• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian Karakteristik Tinea Kapitis Pada Anak Di Rsup H. Adam Malik Medan Pada Tahun 2009 - 2014 Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hasil Penelitian Karakteristik Tinea Kapitis Pada Anak Di Rsup H. Adam Malik Medan Pada Tahun 2009 - 2014 Chapter III VI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan maka kerangka konsep pada penelitian ini adalah:

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

3.2 Definisi Operasional

Anak yang menderita tinea kapitis adalah seseorang yang mempunyai kelainan pada kulit dan rambut kepala berdasarkan hasil diagnosa dokter sesuai dengan yang tercatat dalam rekam medis.

a. Umur adalah waktu hidup pasien tinea kapitis sejak lahir sampai ulang tahunterakhir yang sesuai dengan rekam medis.

(2)

b. Jenis Kelamin adalah

c. Etiologi adalah penyebab tertentu yang timbul pada penderita tinea kapitis berdasarkan yang tercatat dalam kartu rekam medis pasien.

i. Hasil ukur: - Microsporum - Trichophyton ii. Skala ukur: Nominal.

d. Tipe-tipe tinea kapitis yang paling banyak dijumpai yang sering mengakibatkan tinea kapitis berdasarkan yang dalam kartu rekam medis pasien.

i. Hasil ukur:

- Grey patch ringworm - Kerion

- Black dot ringworm ii. Skala ukur: Nominal.

3.3 Pengukuran 1. Cara ukur

Mengambil data pasien yang menderita tinea kapitis dari rekam medis di RSUP. Haji Adam Malik, Medan.

2. Alat ukur

(3)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk menilai karakteristik tinea kapitis pada anak di RSUP.Haji Adam Malik pada tahun 2009-2014.

4.2. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan mencatat data rekam medis pada anak yang menderita tinea kapitis di RSUP.Haji Adam Malik mulai dari tanggal 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2014.

4.3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 hingga Desember 2015 di Bagian Kulit dan Kelamin RSUP. Haji Adam Malik, Medan.

4.4. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah semua anak yang menderita tinea kapitis di RSUP.Haji Adam Malik dari tanggal 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2014.Sampel pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik total sampling, yaitu seluruh populasi menjadi objek penelitian.

4.5. Teknik pengumpulan data

(4)
(5)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan adalah sebuah rumah sakit pemerintah yang dikelola pemerintah pusat dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara. Rumah Sakit ini terletak di Jalan Bunga Lau, No 17, Medan, 20136.RSUP Haji Adam Malik mulai berfungsi dengan pelayanan rawat jalan sejal tanggal 17 Juni 1991. Mulai tanggal 2 Mei 1992, rumh sakit ini turut menyediakan pelayanan rawat inap.

(6)

Terbanyak.

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Umur Anak Menderita Tinea Kapitis.

No Umur Frekuensi (n) Persentase (%)

Dari tabel 5.1 diatas menunjukkan bahwa terdapat 2 anak (6.3%) yang menderita tinea kapitis antara umur 1-5 tahun, 6 anak (18.8%) yang menderita tinea kapitis antara 6-10 tahun, 13 anak (40.6%) yang menderita tinea kapitis antara 11-15 tahun, 11 anak (34.4%) yang menderita tinea kapitis antara 16-18 tahun.

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Anak Menderita Tinea Kapitis. No Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Laki-laki 24 75.0

2 Perempuan 8 25.0

Total 32 100

(7)

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Etiologi Anak Menderita Tinea Kapitis.

No Etiologi Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Microsporum 24 75.0

2 Trichophyton 8 25.0

Total 32 100

Dari tabel 5.3 diatas menunjukkan bahwa terdapat 24 anak (75%) yang menderita tinea kapitis dengan etiologi Microsporum dan 8 anak (25%) yang menderita tinea kapitis dengan etiologi Trichophyton.

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Tipe Terbanyak Anak Menderita Tinea Kapitis

No Tipe terbanyak Frekuensi (n) Persentase (%)

1 Grey patch ringworm 14 43.8

2 Kerion 10 31.2

3 Black dot ringworm 8 25.0

Total 32 100

(8)

Dari hasil penelitian pada tabel 5.1 diperoleh data anak yang menderita dengan tinea kapitis pada golongan usia 1- 5 tahun adalah 2 anak (6,3%), usia 6-10 tahun adalah 6 anak (18,8% ), usia 11- 15 tahun adalah (40,6%) dan usia 16-18 tahun adalah 11 anak (34,4%). Kelompok usia yang mempunyai prevalensi tinea kapitis yang tinggi adalah antara usia 11-15 tahun. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian McPherson (2005), dimana terdapat sebanyak 56% antara usia 6 - 12 tahun menderita tinea kapitis. Hal ini disesuaikan dengan (Grover, Chander: 2015), dari jumlah 214 anak terdapat golongan usia yang paling banyak terkena dengan tinea kapitis adalah golongan usia antara 8 - 10 tahun yaitu sebanyak 54 anak (25,2%). Ini mungkin karena tangkapan kami adalah wilayah padat penduduk yang memungkinkan kontak dekat antara anak-anak.Mayoritas adalah dari saudara dan bisa memiliki masa lalu spesies yang sama.

Darihasil penelitian pada tabel 5.2 menunjukkan jenis kelamin bahwa terdapat 24 anak (75%) laki-laki yang menderita tinea kapitis dan 8 anak (25%) perempuan yang menderita tinea kapitis. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Trelia, 2003, dimana menunjukkan bahwa wanita lebih cenderung terkena tinea kapitis berbanding laki-laki.

Dari hasil penelitian pada tabel 5.3 diperoleh etiologi Microsporum (75,0%) adalah lebih banyak berbanding dengan etiologi Trichophyton (25,0%). Menurut hasil penelitian dengan McPherson, 2005 hasilnya berbeda dengan etiologi Microsporum sebanyak 31,0% manakala pada etiologi Trichophyton adalah sebanyak 69,0%. Ini menunjukkan bahwa hasilnya adalah lebih berbeda mengikuti hasil penelitian yang dilakukan di tempat tempat lain.

(9)
(10)

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan kepada hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Jumlah anak yang menderita tinea kapitis adalah 32 anak.

2) Usia paling banyak yang menderita tinea kapitis adalah 11-15 tahun sebanyak 40,6%.

3) Kira-kira 75% pasien yang memderita tinea kapitis adalah laki-laki dan perempuan adalah 25%.

4) Penyebab tinea kapitis paling banyak adalah spesies Microsporum yaitu 75%.

5) Jenis tipe pada anak yang menderita tinea kapitis adalah Grey patch ringworm yaitu 43,8%.

6.2 Saran

1) Perlunya penyebaran informasi kepada golongan orang tua tentang penyakit tinea kapitis supaya menjaga kebersihan dan merawati anak.

2) Penelitian yang lebih lanjut disarankan untuk mengetahui faktor resiko yang lain dapat mempengaruhi tinea kapitis.

Gambar

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Umur Anak Menderita Tinea Kapitis.
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Etiologi Anak Menderita Tinea Kapitis.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengukuran terlihat bahwa nilai kapasitansi yang ditunjukkan oleh alat ukur yang dibuat tidak jauh berbeda dengan nilai kapasitansi yang ditunjukkan

ngileg , piles kiri, ulap-ulap kanan, mengangkat kaki kanan, kaki kiri maju, menghadap ke kanan, tangan kiri mentang ke depan diikuti dengan gerakan mendak dan badan diputar

Berdasarkan pada fenomena yang telah dijabarkan dan juga hasil penelitian terdahulu, maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “Pengaruh Kinerja Keuangan

Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi mahu masyarakat tidak melihat sektor pertanian sebagai sektor tidak berdaya maju, kerana ia sebenarnya mampu menjana pendapatan individu dan

Hasil penelitian ini memberikan perbandingan terhadap metode Fuzzy AHP dan AHP dalam sistem pendukung keputusan dengan kasus penyeleksian karyawan berprestasi sehingga

The percentage explants live of 16 accessions of eggplant have significantly different results on 2 and 3 WAT while the percentage explants callus, shoots as height and

Demikian Rencana Strategis (Renstra) 5 (lima) tahunan dari Kelurahan Muarareja Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal yang telah disusun dan semoga bisa menjadi pedoman

JADWAL UJIAN PROPOSAL SKRIPSIJURUSAN PGMI SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2016-2017 BULAN JANUARI 2017. Hari / Tanggal : Rabu/ 4