• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Feature “How To Be an Entrepreneur”: Bagaimana Menjadi Entrepreneur Lokal Muda yang Kreatif dan Dukses Dibidang Fashion dan Lifestyle by Gees Handmade Bag T1 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Feature “How To Be an Entrepreneur”: Bagaimana Menjadi Entrepreneur Lokal Muda yang Kreatif dan Dukses Dibidang Fashion dan Lifestyle by Gees Handmade Bag T1 BAB II"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Film

2.1.1 Pengertian Film

Film adalah gambar-hidup yang juga sering disebut movie. Film secara kolektif sering disebut sebagai sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di kenal di dunia para sineas sebagai seluloid.

Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = grhap (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita sebut dengan kamera.

Film adalah sekedar gambar yang bergerak, adapun pergerakannya disebut sebagai intermitten movement, gerakan yang muncul hanya karena keterbatasan kemampuan mata dan otak manusia menangkap sejumlah pergantian gambar dalam sepersekian detik. Film menjadi media yang sangat berpengaruh, melebihi media-media yang lain, karena secara audio dan visual dia bekerja sama dengan baik dalam membuat penontonnya tidak bosan dan lebih mudah mengingat, karena formatnya yang menarik.

(2)

17 2.1.2 Unsur Film

Film memiliki unsur penting di dalamnya untuk membentuk film lebih sistematis dan rinci. Unsur-unsur yang ada di film adalah sebagai berikut:

a. Penulis skenario

Orang yang membuat skrip naskah film, secara mendetail sehingga semua unsur yang terlibat dalam pembuatan film bisa menerjemahkan tugas-tugasnya dengan optimal. Karena dalam skenario harus rinci dan jelas segala bentuk lakuan-lakuan yang harus dilakukan oleh aktor/aktris.

b. Sutradara

Pemegang atau pimpinan dalam pembuatan film dari awal hingga akhir. Sutradara bertanggung jawab atas pengarahan seluruh proses pembuatan film. c. Aktor / Aktris

Pemain dalam sebuah film beserta seluruh lakuan/aktingnya. d. Juru Kamera

Tugasnya adalah mengambil gambar dalam proses pembuatan film. Gambar diambil tentunya atas dasar skenario dan arahan dari sutradara yang merupakan pemimpin dalam proses pembuatan film.

e. Penyuntingan (editing)

Proses penyusunan gambar-gambar film yang dilakukan oleh seorang editor. Proses editing dilakukan setelah seluruh proses pengambilan gambar/film selesai dari awal hingga akhir.

f. Penata Artistik

Terdiri atas penata suara, busana, rias dan setting. Tentu saja penata artistik juga harus dapat mengaktualisasikan apa yang diinginkan oleh tuntutan skenario.

g. Produser

(3)

18 2.2 Film Feature

Film Feature merupakan pengembangan dari berita teks feature, dikatakan bahwa para ahli jurnalistik belum ada kesepakatan mengenai batasan feature. Masing-masing ahli memberikan rumusannya sendiri tentang feature. Jadi tidak ada rumusan tunggal tentang pengertian feature. Yang jelas feature adalah salah satu bentuk karya jurnalistik, namun tidak selalu menggunakan rumus 5W + 1H. Dalam suatu feature satu pokok bahasan boleh disajikan dengan merangkai beberapa format program sekaligus. Beberapa format program tersebut misalnnya wawancara. Film feature juga dikatakan sebagai film semi dokumenter. Keakuratan data tidak perlu dipertanyakan, karena dalam film feature terdapat unsur film dokumenter yang menyajikan bukti nyata, aktual, dan faktual. Namun film feature juga mengandung unsur-unsur penting yang membedakan dengan film dokumenter yaitu kreatifitas, informatif, menghibur dan subyektif.

Film feature juga memiliki keunggulan, dan keunggulan tersebut menjadi ciri-ciri yang khas dari film feature. (Romli, 2005)

a. Proses jalan ceritanya cenderung vertikal dan mendalam b. Mengungkap gambaran kualitatif (bergradasi dan khas) c. Diramu dalam satu topik yang riil (real life)

d. Menggambarkan suatu kehidupan dalam satu episode e. Jalan ceritanya relatif dapat ditebak

f. Diolah dengan sasaran untuk mengubah sikap audience

(4)

19 2.3 Angle Kamera

Adapun beberapa teknik untuk pengambilan gambar atau video, berikut teknik-teknik yang sering di gunakan:

1. Camera Angle

a. Bird Eye View

Pengambilan gambar yang dilakukan dari atas di ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak di bawah begitu kecil

b. High Angle

Teknik pengambilan gambarnya dengan sudut pengambilan gambar tepat diatas objek, pengambilan gambar yang seperti ini memilki arti yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.

c. Low Angle

Pengambilan gambar teknik ini yakni mengambil gambar dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan kebalikan dari high angle. Kesan yang di timbulkan yaitu keagungan atau kejayaan. Biasanya teknik ini sering di gunakan untuk membuat sebuah karakater monster atau manusia raksasa.

d. Eye Level

Pengambilan gambar ini dengan sudut pandang sejajar dengan mata objek,tidak ada kesan dramatik tertentu yang di dapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata seseorang yang berdiri. e. Frog Level.

Sudut pengambilan ini di ambil sejajar dengan permukaan tempat objek menjadi sangat besar.

2. Frame Size

a. Extreem Close-up [ECU]

(5)

20

b. Big Close-up[BCU]

Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek. Fungsi untuk menonjolkan ekpresi yang di keluarkan oleh objek.

c. Close-up[CU]

Ukuran gambar hanya sebatas dari ujung kepala hingga leher. Fungsinya untuk memberi gambaran jelas tentang objek.

d. d.Medium Close-up[MCU]

Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada. Fungsinya untuk mempertegas profil seseorang sehingga penonton jelas.

e. Mid Shoot[MS]

Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang.

Fungsinya memperlihatkan sosok objek secara jelas.

f. Kneel Shoot[KS]

Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut.

Fungsinya hampir sama dengan Mid Shoot. g. Full Shoot[FS]

Pengambilan gambar penuh dari kepala hingga kaki.

Fungsinya memeperlihatkan objek beserta lingkungannya. h. Long Shoot [LS]

Pengambilan gambar lebih luas dari pada Fool Shoot.

Untuk mnujukan objek dengan latar belakangnya.

i. Extreem Long Shoot [ELS]

Pengambilan gambar melebihi long Shoot,menampilan linkungan si objek secara utuh. Untuk menunjukkan objek tersebut bagian dari lingkungannya.

j. 1Shoot

Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan seseorang atau benda dalam frame.

k. 2 Shoot

(6)

21 l. 3.Shoot

Pengambilan gambar 3 objek untuk memperlihatkan 3 orang yang sedang mengobrol.

m. Group Shoot

Pengambilan gambar sekumpulan objek untuk memperlihatkan adegan sekelompok orang dalam melakukan aktifitas.

3. Moving Camera

a. Zooming[In/out]

Gerakan yang dilakukan oleh lensa kamera mendekat maupun menjauh objek,gerakan ini merupakan fasilitas yang di sediakan oleh kamera vidio, dan kameramen hanya mengoperasikannya saja.

b. Panning[left/Right]

Yang di maksud gerakan panning yakni kamera bergerak dari tengah ke kanan atau dari tengah kekiri,namun bukan kameranya yang bergerak tapi tripodnya yang bergerak sesuai arah yang di inginkan

c. Tilting[Up/Down]

Gerakan Tilting yaitu gerakan keatas dan kebawah,masih menggunakan tripod sebagai alat bantu agar hasil gambar yang di dapatkan memuaskan dan stabil.

d. Dolly[In/Out]

Gerakan yang di lakukan yaitu gerakan maju mundur,hampir sama dengan gerakan Zooming namun pada Dolly yang bergerak adalah tripod yang telah di beri roda dengan cara mendorong tripod maju ataupun menariknya mundur.

e. e.Follow

Pengambilan gambar di lakukan dengan cara mengikuti objek dalam bergerak searah.

(7)

22

Framing adalah gerakan yang di lakukan oleh objek untuk memasuki [in] atau keluar [out] framing shot.

g. Fading [In/Out]

Merupakan pergantian gambar secara perlahan-lahan.

Apabila gambar baru masuk mengantikan gambar yang ada di sebut fade in,sedangkan jika gambar yang ada perlahan-lahan menghilang dan di gantikan gambar baru di sebut fade out.

h. Crane Shoot

(8)

23 2.4 Kerangka Pikir

Fakta:

1. Semakin bertambahnya entrepreneuri muda, termasuk di kota Salatiga 2. Belum ada produksi media inspirasi berbentuk audio-visual tentang

entrepreneur di Salatiga

Hasil:

Publikasi Feature “How To Be An Entrepreneur: Gees Handmade”

1. Mengunggah video ke dalam situs Youtube. Dan menyebarkan link di jejaring sosial

2. Menyerahkan video dalam bentuk keping DVD kepada pihak Gees Handmade

3. Pemutaran video oleh Gees Handmade kepada para customer atau follower-nya

Tujuan:

1. Memberikan inspirasi tentang kehidupan seorang entrepreneur kepada masyarakat luas terlebih kalangan anak muda

Masalah:

Bagaimana memberikan media inspirasi tentang menjadi entrepreneur muda/pemula di Salatiga yang sukses dan kreatif?

Gambar

Gambar diambil tentunya atas dasar skenario dan arahan dari sutradara yang
Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada.
gambar secara

Referensi

Dokumen terkait

1) Pengertian audit pemasaran menurut Bayangkara (2008:115) menyatakan bahwa Audit pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis, independen, dan dilakukan

Setelah dilakukan revisi hasil dari uji coba kelompok kecil, selanjutnya bahan ajar dapat di gunakan pada uji coba kelompok besar. Dalam hal ini kelompok besar adalah

Data data hasil perhitungan diatas digunakan untuk menghitung besar tegangan pada ujung beban dan tegangan pengiriman, besar jatuh tegangan, rugi daya pada kawat

Pertama, pada dinding ge- ser dengan tulangan ringan respons beban perpindahan hampir mendekati uji eks- perimental akan tetapi pada perambatan retaknya sangat berbeda

Peran faktual ini dilaksanakan oleh LPKA dengan didasarkan pada adanya fakta anak pidana yang ditempatkan di dalam LPKA. Seluruh anak bermasalah hukum tersebut

Dalam kasus yang saya temukan dalam koran ini tentang Massa yang tergabung dalam Majelis Silahturahmi Umat Islam Bersatu berunjuk rasa di jalan lingkar utara,

Paradigma Baru Pendidikan Matematika, Makalah disajikan dalam workshop forum komunikasi Sekolah Inovasi Tapin: Tapin.. ________.2005.Pendidikan Matematika Realistik dan

Sehingga hal tersebut membuat terkecohnya pelanggan yang sebelumnya telah berlangganan memilih barang atau jasa dari produsen yang memiliki merek terkenal kepada merek