BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah asosiatif kuantitatif. Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2001 : 8).
Jenis penelitian ini adalah bersifat asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian asosiatif mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komperatif. Dengan penelitian asosiatif ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala ( Sugiyono 2004:11 ).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan dan subjek penelitian adalah nasabah Pegadaian Syariah. Penelitian ini berjalan sejak Januari 2017 sampai selesai.
3.3 Batasan Operasional
3.4 Definisi Operasional
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi operasional yang akan diteliti, sebagai berikut :
1. Pelayanan adalah setiap tindakan atau manfaat yang diterima masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya di Pegadaian Syariah.
2. Promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah untuk memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat luas baik melalui media elektronik atau media cetak.
3. Biaya -biaya adalah kewajiban yang harus dibayarkan oleh nasabah pada waktu yang telah ditentukan.
4. Minat adalah keinginan masyarakat dalam memberikan keputusan untuk membeli atau menjual suatu produk pada pegadaian syariah.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala yang digunakan untuk penelitian ini adalah skala Likert, digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi sesorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2001 : 73-74).
Tabel 3.1
Alternatif Jawaban Responden
Sumber : (Sugiyono, 2001: 75)
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2001). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh nasabah Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan.
Pengambilan sampel dilakukan sebagai upaya peneliti untuk menetapkan bagian dari populasi, dengan mempertimbangkan representasi dari elemen populasi untuk memperoleh data dan informasi penelitian (Indrawan dan Poppy, 2014:93).
Ukuran sampel menggunakan rumus Slovin, rumus Slovin merupakan metode pengambilan sampel dengan menenentukan berapa batas toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi. Rumus slovin sebagai berikut (Sevilla dkk,1993:161).
𝑛𝑛 = 1 + 𝑁𝑁 𝑒𝑒𝑁𝑁 2
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
No. Jawaban Skor
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Kurang Setuju (KS) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
e = nilai kritis ( batas kesalahan ) yang diinginkan 𝑛𝑛 =1 + 760 (0.1)760
² = 88,37
= 88 orang
Dari rumus di atas maka penulis menetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 88 nasabah.
Teknik pengambilan sampel dilakukan melalui Accidental Sampling, teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiono: 2001, 62). Metode pengumpulan data menggunakan self administrated survey, yaitu responden diminta untuk mengisi sendiri kuesioner yang diberikan.
3.7 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung oleh penulis dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara wawancara atau memberikan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada nasabah dipegadaian syariah.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari jurnal, skripsi, situs internet, serta bacaan lain yang berhubungan dengan penelitian yang digunakan sebagai data penunjang. 3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:
b. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan masyarakat yang menjadi nasabah maupun pihak-pihak yang dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian.
c. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti, dalam hal ini masyarakat yang menjadi nasabah pada Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan.
d. Studi Kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan data, melalui bahan-bahan kepustakaan berupa tulisan-tulisan ilmiah, jurnal, laporan penelitian, text book, dan sumber lain seperti internet dan surat kabar yang berhubungan dengan topik yang diteliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Menurut Arikunto (2009) untuk membuat instrumen yang baik dapat menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dan uji reliabilitas merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reabilitas digunakan untuk kuisioner yang menggunakan skala Likert.
1. Uji Validitas
Validitas merupakan tingkat/derajat untuk mendukung bukti kesimpulan yang ditarik dari skor yang diturunkan dari ukuran atau tingkat mana skala mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas suatu alat ukur (suatu kuisioner) menunjukan seberap jauh alat ukur tersebut bisa mengukur apa yang seharusnya diukur Supranto (1997). Rumus Validitas adalah sebagai berikut :
r
=
𝑛𝑛(∑ 𝑋𝑋𝑋𝑋)− (∑ 𝑋𝑋 ∑ 𝑋𝑋)Keterangan :
Kriteria pengambilan keputusan adalah :1). Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid 2). Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan tersebut tidak dinyatakan valid 2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan uji untuk mengukur tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali dengan waktu yang berbeda mempunyai hasil yang konsisten. Butir pertanyaan yang dinyatakan valid akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1). Jika rpositif > rtabel, maka pertanyaan reliabel 2). Jika rnegatif atau < rtabel , maka pertanyaan tidak reliabel. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Formula Alpha Cronbach sebagai berikut:
𝛼𝛼 = � 𝑘𝑘
𝑘𝑘 − 1� �1 − ∑ 𝑆𝑆𝑗𝑗2
𝑆𝑆𝑥𝑥2 �
Keterangan :
= reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan ∑ 𝑆𝑆𝑗𝑗2 = jumlah varian variabel
𝑆𝑆𝑥𝑥2 = varian total
Pada uji ini, reliabel jika alpha hitung lebih besar dari 0,60 dimana kriteria sebagai berikut :
α≥ 0,60 artinya instrumen reliabel
3.10 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif kuantitatif dengan menggunakan analisis spearman. Analisis spearman digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel berdasarkan peringkat-peringkat atau biasa disebut dengan data ordinal.
Teknik analisis spearman dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui karakteristik responden penelitian dan jawaban responden tentang variabel penelitian pada minat masyarakat terhadap jual beli emas di pegadaian syariah.
Ada beberapa langkah untuk menyelesaikan teknik analisis korelasi spearman, yakni : 1. Langkah pertama
Menyusun peringkat data yaitu menyusun data menjadi uruta dari terkecil sampai terbesar. Setelah data terurut diberikan peringkat, Untuk data yang memiliki nilai yang sama diberikan nilai peringkat rata rata.
2. Langkah Kedua
Mencari selisih peringkat antara satu variabel dengan variabel lainnya. Selisih ini biasanya dilambangkan dengan Di.
3. Langkah ketiga
Menghitung koefisien korelasi spearman dengan rumus sebagai berikut :
ρ = 1 −
𝑛𝑛 (𝑛𝑛6 ∑ 𝑑𝑑𝑑𝑑2−1)2Keterangan :
ρ = Koefisien Korelasi Spearman
Uji hipotesis :
ρ = 0 tidak ada hubungan antara X dan Y
ρ ≠ 0 ada hubungan antara X dan Y
Untuk dapat mengetahui kuat lemahnya tingkat derajat atau derajat keeratan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti, digunakan tabel kriteria angka penilaian untuk koefisien korelasi tersebut sebagai berikut :
Tabel. 3.2
Kriteria Angka Penilaian
Sumber: (Jonathan,2006:167)
Analisis korelasi spearman akan dilakukan dengan bantuan software SPSS 17.0 untuk
memudahkan dalam menganalisa data yang didapatkan dari lapangan antara variabel-variabel
demografis dan pertanyaan umum.
Angka Korelasi Hubungan Variabel
0,00 – 0,25 Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
>0,25 – 0,5 korelasi cukup
>0,5 – 0,75 Korelasi kuat
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Pegadaian Syariah
Terbitnya PP/10 tanggal 1 April 1990 dapat dikatakan menjadi tonggak awal kebangkitan pegadaian, satu hal yang perlu dicermati bahwa PP10 menegaskan misi yang harus diemban oleh Pegadaian untuk mencegah praktik riba, misi ini tidak berubah hingga terbitnya PP103/2000 yang dijadikan sebagai landasan kegiatan usaha Perum Pegadaian sampai sekarang. Banyak pihak berpendapat bahwa operasionalisasi pegadaian pra Fatwa MUI tanggal 16 Desember 2003 tentang Bunga Bank, telah sesuai dengan konsep syariah meskipun harus diakui belakangan bahwa terdapat beberapa aspek yang menepis anggapan itu.
Berkat Rahmat Allah SWT dan setelah melalui kajian panjang, akhirnya disusunlah suatu konsep pendirian unit Layanan Gadai Syariah sebagai langkah awal pembentukan divisi khusus yang menangani kegiatan usaha syariah. Konsep operasi Pegadaian syariah mengacu pada sistem administrasi modern yaitu azas rasionalitas, efisiensi dan efektifitas yang diselaraskan dengan nilai Islam. Fungsi operasi Pegadaian Syariah itu sendiri dijalankan oleh kantor-kantor Cabang Pegadaian Syariah/ Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS) sebagai satu unit organisasi di bawah binaan Divisi Usaha Lain Perum Pegadaian. ULGS ini merupakan unit bisnis mandiri yang secara struktural terpisah pengelolaannya dari usaha gadai konvensional.
Pegadaian konvensional. Seperti halnya pegadaian konvensional, pegadaian syariah juga menyalurkan uang pinjaman dengan jaminan barang bergerak.
Prosedur untuk memperoleh kredit gadai syariah sangat sederhana, masyarakat hanya menunjukkan bukti identitas diri dan barang bergerak sebagai jaminan, uang pinjaman dapat diperoleh dalam waktu yang tidak relatif lama (kurang lebih 15 menit saja). Begitupun untuk melunasi pinjaman, nasabah cukup dengan menyerahkan sejumlah uang dan surat bukti rahn saja dengan waktu proses yang juga singkat. Di samping beberapa kemiripan dari beberapa segi, jika ditinjau dari aspek landasan konsep; teknik transaksi; dan pendanaan, pegadaian syariah memilki ciri tersendiri yang implementasinya sangat berbeda dengan pegadaian konvensional.
4.2 Perkembangan Pegadaian Syariah di Indonesia
Kinerja PT Pegadaian syariah mulai dilirik masyarakat. Hal ini terlihat dari kinerja pegadaian syariah yang tercatat pada November 2012 yang tumbuh sebesar 54,59% jika dibanding November 2011.
Pimpinan PT Pegadaian Kantor Kantor Wilayah Medan, Agus Priabodo, melalui Kabag Humas, Lintong L Panjaitan mengatakan, pertumbuhan itu bisa terlihat dari salah satu produk syariah seperti marhun bih atau uang pinjaman (UP) yang mengalami pertumbuhan 54,59% dari pencapaian sampai dengan November 2012. "Realisasi pencapaian Marhun Bih (UP) pada November 2012 sebesar Rp 171,603 miliar. Telah mencapai target 92,74% dari target di bulan November 2012 sebesar Rp 185,027 miliar," ujarnya kepada wartawan. Omzet sampai dengan November 2012 telah mencapai Rp 1,956 triliun. Omzet ini telah mencapai 88,13% dari target tahun 2012 sebesar Rp 2,22 triliun.
tercapai 30,88 persen dari target tahun 2012 sebanyak 1.402.263 potong. Tingkat pertumbuhan naik sebesar 26,18% dari pencapaian sampai dengan bulan November 2011," sebutnya.
Salah satu strategi yang dilakukan pegadaian syariah untuk meningkatkan pemasaran di beberapa produk syariah yakni dengan menerapkan one day one customer atau sehari satu nasabah. Untuk itulah, setiap harinya, akan ada penambahan minimal satu nasabah per hari. "Realisasi pencapaian Rahin (Nasabah) sampai dengan bulan November 2012 sebanyak 326.252 orang atau tercapai 97,77 persen dari target tahun 2012 sebanyak 333.693 orang. Sedangkan pertumbuhan mengalami peningkatan sebesar 25,96% dibandingkan jumlah nasabah sampai dengan bulan November 2011," ucapnya.
Sementara jumlah outlet syariah, lanjutnya, sampai dengan September 2012 sebanyak 86 outlet yang terdiri dari kantor cabang 21 outlet dan UPC 65 outlet. Jumlah outlet mengalami penambahan sebanyak 13 outlet dibanding tahun 2011 sebanyak 73 outlet. (Bisnis.com)
4.3 Tujuan Berdirinya Pegadaian Syariah
Sifat usaha pegadaian pada prinsipnya menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan masyarakat umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan yang baik. Oleh karena itu Perum Pegadaian bertujuan sebagai berikut :
1. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pembiayaan/pinjaman atas dasar hokum gadai.
2. Pencegahan praktik ijon, pegadaian gelap, dan pinjaman tidak wajar lainnya.
3. Pemanfaatan gadai bebas bunga pada gadai syariah memiliki efek jarring pengaman social karena masyarakat yang butuh dana mendesak tidak lagi dijerat pinjaman/pembiayaan berbasis bunga.
4.4 Visi dan Misi Pegadaian Syariah 4.4.1 Visi Pegadaian Syariah
Visi pegadaian syariah pada tahun 2013 menjadi “ Champion” dalam pembiayaan mikro dan kecil berbasis gadai dan fidusia bagi masyarakat golongan menengah ke bawah”. Dalam mengantisipasi hadirnya undang-undang gadai swasta, dapat dipahami bahwa persaingan di depan akan semakin ketat karena siapapun pemilik modal akan mampu dan mau terjun pada bidang usaha ini. Sebelum para pesaing memasuki industri gadai, pegadaian sudah harus mampu mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin pasar. Persiapan itu harus dimulai dengan langkah pasti yaitu dengan membuka sebanyak mungkin outlet dimana masyarakat akan lebih mudah untuk mengapainya. Sasarannya adalah untuk memberikan kemudahan bagi para pengusaha mikro dan kecil karena terbukti bahwa mereka inilah yang dapat bertahan menghadapi krisis global yang melanda dunia tahun 1997 yang lalu. Peran usaha mikro dan kecil perlu lebih ditingkatkan dalam tersedianya pendanaan yang cepat dan aman yang disediakan pegadaian.
4.4.2 Misi Pegadaian Syariah
Dari maksud dan tujuan Perum Pegadaian di atas Perum Pegadaian merumuskan misi perusahaan menyangkut batas di bidang bisnis yang akan digarap, sasaran pasar yang dituju dan upaya peningkatan kemnfaatan Perum Pegadaian kepada stakeholders. Rumusan misi Perum Pegadaian dinyatakan sebagai berikut:
1. Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman kepada usaha skala mikro dan menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia. 2. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata kelola yang
baik secara konsisten.
4.5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 4.5.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17.0, dimana teknik pengujian yang digunakan adalah kolerasi product moment pearson yaitu untuk mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skot total. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05 dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika r hitung > r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
2. Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).
Untuk mengetahui valid atau tidak valid dapat dilihat dari nilai korelasi hitung dibandingkan dengan tabel korelasi product moment pada signifikansi 0,05. Pada penelitian ini, jumlah n = 88 maka r tabel dapat kita hitung dengan rumus df= n-2 dan didapatkan hasil r tabel pada signifikansi 0,05 adalah 0,209.
Tabel 4.1
Uji Validitas
Variabel Butir
Pertanyaan Pearson Correlation (r hitung) r tabel Keterangan
Minat
Kuesioner penelitian terdapat 15 butir pertanyaan, dimana didalamnya berisikan variabel bebas dan terikat yaitu minat, pelayanan, promosi dan biaya-biaya dengan menggunakan metode penilaian likert 1-5. Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa nilai r hitung yaitu Pearson Correlation masing-masing variabel > dari r tabel sebesar 0,209. Hal ini menunjukkan bahwa semua instrumen pertanyaan dinyatakan valid untuk digunakan dalam penelitian ini.
4.5.2 Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, maka selanjutnya akan dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran tersebut memperoleh hasil yang relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut dinyatakn reliabel. Metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah metode Alpha Cronbach. Variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach > 0,6 (Ghozali, 2005).
Tabel 4.2 Uji Reliablitas Variabel Butir
Pertanyaan Cronbach's Alpha (r alpha) r tabel Keterangan
Dari 15 butir pertanyaan maka dapar dilihat uji reliabilitas pada tingkat signifikansi 0,05 yang dihasilkan, bahwa nilai r alpha > r tabel (0,209) maka instrumen dinyatakan reliabel dan sangat meyakinkan karena menunjukkan nilai Cronbach’sAlpha > 0,60, sehingga setiap pernyataan yang digunakan dalam penelitian dapat disebarluaskan pada responden yang menjadi objek penelitian.
4.6 Gambaran Umum Responden
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh gambaran umum sampel penelitian. Adapun gambaran umum sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden jenis kelamin laki-laki sebanyak 34 orang dan responden jenis kelamin perempuan sebanyak 54 orang. Berdasarkan keterangan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar peminat jual beli emas pada pegadaian syariah cabang setia budi Medan yang menjadi responden adalah perempuan.
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Sumber: Hasil Penelitian, 2017Data Diolah)
Jenis Kelamin Jumlah Persentase ( %)
Dari keterangan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas usia responden berkisar antara 21–30 tahun dengan persentase 37,5%, usia 31-40 tahun sebesar 35,2%, usia > 40 Tahun sebesar 20% dan usia 14 -20 tahun sebesar 4%.
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Sumber:Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Dari keterangan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas peminat jual beli emas pada pegadaian syariah cabang setia budi Medan yang menjadi responden adalah pegawai swasta dengan persentase sebesar 37,5%, wiraswasta 30,7%, pegawai negeri sebesar 13,6%, lainnya 9%, dan terendah pelajar/mahasiswa sebesar 7% dari total responden.
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Sumber:Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Dari keterangan pada tabel diatas menujukkan bahwa tingkat pendidikan peminat jual beli emas pada pegadaian syariah cabang setia budi Medan yang menjadi responden terdiri dari: SMP/SMA Sederajat sebesar 28,4%, Diploma sebesar 26,1%, S1 (Sarjana) sebesar 45,5%, dan S2/ S3 sebesar 0%.
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
SMP/SMA Sederajat 25 28,4
Diploma 23 26,1
S1 (Sarjana) 40 45,5
S2/S3 - -
Total 88 100
Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
Pelajar/Mahasiswa 4 4,5
Pegawai Swasta 33 37,5
Pegawai Negeri 12 13,6
Wiraswasta 30 34,2
Lainnya 9 10,2
Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
Sumber:Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Dari keterangan pada tabel diatas menunjukkan bahwa pendapatan peminat jual beli emas pada pegadaian syariah cabang setia budi Medan yang menjadi responden paling banyak berpendapatan antara Rp. 2.000.000 – Rp, 5.000.000 sebanyak 71,5%, 18 responden dengan pendapatan antara < Rp. 2.000.000 sebanyak 20,5%.
Tabel 4.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Mengetahui Produk
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Dari tabel diatas yang merupakan hasil pendataan 88 responden, dapat dilihat bahwa nasabah mengetahui produk pegadaian syariah lebih banyak melalui rekomendasi oleh teman/keluarga dengan persentase 48,9%, mengetahui produk melalui media cetak sebanyak 31,8% dan mengetahui produk melalui media digital sebanyak 19,3%.
Pendapatan Jumlah Persentase (%)
< Rp. 2.000.000 18 20,5
Rp. 2.000.000 - Rp. 5.000.000 63 71,5
Rp.5.000.000 - Rp. 8.000.000 7 8
> Rp. 8.000.000 - -
Total 88 100
Mengetahui produk Jumlah Persentase (%) Media Cetak (koran, majalah,spanduk dll) 28 31,8
Media Digital (radio,televisi,internet dll) 17 19,3
Rekomendasi oleh teman/keluarga 43 48,9
4.7 Tabulasi Silang Responden 4.7.1 Pekerjaan dengan Pendapatan
Tabel 4.9
Tabulasi Silang Pekerjaan dengan Pendapatan
Besarnya_Pendapatan
Total <Rp.2 Juta Rp.2 Juta-Rp.5 Juta Rp.5 Juta-Rp.8 Juta
Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa Count 3 1 0 4
pelajar/mahasiswa sebanyak 4 responden dan menurut tingkat pendapatan yang paling rendah yaitu pendapatan sebesar Rp.5 Juta-Rp.8 juta dengan 7 responden.
4.7.2 Pekerjaan dengan Pendidikan
Tabel 4.10
Tabulasi Silang Pekerjaan dengan Pendidikan
Pendidikan_Tertinggi
Total SMP/SMA
Sederajat Diploma S1
Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa Count 2 1 1 4
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pendidikan tertinggi dari responden yang
sebanyak 88 orang adalah tingkat pendidikan sarjana (S1) sebanyak 40 responden (45,5%) dengan
(20,5%). Sedangkan pendidikan terendah yaitu Diploma dengan jumlah responden 23 responden
(26,1%).
4.8 Pengolahan Variabel Pertanyaan
Pada penelitian ini akan menjelaskan hasil dari penelitian variabel minat, pelayanan, promosi dan biaya-biaya yang mempengaruhi masyarakat dalam jual beli emas di pegadaian syariah cabang setia budi Medan dengan tanggapan responden sebagai berikut :
Sangat Setuju : diberi skor 5
Pengolahan Data Faktor Minat
Jual beli emas merupakan alternatif investasi
yang aman Frequency Percent
Valid
Investasi emas merupakan jual beli yang
menguntungkan Frequency Percent
Valid
Jual beli emas merupakan peluang bisnis
dengan potensi resiko kerugian yang rendah Frequency Percent
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS
Dari pertanyaan yang terkait terhadap minat masyarakat dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pertanyaan “Investasi emas merupakan jual beli yang menguntungkan” sebanyak 68 responden atau 77,3% yang menjawab setuju sedangkan pada pertanyaan “ Jual beli emas merupakan peluang bisnis dengan potensi resiko kerugian yang rendah” sebanyak 17 responden atau 19,3% yang menjawab kurang setuju.
4.8.2 Pelayanan sebagai Variabel X1
Tabel 4.12
Pengolahan Data Faktor Pelayanan
Pelayanan yang diberikan karyawan ramah
dan sopan saat melayani nasabah Frequency Percent
Valid
Karyawan pegadaian syariah sangat cepat dan tanggap terhadap keluhan serta keinginan nasabah
Frequency Percent Valid Percent
Fasilitas yang diberikan kepada nasabah
sangat memadai Frequency Percent
Valid
Emas merupakan produk yang bernilai jual
tinggi dan mudah dalam bertransaksi Frequency Percent
Prosedur pengajuan pembiayaan di pegadaian
syariah mudah, cepat dan aman Frequency Percent
Valid
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS
Dari pertanyaan yang terkait terhadap faktor pelayanan dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pertanyaan “ Prosedur pengajuan pembiayaan di pegadaian syariah mudah, cepat dan aman” sebanyak 74 responden atau 84,1% yang menjawab setuju sedangkan pada pertanyaan “ Fasilitas yang diberikan kepada nasabah sangat memadai” sebanyak 38 responden atau 43,2% yang menjawab kurang setuju.
4.8.3 Promosi sebagai Variabel X2
Tabel 4.13
Pengolahan Data Faktor Promosi
Iklan yang disampaikan pegadaian syariah sesuai untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat
Frequency Percent Valid Percent
Ada dorongan dari pihak lain (keluarga, teman dan lainnya) untuk berinvestasi emas di Pegadaian Syariah
Frequency Percent Valid Percent
Informasi dari brosur yang menarik dan
mudah dipahami Frequency Percent
Valid
Informasi melalui website Pegadaian Syariah mengenai investasi emas jelas dan terkini
Frequency Percent Valid Percent
Valid tidak setuju 1 1,1 1,1 1,1
kurang setuju 21 23,9 23,9 25,0
Setuju 63 71,6 71,6 96,6
sangat setuju 3 3,4 3,4 100,0
Total 88 100,0 100,0
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS
Dari pertanyaan yang terkait terhadap faktor promosi dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pertanyaan “Iklan yang disampaikan pegadaian syariah sesuai untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat” sebanyak 77 responden atau 87,5% yang menjawab setuju sedangkan pada pertanyaan ”Informasi melalui website pegadaian syariah mengenai investasi emas jelas dan terkini” sebanyak 21 responden atau 23,9% yang menjawab kurang setuju.
4.8.4 Biaya-Biaya sebagai Variabel X3
Tabel 4.14
Pengolahan Data Faktor Biaya-Biaya
Saya memilih investasi emas di pegadaian
syariah karena modalnya yang minim Frequency Percent
Valid
Biaya administrasi yang dikenakan relatif
ringan dan terjangkau Frequency Percent
Valid
Saya memilih untuk membeli emas pada saat harga turun dan menjualnya pada saat harga naik
Frequency Percent Valid Percent
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS
responden atau 84,1% yang menjawab setuju sedangkan pada pertanyaan “Saya memilih untuk membeli emas pada saat harga turun dan menjualnya pada saat harga naik” sebanyak 9 responden atau 10,2% yang menjawab kurang setuju.
4.9 Pengolahan Data
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh pelayanan, promosi dan biaya-biaya terhadap minat jual beli emas di pegadaian syariah cabang setia budi Medan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji korelasi Rank Spearman karena data yang diperoleh adalag berupa data ordinal yang diperoleh dengan pembagian kuesioner dengan jenis skala likert. Uji koefisien korelasi yang dimaksud adalah untuk menguji hubungan dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
4.9.1 Hubungan Antara Minat Jual Beli Emas dengan Pelayanan di Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan
Hipotesis umum menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara minat jual beli emas dengan pelayanan di pegadaian syariah. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel 4.9 diperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000 dengan taraf signifikan 0,05 atau 95%.
Tabel 4.15
Hubungan Antara Minat Jual Beli Emas Terhadap Pelayanan Correlations
Var_Minat Var_Pelayanan
Spearman's rho Var_Minat Correlation Coefficient 1.000 .291**
Sig. (2-tailed) . .000
N 88 88
Var_Pelayanan Correlation Coefficient .291** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 88 88
4.9.2 Hubungan Antara Minat Jual Beli Emas dengan Promosi di Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan
Hipotesis umum menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara minat jual beli emas dengan promosi di pegadaian syariah. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel 4.10 diperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000 dengan taraf signifikan 0,05 atau 95%..
Tabel 4.16
Hubungan Antara Minat Jual Beli Emas Terhadap Promosi Correlations
Var_Minat Var_Promosi
Spearman's rho Var_Minat Correlation Coefficient 1.000 .391**
Sig. (2-tailed) . .000
N 88 88
Var_Promosi Correlation Coefficient .391** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 88 88
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS
4.9.3 Hubungan Antara Minat Jual Beli Emas dengan Biaya-Biaya di Pegadaian Syariah Cabang Setia Budi Medan
Hipotesis umum menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara minat jual beli emas dengan biaya-biaya di pegadaian syariah. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel 4.11 diperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000 dengan taraf signifikan 0,05 atau 95%.
Tabel 4.17
Hubungan Antara Minat Jual Beli Emas Terhadap Biaya-Biaya Correlations
Var_Minat Var_Biaya_Biaya
Spearman's rho Var_Minat Correlation Coefficient 1.000 .415**
Sig. (2-tailed) . .000
N 88 88
Var_Biaya_Biaya Correlation Coefficient .415** 1.000
N 88 88
Sumber: Hasil pengolahan data primer dengan SPSS
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan kolerasi spearman menunjukkan hubungan korelasi cukup yaitu sebesar 0,291 antara minat jual beli emas dengan variabel pelayanan di pegadaian syariah cabang setia budi Medan.
2. Hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan kolerasi spearman menunjukkan hubungan korelasi cukup yaitu sebesar 0,391 antara minat jual beli emas dengan variabel promosi di pegadaian syariah cabang setia budi Medan.
3. Hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan kolerasi spearman menunjukkan hubungan korelasi cukup yaitu sebesar 0,415 antara minat jual beli emas dengan variabel biaya-biaya di pegadaian syariah cabang setia budi Medan.
4. Dari ketiga variabel yaitu pelayanan, promosi dan biaya-biaya pada minat masyarakat terhadap jual beli emas, hubungan yang paling tinggi koefisien korelasinya adalah biaya-biaya. Hal tersebut dikarenakan biaya-biaya pada pegadaian syariah cabang setia budi Medan relatif ringan dan tidak membebankan para nasabah.
6. Berdasarkan tabel dari tabulasi silang pekerjaan dengan pendidikan menunjukkan bahwa 33 responden yang berprofesi sebagai pegawai swasta dengan pendidikan S1 (Sarjana), sedangkan 7 responden yang berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa dengan pendidikan diploma.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya pihak pegadaian syariah harus lebih banyak lagi melakukan sosialisasi tentang investasi dalam bentuk logam mulia, dengan terjun langsung kemasyarakat umum yang belum menjadi nasabah pegadaian syariah.
2. Produk Mulia dapat memberikan nilai lebih bagi masyarakat. Produk mulia yang berupa penjualan logam mulia kepada masyarakat secara tunai dan agunan dengan jangka waktu fleksibel memberikan layanan investasi bagi masyarakat ini harus ditingkatkan sehingga lebih memasyarakat.