BAB III
ANALISIS KOMPOSISI
Konsep penyusunan komposisi “Senangnya Masa Kecilku” komposisi ini dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Bahagia Mengenal Sekolah, Senangnya Bermain, dan Cinta. Instrumen yang digunakan dalam komposisi ini adalah piano. “Bahagia Mengenal Sekolah” sebagai movement pertama, terdiri dari introduksi, bagian A, bridge, bagian B, dan bagian A1. Cerita komposisi dalam lagu ini banyak not berdekatan karena menggambarkan sebuah kerisauan dari awal mengenal teman-teman baru dalam sekolah dilanjutkan dengan mulainya beradaptasi dengan lingkungan baru dan mulai mengenal teman-teman, yang diakhiri dengan ketenangan. “Senangnya Bermain” sebagai movement kedua, terdiri dari introduksi, bagian A, bagian A1, bagian B, bagian C, bagian D, bagian D1, dan Coda. Di sini banyak terdapat not triplet, secara keseluruhan lagu berirama woogie boogie. Woogie boogie sendiri adalah gaya musik blues yang muncul diakhir abad ke-19. Musik ini populer pada 1940-an, musik bergaya Woogie boogie ini lebih menekankan pada ritme bukan melodi musik ini dapat membuat orang menari ceria berdasarkan feel
tripletnya.
“Cinta” sebagai movement ketiga, cinta yang penulis maksud disini adalah sebuah cinta dari keluarga, yang lambat laun disadari oleh sang anak bahwa dia punya sebuah keluarga yang sangat mencintainya dan merasa hidup tenang bila ada sebuah keluarga yang selalu mendukung.
A. Bahagia Mengenal Sekolah
Tabel 3.1. Analisis Struktural “Bahagia Mengenal Sekolah” Introduksi Birama 1 – 10
Bagian A Birama 11 – 34
Bridge Birama 36 – 38
Bagian A1 Birama 48 – 59
Bagian pertama dari komposisi ini menggunakan tempo adante (74). Pada bagian introduksi terbagi 2 frase dengan suasana G mayor ke C mayor bagian awal yang menggambarkan keingintahuan waktu pertama kali masuk sekolah (gambar 3.1) dan dilanjutkan masuk kedalam bagian A
Gambar 3.1 Bagian Introduksi frase 1 birama 1–4 frase 2 birama 5-10
tempo menjadi 84 (gambar 3.5), dilanjutkan dengan adanya accellerando pada birama 31-33 menuju pada tempo 110-120 dan dimainkan dengan forte. Pada bagian ini menggambarkan mulainya rasa senang datang karena sudah mulai mengenal lingkungan dan teman – teman baru.
Gambar 3.2 perubahan tempo menjadi adante
Gambar 3.4 Pengembangan dari motif utama
Gambar 3.5 perubahan tempo menjadi 84
Gambar 3.6 terdapat accellerando menuju tempo 110 – 120 dengan forte.
Gambar 3.7 Bagian bridge
Masuk kedalam bagian B diawali dengan dinamika mp (mezzo piano)Motif utama pada bagian B ini terdapat pada birama 39-42 (gambar 3.8). Birama 43-46 terjadi pengulangan dari 3 birama sebelumnya not naik 1 oktaf hanya pada birama 43. Birama 47 sebagai pengantar menuju bagian penutup yaitu 48-59, di bagian penutup diambil dari sebagian dari motif utama bagian A tetapi ada yang sedikit membedakan yaitu chord yang digunakan dan diakhiri dengan tanda permata. Di bagian B ini menggambarkan suasana senang gembira bahwa telah mengenal lingkungan dan bisa beradaptasi di tunjukkan pada not yang melompat 1 oktaf. Dan diakhir lagu (gambar 3,11) akhir dari hari pertama mengenal sekolah yang ditutup dengan satu – satu not dan akhir not dengan tanda permata yang menggambarkan ketenangan.
Gambar 3.9 pengulangan motif utama
Gambar 3.11 birama 48-59 adalah penutup bagian B
B. Senangnya Bermain
Tabel 3.2. Analisis Struktural “Senanglah Bermain” Introduksi Birama 1 – 8
Bagian A Birama 9 – 16 Bagian A1 Birama 17 – 25 Bagian B Birama 26 – 34 Bagian A1 Birama 35 – 41 Bagian C Birama 42 – 59 Bagian D Birama 60 – 68 Bagian B Birama 69 – 76 Bagian D1 Birama 77 – 94
Coda Birama 95 – 98
Gambar 3.12 Introduksi.
Gambar 3.13 Bagian A dari lagu.
Gambar 3.14 Bagian A1 terjadi repeat
Gambar 3.15 kamar kedua dari bagian A (setelah repeat)
Birama 26-34, bagian B masih menggunakan not triplet, dan terjadi pengulangan
(repeat) pada birama 33 kamar pertama (gambar 3.16) dilanjutkan masuk
Gambar 3.16 Bagian B
Gambarr 3.17 kamar kedua bagian B
Gambar 3.18 Bagian A1 diulang kembali
Gambar 3.20 akhir dari Bagian C yang memperlihatkan perpindahan nada dasar menuju D.
Gambar 3.21 bagian D yang bermodulasi dari nada dasar C mayor menuju D mayor.
Gambar 3.22 kamar kedua menuju bagian selanjutnya.
Gambar 3.23 bagian B1
Gambar 3.24 kamar dua dari bagian B1 untuk lanjut ke bagian selanjutnya .
Birama 77 – 94 bagian ini adalah bagian D1
Gambar 3.25 pengembangan dari bagian D
Birama 95 – 98 adalah coda, terdapat tanda rit pada awal (gambar 3,27) Bagian terahkir dari komposisi lagu ini
Gambar 3.27 bagian akhir dari lagu.
C. Cinta
Tabel 3.3. Analisis Struktural “Cinta” Bagian A Birama 1 – 8 Bagian A1 Birama 9 - 12 Bagian A2 Birama 13 – 16 Bagian A3 Birama 17 – 24 Bagian B Birama 25 - 31 Bagian C Birama 32 – 45 Bagian A3 Birama 46 – 53 Bagian B Birama 54 – 61 Bagian B1 Birama 62 – 73
lagi dari bagian A menjadi bagian A2 pada birama 13 – 16 (gambar 3.30) dan terahkir pengembangan dari bagian A pada birama 17 – 24 menjadi bagian A3 (gambar 3.31). Banyak terjadi pengembangan bagian A menggambarkan
emosional seorang anak yang labil.
Gambar 3.28 Bagian A
Gambar 3.30 Bagian A2
Gambar 3.31 Bagian A3
Selanjutnya masuk kedalam Bagian B yaitu pada birama 25 – 31 di bagian B dimainkan dengan forte yang menggambarkan ketidaktahuan anak jika terkadang orang tua memarahi adalah tindakan orangtua untuk menasehati anaknya. Dan anak masih sering memberontak.
Gambar 3.32 Bagian B
Gambar 3.33 Bagian C
Gambar 3.34 Bagian A3
Dilanjutkan masuk kembali kedalam bagian B birama 54 – 61 (gambar 3.35) dan dilanjut ke bagian akhir yaitu bagian B1 birama 62 – 73 )gambar 3.36) terdapat rit di birama 68 dan diakhir lagu dimainkan dengan ppp yang
Gambar 3.35 kembali masuk Bagian B