• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS JURNAL ETOS KERJA KEWIRAUSAHAAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS JURNAL ETOS KERJA KEWIRAUSAHAAN (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS JURNAL MENGENAI ETOS KERJA

KEWIRAUSAHAAN DAN IKRAR KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH

Ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Kewirausahaan

Oleh:

Ahmad Afryan 135120407111023 Yosephine Mega D.J 135120400111033 Danella Ratna C. 135120401111060 Maulida Sofiyana 135120401111019

Program Studi Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Brawijaya

Malang

(2)

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Seiring berkembangnya zaman dan majunya teknologi persaingan kerja tidak bisa dihindari lagi. Hal tersebut menuntut setiap orang untuk semakin menguasai kemampuan yang dimiliki dari setiap individu untuk dapat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Maka dari itu manusia harus mempunyai kesadaran akan berusaha serta kerja keras untuk berhasil. Jadi manusia harus memiliki pandangan dan sikap menghargai pekerjaan sebagai sesuatu yang baik, selain itu ia harus mengenali apa saja pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.

Pandangan itu dikenal juga sebagai istilah etos kerja sebagai langkah awal. Langkah membuat etos kerja yang baik ialah dengan mencintai apa yang dikerjakannya karena tanpa hal tersebut tidak dapat menghasilkan hasil yang baik. Sebagai contoh sebagai mahasiswa hubungan internasional, harus dapat memahami berbagai macam subjek seperti politik, ekonomi, sosial maupun budaya, maka mahasiswa harus memilih salah satunya karena kita harus dapat mengimbangi semua subjek tersebut.

Oleh karena itu dengan mencintai pekerjaan dapat menghasilkan kehidupan yang lebih produktif dan memajukan segala aspek kehidupannya. Karena tingkat produktifitas yang baik tumbuh sesuai kemampuan yang dimiliki setiap individu, dimana hal tersebut dapat memicu kemajuan di berbagai aspek kehidupan.

2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah-masalah sebagai berikut:

a. Apa definisi dari etos kerja ?

b. Bagaimana cara mebangun etos kerja yang baik ?

(3)

KAJIAN TEORI

1. Teori Ekonomi

Teori ekonomi adalah teori yang mengutamakan peluang usaha yang mana menjadi dasar dari teori ekonomi ini sendiri. Wirausaha akan muncul dan berkembang apabila ada peluang ekonomi, maka dari itu peluang ekonomi dapat disebut sebagai pemicu wirausaha.

2. Teori Sosiologi - Antropologi

Teori sosiologi dan antropologi adalah teori yang mendasarkan atas tanggapan peluang. Teori ini mencoba menerangkan mengapa berbagai bentuk kelompok sosial budaya menunjukkan tanggapan yang berbeda terhadap peluang usaha. Kemudian, lebih spesifiknya, teori sosiologi diawali dari buku Max Weber, The Protestant Ethic and the spirit of capitalism. Sedangkan teori antropologi berbicara mengenai ditemukan ras atau suku tertentu mempunyai tanggapan yang lebih cepat dibandingkan dengan ras atau suku yang lain.

3. Teori Psikologi (Peter Drucker (Gde Raka, 2001))

(4)

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Etos Kerja

Etos berasal dari kata yunani, ethos yang berarti karakter, cara hidup, kebisaan seseorang, motivasi atau tujuan moral seseorang, serta pandangan dunia mereka, yakni gambaran, cara bertindak ataupun gagasan yang paling komperehensif mengenai tatanan. 1 Sedangkan menurut Black dalam Iga Manoati Dewi kerja adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapa tujuan – tujuan yang ingin dipenuhinya. Jadi pengertian Etos Kerja menurut Anoraga, adalah suatu pandangan dan sikap suatu bangsa atau umat dalam kerja. Bila individu – individu dalam komunitas memandang kerja sebagai suatu hal yang luhur bagi eksistensi manusia, maka etos kerjanya akan cenderung tinggi. Sebaliknya, sikap dan pandangan terhadap kerja sebagai sesuatu yang bernilai rendah bagi kehidupan, maka etos kerja dengan sendirinya akan rendah2.

1.2 Peningkatan Etos Kerja

Etos kerja yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok masyarakat dapat menjadi sumber motivasi dalam melakukan setiap tanggung jawabnya. Etos kerja yang tinggi dapat dijadikan sebagai syarat mutlak untuk ditumbuhkan dalam kehidupan manusia.

Membangun etos kerja memerlukan waktu yang panjang serta kesabaran namun juga membutuhkan ketegasan. Selain itu diperlukan juga adanya sikap yang menilai tinggi pada kerja keras dan kesungguhan. Sehingga diperlukan suatu dorongan atau motivasi yang dapat merubah sikap mental yang lemah. Nilai-nilai sikap dan faktor motivasi yang baik bukan bersumber dari luar diri tetapi tertanam dalam diri sendiri. Untuk membangun etos kerja yang baik membutuhkan sebuah kondisi kerja yang dipenuhi dengan keikhlasan untuk melayani.

1 Anna,Probowati. Membangun Sikap dan Etos Kerja.

2 Satria Hadi Lubis, Aspek-aspek Etos Kerja dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, diakses dari

(5)

Sikap-sikap tersebut harus juga didukung adanya kepemimpinan, keyakinan, sistem, prosedur, dan pengetahuan maksimal terhadap pekerjaan yang dijalankan.

1.3 Faktor yang mempengaruhi etos kerja

Menurut Pandji Anoraga terdapat 7 faktor-faktor yang dapat mempengaruhi etos kerja yakni:

1.3.1 Agama

Etos kerja secara tidak langsung dipengaruhi oleh kualitas keagamaan dan orientasi nilai budaya yang konserfatif karena manusia berfikir, bersikap dan bertindak pastilah diwarnai oleh ajaran agama yang telah dianutnya dengan sungguh-sungguh. Dengan demikian bahwa ajaran agama itu telah mengandung nilai-nilai yang dapat mengacu pembangunan serta modernisasi

1.3.2 Budaya

Sikap mental, tekad, dan semangat kerja masyarakat juga dapat disebut sebagai etos budaya yang secara operasional juga disebut sebagai etos kerja. Jadi kualitas etos kerja ini ditentukan oleh sistem orientasi nilai budaya masyarakat yang bersangkutan.

1.3.3 Sosial-politik

(6)

terpacu untuk meningkatkan etos kerjanya agar semakin baik. Untuk itu perlu adanya pendidikan yang bermutu pula dan merata dinegara yang bersangkutan agar mutu tersebut semakin meningkat seperti keahlian dan ketrampilan yang meningkat akan membuat lebih produktif.

1.3.6 Struktur ekonomi

Keberadaan struktur ekonomi mampu memberikan insentif bagi anggota masyarakat untuk bekerja keras dan menikmati hasilnya.

1.3.7 Motivasi intrinsik individu

Etos kerja sebagai suatu pandangan yang didasari oleh nilai-nilai yang diyakini seseorang menjadi suatu

 Wirausaha sebagai tugas selama hidup

Sebagai seorang wirausahawan kita harus menjadikannya tugas selama hidup, hal ini menjadikan kita untuk tetap berusaha, menghormati dan melaksanakan serta tetap mempertahankan untuk menjadi wirausaha. Dengan begitu kita memiliki usaha untuk tetap bekerja keras dan pantang menyerah dalam menjadi wirausahawan. Karena pada dasarnya wirausaha merupakan suatu usaha mandiri yang tidak memiliki siklus tetap dalam keberlangsungannya. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dalam berwirausaha tidak ada pemasukan ataupun pengeluaran yang bersifat tetap. Sebagai wirausahawan kita hanya bisa memiliki target atau batasan tertentu yang kita buat sendiri. Untuk itu wirausaha harus kita jadikan sebagai tugas selama kita hidup agar tetap memiliki kepercayaan untuk tetap mempertahankan usaha, sehingga tidak ada kata menyerah dalam berusaha.

(7)

Pada poin ini merupakan dasar bagi seorang wirausahawan. Karena wirausaha merupakan usaha mandiri dan dari diri kita sendiri. Seorang wirausahawan berusaha untuk tetap optimis ataupun tidak tergantung dari diri individu. Sehingga kita perlu menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri untuk menjadi wirausahawan yang sebagaimana kita inginkan.  Kebiasaan sikap mental positif

Berfikir dan berperilaku positif merupakan salah satu kunci untuk menuju keberhasilan. Maka dalam berwirausaha kita juga memerlukan hal tersebut untuk dijadikan suatu kebiasaan dalam diri kita agar keberhasilan dapat kita dapatkan dalam menjadi wirausahawan.

 Membersihkan diri dari berpikir negatif

Apabila berfikir dan berperilaku positif merupakan kunci untuk mendapatkan kesuksesan, maka membersihkan diri dari berfikir negatif merupakan usaha untuk mendapat kunci sukses tersebut.

 Menempa pikiran maju

Poin kelima dalam ikrar ini merupakan motivasi bagi wirausahawan. Dimana kita dituntut untuk tetap maju dalam berwirausaha, sehingga kita memerlukan suatu pikiran untuk tetap terus maju.

 Membebaskan pikiran dari hambatan buatan sendiri

Hambatan terbesar merupakan hambatan yang kita buat sendiri dan berasal dari pikiran kita sendiri. Apabila kita sadar akan hal tersebut, maka sebagai wirausahawan kita perlu usaha untuk membebaskan pikiran kita dari haambatan tersebut.

 Percaya pada penggerak diri

Apabila kita harus memiliki rasa percaya pada diri sendiri agar tetap maju ataupun berusaha untuk memiliki kebiasaan yang bersifat postif, maka untuk mendapat semua itu wirausahawan harus memiliki penggerak diri dan percaya bahwa hal tersebut akan membawa kita pada apa yang kita inginkan.

 Kebiasaan berprakarsa

(8)

ada dalam diri wirausahawan, karena dalam berwirausaha persaingan yang ketat akan selalu ada dan tidak terhindarkan.

 Pelihara jiwa, semangat, dan kiat maju

Memelihara semangat dan berusaha tetap maju sangat diharapkan dapat tumbuh dalam jiwa wirausaha agar dapat meraih kesuksesan, karena sukses merupakan hal utama yang diinginkan setiap individu tidak terkecuali seorang wirausahawan.

 Pelihara keimanan dan ketaqwaan

(9)

KESIMPULAN

Etos kerja merupakan cara atau karakter dari setiap wirausahawan dalam bekerja, sekaligus menjadi penentu bagi orang lain dalam menilai kemampuan seseorang. Selain itu, etos kerja yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok masyarakat dapat menjadi sumber motivasi dalam melakukan setiap tanggung jawabnya, sehingga etos kerja menjadi hal penting dalam wirausaha.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Satria Hadi. STAN-Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Aspek-aspek ETOS Kerja dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya [online]. Diakses dari: http://www.stan.ac.id/kategori/index/9/page/aspek-aspek-etos-kerja-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhinya (pada tanggal 27 Februari 2015).

Jati, Wasisto Raharjo. Academia.edu. Agama & Ekonomi: Studi Etos Kerja dalam Komparasi Perbandingan Agama [Online]. Diakses dari:

https://www.academia.edu/6549074/Agama_and_Ekonomi_Studi_Etos_K erja_dalam_Komparasi_Perbandingan_Agama(pada tanggal 25 Februari 2015).

Probowati, Anna. Membangun Sikap dan Etos Kerja [Online]. Diakses dari: https://www.google.com/url?

sa=t&source=web&rct=j&ei=y3jxVPmAGNW1uQSWg4CYBw&url=http://ejournal.umpwr.a c.id/index.php/segmen/article/download/256/285&ved=0CCoQFjAC&usg=AFQjCNFyIPb9 j_rq9TBPSsqSM8SN_xD3hQ&sig2=EhZgxOsNvOScmtRJI1THYQ (pada tanggal 27 Februari 2015).

Helmi, Avin Fadilla. Hadi Sutarmanto. (2004) Kewirausahaan & Inovasi

Referensi

Dokumen terkait

Uji potensi sebagai tabir surya dari fraksi etil asetat kulit batang tanaman bangkal dilakukan secara in vitro dengan menentukan nilai SPF (Sun Protection Factor)

usaha membangun dan membina kemampuan, daya tangkal negara dan bangsa. Yang dimaksud secara dini adalah pembangunan pertahanan negara. dilakukan pada masa damai sebagai

Berdasarkan uraian yang telah diungkapkan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakuka n penelitian dalam penyusunan skripsi dengan judul ” PENGARUH KINERJA

perabot belum ramah anak. Pasalnya, menurut Room to Read, walau ruang mampu menampung 1 rombongan belajar namun tersekat oleh rak buku sehingga terkesan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum yang dilakukan oleh UPTD Pengelolaan Parkir Dinas

Pengukuran waktu pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menentukan lamanya waktu kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik yang dibutuhkan oleh

Berdasarkan penelitian terdahulu maka penelitian ini akan membandingkan dua metode yaitu metode kolom albumin dengan menggunakan serum darah domba dan BSA dan

Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah pada Bank Mandiri Tbk, Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh signifikan terhadap