untuk melihat dan mendengarkan seorang kandidat dalam rapat umum massa sudah mempunyai kecenderungan kepadanya. Rapat umum tergantung pada persiapan, persiapan yang harus diatur dalam rapat umum adalah menjadmin fasilitas yang memadai, mempersiapkan tempat, mendatangkan cukup banyak pengunjung, menghadirkan pers, menyediakan poster kandidat dan lencana bagi pengunjungm dan bahkan menyediakan sejenis pengejek yang dapat didiamkan dengan cara mudah oleh kandidat sambil memperlihatkan ketangguhan dan daya tariknya. (Nimmo, 2011: 195- 196).

(3)

b. Media Elektronik sebagai perantara

Media elektronik termasuk saluran atau media kampanye massa. Yang termasuk media elektronik adalah radio dan televisi, namun telepon (handphone) juga merupakan alat komunikasi politik yang penting. Apalagi, terdapatberebagai inovasi dalam komunikasi elektronik yang juga mempunyai akibat terhadap bidang politik. (Nimmo, 2011:196)

c. Telepon dan politik

Telepon sebagai alat komunikasi lisan satu- kepada satu mempunyai beberapa kegunaan bagi kampanye kontemporer sebagai berikut (Nimmo, 2011: 196- 197)

1. Telepon merupakan sarana yang berguna bagi hubungan pribadi jika organisasi kampanye ingin mengumpulkan dana. 2. Telepon mencapai sejumlah besar pemilih dalam tempo yang

sangat singkat, baik melalui panggilan telepon kepada para pendukung ataupun digunakan bersama- sama dengan telepon. 3. Telepon menambah jumlah pemilih yang datang. Jika seorang

kandidat menginginkan banyak pemilih yang hadir dalam distrik dan seksi yang diketahuinya banyak terdapat simpati yang laten terhadap pencalonannya. Mengarahkan telepon untuk mencapai kantung- kantung Demokrat, Republikan, kelas atas, bawah, atau menengah, atau gabungan lain relatif mudah.

4. Telepon juga dapat memperkenalkan kandidat kepada pemilih. Kandidat merekam suatu pesan, kemudian pesan itu diputar pada setiap pesawat penerima telepon setelah terjadi sambungan melalui pemutaran nomor otomat.

5. Telepon digunakan himbauan untuk mendapat suara.

6. Telepon mebantu survai tentang opini para pemilih; polling telepon, dengan menggunakan teknik pemutaran nomor secara acak dan menggunakan kuesioner peserta disesuaikan dengan luwes, adalah prosedur utama survei.

d. Kampanye radio

Dalam bukunya, The Responsive Chord, Tony Schwartz, yang telah menciptakan beberapa ribu iklan radio dan televisi untuk kampanye politik, memberikan alasan yang kuat bagi penggunaan radio dalam

(4)

komunikasi politik. Ia berargumentasi bahwa beberapa generasi orang Amerika telah tumbuh bersama radio, mereka menganggap adanya radio itu begitu wajar seolah- olah merupakan perlengkapan tetap dari lingkungan alaminya. Selain itu radio memiliki keuntungan tertentu yang melebihi sarana komunikasi lain yaitu, media ini lebih murah daripada televisi atau surat langsung.

Jika kita memperhatikan satu halaman dari McLuhan, dia menekankan bahwa terdapat resonasi antara radio dan telinga serta pikiran manusia, resonasi yang menyajikan peluang besar bagi kampanye radio. (Nimmo, 2011:197) Pedoman praktis bagi kandidat yang mempersiapkan penyajian radio adalah sebagai berikut : (Nimmo, 2011: 198)

1. Bagi pembicaraan radio, pilihlah tema pokok yang dikenal baik. 2. Bukalah siaran dengan pernyataan atau gagasan yang memikat

agar pendengar tetap mendengarkan.

3. Sajikan pidato dengan urutan yang logis dengan kata- kata yang sederhana dan kalimat- kalimat deklaratif yang sederhana. 4. Gunakan sedikit mungkin statistik.

5. Capailah kesimpulan yang pasti. e. Politik televisi

Televisi tetap digunakan secara luas sebagai daluran komunikasi kampanye. Terdapat terdapak tekanan dalam kampanye televisi seperti pada pembuatan citra, yaitu penggunaan media itu untuk memproyeksikan atribut - atribut terpilih dari kandidat. Pembuatan citra melalui video memerlukan strategi yang jelas. Hal ini mencakup penempatan penampilan yang ditelevisikan selama waktu yang disediakan untuk mencapai khalayak penonton yang maksimum, penggunaan untuk pemrograman hiburan (seperti komersial spot 20 detik, 30 detik, dan 60 detik sebagai pengganti pidato telivisi setengah jam, dan film dokumenter setengah jam yang cerdik dan menghibur tentang segi kemanusiaan kandidat); dan hanya menekankan masalah yang relevan dengan citra yang diinginkan, bukan membuang- buang waktu dengan membahas masalah yang rumit. Meskipun ada berbagai teknik untuk membangun citra melalui publisitas gratis (mengatur peristiwa kampanye untuk liputan berita, turut dalam debat televisi, dsb) tekanannya adalah pada periklanan televisi yang dibayar.( Nimmo, 2011: 199- 200)

(5)

Riset pada tahun 1960-an, menunjukkan bahwa kampanye massa melalui televisi terutama mempengaruhi suara orang- orang yang mengklasifikasikan diri sebagai independen, diidentifikasi dengan lemah atau sama sekali tidak diidentifikasi dengan salah satu dari kedua partai utama. Dan menurut kebijaksanaan konvensional, berita televisi berbuat lebih banyak dalam mempengaruhi pemilih dari pada iklan yang dibayar. Tetapi, riset yang lebih baru meragukan pendapat yang lebih dini ini. Sekarang terdapat bukti bahwa periklanan politik memberi informasi kepada para pemilih tentang pokok masalah dan bahkan bisa lebih mempengaruhi keputusan mereka ketimbang berita televisi.(Nimmo, 2011:200)

Alat elektronik baru dari komunikasi berkembang dan para juru kampanye politik menerapkannya untuk tujuan persuasive. Televisi antena komunitas, seperti televisi kabel atau CATV sangat menambah jumlah saluran televisi yang tersedia dan peluang bagi penampilan. Seorang kandidat misalnya, dapat memasok sejumlah besar pemilih dengan penampilan televisi yang direkam, cocok untuk ditonton pada waktu luang melalui playback pada pesawat televisi dirumah. Telepon, radio, dan televisi hanya membuka jalan bagi kampanye elektronik yang akan semakin besar lagi dimasa depan. (Nimmo, 2011:201) f. Cetakan sebagai perantara

Kampanye cetak masih merupakan alat utama kandidat politik untuk berkomunikasi dengan khalayak massa. Kepustakaan kampanye (sebaran, brosur, foto, dsb.) masih tetap merupakan bagian bagi politik kontemporer seperti bagi pembicara politik di atas unggul pada zaman pionir. Dua tipe media cetak sangat penting yang disampaikan melalui surat langsung dan koran. (Nimmo, 2011:201)

g. Surat langsung

Pada tahun- tahun terakhir industri surat langsung telah menguasai bagian yang semakin besar dari anggaran kampanye kandidat. Kampanye surat langsung ditujukan kepada;

1. Pengumpulan dana

2. Pembinaan pengenalan nama dan citra kandidat 3. Imbauan untuk mengumpulkan suara

Namun telah ditemukan bahwa surat langsung ternyata tidak memiliki cukup pengaruh terhadap tingkat informasi pemilih,

(6)

pandangan kandidat, tujuan memberikan suara dalam pemilihan, atau pemilihan kandidat. Dengan kata lain hasil dari surat langsung tidak selalu memadai bagi biayanya. (Nimmo, 2011:201- 202)

h. Surat kabar

Tiga tipe surat isi surat kabar bertindak sebagai sarana bagi komunikasi kampanye, yaitu; ihwal berita, editorial, iklan. Semuanya membantu pembinan citra dan penyajian masalah. Namun, pembuatan citra adalah yang paling utama. Dan yang terpenting dalam menimbang peran surat kabar dalam persuasi politik ialah dampak dukungan surat kabar kepada bagaimana orang memilih. Karena, riset terakhir mengemukakan bahwa para pemilih lebih menaruh perhatian pada dukungan editorial ketimbang yang pernah diduga. (Nimmo, 2011:202 – 203)

1. Ihwal berita Kepada pembaca, surat kabar menyajikan cerita yang membina kesan tentang pentingnya, kredibilitas, watak, gaya, dan reputasi kandidat melalui sarana seperti penempatan cerita, judul, isi, dan banyaknya liputan yang ditujukan kepada setiap pencari jabatan.

2. Editorial

Dukungan editorial lebih berorientasikan masalah, tetapi juga dengan cara mengesankan atau dengan cara menghinakan, berbicara tentang sifat pribadi kandidat.

3. Iklan

Kurang dari setengah dari pernyataan dalam iklan politik dalam surat kabar mengacu kepada masalah, bukan kepada kandidat atau kepada afiliasi partainya. Periklanan politik melaksanakan fungsi lain di luar pembuatan citra dan penyajian masalah. Iklan politik dalam surat kabar, begitu pula yang dibagikan dengan selebaran, brosur, dan surat langsung, menyongkong morel para pekerja kampanye setidak - tidaknya mereka mendapat kesan bahwa terjadi pengeluaran uang.

4. Kampanye Poster Poster politik adalah salah satu teknik komunikasi kampanye yang paling beraneka warna dan paling menarik. Yang tersebar pada lanskap dalam setiap pemilihan, pada billboard, pohon, tiang telepon, atap gudang, dan dinding

(7)

bangunan adalah contoh - contoh bentuk periklanan politik ini. Poster mencari dukungan luas untuk kandidat, partai, dan program partai; mengumumkan pertemuan politik dan rapat umum partai yang akan datang; membantu mengumpulkan dana; mengkritik oposisi; membina pengenalan nama bagi kandidat yang tak dikenal; dan membangkitkan semangat para pekerja kampanye. Poster yang disebarluaskan dengan seni rupa yang menangkap gagasan dan tema kampanye adalah pengingat sehari - hari akan imbauan yang diterima oleh pemilih melalui hubungan telepon, pengumuman radio, spot telivisi, atau iklan surat kabar. Dengan demikian poster membantu menjalin berbagai lembaran benang kampanye persuasif, dan poster melaksanakan fungsi yang berguna dengan biaya yang relatif murah. (Nimmo, 2011: 204)

Perilaku Pemilih

Konsep perilaku pemilih sebagaimana yang diungkapkan oleh Kristiadi (1996:76) adalah keterikatan seseorang untuk memberikan suara dalam proses pemilihan umum berdasarkan faktorpsikologis, faktor sosiologis, dan faktor rasional pemilih (voting behavioral theory).

Sementara menurut Mahendra (2005:75) perilaku pemilih adalah tindakan seseorang ikut serta dalam memilih orang, partai politik atau isu publik tertentu. Dari konsep yang dikemukakan di atas, dapat dipahami bahwa perilaku pemilih merupakan tindakan pemilih terkait pemilihan langsung.

Surbakti(1999:145) memandang perilaku pemilih merupakan bagian dari perilaku politik yang menggambarkankeikutsertaan warga negara dalam pemilu yang juga menjadi serangkaian kegiatan membuat keputusan yakni memilih atau tidak, dan jika memilih apakah memilih kandidat X atau kandidat Y?.

Pendekatan Perilaku Pemilih

Surbakti(1999: 145-146) menyatakan bahwa terdapat beberapa pendekatan dalam mengkaji alasan pemilih memilih kontestan tertentu dalam pemilihan diantaranya:

a. Pendekatan Struktural yang melihat kegiatan memilih sebagai produk dari konteks struktur yang lebih luas,

(8)

seperti struktur sosial (struktur sosial yang menjadi sumber kemajemukan politik dapat berupa kelas sosial, agama, bahasa dan nasionalisme), sistem partai, sistem pemilihan umum, permasalahan, dan program yang ditawarkan oleh setiap partai. b. Pendekatan Sosiologis yang cenderung menempatkan kegiatan

memilih dalam kaitan dengan konteks sosial. Dimana pilihan seseorang dalam pemilihan umum dipengaruhi oleh latar belakang demografi dan sosialekonomi seperti jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan kelas, endapatan dan agama.

c. Pendekatan Ekologis yang hanya relevan jika dalam suatu daerah pemilihan terdapat perbedaan karakteristik pemilih berdasarkan unit teritorial.

d. Pendekatan Psikologi Sosial berupa identifikasi partai dimana partai yang secara emosional dirasakan sangat dekat yang selalu dipilih tanpa terpengaruh oleh faktor lain.

e. Pendekatan Pilihan Rasional yang melihat kegiatan memilih merupakan produk kalkulasi untung dan rugi.

Pembahasan

Pemilihan umum Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 2017 atau disingkat Pilgub Jakarta 2017 atau Pilgub DKI 2017, dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2017 putaran pertama dan 19 April 2017 untuk putaran kedua, Pelaksanaan pemilihan kepala daerah tahun 2017 ini bertujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.

Pemilihan kepala daerah saat Ini merupakan pemilihan kepala daerah ketiga bagi Jakarta yang dilakukan secara langsung menggunakan sistem one man one vote. Pemilihan kepala daerah tahun 2017 ini merupakan ajang persiapan dalam menghadapi pemilihan umum tahun 2019, dimana pemilihan umum tahun 2019 akan dilakukan secara serentak, yaitu pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden. Keberhasilan memenangkan pilkada DKI bagi partai politik, memudahkan jalan untuk memenangkan pemilihan umum tahun 2019 nanti. Dalam pilkada DKI tahun 2017 ini, partai politik berusaha harus memenangkannya.

(9)

Partai politik yang mendapatkan kursi DPRD DKI dalam pemilihan umum tahun 2014 lalu, adalah sebagai berikut : Partai Amanat Nasional (PAN) sebanyak dua (2) kursi , Partai Nasional Demokrat (Nasdem) sebanyak lima (5) Kursin, Partai Kebangkitan Bangsa sebanyak enam (6), Partai Golongan Karya (Golkar) sebanyak sembilan ( 9) kursi, Partai Demokrat sebanyak sepuluh (10) kursi, Partai Persatuan Pembangunan sebanyak sepuluh kursi, Partai Hanura sebanyak sepuluh kursi 10, Partai Keadilan Sejahtera sebanyak sebelas kursi, Partai Gerindra sebanyak lima belas kursi dan partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebanyak 28 kursi. Jumlah partai yang berhasil mendapatkan kursi DPRD DKI tahun 2014 sebanyak sepuluh partai politik, dari dua belas partai politik yang bertarung dalam pemilihan umum tahun 2014.

Dari sepuluh partai politik tersebut, terdapat tiga pasangan yang bertarung dalam pemilihan kepala daerah DKI tahun 2017, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono berpasangan dengan Sylviana Murni yang diusung oleh Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan partai Amanat Nasional. Sedangkan Partai Demokrasi Indonesia perjuangan, Partai Nasdem, Partai Golkar dan Partai Hanura mengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (AHOK) dan Djarot Syaifull Hidayat. Sementara Anis Bawesdan yang berpasangan dengan Sandiaga Uno diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. Masing pasangan yang diusung partai politik tersebut berusaha menarik simpati pemilih dengan menggunakan bermacam-macam bentuk kampanye.

Bentuk kampanye yang dilakukan oleh masing-masing pasangan dan partai politik adalah dengan kampanye massa seperti dengan memanfaatkan siaran televisi, radio, Baliho, debat publik, dan kegiatan kampanye terbuka. Hal ini dianggap cukup efektif dalam membangun

brand awareness para kandidat calon kepala daerah DKI. Kandidat calon kepala daerah DKI Jakarta dalam pemilihan kepala daerah tahun 2017, memiliki latar belakang yang sangat beragam, baik latar belakang pendidikan, budaya, etnis kedaerahan, agama dan latar belakang pekerjaan sebelumnya. Berikut profil masing-masing kandidat:

Kampanye massa dalam menarik minat pemilih pemula

Banyak sekali kegiatan kampanye yang dilakukan oleh pasangan kandidat calon kepala daerah DKI Jakarta, kegiatan kampanye tersebut

(10)

sebagai bentuk sosialisasi dan pembangunan kesadaran merek akan kehadiran mereka dalam pesta demokrasi di Jakarta tahun 2017. Kegiatan kampanye yang dilakukan mulai dari pemasangan alat peraga yang memenuhi hampir disetiap lingkungan yagn berada ditempat – tempat strategis yang dapat dilihat oleh setiap warga Jakarta. Selain alat peraga kampanye dalam bentuk baliho, poster,spanduk masih banyak lagi kegiatan kampanye yagn dilakukan oleh para kandidat seperti meggunakan media televisi, radio, koran, medi sosial bahkan sampai kegiatan kampanye terbuka yang dilakukan dilapangan-lapangan terbuka di setiap wilayah. Seluruh kegiatan kampanye yang dilakukan merujuk Nimmo merupakan kegiatan kampanye massa. Kampanye massa merupakan saluran komunikasi massa dalam kampanye pemilihan. Dimana kampanye massa adalah sebuah bentuk persuasi massa dimana seorang komunikator politik memberikan himbauan kepada massa baik melalui hubungan tatap muka ataupun melaui jenis media beperantara yaitu media elektronik, media cetak, atau poster. (Nimmo, 2011:195)

Berdasarkan informasi yang didapat dari informan pertama, dia mengetahui kegiatan kampanye yang dilakukan oleh pasangan kandidat calon dari pemberitaan yang dilakukan oleh stasiun televisi. “saya tahu pelaksanaan pemilihan gubernur dari tanyangan berita di televisi”. Media televisi saat ini masih merupakan media yang cukup efektif dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat. Berbeda dengan informat pertama, informan kedua mendapatkan informasi pelaksanaan pilkada DKI dari spanduk yang terpasang. Terlihat disini penyebaran informasi yang dilakukan oleh kandidat calon seharusnya tidak hanya terfokus pada satu media saja. “Ya, saya melihat spanduk didepan gang” menurut informan kedua, sedangkan informan pertama menyatakan dia mendapatkan selebaran tentang kandidat calon yang dibagikan. “saya mendapatkan selebaran pasangan anies-sandi, selebaran tersebut saya dapatkan dalam pekarangan rumah ketika baru pulang kuliah.”

Berbeda dengan informan pertama dan kedua yang mendapatkan informasi pelaksanaan kepala daerah dari televisi dan selebaran dan spanduk, informan ketiga mendapatkan informasi tentang pemilihan gubernur DKI dari radio. “saya selalu mendengarkan radio, informasi pelaksanaan pilkada saya dapatkan pertama kali dari radio”. Radio

(11)

masih cukup efektif untuk menyebarkan informasi.

Dari informasi yang disebarkan oleh pasangan kandidat, pesan yang disampaikan diketahui oleh informan, akan tetapi banyaknya tulisan menyebabkan pesan utama yang akan disampaikan tidak dimengerti oleh para informan. “saya, tahu itu poster kampanye pasangan calon gubernur, tapi saya tidak tahu apa yang dapat dia kerjakan untuk saya.” kata informan pertama. Hal senada juga dikemukakan oleh informan kedua “saya rasa calon gubernur harus memberikan informasi yang lugas, tidak formalitas saja”. Penting bagi para kandidat calon kepala daerah untuk memberikan informasi yang akurat terkait dengan program kerja yang tidak bersifat formalitas, sehingga pemilih dapat menentukan pilihan yang tepat.

Strategi kampanye massa yang dilakukan oleh pasangan calon dianggap oleh informan masih belum memberikan informasi sesuai dengan yang diharapkan pemilih, baik strategi pemanfaatan media kampanye khususnya dalam pemanfaatan teknologi internet. Sementara informan lebih banyak memanfaatkan teknologi internet dalam mencari informasi. Hal tersebut seperti yang dikemukan oleh informan kedua sebagai berikut “Internet, saya jarang sekali menonton televisi ataupun membaca media cetak. Saya lebih banyak mendapatkan informasi apapun dari internet. Yang paling banyak saya gunakan instagram, facebook dan line. Yang saya tahu, ada kampanye pasangan calon gubernur di youtube. Tapi lebih banyak yang ditampilkan oleh artis-arti pendukungnya. Bukan kampanye langsung yang dilakukan oleh calon gubernurnya.” Ketika ditanyakan kepada informan strategi yang diharapkan dari para calon peserta pilkada mampu menjangkau mereka sebagai pemilih pemula. Misalnya pasangan calon memaksimalkan instagram dalam kegiatan kampanye massa yang dilakukan, karena mereka lebih banyak memanfaatkan media tersebut sebagai media mendapatkan informasi.

Simpulan Dan Saran

Simpulan

Secara teoritis hasil penelitian ini membuktikan bahwa komunikasi massa memiliki peran yang sangat strategis dalam menyebarkan informasi kegiatan kampanye calon kepala daerah kepada pemilih

(12)

pemula dalam pelaksanaan pemilihan umum khsususnya pemilihan kepala daerah DKI Jakarta.

Kampanye massa yang dilakukan oleh para calon kepala daerah memiliki berbagai macam bentuk seperti penggunaan media cetak, media elektronik baik televisi, radio dan memanfaatkan teknologi digital. Hal ini berarti strategi kampanye massa memiliki peranan dalam menyebarkan isu-isu kampanye kepada pemilih pemula.

Saran

1. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dikembangkan oleh para peneliti lanjut dalam bidang komunikasi sehingga semakin memperkaya khasanah kepustakaan tentang ilmu komunikasi. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang

berarti bagi pengembangan ilmu komunikasi, khususnya mengkaji komunikasi massa dalam pelaksanaan pemilihan umum.

(13)

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi, 1977. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta

Cangara. Hadied. 2016. Komunikasi Politik. Konsepm teori dan strategi. Jakarta:Rajawali Press

Firmanzah, 2008. Marketing Politik Antara Pemahaman dan Realitas, Edisi Kedua, Jakarta: Yayasan. Obor Indonesia

Khoirudin, 2004. Partai politik Agenda Transisi Demokrasi.

Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Kristiadi, J. 1996. Pemilihan Umum dan Perilaku Pemilih di Indonesia. Jakarta:Prisma 3

Kriyantono, Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana Pranada

Mahendra, A. A. Oka. 2005. Pilkada Ditengah Konflik Horizontal. Jakarta: Millenium Publisher.

Michael Rush & Philip Althoff,1997. Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Nimmo, Dan. 2011. Komunikasi Politik Komunikator, Pesan, dan Media, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nursal, Adman 2004. Political marketing: strategi memenangkan pemilu : sebuah pendekatan baru kampanye pemilihan DPR, DPD, Presiden. Jakarta: Gramedia. Pustaka Utama

Rafael Raga Maran,2007. Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta : PT Rineka Cipta

Surbakti, Ramlan . 2010. Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Anggota Ikapi

Venus, Antar. 2004. Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengekfektifkan kampanye Komunikasi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum, kondisi terumbu karang pada Perairan Pulau Beras Basah termasuk dalam kategori rusak hingga sedang, hal ini ditunjukkan oleh tutupan karang pada tiga

Goal “ flower name is white lily ”, kesimpulan dari Rule 19 dan sub-goals adalah “ flower name is lily ”, kesimpulan dari Rule 14 dan “ life type is perennial ” ,

0 Aplikasi penjualan perangkat Komputer 1 Mengelola Master 2 Mengelola Transaksi Penjualan 3 Membuat Laporan 1.2 Memasukan Data Jenis Perangkat komputer 1.1 Memasukan

Kajian ini bertujuan untuk mengenalpasti persepsi guru yang melaksanakan Program Bijak Solat tentang keberkesanan, kesesuaian dijalankan dalam waktu Pendidikan

Sedangkan pengajian umumnya yang diberi nama MAJLAZ (Majelis Ta’lim dan Dzikir Al Azhaar) dilaksanakan pada hari Ahad sebulan sekali dengan mendatangkan mu’allim

tersebut merupakan gambaran tentang nilai kecemasan yang dialami oleh siswa SMPN 14 Kota Sukabumi kelas IX dan SMAN 4 Sukabumi kelas XII menjelang Ujian

Menerapkan pola lalu lintas pada peternakan yang benar dengan mengontrol broiler yaitu harus dilakukan mulai dari broiler yang muda ke yang tua dan mulai yang sehat

Pengujian sensitivitas sensor serat optik dilakukan sebagai berikut: sensor serat optik yang telah dikupas dicelupkan ke dalam air, lalu ukur tegangan keluaran fotodioda