KEMENTERIAN AGAMA RI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
Jln. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta
Telpon : 021-3812344, (Fax): 021-3853449
JAKARTA
SURA T EDARAN
Nomor : SE/Dj.I/PP.00.9/02/2011
Tentang
POLA PENERIM AAN M AHASIW A BARU PROGRAM SARJANA
M ELALUI SELEKSI PENERIM AAN MAHASIW A BARU
PERGURUAN TINGGI AGAM A ISLAM NEGERI
(SPM B-PTAIN) TAHUN 2011
Berdasarkan pada: 1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional; 2) Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan; 3) Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah No. 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan; 4) Peraturan Menteri Agama No. 156 Tahun 2004 tentang Pedoman
Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan Program Diploma, Sarjana dan
Pascasarjana pada Perguruan Tinggi Agama Islam; dan mengacu pada 1) Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 tahun 2010 tentang Pola Penerimaan
Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang Diselenggarakan oleh
Pemerintah; dan 2) Keputusan Menteri Agama RI nomor 37 tahun 2010 tentang
Penetapan Pelaksana Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Agama
Islam Negeri (SPMB-PTAIN), Direktur Jenderal Pendidikan Islam dengan ini
mengeluarkan edaran berkenaan dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada Perguruan Tinggi Agama
Islam Negeri (PTAIN) –selanjutnya disebut PTAIN-- dilaksanakan melalui dua
pola, yaitu :
a. pola seleksi secara nasional yang dilakukan oleh seluruh PTAIN secara
b. pola seleksi secara mandiri yang dilaksanakan dan diatur oleh masing-masing
PTAIN.
2. Pola penerimaan mahasiswa baru sebagaimana dimaksud pada diktum 1
diselenggarakan dengan prinsip:
a. adil dan tidak diskriminatif, yaitu tidak membedakan jenis kelamin, agama,
suku, ras, umur, kedudukan sosial dan tingkat kemampuan ekonomi calon
mahasiswa dengan tetap memperhatikan potensi calon mahasiswa dan
kekhususan perguruan tinggi yang bersangkutan;
b. transparan dan akuntabel, yaitu pendaftaran, seleksi, dan pengumuman
dilakukan secara terbuka, serta jumlah mahasiswa baru yang diterima sesuai
dengan daya tampung setiap program studi.
3. Pola penerimaan mahasiswa baru secara nasional sebagaimana dimaksud pada
diktum 1 dilakukan secara terpadu dan sesuai dengan pedoman Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri
(SPMB-PTAIN)
4. Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) dalam penjaringan penerimaan
mahasiswa baru wajib menerima paling sedikit 60% mahasiswa baru pada setiap
program studi melalui pola penerimaan mahasiswa baru secara nasional.
5. Penerimaan paling sedikit 60% mahasiswa baru sebagaimana dimaksud pada
diktum 4 termasuk mahasiswa baru yang tidak mampu secara ekonomi dan yang
orang tua atau pihak yang membiayai tidak mampu secara ekonomi.
6. Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) dapat menjaring paling banyak
40% mahasiswa baru pada setiap program studi melalui pola penerimaan
mahasiswa baru secara mandiri.
7. Penerimaan paling banyak 40% mahasiswa baru sebagaimana dimaksud pada
diktum 6 termasuk mahasiswa baru yang tidak mampu secara ekonomi dan yang
orang tua atau pihak yang membiayai tidak mampu secara ekonomi.
8. Pola penerimaan mahasiswa baru secara mandiri sebagaimana dimaksud pada
diktum 6 dilaksanakan setelah pelaksanaan pola penerimaan mahasiswa baru
secara nasional.
9. Pimpinan PTAIN harus melaporkan kuota mahasiswa baru yang akan diterima
sesuai dengan daya tampung setiap program studi, dengan ketentuan:
a. kuota melalui pola penerimaan secara nasional dilaporkan kepada Panitia
Pelaksana yang ditunjuk oleh Menteri Agama;
b. kuota melalui pola penerimaan baik secara nasional maupun mandiri kepada
10.Program studi yang dicantumkan pada pola penerimaan mahasiswa baru secara
nasional maupun mandiri adalah program studi yang telah memiliki ijin
penyelenggaraan dari Direktur Jenderal Pendidikan Islam.
11.Pimpinan PTAIN wajib melaporkan pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru
kepada Menteri melalui Direktur Jenderal Pendidikan Islam.
Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
Tanggal : 17 Pebruari 2011
Direktur Jenderal,
ttd
Prof. Dr. H. M ohammad Ali, M A.
Tembusan Yth.:
1. Bapak Menteri Agama RI (sebagai laporan) 2. Bapak Menteri Pendidikan Nasional