1
Pada proses penulisan penulisan bab I merupakan hal yang penting
karena dalam bab I akan dijelaskan mengenai latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dari penulisan dan manfaat dari penulisan. Fenomena
yang akan dijelaskan dalam latar belakang, masalah yang akan diteliti
akan dirumuskan dalam rumusan masalah, tujuan dan manfaat dari
penulisan juga akan dibahas dalam bab ini.
1.1. Latar Belakang
Belajar merupakan salah satu kegiatan yang tidak asing bagi manusia
karena belajar merupakan salah satu ciri khas manusia sebagai makluk
yang memiliki kemampuan tertinggi diantara makluk lainnya dan selama
hidupnya manusia selalu melakukan kegiatan tersebut. Manusia belajar untuk mengembangkan perilaku yang efektif dan efisien guna mencapai
tujuannya. Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari
input, proses dan output. Input merupakan peserta didik yang akan
melaksanakan aktivitas belajar, proses merupakan kegiatan dari belajar
mengejar, sedangkan output merupakan hasil dari proses yang
dilaksanakan. Dari pelaksanaan proses pendidikan tersebut diharapkan
dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya
saing yang tinggi.
Terkait dengan dunia pendidikan, untuk menciptakan manusia yang
berkualitas maka peserta didik harus memiliki prestasi belajar yang baik.
Prestasi belajar merupakan tolok ukur maksimal yang telah dicapai peserta didik setelah melakukan perbuatan belajar selama waktu yang telah
ditentukan bersama. Prestasi belajar merupakan indikator yang penting
untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengejar. Akan tetapi tidak
bisa dipungkiri bahwa tinggi rendahnya prestasi peserta didik dapat
dipengeruhi oleh faktor-faktor lain disamping proses pengajaran itu sendiri
Menurut Winkel (2004), prestasi belajar adalah bukti keberhasilan
yang dicapai. Proses yang dialami siswa menghasilkan
perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Prestasi belajar adalah hasil evaluasi pendidikan yang dicapai oleh
siswa setelah menjalani proses pendidikan formal dalam jangka waktu
tertentu dan hasil tersebut berwujud angka-angka (Soeryabrata,1998).
Sedangkan menurut Poerwadarminta (1999) mendefinisikan bahwa
prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan
oleh seseorang sebagai hasil belajar. Jadi seluruh pengertian dari para ahli
dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil kegiatan belajar
yang berwujud angka-angka melalui nilai raport siswa.
Prestasi belajar tidak lepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi.
Faktor yang mempengaruhi tersebut bisa datang dari dalam (internal) atau
dari luar (eksternal). Faktor dari dalam (internal) contohnya adalah daya
intelektualitas atau potensi kecerdasan, bakat, kecakapan, kecerdasan emosi dan kebiasaan. Dan faktor dari luar (eksternal) contohnya adalah
lingkungan sosial seperti keluarga,sekolah dan masyarakat. Surya dan
Amir (dalam Supeno,2004). Dukungan sosial orangtua merupakan bagian
dari faktor luar (eksternal) karena tidak dapat dipisahkan dari peranan
orangtua selaku keluarga. Peranan orangtua dalam hal ini adalah dukungan
sosial, memberikan dampak yang penting bagi pertumbuhan aktualisasi
diri pada anak dalam pencapaian prestasi belajarnya. Hal tersebut
didukung oleh hasil penulisan Masqud dan Coleman (1993), yang
menunjukkan bahwa peranan orangtua berhubungan positif dan signifikan
dengan kebutuhan aktualisasi diri dan pencapaian prestasi belajar pada
anak.
Tetapi tidak berhenti sampai kepada dukungan sosial orangtua yang
berperan dalam masalah prestasi belajar, namun ditunjang oleh faktor dari
dalam (internal) contohnya kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi atau
Emotional Intelligence (EI) adalah kemampuan seseorang untuk
mengendalikan emosinya. EI dengan indikator rasa empati, kemampuan
untuk meningkatkan kualitas perilaku kecerdasan seseorang. Kecerdasan
emosional bukanlah sesuatu yang dimiliki seorang anak secara genetis
atau bawaan. Akan tetapi, merupakan sesuatu yang dapat dipelajari dan dikembangkan. Anak perlu belajar dan berlatih untuk kecerdasan
emosional dari kehidupan nyata yang memerlukan sekian banyak waktu
untuk mendapatkannya. Menurut Mayer (Goleman,2002) orang cenderung
menganut gaya-gaya khas dalam menangani dan mengatasi emosi mereka,
yaitu: sadar diri, tenggelam dalam permasalahan, dan pasrah. Dukungan
sosial orangtua menjadi gerbang utama dalam pengembangan kecerdasan
emosi. Peran orangtua, keluarga dan masyarakat sangat penting dalam
membentuk kepribadian seorang anak.
Penulis mengadakan penelitian di SMK PGRI I Salatiga jurusan
Keperawatan dikarenakan di lokasi tersebut terdapat sebagian siswa
mempunyai nilai rendah atau dibawah rata-rata kelas, hal ini diketahui
melalui pra penelitian yaitu melakukan wawancara dengan guru bimbingan konseling. Hasil wawancara tersebut menegaskan bahwa
sebagian siswa di tiap-tiap kelas mempunyai nilai kurang dari rata-rata
kelas (KKM) dan pihak bimbingan konseling ingin mengadakan konseling
dengan siswa tentang kendala apa saja yang menyebabkan nilai siswa
kurang dari rata-rata kelas.
Penulis melakukan wawancara terhadap beberapa siswa dari
masing-masing kelas, melalui wawancara tersebut siswa yang mempunyai nilai
rendah mempunyai beberapa alasan antara lain: kurangnya perhatian dari
guru mata pelajaran, perlu adanya jam tambahan pelajaran, adanya
permasalahan baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah,
permasalahan bersifat pribadi maupun umum dan kurangnya dukungan yang diberikan orangtua untuk anaknya, orangtua lebih mementingkan
mencari uang daripada memperhatikan anaknya. Sebagian besar orangtua
bekerja pabrik dan menjadi tenaga kerja di luar negeri sehingga waktu
untuk anak kurang.
SMK PGRI I Salatiga merupakan sekolah swasta yang berlokasi di
sekolah SMK yang lain baik negeri maupun swasta. Sekolah tersebut
mempunyai beberapa pilihan jurusan. Sekolah tersebut juga ditunjang
dengan sarana prasarana yang memadai. SMK PGRI I saat ini menampung sekitar 450 siswa terdiri dari kelas X sampai kelas XII dengan 3 pilihan
jurusan yaitu jurusan administrasi perkantoran, tata busana dan
keperawatan.
Penulis tertarik mengambil subyek di SMK PGRI I Salatiga jurusan
Keperawatan karena melihat karakteristik dari subyek yang dari ekonomi
keluarga yang tidak mampu dan kecenderungan orangtua yang sibuk
dengan mencari nafkah sehingga anak diabaikan, demikian juga dengan
anak merasa tidak diperhatikan oleh orangtua nya sehingga mereka sering
salah pergaulan, kecenderungan emosi meningkat dan ketika mereka
diarahkan dalam lingkungan sekolah seringkali mereka tidak menggubris
dan susah diatur. Padahal untuk menjadi seorang perawat dibutuhkan
kecerdasaan emosi yang baik karena akan membantu orang yang sakit atau membutuhkan pertolongan. Dari hasil pengamatan tersebut penulis merasa
tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Pengaruh Dukungan Sosial
orangtua dan Kecerdasan Emosi terhadap Prestasi Belajar Siswa jurusan
Keperawatan di SMK PGRI I Salatiga
1.2 Rumusan Masalah
Perumusan pada penelitian ini adalah :
Apakah ada Pengaruh Dukungan sosial orangtua dan kecerdasan
emosi terhadap Prestasi belajar siswa jurusan Keperawatan di SMK
PGRI I Salatiga
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka penelitian
ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh antara dukungan orangtua
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan informasi dalam hal pendidikan. Selain itu,
bermanfaat bagi seseorang yang ingin melakukan penelitian yang
berkaitan dengan dukungan orangtua, kecerdasan emosi dan
prestasi belajar siswa
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi guru mengenai
pentingnya dukungan orangtua,kecerdasan emosi dan prestasi
belajar siswa.
b. Bagi orangtua
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi orangtua
untuk memenuhi dan mentukan pilihan yang tepat dalam mengasuh anak agar dapat menumbuhkan semangat belajar
atau motivasi belajar anak di dalam diri sendiri sehingga dapat
mencapai tujuan yang diinginkan yaitu prestasi belajar di kelas.
c. Bagi siswa
Agar siswa mengetahui bahwa dalam belajar itu sangat penting
sehingga siswa dapat menumbuhkan motivasi dari dalam
dirinya, agar siswa mampu berkompetisi mencapai prestasi di