• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Asimilasi Pemerintah Orde Baru dan Tanggapan Orang-Orang Tionghoa Kristen di Gereja Kristus Tuhan (GKT), 1968-1998

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Asimilasi Pemerintah Orde Baru dan Tanggapan Orang-Orang Tionghoa Kristen di Gereja Kristus Tuhan (GKT), 1968-1998"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

i

KEBIJAKAN ASIMILASI PEMERINTAH ORDE BARU DAN TANGGAPAN ORANG-ORANG TIONGHOA

KRISTEN DI GEREJA KRISTUS TUHAN (GKT), 1968-1998

DISERTASI

Dipertahankan dalam Ujian Terbuka Program Studi Doktor Sosiologi Agama Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana

Dipimpin oleh Rector Magnificus Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D. Salatiga, 11 Mei 2016

Oleh:

(2)

KEBIJAKAN ASIMILASI PEMERINTAH ORDE BARU DAN TANGGAPAN ORANG-ORANG TIONGHOA

KRISTEN DI GEREJA KRISTUS TUHAN (GKT), 1968-1998

DISERTASI

Dipertahankan dalam Ujian Terbuka Program Studi Doktor Sosiologi Agama Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana

Dipimpin oleh Rector Magnificus Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D. Salatiga, 11 Mei 2016

Oleh:

(3)

ii

KEBIJAKAN ASIMILASI PEMERINTAH ORDE BARU DAN TANGGAPAN ORANG-ORANG TIONGHOA KRISTEN DI GEREJA KRISTUS TUHAN (GKT), 1968-1998

Promovendus : Markus Dominggus Lere Dawa

Promotor : Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D.

Kopromotor : Dr. David Samiyono, MTS., MSLS.

Dr. Retnowati, M.Si.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Markus Dominggus Lere Dawa

Kebijakan Asimilasi Pemerintah Orde Baru dan Tanggapan Orang-Orang Tionghoa Kristen di Gereja Kristus Tuhan (GKT), 1968-1998

ISBN : 978-602-6931-35-1

xii + 300 hal. Uk. 15.5x23 cm

Copyright © Markus Dominggus Lere Dawa

Fakultas Teologi

(4)

sejauh ini bersama saya maka disertasi ini tidak akan mungkin terwujud. Kepada kalianlah disertasi ini saya persembahkan.

Akhirnya, terima kasih yang terbesar dan penghargaan yang paling mulia saya berikan kepada Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat saya yang setia, yang dalam kasih karunia-Nya berkenan mengaruniai saya, kesempatan demi kesempatan yang luar biasa untuk menuntut ilmu sampai sejauh ini. Karunia demi karunia ini sungguh tak pernah terbayangkan dan tak pernah terpikirkan sebelumnya. Sungguh besar, bahkan teramat besar. Kepada-Mulah segala puji dan hormat dan kemuliaan kini dan

selama-lamanya. Soli Deo Gloria.

(5)

ii

KEBIJAKAN ASIMILASI PEMERINTAH ORDE BARU DAN TANGGAPAN ORANG-ORANG TIONGHOA KRISTEN DI GEREJA KRISTUS TUHAN (GKT), 1968-1998

Promovendus : Markus Dominggus Lere Dawa

Promotor : Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D.

Kopromotor : Dr. David Samiyono, MTS., MSLS.

Dr. Retnowati, M.Si.

Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Markus Dominggus Lere Dawa

Kebijakan Asimilasi Pemerintah Orde Baru

dan Tanggapan Orang-Orang Tionghoa Kristen di Gereja Kristus Tuhan (GKT), 1968-1998

ISBN : 978-602-6931-35-1

xii + 300 hal. Uk. 15.5x23 cm

Copyright © Markus Dominggus Lere Dawa

Fakultas Teologi

(6)

KATA PENGANTAR

Disertasi ini dapat dikatakan sebagai salah satu pencapaian dari berbagai penelitian yang telah saya lakukan atas orang-orang Tionghoa Kristen di Gereja Kristus Tuhan (GKT) selama lebih dari dua dekade terakhir. Sejak pertama kali mengenal dan bergaul intens dengan mereka semasa studi di sekolah teologi GKT, Sekolah Tinggi Theologi Aletheia (STTA), Lawang, pada kurun waktu 1992-1997, saya sudah menaruh minat yang besar untuk memahami dan mengenal kelompok ini lebih dekat lagi. Hal itu terus saya lanjutkan semasa bertugas sebagai pendeta jemaat GKT Sinai di Kota Batu selama sembilan tahun, 1997-2006. Hasil-hasil penelitian itu sudah saya tuliskan dalam sejumlah tulisan dan sudah dipresentasikan dalam pertemuan-pertemuan pemimpin gerejawi GKT.

Kesempatan studi satu semester di Ecumenical Institute,

Bossey, Switzerland, pada akhir tahun 2005 sampai awal tahun

2006 dan lebih khusus lagi di Temple University, Philadelphia, USA,

pada pertengahan tahun 2006 sampai pertengahan tahun 2008 membawa saya makin dalam berkutat dengan isu-isu yang

dibahas dalam disertasi ini. Semasa di Temple itulah saya mulai

menemukan bahwa sesuatu yang berhubungan dengan operasi kekuasaan negara atas kelompok etnis minoritas dan identitas

sosial-kultural orang-orang Tionghoa Kristen di GKT

merupakan suatu pokok yang perlu dikaji lebih mendalam. Saya mulai menemukan bahwa orang-orang Tionghoa Kristen di GKT bukanlah subjek yang tunduk begitu saja kepada tekanan pemerintah. Dari situ saya kemudian fokus pada strategi-strategi yang dipergunakan orang-orang Tionghoa Kristen di GKT dalam meresponi kebijakan asimilasi Pemerintah Orde Baru, yang disajikan dalam disertasi ini.

(7)

iv

dari segala kekurangan saya dalam disertasi ini, saya

pertama-tama hendak berterima kasih kepada Prof. Dr. Theo Witvliet,

yang telah menolong saya memahami problem orang-orang Tionghoa Kristen di GKT dari sudut pandang etika sosial

ekumenis selama masa studi saya di Ecumenical Institute, Bossey,

Switzerland. Duduk dan berdiskusi dalam kelasnya di Bossey sungguh sebuah pengalaman yang membuka wawasan, memperdalam pengertian dan menginspirasi suatu tindakan.

Ucapan terima kasih selanjutnya saya sampaikan kepada Prof. John C. Raines, Ph.D. dan Bonnie, isterinya, atas semua perhatian, kasih, bantuan dan dorongannya pada saya, baik

semasa studi di Temple University maupun setelah lepas dari sana.

Bagi saya pak Raines dan Ibu bukan sekedar guru namun

sekaligus sahabat dan inspirator yang luar biasa.

Penghargaan setinggi-tingginya saya sampaikan kepada Prof. Pdt. Dr. John A. Titaley, atas bimbingan, bantuan dan inspirasinya baik selama belajar di kelas-kelasnya maupun di luar kelas. Kehangatan dan kesederhanaannya sekaligus perhatian dan kemurahan hatinya kepada saya dan mahasiswa-mahasiswi yang belajar bersama saya di Satya Wacana memberi pelajaran hidup yang amat berharga. Terima kasih saya ucapkan untuk kesediaan-nya menjadi promotor disertasi ini.

Penghargaan dan rasa terima yang mendalam juga saya sampaikan kepada ibu Pdt. Dr. Retnowati dan bapak Dr. David Samiyono atas segala masukan dan bantuannya selama penulisan disertasi ini. Terima kasih atas segala kritik, pandangan dan masukannya selama proses penulisan disertasi ini. Terima kasih pula untuk ibu Dr. Thung Ju Lan, yang telah memberi banyak masukan yang berharga ketika disertasi ini masih berupa sebuah rancangan penelitian.

(8)

Eben Nuban Timo, selaku Kepala Program Studi Doktor Sosiologi Agama atas bantuannya. Juga terima kasih yang sedalam-dalamnya untuk mbak Liana, staf PPS SA, yang selama ini telah memberikan bantuan non-akademik yang luar biasa.

Terima kasih yang setulus-tulusnya saya ucapkan pula kepada Badan Pengurus (BP) Sinode Gereja Kristus Tuhan periode 2005-2013 dan periode 2013-2017 untuk dukungan, dorongan dan bantuan yang telah diberikan. Terima kasih yang khusus saya sampaikan kepada Pdt. Peterus Pamudji, Ph.D. dan Pdt. Budiono Joeng, M.Div., Ketua dan Sekretaris Umum BP Sinode GKT periode 2005-2013 dan Pdt. Kornelius A. Setiawan, D.Th dan Pdt. Suwanton, M.Div., Ketua dan Sekretaris Umum BP Sinode GKT periode 2013-2017, atas bantuan dan perhatian-nya kepada saya selama masa studi dan penelitian ini.

Pun saya ingin berterima kasih untuk semua sahabat dan rekan sepalayanan di Sinode Gereja Kristus Tuhan, yang tidak dapat saya sebut namanya satu demi satu, yang telah banyak membantu saya selama proses penelitian ini.

Terima kasih dan rasa hormat yang besar saya sampaikan kepada Bapak dan Mama, Daniel Lere Dawa dan Elisabeth Laya serta ibu mertua saya yang baik, Ny. Jd. Tjo Ling Hwa. Terima kasih untuk dorongan dan doa-doanya yang tidak pernah putus serta membangkitkan semangat. Dan kepada semua kakak dan adik saya serta seluruh keluarga besar Lere Dawa, yang tersebar di Sumbawa Besar, Malang dan Yogyakarta saya ucapkan juga terima kasih yang sedalam-dalamnya untuk segala dukungan dan doa-doanya bagi saya.

(9)

vi

sejauh ini bersama saya maka disertasi ini tidak akan mungkin terwujud. Kepada kalianlah disertasi ini saya persembahkan.

Akhirnya, terima kasih yang terbesar dan penghargaan yang paling mulia saya berikan kepada Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat saya yang setia, yang dalam kasih karunia-Nya berkenan mengaruniai saya, kesempatan demi kesempatan yang luar biasa untuk menuntut ilmu sampai sejauh ini. Karunia demi karunia ini sungguh tak pernah terbayangkan dan tak pernah terpikirkan sebelumnya. Sungguh besar, bahkan teramat besar. Kepada-Mulah segala puji dan hormat dan kemuliaan kini dan

selama-lamanya. Soli Deo Gloria.

(10)

ABSTRAK

Penelitian ini bermaksud menjawab dua pertanyaan utama yang terkait dengan penerapan kebijakan asimilasi atas orang-orang Tionghoa oleh pemerintah Orde Baru dan respons orang-orang Tionghoa Kristen di Gereja Kristus Tuhan (GKT)

terhadap kebijakan itu. Kedua pertanyaan itu ialah, pertama,

dengan cara-cara bagaimanakah orang-orang Tionghoa Kristen

di GKT merespons kebijakan asimilasi? Kedua, strategi-strategi

apakah yang dipergunakan dalam menghadapi tekanan kebijakan yang bermaksud menghapuskan penanda-penanda budayanya sebagai orang Tionghoa?

Data-data penelitian dikumpulkan dengan metode penelitian dokumen, wawancara atas sejumlah pribadi dan pengamatan terlibat. Data yang terkumpul kemudian dipilah-pilah dan dianalisis menurut kerangka teori tentang perlawanan dari James C. Scott, dengan dibantu oleh sejumlah teori klasik dan kontemporer tentang asimilasi dan teori-teori tentang kebijakan negara terhadap kelompok etnis minoritas.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa orang-orang Tionghoa Kristen di GKT merupakan orang-orang Tionghoa yang memiliki identitas sosial-kultural tersendiri, yang dibentuk oleh pengalamannya sebagai bagian dari gelombang terakhir

pendatang dari Tiongkok dan masuk dalam situasi

kemasyarakatan kolonial pra kemerdekaan Indonesia yang terkotak-kotak oleh ras, budaya dan ideologi politik. Keadaan yang terus berlangsung sampai Indonesia merdeka, diresponi

oleh orang-orang Tionghoa Kristen di GKT dengan

pembentukan suatu identitas sosio-kultural yang khas, yang ditandai oleh kelompok-kelompok jemaat yang dibentuk berdasarkan kesamaan etnis, daerah asal dan bahasa (Mandarin atau dialek). Anggota-anggota jemaat adalah orang-orang Tionghoa berkewarganegaraan asing (WNA). Datangnya

(11)

viii

hadapan penguasa Orde Baru dan representasinya dibangun kesan kuat bahwa mereka tunduk dan telah berasimilasi; dan kedua, di belakang penguasa dan representasinya penanda-penanda ketionghoaan dirinya terus dirawat supaya tidak hilang. Tekanan kuat kebijakan negara dilawan dengan dua strategi

besar. Pertama membangun aliansi strategis dengan orang-orang

Kristen dari etnis lain dalam sebuah inkorporasi etnis yang bersifat lateral. Di dalam kelompok baru ini diperoleh ruang

aman untuk dapat terus melestarikan penanda-penada

ketionghoaanya. Kedua, memanfaat-kan posisi dan peran agama

yang dianutnya dalam kebijakan pembangunan pemerintah Orde Baru. Dengan strategi ini maksud yang mau dicapai oleh kebijakan asimilasi digagalkan. Hasil akhirnya ialah suatu identitas yang dihayati dalam ketegangan, primordial di satu pihak dan nasional di pihak lain. Dari dalam ditekan untuk tetap menjadi Tionghoa sementara dari luar ditekan untuk menjadi

“pribumi.”

Jika agama selama ini dipandang telah memfasilitasi asimilasi orang-orang Tionghoa di Indonesia maka riset ini membuktikan bahwa hal itu tidak sepenuhnya benar. Agama malah dapat berfungsi sebaliknya: memfasilitasi perlawanan. Darinya tampak bahwa di tangan pemeluknya agama dapat dipergunakan sedemikian rupa demi mencapai tujuan-tujuannya yang bersifat sosial, kultural dan politik.

Kata Kunci : Orang-orang Tionghoa Kristen di Gereja Kristus

(12)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... iii

Abstrak ... vii

Daftar Isi ... ix

Daftar Gambar, Peta dan Tabel ... xii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Pertanyaan Penelitian dan Tujuan Penelitian ... 10

C. Fokus dan Ruang Lingkup Penelitian ... 12

D. Metodologi ... 13

E. Garis Besar Isi ... 22

II.KERANGKA TEORETIS ... 25

A. Tinjauan tentang Hasil-hasil studi Mengenai Asimilasi Orang Tionghoa di Indonesia ... 26

B. Definisi-definisi Konseptual ... 39

1. Kebijakan Asimilasi ... 39

2. Identitas Nasional Indonesia ... 41

3. Perlawanan ... 47

C. Asimilasi dan Teori-teori tentang Perlawanan terhadap Asimilasi ... 50

1. Teori-teori Klasik tentang Asimilasi dan Perlawanan terhadap Asimilasi ... 51

2. Teori-teori Asimilasi Kontemporer dan Perlawanan terhadap Asimilasi ... 58

3. Teori-teori tentang Kebijakan Negara terhadap Kelompok Etnis Minoritas ... 66

D. Teori Perlawanan Terselubung atau Tersembunyi 73 III. SKETSA ORANG-ORANG TIONGHOA KRISTEN DI GKT SAMPAI TAHUN 1965 ... 85

(13)

x

2. Kategori Orang Tionghoa: Singkheh, Totok,

Peranakan ... 90

3. Kebijakan Pemerintah Kolonial Terhadap

Orang Tionghoa ... 94

4. Orang-orang Tionghoa Kristen di GKT di

Surabaya dan Malang ... 98

B. Periode Pemerintahan Pendudukan Jepang

(1942-1945) ... 109

1. Kebijakan Pemerintahan Pendudukan Jepang

atas Orang Tionghoa ... 109

2. Orang-orang Tionghoa Kristen di GKT pada

Masa Pendudukan Jepang ... 111

C. Periode Negara Indonesia sampai Pemerintahan

Orde Lama (1945-1965) ... 113

1. Kebijakan Umum Pemerintah Indonesia atas

Orang Tionghoa ... 113

2. Masa Konsolidasi Gereja (1945-1950) ... 120

3. Perpecahan dalam Tubuh THKTKH Klasis

Jatim ... 123

4. Memposisikan Diri sebagai Gerejanya

Orang-orang Tionghoa ... 126

D. Penutup ... 132

IV. MENGHADAPI KEBIJAKAN ASIMILASI

PEMERINTAHAN ORDE BARU ... 133

A. Langkah-langkah Menuju Kepada Asimilasi ... 134

1. Perubahan Nama dan Bentuk Gereja ... 134

2. Mengubah Orientasi Pelayanan kepada

Masyarakat dan Bangsa Indonesia ... 138

3. Memeluk Kewarganegaraan Indonesia ... 143

4. Menjadi Warga Negara Indonesia (WNI)

yang Pancasilais ... 149

5. Mempergunakan Bahasa Indonesia ... 155

6. Penutup ... 162

B. Langkah-langkah yang Menyimpang dari Asimilasi

(14)

2. Menjaga Warna Ketionghoaan Kelompok .. 185

3. Penutup ... 218

V. PERLAWANAN, IDENTITAS, AGAMA ... 221

A. Melawan Paksaan untuk Berasimilasi ... 222

1. Membentuk Kelompok Keagamaan Baru ... 222

2. Melawan di Dua Medan ... 226

B. Identitas dalam Ketegangan ... 232

C. Agama sebagai Tembok Pelindung dan Sumber Daya Perlawanan ... 237

D. Penutup ... 245

VI.KESIMPULAN ... 247

DAFTAR PUSTAKA ... 255

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 291

1. Foto Gedung THKTKH Surabaya ... 291

2. Lokasi Gedung THKTKH Surabaya dalam Peta Surabaya tahun 1896... 292

3. Foto Gedung Gereja THKTKH Malang Dulu & Kini... 293

4. Surat Pernyataan Wawancara ... 294

5. Puji-pujian Rohani (PPR) Edisi Revisi 1997 ... 295

6. Puji-pujian Rohani (PPR) Edisi 1966... 296

7. Buku Katekisasi GKT ... 297

8. Buku Kumpulan Nyanyian Kedukaan, Penghiburan dan Pengharapan ... 298

(15)

xii

DAFTAR GAMBAR, PETA DAN TABEL

Gambar 6.1. Lokasi Interaksi dengan Penguasa ... 229

Gambar 6.2. Dinamika Perlawanan di “Ruang Publik

Kita” ... 231

Peta 1. Peta Negara Tiongkok ... 87

Tabel 4.1. Data Mahasiswa Sekolah Tinggi Theologi

Aletheia Angkatan I-XXV Menurut Latar Belakang Gerejanya...141

Tabel 4.2. Pola Penggunaan Bahasa dalam Sidang Sinode

GKT Tahun 1968-1980... 163

Tabel 4.3. Perbandingan Tata Tertib Persidangan... 166

Tabel 4.4. Data Siswa SKA Jember Tahun 1979... 194

Tabel 4.5. Data Pekerja Gerejawi GKT di Enam Jemaat di

Kota Malang dan Surabaya, 1968-1998... 196

Tabel 4.6. Data Pekerja Gerejawi GKT di Jemaat Kediri,

Jember dan Genteng, 1968-1998... 201

Tabel 4.7. Data Pekerja Gerejawi GKT yang

Gambar

Tabel 4.1.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek protektif ekstrak daun sirsak terhadap gambaran histopatologi kerusakan ginjal dan mengetahui hubungan peningkatan dosis

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada Karyawan PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Utara Sektor Pembangkit

Berdasarkan Dokumen Kualifikasi Nomor : 027.2/ 2/ Pokja PKPBLST/ VII/ 2014, t ert anggal 4 Juli 2014 unt uk Pengadaan Perencanaan Pengadaan/ Pembangunan Kapal Penumpang

Pada metodh abstract ini tidak didefinisikan/implementasi metodh BerangkatKerja tersebut (misalkan apakah jalan kaki, naik angkot, naik motor, naik mobil atau dengan cara

Demikian Pengumuman ini agar para peserta Pengadaan barang/jasa tersebut diatas mengetahui, atas perhatiannya disampaikan terima

Dengan dibuatnya Tugas Akhir ini maka akan dapat diprediksi dengan lebih akurat tentang serangan yang mungkin terjadi pada suatu jaringan komputer secara real-time

Tujuan dari penelitian adalah untuk membangun sistem informasi Primata Home Store Samarinda yang dapat mempermudah pihak penjual dalam hal manajemen produk dan

• Dari 2 compartment Melaleuca ini, dalam waktu setahun setelah penglepasan 260 Sycanus (instar ke-4), telah ditangkap kembali 1310 Sycanus dewasa dan dipindahkan ke area