• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEDIA solopos DAN FUNGSI KONTROL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MEDIA solopos DAN FUNGSI KONTROL"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

MEDIA DAN FUNGSI

KONTROL

oleh Dr. Erdi, M.Si

Dosen FISIP UNTAN, UPBJJ-UT dan IPDN Kalbar

 

Tulisan ini dibuat dalam rangka mengapresiasi peran media yang sedang berulang tahun ke-43, yakni Harian Pontianak Post yang jatuh pada hari Selasa, 2 Februari 2016. Sebagai awal dari pikiran ini, saya rujuk pendapat Alvin Toffler dalam buku Power Shift: Knowledge, Wealth and Violence at the Edge of the 21st Centuty (1990:17) yang mengatakan “barang siapa menguasai informasi maka ia akan menguasai dunia dengan mind (pikiran dan pengetahuan) dalam terra incognita (daerah tanpa batas yang belum terpetakan)”. Penguasaan informasi dimaksud hanya mungkin dilakukan melalui media. Mengapa demikian? Selain terjaring erat dengan pembaca, media juga memiliki peran besar dalam kehidupan masyarakat modern.

Sebagai media cetak yang besar dan berakar, Pontianak Post secara nyata telah memerankan keempat fungsi media, tidak hanya dalam membangun masyarakat Kalbar yang kritis, tetapi juga dalam membendung gerakan-gerakan dan faham yang bersifat separatis.

Secara umum, peran pertama dan utama media adalah menyiarkan informasi (to inform), yakni informasi tentang peristiwa yang terjadi, gagasan, atau pikiran public, terutama pembacanya. Peran kedua adalah mendidik (to educate) lewat pemberitaannya, dimana pers mencoba memberi pencerahan, mencerdaskan, dan meluaskan wawasan pembaca. Dalam konteks politik, pers memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, menyadarkan mereka akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara yang memiliki hak pilih (voter). Sementara dalam kontek faham, media dapat membendung persebaran faham separatis seperti Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang harus terhenti langkahnya karena media telah memberitakan hal yang sebenarnya kepada publik. Demikian juga gerakan amal di bawah Yayasan Amalilah yang terhenti langkahnya setelah “dihajar” media dengan pemberitaan yang

 

Hal.

 

1

 

(2)

sebenarnya.  Sebaliknya media juga dapat menghunjamkan faham atau pesan pemerintah ke dalam sanubari public; seperti slogan Kalbar kini sebagai daerah aman dan bebas konflik.

Peran ketiga adalah menghibur (to entertain) melalui berita seputar selebritis, teka-teki silang, cerita bersambung, dan lain-lain yang merupakan selingan dari berita-berita berat. Peran keempat adalah mempengaruhi (to influence) dan sekaligus melakukan fungsi kontrol sosial (social control). Pihak yang dipengaruhi dan dikontrol itu, bukan hanya penguasa, pemerintah, parlemen, institusi pengadilan, militer, tetapi juga berbagai pihak di dalam masyarakat (lihat Pasal 3 UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers dimana disebutkan bahwa fungsi media massa adalah sebagai alat kontrol terhadap kekuasaan). Ketika pemerintah tidak berbuat maksimal, media massa dengan sigap “bersuara‟ dan menjadikan reality yang tak tertangkap oleh badan atau lembaga pemerintah menjadi “mencuat dan heboh” di mata publik.

Lihat saja, pemberitaan mengenai Gafatar yang kini secara tegas dilarang pemerintah berdasarkan Fatwa MUI. Padahal, keberadaan Gafatar telah ada sejak 14 Agustus 2011 dan terdeklerasi sejak 21 Januari 2012 yang diikuti oleh 14 DPD setingkat provinsi. Ketika seluruh media secara kompak memuatnya dalam headline, ia menjadi isu besar yang serentak mendapatkan perhatian banyak pihak dan membentuk opini public yang kuat. Demikian pula dengan kasus kematian Mirna dan zat arsen sianida dalam minuman kopi Vietnam di Kafe Olivier, West Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 6 Januari 2016; yang akhirnya mendesak pemerintah untuk tidak saja menangkap pelaku, tetapi juga memastikan proses pembeliannya (apakah dilakukan melalui pasar gelap atau melalui perantara dengan meminta tolong seseorang) serta mengatur secara ketat peredaran zat arsen sianida agar tidak sembarangan orang boleh mendapatkannya. Dua headline tersebut menunjukkan bahwa media berperan membentuk opini dan gerakan public secara padu.

Dalam kasus local dan berskala nasional, terdapat beberapa kasus yang sukses dilakukan pemerintah berkat dukungan media. Diantara kasus itu adalah penutupan jalan akses PT. Sinar Mas untuk ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil) dari Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, ke Lubuk Antu - Sarawak oleh Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Cornelis MH. Juga ada kasus elektrifikasi

 

Hal.

 

2

 

(3)

kawasan perbatasan Sajingan yang semula ditentang oleh public nasional di luar Kalbar karena menganggap Gubernur Kalbar telah menggadaikan Indonesia kepada Malaysia melalui pembelian energy listrik, sekarang justru gebrakan melalui kebijakan pupulis dari Gubernur Kalbar yang kelihatan “ngotot” itu diperluas dan menjadi model jual beli listrik antar Negara di daerah perbatasan di tengah keterbatasan penyedian listrik oleh PLN yang masih carut-marut; serta kasus konflik manusia dan orang utan akibat perluasan kebun sawit yang telah memaksa pemerintah untuk moratorium perijinan perkebunan kelapa sawit di seluruh Indonesia.

Dengan beberapa kasus di atas, nyata adanya bahwa Pontianak Post yang merupakan Koran “Pertama dan Terutama di Kalimantan Barat” tetap diperlukan, tidak saja dalam membentuk opini public tetapi juga sekaligus memberikan pengetahuan melalui penyampaian informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol social. Dengan bukti itu, UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers telah terimplementasikan dengan baik oleh Harian Pontianak Post.

Selamat Ulang Tahun ke-43 Pontianak Post, semoga tetap sukses dan jaya menjadi Koran Pertama dan Terutama serta mendapat tempat di hati pembaca. Pesan saya: Tiada henti memerankan keempat fungsi seperti diamanahkan oleh UU Pers tersebut!

Reference

Toffler, Alvin. 1990. Power Shift: Knowledge, Wealth and Violence at the Edge of the 21st Centuty. Bantam Book. New York.

 

Hal.

 

3

 

(4)

 

Hal.

 

4

 

Referensi

Dokumen terkait

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi pada suatu periode tertentu yang merupakan hasil pengumpulan data keuangan yang disajikan

Pengadaan dan pemasangan Pipa Refrigerant bahan pipa Tembaga berisolasi, lengkap terpasang dengan alat bantu dan Accessories yang diperlukan sesuai dengan gambar perencanaan

perkebunan kelapa sawitnya cukup pesat dengan potensi lahan yang sesuai dan.. dialokasikan untuk tanaman kelapa sawit

1) Observasi adalah keterampilan untuk mengumpulkan data atau informasi dengan menggunakan indera dan instrumen sebagai alat bantu. 2) Mengklasifikasi atau

Paper of research result must be consist of (a) Title; (b) Name of author without academic degree; (c) Abstract (maximum 200 words); (d) Key words; (e) Introduction without

Disisi lain, Sujata (2005) didalam penelitiannya mengutarakan bahwa orangtua harus dapat memberikan pola asuh yang tepat dengan perkembangan anaknya, agar anak

2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian yang menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan adalah “perjanjian antara dua belah pihak atau lebih, dengan

Menurut Sukman dan Yakub (2002) tumbuhan yang cepat tumbuh (lebih tinggi) dan tajuknya lebih rimbun akan memperoleh cahaya yang lebih banyak sedangkan tumbuhan