• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KTP 0907387 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KTP 0907387 Chapter3"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Sanjaya Nurcahya, 2016

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penilitian merupakan faktor yang sangat penting dalam

menentukan keberhasilan penelitian. Sejalan dengan itu menurut Ali (1987,

hlm 121) “metode penelitian sebagai suatu cara untuk memperoleh

pengetahuan atau memecahkan sesuatu permasalahan yang dihadapi”.

Metode penelitian dapat terdiri dari 2 metode yaitu metode penelitian

kualitatif dan metode penelitian kuantitatif. Sedangkan metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan

jenis Kuasi eksperimen. Pengertian kuasi eksperimen menurut Ali (1992, hlm

140) bahwa: “Kuasi eksperimen hampir mirip dengan eksperimen yang sebenarnya. Perbedaannya terletak pada penggunaan subyek yaitu pada kuasi

eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan

menggunakan kelompok yang telah ada (intact group).”

Ini yang menjadi dasar dalam pemilihan metode kuasi eksperimen

dibandingkan eksperimen penuh. yang sudah pemilihan sampel yang telah

ada dalam bentuk kelompok-kelompok yang telah ada berupa kelas didalam

sekolah. Kelas-kelas dibagi menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk

selanjutnya diberi perlakuan yang berbeda untuk dapat mendapatkan hasil

(2)

Sanjaya Nurcahya, 2016

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini memiliki beberapa variabel penelitian seperti yang

dituturkan. Hal ini merujuk pada pendapat Arikunto (2010, hlm 163) yang

mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:” variabel yang mempengaruhi

disebut variabel penyebab, variabel bebas atau variabel akibat, sedangkan

variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel tegantung, variabel

terikan, atau dependent variabel.”

Penelitian ini menggunakan Kuasi eksperimen dengan maksud

mencari perbedaan variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikatnya.

Tabel 3.1. Keterkaitan Antar Variabel

Variabel terikat menjadi dasar perbandingan untuk variabel bebas.

Untuk mencari perubahan yang di akibatkan variabel eksperimen

dibandingkan pengaruh pada kelas kontrol.

Desain pretest and posttest control group design, yang digunakan

dalam penelitian metode kuasi eksperimen ini. Kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dipilih dan untuk setiap kelompok diadakan pretest dan

posttest. Desain yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

T1 = pre-test untuk kelompok eksperimen dan kontrol

Variabel Terikat hasil belajar

kognitif (Y) Variabel Bebas

Media stop motion(X1) (X1Y)

Media presentasi aplikasi Prezi (X2) (X2Y)

(3)

Sanjaya Nurcahya, 2016

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

T2 = post-test untuk kelompok eksperimen dan kontrol

X1 = perlakukan untuk kelompok eksperimen X2 = perlakukan untuk kelompok kontrol

Gambar 3.1 Desain Pretest-Posttest Sumber : Ali (1992:146)

Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

menetapkan kelompok mana yang akan dijadikan sebagai kelompok

eksperimen dan sebagai kelompok kontrol. Kelompok yang mempergunakan

media stop motion dipergunakan sebagai kelompok eksperimen, sedangkan

kelompok yang mempergunakan media presentasi aplikasi Prezi.

B. Populasi dan Sampel

1) Populasi

Populasi menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, hlm 37) adalah

“Populasi adalah wilayah generlisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”

Populasi dari penelitian ini yaitu di SMA Negeri 10 Garut kelas XI

MIA. Di ambil jumlah 5 kelas dengan murid 155 dengan jumlah

laki-laki 56 dan perempuan 99 pengambilan populasi ini karena memiliki

jumlah mata pelajaran sama antar kelas dan pada jurusan MIA. Maka

dari itu dianggap kelas-kelas diangkatan ini memiliki perlakuan yang

(4)

Sanjaya Nurcahya, 2016

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperkuat dengan tidak adanya peringkat prestasi kelas atau kelas

unggulan.

2) Sampel

Sampel haruslah mewakili populasi sesuai yang di ungkapkan

Arikunto dalam Riduwan dan Kuncoro (2008, hlm 71): “Sampel adalah

bagian dari (sebagian atau wakil populasi)”

Salah satu syarat dalam penarikan sampel adalah bahwa sampel

itu harus bersifat representatif, artinya sampel yang ditetapkan harus

mewakili populasi. Sifat dan karakteristik populasi harus tergambar

dalam sampel.

Dalam penelitian ini setiap kelompok/kelas dianggap memiliki

representatif dikarnakan sifat kelas pada sekolah misalkan setiap kelas

dibatasi jumlah muridnya, mendapatkan guru yang sama dan bentuk

ruangan serta fasilitas yang relatif sama.

Sedangkan jumlah sampel berpatokan pada pendapat yang

dikemukakan oleh Arikunto (2010, hlm 175) bahwa

untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya lebih kecil dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjek lebih besar dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25% atau lebih, tergantung pada besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.

Dari hal tersebut bila dianalogikan kelas dengan jumlah murid

yang sama. Maka kita tinggal melihat 10-15% atau 20-25% dari kelas X

(5)

Sanjaya Nurcahya, 2016

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

eksperimen dan kontrol. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas

XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 5 sebagai kontrol

SMA Negeri 10 Garut.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian sangat menentukan

penelitian ini dapat melihat fakta yang ada dengan baik, sejalan dengan

yang dikemukakan Sudjana dan Ibrahim (2007, hlm 97): “keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data

yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan

menguji hipotesis melalui instrumen.”

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu ingin mengetahui

Efektivitas media pembelajaran Animasi stop montion dibandingkan

media presentasi aplikasi Prezi terhadap hasil belajar ranah kognitif di

Kelas X SMA Negeri 10 Garut Kabupaten Garut, maka teknik

pengumpulan data yang relevan dengan tujuan di atas adalah berupa tes

hasil belajar ranah kognitif. Penggunaan tes hasil belajar ini

dimaksudkan untuk mengetahui daya serap atau kemampuan ranah

kognitif sebagai hasil belajar dari proses pemberian perlakuan berupa

Media Pembelajaran. Menurut Sudjana (1989, hlm 100) instrumen tes

adalah “alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan

jawaban–jawaban yang diharapkan, baik secara tertulis maupun secara

(6)

Sanjaya Nurcahya, 2016

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen tes hasil belajar yang akan digunakan dalam penelitian

ini berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda (multiple choice) dengan

empat alternatif jawaban, penilaian jawaban benar diberi nilai 1 dan

jawaban salah diberi nilai 0. Instrumen diuji cobakan pada kelas XI MIA

4. Data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest diolah dan dianalisa

dengan menggunakan uji validitas, reabilitas, tingkat kesukaran, dan

daya pembeda.

1) Uji Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengukur tingkat valid

instrumen penelitian. Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto (2010),

bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid

atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang

kurang valid berarti memiliki validitas rendah.”

Maka digunakan rumus korelasi product moment yang

dikemukakan oleh Pearson, yaitu sebagai berikut:

1) Mencari harga korelasi menurut dalam Arikunto (2010, hlm 213)

dengan rumus sebagai berikut:

(7)

Sanjaya Nurcahya, 2016

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

R : Koefisien Korelasi

X : Jumlah skor dari tiap item

Y : Jumlah skor total seluruh item

N : Jumlah Responden

2) Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut pendapat Arifin (1991, 122) bahwa:

Reliabilitas (keandalan) setiap butir tes adalah tingkat / derajat konsistensi tes yang bersangkutan. Dengan kata lain, keandalan berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes / alat ukur teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Suatu tes dapat dikatakan andal jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan berbeda.

Hal ini dilakukan untuk melihat tingkat kepercayaan terhadap

instrumen media. Pengujian reliabilitas dalam penelitian dilakukan

dengan menggunakan rumus Spearman Brown teknik belahan awal dan

akhir dalam Arikunto (2010, hlm 226) sebagai berikut:

X ( )

{ ( ) }

Pedoman dari Sugiyono (2000, hlm 109):

pemberian interpretasi terhadap reliabilitas (α) pada umumnya

digunakan patokan sebagai berikut: 1) Reliabilitas (α) uji coba

(8)

Sanjaya Nurcahya, 2016

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memiliki reliabilitas tinggi; 2) Reliabilitas (α) uji coba kurang

dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas kurang (un-reliable).

3) Tingkat Kesukaran (TK)

Taraf kesukaran soal adalah besaran kesanggupan siswa

menjawab soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan

juga tidak terlalu mudah. Sedangkan hasil analisis terhadap butir soal

digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran suatu soal dipakai

sebagai instrumen penelitian, untuk selanjutnya untuk mengetahui soal

mana yang layak dipakai dan soal mana yang akan diganti atau dibuang.

Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat yaitu:

indeks kesukaran, yang mana digunakan rumus:

Ket: (Arikunto, 2010, hlm 213)

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar

N = Jumlah siswa seluruhnya

Dalam menghitungnya digunakan rentang atau patokan sebagai

berikut:

: Soal terlalu mudah

0.20 < P < 0.80 : Soal dianggap baik untuk kepentingan penelitian

: Soal terlalu sulit N

B P

80 . 0  P

(9)

Sanjaya Nurcahya, 2016

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria untuk penafsiran tingkat kesukaran adalah sebagai

berikut: “(-) Soal dengan I = 0,10 sampai 0,30 adalah soal sukar; (-) Soal dengan I = 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang; (-) Soal dengan I = 0,70

sampai 1,00 adalah soal mudah”

4) Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan

persamaan:

(Arikunto, 2010, hlm 213)

DP : merupakan Indeks daya pembeda

a

B : banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal

dengan benar.

b

B : banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab

soal dengan benar.

a

J : merupakan banyaknya peserta tes kelompok atas.

b

J : banyaknya peserta tes kelompok bawah.

Kriteria indeks daya pembeda adalah sebagai berikut:

0,00 – 0,19:

tidak baik, harus dibuang

(10)

Sanjaya Nurcahya, 2016

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5) Laporan Hasil Uji Coba Instrumen

a) Uji Validitas

Uji validitas ini digunakan rumus Product Moment,

diperoleh data dari hasil SPSS sebagai berikut:

Tabel 3.2. Validitas Uji Coba Instrumen

total total

A Pearson Correlation .522** N Pearson Correlation .691** Sig. (2-tailed) .003 Sig. (2-tailed) .000

N 30 N 30

B Pearson Correlation .194 O Pearson Correlation .569** Sig. (2-tailed) .304 Sig. (2-tailed) .001

E Pearson Correlation .245 R Pearson Correlation .570** Sig. (2-tailed) .192 Sig. (2-tailed) .001

(11)

Sanjaya Nurcahya, 2016

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N 30 N 30

L Pearson Correlation .594** total Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) .001 Sig. (2-tailed)

N 30 N 30

M Pearson Correlation

.060 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Sig. (2-tailed) .753 **. Correlation is significant at the

0.01 level (2-tailed).

N 30

Sarat dikatakan soal yang Valid adalah rhitung > rtabel. rtabel

yang dapat dari n=30 adalah 0,374. Maka terdapat 4 soal yang

tidah valid yaitu 2, 5, 6, dan 13

b) Uji Reliabilitas

Untuk mengukur reliabilitas digunakan SPSS dari uji coba

didapat data sebagai berikut:

Hasil ujicoba reliabilitas diperoleh indeks sebesar 0.780.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dilihat

(12)

Sanjaya Nurcahya, 2016

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tesebut dapat dikatakan bahwa item yang digunakan cukup

reliabel.

c) Tingkat Kesukaran

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar N = Jumlah siswa seluruhnya

Tabel 3.3. Tingkat Kesukaran

(13)

Sanjaya Nurcahya, 2016

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 24 8 0.266667 BAIK

Butir soal yang dipergunakan pada instrumen penelitian

sepenuhnya harus diganti atau direvisi apabila memiliki indek

tingkat kesukaran kurang dari 0,30. Butir soal diperbaiki item

pengecohnya apabila memiliki indek tingkat kesukaran lebih

dari 0,70. Penjelasan lebih lanjut tercantum dalam lampiran.

d) Uji Daya Beda

Tabel 3.4. Uji Daya Pembeda instrumen

No Ba Bb Ba-Bb Indeks Tafsiran

1 12 5 7 0.86 SANGAT KUAT

2 2 0 2 0.25 RENDAH

3 12 3 9 1.11 SANGAT KUAT

4 13 5 8 0.99 SANGAT KUAT

5 15 13 2 0.25 RENDAH

6 14 14 0 0.00 SANGAT RENDAH

No Ba Bb Ba-Bb Indeks Tafsiran

7 10 4 6 0.74 KUAT

8 14 4 10 1.23 SANGAT KUAT

9 13 4 9 1.11 SANGAT KUAT

10 12 3 9 1.11 SANGAT KUAT

11 9 2 7 0.86 SANGAT KUAT

12 10 3 7 0.86 SANGAT KUAT

13 14 14 0 0.00 SANGAT RENDAH

14 11 3 8 0.99 SANGAT KUAT

15 13 4 9 1.11 SANGAT KUAT

16 10 3 7 0.86 SANGAT KUAT

17 8 0 8 0.99 SANGAT KUAT

18 9 2 7 0.86 SANGAT KUAT

19 10 3 7 0.86 SANGAT KUAT

(14)

Sanjaya Nurcahya, 2016

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

21 11 5 6 0.74 KUAT

22 11 3 8 0.99 SANGAT KUAT

23 10 3 7 0.86 SANGAT KUAT

24 8 0 8 0.99 SANGAT KUAT

Butir soal yang dipergunakan pada instrumen penelitian

sepenuhnya harus diganti atau direvisi, apabila memiliki indeks daya

pembeda < 0, dan jika memiliki indeks daya beda > 0 maka

dikategorikan cukup. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka diambil

soal-soal yang memenuhi persyaratan, dari total 24 soal yang

diujicobakan hanya diambil 20 soal yang akan digunakan dalam

pelaksanaan eksperimen.

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini akan diolah dan dianalisis

menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas untuk mengetahui data

tersebut bisa di olah ke tahap selanjutnya. Data yang ada di analisis

menggunakan uji t satu arah kanan dan analisis komperatif dua sampel

independen.hal ini dilakukan untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan

permasalahan penelitian serta menguji hipotesis, sehingga dapat

menggambarkan apakah hipotesis penelitian tersebut diterima atau

ditolak.

Data dioleh dengan menggunakan bantuan software komputer

(15)

Sanjaya Nurcahya, 2016

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data adalah

sebagai berikut:

1) Rumusan masalah pertama

a) Perhitungan gain atau selisih dari pretest dan posttest dari kelas

eksperimen

b) Menguji normalitas data yang diolah menggunakan SPSS.

c) Uji hipotesis menggunakan uji t satu arah kanan

2) Rumusan masalah kedua

a) Perhitungan gain atau selisih dari pretest dan posttest dari kelas

kontrol.

b) Menguji normalitas data yang diolah menggunakan SPSS.

c) Uji hipotesis menggunakan uji t satu arah kanan

3) Rumusan masalah pertama

a) Perhitungan gain atau selisih dari pretest dan posttest dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

b) Menguji normalitas dan homogentitas data yang diolah

menggunakan SPSS.

c) Uji hipotesis menggunakan uji t dua arah.

E. Prosedur Penelitian

Persiapan

Studi pustaka

Menentukan sekolah

Meminta iji

Pelaksanaan

Memberikan tes awal

Memberikan

Tahap Akhir

(16)

Sanjaya Nurcahya, 2016

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar. 3.3 Prosedur Penelitian

1) Tahap Persiapan

Kegiatan dalam tahap persiapan meliputi:

a) Studi pustaka atau literatur, dilakukan untuk memperoleh teori

yang akurat mengenai permasalahan yang akan dikaji. Baik dari

segi pembelajaran, metodologi, maupun permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian.

Mengevaluasi instrumen

(17)

Sanjaya Nurcahya, 2016

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat pelaksanaan

penelitian.

c) Menghubungi pihak sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan

untuk meminta kesediaan diadakan penelitian.

d) Studi pendahuluan ke lokasi penelitian untuk mengetahui keadaan

sekolah sebagai populasinya, dan keadaan siswa sebagai

sampelnya.

e) Menyusun proposal penelitian dan mengajukannya ke tim skripsi.

f) Menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

skenario pembelajaran sesuai dengan pembelajaran pendidikan

literasi media.

g) Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen penelitian berupa tes

bentuk soal pilihan ganda.

h) Menganalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat

kesukaran instrumen penelitian dan kemudian melakukan revisi

terhadap instrumen penelitian yang kurang sesuai.

2) Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi:

a) Memberikan tes awal (pretest) kepada siswa yang dijadikan

sampel untuk mengukur kemampuan siswa sebelum diberi

(18)

Sanjaya Nurcahya, 2016

EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menerapkan

pendidikan literasi media dalam pembelajaran IPS.

c) Memberikan tes akhir (postest) untuk mengukur peningkatan

kemampuan siswa setelah diberi perlakuan.

3) Tahap Akhir

Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilakukan antara lain:

a) Mengolah dan menganalisis data hasil pretest dan postest.

b) Membandingkan hasil analisis data instrumen tes sebelum

diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat dan

menentukan apakah terdapat peningkatan kemampuan siswa

setelah diterapkan metode pembelajaran literasi media.

c) Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari

pengolahan data.

Gambar

Tabel 3.1. Keterkaitan Antar Variabel
Tabel 3.2. Validitas Uji Coba Instrumen
Tabel 3.3. Tingkat Kesukaran
Tabel 3.4. Uji Daya Pembeda instrumen

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan hakim yang menyatakan seseorang bersalah atas perbuatan pidana yang dimaksud dalam pasal 13, menentukan pula perintah terhadap yang bersalah untuk

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

posisi fitur pada wajah seperti mata, hidung, dan mulut sehingga peran dari blok pre- processing cukup vital dalam sistem pengenalan wajah yang telah dibuat,

[r]

beberapa jenis tanaman pangan yang ternyata dapat mengandung racun alami, walaupun.. dengan kadar yang

Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah sudah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2008, sehingga untuk dapat dicairkan perlu

Buku teks pelajaran wajib berisi dan menuntut peserta didik mengeksplorasi sekurang-kurangnya teks-teks fungsional serta monolog sangat pendek dan sederhana untuk

Jika panjang gelombang jauh lebih dari pada ukuran atom atau konstanta kisi kristal maka tidak akan terjadi peristiwa difraksi karena sinar akan dipantulkan sedangkan jika