BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1. Pengertian Penyiangan
Penyiangan adalah pemilahan terhadap koleksi bahan pustaka
perpustakaan, yang dinilai tidak bermanfaat lagi bagi perpustakaan. Menurut
Thompson (1943:148) Penyiangan adalah suatu praktek yang dilakukan untuk
menarik koleksi atau mengirim koleksi yang kelebihan copy, serta jarang
digunakan dimana tingkat pemakaiannya sangat rendah, yang merupakan bagian
penting dari pengembangan koleksi, hal ini sangat penting sehingga bahan
pustaka yang tidak sesuai lagi diganti dengan bahan pustaka yang baru. Pengguna
mendapat informasi terbaru dan faktual, koleksi yang terus menerus disiangi juga
tidak terlihat menumpuk dirak buku, koleksi berada ditempat yang seharusnya
membutuhkan koleksi tersebut, dan lebih menarik bagi pengguna dalam
melakukan penelusuran penyiangan. Juga membantu pustakawan untuk
menyingkirkan koleksi yang tidak diminati pengguna, Menurut Lasa Hs
(1998:127) weeding merupakan upaya mengeluarkan koleksi dari susunan koleksi
karena kurang diminati, terlalu banyak eksemplarnya, dan telah ada edisi baru.
Penyiangan merupakan bagian dari pengembangan koleksi (Collection
Development) perpustakaan, yang merupakan bagian penting dalam mencapai
tujuan perpustakaan. Dalam hal ini Evans (2000) menyebutkan bahwa, weeding is
cosidered as an integral part of the collection development program by authors
of standards collection development yang artinya adalah bahwa penyiangan
merupakan bagian integral dalam pengembangan koleksi.
Sedangkan menurut Gorman dan Howes (1991:323) penyiangan adalah
proses mengeluarkan koleksi dari jajaran perpustakaan dan menilai kembali sesuai
dengan kebutuhan pengguna saat ini. Terkadang penyiangan mengalami kendala
terutama untuk memilih jenis dan usia koleksi yang akan disiangi, oleh karenanya
perlu dibuat kriteria yang mengatur kapan suatu koleksi dapat disiangi. Menurut
Gorman dan Howes (1991: 325) alasan suatu koleksi perlu disiangi umumnya
1. Koleksi dan informasi yang terkandung didalamnya sudah tidak mutakhir.
2. Koleksinya sudah rusak dari segi fisik.
3. Edisi terbaru dengan judul yang spesifik telah tersedia di toko-toko buku atau penerbit.
4. Kebutuhan pengguna dalam komunitas perpustakaan berubah.
5. Tujuan institusi perpustakaan yang menaungi perpustakaan telah berubah, sehingga tujuan perpustakaan pun ikut berubah.
6. Material yang tidak diinginkan dengan alasan tertentu. 7. Biaya penyimpanan yang relatif besar.
Koleksi secara berkala perlu disiangi, agar bahan pustaka yang sudah
tidak sesuai lagi dapat diganti dengan bahan pustaka yang baru. Pemilihan bahan
pustaka yang dikeluarkan dari koleksi sebaiknya dilakukan oleh petugas
perpustakaan dan ahlinya.
Kemudian dipisahkan, dipindahkan, dihibahkan atau dimusnahkan.
Kepustusan tersebut berdasarkan pertimbangan kemutakhiran, kesesuaian dan
kondisi fisik dokumen, adapun alasan pengeluaran bahan pustaka dari koleksi
adalah sebagai berikut:
1. Bahan pustaka yang isinya sudah tidak sesuai lagi. 2. Edisi dan cetakan lama.
3. Bahan pustaka yang rusak dan tidak dapat diperbaiki. 4. Bahan pustaka yang isinya tidak lengkap.
5. Bahan pustaka yang jumlah copynya terlalu banyak
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan, bahwa penyiangan bahan
pustaka adalah penyeleksian dan menyingkirkan bahan pustaka dari rak koleksi
karena berbagai faktor. Baik faktor fisik maupun faktor nilai bahan pustaka seperti
bahan pustaka yang isinya tidak mutakhir lagi, rusak, ada edisi baru, untuk
menjaga agar nilai informasi koleksi yang dimiliki perpustakaan tersebut tetap
2.1.2 Manfaat penyiangan
Manfaat penyiangan menurut Boon (1995 : 5 - 6) ada enam manfaat
penyiangan yaitu:
1. Save space.
2. Save the time of patrons
3. Make the collection more appealing. 4. Enhance your library’s reputation. 5. Keep up with collection needs.
6. Constant feedback on the collection’s strengths and weakness.
Dari pendapat diatas dapat diuraikan bahwa penyiangan dapat menghemat
ruang, karena perpustakaan tidak perlu menambah rak baru untuk menampung
koleksi. Selain itu, mempertahankan bahan yang tidak terpakai akan
membutuhkan ruang yang lebih luas, sehingga rak yang digunakan untuk
menampilkan item terbaru berkurang. Dengan menghemat ruang penyimpanan
perpustakaan tidak perlu menambah lebih banyak rak, pengguna juga tidak
kehilangan kesabaran ketika mencari item yang dijejalkan ke rak-rak yang
kepenuhan.
Melakukan penyiangan pustakawan dapat menghemat waktu pengguna,
staff, pustakawan dalam menggunakan koleksi untuk melayani pelayanan
pengguna dan petugas kebersihan dalam menelusur koleksi, menganalisis dan
mengevaluasi koleksi, menyusun koleksi ke rak, membersihkan perpustakaan.
Dengan penyiangan, koleksi yang dimiliki perpustakaan akan lebih
menarik, mengganti buku yang sudah terlihat acak-acakan, buram, sirkulasi dapat
ditingkatkan dengan membuat rak terlihat lebih rapi untuk kehandalan
penelusuran, dan ke up-to-datean informasi, serta membangun kepercayaan publik.
Penyiangan juga dapat meningkat reputasi perpustakaan, karena pengguna
menganggap bahwa bahan pustaka dipilih oleh orang yang ahli dibidangnya, dan
perpustakaan memiliki kewajiban untuk melakukan hal tersebut serta
informasinya up-to-date dapat diandalkan oleh banyak pengguna, memeriksa
apakah perlu memperbaiki, menjilid, menghitung volume koleksi lebih akurat,
selalu memeriksa, meriview dan mengevaluasi koleksi sehingga pustakawan dan
Dari pengertian diatas dapat uraikan bahwa penyiangan akan membantu
staff dan pustakawan mengetahui kelemahan dan kelebihan koleksi juga
membantu ketika ingin mengetahui buku yang up-to-date.
Alasan lainnya menurut Weeding article in encyclopedia of library and
information Science, (vol 54. 1994. Page 367 - 368) yaitu:
Saving space
Saving patrons’ and staffs’ time Increasing library appeal
Enhancing collection’s reputation for being up to date Providing feedback on care of items
Providing feedback of collection’s strengths and weaknesses Increasing use of other materials
Making room for more valuable materials
Encouraging patrons to be more careful handling materials. Broadcasting need for more materials.
Reducing duplicate copies. Withdrawing sexist materials.
Eliminating items no longer fitting library’s mission. Eliminating items outside patrons reading level. Instilling greater sensitivity in selection.
Eliminating items no longer of interest to patrons. Saving overhead costs of retaining books.
Reducing binding costs.
Encumbering catalog and saving time in its use. Protecting readers from inaccurate information. Withdrawing irreplaceable books.
Reducing expenses for fire insurance. Saving time inventorying.
Encouraging browsing
Forcing librarians to write logical and meaningful collection development
policies.
Forcing more communication with faculty. Improving library safety.
“Dapat disimpulkan bahwa penyiangan bermanfaat untuk : menghemat ruangan, menghemat waktu pengguna, menjadikan koleksi lebih menarik,
meningkatkan reputasi perpustakaan, menjaga kebutuhan koleksi, pustakawan
meninjau secara terus menerus tentang kelebihan dan kelemahan koleksi,
mendorong pengguna untuk lebih berhati-hati menggunakan koleksi, mengurangi
sesuai dengan misi perpustakaan, mengeluarkan item yang tidak sesuai kebutuhan
informasi pengguna, menanamkan kemampuan yang lebih besar dalam pemilihan
koleksi, mengeluarkan item yang tidak lagi menarik bagi pengguna, penghematan
biaya penanganan buku yang berlebihan, mengurangi biaya penjilidan buku,
beban katalog dan menghemat waktu pengguna, melindungi pembaca dari
informasi yang tidak akurat, penarikan buku tak tergantikan, mengurangi biaya
untuk asuransi kebakaran, acuan pustakawan untuk menulis kebijakan
pengembangan koleksi yang logis dan bermanfaat, adanya komunikasi yang lebih
intens dengan fakultas, meningkatkan keamanan perpustakaan.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa manfaat penyiangan
dilakukan adalah untuk menyingkirkan bahan pustaka yang tidak sesuai lagi
dengan pengguna menghemat ruang, rak koleksi, menyingkirkan salinan koleksi
yang berlebihan, menyingkirkan koleksi yang tidak sesuai dengan informasi saat
ini, dan menghemat waktu pengguna dalam melakukan penelusuran.
2.1.3 Prosedur penyiangan
Dalam melaksanakan penyiangan, harus dilakukan secara bertahap sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan perpustakaan. Adapun prosedur penyiangan
menurut Adriaty (2001:10-11) adalah sebagai berikut :
1. Pustakawan bersama dengan dosen atau peneliti yang berwenang mengadakan pemilihan bahan pustaka yang perlu dikeluarkan dari koleksi berdasarkan pedoman penyiangan yaitu menentukan persyaratan koleksi pustaka yang akan disiangi misalnya atas dasar: usia terbit, subjek, cakupan, kandungan informasi.
2. Menentukan jenis koleksi yang akan disiangi, misalnya buku, majalah, brosur, leaflet, kaset rekaman, laporan tahunan/bulanan dan sebagainya. 3. Pemilihan/seleksi koleksi pustaka yang perlu dikeluarkan/disiangi. pada
tahap ini perlu dipertimbangkan koleksi pustaka yang dianggap sudah tidak bermanfaat bagi pemakai perpustakaan, terutama dalam hal edisi terbitan, volume, nomor dan subjek.
4. Mengeluarkan kartu buku, mencabut katalog dari semua jajaran katalog, menghapus data dari pangkalan data/katalog elektronik.
5. Membuat berita acara tentang hasil penyiangan/penghapusan untuk keperluan.
Sedangkan prosedur umum penyiangan koleksi perpustakaan menurut Yuyu (2010 : 937 ) yaitu:
1. Pustakawan (bersama dengan dosen, guru atau peneliti yang berwenang, tergantung dari jenis perpustakaannya mengadakan pemilihan bahan pustaka yang perlu dikeluarkan dari koleksi berdasarkan pedoman penyiangan.
2. Pustakawan perlu mendata calon buku-buku yang akan disiangi, dalam tiga tahun terakhir buku- buku itu dipinjam berapa kali dalam setahun, dan kapan terakhir buku itu dipinjam oleh pengguna
3. Apabila memungkinkan, sertakan juga data pemanfaatan buku itu diruang baca. data itu semua akan membuat keputusan penyiangan menjadi lebih akurat.
4. Untuk mempercepat proses penyiangan bisa saja pustakawan membuat daftar dari bahan pustaka yang mungkin sudah waktunya dikeluarkan dri koleksi. Namun, tidak dianjurkan untuk menyiangi bahan pustaka itu dengan hanya membaca daftar itu. melihat langsung bahan pustaka tersebut perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk mengeluarkan dari koleksi.
5. Buk yang dikeluarkan dari koleksi, kartu bukunya dikluarkan dari kantong buku yang bersangkutan. Begitu pula kartu katalognya, baik untuk katalog pengarang, judul, subek, dan sebagainya dicabut dari jajaran katalog.
6. Buku-buku tersebut dicap “Dikeluarkan dari koleksi perpustakaan” sebagai bukti bahwa bahan pustaka itu sudah bukan milik perpustakaan lagi.
7. Apabila bahan tersebut masih dapat dipakai orang lain ( terutama yang kopiannya banyak dan belum out of date isinya ) maka dapat disisihkan untuk bahan penukaran atau dihadiahkan.
8. Apabila pustakawan merasa ragu bahwa buku yang dikeluarkan dari koleksi itu mungkin masih dicari-cari penggun sekali-sekali maka buku-buku seperti itu bisa disusun digudang terlebih dahulu, Agar masih bisa dicari kembali dengan mudah, susun pula kartu-kartu katalognya dan tempatkan didekat susunan buku-buku tersebut.
9. Apabila dalam beberapa tahun buku tersebut tidak ada yang membutuhkan, maka buku itu dapat dikeluarkan dari perpustakaan. 10.Bahan pustaka yang akan dikeluarkan dari perpustakaan harus dibuatkan
berita acara, dan beberapa prosedur administrasi lainnya dengan memperhatikan peraturan yang berlaku tentang penghapusan barang milik negara, terutama untuk perpustakaan yang bernaung dibawah badan pemerintah.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diuraikan yang dimaksud dengan
prosedur penyiangan adalah langkah-langkah yang dilakukan sebelum penyiangan
dilakukan, pustakawan maupun orang yang ikut serta dalam kegiatan penyiangan,
berlaku tentang penyiangan, agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan
penyiangan.
2.1.4 Kriteria Penyiangan
Menurut Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (2005:65),
kriteria penyiangan sering bersifat relatif. Sehingga perpustakaan perlu memiliki
kebijakan tertulis tentang penyiangan koleksi yang merujuk pada peraturan
perundang-undangan. Dengan demikian ada pegangan dalam melaksanakan
penyiangan dari waktu ke waktu, dalam menentukan kebijakan penyiangan,
perpustakaan perlu meminta bantuan pada ahli dan staff yang berwenang.
Bersama dengan pustakawan, mereka menentukan bahan pustaka mana yang perlu
dikeluarkan dari koleksi, beberapa faktor yang harus diperhatikan selama proses
penyiangan faktor-faktor ini meliputi:
1. Tanggapan Layanan perpustakaan yang dipilih dan tujuan yang dihasilkan.
2. Kebutuhan dan tuntutan dari komunitas pengguna perpustakaan. 3. Ketersediaan bahan yang lebih cocok.
4. Anggaran yang cukup untuk menyediakan dana untuk membeli item yang lebih memuaskan.
5. Hubungan antara item tertentu kepada orang lain tentang hal itu. 6. Perjanjian kooperatif dengan perpustakaan lain dan kemampuan
pengguna untuk menggunakan perpustakaan lain di daerah tersebut. 7. Sejauh mana perpustakaan berfungsi sebagai arsip atau pusat sejarah
lokal.
8. Kegunaan kemungkinan masa depan item tertentu. 9. Ketersediaan informasi terkini di Internet.
10. Kemampuan perpustakaan untuk meminjam item melalui pinjaman antar perpustakaan.
Selama proses penyiangan, juga perlu memeriksa kepemilikan
perpustakaan terhadap setiap database terpusat yang berada di perpustakaan. Akan
lebih mudah untuk penyiangan judul yang tidak lagi pinjamkan, jika dapat
dengan mudah memperolehnya dari perpustakaan lain melalui pinjaman antar
perpustakaan. Konsultasi alat bantu bibliografi standar ketika mengevaluasi
kualitas item tertentu jika anda tidak yakin. Lihat bibliografi untuk daftar alat
bantu koleksi standar, serta panduan subjek tertentu yang dapat membantu
hendaknya perpustakaan meminta bantuan dari para spesialis subjek pustaka yang
akan disiangi, untuk bersama-sama menentukan apa yang perlu dikeluarkan dari
koleksi perpustakaan serta apa yang harus dilakukan terhadap hasil penyiangan itu.
Menurut Yulia (2010 : 934) kriteria bagaimana suatu bahan pustaka itu
keluar dari koleksi perpustakaan antara lain adalah:
1. Subjek tidak sesuai lagi dengan kebutuhan pengguna perpustakaan. 2. Bahan pustaka yang sudah using isinya.
3. Edisi yang terbaru dudah ada sehigga yang baru dapat dikeluarkan
6. Bahan pustaka yang jumlah duplikatnya banyak, tetapi frekuensi pemakaiannya rendah.
7. Bahan pustaka terlarang yang ajarannya menyesatkan, koleksi yang di larang oleh pemerintah untuk di baca oleh pengguna.
8. Hadiah yang diperoleh tanpa diminta, dan memang tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna.
9. Bahan pustaka yang tidak digunakan lagi, dan tidak dibutuhkan.
Beberapa kriteria umum yang yang dipakai sebagai pedoman oleh petugas
dalam melakukan kegiatan penyiangan koleksi di Perpustakaan Universitas
William (2010) adalah:
1. Format (available in other formats). 2. Duplication.
3. Textbooks.
4. Currency (when relevant, varies by discipline). 5. Physical condition of item.
6. Curriculum needs.
7. Core title (check standard lists, such as Books for College Libraries). 8. New title available in collection (superseded volume).
9. Circulation (use statistics, when available). 10.Multiple copies available (with low circulation).
11.Textbooks (generally not to be included in the collection).
12.Publisher (well known in field and may include professional associations).
13.Credibility of author, known experts in the field. 14.Critics' reviews of book.
15.If ten (10) copies of a title are available on OCLC or if one (1) other library in Texas owns the title, then it is acceptable for the title to be weeded.
17.Appropriate monograph level (undergraduate, graduate, professional, non-academic).
“Dapat disimpulkan bahwa pedoman penyiangan di perpustakaan University William adalah: format buku, duplikat, buku teks, relevansi informasi,
kondisi fisik buku, kesesuaian dengan kurikulum pendidikan, kopian buku yang
banyak, kredibilitas penulis, kritikus buku, dan lain sebagainya’’.
Sedangkan Menurut Boon (1995 : 8) koleksi yang dapat disiangi antara
lain:
1. Materials/Books of Poor Content: Outdated and obsolete information (especially on the subjects of computers, law, science,space, health andmedicine, technology, geography, travel, and transportation)
Trivial subject matter Mediocre writing style
Inaccurate or false information Unused sets of books
Repetitious series Superseded editions Not on standard lists
Biased or sexist terminology or views Unneeded duplicates
Unsolicited and unwanted gifts
“ Dapat disimpulkan sebagai, material/bahan usang dan informasinya telah usang ( terutama pada mata pelajaran komputer, ilmu hukum,ruang angkasa,
kesehatan, danobat-obatan, teknologi, geografi, travel, serta transportasi), Subyek
trivial, Gaya penulisan biasa-biasa saja, Informasi tidak akurat atau salah, Buku
berseri yang tidak terpakai, Seri berulang-ulang, Edisi baru, Tidak ada ada daftar
standar, Bias, Duplikat berlebihan’’
2. Materials/Books of Poor Appearance: Worn out, ragged items
Poorly bound or poorly printed editions
Items that are dirty, shabby, warped, bug infested, or otherwise marked up, mutilated, or "edited" by patrons
Small print, poor quality pictures
Brittle film, magnetic tape (in the case of video- and
audiocassettes and films) or paper Yellowed, torn, or missing pages.
jelek, Item yang kotor, kumuh, robek, atau "diedit" oleh pelanggan, cetakan Kecil,
gambar berkualitas buruk, film/pita magnetik rapuh (dalam kasus video dan kaset
audio dan film) serta kertas yang menguning, juga halaman yang hilang.
2. Unused Materials:
Items uncirculated for 3-5 years and not needed for reference or in- house use
Duplicate copies no longer needed Periodicals that are not indexed Unused volumes of sets
Unneeded titles in little-used subject areas
Materials on the "hot topics" of several years ago More books than are needed on any one subject.
‘’Dapat disimpulkan sebagai, material yang tidak terpakai. Item yang tidak dipinjam selama 3-5 tahun, salinan yang tidak dibutuhkan, terbitan berseri yang
tidak diindeks, set volume yang tidak gunakan, judul yang tidak dibutuhkan pada
subjek area tertentu, material yang topik hangat beberapa tahun lalu, buku yang
berlebihan dari yang dibutuhkan pada satu subjek”.
3. Topics No Longer Within Your Collection Priorities:Titles (print and nonprint) readily available elsewhere in your community Subjects no longer relevant to your changing clientele.
‘’Dapat disimpulkan bahwa material yang akan disiangi meliputi: topik yang tidak sesuai lagi dengan perpustakaan: judul ( tercetak maupun tidak
tercetak), subjek yang tidak relevan.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa kriteria penyiangan
adalah syarat-syarat bahan pustaka yang dapat disiangi, kriteria koleksi yang
dapat disiangi sangat banyak, seperti berdasarkan tahun terbit buku, kondisi fisik
yang rusak, bahasa yang tidak dikenal, buku yang tidak pernah dipinjam, dan
pokok bahasan yang tidak relevan lagi.
2.1.5 Masalah Dalam Penyiangan
Penyiangan tidak mudah dilaksanakan, karena pustakawan dihadapkan
kepada masalah atau keragu- raguan untuk menentukan kriteria buku yang
dianggap tidak bermanfaat lagi. Untuk mengatasi keragu-raguan ini hendaknya
akan disiangi, untuk bersama- sama menentukan apa yang perlu dikeluarkan dari
koleksi perpustakaan serta apa yang harus dilakukan terhadap hasil penyiangan
tersebut.
Menurut Boon (1995 : 53-55) ada keraguan di kalangan pustakawan untuk
menyingkirkan buku dari koleksi perpustakaan. Untuk alasan itu, rintangan utama
adalah meyakinkan pustakawan, serta pengurus universitas dan fakultas, bahwa
informasi koleksi akan semakin meningkat jika bahan koleksi yang tidak
digunakan disingkirkan. Ada beberapa keragu-raguan dalam melakukan
penyiangan pada pustakawan yang merasa tidak nyaman melaksanakan
penyiangan yaitu:
1. I am proud of having a large selection of books for my patrons.
2. I don't have the time.
3.If i throw this book out, someone will ask it tomorrow.
4. This old book may be rare and valuable, also first edition.
5. Discard a book because it has not been used, is admitting publicly a
mistake in selecting.
6. Weeding really just irresponsible destruction of public property.
7. Need to have something (or anything) on this subject. and every copy of
this classic for the school rush.
“Dari pengertian diatas dapat diuraikankan bahwa pustakawan memilki kebanggaan jika mereka koleksi dalam jumlah besar, sehingga mereka juga akan
memiliki pengguna yang banyak juga untuk memenuhi standar tertentu. Padahal
kualitas lebih baik dari pada kuantitas, perpustakaan yang baik belum tentu
perpustakaan yang besar, karena tingkat dan kualitas pelayanan diperpustakaan
merupakan hal yang terpenting.
Perpustakaan merasa tidak memiliki waktu padahal jika pustakawan
memiliki waktu untuk memilih buku-buku baru, maka pustakawan juga memiliki
waktu untuk menyiangi buku – buku yang tidak lagi berguna untuk koleksi
perpustakaan. Imej perpustakaan, kredibilitas, dan kualitas layanan perpustakan
sangat dipertaruhkan, untuk membantu menemukan waktu yang dibutuhkan,
Pustakawan memiliki keraguan melakukan penyiangan adanya pengguna
yang ingin meminjam koleksi yang sudah disiangi, padahal situasi ini jarang
benar-benar terjadi dan tidak umum terjadi. Bahan pustaka yang telah disiangi,
buku yang belum digunakan dalam lima tahun terakhir tidak mungkin lagi
digunakan lima tahun ke depan.
Pustakawan menganggap buku tua yang langka bahkan merupakan edisi
pertama sangat berharga, padahal walaupun buku tua tersebut telah terbit
sebelum tahun 1900, hanya satu dari beberapa kemungkinan. Walaupun buku
tersebut merupakan buku yang berharga, sangat jarang menarik bagi kolektor.
karena perpustakaan menandai buku tersebut dengan dengan nomor akses,
barkode, stempel kepemilikan, dll yang membuat buku tersebut jelek .
Pustakawan memiliki kekhawatiran penyiangan koleksi dilakukan karena
pustakawan melakukan kesalahan dalam pengadaan bahan pustaka sehingga tidak
digunakan. Padahal pustakawan juga manusia yang tidak luput dari kesalahan,
karena seleksi tidak didasarkan pada formula ilmiah atau pengukuran obyektif.
Sebagian besar pemilihan harus didasarkan penilaian pustakawan pada buku
tersebut. penghakiman dari orang-orang dapat mempertajam pelatihan dan
pengalaman, walaupun tidak akan pernah sempurna.
Pustakawan memiliki anggapan bahwa penyiangan adalah perusakan milik
public, padahal penyiangan adalah proses yang konstruktif yang meningkatkan
kemampuan perpustakaan untuk memberikan pelayanan yang baik, dan
meningkatkan kenyamanan di gedung perpustakaan, pustakawan juga ingin
menyimpan apa yang menjadi milik perpustakaan seperti subjek tertentu, salinan
tambahan di simpan di ruang penyimpanan”.
Gardner (1982 : 212 ) mengatakan bahwa sebagian besar pustakawan
menentang penyiangan dilakukan dengan beberapa alasan antara lain:
1. Yang besar akan menjadi yang terbaik.
2. Kurang waktu untuk melakukan penyiangan, karena masih banyak pekerjaan lain harus diprioritaskan.
3. Membutuhkan banyak dana.
4. Penyiangan tidak mudah dilakukan.
5. Ada perasaan yang menyatakan bahwa koleksi harus diperlakukan dengan banyak baik.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
menyebabkan keragu-raguan dalam melakukan penyiangan adalah
mempertahankan volume koleksi, tidak memiliki waktu yang cukup dalm
melakukan penyiangan, juga ada ketakutan pada pustakawan bahwa penyiangan
menjadi pertanda bahwa pustakawan melakukan kesalahan dalam pemilihan
bahan pustaka.
2.2 Metode Continuous, Review, Evaluation, and Weeding
Dalam Penyiangan dikenal salah satu metode penyiangan yaitu, CREW.
Menurut Boon (1995 : 3 - 4) fungsi CREW begitu penting, bahkan sangat vital
bagi pengguna perpustakaan. Karena menjadi metode untuk memperlambat
penumpukan koleksi yang tidak terpakai, pustakawan perpustakaan
bertanggungjawab untuk siklus pelayanan yang disebut "pengembangan Koleksi".
Yaitu serangkaian rutinitas yang berkelanjutan yangterus menerus menambah,
menyingkirkan, interpretasi untuk menyesesuaikan koleksi agar sesuai dengan
kebutuhan pengguna dan pengguna potensial.Proses ini dimulai dari seleksi dan
akuisisi, lalu bergerak ke pengatalogan dan pengolahan, kemudian dilanjutkan
dengan sirkulasi dan referensi dan memasuki sebuah metode yang disebut
continuous, review, evaluation dan weeding yang disingkat menjadi CREW
(tinjauan secaraberkelanjutan, evaluasi, dan penyiangan). Ketika telah melakukan
evaluasi dan penyiangan maka pustakawan dapat mengetahui bahwa masa
penggunaan suatu bahan atau material perpustakaan telah usai, dan bisa
disingkirkan dari rak. Penyiangan sangat penting untuk perawatan koleksi,
mempertahankan bahan untuk meningkatkan jumlah koleksi, karena itu jika
penyiangan sulit dilakukan, memakan waktu pekerjaan yang lama adalah
kekalahan diri sendiri sebelum melakukannya. Penyiangan sangat dibutuhkan
dipelayanan karena akan meningkatkan kredibilitas dan penggunaan perpustakaan,
dengan metode CREW akan menghasilkan informasi mengenai kelemahan,
kelebihan, kesenjangan, dan titik jenuh koleksi.
Siklus layanan merupakan tempat yang bagi cocok CREW, diagram di
ini berbentuk lingkaran karena setiap proses mengarah ke proses berikutnya.
Yang melibatkan rutinitas yang berkelanjutan secara keseluruhan yaitu.
1. SA is the Selection (through reviews and requests) and the Acquisition (ordering and paying for) of the library's materials.
2. CP is the Cataloging (including classification) and Processing (accessioning, stamping, pocketpasting, data entry, etc.) of the same materials.
3. CR is the Circulation and Reference step, in which the prepared books are out on the shelves being used in the public services.
Selection and Acquistion (SA) adalah seleksi untuk memilih dan
menganalisis dampaknya, utilitas , dan prediktif value (biasanya melalui ulasan
pembaca, meneliti katalog dan mempertimbangkan permintaan pengguna) dan
akuisisi (pemesanan dan membayar untuk) pembelian bahan perpustakaan.
Cataloging and Processing (CP) adalah katalogisasi (termasuk klasifikasi)
dan pengolahan (stempel buku, barkode dan entri data ke katalog online, dll) dari
bahan yang sama.
Circulation and Reference (CR) adalah sirkulasi dan referensi, di mana
buku yang tersedia keluar dari rak karena digunakan pengguna dan staff
perpustkaaan di pelayanan publik.
Metode yang disebut CREW (tinjauan secara berkelanjutan, evaluasi, dan
Penyiangan) yang mengintegrasikan semua proses menjadi suatu kegiatan rutin
yang perlahan, efisien, dan berkelanjutan yang menjamin bahwa semua material
Gambar- 2. 1 : Continiuous Review Evaluation and Weeding
Sumber :The CREW METHOD: Expanded Guidelines for Collection Evaluation and Weeding for Small and Medium – Size Public Libraries, 1995, page 3.
Setelah memasuki sirkulasi dan referensi (CR), maka bahan perpustakaan
akan memasuki proses CREW dari inventarisir dan pemeliharaan. Setiap item
memiliki siklus masa aktif manfaat. Seringkali item baru akan sangat populer
pada awalnya, yang akan dipinjam pada periode waktu yang singkat. Kemudian
item akan berada dirak terus menerus, hanya akan keluar sesekali. Akhirnya
dalam banyak kasus, item menjadi usang, informasi menjadi usang atau
digantikan oleh informasi baru.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan CREW,
pustakawan dapat mengetahui koleksi apa yang dibutuhkan, karena metode
CREW melakukan evaluasi secara terus menerus dan berkelanjutan pada
kebutuhan untuk memperbaiki, meningkatkan, memperingatkan staff, pustakawan,
pengguna yang mengilangkan koleksi untuk mengganti, dan menjamin
penghitungan jumlah koleksi yang lebih akurat. Proses ini juga memungkinkan
untuk mengadakan penyiangan, item yang sudah usang, tidak digunakan lagi,
dapat disingkirkan dengan mudah, dan menjadwalkan penyiangan. Dimana
pustakawan yang melakukan penyiangan secara terus menerus memiliki
pengetahuan yang lebih luas mengenai koleksi yang ada.
2.2.1 Panduan Continuous, Review, Evaluation, and Weeding Untuk Menyiangi Koleksi Dengan Rumus Misleading, Ugly, Superseded, Trivial, Irrelevant, Serta Elsewhere.
Panduan CREW untuk menyiangi koleksi diberikan dengan berbagai
aturan praktik klasifikasi kelas Dewey berdasarkan pendapat profesional yang
ahli dibidangnya dalam literatur dan pengalaman langsung. Menurut Boon (1995 :
31) rumus dalam setiap kasus terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Angka pertama mengacu pada tahun sejak tanggal hak cipta buku baru (relevansi materi dalam buku).
2. Angka kedua mengacu pada waktu maksimum yang diizinkan tanpa penggunaan (dalam hal tahun sejak sirkulasi yang terakhir direkam). 3. Yang ketiga mengacu pada adanya berbagai faktor negatif yang disebut
faktor misleading, ugly, superseded, triavility, irrelevant, dan elsewhere
( MUSTIE ).
Misalnya, rumus "8/3/MUSTIE" artinya: "memertimbangkan buku di kelas
ini untuk dibuang ketika hak cipta terakhir lebih dari 8 tahun yang lalu atau ketika
penggunaan di sirkulasi terakhir lebih dari 3 tahun yang lalu dan / atau, bila
memiliki satu atau lebih dari satu faktor “MUSTIE’
Kebanyakan formula termasuk "3" dalam kategori penggunaan, dan
MUSTIE dalam kategori faktor negatif. Ciri – ciri dalam kategori usia bervariasi
dari subjek ke subjek, jika salah satu dari tiga faktor ini tidak berlaku untuk
subjek tertentu, kategori tersebut diisi dengan "X".
MUSTIE adalah singkatan yang mudah diingat untuk enam faktor negatif
yang sering merusak kegunaan buku dan menandainya untuk disiangi yaitu :
1. Misleading yaitu menyesatkan dan tidak faktual atau tidak akurat karena adanya penemuan baru, revisi, pemikiran atau teori yang baru atau informasi baru yang kini diterima oleh para profesional dibidang subjek tersebut. bahkan dalam bidang-bidang seperti fisika, yang dianggap cukup mapan, perubahan radikal terjadi akibat dampak dari akurasi dan validitas informasi.
3. Superseded yaitu diganti dengan edisi yang benar-benar baru atau sebuah buku yang jauh lebih baik isinya.
4. Triviality yaitu tidak ada manfaat sastra atau ilmiah yang didapat.
5. Irrelevant yaitu berarti tidak relevan dengan kebutuhan dan kepentingan pengguna karena berubah dari waktu ke waktu.
6. Elsewhere yaitu materi yang dapat diperoleh secara cepat melalui tempat lain pinjaman antar perpustakaan lain, juga banyak buku yang sekarang tersedia secara online melalui layanan seperti NetLibrary.
Dengan pengecualian buku sejarah lokal dan dokumen regional, hampir semuanya tersedia di tempat lain.
Dalam semua kasus, keputusan penyiangan pada akhirnya tergantung pada
penilaian profesional atau ahlinya, staff perpustakaan, staf yang bertanggung
jawab untuk pemilihan bahan dalam memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan.
Sementara rumus MUSTIE dapat digunakan sebagai panduan dalam membuat
keputusan penyiangan, pedoman ini dapat dan harus disesuaikan untuk memenuhi
kebutuhan spesifik perpustakaan. Dengan menggantikan angka yang paling
mencerminkan misi perpustakaan dan tujuan perpustakaan, dan berhati-hati dalam
mempertimbangkan semua faktor yang terlibat dalam proses penyiangan, lebih
daripada penyiangan secara otomatis yang membuang item berdasarkan tanggal
hak cipta.
Metode CREW membuat pustakawan dapat mengehui feedback konstan
dari kekuatan dan kelemahan koleksi perpustakaan. Informasi ini dapat membantu
dalam mengambil keputusan ketika menerima sumbangan koleksi dan membuat
keputusan tentang pengadaan dan pembelian. CREW juga menjaga bentuk
sekarang dari seluruh koleksi secara jelas, dan membantu merencanakan arah
Tabel-2.1 : Pedoman Penyiangan Berdasarkan Klasifikasi Dewey
Kelas Siklus Keterangan
000 umum
Kategori 000 sangat luas dan seringkali memerlukan penyiangan antar area dengan area lainnya dalam klasifikasi Dewey. misalnya, buku-buku tentang menjalankan konsultasi bisnis dapat diklasifikasikan dalam 001 (pengetahuan) atau 650 (manajemen).
004 (Komputer) 3/X/MUSTIE
Buku komputer jarang digunakan setelah tiga tahun. Begitu juga dengan mikro komputer dan perangkat lunak yang memiliki rentang hidup lebih pendek (1-2 tahun).
010 (Bibliografi) 10/3/MUSTIE Singkirkan setelah sepuluh tahun sejak tanggal hak cipta
020 (Perpustakaan &
ilmu Informasi) 10/3/MUSTIE
Singkirkan semua buku yang tidak sesuai lagi dengan keadaan saat ini,edisi sebelum revisi, dan jenis materi atau peralatan perpustakaan yang telah usang.
030 (Ensiklopedia
Umum) 5/X/MUSTIE
Ensiklopedia terbaru cepat telah tersedia secara online melalui TexShare atau melalui sumber database lainnya, jika memungkinkan. Ensiklopedia cetak yang paling baru pertahankan di koleksi referensi, koleksit tua dapat dijual atau tetap diedarkan, tapi harus
menariknya setelah beredar
delapan tahun.
Kategori ini berfokus pada filosofi, psikologi, para psikologi, etika, dan logika.
133 (Fenomena
Paranormal) 15/3/MUSTIE
Sambungan tabel-2.1 : Pedoman Penyiangan Berdasarkan Klasifikasi Dewey.
150 (Psikologi) 10/3/MUSTIE
Selain dari psikologi klasik yang dapat digunakan oleh pengguna universitas, banyak judul dalam kategori ini yang dapat disiangi berdasarkan popularitas dan penggunaan. Mengganti yang lama dengan edisi baru. Perkembangan psikologi berlangsung dalam waktu lima sampai delapan tahun
160 (Logic) &
Gunakan 10/3/MUSTIE kecuali untuk daerahyang cepat berubah gunakan 5/3/MUSTIE.
area ini sulit untuk di weeding karena:
(a) barang-barang yang sering disumbangkan dan pustakawan takut dikritik, dan
(b) karya agama seharusnya diperlakukan sangat baik, tetapi harus tetap disiangi.
300(Ilmu Sosial)
Daerah ini mencakup berbagai topik, termasuksosiologi, cerita rakyat, budaya, kriminalitas, dan pendidikan, pengumpulan harus mencakup informasi yang mewakili berbagai sudut pandang tentang isu-isu kontroversial saat ini, akurat, dan adil.
310 (Statistik
Umum) 2/X/MUSTIE
Jarang digunakan setelah 2 tahun berlalu, tetap pertahankan hingga tiga tahun.
Sambungan tabel-2.1 : Pedoman Penyiangan Berdasarkan Klasifikasi Dewey.
330 (Ekonomi) 5/3/MUSTIE
Perbarui item yang tersedia dalam edisi revisi, waspadai perubahan radikal dalam undang-undang, peraturan, perubahan tentang iklim, investasi, penulis ternama, item yang dimaksudkan sebagai sejarah era tertentu dapat dipertahankan jika faktor MUSTIE dapat diterima.
340 (Law) 10/X/MUSTIE
Ganti ketika data terbaru telah tersedia. Jangan pernah menyimpan edisi lama, bahkan pada topik yang masih banyak perubahan administrasi atau terjadi reformasi konstitusi.
360 (Pelayanan
Sosial)
5/X/MUSTIE Singkirkan buku teori setelah lima tahun
370
(Pendidikan) 10/3/MUSTIE
Pertahankan buku sejarah yang masih digunakan. Buang semua teori yang telah
Pertahankan buku standar, lakukan penyiangan siangi sesuai dengan yang digunakan.
Pertahankan buku dasarnya, judul up-to – date
400 (Bahasa) 10/3/MUSTIE
Sambungan tabel-2.1 : Pedoman Penyiangan Berdasarkan Klasifikasi Dewey. dengan edisi baru, perhatikan secara khusus fisika, tentang isu lingkungan hidup, dan bagian astronomi. Banyak materi yang berhubungan dengan lingkungan masih sesuai sampai lima belas tahun sementara bahan tentang atomtidak akurat setelah dua tahun.
510
(Matematika)
10/3/MUSTIE
Mengganti bahan yang usang pada aljabar, geometri, trigonometri, dan kalkulus dengan edisi revisi. buang buku yang fokus pada metode pengajaran dan teknik yang sudah usang.
550 (Ilmu Bumi) X/3/MUSTIE
Bagian ini termasuk juga tentang gempa bumi, gunung berapi, dan topik geologi lainnya. Singkirkan buku-buku yang tidak mencerminkan teori terbaru dan ilmu pengetahuan tentang kegiatan geologi. juga siangi buku yang memiliki informasi yang telah usang seperti bencana besar yang telah lama terjadi.
570 (Ilmu alam ) 5/3/MUSTIE
Gunakan metode 5/2/MUSTIE pada buku-buku tentang genetika, rekayasa genetika, manusia biologi, dan evolusi karena perubahan yang cepat dalam praktek ilmiah dibidang tersebut.
580 (Ilmu
botani)
10/3/MUSTIE
Sambungan tabel-2.1 : Pedoman Penyiangan Berdasarkan Klasifikasi Dewey. datean informasi dan informasi usang bisa berbahaya, pertahankan bahan baru selama 2 tahun (satu referensi, satu disirkulasi) dari
Physician’s Desk Reference (PDR), direktori obat diganti ketika edisi baru telah tersedia. Jangan menyimpan panduan obat yang lebih dari tiga tahun .
630 (Pertanian) 5/3/MUSTIE
Tetap up-to-date, pastikan untuk mengumpulkan informasi tentang teknik terbaru dan hibrida jika anda melayani petani atau peternak
635 (Hortikultura)
10/3/MUSTIE
Buku berkebun umumnya berguna hingga 20 tahun. buku-buku tentang propagasi bunga atau tanaman tertentu dianggap usang setelah 10 tahun. juga bahan pustaka yang membahas penggunaan pestisida dan bahan kimia
670 (Manufaktur)
10/3/MUSTIE
Penyiangan dilakukan berdasarkan pada penggunaan dan kondisi. pertahankan panduan perbaikan peralatan manual tanpa batas waktu kecuali teknologi sudah begitu usang, beberapa sumber mungkin berisi nilai informasi sejarah dapat terus gunakan pada alat, alat pertanian, dll yang masih digunakan dalam komunitas.
600 lainnya (juga bisnis)
5/3/MUSTIE
Sambungan tabel-2.1 : Pedoman Penyiangan Berdasarkan Klasifikasi Dewey.
770 (Photografi) 5/3/MUSTIE
Periksa secara ketat buku teknik yang sudah usang, dan terutama pada peralatan yang usang, jika ragu, periksa pada klub fotografilokal ataupenggemar photografi. Pekerjaan tentang fotografer tertentu, terutama tokoh sejarah, dapat disimpan jika berminat.
790 (Rekreasi) 10/3/MUSTIE Buang dan ganti sesuai aturan dan perubahan kepentingan.
700 lainnya X/X/MUSTIE
Pertahankan materi dasar, terutama sejarah seni dan musik. Ganti dengan edisi baru ketika telah usang dan tidak menarik
800 (Sastra) X/X/MUSTIE
Pertahankan materi dasar, terutama kritik penulisklasik. Buang semua karya-karya penulis yang kurang dikenal yang tidak menjelaskan atraksi lokal, dapat disimpan lebih lama untuk keperluan arsip jika berminat.
Untuk informasi secara perjalanan pribadi,
900 Lainnya 15/3/MUSTIE
Sambungan tabel-2.1 :Pedoman Penyiangan Berdasarkan Klasifikasi Dewey.
B atau 92
(Biografi)
X/3/MUSTIE
Ganti biografi orang-orang penting secara
berkelanjutan dengan judul baru, setidaknya
sekali dalam satu dekade, sebagai
interpretasi kehidupan mereka dan persepsi
publiktentang pengaruh mereka yang
berubah dari waktu ke waktu.
F (Fiksi) X/2/MUSTIE
Singkirkan jika tidak diminati lagi,
pertimbangkan untuk membuang semua
judul dalam seri jika perpustakaan tidak
mampu atau bersedia mengganti judul yang
hilang.
Sumber : The CREW METHOD: Expanded Guidelines for Collection Evaluation and Weeding for Small and Medium – Size Public Libraries, 1995,page 33 – 47.
Dalam beberapa kasus keputusan penyiangan pada akhirnya tergantung
pada penilain orang yang professional dan ahli dibidangnya, staff perpustakaan,
staff yang bertanggung jawab, untuk pemilihan bahan dalam memenuhi
kebutuhan pengguna perpustakaan. Sementara rumus MUSTIE dapat digunakan
sebagai panduan dalam membuat keputusan penyiangan, pedoman ini dapat dan
harus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik perpustakaan, dengan
mengganti angka yang paling mencerminkan misi perpustakaan dan tujuan
perpustakaan.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa, metode CREW adalah
metode berupa serangkaian rutinitas yang berkelanjutan. Mengetahui dengan
cepat koleksi yang dapat disiangi, menambah koleksi, menyingkirkan, interpretasi
untuk menyesesuaikan koleksi agar sesuai dengan kebutuhan pengguna, dengan
berpedoman pada MUSTIE. Sebagai panduan bagi pustakawan dalam mengambil
keputusan penyiangan bahan pustaka, yang dapat disiangi berdasarkan usia
2.2.2 Sepuluh langkah metode CREW
Menurut Belinda Boon (1995: 13-17) ada 10 langkah-langkah penyiangan
yaitu :
1. Step One: make weeding a part of policy.
2. Step Two: Gather usage statistics of your library's collection. 3. Step Three : Build weeding into the year's work calendar.
4. Step Four: Gather the following materials on a book truck at the shelves to be analyzed.
5. Step Five: For weeding, study the subject area(s) in your collection as a whole, then examine each item in turn.
6. Step Six: Check the library's holdings. At the same time you weed, you may choose to take inventory.
7. Step Seven: Check the pulled books against the standard indexes the library holds.
8. Step Eight: Treat the books according to their statue, Bindery, mending, discard, replacement dan recycling.
9. Step Nine : Replacement checking and ordering. Order replacements at the conclusion of weeding a major classification.
10. Step Ten : Set up displays for low circulating, high quality books that would benefit from better exposure.
Dari langkah-langkah penyiangan diatas dapat di uraikan bahwa
penyiangan harus menjadi bagian dari kebijakan agar dapat menentukan tindakan
dan keputusan yang akan dilakukan. Kebijakan juga membantu staff berhadapan
dengan isu-isu yang akan timbul selama melakukan kegiatan penyiangan,
kebijakan sebaiknya dibicarakan dan ditetapkan dahulu.
Mengumpulkan catatan statistik sirkulasi memungkinkan pustakawan
untuk menganalisis koleksi dengan penggunaan terbesar dan yang paling
membutuhkan, hal ini sangat membantu ketika akan menetapkan anggaran, atau
mencari dana hibah. Buku-buku tentang kesehatan dan kebugaran beredar
rata-rata empat kali per tahun, sehingga perlu untuk memperbarui dan mengganti judul
lebih sering dari yang dilakukan pada area lain dengan bahan yang hanya beredar
rata-rata setahun sekali.
Dengan membuat penyiangan kedalam agenda kerja dapat menetapkan
prioritas (daerah-daerah tertentu dari koleksi yang paling membutuhkan
mengantisipasi mengotomatisasi atau memasuki koleksi ke dalam database
komputer koleks dan mengatur jadwal waktu
Koleksi yang akan di siangi juga hal lainnya dikumpulkan dan di
kelompokkan seperti laci sesuai dari rak daftar katalog atau cetakan komputer dari
yang bagian yang dipertimbangkan, seberkas slip daftar kategori berbagai
pembuangan (lihat contoh berikut)
Contoh -2.1 Slip disposal koleksi perpustakaan
Slip disposal koleksi perpustakaan ( ) Bindery ( ) Buang
( ) Memperbaiki/Preserve ( ) Pesan dijual ( ) Promosi ( ) Penggantian/EdisiBaru
( ) Donasi untuk --- ( ) Perdagangan dengan --- ( ) Periksa database untu ke lokasi lain dari judul ini
Lokasi lain dari judul ini:---
Penggantian judul: ________________________________________ Sumber : The CREW METHOD: Expanded Guidelines for Collection Evaluation and Weeding for Small
and Medium – Size Public Libraries, 1995, page 14.
Sebelum penyiangan pelajari lebih dahulu subjek area dan kemudian
periksa setiap item secara bergiliran, memeriksa kondisi fisik, tanggal sirkulasi,
tanggal hak cipta, dan kesesuaian dengan koleksi, gunakan tabel pedoman
panduan tetapi anda juga bebas untuk mengubah formula sesuai dengan
kebutuhan, khususnya dengan menggunakan pengalaman dan pengetahuan
pengguna juga kebutuhan mereka.
Periksa kepemilikan perpustakaan, basis data terpusat yang dimilki
perpustakaan dan alat bantu bibliografi. Untuk mempertimbangkan material yang
akan disiangi, dan untuk lokasi alternatif judul marjinal. Tempatkan slip dalam
buku-buku yang memerlukan perawatan atau yang akan disingkirkan (menandai
kategori penanganan yang diperlukan), dan reshelve buku-buku yang baik-baik
saja. Jika anda menghentikan pekerjaan sementara, tandai titik perhentian dengan
penanda rak dan menandai kartu katalog atau entri pada hasil cetakan. Dengan
double check perhatikan nomor panggilan dari buku terakhir di kertas, juga
dimungkinkan untuk membuat catatan ketika akan membuat tampilan lanjutan,
Ketika penyiangan pustakawan harus memeriksa buku yang akan disiangi,
buat tanda check dengan pensil warna pada sisi belakang halaman judul atau pada
bagian yang tidak akan dilihat atau dihapus oleh pengguna. Seperti sudut kanan
atas halaman judul, membuat tanda yang sesuai pada kartu daftar rak atau pada
cetakan untuk buku di sampingan aksesi atau nomor barcode untuk copyan buku
tersebut, hal ini hanya berlaku pada buku yang ada secara fisik pada saat
penyiangan, kecuali jika sistem sirkulasi mampu membuat cetakan dari item yang
dipinjam.
Jika tidak yakin untuk menyingkirkan buku atau mengganti yang sudah
lusuh, periksa indeks standard perpustakaan proses ini akan mengingatkan item
yang mungkin banyak digunakan oleh pustakawan referensi, jika perpustakaan
memiliki kertas indeks maka akan sangat membantu mengarahkan pengguna dan
staf menemukan buku yang dipertimbangkan untuk disingkirkan tersebut.
Isi status buku sesuai dengan status buku seperti contoh di bawah yaitu:
1. Bindery: Siapkan form penjilidan untuk buku yang membutuhkan
penjilidan dan menyimpannya untuk penjilidan
2. Mending: Lakukan pembenahan yang diperlukan atau menempatkan
buku yang disisihkan untuk diperbaiki petugas atau sukarelawan
3. Discard: Proses membuang dengan menghapus atau menandai melalui
semua tanda identifikasi perpustakaan, menarik dari daftar rak dan
kartu katalog untuk yang salinan terakhir, menghapus informasi
duplikat buku dari database, dan mencoret aksesi nomor atau barcode
pada daftar rak untuk duplikat buku merobek saku buku, kartu buku
dan barcode, stempel istilah yang tepat (misalnya, "membuang,"
"ditarik," "pinjaman permanen") pada bagian dalam depan dan
belakang, menempatkan buku yang akan dibuang untuk dijual dan
menyimpannya untuk dijual pada pameran buku tahunan atau
disumbangkan pada perpustakaan lain. atau jika disumbangkan untuk
perpustakaan lain tempatkan semua kartu katalog dibagian depan
buku, sehingga perpustakaan penerima akan langsung
untuk menghapus barcode atau tanda identifikasi sebelum membuang
atau memberikan pada perpustakaan lain.
4. Replacement : Tempatkan disamping untuk pertimbangan yang
cermat pada setiap buku yang membutuhkan pengganti dengan
salinan baru, edisi baru, atau judul yang lebih baik pada subjek yang
sama.
5. Recyling : Perpustakaan sudah menjadwalkan untuk melakukan daur
ulang. Untuk surat kabar, majalah, dan bahan daur ulang lainnya
(misalnya, potongan laminating film, kertas konstruksi, jika jumlah
daur ulang jauh lebih besardari biasanya, beritahu bagian pelayanan
sehingga mereka dapat menyiapkan ruang yang lebih besar untuk
mengangkutnya, perintahkan relawan untuk membantu membuka
sampul buku,sampul plastik dan sebagainya.
Sebelum penyiangan perlu memeriksa checklist penyeleksian dan
pemesanan buku pengganti serta membandingkan dengan buku-buku yang akan
disiangi dan disisihkan untuk buku pengganti dengan judul edisi baru dari koleksi
bibliografi dan indeks untuk judul baru. Jika koleksi perpustakaan tidak memiliki
judul yang direkomendasikan pada area spesifik, pertimbangkan untuk
menggunakan bibliografi koleksi untuk mencari judul yang sesuai dengan yang
direkomendasikan, kecuali ada permintaan untuk mata pelajaran tertentu, standar
koleksi bibliografi, daftar yang direkomendasikan, indeks, database dan daftar
bacaan lainnya.
Perlu mengatur tampilan rak dengan buku yang memiliki informasi
berkualitas tinggi dan relevan dengan permasalahan dan kepentingan pengguna
saat ini harus lebih mudah dicari, memberikan tampilan yang aktraktif dan
menarik. Jika buku tidak diminati masukkan ke bagian buku yang akan di tukar
dengan perpustakaan lain atau untuk di sumbangkan, jika dilakukan secara rutin
setiap hari, atau bahkan setiap minggu, tinjauan koleksi ini akan memperdalam
pengetahuan pustakawan tentang milik perpustakaan, memberi sumber referensi
yang mungkin, mempersiapkan pustakawan untuk pemilihan informasi material
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa langkah-langkah dalam
penyiangan, adalah langkah-langkah yang membantu dan memudahkan
pustakawan dalam melakukan penyiangan. Seperti mengumpulkan statistik
penggunaan koleksi perpustakaan, catatan sirkulasi statistik memungkinkan
pustakawan untuk menganalisis dokumen dibidang penggunaan terbesar dan yang
paling membutuhkan. Membuat penyiangan ke dalam agenda kalender kerja
tahunan, mengumpulkan bahan pustakal yang akan disingkirkan pada sebuah troli