• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TER (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TER (1)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KEDISPLINAN KERJA GURU

Mega Retno Wulandari Universitas Kristen Satya Wacana

942016029@student.uksw.edu

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kedisplinan kerja guru. Data dalam penelitian ini bukan data real, melainkan hanya data simulasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana pada software SPSS versi 16.0. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kedisplinan kerja guru.

Kata kunci:kepemimpinan kepala sekolah, kedisplinan kerja guru.

PENDAHULUAN

Daya upaya dalam peningkatan mutu pendidikan telah dan sedang dilakukan oleh berbagai pihak. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang dapat menjadi jaminan kemajuan bangsa ini di masa depan. Tujuan pendidikan nasional telah diatur pada Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Peraturan tersebut dapat menjadi pedoman bagi para pendidik dalam mengupayakan untuk mengembangkan sumber daya manusia dan mengembangkan watak bangsa demi kemajuan masyarakat dan bangsa ini. Harkat dan martabat dari suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikannya.

Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal. Selain itu, sekolah juga harus mampu mengatur serta mengoptimalkan berbagai komponen dan sumber daya yang ada. Keberhasilan pendidikan di sekolah tidak lepas dari

peranan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan di sekolah tersebut. Kepala sekolah merupakan personel sekolah yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah (Daryanto, 2008:80). Pemangku tanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana adalah kepala sekolah (Mulyasa, 2004:25). Maka, dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah merupakan salah satu personel sekolah yang mempunyai tanggung jawab dalam menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Kepemimpinan kepala sekolah adalah cara kepala sekolah untuk membuaut orang lain bekerja untuk mencapai tujuan sekolah (Djatmiko, 2006).

(2)

mempengaruhi guru dalam kedisplinan kerja. Menurut Nitisemito (1991: 199) disiplin kerja adalah sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Disiplin kerja merupakan kemampuan seseorang untuk secara teratur, tekun secara terus-menerus dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dengan tidak melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan (Aritonang, 2005).

Kedisplinan kerja guru menjadi satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh kepala sekolah. Seorang guru yang memiliki kinerja yang baik dapat dilihat, jika guru tersebut memiliki ketaatan pada peraturan yang berlaku dalam melaksanakan pekerjaannya. Peningkatan kedisplinan kerja guru diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru dalam KBM di sekolah. Oleh karena itu, guru harus dituntut memiliki kedisplinan kerja yang tinggi. Sehingga, dapat membuat masyarakat dilingkungan sekolah memiliki kepercayaan terhadap sekolah tersebut. Untuk itu, kepala sekolah harus dapat mempengaruhi kedisiplinan kerja guru dalam keefektifan KBM.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti akan menganalisis pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kedisplinan kerja guru menggunakan uji statistic pada software SPSS versi 16.0 untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kedisplinan kerja guru.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adala metode penelitian kuantitatif. Data dalam metode kuantitatif berupa angka-angka dan dianallisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2010:13). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data simulatif. Adapun

teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis data regresi linier.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Variabel dalam penelitian ini yaitu kepemimpinan kepala sekolah sebagai variabel independent (X), sedangkan kedisplinan kerja guru sebagai variabel dependent (Y). Penelitian ini menggunakan data simulatif yang kemudian akan diolah menggunakan software SPSS versi 16.0 untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kedisplinan kerja guru.

1. Data

NO

KEPEMI MPINAN KEPALA SEKOLA H

KEDISP LINAN KERJA GURU

1 76 72

2 75 76

3 77 76

4 78 73

5 76 74

6 78 76

7 79 78

8 87 83

9 84 83

10 85 83

11 67 65

12 76 74

13 79 76

14 89 86

15 83 80

16 65 64

17 67 83

18 65 63

19 65 64

20 67 63

21 68 65

22 65 64

23 67 65

24 78 75

(3)

26 73 72

27 67 65

28 78 75

29 87 82

30 89 87

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas merupakan langkah yang digunakan untuk mengukur ketepatan suatu instrumen yang akan diukur dalam penelitian atau dengan kata lain, untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan dalam penelitian valid atau tidak.

Adapun hasil analisis validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items N of Items

.942 .942 2

Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas menunjukkan nilai pada Cronbach Alpha sebesar 0,942, artinya data dalam penelitian ini reliabel. Hal ini dikarenakan, jumlah responden atau n = 30 dan taraf signifikan 5% sehingga r tab = 0,361 berarti Alpha < r tab atau 0,942 > 0,361.

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Varianc e if Item Deleted

Correct ed Item-Total Correla tion

Squar ed Multi ple Corre lation

Cronb ach's Alpha if Item Delet ed

Kepemi

mpinan 73.80 56.855 .891 .794 .

a

Kedispl

inan 75.40 61.283 .891 .794 .

a

Berdasarkan data dalam output diatas hasil analisis pada Corrected Item-Total

Correlation bernilai 0,891 pada item

kepemimpinan kepala sekolah dan

kedisplinan kerja guru dan bernilai positif. Maka, dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini valid.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang akan diuji berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan pada penelitian adalah Kolmogorov-Smimov.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Predicted Value

N 30

Normal Parameters

a

Mean 73.8000000

Std. Deviation

6.71918488

Most Extreme Differences

Absolute .161

Positive .161

Negative -.097

Kolmogorov-Smirnov Z .882

Asymp. Sig. (2-tailed) .418

Berdasarkan hasil dari pengujian One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dalam tabel di atas menghasilkan nilai Unstandardized Residual pada Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,418 > 0,05. Sehingga, data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

4. Uji Regresi Linier

Uji regresi dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel X (kepemimpinan kepala sekolah) terhadap Y (kedisplinan kerja guru). Adapun Hasil analisis menggunakan SPSS sebagai berikut.

Model Summaryb

Mo del R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .891a .794 .787 3.482

a. Predictors: (Constant), kepemimpinan

b. Dependent Variable: kedisplinan

(4)

atau hubungan. Sedangkan nilai R2 sebesar 0,794. Nilai R2 merupakan koefisien determinasi atau besarnya pengaruh variabel X terhadap Y. Maka, pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kedisplinan kerja guru sebesar 79,4%.

ANOVAb

Model

Sum of Squares df

Mean Squar

e F Sig.

1 Regressi on

1309.2 76 1

1309.

276 107.974 .000

a

Residual 339.52

4 28

12.12 6

Total 1648.8 00 29

a. Predictors: (Constant), kepemimpinan

b. Dependent Variable: kedisplinan

Tabel diatas untuk menunjukkan bahwa pengaruh signifikan dari variabel X (kepemimpinan kepala sekolah) terhadap Y (kedisplinan kerja guru). Berdasarkan hasil analisis dari tabel diatas, nilai F hitung = 107,974 dan tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan model regresi dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memprediksi variabel partisipasi.

Coefficientsa

Model

Unstandardize d Coefficients

Standar dized Coeffic ients

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Cons

tant) 9.083 6.261 1.451 .158

Kepe mimp inan

.858 .083 .891 10.391 .000

a. Dependent Variable: kedisplinan

Berdasarkan hasil analisis dari tabel diatas, akan diperoleh persamaaan regresi dari data dalam penelitian ini. Nilai constant (a) pada kolom B menunjukkan nilai sebesar 9,083 dan nilai kepemimpinan pada kolom B menunjukkan nilai sebesar 0,858. Maka, persamaan regresi dalam penelitian ini sebagai berikut:

Y = a + bX = 9,083 + 0,858X

Hal ini dapat diartikan bahwa konstanta 9,083 menyatakan jika tidak kenaikan nilai dari variabel kepemimpinan kepala sekolah, maka nilai partisipasi sebesar 9,083. Koefisien regresi X sebesar 0,858 hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan 1 nilai kepemimpinan kepala sekolah, maka nilai partisipasinya juga akan bertambah 0,858.

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (kedisplinan kerja guru. Selain itu, juga untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara kepemimpinan kepala sekolah (X) terhadap kedisplinan kerja guru (Y).

Hipotesis

 Ho : Tidak ada pengaruh yang nyata dari variabel X terhadap Y

 H1 : Ada pengaruh yang nyata dari variabel X terhadap Y

Berdasarkan tabel diatas, nilai t sebesar 10, 391 dan nilai signifikan 0,000. Maka, dapat dismpulkan Ho ditolak dan H1 diterima artinya koefisien regresi adalah signifikan. Hal ini dikarenakan, nilai signifikan 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap kedisplinan kerja guru.

KESIMPULAN

(5)

sekolah terhadap kedisplinan kerja guru. Semakin baik kepemimpinan kepala sekolah maka kedisplinan kerja guru juga akan semakin baik atau meningkat.

SARAN

Penulis menyarankan bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kedisplinan kerja guru diharapkan dapat menggunakan data yang real.

DAFTAR PUSTAKA

Aritonang Keke T. 2005. Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja Guru SMP Kristen BPK PENABUR Jakarta. Jurnal Pendidikan Penabur. No.04 Th.IV. Juli 2005

Daryanto. 2008. Administrasi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Djatmiko Eko. 2006. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sarana Prasarana Terhadap Kinerja Guru Smp Negeri Kota Semarang. Fokus Ekonomi. Volume 1 No. 2. Desember 2006

Mulyasa. 2004. Menjadi Kepala Sekolah

Profesional. Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Mulyasa. 2009. Manajemen Berbasis

Sekolah. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nitisemito, A.S. (1991) Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia.

Ridwan. Akdon. 2015. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta

Gambar

tabel di atas menghasilkan nilai Unstandardized Residual pada Asymp. Sig. adalah 0,418 > 0,05
Tabel diatas untuk menunjukkan bahwa b. Dependent Variable: kedisplinan pengaruh signifikan dari variabel X (kepemimpinan kepala sekolah) terhadap Y (kedisplinan kerja guru)

Referensi

Dokumen terkait

Penyiapan tenaga kerja terdidik yang diharapkan nantinya setelah lulus dapat bekerja dengan baik apabila mahasiswa tersebut bekerja pada perusahaan yang

Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor penyebab lemahnya perlindungan hak perempuan akibat ikrar talak antara lain: pertama,

Puji dan Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadapan Allah Swt. atas karunia dan lindungan-Nya sehingga Jurnal Teknik Vol. 2 Bulan September 2015 dapat

Sampah rumah sakit merupakan sampah khusus karena sampah tersebut memerlukan penanganan khusus untuk menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya karena merupakan sampah

Tulisan ini juga diharapkan bisa menjadi suatu potret bagi lembaga-lembaga maupun instansi-instansi yang akan melakukan pembinaan dan memberikan pengetahuan bagi remaja

Skor 4, rendahkan lutut kaki kanan/kiri, lanjutkan gerak berjingkat rendah ke belakang bersamaan kaki kiri/kanan diluncurkan lurus jauh ke belakang, pada saat kaki kanan/kiri

Pada paper ini akan dilakukan analisis dari implementasi teknik watermarking audio dengan menggabungkan beberapa metode yaitu Lifting Wavelet Transform (LWT),

Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus