• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kadar Hormon Tiroid Anak Penderita Sindrom Nefrotik Sensitif Steroid Dan Sindrom Nefrotik Resisten Steroid Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Tesis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kadar Hormon Tiroid Anak Penderita Sindrom Nefrotik Sensitif Steroid Dan Sindrom Nefrotik Resisten Steroid Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Tesis"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KADAR HORMON TIROID ANAK PENDERITA SINDROM NEFROTIK SENSITIF STEROID DAN SINDROM NEFROTIK RESISTEN STEROID SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHINYA

DAME LAMTIUR SITOMPUL 107103020 / IKA

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK - SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

KADAR HORMON TIROID ANAK PENDERITA SINDROM NEFROTIK SENSITIF STEROID DAN SINDROM NEFROTIK RESISTEN STEROID SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHINYA

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Kedokteran Klinik (Anak) dalam Program Magister Kedokteran Klinik Konsentrasi Kesehatan Anak-Spesialis pada Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara

DAME LAMTIUR SITOMPUL 107103020 / IKA

PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK-SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)
(4)

PERNYATAAN

KADAR HORMON TIROID ANAK PENDERITA SINDROM NEFROTIK SENSITIF STEROID DAN SINDROM NEFROTIK RESISTEN STEROID SERTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

TESIS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, September 2016

(5)
(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur kehadirat TUHAN YME yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.

Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir pendidikan magister Kedokteran Klinik Konsentrasi Ilmu Kesehatan Anak di FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan.

Penulis menyadari penelitian dan penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan masukan yang berharga dari semua pihak di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Pembimbing utama dr. H. Hakimi, Sp.A(K) dan Dr.dr. Oke Rina Ramayani, Sp.A(K), yang telah memberikan bimbingan, bantuan serta saran-saran yang sangat berharga dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian tesis ini.

(7)

Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Anak FK USU yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tesis ini.

3. Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH.M.Hum, serta Rektor Universitas Sumatera Utara sebelumnya: Prof. Dr.dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc(CTM), SpA(K) dan Prof. dr. H. Chairuddin P Lubis,DTM&H, Sp.A(K) dan Dekan FK-USU Dr.dr. Aldy S. Rambe, SpS(K) serta Dekan FK-USU sebelumnya Prof. dr. Gontar A. Siregar, Sp.PD-KGEH, FInaSIM yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti program pendidikan Dokter Spesialis Anak di FK-USU.

4. dr. Muhammad Ali, Sp.A(K), dr. Yazid Dimyati, M.Ked(Ped), Sp.A(K), Dr. dr. Dharma Lindarto, Sp.PD-KEMD, yang telah menguji, memberikan koreksi, saran dan perbaikan pada penulis dalam menyelesaikan tesis ini. 5. dr. Melda Deliana, M.Ked(Ped), Sp.A(K), dr. Siska Mayasari Lubis,

M.Ked(Ped), Sp.A(K) selaku Pengajar dari divisi Endokrinologi yang telah memberikan bimbingan, bantuan serta saran-saran yang sangat berharga kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

6. Seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan sumbangan pikiran dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini.

(8)

Kepada yang sangat saya cintai dan hormati, orang tua saya Bonggal Sibange-bange dan Esti Pasaribu atas pengertian serta dukungan yang sangat besar, terima kasih karena selalu mendo’akan saya. Jasa-jasa nya tidak akan

pernah saya lupakan yang telah membimbing dan membesarkan saya. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada mertua saya dan yang telah banyak membantu saya selama ini dan selalu memberikan dorongan selama mengikuti pendidikan ini. Semoga budi baik yang telah diberikan mendapat imbalan dari TUHAN YME. Terima kasih saya sampaikan kepada suami tercinta Jonson Maruli Pardosi, SE dan anak tersayang Albert Nathanael Pardosi atas segala kesabaran dan dukungan yang diberikan selama ini, semoga apa yang saya peroleh dapat bermanfaat untuk keluarga. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada abang saya Patria WP Sibange-bange, kakak saya Julinda R Sitompul, adek saya Anggiat H Sibange-bange yang telah membantu saya selama ini.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Medan, September 2016

(9)

DAFTAR ISI

Lembaran Persetujuan Pembimbing ii

Lembar Pernyataan iii

2.6. Hubungan kadar hormon tiroid dan sindrom nefrotik 15

2.7. Kerangka Konseptual 21

3.4. Perkiraan Besar Sampel 23

3.5. Metode pengumpulan data 22

3.6. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 23

3.5.1. Kriteria Inklusi 23

3.5.2. Kriteria Eksklusi 23

3.7. Persetujuan / Informed Consent 23

(10)

3.9. Cara Kerja 24

3.10. Alur Penelitian 26

3.11. Identifikasi Variabel 26

3.12. Definisi Operasional 27

3.13. Pengolahan dan Analisis Data 29

BAB 4. HASIL PENELITIAN 30

BAB 5. PEMBAHASAN 34

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN 39

6.1 Kesimpulan 39

6.2 Saran 39

Ringkasan 40

Summary 41

Daftar Pustaka 42

Lampiran

1. Personil Penelitian 45

2. Jadwal Penelitian 46

3. Biaya Penelitian 46

4. Penjelasan dan Persetujuan Kepada Orang Tua 47

(11)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Nilai hormon tiroid normal pada anak 27

2. Tabel 4.1 Karakteristik demografi subjek penelitian 31

3. Tabel 4.2 Perbedaan data laboratorium antara pasien 32

SNSS dan SNRS

4. Tabel 4.3 Faktor risiko yang mempengaruh kejadian 32

(12)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Anatomi kelenjar tiroid 5

2. Gambar 2.2 Sintesis hormon tiroid 7

3. Gambar 2.6 Efek penyakit ginjal kronik pada axis hipotalamus 17

4. Gambar 2.7 Kerangka konseptual 20

5. Gambar 3.9 Alur penelitian 26

6. Gambar 4.1 Grafik scatterplot korelasi albumin dan TSH SNSS 33

(13)

DAFTAR SINGKATAN

SN : Sindrom Nefrotik

SNSS : Sindrom Nefrotik Sensitif Steroid

SNRS : Sindrom Nefrotik Resisten Steroid

T3 : 3,5,3’,5’-l-tetraidpthyronine T4 : 3,5,3’-l-tetraidpthyronine

TSH : Thyroid Stimulating Hormone

TRH : Thyrotropin Releasing Hormone

WHO : World Health Organization

TBPA : thyroxine-binding prealbumin

TBG : thyroxine-binding globulin

rT3 : reverse T3

IGF-1 : insulin-like growth factor-1

RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat

RB4 : Rawat Inap Terpadu B4

SPSS : Statistical Package for Social Science

SB : Standar Baku

FK : Fakultas Kedokteran

USU : Universitas Sumatera Utara

dr : dokter

M.Ked (Ped) : Magister Kedokteran Pediatrik

SpA(K) : Spesialis Anak Konsultan

BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

PSP : persetujuan setelah penjelasan

BB : berat badan

(14)

DAFTAR LAMBANG

Pa : proporsi yang diteliti

(15)

ABSTRAK

Latar Belakang Anak dengan sindrom nefrotik pada umumnya mengalami hipotiroid subklinikal selama proteinuria meskipun secara klinis eutiroid. Hipotiroid subklinikal didefinisikan dengan adanya peningkatan kadar TSH

dimana kadar triiodothyronine(T3) dan thyroxine(T4) normal. Masih terbatas data

mengenai kadar hormon tiroid pada anak SNSS dan SNRS.

Tujuan Untuk mengetahui kadar hormon tiroid pada anak dengan SNSS dan SNRS.

Metode Penelitian dengan uji potong lintang yang dilaksanakan dari Agustus 2015 hingga Januari 2016 di RSUP Haji Adam Malik, Medan. Subjek merupakan anak usia satu sampai 18 tahun penderita SN dan dilakukan pemeriksaan profil

tiroid pada kedua kelompok. Data dianalisa dengan uji t-Independen untuk

melihat kadar hormon tiroid pada kedua kelompok. Analisa multivariat ancova dilakukan untuk menilai faktor-faktor yang mempengaruhi hipotiroid subklinikal. Hasil Dari 46 sampel yang terdiri dari 23 SNSS dan 23 SNRS ditemukan kondisi hipotiroid subklinikal lebih banyak pada anak SNRS 52% (n=12) dan 30% anak SNSS (n=7). Didapati kadar TSH meningkat signifikan dibandingkan kadar T3 dan T4 pada SNRS dan SNSS. P value < 0,05.

Kesimpulan Dibandingkan kadar T3 dan T4, TSH meningkat signifikan pada anak dengan sindrom nefrotik. Peningkatan kadar TSH lebih umum pada anak dengan SNRS dibandingkan SNSS.

(16)

ABSTRACT

Background Children with Nephrotic syndrome (NS) commonly have a state of subclinical hypothyroidism during proteinuria although they are clinically euthyroid. To date, data comparing thyroid hormone level between children with SSNS and SRNS are still limited.

Objective To compare thyroid hormone level between children with SSNS and SRNS.

Methods A cross-sectional study was conducted on Haji Adam Malik General Hospital from August 2015 to January 2016. Subjects were children aged one to 18 years diagnosed with NS. Serum thyroid profile were collected on both group and analyzed using independent T test. Factors can influence subclinical hypothyroidism in children with SSNS and SRNS analyzed using ancova test. Results There were 46 subjects fulfilled the inclusion and exclusion criteria, 23 were SSNS and 23 others were SRNS. Subclinical hypothyroidism was more common in children with SRNS (63,2%, n=12) than SSNS (36,8%, n=7). Compared to T3 and T4 level, TSH level was elevated significantly on both group. P value less than 0.05.

Conclusions Compared to T3 and T4, TSH was increased more prominently in nephrotic syndrome children. The elevation of TSH level was more common in children with SRNS compared to SSNS.

Referensi

Dokumen terkait

BFPI telah melakukan pengendalian mutu dan keamanan pangan terhadap produk tuna kaleng, dengan menerapkan SMM dan SMKP berdasarkan sistem ISO dan HACCP.. Penilaian

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan di atas dapat dilihat bahwa pada masalah yang pertama meliputi menganalisis dan memahami masalah, merancang dan

Setiap MPL memiliki 3 buah parameter, yaitu koefisien fungsi objektif ( objective function coefficient atau KFO) yang terdapat pada fungsi objektif, serta koefisien teknologi

[r]

hadapi kalangan Yahudi yang menjadikan perjanjian sebagai tipu daya politik, Muh}ammad memahami hal tersebut dan mengambil sikap menunggu serta tidak langsung mengusir

Lahmar dan Benjafaar (2002) membuat model yang sama dengan Balakrisnan et al dengan metode dekomposisi yang terdiri dari dua sub-problem yang saling berkaitan satu sama lain yakni

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Dinnandar (2014) hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis masalah efektif untuk meningkatkan kemampuan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap drainase yang ada sudah tidak mampu menampung debit air yang masuk di saluran tersebut, ini terjadi karena ada