• Tidak ada hasil yang ditemukan

Narasi Kauman: Studi Kecenderungan Perbedaan Perubahan Sosial Kampung Kauman Surakarta dengan Yogyakarta - UNS Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Narasi Kauman: Studi Kecenderungan Perbedaan Perubahan Sosial Kampung Kauman Surakarta dengan Yogyakarta - UNS Institutional Repository"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

i

NARASI KAUMAN: STUDI KECENDERUNGAN PERBEDAAN PERUBAHAN SOSIAL KAUMAN SURAKARTA DENGAN

YOGYAKARTA

Oleh :

FITRI DAMAYANTI

D0313029

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik

Program Studi Sosiologi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)

iii Persetujuan Pembimbing

NARASI KAUMAN: STUDI PERBANDINGAN PERUBAHAN SOSIAL KAUMAN SURAKARTA DENGAN YOGYAKARTA

(4)
(5)

v ABSTRAK

Fitri Damayanti, D0313029, 2013, NARASI KAUMAN: STUDI PERBANDINGAN PERUBAHAN SOSIAL KAUMAN SURAKARTA DENGAN YOGYAKARTA, Skripsi: Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kauman Surakarta menjadi kampung unggulan Bappeda dalam pariwisata kota. Kauman Yogyakarta sendiri juga merupakan pemerintah kota yang mengembangkan pariwisata namun ia tidak berkembang menjadi pariwisata. Sehingga, membandingkannya dengan Yogyakarta dapat menerangkan bagaimana kebijakan pemerintah kota dan tuntutan terhadap kota itu sendiri membuat Kampung Kauman mengalami perubahan sosial, ekonomi dan keagamaan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perubahan apa saja yang terjadi dari sana dapat dilakukan komparasi perubahan serta prosesnya. Selanjutnya, mengetahui penyebab/ faktor perubahan dapat dianalisis hubungan Kampung Kauman dengan kehidupan Kota Surakarta maupun Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode etnografi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling dan Snowball. Dalam prosesnya, perubahan sosial yang terjadi meliputi 3 aspek yaitu Pertalian Keagamaan, Pertalian Status Sosial Abdi Dalem Pamethakan yang akhirnya menjadi perubahan ekonomi dan Pertalian Darah yang akhirnya menjadi perubahan sosial masyarakat Kauman. Sedangkan perubahan status sosial abdi dalem Pamethakan adalah jumlah pengangkatan Tafsir Anom. Lalu, feedback yang diterima Penghulu Tafsir Anom. Jika jaman dahulu mendapat tempat tinggal dan uang bulanan, kini Kraton tidak memberikan upah apapun kepada Penghulu Tafsir Anom. Selanjutnya proses pertalian darah yang berawal dari perkawinan endogami namun kini sudah tidak demikian lagi dan berubah menjadi bagaimana kehidupan sosial di Kauman terbentuk. Dari perubahan tadi digolongkan menjadi 4 fase dan diketahui penyebab/faktor perubahan, yaitu faktor internal (Kebutuhan Ekonomi Berubah dan bagaimana Mempertahankan Eksistensi Kampung) dan faktor eksternal (Kebijakan Pariwisata Pemda dan keadaan Keraton Surakarta maupun Yogyakarta). Selanjutnya, faktor internal disebut dengan kampung dan eksternal kota. Di Kota Surakarta maupun Yogyakarta sendiri sama-sama mengembangkan pariwisata sebagai pemasukan daerah. Sehingga membuat rujukan simbol-simbol yang terdapat di kampung dapat menjadi alternatif paket wisata bagi kota itu sendiri. Sehingga dari sana dapat digambarkan alur bagaimana suatu kota dan kampung saling mempengaruhi dan juga bagaimana komparasinya antara Kota Surakarta dengan Kota Yogyakarta.

(6)

vi ABSTRACT

Fitri Damayanti, D0313029, 2013, NARASI KAUMAN: STUDI PERBANDINGAN PERUBAHAN SOSIAL KAUMAN SURAKARTA DENGAN YOGYAKARTA, Thesis: Department of Sociology, Faculty of Social Science and Political Science, Sebelas Maret University, Surakarta.

Kauman Surakarta become leading village Bappeda in city tourism. Kauman Yogyakarta itself is also a city government to develop tourism but he did not develop a tourism. So, compared with Yogyakarta can describe how the policy of the government of the city and claims against the city itself make Kauman Village experience social change, economic and religious. The purpose of this research is to know the changes what happened from there can be done comparatively changes and process. Next, knowing the cause/ factors changes can be analyzed the relationship Kauman Village with the life of the City of Surakarta and Yogyakarta. This research uses a type of qualitative research with ethnographic methods. The sampling techniques used is purposive sampling and Snowball. In the process of social change that occurs covers 3 aspects namely religious kinship, the nexus of Social Status Abdi Dalem Pamethakan that finally become economic change and the Nexus of blood that finally become social change Kauman community. While the change of social status abdi dalem Pamethakan is the number of adoption Interpretation Anom. Then received feedback interpretation of the Archangel Anom. If the ancient found a home and money monthly, now Kraton does not give any reward to the Archangel Interpretation Anom. Then the blood relation process that started from marriage endogami but now is not so again and turned into how social life in Kauman formed. From these changes are classified into 4 phases and the known causes of factors changes, namely internal factors (economy needs to change and how to maintain the existence of the village) and external factors (Tourism Policy of Local Government and the state of the Keraton Surakarta and Yogyakarta). Next, internal factors called to the village and external city. In the City of Surakarta and Yogyakarta itself together to develop tourism as a regional income. So that makes reference symbols found in the village can be an alternative tour package for the city itself. So from there can be described how the flow of a city and the village of mutual influence and also how komparasinya between the City of Surakarta and Yogyakarta.

(7)
(8)

viii

SUSUNAN TIM PENGUJI UJIAN SKRIPSI

NARASI KAUMAN: STUDI KECENDERUNGAN PERBEDAAN PERUBAHAN SOSIAL KAUMAN SURAKARTA DENGAN

YOGYAKARTA

Nama Mahasiswa : Fitri Damayanti

NIM. : D0313029

Jurusan : Sosiologi

Ketua : Prof. Dr. Mahendra Wijaya., M.S.

Sekretaris : Siti Zunariyah, S.Sos., M.Si

(9)
(10)

x MOTTO

“Ada beberapa hal dalam hidup yang tidak disuka, tapi mampir, bahkan lama, dan kita berpikir tidak akan mendapat apa-apa selain kesusahan. Tapi dipenghujung

jalan, kita sadar, itu semua hanya untuk menempa mental”

(Penulis)

“Terbentur… Terbentur… Terbentur… Terbentuk!!”

(11)

xi

PERSEMBAHAN

Teruntuk Ibuk Cici, yang selalu menyebut aku di untaian doa sepertiga malam.

Teruntuk Bapak Dodo, yang selalu memberikan kualitas terbaik untuk keluarga

kecilmu.

Juga Ido, yang entahlah…

Serta teman-teman yang selalu menertawakanku, di situasi paling sial dan

menyedihkan, sehingga aku ikut tertawa, membuat stress jadi lupa. See you on top

ya!

(12)

xii

KATA PENGANTAR

Pertama, puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan skripsi dengan judul “Narasi Kauman: Studi Perbandingan Perubahan Sosial Kauman Surakarta dengan Yogyakarta”. Penulisan skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam jenjang perkuliahan Strata I

Sosiologi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Kedua, penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penyusunan skripsi

ini, banyak kendala yang penulis hadapi. Dalam kesempatan ini, penulis dengan

tulus hati ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dalam mengatasi kendala tersebut. Ucapan terima kasih ini penulis

tujukan kepada :

1. Keluarga: Ibuk Cici, Bapak Dodo dan Ido yang selalu memberikan pertanyaan, “Kapan lulus?” sehingga saya terpacu untuk menulis. Terimakasih juga atas untaian doanya sehingga penulis mendapat semangat

dan ketabahan untuk mengerjakan skripsi ini.

2. Ibu Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik.

3. Bapak Dr. Ahmad Zuber, S.Sos., D.E.A. selaku Kepala Program Studi

Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

4. Bapak Prof. Dr. Mahendra Wijaya, M.S. selaku Pembimbing Akademik

yang telah membimbing penulis dari semester satu hingga sekarang.

5. Bapak Akhmad Ramdhon, S.Sos.,M.A. selaku Pembimbing Skripsi yang

telah memberikan pengarahan sehingga penulis tidak hanya mampu

menyelesaikan skripsi, namun juga mendapatkan pengalaman berharga.

6. Segenap masyarakat Kampung Kauman Surakarta yang telah menerima

penulis dengan terbuka dan dianggap menjadi bagian dari kampung,

sehingga penulis diajak untuk mengikuti berbagai agenda kampung yang

(13)

xiii

7. Segenap masyarakat Kauman Yogyakarta yang telah membantu dalam

proses pelaksanaan penelitian dari awal hingga akhir dan menerima penulis

dengan sangat terbuka.

8. Imaf, Didin dan Iin yang 4 tahun lamanya menjadi tempat pertama untuk

bersenang-senang, meminta tolong, berkeluh kesah dan bergosip. Aku

sayang kalian!

9. Teman-teman seperjuangan skripsi Brian, Risti, Anisa, Raya, Fahreza,

Nanda dan Tata yang tak henti-hentinya memberikan support dan bersedia repot. Lanjutkan perjuangan kita teman!

10.Lala dan Mas Nug, dua orang yang begitu lekat, menjadi alasan terbesar

untuk bahagia, merasa spesial dan tidak sabar menanti masa depan.

11.Dan untuk teman-teman seangkatan dan seperjuangan Sosiologi Angkatan

2013. Terima kasih untuk kebersamaan, persahabatan dan pembelajarannya

selama ini.

Penulisan skripsi ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, baik aspek

kualitas maupun kuantitas dalam penyajian materi laporan penelitian. Meskipun

penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan kualitas

terbaiknya, namun kritik dan saran yang bersifat membangun tetap dibutuhkan agar

karya ini menjadi semakin bermanfaat.

Surakarta, 12 September 2017

(14)

xiv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

HALAMAN PENGESAHAN ... vi

HALAMAN SUSUNAN TIM PENGUJI UJIAN SKRIPSI ... vii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... viii

MOTTO ... ix

HALAMAN PERSEMBAHAN ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR BAGAN ... xxiv

DAFTAR SINGKATAN ... ..xxv

DAFTAR GLOSARIUM ... xxvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Rumusan Masalah ... 6

Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

Penelitian Terdahulu ... 9

Teori ... 17

Definisi Konsep ... 28

Kerangka Berpikir ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

(15)

xv

Populasi dan Sampel ... 39

Data dan Sumber Data ... 39

Teknik Pengumpulan Data ... 39

Teknik Validitas Data ... 41

Teknik Analisis Data ... 41

Profil Informan ... 43

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... ... 46

Sejarah ... 47

Kondisi Geografis dan Demografis ... 57

A.Masyarakat Kampung Kauman Surakarta ... 66

1. Masyarakat Kampung Kauman Surakarta ... 66

Persebaran Aliran Keagamaan ... 71

Kegiatan Masjid dan Langgar... 76

RISKWIN (Pemuda Masjid) ... 94

Ramadhan di Kauman ... 102

Kehidupan Sosial Keagamaan ... 118

Pondok Pesantren di Kauman ... 123

Masjid Agung Surakarta... 138

Perubahan Pertalian Status Sosial Kauman Surakarta ... 152

Perubahan Kepengurusan (Abdi Dalem Pamethakan) ... 156

Kampung Wisata Batik Kauman ... 166

Koperasi Syarikat Dagang Kauman ... 200

3. Perubahan Pertalian Darah Kauman Surakarta ... 202

Fragmentasi Masyarakat Kauman ... 203

Perempuan di Kauman ... 226

B.Masyarakat Kauman Yogyakarta 1. Perubahan Pertalian Agama Kauman Yogyakarta ... 230

Aliran Keagamaan di Kauman... 233

Kegiatan Masjid dan Langgar ... 237

Ramadhan di Kauman ... 258

(16)

xvi

Perempuan Kauman Yogyakarta ... 280

Sosial Keagamaan Kauman ... 285

Masjid Agung Yogyakarta ... 288

Perubahan Pertalian Status Sosial Kauman Yogyakarta ... 297

Abdi Dalem Pamethakan ... 297

Batik di Kauman ... 309

3. Perubahan Pertalian Darah Kauman Yogyakarta ... 315

Pendatang di Kauman ... 315

Sifat Kauman Sentris ... 318

Poses Perubahan Kauman Surakarta dengan Yogyakarta... 323

Fase reformasi ... 323

Fase kedua ... 326

Fase ketiga ... 330

Fase keempat ... 335

Penyebab Perubahan ... 336

Pemenuhan kebutuhan ekonomi yang berubah ... 337

Menumbuhkan Eksistensi Kampung ... 342

Pemerintah Daerah ... 344

Keraton Surakarta dan Yogyakarta ... 352

Hubungan Kampung Kota ... 354

Statistik Pariwisata Kota Surakarta ... 355

Statistik Pariwisata Kota Yogyakarta ... 357

Simbolisme Kota Surakarta dan Yogyakarta ... 359

Kauman dalam Konteks Kota dan Agenda Pariwisata ... 368

BAB 5 PENUTUP ... 372

A. Kesimpulan ... 372

B. Implikasi ... 373

1. Implikasi Teoritis ... 373

2. Implikasi Metodologis ... 374

3. Implikasi Empirik ... 374

(17)

xvii

(18)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel IV. 1 Aliran Keagamaan di Kampung Kauman Surakarta ... 76

Tabel IV. 2 Kegiatan Langgar dan Masjid di Kauman Surakarta ... 89

Tabel IV. 3 Kepemudaan di Kauman Surakarta ... 100

Tabel IV. 4 Ramadhan di Kauman Surakarta ... 116

Tabel IV. 5 Daftar Pengajian Tetap ... 120

Tabel IV. 6 Kegiatan Sosial Keagamaan yang Khas ... 122

Tabel IV. 7 Pondok NDM ... 129

Tabel IV. 8 Pondok Tahfidz Wata’limil Quran ... 138

Tabel IV. 9 Masjid Agung Surakarta ... 151

Tabel IV. 10 Perubahan Status Abdi Dalem Pamethakan Surakarta ... 163

Tabel IV. 11 Latar Belakang Kampung Wisata Batik Kauman ... 175

Tabel IV. 12 Anggota Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman ... 178

Tabel IV. 13 Pihak Pro dan Kontra PKWB ... 185

Tabel IV. 14 Dinamika PKWB di Kauman... 190

Tabel IV. 15 Penyebab Surutnya PKWB di Kauman ... 198

Tabel IV. 16 Pendatang di Sisi Luar Kauman Surakarta ... 206

Tabel IV. 17 Pendatang di Kauman Surakarta ... 210

Tabel IV. 18 Jenis Masyarakat di Kauman Surakarta... 219

Tabel IV. 19 Aliran Keagamaan di Kampung Kauman Yogyakarta ... 235

Tabel IV. 20 Langgar Berubah Fungsi di Kauman Yogyakarta ... 243

Tabel IV. 21 Kegiatan Langgar di Kauman Yogyakarta ... 253

Tabel IV. 22 Ramadhan di Kauman Yogyakarta ... 271

Tabel IV. 23 Kepemudaan di Kauman Yogyakarta ... 279

Tabel IV. 24 Perubahan Status Sosial Abdi Dalem Pamethakan ... 307

Tabel IV. 25 Pendatang di Kauman Yogyakarta ... 317

Tabel IV. 26 Perbedaan Fase Reformasi di Kauman ... 325

Tabel IV. 27 Perbedaan Fase Pasca Reformasi (Fase Ke-2 dan 3) ... 333

Tabel IV. 28 Susunan FEDEP ... 347

(19)

xix

Tabel V. 30 StatistikKesibukan Hotel Kota Surakarta ... 356

Tabel V. 31 Statistik Kesibukan Hotel Kota Yogyakarta ... 357

(20)

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar IV.1 Peta Kauman Surakarta ... 60

Gambar IV. 2 Peta Kota Surakarta ... 60

Gambar IV. 3 Peta Kauman Yogyakarta ... 64

Gambar IV. 4 Peta Kota Yogyakarta ... 64

Gambar IV. 5 Keadaan terluar Kauman yang dipenuhi ruko ... 72

Gambar IV. 6 Deretan persebaran NU di Kauman Solo ... 73

Gambar IV. 7 Kantor Muhammdiyah di Kampung Kauman Surakarta ... 74

Gambar IV. 8 Langgar Hidayat Kauman Surakarta ... 78

Gambar IV. 9 Pengajian rutin mingguan di Langgar Hidayat ... 79

Gambar IV. 10 Langgar Trayeman ... 80

Gambar IV. 11 Pengajian rutin di Langgar Trayeman ... 81

Gambar IV. 12 Langgar Modinan ... 83

Gambar IV. 13 Langgar Winongan ... 84

Gambar IV. 14 Murid SD Muhammadiyah Kauman berjamaah Zuhur ... 84

Gambar IV. 15 Tadarus Al-Quran remaja dan anak-anak ... 85

Gambar IV. 16 Pengajian rutin Hari Minggu ... 86

Gambar IV. 17 Masjid Sememen ... 87

Gambar IV. 18 Prasasti Masjid Sememen ... 88

Gambar IV. 19 kantor sekretariat RISKWIN ... 94

Gambar IV. 20 Pemuda Riskwin yang sempat kehilangan kepercayaan ... 96

Gambar IV. 21 Susunan pengurus Langgar Winongan ... 98

Gambar IV. 22 Remaja Riskwin yang semuanya laki-laki ... 99

Gambar IV. 23 Kauman terpilih menjadi Kampung Ramadhan ... 102

Gambar IV. 24 Salah satu perangkat penunjang kegiatan Ramadhan ... 105

Gambar IV. 25 Takjilan di Langgar Winongan ... 105

Gambar IV. 26 Kegiatan Takjilan di Langgar Winongan ... 108

Gambar IV. 27 Tadarus Al-quran di Langgar Winongan ... 109

Gambar IV. 28 Pembukaan Pengajian Nuzulul Quran ... 110

(21)

xxi

Gambar IV. 30 Lomba pildacil tingkat Kauman ... 111

Gambar IV. 31 Lomba hafalan Surat-Surat Pendek ... 112

Gambar IV. 32 Masjid Agung yang digunakan pertemuan warga Kauman .. 113

Gambar IV. 33 Berkumpul di Masjid Agung ... 114

Gambar IV. 34 Suasana takbiran di Kauman ... 115

Gambar IV. 35 Pengajian Keliling Masyarakat Kauman ... 119

Gambar IV. 36 Pondok Pesantren NDM ... 123

Gambar IV. 37 Kehidupan Santri Pondok NDM ... 125

Gambar IV. 38 Kehidupan masyarakat pondok yang dekat dengan warga ... 127

Gambar IV. 39 Pengajar NDM dibangunkan rumah ... 128

Gambar IV. 40 Pondok Pesantren Tahfidz Wata’limil Quran ... 131

Gambar IV. 41 Sebelum Pondok Pesantren Tahfidz Wata’limil Quran ... 132

Gambar IV. 42 Bentuk rumah Gedhang Selirang ... 134

Gambar IV. 43 Letak pesantren satu kompleks dengan Masjid Agung ... 135

Gambar IV. 44 Kegiatan Ibadah di Masjid Agung Surakarta ... 138

Gambar IV. 45 Masjid Agung digunakan untuk Sholat berjemaah ... 147

Gambar IV. 46 Pelaksanaan Sholat Jumat di Masjid Agung ... 140

Gambar IV. 47 Malam selikuran ... 142

Gambar IV. 48 Sekaten 2017 di Surakarta ... 144

Gambar IV. 49 Penabuhan gamelan di acara Sekaten 2017 ... 145

Gambar IV. 50 Gunungan yang didoakan di Masjid Agung... 145

Gambar IV. 51 Malam selikuran yang diadakan di halaman Masjid Agung . 146 Gambar IV. 52 Logo Yayasan Jamaah Masjid Agung ... 147

Gambar IV. 53 Mobil Ambulan dan mobil jenazah milik Masjid Agung ... 147

Gambar IV. 54 Kepala Shirat Masjid Agung ... 148

Gambar IV. 55 KKP Tafsir Anom V menjadi Penghulu ... 153

Gambar IV. 56 Kiai Penghulu di Kota Yogyakarta ... 155

Gambar IV. 57 Grebeg Besar di Masjid Agung ... 157

Gambar IV. 58 Pak Muhtarom selaku Penghulu ... 160

Gambar IV. 59 Pintu Masuk Kauman Surakarta ... 166

(22)

xxii

Gambar IV. 61 Pendatang di Kauman ... 172

Gambar IV. 62 Rumah peninggalan yang menajdi nilai plus Kauman ... 173

Gambar IV. 63 Kemuning Homestay ... 173

Gambar IV. 64 Wisatawan di Kauman ... 176

Gambar IV. 65 Peta Kampung Wisata Batik Kauman ... 181

Gambar IV. 66 Fasilitas penunjuk arah di Kauman ... 187

Gambar IV. 67 Dibangunnya ruang public di Kauman ... 187

Gambar IV. 68 Showroom Batik Kunthi yang tutup ... 188

Gambar IV. 69 Pelatihan membatik yang diadakan pengurus PKWB ... 189

Gambar IV. 70 Batik yang dijual bukan produksi sendiri ... 193

Gambar IV. 71 Showroom rumah penjual batik di Kauman ... 194

Gambar IV. 72 Tukang Becak ... 195

Gambar IV. 73 Visi & Misi SDK Kauman ... 200

Gambar IV. 74 Seorang anak sedang menabung di SDK ... 200

Gambar IV. 75 Sisi Utara Luar Kauman ... 205

Gambar IV. 76 Sisi Selatan Luar Kauman ... 205

Gambar IV. 77 Karyawan Batik termasuk pendatang ... 207

Gambar IV. 78 Warung Pendatang di Kauman ... 208

Gambar IV. 79 Masyarakat Pondok NDM... 214

Gambar IV. 80 Masyarakat Pondok Tahfidz Wa Ta’limil Quran ... 216

Gambar IV. 81 Pemuda Langgar RISKWIN... 221

Gambar IV. 82 Putra Putri Batik Kauman Tahun 2008 ... 223

Gambar IV. 83 Putra Putri Batik Kauman Tahun 2015 ... 224

Gambar IV. 84 Putra Putri Batik Kauman Tahun 2016 ... 225

Gambar IV. 85 Pertemuan PKK RW. 4 Kauman ... 228

Gambar IV. 86 Pelaporan rutin RW. 4 Kauman... 228

Gambar IV. 87 Posyandu RW. 4 Kauman ... 229

Gambar IV. 88 Pintu gerbang Kauman ... 230

Gambar IV. 89 Kongres Muhammadiyah di Langgar Duwur Kauman... 231

(23)

xxiii

Gambar IV. 92 Tulisan di pintu masuk setelah gerbang Kauman ... 234

Gambar IV. 93 Kegiatan warga yang dilakukan di langgar ... 238

Gambar IV. 94 Langgar Kidul atau langgar KH. Ahmad Dahlan ... 240

Gambar IV. 95 Proses syuting film Sang Pencerah ... 241

Gambar IV. 96 Langgar peninggalan ketib ... 242

Gambar IV. 97 Langgar Aisiyah, imam dan jamaah khusus perempuan ... 247

Gambar IV. 98 Langgar Adzakirin ... 248

Gambar IV. 99 Langgar Makmur ... 249

Gambar IV. 100 Langgar Al Fakih ... 250

Gambar IV. 101 Langgar Ar-Rosyad... 251

Gambar IV. 102 Langgar Ijo berbentuk rumah ... 252

Gambar IV. 103 Sholat Tarawih Bapak-Bapak di Masjid Agung ... 259

Gambar IV. 104 Sholad Tarawih di Langgar Aisiyah ... 260

Gambar IV. 105 Sholat Tarawih anak-anak di Langgar Adzakirin ... 261

Gambar IV. 106 Pasar Sore Ramadhan di Kauman ... 262

Gambar IV. 107 Suasana Pasar Sore Ramadhan di Kauman ... 263

Gambar IV. 108 Kicak adalah makanan asli Kauman ... 264

Gambar IV. 109 Penonton GTJ yang memenuhi pelataran Masjid Agung ... 265

Gambar IV. 110 Peserta lomba GTJ road show display ... 266

Gambar IV. 111 Aksi meninggalkan Masjid Agung ... 267

Gambar IV. 112 Ting sebagai kekhasan takbiran Kauman ... 269

Gambar IV. 113 PAGERTA Kauman ... 274

Gambar IV. 114 AMM Kauman saat acara Bakti Sosial ... 275

Gambar IV. 115 Flyer Silaskota ... 277

Gambar IV. 116 Organisasi dan Kegiatan Pemuda Kauman ... 278

Gambar IV. 117 Perempuan di Kauman tahun 1914 ... 280

Gambar IV. 118 Kegiatan PKK diisi dari Puskesmas ... 282

Gambar IV. 119 Kegiatan Pengajian di Langgar Aisiyah ... 283

Gambar IV. 120 Pengajian Safari di Kauman ... 285

Gambar IV. 121 Masjid Agung Yogyakarta ... 288

(24)

xxiv

Gambar IV. 123 Kegiatan pengajian rutin ... 290

Gambar IV. 124 Kegiatan olah raga di pelataran Masjid Agung ... 291

Gambar IV. 125 Area Serambi yang lebih berwarna ... 291

Gambar IV. 126 Dalam Masjid Agung yang polos ... 292

Gambar IV. 127 Ruang siaran dan ruang di Saka FM ... 293

Gambar IV. 128 Saka FM mengisi acara Harmoni Kauman ... 293

Gambar IV. 129 Pintu menghubungan Masjid Agung dengan Kauman ... 294

Gambar IV. 130 Penghulu Masjid Agung... 295

Gambar IV. 131 Sri Sultan HB 12 berdampingan dengan Penghulu ... 295

Gambar IV. 132 Prosesi pengangkatan Abdi Dalem Pamethakan ... 297

Gambar IV. 133 Abdi Dalem Pamethakan saat menyiapkan acara ... 298

Gambar IV. 134 Mengurus regulasi motor di Masjid Agung ... 299

Gambar IV. 135 Surat KekancinganAbdi Dalem Pamethakan ... 302

Gambar IV. 136 Kartu Identitas Abdi Dalem Pamethakan ... 303

Gambar IV. 137 Seragam Abdi Dalem Pamethakan ... 304

Gambar IV. 138 Seragam Penghulu ... 305

Gambar IV. 139 Sinuwun yang sedang berdoa dipimpin oleh Penghulu ... 306

Gambar IV. 140 Dana APP diberikan kepada anak-anak ... 321

Gambar V. 141 Tampilan Web Solo Destination ... 365

Gambar V. 142 Informasi Kauman di Web Solo ... 366

Gambar V. 143 Tampilan Web Kota Yogyakarta ... 367

(25)

xxv

DAFTAR BAGAN

Bagan II. 1 Kerangka Berpikir ... 36

Bagan IV. 2 Susunan Penghulu ... 156

Bagan IV. 3 Sisi Luar Kauman Surakarta ... 206

Bagan IV. 4 Dinamika PKWB di Kauman ... 276

(26)

xxvi

DAFTAR SINGKATAN

AMM : Angkatan Muda Muhammadiyah

APP : Arisan Pembangunan

FEDEP : Forum for Economic Development And Employment Promotion

MM : Muhammadiyah (pemuda laki-laki)

NA : Nasyiatul Aisiyah

NDM : Nahdlatul Muslimat

ORENA : Organisasi Remaja Nahdlatul Aisiyah

OREKA : Organisasi Remaja Kauman

PAGERNA : Panitia Gerakan Tarawih Nahdlatul Aisiyah

PAGERTA : Panitia Gerakan Tarawih

PGS : Pusat Grosir Solo

PKK : Pembinaan Kesejahteraan Keluarga

PKWBK : Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman

RT : Rukun Tetangga

RW : Rukun Warga

RISKWIN : Remaja Islam Langgar Winongan

(27)

xxvii

DAFTAR GLOSARIUM

Ngrasani : istilah Bahasa Jawa yang memiliki arti membicarakan

kejelekan orang lain

Moncer : suatu keadaan yang menggambarkan eksistensi kampung

yang diakui oleh masyarakat umum, kampung tersebut

dinilai memberikan peran dan manfaat yang banyak

terhadap kehidupan masyarakat kota.

Rewang : Salah satu tradisi masyarakat Indonesia yang dikenal

sebagai salah satu cara membantu keluarga atau tetangga

yang sedang mengadakan kenduri, pesta, maupun

perhelatan pesta adat. Biasanya dengan cara

menyumbangkan tenaga bagi tetangga untuk urusan

memasak dan meyiapkan pesta adat atau jamuan

pernikahan

Sesepuh : Orang yang tertua di masyarakat atau orang yang

dituakan atau dijadikan pemimpin karena banyak

Referensi

Dokumen terkait

TPA Sampah Regional Payakumbuh terletak bersebelahan dengan sawah penduduk dengan jarak 10 m, dan terdapat perumahan penduduk pada radius 300 m dari TPA yang menjadikan air

Berdasarkan hasil uji statistik dalam penelitian ini, ditemukan bahwa hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima (H 0 ditolak) yang artinya variabel peringkat

Pada penelitian sebelumnya jenis makanan juga sangat berpengaruh terhadapan pengembalian cairan tubuh yang hilang, pemilihan jenis makanan yang berkaldu merupakan

Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) mendiskripsikan latar kehidupan dari Iwan Simatupang, 2) mendiskripsikan struktur naskah drama Bulan Bujur Sangkar karya Iwan

Selanjutnya, pada pengujian hipotesis mengindikasi bahwa terdapat hubungan yang signifikan positif yaitu: service quality dan corporate image , service quality dan

Setelah dilakukan proses perbaikan tata letak dengan menggunakan teknik kualitatif dengan menggunakan tahapan pada Tompkins (1996) dimana area dan fasilitas yang digunakan

Kesan daripada strategi pengajaran yang tidak menarik punca mata pelajaran Fizik sering dianggap sukar oleh pelajar. Kajian ini dijalankan bagi membina sebuah