• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Perkembangan Keperawatan Pada Ma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sejarah Perkembangan Keperawatan Pada Ma"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Sejarah Perkembangan Keperawatan Pada Masa Perang

1 Masa Sebelum Perang Dunia II

Florence Nightingale (1820-1910) merupakan tokoh pembaharu perawatan pada saat itu dan disebut Ibu Perawatan.

Beliau menetapkan struktur dasar sebagai prasyarat dalam pendidikan perawat : a. Mendirikan sekolah perawat.

b. Menentukan tujuan pendidikan perawat.

c. Menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki para calon perawat.

Peran Florence Nightingale dalam Perang Krimea

Pada tahun 1854, ketika Inggris dan Perancis mengumumkan perang terhadap Rusia untuk menguasai Krimea dan Konstantinopel (pintu gerbang menuju Timur Tengah). Banyak prajurit yang gugur dalam pertempuran, namun yang lebih menyedihkan lagi adalah tidak adanya perawatan untuk para prajurit yang sakit dan luka-luka. Florence merasa masanya telah tiba, ia pun menulis surat kepada menteri perang saat itu, Sidney Herbert, untuk menjadi sukarelawan.

Pada pertemuan dengan Sidney Herbert terungkap bahwa Florence adalah satu-satunya wanita yang mendaftarkan diri. Di Krimea prajurit-prajurit banyak yang mati bukan karena peluru dan bom, namun karena tidak adanya perawatan, dan perawat pria jumlahnya tidak memadai. Ia meminta Florence untuk memimpin gadis-gadis sukarelawan dan Florence menyanggupi.

Sebagai Menteri Perang, Sidney Herbert meminta Florence untuk mengepalai sebuah tim perawat bagi rumah sakit militer di Scutari, Turki. Florence menggunakan kesempatan ini. Dia berangkat bersama sebuah tim pilihan yang terdiri dari 38 orang perawat. Hanya 14 orang perawat yang mempunyai pengalaman di lapangan; 24 orang lainnya adalah anggota lembaga keagamaan yang terdiri dari Biarawati Katolik Roma, perawat rumah sakit Protestan, dan beberapa biarawati Anglikan yang berpengalaman di bidang penyakit kolera. Teman-temannya, Charles dan Selina Bracebridge juga turut bersama tim tersebut untuk mendorong semangatnya.

Tiba bulan November 1854 di Barak Selimiye, di Scutari dengan 38 rekan-rekannya, mereka mendarat di sebuah rumah sakit pinggir pantai di Scutari. Saat tiba disana kenyataan yang mereka hadapi lebih mengerikan dari apa yang mereka bayangkan.

(2)

Namun Florence tetap percaya saat itu bahwa tingkat kematian disebabkan oleh nutrisi yang kurang dari suplai makanan dan beratnya beban pekerjaan tentara. Pemikiran ini baru berubah saat Florence kembali ke Inggris dan mengumpulkan bukti dihadapan Komisi Kerajaan untuk Kesehatan Tentara Inggris (Royal Commission on the Health of the Army), akhirnya ia meyakinkan bahwa saat itu para prajurit di rumah sakit meninggal akibat kondisi rumah sakit yang kotor dan memprihatinkan.

Namun secara menyeluruh perkembangan perawat dari zaman Florence sampai pecah perang dunia II dinilai sangat kecil, oleh karena itu sering disebut masa pemeliharaan.

Florence Nightingale Menetapkan Pendidikan Perawat

Florence Nightingale kembali ke Inggris sebagai pahlawan pada tanggal 7 Agustus 1857, semua orang tahu siapa Florence Nightingale dan apa yang ia lakukan ketika ia berada di medan pertempuran Krimea. Sekembalinya Florence ke London, ia diundang oleh tokoh-tokoh masyarakat. Mereka mendirikan sebuah badan bernama “Dana Nightingale”, dimana Sidney Herbert menjadi Sekertaris Kehormatan dan Adipati Cambridge menjadi Ketuanya. Badan tersebut berhasil mengumpulkan dana yang besar sekali sejumlah $45.000 sebagai rasa terima kasih orang-orang Inggris karena Florence Nightingale berhasil menyeamatkan banyak jiwa dari kematian.

Florence menggunakan uang itu untuk membangun sebuah sekolah perawat khusus untuk wanita yang pertama, bahkan saat itu perawat-perawat pria jarang ada yang berpendidikan. Florence berargumen bahwa dengan adanya sekolah perawat, maka profesi perawat akan menjadi lebih dihargai, ibu-ibu dari keluarga baik-baik akan mengijinkan anak-anak perempuannya untuk bersekolah disana dan masyarakat akan lain sikapnya menghadai seseorang yang terdidik.

Sekolah tersebut pun didirikan di lingkungan rumah sakit St. Thomas Hospital, London. Dunia kesehatan menyambut baik pembukaan sekolah perawat tersebut.

Saat dibuka pada tanggal 9 Juli 1860 berpuluh-puluh gadis dari kalangan baik-baik mendaftarkan diri, perjuangan Florence di Semenanjung Krimea telah menghilangkan gambaran lama tentang perempuan perawat. Dengan didirikannya sekolah perawat tersebut telah diletakkan dasar baru tentang perawat terdidik dan dimulailah masa baru dalam dunia perawatan orang sakit. Kini sekolah tersebut dinamakan Sekolah Perawat dan Kebidanan Florence Nightingale (Florence Nightingale School of Nursing and Midwifery) dan merupakan bagian dari Akademi King College London.

Sebagai pimpinan sekolah Florence mengatur sekolah itu dengan sebaik mungkin. Tulisannya mengenai dunia keperawatan dan cara mengaturnya dijadikan bahan pelajaran di sekolah tersebut. Dunia menjadi tergugah dan ingin meniru. Mereka mengirimkan gadis-gadis berbakat untuk dididik di sekolah tersebut dan sesudah tamat mereka diharuskan mendirikan sekolah serupa di negerinya masing-masing.

(3)

sekolah keperawatan lainnya. Buku ini juga menjadi populer di kalangan orang awam dan terjual jutaan eksemplar di seluruh dunia.

Pada tahun 1861 cetakan lanjutan buku ini terbit dengan tambahan bagian tentang perawatan bayi.

Pada tahun 1869, Nightingale dan Elizabeth Blackwell mendirikan Universitas Medis Wanita.

2 Masa Selama Perang Dunia II

Timbulnya penyakit akibat perang menyebabkan dibutuhkannya peningkatan

pengetahuan dan keterampilan perawat.

3 Masa Pasca Perang Dunia II

Perkembangan dalam bidang perawatan secara pesat terjadi di Amerika.

Dalam dekade ini telah dilancarkan perjuangan keperawatan sebagai

profesi ( Lucile Brown, 1948 ).

Zaman sebelum Perang Dunia II

Florence Nightingale (1820-1910) merupakan tokoh pembaharuperawatan pada saat itu dan bahkan sering disebut Ibu Perawatan. Padawaktu itu, Florence Nightingale sudah menyadari pentingnya suatu sekolah untuk mendidik para calon perawat, agar dapat diberikanpengetahuan, keterampilan dan pembinaan mental sehingga dihasilkantenaga perawatan yang berbudi luhur, berpengetahuan luas dan terampildalam melaksanakan perawatan. Beliau menetapkan struktur dasar sebagai prasyarat dalam pendidikan perawat :

a. Mendirikan sekolah perawat.

b. Menentukan tujuan pendidikan perawat

c. Menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki para calon sebagaidasar perawatan.

Di samping itu, Florence Nightingale telah berpendapat bahwa.

a. Perlu persiapan pendidikan yang berlainan bagi perawat pelaksana dan perawat

administrator atau supervisor.

b. Perlu diperhatikan bahwa harus ada perubahan tentang jam kerjaperawat yang waktu itu

berlangsung 12 jam/hari dan 7 hari / minggu.

c. Perlu diperhatikan peningkatan pendapatan perawat setiap 6 bulan, mengingat beban dan

tanggung jawab mereka.Namun, secara menyeluruh perkembangan perawat dari zaman Florence Nightingale sampai pecah perang dunia II dinilai sangat kecilatau hampir tidak ada perubahan. Oleh Karena itu, masa ini sering disebutsebagai masa pemeliharaan.

2.2 Masa selama Perang Dunia II

(4)

2.3 Masa Pasca Perang Dunia II

Akibat Perang dunia II yang mengakibatkan banyaknyapenderitaan bagi penduduk dunia telah menggugah semua pihak untuk memperbaiki keadaan dunia. Dasar pemikiran semula, “the nurse must give total patient care” dalam arti sempit telah berkembang, dalam artiluas perawat lebih menyadari atas maknatotality of the individual client dari sebelumnya. Oleh karena itu terjadi perubahan dari perawat bekerjasendiri menjadi bekerja team.

Referensi

Dokumen terkait

Tidak terdapat hubungan bermakna antara Jenis kelamin dengan konversi BTA pada pasien tuberkulosis paru di Unit Pengobatan Penyakit Paru-Paru Pontianak.... World

Mayer [5] menggambarkan multimedia sebagai presentasi dari materi dengan menggunakan dua media, kata (baik narasi maupun tertulis) dan gambar (foto, grafik, diagram,

Beberapa penelitian terdahulu telah membahas kaitan Manajemen Sumberdaya Manusia dan kualitas layanan terhadap kepuasan, diantaranya penelitian yang

yang diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Lebih

Metode penelitian yang digunakan adalah ekperimental dengan melakukan simulasi kebutuhan billet tahun 2014 pada ukuran yang memiliki nilai tahunan yang besar,

Endank Soekamti menjadi provokator dalam tindak kerusuhan di Jakarta, yang menyebabkan mereka masuk dalam daftar blacklist EO wilayah Jakarta .... Endank Soekamti terlibat

Pada Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2004 ketentuan pada Pasal (3) ini tidak diubah tetapi penjelasan pasal ini mempertegas bahwa yayasan tidak dapat digunakan sebagai wadah

 Peserta didik diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai cara menyelesaikan operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pangkat,