• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kekasaran Permukaan Bahan Semen Ionomer Kaca Setelah Perendaman Dalam Obat Kumur Beralkohol Se 30, 60 dan 90 Detik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kekasaran Permukaan Bahan Semen Ionomer Kaca Setelah Perendaman Dalam Obat Kumur Beralkohol Se 30, 60 dan 90 Detik"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Semen Ionomer Kaca (SIK) dikembangkan oleh Wilson dan McLean pada Laboratorium Kimia Pemerintah di Inggris pada tahun 1972. Semen Ionomer Kaca merupakan kelompok semen gigi berbasis air, terdiri atas semen silikat, semen seng fosfat dan semen seng polikarboksilat. Semen Ionomer Kaca adalah bahan restorasi yang ideal untuk lesi non – karies pada servikal, karena bersifat adhesif dan beban yang kecil.2 Semen Ionomer Kaca terdiri atas kalsium, bubuk alumino silikat (base) dan larutan kopolimer atau homo asam akrilik (asam).2,3,11

2.1 Semen Ionomer Kaca (SIK) 2.1.1 Sifat Dan Struktur Umum SIK

Semen Ionomer Kaca tersedia dalam dua jenis yaitu jenis konvensional dan modifikasi. Semen Ionomer Kaca konvensional terdiri atas fluoroaluminosilicate glass, biasanya dalam garam strontium atau kalsium, dan cairan asam polialkenoat,

seperti asam poliakrilat, maleat, itakonat dan trikarbalillik. Bahan konvensional dibuat dengan reaksi unsur asam antara cairan asam dan bubuk. Modifikasi adalah perbaikan sifat fisik dan mengurangi sensitifitas air dari bahan konvensional yang di kembangkan menjadi resin-modified glass ionomer cements. Bahan ini mengandung resin yang dapat berpolimerisasi, biasanya hydroxyethylmethacrylate (HEMA), dan memiliki reaksi pengerasan tambahan dari polimerisasi resin yang dapat berupa self-cure atau light-self-cure.2,11

(2)

2.1.2 Komposisi Semen Ionomer Kaca (SIK)11 SIK terdiri atas:

Bubuk : merupakan asam larut air kalsium aluminosilikat yang mengandung fluor. Terdiri atas silika, alumina, kalsium fluorida, oksida metal dan metal fosfat pada suhu 1100-1500ºC.

Fungsi komponen SIK:

1) Alumina (Al2O3) : meningkatkan opasitas 2) Silika (SiO2) : meningkatkan translusensi

3) Fluorida: antikariogenik, meningkatkan translusensi, working time, strength 4) Kalsium fluorida (CaF2): meningkatkan opasitas

5) Aluminium fosfat: menurunkan melting time (waktu mencair), meningkatkan translusensi

6) Kriolit (Na3AlF6): meningkatkan translusensi 7) Ion Na, K, Ca, Sr

Fungsi komponen semen ionomer kaca terdiri atas asam poliakrilat dengan konsentrasi sekitar 50%. Asam poliakrilat yang bertindak sebagai ko-polimer dengan asam lain seperti asam itakonat, maleat, dan trikarboksilat. Asam polielektrolitik semen ionomer kaca disebut asam polialkenoat.

2.1.3 Klasifikasi Semen Ionomer Kaca (SIK)

Istilah semen ionomer kaca harus diterapkan hanya untuk bahan yang melibatkan signifikasi asam - reaksi dasar sebagai bagian dari pengaturan reaksi dan menunjukkan fluorida yang rilis. Dalam beberapa definisi, ada sejumlah aplikasi untuk semen dan mereka dapat di klasifikasikan sebagai berikut:

Tipe I : perekat mahkota, jembatan dan breket ortodontik (luting cement) Tipe II a : semen restorative estetik

b : semen restorative reinforced

Tipe III : semen pelapis, basis (lining dan base cement)

Struktur kimia dasar ketiga kelompok pada dasarnya sama, tetapi memiliki powder/liquid ratio dan ukuran partikel powder yang berbeda untuk menunjang

(3)

menarik sehingga ikatan adhesi mereka ke enamel dan dentin, rilis ion fluorida selama periode waktu yang lama adalah biokompatibel dan memiliki koefisien ekspansi termal yang sama sebagai struktur gigi.2

Setiap semen harus dinilai untuk biokompatibilitas, keamanan, dan efektivitas. Idealnya semen tidak menyebabkan kerusakan pada gigi, memiliki ke cocok sifat fisik tujuan penggunaannya, dan menyediakan sifat pasif atau aktif (bioaktif), sehingga tubuh tidak harus mengakui benda asing, sehingga penyembuhan luka pada jaringan dapat dimulai sesegera mungkin. Semen gigi adalah bahan yang mengatur intraoral dan biasanya digunakan untuk penambal gigi dan prosthesis. Mereka diklasifikasikan menurut reaksi komponen kimia utama mereka.3

1). Semen ionomer kaca konvensional

Semen ionomer kaca konvensional pertama kali diperkenalkan pada tahun 1972 oleh Wilson dan Kent. Bahan ini berasal dari asam polialkenoat cair seperti asam poliakrilat dan komponen kaca yang biasanya adalah fluoroalumino silikat. Reaksi asam basa terjadi saat powder dan liquid dicampur menjadi satu.

2). Resin-modified glass ionomer cement

Resin-Modified Glass ionomer cement mengkombinasikan reaksi asam-basa

ionomer kaca tradisional dengan reaksi polimerisasi amine-peroksida (self-cured). Sistem light-cured ini telah dikembangkan dengan menambahkan kelompok methacrylate fungsional yang dapat dipolimerisasi dengan photo-initiator pada

formulasi ini. Dikembangkan pada tahun 1992 resin-modified glass ionomer cement dalam bentuk paling sederhana adalah semen ionomer kaca yang mengandung sedikit komponen resin larut dalam air, yang dapat dipolimerisasi. Bahan yang lebih rumit telah dikembangkan dengan memodifikasi asam polialkenoat dengan rantai samping yang dapat dipolimerisasi menggunakan mekanisme light-cured dengan adanya photo initiators, namun pengerasan tetap terjadi melalui reaksi asam-basa.

3). Metal-reinforced glass ionomer cements

Metal-reinforced glass ionomer cements pertama kali diperkenalkan pada

(4)

meningkatkan kekuatan fisik semen dan memberikan radiopasitas. Selanjutnya, partikel perak dilelehkan menjadi serpihan-serpihan seperti kaca, dan sejumlah produk kemudian muncul dimana kandungan campuran amalgam telah ditetapkan untuk memperbaiki keluhan sampai tingkat yang dikatakan menghasilkan sifat mekanis optimum untuk metal-reinforced glass ionomer cement.

2.1.4 Kelebihan Dan Kekurangan Semen Ionomer Kaca (SIK)2,3,11 2.1.4.1 Kelebihan SIK

Sifat signifikan dari glass ionomer adalah adhesi dengan struktur gigi, pelepasan fluorida dalam jangka waktu yang lama, efek minimal terhadap pulpa, biokompatibel, memiliki koefisien ekspansi termal yang lebih kurang sama dengan struktur gigi, sewarna gigi, dan toksisitas yang rendah. Namun, peka terhadap dehidrasi dini pada proses pengerasan, khususnya semen konvensional, dan rapuh/brittle sehingga tidak cocok digunakan pada daerah yang menerima tekanan. Dilihat dari sifat ini, semen ionomer kaca dapat digunakan sebagai bahan fisur sealant, restorasi proksimal anterior, restorasi servikal (baik karies dan non-karies), pada gigi sulung, sebagai pelapis dan semen perekat, dan sebagai bahan band ortodontik dan braket.

2.1.4.2 Kekurangan SIK

(5)

2.1.5 Sifat-sifat SIK2,11

Semen ionomer kaca menunjukkan berbagai sifat dan jelas material yang sangat beragam, yaitu:

a. Adhesi

Adhesi semen ionomer kaca membantu dalam menyediakan pendekatan konservatif untuk restorasi dan perlekatan yang sempurna.

b. Biokompatibilitas

Pengaruh yang merugikan dari semen ionomer kaca pada jaringan hidup adalah minimal. Tidak ada efek sakit disebabkan oleh asam poliakrilat karena merupakan asam lemah, yang menjadi lemah ketika sebagian dinetralkan. Asam ini tidak dapat berdifusi ke dalam tubulus dentin karena berat molekul tinggi dan ikatan rantai yang kuat dan akan mengendap oleh ion kalsium dalam tubulus.

c. Antikariogenik

(6)

d. Estetik

Semen ionomer kaca memiliki derajat translusensi karena kandungan kacanya. Translusensi tergantung pada pembentukannya. Penting untuk dicatat bahwa karena reaksi hidrasi lambat. Translusensi meningkat seiring dengan usia semen. Resistensi terhadap stein sebagian besar tergantung pada permukaan akhir yang baik. Warna tampaknya tidak terpengaruh oleh cairan oral dibandingkan dengan komposit yang cenderung untuk menyerap warna.

e. Stabilitas Dimensi

Pada kelembaban tinggi, semen cenderung menyerap air dan meluas dan pada kelembaban rendah, terjadi penyusutan yang rendah.

f. Ketahanan

Menurut sebuah penelitian, restorasi semen ionomer kaca dievaluasi pada lesi erosi abrasi, 83% menunjukkan ketahanan bahkan setelah 10 tahun . Tingkat kegagalan berkisar 0-70%, yang lebih diukur dari keterampilan dokter dari pada kualitas perlekatan bahan.

g. Kekuatan/Strength

(7)

2.2 Obat Kumur

Obat kumur adalah produk yang berguna untuk meningkatkan oral hygiene, sebagai antiseptik dan produk antiplak yang bersifat bakterisidal terhadap organisme penyebab plak, karies, gingivitis dan halitosis. Disamping itu, obat kumur yang mengandung fluor juga mencegah karies.14 Obat kumur ada yang mengandung alkohol dan non alkohol. Bahan aktif obat kumur yang beredar di pasaran termasuk: timol, eukaliptol, heksitidin, metilsalislat, mentol, klorheksidin glukonat, benalkonium klorida, setilpyridinium klrorida, metilparaben, hidrogen peroksida dan domifen bromida.7

2.2.1 Obat Kumur yang Mengandung Alkohol

Beberapa obat kumur mengandung alkohol yang bekerja sebagai pelarut bagi bahan lainnya, meningkatkan rasa dan sebagai bahan antiseptik.5,7 Dengan konsentrasi 10 sampai 12%, alkohol bekerja sebagai bahan pengawet dan antiseptik. Beberapa obat kumur mengandung 27% alkohol yang bertindak sebagai pembawa aroma. Namun, penambahan alkohol dalam obat kumur dianggap berbahaya untuk kesehatan bagi banyak konsumen dan peneliti.7

Lama dan daya tahan bahan restorasi estetik dalam rongga mulut adalah faktor yang penting dalam pemilihan bahan. Saliva dan bahan makanan dapat mempengaruhi komposit. Obat kumur juga dilaporkan mempengaruhi daya larut beberapa bahan restorasi.5

(8)

mempengaruhi kekasaran bahan restorasi, tetapi faktor lain juga harus dipertimbangkan.9

2.3 Metode Pengukuran Kekasaran Permukaan

Kekasaran permukaan dapat diukur dengan metode sentuhan (contact method) dan metode tanpa sentuhan (non-contact method). Metode sentuhan dilakukan dengan menarik suatu stylus pengukuran sepanjang permukaan. Alat untuk melakukan pengukuran tersebut dinamakan profilometer. Profilometer terdiri dari tracer head dan amplifier. Tracer head terbuat dari stylus intan yang mempunyai radius 0,013 mm. Stylus merupakan peraba dari profilometer yang berbentuk konus ataupun radius. Tracer head dapat digerakkan sepanjang permukaan benda kerja secara manual maupun secara otomatis.12

Permukaan yang tidak teratur akan menyebabkan stylus bergerak. Pergerakan stylus ini akan digambarkan dalam bentuk fluktuasi gelombang elektronik oleh tracer head yang kemudian akan diperbesar oleh amplifier sehingga bentuk kekasaran

permukaan dapat dilihat.12

(9)

2.4 Perubahan kekasaran Permukaan Semen Ionomer Kaca

(10)

2.5 Kerangka Teori

 Type I : Luting crowns, bridges and orthodontic brackets

 Type II a : Aesthetic restorative cements

 Type II b : Reinforced restorative cements

 Type III : Lining cements, Base. • Silika

• Alumina

• Kalsium fluorida • Oksida metal • Metal fosfat

(11)

2.6 Kerangka Konsep

Kekasaran

Permukaan Sifat Fisik

SEMEN IONOMER KACA

Selama 60 detik Perendaman SIK dalam

Obat Kumur yang

Mengandung Alkohol

Gambar

Gambar 1. Stylus Profilometer.12

Referensi

Dokumen terkait

[r]

This step began after finding the result of previous stages (planning, acting, and observing) that were conducted by the teacher and the writer. The reflection covered the

[r]

My own experience of walking The Missing Voice will be the corporeal example I use to interrogate how performance can provoke an awareness of the – my – embodied engagement as

[r]

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang perilaku profil kanal (C) ferro foam concrete terhadap studi kasus variasi beda tinggi (h)

Namun ketika menghubungkan perangkat dengan jarak yang relatif jauh (lebih dari 130 meter) dianjurkan untuk menggunakan kabel STP, karena dengan semakin panjang kabel STP

Perangkat lunak mampu mendukung proses pemahaman untuk setiap prosedur kerja dari algoritma Baby-Step Giant-Step dan Pohlig-Hellman untuk menghitung solusi dari