• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional deskriptif yaitu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional deskriptif yaitu"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan adalah observasional deskriptif yaitu menganalisis kesesuaian preskripsi diet dengan makanan yang disajikan pada pasien rawat inap dengan terapi gizi medik. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional yaitu peneliti melakukan pengukuran variabel pada waktu yang sama dan hanya dilakukan satu kali saja.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Sanglah Denpasar. Rumah Sakit ini dipilih sebagai tempat penelitian berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

a) RSUP Sanglah Denpasar merupakan rumah sakit tipe A yang merupakan fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut bagi masyarakat Bali dan wilayah Indonesia bagian Timur.

b) RSUP Sanglah Denpasar merupakan rumah sakit pendidikan yang melayani siswa dan mahasiswa untuk mengadakan pengamatan, penelitian, dan pengembangan ilmu.

c) RSUP Sanglah Denpasar lokasinya berada di pusat kota, dekat, dan mudah dijangkau sehingga dapat menghemat tenaga, biaya, dan waktu.

(2)

4.2.2 Waktu Penelitian

Pengumpulan data dilaksanakan mulai bulan April sampai Mei 2015.

4.3 Penentuan Sumber Data 4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi target pada penelitian ini adalah makanan yang disajikan dengan diet khusus berdasarkan preskripsi diet dari dokter spesialis gizi klinik di RSUP Sanglah Denpasar. Populasi terjangkaunya adalah makanan yang disajikan dengan diet khusus berdasarkan preskripsi diet dari dokter spesialis gizi klinik di RSUP Sanglah Denpasar pada bulan April - Mei 2015.

4.3.2 Sampel Penelitian

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah bagian dari populasi terjangkau yang memiliki kriteria inklusi responden sebagai berikut :

a. makanan yang disajikan dengan diet khusus berdasarkan preskripsi diet dari dokter spesialis gizi klinik

b. Pemberian makanan pasien melalui oral

Penentuan jumlah besar sampel ditentukan berdasarkan rumus perhitungan sampel untuk rancangan cross sectional dengan sampel tunggal data kategorikal (Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismail, 2011) yaitu

n = (Zα)² x P x Q

n = (Zα)² x P x (1-P)

n = (1,96)² x 0,15 x (1-0,15) (0,1)²

(3)

n = (1,96)² x 0,15 x 0,85 (0,1)²

n = 48 orang Keterangan :

n = jumlah sampel

Zα = standar deviasi dengan CI 95% adalah 1,96

P = 1,5 (estimasi proporsi kesesuaian preskripsi diet dengan asupan makan pasien DM dalam pemberian Terapi Gizi Medik)

Q = 1-P (1-0,15) = 0,85

d = 0,1 (tingkat kesalahan yang ditolerir 10% sampai 15% atau 0,1 sampai 0,15)

Metode pengambilan sampelnya menggunakan Non Probability Sampling dengan cara Consecutive Sampling yaitu teknik penentuan sampel yang dipilih memenuhi persyaratan (kriteria inklusi) sampai dengan jumlah sampel terpenuhi.

4.4 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah Terapi Gizi Medik pada pasien rawat inap yang terdiri dari preskripsi diet, kitir makanan, pemorsian makanan, dan makanan yang disajikan untuk menganalisis kesesuaian kandungan zat gizi dari masing-masing tahapan Terapi Gizi Medik.

4.5 Definisi Operasional Variabel

1. Preskripsi diet adalah resep makanan pasien berupa diet khusus dari dokter spesialis gizi klinik yang tercatat di rekam medis pada pasien rawat inap di

(4)

RSUP Sanglah Denpasar dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri dari zat gizi makronutrien meliputi :

 Energi (kalori)  Protein (gram) Skala Ukur : Rasio

2. Kitir makanan adalah label catatan makanan diet khusus yang digunakan ahli gizi di RSUP Sanglah Denpasar untuk menterjemahkan preskripsi diet dari dokter spesialis gizi klinik sesuai dengan kandungan zat gizi makronutrien yaitu : energi (kalori), protein (gram) dengan alat ukur lembar observasi, dan register ahli gizi sesuai pembagian waktu makan (pagi, siang, sore) serta Pedoman Pemberian Makanan Rumah Sakit (PPMRS) tahun 2014 meliputi :

 nasi penukar (gram)  lauk nabati (gram)  lauk hewani (gram)  sayuran (gram)  buah (gram)  snack (gram) Skala Ukur : Rasio

3. Pemorsian makanan adalah pembagian makanan oleh ahli gizi di dapur Instalasi Gizi RSUP Sanglah Denpasar untuk setiap pasien sesuai permintaan dengan kitir makanan berdasarkan kandungan zat gizi makronutrien yaitu : energi (kalori), protein (gram), menggunakan standar

(5)

pemberian makanan di rumah sakit sesuai Ukuran Rumah Tangga (URT) dengan alat ukur lembar observasi, register pramusaji, dan register ahli gizi dalam setiap pembagian waktu makan (pagi, siang, sore) serta Pedoman Pemberian Makanan Rumah Sakit (PPMRS) meliputi :

- sendok makan (sdm) - sendok teh (sdt)

- potong (ptg) - mangkok (mgk) Skala Ukur : Rasio

4. Makanan yang disajikan adalah kegiatan menyajikan makanan diet khusus di RSUP Sanglah Denpasar yang diterima oleh setiap pasien sesuai preskripsi diet yang diminta oleh dokter spesialis gizi klinik yang dibawakan oleh pramusaji berdasarkan kandungan zat gizi makronutrien yaitu : energi (kalori), protein (gram) dengan alat ukur lembar observasi, register pramusaji, dan register ahli gizi, dan akan dianalisis kandungan zat gizi pada makanan yang disajikan menggunakan program nutrisurvey dalam bentuk menu diet khusus meliputi :

 nasi penukar (gram)  lauk nabati (gram)  lauk hewani (gram)  sayuran (gram)  buah (gram) Skala Ukur : Rasio

(6)

5. Terapi Gizi Medik adalah suatu proses pemberian makanan diet khusus kepada pasien yang bertujuan untuk penyembuhan pasien yang terdiri dari preskripsi diet dari dokter spesialis gizi klinik, kitir makanan yang diterjemahkan oleh ahli gizi, pemorsian makanan oleh ahli gizi di dapur, dan makanan yang disajikan oleh pramusaji untuk pasien yang dirawat inap di RSUP sanglah Denpasar yang nantinya akan di analisis kesesuaian kandungan energi dan protein di setiap tahapan Terapi Gizi Medik dalam pemberian makanan diet khusus meliputi :

Mean difference, 95% limit of agreement, nilai r, nilai p, kandungan energi dan protein antara preskripsi diet dengan kitir makanan

Mean difference, 95% limit of agreement, nilai r, nilai p kandungan energi dan proteini antara kitir makanan dengan pemorsian makanan

Mean difference, 95% limit of agreement, nilai r, nilai p kandungan energi dan protein antara pemorsian makanan dengan makanan yang disajikan

Mean difference, 95% limit of agreement, nilai r, nilai p tiap kandungan energi dan protein antara preskripsi diet dengan makanan yang disajikan

Kemudian berdasarkan analisis STATA Bland Altman untuk mengetahui kesesuaian energi (kalori) dan protein (gram) pada pasien rawat inap yang

(7)

mendapatkan Terapi Gizi Medik di RSUP Sanglah Denpasar, nilai Cut off point dari :

1) Mean difference adalah perbedaan rerata pemberian kandungan zat gizi berupa energi dan protein berdasarkan nilai 95% limit of agreement meliputi :

a. Berada dalam range 95% limit of agreement = ada kesesuaian b. Berada diluar range 95% limit of agreement = tidak ada

kesesuaian

2) Nilai r adalah kekuatan korelasi (Sugiono, 2011) : a. 0 – 0,39 = kekuatan korelasi rendah

b. 0,4 – 0,59 = kekuatan korelasi sedang (cukup kuat) c. 0,6 – 1,00 = kekuatan korelasi kuat

3) Nilai p adalah untuk mengetahui hubungan yang signifikan maupun tidak signifikan (Sudigdo, 2011) :

a. p ≤ 0,05 = hubungan yang signifikan b. p > 0,05 = hubungan yang tidak signifikan Skala Ukur : Interval

1.6 Bahan Penelitian

Sumber data adalah informasi yang memiliki arti bagi penggunanya. Data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan dari data yang digunakan dalam menyusun tesis ini menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan untuk kepentingan

(8)

penelitian terdiri dari data makanan yang disajikan. Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan tidak untuk kepentingan penelitian tetapi digunakan dalam penelitian meliputi :

1) Data preskripsi diet dari dokter spesialis gizi klinik yang diperoleh dari rekam medis.

2) Data observasi terhadap kitir makanan yang dibuat oleh ahli gizi ruangan.

3) Data observasi terhadap pemorsian makanan yang dibuat ahli gizi di dapur.

4.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan lembar observasi. Lembar observasi berisi item-item tentang variabel-variabel yang akan diteliti dan dianalisis yaitu data terapi gizi medik meliputi : preskripsi diet oleh dokter spesialis gizi klinik, kitir makanan oleh ahli gizi, pemorsian makanan oleh ahli gizi, makanan yang disajikan oleh pramusaji.

4.8 Prosedur Penelitian 1.8.1 Tahap persiapan

1. Penyelesaian administrasi

2. Pengurusan ijin penelitian (Etika Penelitian)

Sebelum penelitian dimulai, telah dimohonkan ijin penelitian di Bagian Perijinan Penelitian Provinsi Bali dan di Bagian Pendidikan dan

(9)

Penelitian (Diklit) di RSUP Sanglah Denpasar. Pada penelitian ini sudah dilengkapi juga dengan Ethical Clearance Nomor: 714/UN.14.2/Litbang/2015 dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar.

4.8.2 Tahap pelaksanaan

Pengumpulan data di Instalasi Gizi RSUP Sanglah Denpasar pada April 2015 sampai dengan Mei 2015 dengan cara observasi menggunakan lembar observasi. Pengisian lembar observasi, serta pengumpulan data dilakukan oleh peneliti. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara concecutive sampling dengan alokasi waktu yang ditentukan. Data yang terkumpul diolah menggunakan komputer dengan metode STATA Bland Altman.

4.9 Teknik Pengolahan dan Analisis Data 4.9.1 Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh diolah melalui beberapa tahapan : 1. Editing

Setelah data terkumpul, tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan terkait kelengkapan dokumen data dan lembar observasi preskripsi diet, kitir makanan, pemorsian makanan, dan makanan yang disajikan untuk memudahkan proses penyempurnaan data apabila masih ada data yang belum lengkap.

(10)

2. Coding

Merupakan proses penyusunan data mentah yang ada dalam lembar observasi menjadi bentuk yang mudah dibaca oleh alat pengolah data meliputi : sendok makan (sdm), sendok teh (sdt), mangkok (mgk), potong (ptg), sedang (sdg), kalori (kal), dan gram (gr).

3. Data Entry

Merupakan tahap pemindahan data yang telah dirubah menjadi kode-kode ke dalam alat pengolah data meliputi :

1) kode untuk E1 dan P1 adalah tahap preskripsi diet sampai kitir makanan = kode 1 merupakan tahap 1 dari terapi gizi medik meliputi energi (E), dan protein (P)

2) kode untuk E2 dan P2 adalah tahap kitir makanan sampai pemorsian makanan = kode 2 merupakan tahap 2 dari terapi gizi medik meliputi energi (E), dan protein (P)

3) kode untuk E3 dan P3 adalah tahap pemorsian makanan sampai makanan disajikan = kode 3 merupakan tahap 3 dari terapi gizi medik meliputi energi (E), dan protein (P)

4) kode untuk E4 dan P4 adalah tahap preskripsi diet sampai makanan disajikan = kode 4 merupakan tahap 4 dari terapi gizi medik meliputi energi (E), dan protein (P)

4. Data Cleaning

Tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh data yang ada dalam lembar observasi terapi gizi medik telah dimasukkan ke dalam alat bantu

(11)

pengolah data sudah sesuai dengan yang data sebenarnya yang terkumpul saat pengumpulan data.

4.9.2 Analisis Data

Analisis data pada peneitian ini menggunakan analisis zat gizi berupa program nutrisurvey dan untuk analisiskesesuaian dengan metode Bland Altman dari STATA berupa data numerik untuk mengetahui kesesuaian kandungan zat gizi (energi, protein) dalam pemberian terapi gizi medik meliputi : preskripsi diet dengan kitir makanan, kitir makanan dengan pemorsian makanan, pemorsian makanan dengan makanan yang disajikan, preskripsi diet dengan makanan yang disajikan meliputi nilai mean difference, 95 % limit of agreement, kekuatan korelasi dengannilai r, dan hubungan signifikan dengan nilai p.

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI TENTANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN BAHAN

Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan, dimana perusahaan dapat mengurangi biaya modal ekuitas melalui kebijakan pengung- kapan yang lebih baik,

• Secara prinsip: tiap atom yang berbeda secara kimia di dalam molekul akan memiliki frekuensi absorpsi (resonansi) jika inti berada dalam momen magnet.. • Bidang analitik

Sampel pada penelitian ini adalah sebagian pasien yang terdiagnosa skizofrenia Poli Psikiatri di RSUD RA Kartini Jepara yang datanya dapat digunakan dalam penelitian

Menunjukkan posisi strategi pengembangan beras organik di Desa Lubuk Bayas berada pada kuadran III yang artinya petani organik memiliki peluang besar dalam

Tidak menutup kemungkinan pada 2012, PSAK baru dengan memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh (stakeholder, pendidikan, sosial dan aspek-aspek lainnya) akan menjadi

Mekanisme membuat E-Hakcipta dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI

d Saya puas membaca Kompas karena mendapat informasi tentang politik, budaya, ekonomi, sosial dan teknologi sehingga mempunyai gagasan untuk beropini dalam mengerjakan tugas.. e