PENGUJIAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) SEBAGAI PREDICTOR PENGEMBALIAN SAHAM YANG DIHARAPKAN ( STUDI KASUS PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)
Oleh Fanda Daisy Prully Rundengan, Tommy Parengkuan, Ivonne Saerang
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, MOTIVASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DINAS DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO
Oleh Titien Marthin, David Paul Elia Saerang, Sifrid S. Pangemanan
ANALISIS PENERIMAAN RETIBUSI PARKIR KOTA MANADO TAHUN 2008-2012 Oleh Edward Ricardo Go, Jullie Sondakh, Heince Wokas
ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK BPHTB TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH KOTA MANADO
Oleh Hendrik Ricart Pangemanan, Inggriani Elim, Stanley Kho Walandouw
PENERAPAN BIAYA KUALITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PT. PERTANI (PERSERO) CABANG SULAWESI UTARA
Oleh Dwi Nugraha Pratiwi Bawon, Jullie J. Sondakh, Lidia Mawikere
PENERAPAN BIAYA KUALITAS DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI PADA PT. TROPICA COCOPRIMA
Oleh Nilisye Debora Ratag, David Paul Elia Saerang, Lidia Mawikere
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN DAN KOTA PROPINSI SULAWESI UTARA
Oleh Justonly Lengkong, David Paul Elia Saerang, Stanly Alexander
ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus Pada PT. TROPICA COCOPRIMA) Oleh Paula. C. A. Rotinsulu, David P.E. Saerang, Dhullo Affandi
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PEMELIHARAAN AKTIVA TETAP (MESIN) UNTUK MENJAGA KELANCARAN PRODUKSI PADA PT. TROPICA COCOPRIMA
Oleh Anggreanny Pratiwi Walukow, Agus Poputra, Harijanto Sabijono
ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN DAN PENGGUNAAN INTUISI AUDITOR DALAM MENDETEKSI KEKELIRUAN
Oleh Novitha Rosaliana Mariane Wuisan, Agus T. Poputra, Victorina Z. Tirayoh
EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM PENAGIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BITUNG
Oleh Mochammad Eko S. Kamba, David P.E. Saerang, Rudy J. Pusung
PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KPP BITUNG
Oleh Regina Laurensana Tuwaidan, Jullie J. Sondakh, Inggriani Elim
PERENCANAAN PENJUALAN UNTUK MENCAPAI LABA MINIMUM CV. JAWA INDAH DENGAN MENGGUNAKAN BREAK EVENT POINT
Oleh Ignatiar Keyko Diana Mewoh, David P.E Saerang, Victorina Tirajoh
PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERHOTELAN
Oleh Merry Christy Pasla, Ventje Ilat, Sherly Pinatik
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWASAN INTERN KAS PADA DINAS PERBUHUNGAN KOTA MANADO Oleh Demmi P.R.D Buchari, Ventje Ilat, Inggriani Elim
PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. SARIMELATI KENCANA (PIZZA HUT MANADO TOWN SQUARE)
Oleh Stephany Ch. Pelleng, Herman Karamoy, Victorina Tirajoh
Vol. 8 No. 3, September 2013
ISSN. 1907-9737
JURNAL RISET AKUNTANSI GOING CONCERN
JURUSAN AKUNTANSI
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT i
Vol.8,No.3,September 2013
ISSN.1907-9737
GOING CONCERN
JURNAL RISET AKUNTANSI GOING CONCERN
Pelindung
Rektor Universitas Sam Ratulangi
Penanggung Jawab
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSRAT
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSRAT
Pemimpin Redaksi
Prof. DR. David. P.E. Saerang,SE,M.Com(Hons)
Redaksi Pelaksana
Harijanto Sabijono,SE,MSi,Ak
Lidia Mawikere,SE,MSi,Ak
Hendrik Manossoh,SE,MSi,Ak
Imelda Najoan,SE,MSi,Ak
Dewan Redaksi
DR. Grace Nangoy,SE,MSAc,Ak,CPA
Sifrid S. Pangemanan,SE,MSA
DR. Jullie J. Sondakh,SE,MSi,Ak,CPA
DR.Ventje Ilat,SE,MSi
DR. Herman Karamoy,SE,MSi,Ak
DR. Jenny Morasa,SE,MSi,Ak
DR. Agus T. Poputra,SE,MM,MA,Ak
Victorina Tirayoh,SE,MM,Ak
Linda Lambey,SE,MBA,MA,Ak
Margaretha Bolang,SE,MA,Ak
Peter Kapojos,SE,MSi,Ak
Administrasi & Sirkulasi DR. Jantje Tinangon,SE,MM,Ak
DR. Lintje Kalangi,SE,ME,Ak
Winston Pontoh,SE,MM,Ak
Christian Datu,SE,MSA,Ak
Alamat Redaksi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado
Jl. Kampus Bahu
–
Manado, Sulawesi Utara
Telp. (0431) 847472, Fax. (0431) 853584
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern diterbitkan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado, dimaksudkan sebagai media pertukaran informasi, penelitian dan karya ilmiah antara pengajar, alumni, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya. Jurnal ini terbit empat kali setahun yaitu bulan Maret, Juni, September, Desember.
Redaksi menerima naskah yang belum pernah diterbitkan oleh media dan tinjauan atas buku-buku akuntansi terbitan dalam dan luar negeri yang baru serta catatan/komentar atas artikel yang dimuat dalam jurnal ini.
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT ii
Vol.8,No.3,September 2013
ISSN.1907-9737
GOING CONCERN
JURNAL RISET AKUNTANSI GOING CONCERN
DAFTAR ISI
PENGUJIAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) SEBAGAI PREDICTOR PENGEMBALIAN SAHAM YANG DIHARAPKAN (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)
Oleh Fanda Daisy Prully Rundengan, Tommy Parengkuan, Ivonne Saerang……….. 1-12
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, MOTIVASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DINAS DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO
Oleh Titien Marthin, David Paul Elia Saerang, Sifrid S. Pangemanan……… 13 - 25
ANALISIS PENERIMAAN RETIBUSI PARKIR KOTA MANADO TAHUN 2008-2012
Oleh Edward Ricardo Go, Jullie Sondakh, Heince Wokas……… 26 - 36
ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK BPHTB TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DAERAH KOTA MANADO Oleh Hendrik Ricart Pangemanan, Inggriani Elim, Stanley Kho Walandouw………. 37 - 47
PENERAPAN BIAYA KUALITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA PT. PERTANI (PERSERO) CABANG SULAWESI UTARA
Oleh Dwi Nugraha Pratiwi Bawon, Jullie J. Sondakh, Lidia Mawikere……… 48 - 57
PENERAPAN BIAYA KUALITAS DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI PADA PT. TROPICA COCOPRIMA
Oleh Nilisye Debora Ratag, David Paul Elia Saerang, Lidia Mawikere……… 58 - 68
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN DAN KOTA PROPINSI SULAWESI UTARA
OlehJustonly Lengkong, David Paul Elia Saerang, Stanly Alexander………. 69 – 76
ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Kasus Pada PT. TROPICA COCOPRIMA)
Oleh Paula. C. A. Rotinsulu, David P.E. Saerang, Dhullo Affandi ……….. 77 – 86
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PEMELIHARAAN AKTIVA TETAP (MESIN) UNTUK MENJAGA KELANCARAN PRODUKSI PADA PT. TROPICA COCOPRIMA
Oleh Anggreanny Pratiwi Walukow, Agus Poputra, Harijanto Sabijono………. 87 -95
ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN DAN PENGGUNAAN INTUISI AUDITOR DALAM MENDETEKSI KEKELIRUAN
Oleh Novitha Rosaliana Mariane Wuisan, Agus T. Poputra, Victorina Z. Tirayoh……….. 96 - 103
EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM PENAGIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BITUNG
Oleh Mochammad Eko S. Kamba, David P.E. Saerang, Rudy J. Pusung……… 104 - 114
PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PADA KPP BITUNG Oleh Regina Laurensana Tuwaidan, Jullie J. Sondakh, Inggriani Elim……… 115 - 123
PERENCANAAN PENJUALAN UNTUK MENCAPAI LABA MINIMUM CV. JAWA INDAH DENGAN MENGGUNAKAN BREAK EVENT POINT
Oleh Ignatiar Keyko Diana Mewoh, David P.E Saerang, Victorina Tirajoh ………. 124 - 133
PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERHOTELAN
Oleh Merry Christy Pasla, Ventje Ilat, Sherly Pinatik……… 134 - 142
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWASAN INTERN KAS PADA DINAS PERBUHUNGAN KOTA MANADO
Oleh Demmi P.R.D Buchari, Ventje Ilat, Inggriani Elim……… 143 - 150
PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. SARIMELATI KENCANA (PIZZA HUT MANADO TOWN SQUARE)
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
1
PENGUJIAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT)
SEBAGAI PREDICTOR PENGEMBALIAN SAHAM YANG DIHARAPKAN ( STUDI KASUS PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA)
Oleh :
Fanda Daisy Prully Rundengan Tommy Parengkuan
Ivonne Saerang
Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado
email : [email protected]
ABSTRAK
Dampak krisis ekonomi yang terjadi menyebabkan para investor mengalami kesulitan dalam menganalisis dan memprediksi pendapatan saham perusahaan. Tidak terkecuali saham -saham industri perbankan yang terdaftar pada bursa efek Indonesia (BEI). Dalam memprediksi pendapatan saham yang diharapkan, ada dua model yang sering digunak an para investor, yaitu ca pita l a sset pr icing model (CAPM) dan a r bitr a se pr icing theor y (APT). APT pada dasarnya menggunakan pemikiran yang menyatakan bahwa dua kesempatan investasi yang mempunyai karakteristik yang identik sama tidaklah bisa dijual dengan harga yang berbeda. Konsep yang dipergunakan adalah hukum satu harga (the law of one price). Analisa yang digunakan dalam penelitian adalah analisis uji beda dua rata-rata. Dimana membandingkan sepuluh industri perbankan yang terdaftar diBursa Erfek Indonesia (BEI). Setelah melakukan uji hipotesa menggunakan SPSS maka di peroleh output berupa hasil pengujian beda dua rata-rata dependent samples, bahwa thitung untuk pengujian APT dengan
membandingkan actual return (Ri) dan expected return (ERi) saham dengan equal variance asumet. Hasil penelitian menunjukan bahwa expected return tidak berbeda signifikan dengan actual return ini berarti hipotesis menyatakan diduga expected return hasil prediksi model Arbitrage Pricing Theory sama dengan actual return pada industri perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia ditolak, oleh karena expected return tidak berbeda signifikan dengan actual return maka model Arbitrage Pricing Theory Akurat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, menyatakan bahwa pengujian APT (Arbitrase Pricing Theory) dengan membandingkan Actual return (Ri) dengan Expected return (ERi) untuk mengukur tingkat pengembalian saham adalah tidak terdapat perbedaan. Ini berarti bahwa APT tidak memberikan dampak tingkat pengembalian saham pada industri perbankan yang go public di bursa efek Indonesia.
Kata Kunci: Ar bitr a ge P r icing Theor y, Expected r etur n, Actua l r etur n.
ABSTRACT
The impact of the economic crisis caused investors have difficulty in analyzing and predicting stock returns of the company. No exception to the banking industry shares are listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI). In predicting stock returns are expected, there are two models that are often used by investors, the capital asset pricing model (CAPM) and the arbitrage pricing theory (APT). APT basically use reasoning stating that two investment opportunities that have the same characteristics identical bias not sold with different prices. The concept used is hokum one price (the law of one price). Analysis used in the study is the analysis of two different test average. Where comparing ten banking industry Stock Exchange Securities registered Indonesian (IDX). After conducting a hypothesis test using the SPSS output in the form of test results obtained bedadua average dependent samples, bahwathitung for APT testing by comparing the actual return (Ri) and expected return (ERI) stock with a variance equal to propabilitas assumet is 0.290 0,1.620. Therefore, P-value 0.290> 0.05, results showed that the expected return is not berbedas ignifikan with actual return (significant 0.290) This means that the hypothesis stated:. "Allegedly expected return results Arbitrage Pricing Theory model predictions with actual return on the banking industry that went public in the Indonesia Stock Exchange rejected. Therefore, the expected return does not differ significantly from the actual return the Arbitrage Pricing Theory Accurate models. Results of research conducted by the author, states that testing APT (Arbitrage Pricing Theory) by comparing Actual return (Ri) with Expected return (ERI) to measure stock returns is no difference. This means that the APT does not affect stock returns padaindustri banks that went public on the stock exchanges of Indonesia.
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
2
PENDAHULUAN Latar Belakang
Dampak krisis ekonomi global sangat dirasakan oleh para pelaku pasar modal karena pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara. Ketidakstabilan ekonomi pada masa krisis membuat pelaku pasar modal terutama para investor mengalami ke sulitan dalam menganalisis dan memprediksi pendapatan saham perusahaan yang berfluktuasi.
Dalam memprediksi pendapatan saham yang diharapkan dalam ilmu investasi terdapat dua model keseimbangan yang sering digunakan para investor, yaitu Ca pita l Asset P r icing Model
(CAPM) dan Ar bitr a se P r icing Theor y (APT).Ca pita l Assets P r icing Model (CAPM) menjelaskan tentang hubungan antara return dan beta yang diperkenalkan oleh Sharp (1964) dan lintner (1965) model untuk menentukan harga suatu assets pada kondisi equi librium.
Kelemahan-kelemahan empiris yang terjadi pada model Ca pita l Asset P r icing Model
mendorong para ahli manajemen keuangan untuk mencari model alternatif yang menerangkan hubungan pendapatan dengan resiko saham. Pada tahun 1976 Ross merumuskan sebua h teori yang disebut dengan Ar bitr a se P r icing Theor y (APT), yang merupakan sebuah model keseimbangan alternative lebih kompleks di banding Ca pita l Asset P r icing Model dikatakan demikian karena
Ar bitr a se P r icing Theor y (APT) mengunakan sekian banyak variable pengukur risiko untuk melihat hubungan risiko dan return. Meskipun model ini tidak bisa secara keseluruhan memecahkan kekurangan yang terjadi pada model Ca pita l Asset P r icing Model, tetapi model inilah yang pertama kali dikembangkan perbandingan keakuratan ca pita l a ssets pr icing model dengan Ar bitr a ge P r icing Theor y dalam memprediksi tingkat pendapatan saham industri manufaktur sebelum dan semasa krisis ekonomi (Premananto dan Madyan, 2002)
Dengan melihat latar belakang diatas penulis ingin meneliti lebi h lanjut tentang Ar bitr a se P r icing Theor y, apakah dapat mempengaruhi tingkat pengembalian saham atau tidak. Untuk itu peneliti mengambil judul dalam penelitian ini Pengujian Ar bitr a se P r icing Theor y (APT) sebagai predictor pengembalian saham yang diharapka n.
Industri Perbankan yang di teliti dalam penelitian ini adalah 10 Perbankan dari 38 perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI). Kesepuluh Perbankan tersebut adalah :
1. PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk 2. PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk 3. PT. Bank Central Asia, Tbk
4. PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk 5. PT. Bank CIMB Niaga, Tbk
6. PT. Bank Danamon, Tbk 7. PT. Bank Permata, Tbk
8. PT. Bank Tabungan Pensiunan Negara, Tbk 9. PT. Bank OCBC NSIP, Tbk
10.PT. Bank Mega Tbk
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
3
Tabel 1. Harga Saham NAMA
PERUSAHAAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS
T
SEP OKT NOV DES Satuan
PT. Bank Mandiri
Tbk 5950 5800 6800 7150 7200 7200 7850 6850 6300 750 6400 6750 Rupiah
PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk
4850 4700 6450 6350 6500 6900 6550 5850 6750 6500 5850 6750 Rupiah
PT. Bank Central Asia, Tbk
5650 6300 6950 7400 7100 7650 8300 8000 7700 8100 7900 8000 Rupiah
PT. Bank Negara Indonesia, Tbk
3225 3550 3975 4050 3875 3875 4450 4125 3725 4025 3800 3800 Rupiah
PT. Bank CIMB Niaga, Tbk
1320 1260 1430 1400 1320 1300 1240 1210 1100 1100 1080 1080 Rupiah
PT. Bank Danamon, Tbk
5950 6400 6550 6200 6200 6000 5450 5200 4600 4975 4400 4100 Rupiah
PT. Bank Permata, Tbk
1350 1670 1840 1750 1700 1620 1680 1570 1540 1470 1430 1360 Rupiah
PT. Bank Tabungan
Pensiunan Negara, Tbk
12800 11800 2500 2975 3125 3250 3800 3775 3325 3750 3400 3400 Rupiah
PT. Bank OCBC NISP, Tbk
1360 1260 1430 1400 1320 1300 1240 1210 1100 1100 1080 1080 Rupiah
PT. Bank Mega, Tbk
3150 3000 3100 3800 3550 3525 2700 3500 3500 3500 3500 3500 Rupiah
Sumber : Indonesia Stock Exchange (IDX), Jurnal of Economic(gur huberman “a simple approace to a r bitr a se pr icing theor y, october 1982: 183 – 191”)
Sejak kelahirannya pada pertengahan tahun 1970-an, teori penentuan harga Ar bitr a ge P r icing Theor y telah memberikan kerangka kerja yang intuitif dan fleksibel bagi periset dan praktisi sehingga mereka mampu mengatasi isu manajemen investasi yang penting. Berlawanan dengan
Ca pita l Asset P r icing Model yang memerlukan asumsi-asumsi spesifik mengenai pilihan investor dan juga peranan penting yang diperankan oleh portofolio pasar, Ar bitr a ge P r icing Theor yberoperasi dibawah asumsi yang relatif lebih sedikit. Karena penekanannya pada berbagai sumber dari resiko sistematis, Ar bitr a ge P r icing Theor y telah menarik banyak perhatian sebagai perangkat yang dalam dengan lebih baik menjelaskan hasil investasi dan mengontrol resiko portofolio dengan lebih efektif.
Dalam memprediksi akurasi model Arbitrage Pricing Theorydi lakukan dengan membandingkan expected return dan actual return dimana expected return adalah keuntungan yang diharapkan oleh investor dengan asumsi yang tidak pasti,pada awal periode factor risiko tidak dapat diprediksi oleh pasar karena factor risiko mengandung informasi yang tidak diharapkan atau bersifat mengejutkan pasar sedangkan actual return adalah keuntungan yang diharapkan. Dalam memprediksi akurasi model Arbitrage Pricing Theory dengan membandingkan expected return dan actual return maka jika expected return tidak sama dengan actual return
maka tidak akurat sedangkan jika expected return sama dengan actual return maka akurat.Arbitrage Pricing Theorydidasari oleh pandangan bahwa expected return akan di pengaruhi oleh beberapa faktor risiko
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan expected return hasil prediksi model apt dengan
actual return pada industri perbankan yang go public di bursa efek Indonesia.
TINJAUAN PUSTAKA Teori Arbitrase Harga ( APT )
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
4
yang disebabkan oleh ketidak pastian harga (mispricing) sehingga investor dapat menjual asset yang mahal dan membeli asset yang murah. Suatu asset dinilai mispriced bila harganya berbeda dari harga yang diprediksikan menggunakan model valuasi di mana harga suatu asset adalah nilai sekarang dari cash flow di masa akan datang yang didiskontokan dengan biaya modal. Pendekatan Arbitrage P ricing Theorymenyatakan bahwa expected return suatu asset merupakan fungsi linear dari berbagai faktor ekonomi makro dan sensitifitas perubahan setiap faktor dinyatakan oleh koefisien beta masing-masing factor tersebut. Jadi Arbitrage Pr icing Theory
adalah sebuah pendekatan dalam menentukan harga suatu asset yang tidakbhanya didasarkan pada suatu vaiabel saja, tetapi banyak variabel maka dari itu
Tandelilin (2010) menyatakan salah satu model keseimbangan selain CAPM adalah Ar bitrage Pr icing Theory sama seperti CAPM, Ar bitrage P ricing Theory menggambarkan hubungan antara risiko dan return tetapi dengan menggunakan asumsi dan prosedur yang berbeda. Ar bitrage Pr icing Theory
didasari oleh pandangan bahwa return harapan untuk suatu sekuritas akan dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko. Faktor-faktor risiko tersebut akan menunjukkan kondisi ekonomi secara umum dan bukan merupakan karekteristik seperti beikut ini:
1. Masing- masing faktor risiko harus mempunyai pengaruh luas terhadap return saham di pasar. Kejadian- kejadian khusus yang berkaitan dengan kondisi perusahaan bukan merupakan factor risiko
Ar bitrage P ricing Theory
2. Faktor-faktor tersebut harus mempengaruhi return harapan. Untuk itu perlu dilakukan pengujian secara empiris dengan cara menganalisis return saham secara statistik untuk melihat bagaimana faktor-faktor tersebut berpengaruh secara luas terhadap return saham
3. Pada awal periode, faktor risiko dapat diprediksi oleh pasar karena faktor-faktor risiko tersebut mengandung informasi yang tidak diharapkan atau sifat mengejutkan pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks Harga saham gabungan (IHSG) atau dalam bahasa Inggrisnya disebut Jakarta Composite Index (JCI) atau JSX Composite diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983, sebagai indikator pergerakan harga saham di BEJ, Indeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat di BEI. Fahmi dan Hadi (2008:72) faktor-faktor yang mempengaruhi suatu saham naik atau turun adalah:
1. Kondisi mikro dan makroekonomi.
2. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk ekspansi (perluasan usaha). 3. Pergantian direksi secara tiba-tiba.
4. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan dalam setiap waktunya.
5. Resiko sistematis, yaitu suatu bentuk resiko yang terjadi secara menyeluruh dan telah menyebabkan perusahaan terlibat didalamnya.
6. Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampu menekan kondisi teknikal jual beli saham. 7. Kondisi eksternal, pengaruh dunia luar.
Dari uraian diatas bahwa IHSG dipengaruhi olah berbagai faktor yang sangat kompleks baik ekternal maupun internal yang mana IHSG merupakan indikator investor dalam menilai baik buruknya suatu pasar saham di suatu negara. Sensivitas dari IHSG karena adanya shock dari external factor maupun internal factor
menunjukkan kondisi pasar saham yang masih sangat rentan dan belum mempunyai kepastian untuk meyakinkan investor.
Nilai Tukar
Shapiro (2005: 36) mendefinisikan “an exchange rate is simply, the price of one nation’s currency in terms of another currency” atau nilai tukar adalah nilai suatu mata uang tertentu dinilai dengan mata uang
negara lain misalkan Rupiah yang dinilai dari USD. Dimana nilai tukar ini dapat digolongkan menjadi spot rate
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
5
Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan dimana nilai uang meneurun secara terbuka akibat harga barang yang
cenderung naik. Ibbotson dan Brinson menyatakan “inflation is a sustained increase in the general price level over time”. Pengaruh inflasi sangat besar bagi masyarakat di mana inflasi mengandung implikasi bahwa uang tidak dapat berfungsi sebagai satuan hitung yang adil dan benar. Inflasi dan devlasi adalah keadaan yang menggambarkan perubahantingkat harga dalam sebuah perekonomian. Dari beberapa definisi yang ada dapat disimpulkan bahwa inflasi merupakan suatu keadaan dimana menurunya nilai mata uang pada suatu Negara dan naiknya harga barang yang berlangsung secara sistematis. Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa inflasi merupakan keadaan yang membayangkan bagi perekonomian suatu Negara dan mampu menimbulkan pengaruh yang besar serta sulit untuk diatasi dengan cepat Ketika konsep pertumbuhan ekonomi dirancang dan diaplikasikan maka ini selalu berhubungan dengan inflasi dikarenakan adanya trade-off inflasi di satu pihak dengan pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja dipihak lain. Apabila inflasi diturunkan maka pertumbuhan ekonomi serta kesempatan kerja. Suatu efek target inflasi yang ditetapkan tidak tercapai adalah menurunnya minat berinvestasi dikalangan investor, efek lain bagi publik adalah menurunya daya beli dikarenakan pasar yang lesu. Bagi kalangan investor sangat penting untuk menurunkan inflasi di karenakan peningkatkan inflasi secara relatif merupakan signal negative bagi pemodal di pasar modal. Secara spesifik inflasi bias meningkatkan pendapatan dan biaya bagi perusahaan.
Suku Bunga
Suku bunga (interest rate) adlah kompensasi yang dibayar oleh peminjam yang meminjamkan.Bagi peminjam suku bunga merupakan biaya pinjaman atau harga yang harus di bayarkan atas uang yang dipinjamkan.Yang merupakan tingkat pertukaran dari konsumsi sekarang untuk konsumsi masa dating atau harga rupiah sekarang dalam ukuran rupiah masa datang. Konsep suku bunga sangat berhubungan dengan inflasi karena inflasi yang sangat tinggi tanpa di imbangi dengan kenaikan suku bunga maka akan bias terjadi keuntungan investasi terutama dipasar uang yang tidak menarik lagi sehingga dapat mengakibatkan melemahnya nilai tukar mata uang. Pihak yang berwenang menentukan suku bunga adalah Bank Sentral.
Gambar 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga
Expected return
Expected return adalah rata-rata dari suatu distribusi hasil yang mungkin. (Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas : 2008). Expected return adalah hasil yang diharapkan dari suau investasi. (Muslich,1997 :56). Expected return merupakan rata-rata tertimbang dari distribusi probabilitas. (Triatyati dan Husnan, 2004 : 65).
P i Ki
K .
i = 1
K = tingkat keuntungan yang diharapkan ( Expected return ) Ki = tingkat keuntungan pada kondisi I
Pi =probabilitas kondisi i terjadi Pi =probabilitas kondisi i terjadi
Pertumbuhan Ekonomi
Perilaku menabung
Permintaan atas dana pinjaman Inflasi
Penawaran atas dana pinjaman
Suku Bunga
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
6
Actual return
Keuntungan yang nyata dari suatu investasi bagi investor, hasil yang nyata bagi investor dari apa yang benar-benar mereka harapkan dari investasi mereka. (Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas ; 2008:161) Actual return adalah hasl yang nyata bagi investor dari suatu investasi, (Muslich, 1997 :
97). Untuk mencari actual return
1 1 Re
P t P t P t trun Actual
Dimana :
Harga saham hari ini ( Pt ) dikurangi harga saham kemarin ( Pt-1 ) dibagi dengan harga saham kemarin, ini berlaku untuk return pasar atau return actual. Ross et al. ( 2003 : 238 ), dan pernah digunakan oleh Suharli (2005:12 )
Minyak Bumi
Minyak merupakan komodi tas utama didalam perekonomian modern. Seluruh aktivitas perekonomian serta industri tergantung dari stabilitas harga minyak. Hal ini d i k a r e n a k a n p e r a n a n v i t a l m i n y a k s e b a g a i s u m b e r e n e r g i u t a m a b a g i s e b a g i a n b e s a r proses produksi dan kegiatan perekonomian di seluruh belahan bumi. Fluktuasi harga minyak memiliki pengaruh besar terhadap seluruh rangkaian proses produksi maupun aktivitas modern, sehingga kenaikan atau penurunan kehidupan masyarakat dunia. Dalam era industri saat ini minyak bumi merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.
Hubungan Antara Konsep
Hubungan antara Arbitrage Pricing Theory dengan Harga Minyak Dunia
Penelitian yang dilakukan oleh Jayadin (2012) meneliti bahwa hubungan antara prediksi return saham menggunakan model Ar bitrage Pr icing Theory dengan variabel karakteristik makroekonomi dalam penelitian ini adalah harga minyak mentah mengemukakan bahwa harga minyak mentah berpengaruh positifyang t‐hitungnya (0.0013, 0.0000 dan 0.0000) lebih kecil dari t-tabel (α = 0.05).
Hubungan antara Arbitrage Pricing Theory dengan Inflasi
Fitrah (2011) meneliti tentang Pengaruh Variabel Makroekonomi terhadap Imbal Hasil Saham dengan menggunakan pendekatan Arbitrage Pricing Theory. Ketidak pastian harga-harga saham yang diperdagangkan di bursa efek dari waktu ke waktu merupakan masalah yang ditemui di hampir semua bursa efek pada umumnya. Perubahan harga-harga saham dari periode ke periode menyebabkan imbal hasil saham menjadi tidak pasti. Salah satu model yang menggambarkan hubungan risiko dengan tingkat imbal hasil yang diharapkan adalah Arbirage Pricing Theory (APT). Penelitian ini membahas pengaruh variabel makro ekonomi laju inflasi, tingkat suku bunga, jumlah uang yang beredar, nilai tukar mata uang, dan aliran dana asing terhadap imbal hasil saham-saham JII yang konsisten selama periode Januari 2007-Mei 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis verifikatif dan deskriftif dengan teknik statistik dan ekonometrika. Penelitian menggunakan data time series dengan estimasi model menggunakan Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbal hasil saham BUMI, INTP, KLBF dan TLKM signifikan dipengaruhi inflasi, tingkat suku bunga riil, kurs rupiah terhadap USD, jumlah uang beredar dan aliran dana asing. Kurs rupiah terhadap USD merupakan variabel yang dominan mempengaruhi imbal hasil masing-masing saham JII. Sementara itu dengan menggunakan data panel, aliran dana asing merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap imbal hasil saham-saham JII, dimana terdapat hubungan negatif antara aliran dana asing dengan imbal hasil saham JII secara simultan.
Hubungan antara Arbitrage Pricing Theory dengan IHSG
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
7
Hubungan antara Arbitrage Pricing Theory dengan Nilai Tukar
Penelitian yang dilakukan Sakhowi (1999) diperoleh kesimpulan dari hasil uji struktur regresi dari 2 kelompokobservasi yang dibedakan DER tinggi dan DER. rendah dengan menggunakan Chow test
menghasilkan nilai F hitung sebesar 717.97 yang lebih besar dari F tabel = 2.51 untuk taraf Selanjutnya hasil pengamatan terhadap return 7 portfolio yang diregresikan dengan variabel nilai tukar rupiah atas US dollar, suku bunga dan inflasi (variabel prediktor) menunjukkan terdapat perbedaan sensitivitas dan pengaruh yang signifikan antara industri yang berbeda terhadap perubahan tiga variabel prediktor. Secara keseluruhan hasil analisis dengan menggunakan model APT ini memiliki kemampuan untuk melakukan estimasi sehingga model yang dihasilkan layak untuk digunakan sebagai model dalam penilaian aset.
KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESA Kerangka Pikir
Berdasarkan kajian empiris dan kajian teoritis yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya dan melihat hasil penelitian terdahulu maka di simpulkan kerangka pemikiran teoritis penelitian di awali dari pemikiran bahwa keadaan pasar modal yang saat ini tidak memiliki kepastian akan expected return membuat para investor merasa takut dan ragu-ragu dalam berinvestasi. Hal ini di karenakan ketidak seimbangan antara return dan beta. Oleh karena itu Arbitrage Pricing Theory dapat dijadikan suatu predictor tingkat pengembalian saham pada industry perbankan yang terdaftar d bursa efek Indonesia
Hipotesa Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikir yang telah diuraikan diatas maka hipotesa dari penelitian ini yaitu :
“ Diduga expected return hasil prediksi model Arbitrage Pricing Theory sama dengan actual return pada industry perbankan yang go publicdi Bursa Efek Indonesia”
METODOLOGI PENELITIAN Data dan Sumber data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lain, seperti buku dan bacaan lain, hasil analisa pasar yang berhubungan dengan masalah yang di teliti. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan, harga saham, tingkat inflasi, IHSG, suku harga minyak mentah, dan nilai nilai tukar serta nilai return saham. Data yang digunakan adalah periode tahun 2009 - 2012
Sumber data dalam penelitian ini adalah bursa efek Indonesia data yang diperlukan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah : harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2011, IHSG, tingkat inflasi, suku harga minyak mentah, dan nilai kurs.
Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan informasi yang dilakukan proses pengumpulan data melalui dokumentasi. Untuk metode pengumpulan data yang dilakukan dengan membuat salinan dengan cara mengumpulkan arsip dan catatan-catatan perusahaan yang ada.Data yang dibutuhkan terdiri dari data sekunder yaitu data mengenai harga saham tingkat inflasi suku bunga dan nilai kurs diperoleh dari bursa efek Indonesia (BEI)
Metode Pengambilan Sampel
Populasi adalah seluruh elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan (sekaran, 2003 :273) . Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) sebanyak 25 Perusahaan perbankan. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini diambil dari 10 total perusahaan perbankan di bursa efek indonesia dari total populasi sebanyak 38 perusahaan dengan menggunakan metode purposive sampling, dimana sampel yang dipilih berdasarkan nilai asset dan harga saham perusahaan perbankan yang ada di bursa efek. Dari tingkat kepemilikan asset dan nilai saham diambil 10 perusahaan perbankan sebagai sampel yaitu :
1. PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk 2. PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk 3. PT. Bank Central Asia, Tbk
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
8
6. PT. Bank Danamon, Tbk 7. PT. Bank Permata, Tbk
8. PT. Bank Tabungan Pensiunan Negara, Tbk 9. PT. Bank OCBC NSIP, Tbk
10.PT. Bank Mega Tbk
Metode Analisis
Uji-t berpasangan (paired t-test)
Adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas adalah dependen (berpasangan).Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan yaitu suatu individu (objek penelitian) dikenal 2 buah perlakukan yang berbeda. Walaupun menggunakan individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu data dari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua. Dengan demikian, suatu pengaruh dapat diketahui dengan cara membandingkan kondisi objek penelitian sebelum dan sesudah perlakukan
Pengujian Hipotesis Uji t-test
Dalam melakukan pengujian hipotesis dengan t-test :
Bila sampel berkorelasi / berpasangan, misalnya membandingkan sebelum dan sesudah treatment atau perlakuan, maka di gunakan t-test sample related/ berpasangan
Rumus-rumus t-test :
Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : a. Membuat formulasi uji hipotesis
Tentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative
H0 : µd = 0 Tidak terdapat perbedaan Actual return dan Expected return 1. PT.Bank Mandiri (Persero),Tbk
2. PT.Bank Danamon, Tbk
3. PT.Bank Rakyat Indonesia, Tbk 4. PT.Bank Negara Indonesia, Tbk 5. PT.Bank Capital Indonesia, TBk 6. PT.Bank Central Asia, Tbk 7. PT.Bank CIMB Niaga, Tbk 8. PT.Permata, Tbk
9. PT.Bank Tabungan Negara, Tbk 10.PT.Bank OCBC NISP, Tbk,Tbk
H0 : µd ≠ 0 terdapat perbedaan Actual return dan Expected return
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
9
2. PT.Bank Danamon, Tbk
3. PT.Bank Rakyat Indonesia, Tbk 4. PT.Bank Negara Indonesia, Tbk 5. PT.Bank Capital Indonesia, TBk 6. PT.Bank Central Asia, Tbk 7. PT.Bank CIMB Niaga, Tbk 8. PT.Permata, Tbk
9. PT.Bank Tabungan Negara, Tbk 10.PT.Bank OCBC NISP, Tbk,Tbk
b. Menentukan besarnya α untuk mengetahui tingkat signifikan hasil pengolahan data. Nilai α ditetapkan sebesar 5 % atau signifikan 95 %
c. Menghitung nilai t
d. Membuat kriteria pengujian hipotesis Ho Ditolak bila :
Sig. t < α (α = 0,05)
Ho gagal ditolak bila :
Sig. t > α (α = 0,05)
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil regresi maka persamaan model Arbitrage Pricing Theory setiap perusahaan di peroleh sebagai berikut:
1. Bank Central Asia adalah ERI = 0.181+ 0.000 X1 -0.130 x2 -0.000001 x3-0.00001x4 2. Bank CIMB adalah ERI= 0.037 + 0.0001 X1 + 0.143 X2 -0.00001 X3 - 0.00001 X4 3. Bank Danamon adalah ERI= 0.095 + 0.000 X1 -0.400 X2 - 0.0000002 X30.0000070 X4 4. Bank Mandiri adalah ERI= 0.367 +0.000 X1 -0.269 X2 -0.0000016 X3-0.0000357 X4 5. Bank Mega adalah ERI= -0.037 + 0.000 X1 +0.393 X2 -0.0000068 X3 -0.0000066 X4
6. Bank Negara Indonesia adalah ERI= 0.49 + 0.0000590 X1 + 0.073 X2 -0.0000169 X3 -0.0000487 X4 7. Bank OCBC NISP adalah ERI = 0.324-0.002X1 -0.213 X2 + 0.0000213 X3 -0.0000257 X4
8. Bank Permata Indonesia adalah ERI = 0.362 + 0.000 X1 -0.456 X2 + 0.0000016 X3 -0.0000363 X4 9. Bank Rakyat Indonesia adalah ERI= 0.261 + 0.000 X1 -0.097 X2 -0.0000040X3 - 0.0000253 X4 10.Bank Tabungan Pensiunan Nasional adalah
ERI = -0.181-0.001 X1 -0.125 X2 + 0.0000074 X3 + 0.0000236 X4
Pengujian Hipotesa Tabel 2. Hasil Uji SPSS
Setelah melakukan uji hipotesa menggunakan SPSS maka di peroleh output berupa hasil pengujian beda dua rata-rata dependent samples, seperti terlihat pada tabel 2 bahwa thitung untuk pengujian APT dengan
membandingkan actual return (Ri) dan expected return (ERi) saham dengan equal variance asumet adalah 0,1.620 dengan propabilitas 0,290. oleh karena nilai –P 0,290> 0,05, Hasil penelitian menunjukan bahwa
expected return tidak berbeda signifikan dengan actual return (signifikan 0.290) ini berarti hipotesis menyatakan : Diduga expected return hasil prediksi model i sama dengan actual return pada industri perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia ditolak. Oleh karena expected return tidak berbeda signifikan dengan
actual return maka model Arbitrage Pricing Theory Akurat.
Pengujian Tambahan (antar perusahaan)
Pengujian tambahan dilakukan juga pada setiap perusahan dengan menggunakan SPSS diperoleh output berupa hasil pengujian beda dua rata-rata dependent samples, seperti terlihat pada tabel 3 Dengan hasil sebagai berikut:
Paired Sam ples Te st
-.0490655 .5061271 .0462029 -.1405518 .0424208 -1.062 119 .290 ERi_Gabung
- Ri_Gabung Pair
1
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Low er Upper 95% Conf idence
Interval of the Dif f erence Paired Dif f erences
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
10
Tabel 3 Hasil Uji Paired Samples Test
Untuk Bank BCA : Hasil Penelitian menunjukan bahwa Expected return Tidak Berbeda signifikan dengan actual return (signifikan 0.337) ini berarti expected return hasil model Arbitrage Pricing Theory sama dengan actual return
Untuk Bank Niaga : Hasil Penelitian menunjukan bahwa Expected return Berbeda signifikan dengan
actual return (signifikan 0.022) ini berarti expected return hasil model Arbitrage Pricing Theory tidak sama dengan actual return
Untuk Bank Danamon : Hasil Penelitian menunjukan bahwa Expected return Tidak Berbeda signifikan dengan actual return (signifikan 0.148) ini berarti expected return hasil model Arbitrage Pricing Theory sama dengan actual return
Untuk Bank Mandiri : Hasil Penelitian menunjukan bahwa Expected return Tidak Berbeda signifikan dengan actual return (signifikan 0.381) ini berarti expected return hasil model Arbitrage Pricing Theory sama dengan actual return
Untuk Bank Mega : Hasil Penelitian menunjukan bahwa Expected return Berbeda signifikan dengan
actual return (signifikan 0.002) ini berarti expected return hasil model Arbitrage Pricing Theory tidak sama dengan actual return
Untuk Bank BNI : Hasil Penelitian menunjukan bahwa Expected return Tidak Berbeda signifikan dengan actual return (signifikan 0.818) ini berarti expected return hasil model Arbitrage Pricing Theory sama dengan actual return
Untuk Bank NISP : Hasil Penelitian menunjukan bahwa Expected return Tidak Berbeda signifikan dengan actual return (signifikan 0.824) ini berarti expected return hasil model Arbitrage Pricing Theory sama dengan actual return
Untuk Bank PERMATA : Hasil Penelitian menunjukan bahwa Expected return Tidak Berbeda signifikan dengan actual return (signifikan 0.824) ini berarti expected return hasil model Arbitrage Pricing Theory sama dengan actual return
Untuk Bank BRI : Hasil Penelitian menunjukan bahwa Expected return Tidak Berbeda signifikan dengan actual return (signifikan 0.823) ini berarti expected return hasil model Arbitrage Pricing Theory sama dengan actual return
Untuk Bank BNI : Hasil Penelitian menunjukan bahwa Expected return Tidak Berbeda signifikan dengan actual return (signifikan 0.334) ini berarti expected return hasil model Arbitrage Pricing Theory sama dengan actual retur
Pembahasan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, menyatakan bahwa pengujian APT (Arbitrase Pricing Theory) dengan membandingkan Actual return (Ri) dengan Expected return (ERi) untuk mengukur tingkat pengembalian saham adalah tidak terdapat perbedaan. Ini berarti bahwa APT tidak memberikan dampak tingkat pengembalian saham pada perusahaan-perusahaan perbankan yang go public di bursa efek Indonesia.Hasil dan pengujian hipotesis mengenai perbandingan Actual return (Ri) dengan Expected return (ERi) tidak ada perbedaan antara kedua periode ini perhitungan perbandingan Actual return (Ri) dengan Expected return (ERi)
Paired Sam ples Te st
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
11
atas kedua periode ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang tidak signifikan berdasarkan uji beda dua rata-rata.
Kuhn(a new approach to testing aset pricing models ‘jurnal of finance 38, 1983:711-743”) mengemukakan bahwa paradikma yang baru dari yang lama menunjukan jumlah bentuk dari fenomena pengamatan yang ganjil kemudian. Dengan alasan ini, kebanyakan tes yang berhasil dilakukan oleh APT menjadi perhatian dengan kemampuan yang dilakukan oleh APT sebagai penunjuk prediksi dari sejumlah hasil yang tidak dapat diprediksi oleh CAPM: dampak dari firma kecil, efek januari, dan yang lainya. Bagian dari DHRYMES kebanyakan menjaga bagian dari seksi II, yang termasuk uji contoh dari resiko prediksi komponen dan resiko pengukuran tak terprediksi dalam penjelasan subsekuen.Menurut saya hasil dari uji ini merupakan bukti yang sangat penting yang harus dikonfrontasi dalam segala asset yang mendukung bagi APT ataupun CAPM.
Dengan pertimbangan spesifik dari uji seksi II ini, I harus menyebutkan dua poin yang penting untuk dipertimbangkan.Perhatian pertama haruslah merupakan pemikiran yang tidak terikat.Dampak dari penyebaran ini memperkenalkan korelasi yang negative berdasarkan penutupan penetapan harga yang harus sesuai dengan estimasi variansi dari uji statikkal.Poin 2 merupakan contoh tes mekanisme alternative yang mampu memisakan menjadi dua contoh.Sebuah contoh yang diatur dalam pengamatan, mengunakan semua data untuk menjelaskan pengamatan, penanggulangan dari setiap prosedur pengamatan yang berhasil dan analisa hasil diri prediksi dan
kesalahan”. Pengamatan terakhir saya dalam debat mengenai uji APT melalui faktor analisa yang adalah lembaran awal yang terlihat dari pengamatan dalam isu yang terdapat dalam sesi ini yang membuat beberapa posisi terdektesi dalam tahap ini. Situasi ini menempatkan saya dalam posisi yang sama sedikitnya satu potensial, faktor resiko sistimatik yang tidak dapat dianalisa. Sejak faktor analisa ini diperhatikan dari faktor
matriks kovariansi dri produk” tersebut yang tidak dapat diambil dalam sistimatik tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Penelitian ini meneliti pengujian APT dengan membandingkan Actual return (Ri) dan Expected return
(ERi) terhadap tingkat pengembalian saham pada 1. PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk
2. PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk 3. PT. Bank Central Asia, Tbk
4. PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk 5. PT. Bank CIMB Niaga, Tbk
6. PT. Bank Danamon, Tbk 7. PT. Bank Permata, Tbk
8. PT. Bank Tabungan Pensiunan Negara, Tbk 9. PT. Bank OCBC NSIP, Tbk
10.PT. Bank Mega Tbk
Berdasarkan analisis hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : dari hasil uji beda dua rata-rata ditemukan bahwa selama periode penelitian yaitu Januari – Desember 2011 perbedaan actual return (Ri) dan Expected return (ERi) tidak signifikan
Saran
Saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini adalah : 1. Penilaian prestasi suatu perbankan dapat dilihat dari kemampuan perbankan itu menghasilkan laba. Dengan
kata lain, perusahaan harus meningkatkan kinerja perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban bagi para penyandang dana (investor) dan perusahaan itu sendiri dalam hal pengembalian return saham
2. Penelitian ini menggunakan perbandingan antara actual return (Ri) dan Expected return (ERi) terhadap tingkat pengembalian return saham. Disarankan bagi penelitian selanjutnya untuk mengganti atau melengkapi variabel yang diuji
3. Hendaknya dilakukan penelitian lanjutan yang sejenis dengan penelitian ini dengan cara memperluas sampel penelitian dan data penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
12
Kewon, Arthur J., Scott, David F., Martin, Jr. John D., Petty, J. William. 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 1.Salemba Empat. Jakarta.
Damodaran, Aswath. 2002. Investment Valuation (second Edition). John Wiley & Sons, Inc. New York.
Fama, Eugene F., French, Kenneth R. “The Cross-section of Expected stockReturns”.Journal of finance, Vol. 47, No.2, 1992 : 427-465.
Hasan, Iqbal. 2008. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Edisi ketiga. Bumi Aksara. Jakarta.
Husnan, Suad., Pudjiastuti, Enny. 2002. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. YKPN. Yogyakarta. Indriantoro., Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE UGM. Yogyakarta.
Mahmud, M., Abdul Halim. 1996. Analisis Laporan Keuangan. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Hanafi, Martono., Harjito, D.A. 2004. Manajemen Keuangan. Cetakan Keempat. Eknosia. Yogyakarta. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan. CV Alfabet. Bandung.
Weston, J. Fred., Brigham, Eugene F. 1990. Dasar-dasar ManajemenKeuangan. Jilid 2. Edisi Kesembilan. Terjemahan oleh Alfonsus Sirait. Erlangga. Jakarta.
Website : - Bursa Efek Indonesia. www.idx.co.id
- www.google.com
Aliansyah, M. Noor. 2001. Pengaruh Struktur Modal TerhadapNilaiSaham. Manajemen Usahawan Indonesia. Jakarta.
Halim, Abdullah. 2005. Analisis Investasi. Salemba Empat. Jakarta.
Haryanto., Sugiharto. 2003.Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Minuman Di Bursa Efek Jakarta. Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma.
Husnan, Suad. 2004. Manajemen Keuangan Teori dan Penarapan (Keputusan Jangka pendek). Buku 1. Edisi 4. BPFE. Yogyakarta.
Lutfia, Lutfanida. 2006. Pengaruh Return On Investment, Operating CashFlow dan Economic Value Added Terhadap Tingkat PengembalianSaham.
Suara Merdeka (Kamis,21oktober 2004)
Chairul, Anwar. Studi peristiwa Reaksi Pasar terhadap Pemilihan Umum 5 April 2004 pada Bursa Efek Jakarta. Soetrisno. 2003. Dasar-dasarManajemen Keuangan. Ekonosia Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta.
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofoli. Edisi pertama. BPFE UGM. Yogyakarta.
Trisnawati. 2002. Dept of Economic and Development Studies. Salemba Empat. Jakarta.
Bank Indonesia. 1997-2010. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI). Bank Indonesia. Jakarta. Bapepam. 2008. Analsis Kointegrasi dan Kausalitas serta Hubungan Dinamis Antara Aliran Modal Asing,
Perubahan Nilai Tukar Dan Pergerakan IHSG Di Pa sar Modal Indonesia. Bapepam Dan Departemen Keuangan.
Choudhry, Moorad., Joannas, Didier., Pereira, Richard., Pienaar, Rod. 2002. Capital Market Instrument: Analysis and Valuation. Financial Series. Prentice Hall. Great Britain
Chieh, Ming. W., Ming, F. S. 2010. Volatility Spillover Dynamic Regional And World Effect. European Journal of Finance and Banking Research Vol. 3. No. 3.
Dwipraptono, Agus Harjito.2010. Perubahan Musiman (Seasonality) Pasar Modal Dan Efek Kontagion Di Negara-Negara Asean. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Fabiola, Ravazzolo. 2000. Stock Price and Exchange Rate Dynamics. www.google.com
Fahmi, Irham., Hadi, Y. Lavianti. 2008. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Alfabeta. Bandung
Gan, C at al .2006. Macroeconomic Variables And Stock Market Interactions: Newzealand Evidence.
Investment Management and Financial Innovations, Volume 3, Issue 4 Gujarati, Damodar. 1995. Econometrics, 2nd. McGraw Hill International, Inc. USA.
Husnan, Suad, 1998. Pengujian CAPM di BEJ Periode 1994-1997 : Standard CAPM ataukah Zero Beta ?.
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
13
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, MOTIVASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP KINERJA MANAJERIAL
DINAS DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO
Oleh : Titien Marthin David Paul Elia Saerang
Sifrid S. Pangemanan
Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado
email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh partisipasi, motivasi, pelimpahan wewenang penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial. Permasalahan umum dalam penelitian ini adalah kurangnya partisipasi staf, kurangnya perhatian pimpinan kepada staf dan kurang maksimalnya pelimpahan wewenang kepada staf dalam penyusunan anggaran sehingga mempengaruhi kinerja manajerial pada Dinas Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Populasi penelitian adalah para pejabat eselon III dan eselon IV selaku pengguna anggaran pada Dinas Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro sebanyak 54 responden. Analisis regresi berganda dengan perangkat lunak Statistical Product and Service Solution (SPSS). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas; partisipasi penyusunan anggaran (X1), motivasi (X2), dan pelimpahan
wewenang (X3), dan variabel terikat kinerja manajerial (Y). Sebelum pengujian hipotesis dengan uji simultan
(uji F) dan uji parsial (uji t), maka dilakukan pengujian instrumen yang meliputi uji asumsi klasik, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedasitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dalam penyusunan anggaran berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja manajerial, sedangkan variabel partisipasi dan pelimpahan wewenang tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial pada Dinas Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.
Kata Kunci : Partisipasi penyusunan anggaran, motivasi, pelimpahan wewenang, kinerja manajerial.
ABSTRACT
The aim of this research is to test the effect of participation in budgeting, motivation, and delegation of authority towards performance managerial at the Regency of Siau Tagulandang Biaro Island. The general problem in this study is the lack of participation in budgeting, motivation and delegation of authority thus affecting the managerial performance at Regency of Siau Tagulandang Biaro Island. The population of this research are the 3rd and 4th echelon as much as 54 respondents. Multiple regression analysis by Statistical Product and Service Solution (SPSS). Independent variables in this research are participation in budgeting (X1),
motivation (X2), and delegation of authority (X3), and dependent variable is performance managerial at The
Regency of Siau Tagulandang Biaro Island. Before hypothesis testing with F-test and t-test, it was done instrument testing covering validity test, reliability test, classical assumptions test, multicolinearity test, normality test, heteroscesdastisity test. The study results that motivation within budgeting have a significant and positive impact on managerial performance, while the participation and delegation of authority did not significantly affect the managerial performance at Regency of Siau Tagulandang Biaro Island.
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
14
PENDAHULUAN Latar Belakang
Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam satuan moneter. Pada sektor publik, anggaran harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan.
Anggaran pada sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter yang menggunakan dana milik rakyat. Fungsi anggaran adalah sebagai alat perencanaan yang salah satunya digunakan untuk menentukan indikator kinerja. Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah membuka peluang yang luas bagi daerah untuk mengembangkan dan membangun daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan prioritasnya masing-masing. Pada prinsipnya penyusunan anggaran yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, dimana dalam penyusunan rencana keuangan tahunan dilakukan secara terintegrasi untuk seluruh jenis belanja guna melaksanakan kegiatan pemerintahan yang didasarkan pada prinsip pencapaian efisiensi alokasi dana. Penyusunan APBD terpadu selaras dengan penyusunan anggaran yang berorientasi pada anggaran berbasis kinerja atau prestasi kerja. Berdasarkan BPK RI Perwakilan Sulawesi Utara Tahun 2011 Badan Pemeriksa Keuangan memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian terhadap LKPD Kabupaten Kepulauan Sitaro. Menurut BPK, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sitaro dalam menyusun laporan keuangan masih terdapat kelemahan yaitu : pencatatan tidak/belum dilakukan secara akurat, proses penyusunan laporan tidak sesuai dengan ketentuan, entitas terlambat menyampaikan laporan, sistem informasi akuntansi dan pelaporan tidak memadai dan sistem informasi akuntansi dan pelaporan belum didukung SDM yang memadai. Berdasarkan hasil pengamatan dan kenyataan yang ada, rata-rata Dinas Daerah di Kabupaten Kepulauan Sitaro dalam partisipasi penyusunan anggaran dalam pelaksanaanya belum sepenuhnya berjalan efektif, para pelaksana masih kurang berpartisipasi untuk merencanakan anggaran. Sasaran anggaran yang tidak jelas menyebabkan kebingungan, tekanan dan ketidakpastian dari pegawai yang akan berdampak buruk terhadap kinerja. Kinerja akan dikatakan efektif apabila pihak-pihak bawahan mendapat kesempatan terlibat atau berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Ketika suatu anggaran dirancang secara partisipatif maka pegawai akan memiliki rasa tanggungjawab pribadi untuk mencapai standar yang ditetapkan karena mereka ikut serta terlibat dalam proses penyusunan yang akan berpengaruh pada tingkat kinerja.
Adanya kesenjangan hubungan antara atasan dengan bawahan, sehingga minimbulkan kurangnya komunikasi yang efektif. Ini terjadi karena sering terjadinya pergantian personil dalam Dinas Daerah Kepulauan Sitaro. Jika hubungan antara atasan dengan bawahan terjalin dengan baik dengan memprioritaskan komunikasi yang efektif, maka keserasian dengan motivasi dalam organisasi dapat berjalan dengan baik pula.
Adanya rasa kurang percaya dari atasan kepada bawahan pada Dinas Daerah di Kabupaten Kepulauan Sitaro dalam pelimpahan wewenang. Pada dasarnya penyelesaian pekerjaan akan dapat dilakukan dengan lebih cepat sekiranya pelimpahan wewenang tersebut berjalan sebagaimana mestinya dan diberikan kepada orang yang bertanggung jawab,selain itu memberikan sub-bagian atau bawahan mempelajari sesuatu yang baru dan memperoleh kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru tersebut sehingga memaksimalan kinerja manajerial. Kinerja manajerial yang dimaksud disini adalah kinerja para pejabat eselon III dan IV Pemerintah Daerah Kabupaten Sitaro karena mereka terlibat langsung dalam penyusunan anggaran sehingga banyak dilibatkan dalam proses perencanaan/penyusunan anggaran, menggunakan dan melaporkan realisasi anggaran atau sebagai pengguna/kuasa pengguna anggaran SKPD, yang menjadikan keberhasilan dan tidak seorang pimpinan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab memimpin dinas.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis pengaruh partisipasi
2. penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.
3. Menganalisis pengaruh motivasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial.
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
15
TINJAUAN PUSTAKA Partisipasi Penyusunan Anggaran
Partisipasi dalam proses penganggaran merupakan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan motivasi manajer. Dengan tingkat partisipasi yang tinggi cenderung mendorong manajer untuk lebih aktif didalam memahami anggaran dan manajer akan memiliki pemahaman yang baik dalam menghadapi kesulitan pada saat pelaksanaan anggaran. Anggaran yang efektif berhasil harus melibatkan bawahan dalam tanggungjawab pengendalian biaya untuk membuat estimasi anggaran.
Garisson dan Noreen dalam Budisantoso (2000) menyatakan bahwa anggaran partisipatif adalah anggaran yang dibuat dengan kerjasama dan partisipati penuh dari bawahan pada semua tingkatan. Keunggulan yang biasanya diungkapkan atas anggaran partisipatif, yaitu: (1) Setiap orang pada semua tingkatan organisasi diakui sebagai anggota tim yang pandangan dan penilaiannya dihargai oleh manajemen puncak, (2) Orang yang berhubungan langsung dengan suatu aktivitas mempunyai kedudukan terpenting dalam pembuatan estimasi anggaran, (3) Orang lebih cenderung untuk mencapai anggaran yang penyusunannya melibatkan orang lain, (4) Suatu anggaran partisipatif mempunyai sistem pengendalian tersendiri sehingga jika tidak mencapai anggaran, maka yang harus disalahkan adalah diri sendiri dan apabila anggaran didrop dari atas, maka selalu berdalih bahwa anggarannya tidak masuk akal atau tidak realistis diterapkan dan dicapai.
Motivasi
Anwar (2010) menyatakan bahwa motivasi atau dorongan merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi karyawan tersebut untuk mencapai kinerja maksimal. Motivasi sangat penting bagi karyawan, manajer atau para pemimpin karena dengan motivasi yang tinggi, maka pekerjaan (tugas) dilakukan dengan bersemangat dan bergairah sehingga akan dicapai suatu hasil yang optimal (prestasi tinggi) yang tentunya akan mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan dengan efisien dan efektif.
Pelimpahan Wewenang
Mulyadi dan Setyawan (2000) dalam Marani dan Supomo (2003) menyatakan bahwa pelimpahan wewenang adalah pemberian wewenang oleh manajer yang lebih tinggi kepada manajer yang lebih rendah untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan otorisasi secara eksplisit dari manajer pemberi wewenang pada waktu wewenang tersebut dilaksanakan. Struktur organisasi yang disertai dengan tingkat pelimpahan wewenang sentralisasi yang tinggi, menunjukkan bahwa semua keputusan yang penting ditentukan pimpinan (manajemen) puncak, sementara manajemen pada tingkat menengah atau bawahannya hanya mempunyai sedikit wewenang dalam pembuatan keputusan.
Kinerja Manajerial
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
16
Penelitian Persamaan Perbedaan
Utami (2009)
Pengaruh Pelimpahan Wewenang Dan Motivasi Terhadap Hubungan Antara Partisipasi
Penyusunan Anggaran Dengan Kinerja Manajerial Terhadap Kinerja Manajerial dengan komitmen organisasi dan locus of control sebagai
Hafiz (2007) Pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja Manajerial pada PT Cakra Compact
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
17
Soetrisno2010
Pengaruh Partisipasi, Motivasi, dan Pelimpahan Wewenang, Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial. Studi Empiris Pada Dinas
Berdasarkan latar belakang, tinjauan pustaka dengan teori-teori yang telah dijelaskan, maka kerangka pikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
(X1)
(Y )
(X2)
(X3)
Sumber data: Data sekunder hasil olahan (2013)
Hipotesis
Ha1: Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial Dinas Daerah di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro?
Ha2: Motivasi penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial Dinas Daerah di
Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro?
Ha3: Pelimpahan wewenang penyusunan anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial Dinas
Daerah di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro?
METODE PENELITIAN Jenis/Rancangan Penelitian yang Digunakan
Jenis/rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory/confirmatory research), karena penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel dengan melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.
Populasi, Sampel, Besar Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah unsur pimpinan dan staf Dinas Daerah di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro). Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 13 (tiga belas) SKPD yang terdapat di Kabupaten Sitaro. Alasan pemilihan Kabupaten Kepulauan Sitaro sebagai lokasi penelitian adalah karena masih terdapatnya berbagai permasalahan di Dinas Daerah terkait dengan partisipasi, motivasi,dan pelimpahan wewenang para pengguna anggaran.
Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas oleh para peneliti terdahulu sehingga tidak perlu dilakukan pengujian kembali.
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
18
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 13 Dinas Daerah di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) pada bulan November 2012 sampai dengan bulan Januari 2013.
Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data tentang variabel-variabel yang akan diungkapkan dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dan informasi melalui tahap-tahap sebagai berikut :
1. Menyebarkan kuesioner kepada 70 responden yang ada di SKPD Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dengan cara mengantar langsung kepada responden.
2. Setelah batas waktu yang ditentukan, kuisioner diambil kembali. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 54 kuisioner. Pengisian kuisioner semuanya lengkap.
3. Melakukan wawancara kepada SKPD yang bersedia untuk mengkonfirmasi kembali kuisioner yang telah diisi.
Cara Pengolahan dan Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik 2. Uji Statistik Deskriptif
3. Analisis Regresi Berganda (Multiple Regression Analysis) 4. Uji Hipotesis
ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Responden
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah dikirimkan langsung kepada para pejabat eselon III dan IV dinas daerah di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) pada tanggal 1 November 2012 sampai dengan batas akhir pengembalian yakni tanggal 31 Januari 2013. Dari 70 kuesioner yang telah disebarkan, 54 kuesioner telah dikembalikan dan 16 kuesioner tidak kembali. Tingkat pengembalian (response rate) yang diperoleh adalah 77,2% sedangkan sisanya 22,8% tidak kembali karena alasan yang tidak jelas. Tingkat pengembalian ini relatif tinggi karena penyebaran dan pengambilan kembali kuesioner dilakukan dengan cara diantar dan dijemput langsung. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas oleh Soetrisno (2010) yang dinyatakan valid dan reliabel.
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
Grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual menggambarkan penyebaran data tersebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal grafik tersebut, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi normalitas.
Uji Heteroskedastisitas
Titik-titik grafik plot yang diperoleh tidak membentuk suatu pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka hal ini membuktikan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Multikoleniaritas
Hasil dari perhitungan menghasilkan nilai VIF untuk variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) adalah
sebesar 1,118 < 10 dan nilai tolerance 0,895 > 10, Motivasi (X2) adalah sebesar 1,041 < 10 dan nilai tolerance
0,961 > 0,10, Pelimpahan Wewenang (X3) adalah sebesar 1,131 < 10 dan nilai tolerance 0,884 > 0,10 maka
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam model penelitian ini.
Koefisien Korelasi (r)
Jurnal Riset Akuntansi Going Concern FEB UNSRAT
19
Tabel 2. Correlations
Kinerja Manajerial Pearson Correlation Kinerja Manajerial 1.000
Partisipasi Penyusunan Anggaran .247
Motivasi .436
Pelimpahan Wewenang .216
Sig. (1-tailed) Kinerja Manajerial .
Partisipasi Penyusunan Anggaran .036
Motivasi .000
Pelimpahan Wewenang .058
N Kinerja Manajerial 54
Partisipasi Penyusunan Anggaran 54
Motivasi 54
Pelimpahan Wewenang 54
Sumber Data: Hasil Olahan SPSS (2013)
Hasil olahan data menunjukkan bahwa variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) mempunyai
korelasi sangat lemah, positif dan tidak signifikan dengan Kinerja Manajerial (Y). Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi 0,247 < 0,25 artinya apabila Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) naik, maka Kinerja
Manajerial (Y) akan naik pula, demikian sebaliknya. Koefisien korelasi 0,247 bersifat lemah karena Partisipasi Penyusunan Anggaran akan lebih kuat hubungannya apabila terdapat koordinasi yang baik antara penanggungjawab fungsi dan pelaksana fungsi di lapangan.
Untuk variabel Motivasi (X2) mempunyai korelasi yang bersifat cukup, positif dan signifikan dengan
Kinerja Manajerial (Y) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,436 < 0,500 hal ini berarti apabila Motivasi (X2) naik, maka Kinerja Manajerial (Y) akan naik pula, demikian sebaliknya. Koefisien korelasi 0,436 bersifat
cukup karena motivasi memiliki hubungan yang lebih kuat dengan kinerja manajerial dibandingkan partisipasi penyusunan anggaran. Untuk variabel Pelimpahan Wewenang (X3) mempunyai korelasi yang bersifat lemah,
positif dan tidak signifikan dengan Kinerja Manajerial (Y) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,216 < 0,500 hal ini berarti apabila Pelimpahan Wewenang (X3) naik, maka kinerja manajerial (Y) akan naik pula, demikian
sebaliknya. Pelimpahan wewenang akan lebih kuat hubungannya dengan kinerja manajerial apabila pemberi wewenang memberikan pelimpahan yang terinci dan jelas kepada penerima wewenang terkait dengan proses penyusunan anggaran Dinas Daerah di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).
Koefisien Determinasi
Tabel 3. Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .483a .233 .187 2.929
Sumber Data: Hasil Olahan SPSS (2013)
Besarnya adjusted R2 (koefisien determinasi yang telah disesuaikan) adalah 0,187. Nilai ini menunjukkan bahwa 18,7% variasi kinerja manajerial dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen yaitu partisipasi, motivasi, dan pelimpahan wewenang, sedangkan sisanya 82,3% dijelaskan oleh sebab lain di luar model seperti lingkungan kerja, budaya organisasi, kompensasi atau insentif, dan kepuasan kerja.
Analisis Regresi Berganda