PENDEKATAN, STRATEGI DAN MODEL PEMBELAJARAN Aisyah Nurjanah (1501415)
Pendidikan Bahasa Jepang – FPBS aisyahnurjanah32@gmail.com
Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru dituntut untuk memahami karakteristik siswa, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai atau kompetensi yang harus dikuasai siswa, materi ajar yang disajikan, dan cara yang digunakan untuk mengemas penyajian materi serta penggunaan bentuk dan jenis penilaian yang akan dipilih untuk melakukan pengukuran terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran atau kompetensi yang telah dimiliki siswa. Berkaitan dengan cara atau metode yang akan dipilih dan digunakan dalam pembelajaran, seorang guru terlebih dahulu harus memahami berbagai pendekatan, strategi dan model pembelajaran (Ibrahim dkk, 2011:190).
Pendekatan pembelajaran (dalam Ibrahim dkk, 2011:190) adalah suatu upaya menghampiri makna pembelajaran melalui suatu cara pandang dan pandangan tertentu; atau aplikasi suatu cara pandang dan pandangan pembelajaran. Pendekatan sistem memandang pembelajaran sebagai suatu keseluruhan terpadu yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berinteraksi secara fungsional dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Ibrahim dkk, 2011:194).
berdasarkan karakteristik yang dikemukakan oleh T. Raka Joni (dalam Ibrahim dkk, 2011:195), yaitu sebagai berikut:
a. Berdasarkan rasio guru dan siswa dalam pembelajaran.
b. Berdasarkan pola hubungan guru dan siswa dalam pembelajaran. c. Berdasarkan peranan guru dan siswa dalam pembelajaran.
d. Berdasarkan peranan guru dan siswa dalam mengolah “pesan” atau materi pembelajaran.
e. Berdasarkan proses berpikir dalam mengolah “pesan” atau materi pembelajaran.
Model pembelajaran (dalam Ibrahim dkk, 2011:198) adalah suatu rencana atau pola yang dapat kita gunakan untuk merancang pembelajaran tatap muka di dalam kelas atau dalam latar tutorial dan dalam membentuk materiil-materiil pembelajaran termasuk buku-buku, film-film, pita kaset, dan program media komputer. Dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran hal. 199, dikemukakan bahwa suatu model pembelajaran memuat: 1) syntax, yaitu serangkaian tahapan langkah-langkah yang konkret atau lebih khusus yang harus diperankan oleh guru dan siswa; 2) sistem sosial yang diharapkan; 3) prinsip-prinsip reaksi siswa dan guru; dan 4) sistem penunjang yang disyaratkan. Adapun model-model pembelajaran tersebut antara lain:
a. Model interaksi sosial. Model ini didasari oleh teori belajar Gestalt (field-theory). Model interaksi sosial menitikberatkan hubungan yang harmonis antara individu dengan masyarakat (learning to life together) (Ibrahim dkk, 2011:199).
b. Model pemrosesan informasi. Model ini berdasarkan Teori Belajar Kognitif (Piaget) dan berorientasi pada kemampuan siswa memproses informasi yang dapat memperbaiki kemampuannya (Ibrahim dkk, 2011:200).
d. Model modifikasi tingkah laku. Model ini bertitik tolak dari teori belajar Behavioristik, yaitu bertujuan mengembangkan sistem yang efisien untuk mengurutkan tugas-tugas belajar dan membentuk TL dengan cara memanipulasi penguatan (reinforcement). Model ini lebih menekankan pada aspek perubahan perilaku psikologis dan perilaku yang tidak data diamati (Ibrahim dkk, 2011:204).
e. Model pembelajaran kontekstual (CTL). Inti dari model ini adalah keterkaitan setiap materi atau topik pembelajaran dengan kehidupan nyata. Untuk mengaitkannya bisa dilakukan berbagai cara, selain karena memang materi yang dipelajari secara langsung terkait dengan kondisi faktual, juga bisa disiasati dengan pemberian ilustrasi atau contoh (sumber belajar, media, dan sebagainya) yang memang baik secara langsung maupun tidak diupayakan terkait atau berhubungan dengan pengalaman hidup nyata (Ibrahim dkk, 2011:204).
Dalam rangka memahami dan menyelenggarakan pembelajaran, dasar pijakan kita adalah Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Pasal 32 UUD 1945. Atas dasar itu pula, kriteria pemilihan strategi dan model pembelajaran hendaknya didasarkan kepada kesesuaiannya dengan hal berikut: 1) tujuan pembelajaran atau tujuan pendidikan yang ingin dicapai; 2) peranan guru dan siswa yang diharapkan dalam mencapai tujuan pembelajaran; 3) karakteristik mata pelajaran ataubidang studi; 4) kondisi lingkungan belajar, yaitu keadaan lingkungan serta keadaan sarana dan waktu pembelajaran yang tersedia (Ibrahim dkk, 2011:216).