1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Televisi merupakan sarana informasi dan komunikasi jarak jauh yang
menggunakan media visual atau penglihatan. Beberapa iklan dan hiburan
disiarkan di dalam televisi. Hampir di setiap rumah bahkan setiap tempat ada
televisi. Televisi merebah ke seluruh lapisan masyarakat. Televisi sebagai alat
multifungsi yang dimiliki manusia merupakan sarana hiburan juga sebagai media
penyalur informasi. Televisi sangat berguna untuk kalangan masyarakat. Televisi
menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel
(stasiun televisi).
Di Indonesia ada beberapa saluran televisi yang dapat dinikmati secara
gratis. Stasiun televisi adalah adalah suatu stasiun penyiaran yang menyebarkan
siarannya dalam bentuk audio dan video secara bersama-sama ke televisi
penerima di wilayah tertentu. Beberapa stasiun televisi menggandeng mitra
stasiun televisi lain untuk bekerja sama. Selain itu, beberapa stasiun televisi
bersaing untuk menunjukkan eksistensinya. Salah satu cara stasiun televisi
menarik masyarakat agar mengkonsumsi siarannya adalah dengan menggunakan
slogan. Stasiun televisi memiliki beberapa slogan yang secara tidak sadar sebagai
pemikat konsumen atau masyarakat. Tanpa disadari stasiun televisi ini
menyuguhkan iklan melalui slogan yang dimiliki oleh masing-masing stasiun
2
Slogan menurut Poerwadarminta (2007: 1136) adalah kata-kata yang
menarik atau mencolok dan mudah diingat yang dipakai untuk mengiklankan
sesuatu. Penulisan slogan dibuat dalam bentuk yang memikat untuk menarik
perhatian pembacanya. Dalam slogan yang dimiliki oleh stasiun televisi, sang
pemilik stasiun televisi berusaha menyampaikan pesan kepada para konsumen
televisi dalam bentuk bahasa. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi dan daya
tarik dalam periklanan walaupun masih banyak lagi alat komunikasi yang lain,
seperti gambar, warna dan bunyi. Komunikasi yang terjadi adalah pemberitahuan
adanya suatu produk atau jasa pada masyarakat. Sebagian masyarakat tidak akan
langsung memahami makna slogan tersebut. Tidaklah mengherankan jika bahasa
slogan cenderung singkat dan mudah diingat.
Setiap stasiun televisi dalam menayangkan dan menarik minat penikmat
acara televisi memiliki cara yang berbeda-beda. Setiap stasiun televisi tampil
dengan citra-citra yang mencerminkan produknya agar lebih diterima di
masyarakat. Ide-ide kreatif yang muncul ternyata membuat sajian dan siaran acara
dari stasiun televisi tersebut lebih dinikmati dan dikonsumsi. Ketidakberaturan
bahasa slogan dari stasiun televisi yang tampaknya ingin melepaskan diri dari
kaidah makna dapat diterima selama dalam konteks bahasa promosi atau iklan.
Bahasa iklan biasanya cenderung diciptakan dalam bentuk menarik, sebab pesan
tersebut diusahakan selalu diingat konsumen dan berkesan simpatik.
Adanya slogan yang digunakan sebagai daya tarik oleh setiap stasiun
televisi membuat peta persaingan dalam kompetisi pertelevisian Indonesia
semakin ketat. Setiap stasiun televisi terus berusaha mengembangkan dan
3
adalah iklan yang disampaikan secara tidak langsung oleh pihak stasiun televisi
pada konsumen. Demi mencapai keunggulan dalam persaingan, setiap stasiun
televisi berlomba-lomba dengan menampilkan hal-hal yang menarik dan berbeda.
Selain menampilkan tayangan-tayangan yang berkualitas setiap stasiun televisi
juga menampilkan maskot, logo dan slogan-slogan yang menarik. Slogan yang
menjadi ciri khas dari suatu stasiun televisi memiliki keunikan tersendiri. Seiring
berkembangnya zaman beberapa stasiun televisi menggunakan slogan sesuai
dengan keadaan sosial dan budaya masyarakat demi lebih menarik minat
konsumen.
Konsumen tidak serta-merta mengetahui maksud dari slogan yang dimiliki
oleh setiap stasiun televisi di Indonesia. Demikian pula penulis, meskipun hampir
setiap hari penulis mengkonsumsi tayangan dari televisi. Setiap hari penulis
melihat dan mendengar slogan yang ditayangkan di stasiun televisi di Indonesia,
namun tidak paham maksud dan juga makna dari slogan tersebut. Setiap penulis
melihat dan memahami slogan-slogan yang dimiliki oleh stasiun televisi nasional
di Indonesia, ternyata setiap slogan memiliki keunikan tersendiri. Setiap slogan
memiliki maksud dan makna yang menarik dan juga memilki kreativitas.
Pada saat penulis menyaksikan televisi, penulis menjumpai slogan yang
ditayangkan di INDOSIAR. Slogan yang digunakan INDOSIAR adalah Memang
Untuk Anda. Slogan yang dimiliki oleh INDOSIAR ditujukkan kepada para
penontonnya. Kata anda menunjukkan bahwa slogan tersebut digunakan untuk
menarik minat penonton atau konsumen. Kata-kata yang digunakan dalam slogan
INDOSIAR cenderung singkat dan mudah diingat, dan hal tersebut merupakan
4
Pada hari yang sama penulis juga menjumpai tayangan slogan yang di
tayangkan di SCTV. Slogan yang dimiliki SCTV adalah Satu Untuk Semua.
Dalam slogan milik SCTV, penulis menemukan kesamaan dengan slogan milik
INDOSIAR. Kedua slogan tersebut sama-sama ditujukan kepada konsumen agar
terus menyaksikan tayangan dari INDOSIAR dan SCTV. Kata semua pada slogan
SCTV menunjukkan bahwa slogan tersebut ditujukan pada masyarakat yang
menyaksikan SCTV.
Pada hari berikutnya penulis menyaksikan televisi dan menjumpai slogan
RCTI Oke. Slogan RCTI justru sangat berbeda dengan slogan yang dimiliki oleh
INDOSIAR dan SCTV. RCTI menggunakan bahasa Inggris dalam slogannya.
Penulis berasumsi bahwa setiap slogan yang digunakan stasiun televisi memiliki
makna dan maksud tersendiri. Slogan juga digunakan oleh pihak stasiun televisi
sebagai daya tarik untuk menarik minat konsumen agar terus menyaksikan
tayangan-tayangan dari stasiun televisi tersebut.
Menurut Djajasudarma (2009: 7) makna adalah pertautan yang ada di
antara unsur-unsur bahasa itu sendiri (terutama kata-kata). Pateda (2010: 97-132)
membedakan lima jenis makna: (1) makna asosiatif, (2) makna denotatif, (3)
makna ekstensi, (4) makna emotif, (5) makna kiasan. Seiring berkembangnya
kebutuhan manusia sebagai pemakai bahasa maka terjadilah perubahan makna.
Perubahan makna terjadi akibat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan makna meliputi perkembangan dalam
bidang ilmu dan teknologi, perkembangan sosial budaya, adanya asosiasi,
5
Pada saat penulis menjumpai slogan RCTI Oke, penulis menganalisis
makna apa yang terkandung dalam slogan tersebut. Kata oke pada slogan RCTI
Oke mengandung makna emotif. Menurut Poerwadarminta (2007: 808) kata oke
memiliki makna „baik, jadi‟. Makna kata oke dalam kalimat ini memiliki makna
bagus, baik. Makna antara kata oke, bagus, baik, memiliki makna yang sama.
Kata oke lebih sering digunakan karena kata oke memiliki nilai rasa yang positif.
RCTI menggunakan kata oke untuk memotivasi dan mengilhami insan
RCTI dalam mewujudkan visi dan misinya. Banyaknya tayangan box office movie
dan telenovela yang ditayangkan pada tahun 2000an membuat RCTI
menggunakan kata oke sebagai slogannya. RCTI terpengaruh dari penggunaan
kata oke yang sering digunakan dalam film dari mancanegara, salah satunya
adalah telenovela yang fenomenal pada tahun 2000an yaitu Betty La Fea. Kata
oke yang merupakan persetujuan digunakan untuk menyatakan hal yang baik atau
bagus. Cara penyampaiannya mengambil dari film mancanegara yang banyak
menggunakan kata oke dengan mengacungkan jempol yang menunjukkan sesuatu
yang bagus dan baik. RCTI menjadikan adegan tersebut sebagai adegan
penyampaian slogan RCTI Oke. Kata oke yang diharapkan akan menjadi motivasi
bagi insan RCTI ini telah menyebar keseluruh pelosok nusantara. Kata oke tidak
asing lagi terdengar, seluruh masyarakat kini menggunakan kata oke dalam
kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan RCTI, masyarakat hanya
mengucapkannya saja tidak dengan mengacungkan jempol seperti penayangan
slogan RCTI, hal ini dikarenakan kata oke menjadi kata umum yang dipakai
6
Kata oke mengalami perubahan makna yang yang disebabkan oleh
pengaruh bahasa asing. Kata oke berasal dari bahasa Inggris yang sebenarnya
okay bermakna „jadi‟ atau „menyetujui‟. Perubahan makna kata oke terjadi karena
perubahan bahasa yang tidak dapat dihindarkan dan interaksi antar sesama
bangsa. Kini masyarakat Indonesia sering menggunakan kata oke dalam
berkomunikasi. Makna kata oke sesuai dengan konteksnya yaitu menyatakan
sesuatu yang bagus atau baik.
Penulis juga menjumpai slogan SCTV yaitu SCTV Ngetop. Kata ngetop
pada slogan SCTV Ngetop mengandung makna emotif. Ngetop berasal dari kata
top. Kata top berasal dari bahasa Inggris yang berarti „puncak, atas, paling tinggi‟.
Menurut Poerwadarminta (2007: 1291) top adalah „puncak, yang tertinggi atau
teratas‟. Seseorang yang mendengar kata ngetop akan memiliki perasaan positif
bahwa SCTV mempunyai tayangan yang lebih bagus daripada stasiun televisi
lain. Perasaan pendengar akan membayangkan sesuatu yang lebih, berbeda dan
tidak sama dengan yang lain. Cara ini digunakan pihak SCTV agar dapat memikat
konsumen.
Pada tahun 1999 SCTV melakukan siarannya secara nasional dari Jakarta.
Sementara itu, mengantisipasi perkembangan teknologi informasi yang kian
mengarah pada konvergensi media SCTV mengembangkan potensi
multimedianya dengan meluncurkan situs http://www.liputan6.com,
http://www.liputanbola.com. Melalui kedua situs tersebut, SCTV tidak lagi hanya
bersentuhan dengan masyarakat Indonesia di wilayah Indonesia, melainkan juga
menggapai seluruh dunia. Dalam perkembangan berikutnya, melalui induk
7
usahanya hingga mancanegara dan menembus batasan konsep siaran tradisional
menuju konsep industri media baru. SCTV menggunakan kata berbahasa Inggris
yaitu top sebagai slogannya yang diadaptasi dengan bahasa Indonesia sehingga
menjadi kata ngetop (http://www.sctv.co.id/corporate/sejarah-perusahaan).
Kata top yang berarti puncak digunakan SCTV sebagai acuan bahwa
SCTV semakin di depan dalam pertelevisian Indonesia dibanding stasiun televisi
yang lain. Penggunaan kata ngetop juga sebagai wujud eksistensi SCTV dalam
dinamika masyarakat. SCTV mengekspresikan wujud eksistensinya melalui
berbagai program berita dan feature produksi Divisi Pemberitaan seperti Liputan 6
(Pagi, Siang, Petang dan Malam), Buser. Untuk menjadikan SCTV kian dewasa
dan matang SCTV menegaskan kembali identitas dirinya sebagai stasiun televisi
keluarga. Pada tahun 2005 SCTV mengubah slogannya dari SCTV Ngetop
menjadi Satu Untuk Semua.
Berdasarkan fenomena di atas, peneliti memiliki asumsi bahwa setiap
slogan memiliki makna dan maksud yang berbeda-beda. Untuk mengetahui
makna slogan yang dimiliki oleh stasiun televisi di Indonesia penulis melakukan
penelitian dengan pendekatan semantik ditinjau dari jenis makna. Masyarakat
umumnya tidak begitu paham makna dari slogan stasiun televisi. Adanya
penelitian ini diharapkan agar penulis menjadi paham mengenai makna apa yang
ada dalam slogan stasiun televisi nasional di Indonesia. Selain itu, konsumen dan
penikmat acara dari stasiun televisi dapat menyadari dan paham apa sebenarnya
8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, pokok permasalahan yang akan dibicakan
adalah sebagai berikut:
1. Jenis makna apa saja yang terdapat pada slogan stasiun televisi nasional di
Indonesia?
2. Faktor-faktor apa saja yang memepengaruhi perubahan makna pada slogan
stasiun televisi nasional Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. mendeskripsikan jenis makna dari slogan yang dimiliki oleh stasiun televisi
nasional di Indonesia.
2. mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan makna yang
terdapat pada slogan stasiun televisi nasional di Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti serta masyarakat mengenai
makna dan pesan yang terdapat pada slogan stasiun televisi nasional di
Indonesia.
b. Menjadi sumber pengetahuan bagi peneliti tentang makna slogan pada stasiun
9
c. Menjadi sumber masukan bagi peneliti lain yang ingin membahas tentang
makna slogan pada stasiun televisi nasional di Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi masyarakat untuk dapat
menafsirkan dan memahami makna slogan pada stasiun televisi nasional di
Indonesia.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi pembaca untuk menambah
wawasan mengenai latar belakang penggunaan slogan stasiun televisi