• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGALAMAN SWASTA DALAM IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KESEHATAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI. Dr. Budi Tjahjono. Head of Plant Health Program AAA R&D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGALAMAN SWASTA DALAM IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KESEHATAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI. Dr. Budi Tjahjono. Head of Plant Health Program AAA R&D"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGALAMAN SWASTA DALAM

IMPLEMENTASI PENGELOLAAN KESEHATAN

HUTAN TANAMAN INDUSTRI

Dr. Budi Tjahjono

Head of Plant Health Program AAA R&D

Outline Presentasi

Pendahuluan

- Lokasi Kerja: PT. Riau Andalan Pulp and Paper

- AAA R&D

- HTI Akasia dan Eukaliptus

Sistem Pengelolaan Kesehatan HTI

Organisme Pengganggu di HTI Akasia dan Eukaliptus

Agens Pengendalian Hayati di HTI

(2)

2

APRIL dan PT. RAPP

• Pengembang Hutan Tanaman Industri untuk pulp & paper

• Berbasis di Riau, Sumatra sejak 1993 - 35.000 pekerja/kontraktor

• 300.000+ ha HTI

• 10,5 juta ton kayu / tahun

• 2,65 juta ton pulp / tahun

• 0,75 juta ton kertas / tahun

• Ekspor ke >50 negara

APRIL ASIAN AGRI (AAA) R&D di

Pangkalan Kerinci, Riau

(3)

3

Tim Kesehatan Tanaman:

Team member of Plant Health Program– R&D APRIL Forestry, PT. RAPP

Laboratories

Tissue culture

Capacity :

Forestry : 1,000,000 plantlets /

yr.

Oil Palm : 30,000 plantlets/ yr

Soil, Fertilizer and Foliar

analysis

(4)

4

Natural Forest

HCV

Degraded Natural Forest Non-HCV Scrubland Non-HCV Reforested Reforested Protected by Mosaic

(5)

5

HTI Acacia mangium

di Riau, Sumatra

(6)

6

Fasilitas Nursery Baru di PT SRL

(7)

7

(8)

8

PROGRAM KESEHATAN TANAMAN

(Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman) di HTI

Tujuan & Keuntungan :

Meminimalkan resiko akibat serangan organisme

pengganggu (OPT) untuk mencapai potensi produksi.

Mencegah pembiayaan yang mahal dan tidak perlu dalam

pengendalian OPT.

Kegiatan Utama :

Identifikasi/diagnosa masalah OPT

Studi biologi dan dampak OPT yg penting

Monitoring kejadian dan perkembangan OPT

Penelitian dan implementasi pengendalian OPT untuk

meminimalkan resiko

Pelatihan/ekstensi dan publikasi masalah OPT

SISTEM PENGELOLAAN KESEHATAN HUTAN :

IMPLEMENTASI PHT

PENCEGAHAN

PENGAMATAN

PENGENDALIAN

SISTEM SILVIKULTUR PENGELOLAAN NURSERY PENGELOLAAN TEGAKAN PELIHARA VIGOR TANAMAN PENGAMATAN RUTIN PERKIRAAN DAMPAK AMBANG EKONOMI PENGAMBILAN KEPUTUSAN NO ACTION PENGENDALIAN FISIK DAN SANITASI

PENGENDALIAN HAYATI PENGENDALIAN KIMIA PEMILIHAN SPECIES IDENTIFIKASI OPT POTENSIAL PEMILIHAN LOKASI TERPADU

(9)

9

(10)

10

Ulat di Akasia

Penggulung daun Eukaliptus

Ulat/Larva Lepidoptera

Mengurangi kecepatan

(11)

11

Kutu daun dan Kutu putih

(12)

12

Ulat grayak (

Spodoptera litura

) di pembibitan

A. crassicarpa

(13)

13

Helopeltis di kebun muda A. mangium

SERANGAN LUNDI PADA EUKALIPTUS MUDA

Pertumbuhan lambat bahkan

sampai mati

• Kehilangan akar rambut dan kulit

akar primer.

• Kebanyakan kerusakan terjadi

dalam kurun waktu 6 bulan setelah

tanam.

• Kematian dapat mencapai lebih

dari 50% di area berisiko tinggi

(Area dengan tanah berpasir,

sedikit gulma dan dekat green belt)

(14)

14

Ulat Kantung di Akasia

Hama baru Eukaliptus di Indonesia:

Ophelimus Gall wasp

(15)

15

(16)

16

Serangga dan Nektar Ekstra floral Akasia

PREDATOR

LABA-LABA

SYCANUS sp.

(17)

17

Predator lainnya

Sycanus sp.

sebagai agen pengendali

hayati hama di Akasia dan Eukaliptus

(18)

18

Sycanus colaris

Sycanus spp. (Hemiptera;

Reduviidae)

Polifag.

Membunuh mangsa lebih

banyak daripada yg

dibutuhkannya untuk makan.

Selain dimanfaatkan di

kebun sawit, kini juga

digunakan di HTI akasia dan

eukaliptus dalam area PT

RAPP di Riau

PERCOBAAN PENGENDALIAN ULAT

PENGGULUNG DAUN EUKALIPTUS

Severity (%) 1 month after treatment

34.60 42.20 40.20 50.60 52.40 60.40 45.00 62.00 0 10 20 30 40 50 60 70

Sycanus only Sycanus + Confidor Confidor only Control Treatments Se ve rity (%) TEE B-003 TEW D-069 D-070

(19)

19

Sycanus diberi makan

larva Corcyra cephalonica

(Lepidoptera: Pyralidae)

dan Tenebrio molitor

(Coleoptera:

Tenebrionidae)

SYCANUS REARING

(20)

20

Corcyra cephalonica

REARING

2 minggu 1 minggu 2 minggu 1st instar 5th instar 4th instar 3rd instar 2nd instar Klp telur 2 minggu 2 minggu 2 minggu 1 minggu Imago 4 minggu

(21)

21

Penglepasan Sycanus di Kalimantan

Survey dan Training

Training to

(22)

22

Survey dan Training di Lapangan

Aplikasi Sycanus di HTI Akasia

Hama sasaran: Helopeltis

(23)

23

Penglepasan Sycanus sp. di kebun Melaleuca

HASIL APLIKASI SYCANUS

• Populasi Helopeltis menurun dari 7/pohon 1/pohon, dan kerusakan menurun dari 30%

menjadi 10% (3 bulan setelahSycanus

dilepas di compartment A. mangium di

Baserah Estate).

• Keparahan serangan penggulung daun menurun dari 60% menjadi 10% di satu compartment, dan dari 40% menjadi 10% di compartment Melaleuca lainnya (3 bulan setelah Sycanus dilepas di Pelalawan Estate).

• Dari 2 compartment Melaleuca ini, dalam waktu setahun setelah penglepasan 260 Sycanus (instar ke-4), telah ditangkap kembali 1310 Sycanus dewasa dan dipindahkan ke area lain yang terserang ulat penggulung daun ataupun Helopeltis. Ini merupakan salah satu metode perbanyakan Sycanus di lapangan (kebun Melaleuca) yang lebih baik dan lebih murah.

(24)

24

Catatan Aplikasi Sycanus sp. (2006-2011)

270 43015112 5494 5184 6385 0 2000 4000 6000 8000 T o ta l R e le a s e d 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Year

T otal Releas ed of S yc anus 2006 - 2011

PENANAMAN TURNERA spp. (Bunga Pukul Delapan)

Sebagai habitat serangga berguna (terutama PARASITOIDS)

Turnera trioniflora

(25)

25

Entomopathogenic Fungi

:

Beauveria

sp. and

Metharhizium

sp.

(26)

26

Nuclear Polyhidrosis Virus (NPV) untuk Pengendalian Ulat Grayak

(27)

27

(28)

28

LAYU, MATI PUCUK DAN BUSUK BATANG

Penyebab utama:

Ceratocystis

spp.

Inang luas, termasuk karet,

Akasia and Eucalyptus.

Luka adalah jalan masuk utama

untuk infeksi.

Beberapa serangga, terutama

penggerek batang, dapat

menyebarkan penyakit.

(29)

29

Identifikasi dan deskripsi

Ceratocystis

spp.

Secara morfologi mirip dengan

C. fimbriata

Koloni pada media

biakan dalam cawan Peritesia dan askospora Peritesia

Patogenisitas

Ceratocystis fimbriata

pada

A. mangium

dan

A. crassicarpa

(30)

30

Busuk Akar oleh Ganoderma

Tubuh Buah Ganoderma

Gejala lanjut: Layu

Akar busuk yg diliputi rhizomorfa merah

Gejala Umum Penyakit Busuk Akar

Tajuk terhambat tumbuh

Daun menguning klorotik,

mengecil dan jarang

Tajuk muda layu

Pohon mudah tumbang oleh

angin

Pohon yg terserang cenderung

mengelompok karena jamur

menyebar lewat kontak akar.

(31)

31

Ganoderma Study

Identifikasi spesies:

G. philippii

Rata-rata kejadian: 7.9%; meningkat seiring

umur dan rotasi

Menyebar lewat kontak akar

Permukaan tunggul yang baru dapat

diinfeksi spora Ganoderma

A. mangium

dan

A. crassicarpa

lebih

rentan dibandingkan

A. auriculiformis

and

Eucalypt.

1. Spesies Alternatif dan De-stumping

2. Perlakuan Urea pada Tunggul baru

3. Seleksi dan efikasi Agens hayati

4. Efikasi Fungisida

5. Perkiraan Kecepatan penyebaran

6. Teknik inokulasi dan Pengujian Resistensi

(32)

32

Evaluasi Ketahanan Spesies dan Klon

(33)

33

Penelitian Lanjutan

Seleksi strain Trichoderma yg lebih baik

Produksi masal agens hayati terpilih

Aplikasi agens hayati terpilih dengan dosis

dan cara yang tepat di pembibitan maupun

pada lubang tanam.

Ketahanan tanaman

Sistem persiapan lahan - sanitasi

Pola tanam

Tanaman alternative untuk rotasi

….

(34)

34

Jabon di Riau

PENGENDALIAN

KIMIA

PHT

PENGENDALIAN HAYATI

P

E

NGE

ND

A

L

IA

N

KI

M

IA

P

E

NGE

ND

A

L

IA

N

F

IS

IK

P

E

N

GE

N

D

A

L

IA

N

BU

DI

DA

Y

A

P

E

N

GE

N

D

A

L

IA

N

L

A

INN

Y

A

PENGELOLAAN HAMA TERPADU (PHT)

YANG BERBASIS PENGENDALIAN HAYATI

(35)

35

MEMINIMALKAN HAMA PENYAKIT SEBAGAI BAGIAN TERPADU DALAM

OPERASI PEMBIBITAN :

Gunakan benih bermutu unggul

Media yang sesuai dengan pupuk berimbang

Penyiraman dan drainase yang baik dan tepat

Kebersihan dan karantina yang baik dan ketat

Aplikasi agens hayati dan/atau pestisida kimia jika diperlukan

Pengaturan tenaga kerja yang disiplin dan berketrampilan

PENCEGAHAN LEBIH BAIK DARIPADA PENGOBATAN

PENDEKATAN TUNGGAL DALAM PENGELOLAAN HPT

JARANG MEMBERIKAN HASIL YANG EFEKTIF

(36)

36

Referensi

Dokumen terkait

of infoTI:lation. It then displays a list of entries with nonzero scores, in order of decreasing score. This constitutes an ordered list of files containing the

TARI TAMBORIN DALAM IBADAH MINGGU GEREJA PANTEKOSTA ISA ALMASIH INDONESIA (GPIAI) EFATA DI SALATIGA (KUSUMA AGUSTIWI, 2014), Skripsi Program Studi S-1 Jurusan Tari

Beberapa kegiatan yang akan dilakukan, diantaranya: (1) Menguatkan program praktik mengajar untuk mahasiswa (pra jabatan) dan pendidikan profesi guru (dalam jabatan); (2) Melatih

Ini dapat dipahami, karena tingkat stres yang tinggi akan memiliki kemungkinan untuk menjadi lebih tinggi bila menimpa pada individu dengan pola kepribadian tipe A,

[r]

penelitimelihat bahwa lembaga DPRDmempunyai peran penting dalam lingkungan daerahnya dalam menentukan arah pembangunan yang baik, peneliti melihat ada beberapa

Penelitian sebelumnya yang menjelaskan keterkaitan antara Dana Alokasi Umum terhadap Belanja Daerah adalah menurut Nugraheni (2011) tentang Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum

[r]