• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J010115 10.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J010115 10."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

6

II.

TELAAH PUSTAKA

Ikan Nilem mempunyai ciri morfologi kepala relatif kecil. Pada sudut-sudut mulutnya, terdapat dua pasang sungut peraba. Warna tubuhnya hijau abu-abu. Ikan Nilem memiliki 5 sirip yakni sirip dorsal, sirip ventral, sirip dada, sirip anal, dan sirip ekor. Sirip dorsal memiliki 3 jari-jari keras dan 12-18 jari-jari lemah. Sirip ekor berbentuk cagak dan simetris, memiliki 23-24 jari-jari sirip. Sirip anal disokong oleh 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lemah. Sirip abdominal disokong oleh 1 jari-jari keras dan 8 jari-jari lemah. Sirip pectoral terdiri dari 1 jari-jari keras dan 13-15 jari-jari lemah (Djuhanda, 1981). Jari-jari terpanjang sirip dorsal hampir sama dengan panjang kepala. Posisi ujung sirip dorsal sebelum pangkal sirip anal. Sirip anal berbentuk kerucut, sirip dada dan ventral hampir sama. Sirip ventral tidak mencapai anal/dubur, sirip dada lebih pendek daripada kepala. Sirip ekor terbelah dalam sehingga dikatakan sirip yang bercagak.

Menurut Nuryanto (2001) ikan Nilem tubuhnya berwarna hijau kekuningan dan bagian ventral putih kekuningan. Tubuh ditutupi sisik sikloid dan ekor bercagak. Sirip ventral dan sirip anal jika masih segar berwarna jingga tua. Sirip tidak berduri dengan jumlah jari-jari sirip pada masing-masing sirip adalah sirip dorsal (D) 15-17, sirip pektoral (P) 13-14, sirip ventral (V) 9, sirip anal (A) 8 dan sirip caudal 23-24.

Perkembangan post larva ikan nilem telah diteliti oleh Yusuf (2012) perkembangan sirip ikan nilem secara berurutan dimulai dengan sirip dada (pectoral fin), sirip ekor (caudal fin), sirip punggung (dorsal fin), sirip dubur (anal fin) dan terakhir sirip perut (abdominal fin). Sirip dada (pectoral fin) sudah terbentuk umur 0 minggu. Perkembangan sirip selanjutnya diikuti perubahan morfologi pada ujung apikal sirip ekor (caudal fin). Pada umur 0 minggu ujung apikal sirip ekor (caudal fin) membulat, selanjutnya ujung apikal sirip ekor (caudal fin) mendatar dan pada umur antara 1-2 minggu ujung apikal sirip ekor (caudal fin) bercagak secara sempurna. Sirip punggung (dorsal fin) mulai terdiferensiasi pada minggu ke-1 dengan bentuk tunas dan terdiferensiasi sempurna pada minggu ke-2. Tunas sirip dubur (anal fin) terbentuk pada minggu ke-1 dan berkembang sempurna pada umur 3 minggu. Perkembangan sirip perut (abdominal fin) dimulai pada minggu ke-2 dengan bentuk tunas, minggu ke-3 sudah terdiferensiasi dengan duri sirip masih sedikit dan semakin banyak pada minggu ke-4.

(2)

7

Ikan sebagai organisme akuatik tentunya sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Sebagaimana yang disebutkan di atas bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ikan adalah temperatur dan hormon. Temperatur merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan akuatik karena mengontrol laju maksimum reaksi kimiawi yang dapat terjadi. Perubahan temperatur akan mempunyai pengaruh langsung terhadap semua aspek metabolisme sperti aktivitas makan, pertumbuhan dan reproduksi. Temperatur juga dapat mempengaruhi proses awal perkembangan ikan (Walsh et al., 1991). Ikan mempunyai toleransi yang berbeda terhadap gradien temperatur, hal ini bergantung pada jenis ikan, satadium/tahapan perkembangan ikan, oksigen terlarut dan polusi.

Hormon testosteron adalah hormon yang berperan dalam diferensiasi dan mempertahankan fungsi gonad jantan. Hormon testosteron juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan sirip ikan. Keterkaitan hormon androgen/ testosteron dengan perkembangan Gonopodium (modifikasi sirip anal) pada ikan

Gambussia affinistelah diteliti oleh Ogino et al. (2004), menunjukkan bahwa dalam perkembangan normal, struktur sirip anal jantan dan betina pada fase juvenil tidak dapat dibedakan. Dimorfisme seksual diarahkan oleh hormon androgenik yang dihasilkan oleh testis. Pemaparan androgen pada larva menyebabkan pertumbuhan sirip anal seiring dengan induksiSonic hedgehog(shh) pada bagian distal epithelium sirip anal. Induksi pembentukan gonopodium pada betina dan jantan yang belum matang/dewasa dilakukan dengan pemberian androgen sintetik seperti ethynyl testosteronedanmethyle testosteronedengan dosis 1,6-32nM selama 15 hari.

Menurut Montajami (2012) hormon Metiltestosteron merupakan hormon steroid yang berperan dalam meningkatkan pertumbuhan otot dan perkembangan seksual ke arah jantan. Pemberian hormon ini pada saat gonad belum terdiferensiasi memacu pengalihan kelamin ke arah jantan, sedangkan pada tahap juvenil memacu pematangan gonad dan ketika memasuki siklus pemijahan hormon ini akan memacu peningkatan frekuensi pemijahan.

Metode pemberian hormon dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu perendaman, pakan dan injeksi (Zairin, 2002). Metode perendaman dilakukan pada saat larva dan post larva, hal ini dimaksudkan karena pada tahapan tersebut barrier mekanik pada tubuh masih rendah sehingga hormon yang diberikan dapat masuk melalui proses diffusi. Metode pakan memiliki kelemahan, yakni ketika hormon disalutkan dalam pakan kita akan kesulitan dalam hal menghitung kadar hormon

(3)

8

yang terkonsumsi. Metode injeksi dapat digunakan pada ikan yang berukuran besar, namun metode ini seringkali dapat menimbulkan stress dan pelukaan pada ikan, sehingga metode perendaman lah yang efektif dalam pemberian hormon pada larva ikan Nilem.

Referensi

Dokumen terkait

Diagram berjenjang (HIPO) pada Sistem Sistem informasi penilaian properti KJPP FAST Surabaya terdapat 7 proses utama, yaitu proses pengelolahan data master, proses

MOTIVASI BELAJAR DAN SUMBER-SUMBER INFORMASI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI.. SMUN 2

( seting konteks), melalui : Scene Setting Cuplikan Video Cerita Hikmah Manfaat Materi Sebab Akibat Tanya Jawab Berita up to date.. Rapi, Rendah Hati,

Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis kas ( cash basis ) untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi

Yakult Indonesia Persada adalah pilihan yang tepat, karena sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan yang sedang berkembang pesat.

• Dilihat untuk rugi (BEP) Dilihat untuk rugi (BEP).. ANALISIS DATA PERIKANAN utk PENGEMBANGAN.. ANALISIS DATA PERIKANAN

It was further part of the Conspiracy that multiple transfers, which involved proceeds of criminal copyright infringement in the Eastern District of Virginia and elsewhere, from a

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin