• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Keamanan Rumah Berbasis Minikomputer Raspberry Pi Via Sms Menggunakan Kamera, Sensor Pir Dan Sensor Getar Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Keamanan Rumah Berbasis Minikomputer Raspberry Pi Via Sms Menggunakan Kamera, Sensor Pir Dan Sensor Getar Chapter III V"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

3.1. Perancangan Sistem

Dalam membuat suatu alat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu bagaimana

cara merancang sistem yang akan diimplementasikan pada alat. Dalam perancangan

sistem terlebih dahulu dibuat flowchart dari sistem tersebut, seperti gambar 3.1.

Prinsip kerja alat yang dibuat adalah alat yang mendeteksi keamanan

berdasarkan parameter sensitifitas yang telah disediakan, ada dua alat yang akan

dibuat yaitu modul server dan modul sensor. Modul serveradalah server tempat

penyimpanan konfigurasi , pemrosesan data, pengolahan data. Modul sensor hanya

menerima perintah dari server dan mengirimkan data sensor ke Modul server.

Untuk carakerja nya Modul server dan sensor dinyalakan terlebih dahulu,

modul server menginisialisasi pengaturan yang disimpan dan mulai menjalankan

service , pada langkah awal modul server akan membuat perintah berbentuk string yang akan dikirimkan ke modul sensor melewati modul NRF2401L. seperti informasi

device , informasi sensor dan alaram. Ketika perintah yang dikirimkan tadi diterima

oleh modul sensor maka modul akan merespon apakah data sensor perlu dikirimkan

atau alarm perlu dinyalakan. Semua informasi perintah ada di dalam string yang

dikirimkan modul server. Selanjutnya modul sensor akan mengirimkan balik data

yang diperlukan modul server seperti informasi nilai sensor dan kemudian modul

server mongolah data tersebut untuk kemudian diperiksa apakah melewati nilai

sensitifitas. Jika melebihi atau sama dengan data sensitifitas yang sudah dibuat maka

(2)
(3)

3.2. Blok Diagram

Diagram blok merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan peralatan

elektronika, karena dari diagram blok dapat diketahui prinsip kerja keseluruhan dari

rangkaian elektronika yang dibuat. Sehingga keseluruhan blok dari alat yang dibuat

dapat membentuk suatu sistem yang dapat bekerja sesuai dengan perencanaan.

Diagram blok dari sistem keamanan dapat di lihat pada gambar 3.2

Gambar 3.2 Blok Diagram

Pada gambar 3.2 diatas terdapat beberapa komponen perangkat keras sistem

keamanan, antara lain:

1. Raspberry Pi merupakan rangkaian komponen yang berfungsi sebagai server

utama pengolahan data dan konfigurasi sistem.

(4)

3. Usb modem merupakan alat yang nantinya sebagai notifikasi kepengguna dalam bentuk SMS.

4. Sensor PIR merupakan sensor yang mendeteksi keberadaan manusia dengan

infrared.

5. Sensor Getar merupakan komponen yang berfungsi memberi nilai ketika ada

getaran.

6. NRF2401L merupakan komponen yang berfungsi untuk komunikasi nirkabel

antar modul.

3.3. Desain Alat Sistem Keamanan

Ada dua bentuk alat sebagai wadah dari modul server dan modul sensor. Untuk modul

server digunakan raspberry case dengan mout camera yang dapat dibeli ditoko elektronika juga untuk modul sensor yaitu dengan menggunakan Box housing X1 yang ukurannya disesuaikan dengan komponen dengan sedikit perubahan. Case dari alat

dapat dilihat pada gambar 3.3 (gambar a dan b).

(5)

(b)

Gambar 3.3 Desain Alat Sistem Keamanan

3.4. Perancangan Alat (Hardware)

Perancangan hardware merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan

dibuat dapat bekerja seperti yang diharapkan. Untuk mendapatkan hasil yang optimal,

terlebih dahulu membuat rancangan yang baik yaitu dengan memperhatikan sifat dan

karakteristik dari tiap-tiap komponen yang digunakan sehingga dapat menghindari

kerusakan pada komponen yang digunakan dan mempermudah dalam pengerjaannya.

Berikut adalah beberapa komponen penting untuk menunjang kebutuhan alat

yang akan dibuat:

3.4.1 Raspberry Pi

Raspberry Pi merupakan sebuah komputer berukuran kecil yang dapat digunakan

seperti sebuah Personal Computer (PC). Dikatakan kecil karena kurang lebih ukurannya sebesar kartu nama dan untuk dapat menghidupkannya dapat menggunakan

charger / adaptor yang biasa digunakan pada telepon selular sebesar 5V. Raspberry Pi

(6)

Gambar 3.4 Rangkaian Raspberry pi

3.4.1. Arduino Nano

Arduino adalah sebuah modul mikrokontroller yang berfungsi sebagai media interface dan proses input/output. Arduino merupakan modul mikrokontroller yang tidak perlu adanya perancangan tambahan untuk menggunakannya, hanya saja dibutuhkan shield atau perangkat yang sesuai untuk membuat proyek tambahan.

Gambar 3.5 Skema Rangkaian Arduino Nano

Prinsip kerja rangkaian mikrokontroller diatas menggunakan fasilitas

input/output yang merupakan fungsi untuk dapat menerima sinyal masukan (input) dan memberikan sinyal keluaran (output). Sinyal input maupun sinyal output merupakan sinyal digital 1 (HIGH, mewakili tegangan 5 volt) dan 0 (LOW, mewakili

(7)

analog. Dalam perancangan ini diperlukan beberapa pin input/output digital untuk mengendalikan sensor, Nrf2401L. Modul Arduino Nano dapat dilihat pada gambar 3.6 berikut ini.

Gambar 3.6 Tampilan Board Arduino Nano

3.4.3.Modul wireless NRF24L01

Komunikasi nirkabel antar perangkat mikrokontroler maka modul nRF24L01 adalah

perangkat yang dirancang untuk komunikasi jarak jauh yang memamfaatkan pita

gelombang RF 2.4 GHz ISM (Industrial, Scientific and Medical). Modul ini menggunakan antarmuka SPI untuk berkomunikasi. Tegangan kerja dari modul ini

adalah 3V DC, nantinya masing masing modul akan dihubungkan kerangkaian

NRF24L01 ini.

3.5 Perancangan Elektronika

Perancangan elektronik pada alat Sistem keamanan secara keseluruhan menggunakan

komponen yang telah jadi, seperti Raspberry Pi, Pi camera, Arduino Nano,

NRF24L01, sensor pir dan getar,usb modem, usb wifi,Buzzer dan power supply.

3.5.1. Rangkaian NRF24L01 dengan Raspberry dan Arduino

Raspberry B+ memiliki 40 PIN GPIO dan Arduino Nano memiliki 14 pin digital dan

(8)

Gambar 3.7 Rangkaian NRF24L01 pada Raspberry

Pin yang digunakan NRF24L01 pada Raspberry adalah:

1. Pin VCC dihubungkan dengan 3.3V

2. Pin GND dihubungkan dengan GND

3. Pin CSN dihubungkan dengan GPIO 8

4. Pin CE dihubungkan dengan GPIO 17

5. Pin MOSI dihubungkan dengan GPIO 10

6. Pin MISO dihubungkan dengan GPIO 9

(9)

Gambar 3.8 Rangkaian NRF24L01 pada Arduino

Pin yang digunakan NRF24L01 pada Arduino Nano adalah:

1. Pin VCC dihubungkan dengan 3.3V

2. Pin GND dihubungkan dengan GND

3. Pin CSN dihubungkan dengan Digital 10

4. Pin CE dihubungkan dengan Digital 9

5. Pin MOSI dihubungkan dengan Digital 11

6. Pin MISO dihubungkan dengan Digital 12

7. Pin SCK dihubungkan dengan Digital 13

3.5.2. Rangkaian Sensor dengan Arduino Nano

Pada perancangan alat ini sensor digunakan sebagai alat yang mendeteksi perubahan

fisika yang akan digunakan pada modul sensor untuk mendeteksi pencuri. Untuk

bekerka maksimal sensor dihubungkan dengan digital pin pada arduino seperti gambar

(10)

(a) (b)

Gambar 3.9 Rangkaian Sensor pada Arduino

Pin yang digunakan Sensor pada Arduino adalah :

1. Sensor PIR dihubungkan dengan Digital 5 yang berfungsi untuk mendeteksi

perubahan panas oleh gerakan manusia

2. Sensor Getar dihubungkan dengan Digital 2 yang berfungsi untuk mendeteksi

perubahan getaran pada modul sensor.

3.5.3. Rangkaian Buzzer dengan Arduino

Pada perancangan ini Buzzer digunakan untuk alarm pada modul sensor , Pin yang

digunakan pada buzzer ini adalah Pin 7. Gambar 3.10 berikut adalah gambar

rangkaian buzzer pada arduino.

(11)

3.5.4 Rangkaian Alat Secara Keseluruhan

Pada gambar 3.11 dan gambar 3.12 dibawah dapat dilihat seluruh gabungan dari

sistem keamanan , dibagi menjadi dua yaitu Modul server dan Modul sensor. Namun

untuk modul server hanya NRF24L01 yang berinteraksi dengan GPIO selebihnya

untuk kamera, modem, peranti wifi menggunakan sistem plug-in.

Gambar 3.11 Rangkaian Sistem Modul Server

(12)

3.6. Perancangan PCB (Printed Circuit Board)

Printed Circuit Board (PCB) adalah sebuah papan rangkaian yang terbuat dari bahan ebonit (Pertinax) atau fiber glass dimana salah satu sisi permukaanya dilapisi dengan tembaga tipis. Jenis ini umumnya disebut singleside karena hanya memiliki satu permukaan yang berlapiskan tembaga. Sedangkan PCB yang ke dua sisinya digunakan

untuk pembuatan rangkaian yang bersifat kompleks dan rumit, sehingga ke dua bagian

sisinya dapat difungsikan sebagai jalur dan tempat komponen-komponen.

Perancangan PCB pada pembuatan alat sortir buah ini menggunakan software ISIS & ARES Proteus 8.0. Proteus adalah sebuah software berbasis windows yang

dapat digunakan untuk mendesain PCB yang juga dilengkapi dengan simulasi pspice pada level skematik sebelum rangkaian skematik di cetak pada PCB.

Dengan perancangan yang tepat akan didapatkan layout PCB yang tersusun rapi dan mudah digunakan. Lebar dan jarak antara jalur juga harus diperhitungkan

agar tidak terjadi kesalahan atau hubungan singkat akibat jalur yang terlalu rapat dan

sempit.

Gambar 3.13 Layout PCB Shield Arduino dan LCD

Tata letak komponen adalah susunan komponen-komponen elektronika dari gambar

diagram skematik yang akan dipasangkan pada permukaan PCB yang berkebalikan

dengan jalur PCB. Susunan komponen elektronika tersebut harus bersesuaian dengan

jalur PCB. Setiap komponen yang akan dipasang mempunyai ukuran harus

bersesuaian dengan jalur PCB. Setiap komponen yang akan dipasang mempunyai

(13)

Gambar 3.14 Print out PCB

3.7. Perancangan Perangkat Lunak (Software) Sistem Keamanan

Perancangan perangkat lunak dibuat melalui software IDE (Integrated Developer Environment) Arduino itu sendiri dengan menggunakan bahasa C. Pada sistem penyortiran ini, program dibuat agar dapat menerima input dari NRF24L01 yang dikirimkan dari modul server dan memberikan outputlagi ke NRF24L01 mengirim data sensor ke modul server.

Perangkat keras sebagai pengendali tidak dapat bekerja jika tidak disertai

dengan perangkat lunak sebagai pengatur fungsi kerja keseluruhan sistem. Perangkat

bertugas untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan arduino baik input maupun output pada keseluruhan sistem, sehingga nantinya dapat ditentukan arah

kendali atau proses dari sistem yang dibuat. Arduino merupakan pengendali utama dari keseluruhan sistem modul sensor. Arduino tidak akan bisa berfungsi jika

(14)

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1. Implementasi Sistem

Implementasi merupakan tahap kelanjutan dari perancangan dan pembuatan alat. Hasil

dari implementasi ini nantinya adalah sebuah alat yang siap diuji dan digunakan.

Implementasi Sistem keamanan perancangan rangkaian elektronika Modul sensor.

4.1.1. Implementasi Rangkaian Elektronika Modul sensor

Implementasi rangkaian sistemkeamanan dilakukan dengan menggunakan papan PCB

single layer. Papan PCB digunakan karena peletakan komponen yang lebih rapi dan mengurangi resiko komponen yang terlepas karena sudah menyatu pada papan PCB

dengan cara di solder.

Tahapan-tahapan implementasi rangkaian elektronika alat sortir pada papan

PCB akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Pembuatan layout PCB. Pembuatan layout dilakukan dengan membuat gambar skematik rangkaian dengan menggunakan software Proteus 8 ISIS. Skematik adalah rangkaian gambar yang menghubungkan komponen-komponen pada

(15)

Gambar 4.1 Pembuatan Layout PCB

2. Layout PCB dicetak pada kertas foto menggunakan printer laser. Hasil pencetakan layout pada kertas foto kemudian di sablon diatas PCB dengan cara permukaan layout gambar di letakkan diatas lapisan tembaga pada papan PCB, kemudian dipanaskan menggunakan setrika listrik agar layout pada

kertas foto menempel pada permukaan tembaga papan PCB. Hasil pencetakan

dan penyablonan layout pcb dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Hasil Pencetakan dan penyablonan PCB

3. Tahap pelarutan PCB. Pelarutan papan PCB menggunakan larutan

ferrichloride (FeCl3) dengan cara memasukkan papan PCB kedalam larutan

ferrichloride (FeCl3) hingga tembaga pada papan PCB yang tidak tertutup oleh

(16)

Gambar 4.3 Pelarutan PCB dengan Ferrichloride(FeCl3)

4. Tahap pengeboran PCB. PCB yang telah larut harus melalui tahap pengeboran

dahulu sebelum digunakan. Pengeboran dilakukan menggunakan mata bor 0,8

mm untuk peletakan komponen yang akan di solder pada papan PCB. Pengeboran dapan dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Pengeboran PCB

5. Setelah proses pengeboran selesai, komponen diletakkan pada papan PCB sesuai lubang peletakan komponen untuk selanjutnya dilakukan penyolderan.

(17)

Gambar 4.5 Peletakan dan Penyolderan Komponen

4.2. Implementasi Perangkat Lunak (Software)

Implementasi program disini ada dua peran baik di modul server maupun dimodul

sensor, pada modul sensor mikrokontroller arduino dibuat menggunakan bahasa

pemrograman C. Sedangkan pada modul server menggunakan bahasa python sebagai

bahasa pemograman inti dan PHP HTML untuk interface pengaturan dan monitoringnya.

4.2.1 Implementasi perangkat lunak Modul Sensor

Software yang digunakan untuk membuat program adalah editor dan compiler

Arduino. File program berekstensi *.ino file yang sudah dikompilasi akan di upload kedalam mikrokontroller arduino. Penulisan kode/script yang ditanamkan (embed) pada software IDE arduino dapat dilihat pada gambar 4.6 dan kode/script pemograman mikrokontroler arduino secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran

A.

Gambar 4.6 Software IDE Arduino

4.2.2 Implementasi Software

(18)

uploadkedalam mikrokontroller arduino. Penulisan kode/script yang ditanamkan (embed) pada software IDE arduino dapat dilihat pada gambar 4.8 dan kode/script pemograman mikrokontroler arduino secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran

A.

4.3. Pengujian Alat

Pengujian bertujuan untuk menemukan kekurangan pada alat dan memastikan apakah

alat yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik. Pengujian alat yang dilakukan

meliputi pengujian sensor PIR, sensor Geter, modul NRF24L01 dan pengujian alat

secara keseluruhan.

4.3.1. Pengujian Sensor PIR

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rangkaian sensor PIR dapat berjalan

dengan baik dan bisa menampilkan nilai deteksi HIGH dan LOW. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan pin output sensor warna pada pin Digital 2. Berikut adalah program untuk pengujian sensor PIR.

(19)

pirState = LOW; }

} } }

Gambar 4.7Hasil pembacaan motion dengan serial monitor

Dari gambar 4.7 dapat kita lihat bahwa sensor PIR mampu mendeteksi motion sesuai dengan prakteknya. Nilai motion yang di dapat berupa HIGH dan LOW berasal dari

halangan yang diberi didepan sensor.

4.3.2. Pengujian Sensor Getar

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rangkaian sensor Getar dapat berjalan

dengan baik dan bisa menampilkan nilai getaran. Pengujian dilakukan dengan

menghubungkan pin output sensor warna pada pin Digital 5. Berikut adalah program untuk pengujian sensor getar.

int EP = 5;

(20)

return measurement; }

Gambar 4.8Hasil pembacaan nilai getaran dengan serial monitor

Dari gambar 4.8 dapat kita lihat bahwa sensor getar mampu menghasilkan nilai

getaran sesuai dengan prakteknya. Nilai getar yang di dapat berupa range 0 – nilai

tertentu berasal dari getaran hasil kontak langsung dengan sensor.

4.3.3. Pengujian komunikasi nirkabel antara Arduino Nano dan Raspberry

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rangkaian ini dapat berkomunikasi satu

dengan yang lainnya dan dapat mengirimkan data juga dapat menerima data. Pada

pengujian ini masing masing dipasangkan modul NRF24L01 pada Raspberry dan

Arduino nano kemudian dibuat kode untuk mengirimkam data pada masing masing

device.

Pada percobaan ini arduino nano mengirim kalimat “Hello World” ke raspberry Pi dengan kode berikut :

#include <SPI.h>

#include <RF24.h>

(21)

void setup() {

const char text[] = "Hello World";

radio.write(&text, sizeof(text));

delay(1000);

}

Pada Raspberry juga dibuatkan kode untuk menerima kiriman dari arduino. Perlu

diketahuibahwa panjang data yang dapat dikirimkan dari NRF24L01 hanya sebanyak

32 karakter saja untuk panjang maksimum.

import RPi.GPIO as GPIO

from lib_nrf24 import NRF24

import time

import spidev

GPIO.setmode(GPIO.BCM)

pipes = [[0xE8, 0xE8, 0xF0, 0xF0, 0xE1],

[0xF0,0xF0,0xF0,0xF0,0xE1]]

radio = NRF24(GPIO, spidev.SpiDev())

radio.begin(0,17)

radio.setPayloadSize(32)

radio.setChannel(0x76)

radio.setDataRate(NRF24.BR_1MBPS)

(22)

radio.setAutoAck(True)

radio.enableDynamicPayloads()

radio.enableAckPayload()

radio.openReadingPipe(1,pipes[1])

radio.printDetails()

radio.startListening()

while True:

while not radio.available(0):

time.sleep(1/100)

receiveMessage = []

radio.read(receiveMessage,

radio.getDynamicPayloadSize())

print("Received: {}".format(receiveMessage))

print("Translate dari unicode karakter...")

string = ""

for n in receiveMessage:

if(n>=32 and n <= 126):

string += chr(n)

print("pessan kita yang di dekode menjadi :

(23)

Gambar 4.9Hasil penerimaan data pada Raspberry dari Arduino

Dari gambar 4.9 dapat kita lihat bahwa komunikasi nirkabel dengan NRF24L01

berjalan dengan baik selama jarak masih terjaga yaitu dibawah 10 meter, data yang

dikirimkan ke raspberry dikonfersi ke unicode kemudian di decode dan data dapat dibaca.

4.3.4. Pengujian Sistem Keseluruhan

Pengujian ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang akan dijadikan acuan nilai

variable yang digunakan sebagai tolak ukur sebuah sistem keamanan.

Berikut ini merupakan data yang ditampilkan dari hasil pembacaan

masing-masing sensor untuk sistem ini.

No Tanggal waktu Sensor PIR Sensor Getar

1 25-01-2017 20:09 3 8986

2 25-01-2017 20:08 3 1176

3 25-01-2017 20:08 1 4157

4 25-01-2017 20:08 1 21475

5 25-01-2017 20:07 1 0

6 25-01-2017 20:07 1 0

(24)
(25)
(26)
(27)

140 23-01-2017 0:07 1 9223

141 23-01-2017 0:07 1 401

142 23-01-2017 0:07 1 0

143 23-01-2017 0:07 1 0

144 23-01-2017 0:06 1 0

145 23-01-2017 0:06 1 0

146 23-01-2017 0:06 1 0

147 23-01-2017 0:06 1 0

148 23-01-2017 0:06 1 0

149 23-01-2017 0:06 1 0

Dari hasil pengujian diatas dengan 149 kali percobaan menggunakan sensor

getar , pir didapat data. Untuk rata rata nilai getar 788,02 dengan nilai maksimum

21.475 dan nilai untuk pir selalu bernilai 1.

Waktu yang dibutuhkan untuk membaca satu skema dari modul sensor ke

modul server adalah 1,062 ms. Dalam waktu 1062 ms terdapat 1 kali pembacaan nilai

sensor, jadi sensor memiliki kecepatan dalam waktu

1062 ��

(28)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa, perancangan dan implementasi yang telah dilakukan,

maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Modul sensor dapat mendeteksi gerakan dan getaran dengan sangat baik

kemudian mengirimkan informasinya kemodul Server.

2. Pada penelitian ini modul sensor sangat berpengaruh pada penempatan

peletakannya, sehingga perlu dilakukan kalibrasi baik dalam hal jarak ke

modul server juga konfigurasinya.

3. Notifikasi dikirim kepemilik rumah ketika melewati parameter sensitifitas.

4. Web admin sebagai antar muka pengaturan dan monitoring secara spesifik.

5.2 Saran

Berikut ini adalah saran yang dapat digunakan untuk tahap pengembangan

penelitian sistem ini antara lain:

1. Perlu dilakukan perbaikan pada minikomputer raspberry pi khusnya

kemampuan RAM agar ditingkatkan misalkan pada seri raspberry pi 3.

2. Pengembangan selanjutnya dapat dilakukan dengan menambahkan jarak

Gambar

Gambar 3.1 Flowchart Program
Gambar 3.2 Blok Diagram
Gambar 3.3 Desain Alat Sistem Keamanan
Gambar 3.5 Skema Rangkaian Arduino Nano
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaplikasian program Wingeom dalam sub pokok bahasan balok dan unsur-unsurnya dilakukan dengan cara yang sama dengan bangun ruang kubus.. Demikian juga cara

Pemotongan atau pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) atau PPh Pasal 4 ayat (2) adalah cara pelunasan pajak dalam tahun berjalan antara lain melalui pemotongan atau

Dari kajian diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pertama , masalah utama yang menyebabkan terjadi sengketa tanah kawasan hutan antara masyarakat desa hutan

Pemilik usaha berniat untuk membeli mesin baru untuk menggantikan mesin lama yang3. dirasa sudah tidak sesuai lagi / ketinggalan

Hasil pendataan Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2016, menunjukkan 1 dari 3 atau 33,4 persen perempuan usia 15 – 64 tahun mengalami kekerasan fisik

pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab kepada pihak pemberi amanah yang memiliki

Untuk balok dengan panjang 2,8 meter dengan pengaku miring hasil beban kritis lebih besar dari pada beban kritis hasil pengujian balok tanpa pengaku. Untuk balok

Buku itu adalah hadiah harapan tiga lomba menulis puisi tingkat SHODMDU SUHVWDVL WHUWLQJJL 6DEDUL 'LD LQJLQ /HQD EDQJJD NHSDGDQ\D´ (Hirata, 2016:3). Keinginan yang ada